TENTANG
KESELAMATAN KERJA
PENDEKATAN K3
• Pendekatan Hukum
• K3 merupakan ketentuan perundangan .
• Pendekatan Ekonomi
• K3 mencegah kerugian
• Meningkatkan produktivitas
• Pendekatan Kemanusiaan
• Kecelakaan menimbulkan penderitaan
bagi sikorban/keluarganya.
• K3 melindungi pekerja dan masyarakat
• K3 merupakan hak semua orang
SEJARAH PERATURAN PERUNDANGAN K3
ZAMAN PEJAJAHAN BELANDA
12 JANUARI 1970
1. UUD 1945
2. UU No 13 TAHUN 2003 (UU
NO. 14 TAHUN 1969)
3. UU No. 1 tahun 1970
UU KK No.1/1970
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No.13 /2003
p. 87
p. 86
UU No.1/1970
PP - SMK3
UU No.1/1970
Pasal 86
1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas :
a. keselamatan dan kesehatan kerja;
b. moral dan kesusilaan; dan
c. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia
serta nilai-nilai agama;
2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna
mewujudkan produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan
upaya keselamatan dan kesehatan kerja
3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
dilaksanakan dengan peraturan yang berlaku.
11
Penjelasan
Pasal 86
1) Cukup jelas
2) Upaya keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan
untuk memberikan jaminan keselamatan dan
meningkatkan derajat kesehatan para pekerja/buruh
dengan cara pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat
kerja, pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi
kesehatan, pengobatan dan rehabilitasi.
3) Cukup jelas
12
Pasal 87
13
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
TUJUAN (considerants)
1. Memberikan perlindungan atas keselamatan
- Tenaga kerja
- Orang lain
2. Sumber-sumber produks dapat dipakai
secara aman dan efisien
3. Menjamin proses produksi berjalan dengan
lancar dan produktif
UU No.1 TAHUN
BAB I -ISTILAH 1970
Pasal 1
1. Tempat kerja Unsur tempat kerja, ada :
a) Ruangan/ lapangan (1) Pengurus
b) Tertutup/ terbuka (2) Sumer bahaya
c) Bergerak/ tetap (3) usaha
Jenis-jenis
Jenis-jenis usaha
usaha (tempat
(tempat kerja)
kerja) yang
yang diwajibkan
diwajibkan
melaksanakan
melaksanakan syarat
syarat K3,
K3, tempat
tempat kerja
kerja yang
yang mempunyai
mempunyai
sumber
sumber bahaya,
bahaya, yg
yg berkaitan
berkaitan dengan
dengan ::
a.
a. Keadaan
Keadaan mesin,pesawat,alat
mesin,pesawat,alat kerja,
kerja,
peralatan dan bahan
peralatan dan bahan
b.
b. Sifat
Sifat pekerjaan
pekerjaan
c.
c. Cara
Cara bekerja
bekerja
d.
d. lingkungan
lingkungan
e.
e. Proses
Proses produksi
produksi
RUANG LINGKUP
- BAB II, pasal 2.
Yang diatur oleh UU ini ialah keselamatan kerja dalam segala tempat
kerja, baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air
maupun di udara, yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum
Republik Indonesia.
-Pemasangan
-Pembuatan - Pemakaian
-dll
- Peredaran
Perencanaan - Pengangkutan
Keselamatan Kerja 21
SISTEM KELEMBAGAAN PENGAWASAN K3 UU No. 1 TAHUN 1970
Pasal 5 MENAKER
DIREKTUR
- INDUSTRI
PEMERINTAH SWASTA
- JASA ----PJIT
Pasal 6
Ketentuan banding bagi yang tidak memerima keputusan
direktur (belum diatur)
Pasal 7
Pengusaha membayar retribusi yang diatur oleh peraturan
perundangan
KEWAJIBAN PENGURUS
Pasal 8
• Pemeriksaan kesehatan badan,kondisi mental dan
kemampuan tenaga kerja :
Baru
Yang hendak dipindah ke tugas lain
( potensi bahaya)
• Oleh Dokter yg ditunjuk oleh perusahaan dan dibenarkan oleh
Direktur
Pasal
Pasal 99 Pembinaan
Pembinaan
• Pengurus wajib menjelaskan pada tenaga kerja baru :
Kondisi dan bahaya di tempat kerja
Semua pengaman dan alat perlindungan yang diharuskan
Menyediakan APD
Menjelaskan cara dan sikap bekerja aman
• Mempekerjakan setelah yakin memahami K3
• Melakukan pembinaan
Pencegahan kecelakaan
pemberantasan kebakaran
Peningkatan K3
Pemberiaan P3K
• Wajib memenuhi dan mentaati syarat K3
1. PEMERIKSAAN KESEHATAN
TENAGA KERJA
9. MEMBENTUK P2K3
Pasal
Pasal 10
10
P2K3
P2K3
(( PANTIA
PANTIA PEMBINA
PEMBINA KESELAMATAN
KESELAMATAN DAN
DAN KESEHATAN
KESEHATAN KERJA)
KERJA)
Fungsi
Wadah kerjasama peningkatan bidang K3 antara :
- Pihak perusahaan (managemen)
- Pihak pekerja
Susunan
Diatur dan tetapkan oleh Menteri
Peraturan pelaksana Permen No. 04/Men/1987
Pasal
Pasal 11
11
Kewajiban
Kewajiban melaporkan
melaporkan kecelakaan
kecelakaan kerja
kerja
•• Pengurus
Pengurus wajib
wajib melaporkan
melaporkan kecelakaan
kecelakaan yang
yang terjadi
terjadi
di
di tempat
tempat kerja
kerja
•• Tata
Tata cara
cara Pelaporan
Pelaporan diatur
diatur oleh
oleh Peraturan
Peraturan
Perundangan
Perundangan Permen
Permen No.
No. 03/Men/1998
03/Men/1998
Kewajiban
Kewajiban Hak
•• Memberikan Hak
Memberikanketerangan
keterangan •• Meminta
Memintapengurus
pengurus
pada
padaPegawai
PegawaiPengawas
Pengawas untuk
•• Memakai untukmelaksanakan
melaksanakan
MemakaiAPD
APD Syarat
SyaratK3K3
•• Memenuhi
Memenuhidan
danmentaati
mentaati •• Menyatakan
syarat Menyatakankeberatan,
keberatan,
syaratK3
K3 jika
jikasyarat
syaratK3
K3belum
belum
terpenuhi
terpenuhi
Menempelkan
Menempelkan UUUU No.
No. 11 Tahun
Tahun 1970
1970
Memasang
Memasang gambar
gambar dan
dan bahan
bahan pembinaan
pembinaan K3
K3
Menyediakan
Menyediakan secara
secara cuma-cuma
cuma-cuma APDAPD dan
dan
petunjuk
petunjuk K3
K3 untuk
untuk tenaga
tenaga kerja dan orang
kerja dan orang lain
lain
Pasal
Pasal 15
15
SANKSI
SANKSI
1.1. Denda
Denda Rp.
Rp. 100.000
100.000
2.
2. Kurungan
Kurungan 33 bulan
bulan
Pasal
Pasal 16
16
Kewajiban
Kewajiban Pengusaha
Pengusaha
Pengusaha
Pengusaha menyesuaikan
menyesuaikan dalam
dalam waktu
waktu satu
satu tahun
tahun setelah
setelah diundangkan
diundangkan
Pasal
Pasal 17
17
Pemberlakuan
Pemberlakuan peraturan
peraturan lama
lama sepanjang
sepanjang tidak
tidak bertentangan
bertentangan
Pasal
Pasal 18
18
Nama
Nama Undang-Undang
Undang-Undang ini
ini adalah
adalah
Undang-Undang
Undang-Undang Keselamatan
Keselamatan kerja
kerja
ASPEK YANG DIATUR
1. KELEMBAGAAN 2. PERALATAN
A. P2K3 A. ANGKAT ANGKUT 3. BAHAN
B. UNIT PKK B. BEJANA TEKAN A. BAHAN KIMIA
C. SATUAN KEBAKARAN C. FORKLIFT B. ISI KOTAK PPPK
ASPEK YANG DIATUR
PERATURAN ORGANIK
• secara sektoral
• pembidangan teknis
Peraturan Pemerintah
1. PP No. 19 tahun 1973 ttg Pengaturan dan Pengawasan Keselamatan
Kerja di Bidang Pertambangan
2. PP No. 11 tahun 1979 tentang Keselamatan Kerja Pada Pemurnian
dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi.
3. PP No 7 tahun1973 tentang K3 Pestisida
4. PP. No 50 tahun 2012 ttg Penerapan SMK3
5. PP No 44 tahun 2015 ttg JKK dan JKM
PERATURAN PELAKSANAAN UU No.1 1970
No.
I..K3 MEKANIK
PERMENAKERTRANS
1 K3 Pengangkutan dan Penebangan Kayu
No.PER-01/MEN/1978
PERMENAKER
2 Pesawat Tenaga & Produksi
NO.PER-04/MEN/1985
PERMENAKER
3 Pesawat Angkat & Angkut
No.PER-05/MEN/1985
PERMENAKERTRANS
4 K3 Operator, Petugas dan Teknisi PAA
No.PER-09/MEN/VIII/2010
II. K3 KONSTRUKSI BANGUNAN
PERMENAKER
5
No.PER-01/MEN/1980
SKB Menaker & Men PU No. K3 Pada Konstruksi Bangunnan
No.
III. K3 LISTRIK
KEPMENAKERTRANS Pemberlakuan SNI No. SNI-04-0225-2000
7
No.KEP-75/MEN/2002 Menegnai PUIL 2000 di Temat Kerja
PERMENAKER
8 Pengawasan Instalasi Penyalur Petir
NO.PER-02/MEN/1989
PERMENAKER Sayarat-syarat K3 Lift Untuk Pengangkutan
9
No.PER-03/MEN/1999 Orang dan Barang
KEP.DIRJEN Persayaratan, Penunjukan, Hak dan
10
No.KEP-407/M/BW/1999 Kewajiban Teknisi Lift
PERMENAKERTRANS
15 Bejana Tekanan
No.PER-01/MEN/1982
PERMENAKERTRANS
16 Kwalifikasi Juru Las
NO.PER-02/MEN/1982
PERMENAKER Kwalifikasi dan Syarat-syarat Operator
17
No.PER-01/MEN/1988 PU
No.
VI. KESEHATAN KERJA
KEPMENAKERTRANS Diagnosis dan Pelaporan Penyakit Akibat
25
No.Kep.333/MEN/1989 Kerja
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Bagi
KEPMENAKERTRANS
26 Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
No.Kep.147/MEN/1998
Jamsostek
KEPMENAKERTRANS Pedoman Diagnosis dan Penilaian Cacat
27
No.Kep.79/MEN/2003 Karena Kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja
KEPMENAKERTRANS Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS di
28
No.Kep.68/MEN/IV/2004 Tempat Kerja
Pencegahan dan Penanggulangan
PERMENAKERTRANS Penyalagunaan dan Peredaran Gelap
29
No.PER-11/MEN/2005 Narkotika, Psikotropika Dan Zat Adiktif
Lainnya di Tempat Kerja
PERMENAKERTRANS
30 P3K
No.PER-15/MEN/VIII/2008
PERMENAKERTRANS
No.
VII. LINGKUNGAN KERJA
Persetujuan Konvensi ILO No.120
32 UU No.3/1969 Mengenai Hygiene Dalam Perniagaan Gan
Kantor-kantor (LN No.14 tahun 1969)
33 PP No.7/1973 Pestisida
KEPMENAKER
34 Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya
No.Kep-187/MEN/1999
Syarat Kesehatan, Kebersihan Serta
35 PMP No.7/1964
Penerangan di Tempat Kerja
KEPMENAKER
NAB Faktor Fisika
No.Kep-51/MEN/1999
NAB Faktor Kimia
SE MENAKER
36 No. SE-01/MEN/1997
Dicabut diganti dg
NAB FAKTOR FISIKA DAN FAKTOR KIMIA
PERMENAKAERTRANS
DI TEMPAT KERJA
No.
VIII. KELEMBAGAAN K3
PERMENAKER
37 P2K3
No.PER-04/MEN/1987
PERMENAKER Tata cara Penunjukan dan Wewenang Ahli
38
NO.PER-02/MEN/1992 K3
PERMENAKER
39 PJK3
No.PER-04/MEN/1995
PERMENAKER Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan
40
No.PER-03/MEN/1998 Kecelakaan
LAIN-LAIN
Pengaturan dan Pengawasan KK di Bid.
41 PP No.19/1973
Pertambangan
KK Pada Pemurnian dan Pengolahan
42 PP No.11/1979
MIGAS
Kementerian Kesehatan
1. UU No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan Menkes
a. Permenkes 48 tahun 2016 tentang Standard K3
di Perkantoran
b. Permenkes 56 tahun2016 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan PAK
c. Permenkes 65 tahun 2016 tentang Rencana Aksi
Pengendalian Limbah Kesehatan akibat Mercuri
d. Permenkes 66 tahun 2016 tentang K3 Rumah Sakit
e. Permenkes 70 tahun 2016 tentang Standard dan
persyaratan lingkungan kerja industri
Upaya
1. Penguatan kelembagaan (P2K3, Ahli K3)
2. Pusat informasi K3.
3. Amandemen UU No.1 /1970 pasal 15.
4. Penghargaan thd persh.yang melaksanakan UU
No.1/1970,
5. Sosialisasi Penerapan SMK3.
6. Persyaratan personil (Permen) BNSP
7. Penegakan hukum
8. Pemisahan lembaga promotif dan preventif dengan
lembaga pengawasan
SAFETY PHILOSOPHY
EKONOMI KESELAMATAN
DAN YURIDIS
KESEHATAN
KERJA
MANAJEMEN
SOSIOLOGI
MORALITAS KOMUNIKASI
PSIKOLOGI
PENDEKATAN DALAM PELAKSANAAN K3
TENAGA
KERJA
BAHAN ALAT
LINGKUNGAN
LINGKUNGAN
Terjadinya kecelakaan
Unsafe
Unsafe Act Indirect Causes Condition
TENAGA
KERJA
BAHAN ALAT
LINGKUNGAN
LINGKUNGAN
Dampaknya ???
Piramida Kecelakaan
Kematian/ Kec.Serius
Data dilaporkan dan 1
tercatat 10 Kecelakaan Ringan
30 Kerusakan Properti
Kerugian
citra Ganti Prod.
rugi
Kepercayaan
konsumen
Asuransi
meningkat
KECELAKAAN KERJA DI TEMPAT KERJA
INVESTIGASI KECELAKAAN
Pencapaian K3
dengan pemenuhan l
peraturan
perundangan KOMITMEN
TINGGI /
KUAT
Penyediaan Sumber
Daya yg cukup MANAJEMEN KARYAWAN
Penempatan K3
sebagai tanggung
jawab utama setiap
tingkatan manajemn
K3 – BISNIS
ZERO - SIX
1. ZERO ACCIDENT
2. ZERO DEFECT
3. ZERO BREAKDOWN
4. ZERO INVENTORY
5. ZERO POLLUTION
6. ZERO RISK
EFISIENSI
PROGRAM K3
SANGAT SULIT
Prof.James Reason
University of Manchester
Establishment of OSH MS
KEUANGA
N PEMASA
RAN
MANAJEMEN
PERUSAHAAN
MANAJEME
PRODUKSI N K3
Tanpa SMK3
Fire drill
Pelatihan Pemeriks
K3 aan
P3K Pengujian Kesehatn
Work Bahan
Ergonomi permit Kimia
Bahaya
Pelaporan Mekanik
Perundan
gan K3 Risk
Komunika Pmrksaan Assessme
si K3 Pembelia
nt
Lingkunga n
Dokumen Audit K3
n
tasi K3
Pengelola
an B3
Komunika
Manual si
Promosi K3
K3
P2K3
Dengan SMK3
Pemeriks
Perundan
Pelatihan K3 Fire drill Pengujian aan
gan K3
Kesehatn
SMK3
MAN WORKPLACE
WORK
HYGIENE
MEDICINE
PERUSAHAAN SAFETY
Sifat : teknis
Sasaran : lingkungan kerja.
LINGKUNGAN KERJA
adalah segala sesuatu yang berada di sekitar tenaga kerja yang dapat
mempengaruhi tenaga kerja dalam melaksanakan tugasnya.
FAKTOR FISIKA : kebisingan, pencahayaan,
cuaca, getaran, radiasi, dll
FAKTOR KIMIA : debu, gas, uap, asap, smoke, dll
FAKTOR MENTAL PSIKOLOGI : hubungan kerja
FAKTOR BIOLOGI : bakteri, cacing, virus, dll
FAKTOR FISIOLOGI : sikap kerja, cara kerja,
jam keja dan istirahat, dll
Beban tambahan
PREVENTION TREATMENT
OCCUPATIONAL HYGIENE
ENVIRONMENT METABOLISME
HAZARD DISEASE
MODES OF ACTION CLINICAL SIGN EFFECTS
WORKER
PHYSICIAN
Bahaya Kesehatan di tempat kerja
Bahaya Fisika
Bahaya Kimia
• mekanik
• Gas/uap • elektrik
• debu/mist/fume • ergonomik
• bising
• getaran
• ketinggian
• tekanan
Bahaya Psikososial
• tekanan mental/psikis
Bahaya Biologikal
• tekanan teman sekerja
• tetangga/keluarga • bakteria/virus/spora
• penyalahgunaan wewenang • spora tumbuhan
eg. Pollen
KONSEPSI Higene Industri
( praktek higiene di dalam perusahaan )
pencegahan
PRINSIP DASAR PENERAPAN HI
• Penilaian Lingkungan
Melakukan pengukuran tingkat
2. pemaparan faktor bahaya di LK, membandingkan dgn standar yg
berlaku, mengevaluasi risiko.
• Pengendalian
Mengendalikan bahaya
3. pada batas aman
• Monitoring
4.
Unhealthy Disease Diagnosis
ENVIRONMENT
Healthy
ENVIRONMENT
1. PENGENALAN LINGKUNGAN KERJA :
Debu
SUBSTITUTION
ENGINEERING
CONTROL
ADMINISTRATIVE
CONTROL
PPE
Jangka Pilihan
pendek akhir
A. PENGENDALIAN OPERASIONAL
meliputi :
1. Eliminasi
2. Substitusi
3. Isolasi
4. Enclosion (Penutupan pd proses)
5. Ventilasi (General dan Local)
6. Penyempurnan proses
7. Penyempurnaan produk
8. Housekeeping
B. PENGENDALIAN ADMINISTRASI
meliputi :
1. Maintenance
2. Sanitasi
3. Pendidikan dan Pelatihan
4. Monitoring lingkungan kerja
5. Pemeriksaan kesehatan
C. PENGENDALIAN PERSONAL
1. Secara administrasi
Terdapat petunjuk di tempat kerja, contohnya
daerah terlarang dll
2. Cara bekerja dengan aman
- Mematuhi penggunaan SOP
- Perlu ada pendidikan dan pelatihan untuk
pekerja
3. Penggunaan APD
Tersedia dalam jumlah yang cukup dan sesuai dg
jenis pajanan
Cakupan Pengendalian LK
Permen 5 th 2018 tentang K3 Lingkungan Kerja
• Lingkungan Kerja yg terkait operasional perusahaan berupa
faktor Biologi -Kimiawi-Fisik-Ergonomik-Psikologik;
1. Pemeriksaan / Pengawasan
Di dalam perusahaan dan lingkungan secara
berkala untuk mengenal dan mengukur serta
memonitor bahaya yang mungkin akan mengancam
keselamatan dan kesehatan pekerja.
2. Partisipasi
Aspek HSE terhadap setiap rencana konstruksi,
renovasi fasilitas operasi produksi agar tetap
mematuhi dan memenuhi aturan panduan higiene
industri
3. Merencanakan, menerapkan dan melakukan evaluasi program
kegiatan mengenai upaya mengurangi atau menghilangkan bahaya
dilingkungan kerja, serta dampaknya.
Contoh :
1. Penandaan Pada Lantai (Marking OnThe Floor)
2. Jalan Masuk Lokasi Pekerjaan (Access to Work Locations)
3. Tempat Penyimpanan Peralatan
4. Kotak Limbah (waste Boxes)
Contoh Housekeeping yang baik
TENG KIYU