Anda di halaman 1dari 81

UNDANG-UNDANG

KESELAMATAN KERJA
Undang-Undang No.1 Tahun 1970
(Tambahan Lembaran Negara No.1918)

DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN &


KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN
TAK SAYANG
MAKA TAK KENAL
 Nama : Ardhina Rahmanto
 TTL : South Mountain , 5 Mei 1986
 DIKLAT: Tahun 2010 (WASNAKER Kemenaker),
Tahun 2013 (PPNS KETENAGAKERJAAN)
 Alamat : Jl Rejowinangun RT 28 RW 09
Kotagede Yogyakarta
 No. HP : 0856 4315 9126
 Email : ardhinarahmanto@gmail.com
 K3 sebagai salah satu aspek penting dalam
perlindungan tenaga kerja
 K3 belum mendapatkan perhatian yg memadai dari
semua pihak. Tingkat kepedulian masyarakat
khususnya masyarakat industri terhadap K3 relatif
masih rendah
 Komitmen pimpinan perusahaan di bidang K3 relatif
rendah
 Tuntutan global dalam hal perlindungan K3 semakin
meningkat
 Isu HAM, yang terkait dgn perlindungan K3 saat ini

 K3 Mengurangi Kemiskinan
3
Menurut International Association of Safety
Professional, Filosofi K3 terbagi menjadi 8
filosofi
1. Safety is an ethical responsibility (Keselamatan adalah
tanggung jawab etis)
2. Safety is a culture, not a program. (Keselamatan adalah
budaya, bukan sebuah program)
3. Management is responsible. (Manajemen yg bertanggung
jawab.)
4. Employee must be trained to work safety. (Karyawan harus
dilatih untuk keselamatan kerja.)
5. Safety is a condition of employment. (Keselamatan adalah
kondisi kerja/keadaan bekerja)
6. All injuries are preventable.(semua celaka bisa dicegah)

7. Safety program must be site specific (Program keselamatan


harus spesifik lokasi. (tempat khusus)
8. Safety is good business. (Keselamatan adalah bisnis yang baik)
4
K3 PENDAHULUAN
PentingNYA K3 itu APA?
1
3 Merupakan kebutuhan dan hak tenaga
kerja dalam perlindungan K3 untuk
mewujudkan kesejahteraan;
Untuk mengurangi kerugian akibat
2 kecelakaan kerja oleh manajemen;

Merupakan persyaratan perdagangan


3 global;
Menciptakan tempat kerja yang
4 sehat, aman dan produktif;

5 Telah menjadi komitmen global.

6 K3 Mengurangi Kemiskinan
Mindset
No KONSEP SAAT INI KONSEP LAMA

1 Memandang kecelakaan bukan Kecelakaan merupakan


sebuah nasib. nasib sial dan harus
diterima.
2 Kecelakaan pasti ada penyebab dan Tidak perlu berusaha
dpt dicegah mencegah
3 Celaka selalu menimbulkan Masih banyak pengganti
kerugian pekerja

4 Peran pimpinan sangat penting Membutuhkan biaya yang


dalam menentukan kebijakan cukup tinggi

6
UU
UU 1/70
1/70
I. PERTIMBANGAN
1. VR 1910
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
1. Sudah tidak sesuai dengan perkembangan
teknik, teknologi dan azas Perlindungan
KESEHATAN KERJA

Ketenagakerjaan di Indonesia
2. Sifat polisional/Refresi sudah tidak sesuai
dengan era kemerdekaan
3. Kemajuan industrialisasi, intensitas kerja,
bahan baku, dan lain-lain sudah
berkembang pesat.

PERLU ADANYA UU KK YANG SESUAI


2. UU No. 1 TAHUN 1970
UTAMAKAN

Bersifat preventif
KESELAMATAN DAN

1.
KESEHATAN KERJA

2. Ruang lingkup lebih luas


3. Rumusan teknis lebih komprehensif
4. Pembinaan K3 bagi manajemen dan
pekerja
5. Pembentukan unit P2K3 Perusahaan

05/13/20 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


SEJARAH PERATURAN PERUNDANGAN K3
ZAMAN PEJAJAHAN BELANDA

12 JANUARI 1970
Veiligheids Reglement
Th 1910 UNDANG UNDANG
No: 1 TAHUN 1970
S/d TENTANG
Th.1970 KESELAMATAN KERJA
Sifat :
Repressive
Sifat
Preventive
(Pembinaan)
 SETIAP PERATURAN PERUNDANGAN HARUS
MENGACU PADA UUD 1945

 K3 MENGACU PADA UUD 1945 PASAL 27 AYAT (2):


“ SETIAP WARGA NEGARA BERHAK ATAS
PEKERJAAN DAN PENGHIDUPAN YANG LAYAK
BAGI KEMANUSIAAN”

 SETIAP KETENTUAN DALAM UUD 1945


DIJABARKAN LEBIH LANJUT  BIDANG
KETENAGAKERJAAN UU NO. 13 Tahun 2003

05/13/20 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


DASAR HUKUM PENGAWASAN KK
1. UUD 1945
2. UU No 13 TAHUN 2003 (UU
NO. 14 TAHUN 1969)
3. UU No. 1 tahun 1970

Policy Nasional K3 berada ditangan Menteri yang


bertanggungjawab dibidang ketenagakerjaan
DASAR HUKUM

 UUD 1945 Pasal 27 ayat (2) :


Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan

 UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan


Pasal 2
Pembangunan ketenagakerjaan berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar R.I tahun 1945.
DASAR HUKUM
UU No.13 Tahun 2003
Pasal 4
Pembangunan ketenagakerjaan bertujuan :

a. Membudayakan & mendayagunakan tenaga kerja secar a


optimal dan manusiawi,
b. Mewujudkan pemerataan kesempatan kerja & penyedian
tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan
pembangunan nasional dan daerah,
c. Memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dalam
mewujudkan kesejahteraan tenaga kerja,
d. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja
dan keluarganya.
Adakah Sanksi Pidana ?

Pasal 15 (UU 1/1970)


Peraturan perundangan tersebut pada ayat

(1) dapat memberikan ancaman pidana atas


pelanggaran peraturannya dengan hukuman
kurungan selama-lamanya 3 (tiga) bulan
atau denda setinggi-tingginya Rp. 100.000,-
(seratus ribu rupiah).

05/13/20 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


Pasal 35 uu 13/2003
Pemberi kerja wajib memberikan
perlindungan yang mencakup
kesejahteraan, keselamatan dan
kesehatan baik mental maupun fisik
tenaga kerja

SANKSI PASAL 186 : PIDANA PENJARA PALING


SINGKAT 1 BULAN DAN PALING LAMA 4
TAHUN DAN DENDA PALING SEDIKIT 10
JUTA DAN PALING BANYAK 400 JUTA.

05/13/20
DASAR HUKUM

Pasal
Pasal86
86
(1)
(1) Setiap
Setiap pekerja
pekerja // buruh
buruh mempunyai
mempunyai hak
hak untuk
untuk memperoleh
memperoleh
perlindungan
perlindunganatas
atas::
a.
a.keselamatan
keselamatandandankesehatan
kesehatankerja
kerja
b.
b.Moral
Moraldan
dankesusilaan
kesusilaan
c.
c.Perlakuan
Perlakuanyang
yangseuai
seuaidengan
denganharkat
harkatdan
danmartabat
martabat
Perkembangan saat ini
Penegakan HKnya

05/13/20 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UNDANG-UNDANG
KESELAMATAN KERJA
Undang-Undang No.1 Tahun 1970
(Tambahan Lembaran Negara No.1918)
Pendahuluan- (UU 13/2003)

 Norma di bidang ketenaga kerjaan meliputi :


– Norma kerja (Waktu kerja, Upah)
– Norma Keselamatan kerja (resiko fisik)

05/13/20 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


Pendahuluan-2
 Norma Keselamatan Kerja diatur dalam
UU No 1 th 1970 mempunyai tujuan
universal untuk melindungi keselamatan :
– tenaga kerja dan orang lain
– asset perusahaan
– lingkungan
sehingga tercipta kondisi lingkungan tempat
kerja yang aman dan sehat

05/13/20 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


Melindungi :
- Tenaga kerja dan orang lain
- Asset perusahaan &
- Lingkungan tempat kerja
POLA DESENTRALISASI KEBIJAKAN K3
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
1. Desentralisasi Teknis
Adanya kewenangan Menteri, menunjuk Ahli
K3 di luar Depnakertrans untuk membantu
pengawasan dan pembinaan K3 sesuai UU
2. Desentralisasi Struktural
Adanya kewenangan Menteri, menunjuk
Instansi/Lembaga lain di luar Depnakertrans
untuk membantu pelaksanaan K3 di
sektornya
05/13/20 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
SISTEM KELEMBAGAAN PENGAWASAN K3
UU No. 1 TAHUN 1970

Pasal 5
MENAKER
DIREKTUR

PEG. AHLI
PENGA DOKTER P2K3
K3 PRSH
WAS

KADIS LUAR - POLI PRSH Perusahaan


DEPNAKER - JASA KESEH

- INDUSTRI
PEMERINTAH SWASTA
- JASA ---
RATIO KEBUTUHAN PENGAWAS KETENAGAKERJAAN “1 ORANG PENGAWAS IDEALNYA MENGAWASI
5 PERUSAHAAN DALAM SATU BULAN ATAU 60 KALI PEMERIKSAAN SETAHUN” 29
Lanjutan

30
ARAH KEBIJAKAN K3

1. Pengembangan organisasi K3
2. Optimalisasi dan pembentukan P2K3
3. Pembuatan dan pelaksanaan standar K3 sesuai dengan
kebutuhan sektoral dan Internasional
4. Optimalisasi pengawasan, pembinaan, sertifikasi di
bidang K3
5. Profesionalisme pegawai pengawas K3 dan ahli K3
6. Peningkatan peran masyarakat dan LSM
7. Peningkatan peran perguruan tinggi
8. Penerapan SMK3 pada setiap tempat kerja

Kebijakan perlindungan tenaga kerja dan pengembangan usaha

Pencapaian nihil kecelakaan dan penyakit akibat kerja

05/13/20 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal
Pasal 11 Tenaga
Tenaga
kerja
kerja

a ?? -Tetap
-Tetap
AAppa -Temporary
-Temporary

rjaa
keerj
att k
mppa
TTeem
KRITERIA
KRITERIA

usaha
usaha
Sumber
Sumber bahaya
bahaya
Barang/jasa
Barang/jasa
RUANG LINGKUP UU 1/70

Tempat kerja di seluruh wilayah kedaulatan


UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA 1.
R.I. baik di darat, laut, bawah laut, udara dan
lainn-lain
2. Kriteria “Tempat Kerja”
a. Tempat dilakukan usaha/pekerjaan
b. Adanya tenaga kerja yang bekerja
c. Adanya bahaya kerja di tempat tersebut

05/13/20 d. Termasuk lingkungan


Undang - Undang No. 1 tahun 1970 di sekelilingnya
UNDANG UNDANG
No: 1 TAHUN 1970
TENTANG
KESELAMATAN KERJA

Ruang lingkup :
Berlaku di setiap tempat
Sifat
Preventive
(Pembinaan)
kerja
• di darat,
• di air,
• di udara
di wilayah hukum R I

05/13/20 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja

RUANG LINGKUP
Psl. 2
Tempat kerja : di darat, dalam
tanah,
permukaan air, dalam
air,
Jenis-jenis
Jenis-jenis usaha
usaha (tempat
(tempat kerja)
kerja) yang
yang
diwajibkan di
diwajibkan melaksanakan
udara
melaksanakan syarat
syarat K3,
wil.
K3,
Hukum RI
tempat
tempat kerja
kerja yang
yang mempunyai
mempunyai sumber
sumber
bahaya,
bahaya, ygyg berkaitan
berkaitan dengan
dengan ::
-- Keadaan
Keadaan mesin,pesawat,alat
mesin,pesawat,alat kerja,
kerja,
peralatan
peralatan dan
dan bahan
bahan
-- Sifat
Sifat pekerjaan
pekerjaan
-- Cara
Cara bekerja
bekerja
-- lingkungan
lingkungan
- Proses produksi
SUMBER BAHAYA KECELAKAAN KERJA
UU NO. 1 TAHUN 1970 PASAL 2
 POTENSI SUMBER BAHAYA BERKAITAN DGN :
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

1. Keadaan mesin, pesawat, alat/peralatan,


instalasi, bahan dan sebagainya
2. Lingkungan
3. Sifat pekerjaan
4. Cara kerja
5. Proses produksi
Terdapat ketentuan (pasal 2 ayat 3) yang
bersifat flexible untuk menghadapi
perkembangan teknologi ke depan
05/13/20 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
 OBYEK PENGAWASAN K3 MELIPUTI :

a. Dibuat, dicoba, dipakai, digunakan mesin …. dst


b. Dibuat, dicoba …. dst, bahan yang mudah meledak
…… dst
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

c. Dikerjakan pembangunan, pabrikan …. dst, gedung


terowongan ……. dst
d. Dilakukan usulan pertanian, perkebunan …. dst
e. Dilakukan usulan pertambangan umum, migas ….dst
f. Dilakukan pengangkutan orang dan barang ….. dst
g. Dilakukan bongkar muat barang ….. dst
h. Dilakukan penyelaman ….. dst
i. Dilakukan penghijauan pada ketinggian …… dst
j. Dilakukan pekerjaan di bawah tekanan udara, suhu tipis,
05/13/20 ….. dst. Undang - Undang No. 1 tahun 1970
…..
 OBYEK PENGAWASAN K3 MELIPUTILanjutan
(PSL 2) :
j. Dilakukan pekerjaan yang mempunyai bahaya
tertimbun tanah, ….. dst.
Dilakukan pekerjaan dalam tangki, sumur, ….. dst.
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA k.
l. Terdapat kelembababan, penyebaran debu, asap,
gas, ….. dst.
m. Dilakukan pembuangan sampah, limbah, ….. dst
n. Dilakukan pancaran, penyiaran RADIO, TV, TELEPON,
…. dst
o. Dilakukan pendidikan, reset, menggunakan alat
teknis ….. dst
p. Dibangkitkan, dirobah, dikumpulkan….. dst, listrik …..
dst
q. Diputar film, sandiwara, rekreasi, ….. dst
05/13/20 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja

Psl. 3
SYARAT-SYARAT K3
Dengan peraturan perundangan
ditetapkan syarat syarat
keselamatan kerja untuk :
Arah dan sasaran Kongkrit :
- Pencegahan kecelakaan (kebakaran,
peledakan, Pencemaran) dan PAK
- Penyediaan sarana pengendalian sumber
bahaya.
III. SYARAT-SYARAT K3
UU NO. 1 TAHUN 1970 PASAL 3

1. Berisi arah dan susunan kongkrit syarat-syarat


K3 pada jenis kebijakan tertentu (lihat pasal 2)
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

2. Dengan peraturan perundang-undangan


ditetapkan syarat-syarat K3, untuk :
a. Mencegah, mengurangi kecelakaan ….. dst
b. Mencegah, mengurangi kebakaran ….. dst
c. Mencegah, mengurangi peledakan ….. dst
d. Memberi kesempatan/jalan penyelamatan diri
….. dst
e. Memberikan P3K ….. dst
05/13/20 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
…..
Lanjutan
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
f. Memberikan APD ….. dst
g. Mencegah timbulnya penyebaran suhu ….. dst
h. Mencegah timbulnya penyakit akibat kerja ….. dst
i. Memperoleh penerangan yang cukup ….. dst
j. Menyelenggarakan suhu dan kelembababan yang
baik ….. dst
k. Menyelenggarakan suhu dan kelembababan yang
baik ….. dst
l. Memelihara kebersihan, kesehatan ….. dst

05/13/20 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


…..
Lanjutan
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
m. Keserasian alat kerja, lingkungan dan tenaga
kerja ….. dst
n. Mengamankan pengangkutan orang dan barang
….. dst
o. Mengamankan dan memelihara segala bangunan
….. dst
p. Mengamankan bongkar muat, penyimpanan bahan
….. dst
q. Memencegah terkena aliran listrik ….. dst
r. Mencegah timbulnya bahaya yang lebih tinggi …..
05/13/20
dst Undang - Undang No. 1 tahun 1970
SYARAT-SYARAT K3 BERPOLA PREVENTIV
UU NO. 1 TAHUN 1970 PASAL 4

UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
1. Syarat-syarat K3 dievaluasi dari tahapan
awal/dini/perencanaan, dst.
2. Terjaga keselamatan & kesehatan pekerja
pada setiap tahapan proses.
3. Terjaga peralatan/mesin/instalasi saat
dioperasikan di perusahaan.
4. Terjaganya lingkungan kerja yg aman & sehat
PRINSIP : Diberlakukan untuk semua
Jenis kegiatan
05/13/20 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
IV. PENGAWASAN
UU NO. 1 TAHUN 1970 PASAL 5

Direktur : Melakukan pengawasan umum


UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA 
terhadap pelaksanaan UU
Keselamatan Kerja
 Pegawai Pengawas :
Melakukan pengawasan langsung ditaatinya
UU Keselamatan Kerja dan membantu
pelaksanaannya
 Wewenang dan tanggung jawab direktur diatur
peraturan perundang-undangan
05/13/20 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
…..
Lanjutan
Pegawai Pengawas selaku PPNS
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA 
 Kewenangan memeriksa
 Kewenangan penyidikan

 Ahli K3
 Perbedaan kewenangan dengan pegawai
pengawas adalah Kewenangan penerapan
sanksi
05/13/20 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
 PENGAWASAN KK

UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
PERENCANAAN OPERASIONAL KASUS
KESEHATAN KERJA

 Pemeriksaan dan  Pemeriksaan  Pemeriksaan


pengujian BERKALA KEJADIAN
PERTAMA  Proses pengawasan  Proses Investigasi
 Proses perizinan - Monitoring - Kecelakaan
- Pembuatan - Revisi kerja
- Pemasangan - PAK
- Perubahan - Kebakaran
- Instalasi - Dan lain-lain - Peledakan
- Dan lain-lain - Dan lain-lain

05/13/20 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


1. Bersifat preventif
Ref. Psl 4 (1) --- Perencanaan s/d
pembongkaran
2. Desentralisasi sektoral :
Melimpahkan wewenang kepada sektor
tertentu dan
Desentralisasi teknis :
Melimpah wewenang kepada AK3
3. Policy Nasional K3 ada pada MENAKERTRANS

05/13/20 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


PASAL 5 (1) UU No 1/170

PEGAWAI PENGAWAS DAN AHLI


KESELAMATAN KERJA DITUGASKAN
MENJALANKAN PENGAWASAN LANGSUNG
TERHADAP DITAATINYA UNDANG UNDANG
INI DAN MEMBANTU PELAKSANAANYA
1. Pegawai pengawas K3 adalah pegawai teknis berkeahlian
khusus dari Depnakertrans, sebagai Pejabat Fungsional dan
sebagai PPNS

2. Ahli K3
Adalah Tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar Depnakertrans
ditunjuk oleh MENAKERTRANS
-> Professional <-
05/13/20 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
PRINSIP
PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN
 Pengawasan Ketenagakerjaan merupakan Fungsi
Negara
 Bekerjasama secara erat dengan pengusaha dan
pekerja/buruh serta institusi lain seperti lembaga riset,
perguruan tinggi
 Berorientasi pada pendekatan pencegahan
 Cakupan inspeksi bersifat universal
 Pengawasan Ketenagakerjaan bersifat independen
UU 13-2003

Pembinaan dan
PengawasanUUK3
1-1970

?
•Personil

•Kelembagaan

•Operasional
Kegiatan
•Ketatalaksan
aan
05/13/20 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
UU 13-2003

Pembinaan dan
Pengawasan K3 UU 1-1970

•Pesonil --------->> Pembentukan Kader


K3
• Pengawas KK
•Kelembagaan • Ahli K3
• Dokter Persh
• Operator
•Operasional • Teknisi

•Ketatalaksanaan

05/13/20 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU 13-2003

Pembinaan dan UU 1-1970

Pengawasan K3
•Pesonil

•Kelembagaan --->
> Pengembangan
Kelembagaan
• Unit Pengawasan
•Operasional K3
• DK3N - Komisi
•Ketatalaksanaan K3
• Assosiasi Ahli
K3
• Unit P2K3
05/13/20 Undang - Undang No. 1 tahun• Unit Pen
1970
UU 13-2003
UU 1-1970
Pembinaan dan
Pengawasan K3
- Sosialisasi, Penyuluhan dan
•Pesonil penyebaran informasi K3

- Pembinaan
•Kelembagaan Training & Sertifikasi Ahli,
Teknisi, Operator

•Operasional---->> - Pemeriksaan, pengujian,


rekomendasi teknis

•Ketatalaksanaan - Pengawasan (Nota & BAP)

- Audit SMK3

05/13/20 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU 13-2003

Pembinaan dan
Pengawasan K3
UU 1-1970
•Pesonil

•Kelembagaan

•Operasional

•Ketatalaksanaa Pemantauan dan


Evaluasi
n-> • Laporan
• Monitoring
05/13/20 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja

KEWAJIBAN PENGURUS
Pasal 8
 Pemeriksaan kesehatan badan,kondisi
mental dan kemampuan tenaga kerja :
• Baru
• Yang hendak dipindah ke tugas lain
(yang berpotensi bahaya)
• Berkala min satu tahun sekali
 Oleh Dokter perusahaan (yang dibenarkan oleh
Menteri)
PEMERIKSAAN KESEHATAN KERJA
UU NO. 1 TAHUN 1970 PASAL 8

UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA Θ Pengusaha/manajamen wajib memeriksakan derajat
kesulitan Tenaga Kerja di perusahaannya
Θ Jenis-jenis pemeriksaan kesehatan tenaga kerja meliputi:
1. Pemeriksaan awal (tahap rekruitment)
2. Pemeriksaan berkala (tahap berkala)
3. Pemeriksaan khusus (tahap kasus)
Θ Pemeriksaan dilakukan oleh dokter yang kompeten
Θ Lebih lanjut diatur dalam peraturan pelaksana teknis

05/13/20 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


 PENGARUH KESEHATAN DI TEMPAT KERJA

UTAMAKAN
 Pengaruh yang menyebabkan PAK
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

 Keadaan mesin, pesawat, alat, bahan, dst


 Lingkungan
 Sifat pekerjaan
 Cara bekerja
 Proses Produksi

05/13/20 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


 KRITERIA BAHAN KIMIA BERBAHAYA

UTAMAKAN 1.
KESELAMATAN DAN
Bahan beracun
KESEHATAN KERJA

2. Bahan sangat beracun


3. Cairan mudah terbakar
4. Cairan sangat mudah terbakar
5. Gas mudah terbakar
6. Bahan mudah meledak
7. Bahan reaktif
8. Bahan oksidator

05/13/20 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal
Pasal 99 Pembinaan
Pembinaan (kewajiban
(kewajiban pengusaha)
pengusaha)
 Menjelaskan dan menunjukkan pada tenaga kerja
baru :
 Kondisi dan bahaya di tempat kerja
 Semua pengaman dan alat perlindungan yang
diharuskan
 Menyediakan APD
 Menjelaskan cara dan sikap bekerja aman
 Mempekerjakan setelah yakin memahami K3
 Melakukan pembinaan
 pencegahan kecelakaan
 pemberantasan kebakaran
 peningkatan K3
 pemberian P3K
 Wajib memenuhi dan mentaati syarat K3
05/13/20 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
05/13/20 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
05/13/20 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
05/13/20 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
05/13/20 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
PEMBINAAN KESELAMATAN KERJA
UU NO. 1 TAHUN 1970 PASAL 9

UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN

Prinsip perusahaan wajib memenuhi ketentuan syarat-


KESEHATAN KERJA

syarat K3 yang disyaratkan untuk perusahaannya

• Penyelenggaraan Pelatihan :  Cara Klasikal


 Cara In-house
training
 Cara formal
• Wajib berpedoman dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku

05/13/20 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


PEMBINAAN / PELATIHAN K3

UTAMAKAN
 Tingkatan
 Tingkatan operator
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

 Tingkatan Teknisi/petugas
 Tingkatan supervisor
 Tingkatan ahli/engineer

 Kurikulum/Silabi
 Sesuai jurusan/spesialisasi dan peraturan perundang-

undangan yang berlaku


 Pelaksana
 Pemerintah
 Asosiasi
 PJK3
 Dan lain-lain
05/13/20 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
 Contoh jenis pelatihan K3
UTAMAKAN

 Teknisi s/d Ahli : K3 listrik


KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

 Petugas s/d Ahli :


K3 penanggulangan kebakaran
 Scafolder s/d Ahli : K3 konstruksi
 Dan lain-lain

05/13/20 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


STANDAR KOMPETENSI K3

UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
 Kriteria Kompetensi
 Knowladge (Ilmu Pengetahuan)
 Skill (Keterampilan)
 Attitude (Sikap/Perilaku)

 Tanda Kompetensi K3
 Sertifikat pelatihan
 SK Penunjukan
 Kartu pengenal
 Berlaku 3 (tiga) tahun
05/13/20 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
PEMBINAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI K3

UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

 Rekriutment peserta 1. Sertifikat


1. Sertifikat

2. SK. Penunjukan
 Syarat-syarat peserta 2. SK. Penunjukan

3. SIO/LISENSI
 Pre-test teknisi 3. SIO/LISENSI

 Pelatihan
 Evaluasi
 Sertifikasi
05/13/20 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
 PENYELENGGARA PELATIHAN

 Pemerintah/Depnakertrans RI
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

 PJK3 bidang Pembinaan K3


 Perusahaan/In house traning

1. Materi Standar Nasional


2. Instruktur Terakreditasi
3. Sertifikat Bersekala Nasional
4. SKP & Lisensi dari Pemerintah

05/13/20 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


PANITIA PEMBINA KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
Pasal 10

 Menteri Tenaga Kerja berwenang membertuk Panitia


Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja guna
memperkembangkan kerja sama, saling pengertian dan
partisipasi efektif dari pengusaha atau pengurus dan tenaga
kerja dalam tempat-tempat kerja untuk melaksanakan tugas
dan kewajiban bersama dibidang keselamatan dan kesehatan
kerja, dalam rangka melancarkan usaha berproduksi.

 Peraturan pelaksana Permen No. 04/Men/1987 tentang


P2K3

05/13/20 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


KECELAKAAN KERJA/ACCIDENT

UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

 Kecelakaan kerja meliputi :

 Kecelakaan
 Kebakaran
 Peledakan
 Penurunan lingkungan
 Penyakit akibat kerja

05/13/20 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja

Pasal
Pasal 11
11
Kewajiban
Kewajiban melaporkan
melaporkan kecelakaan
kecelakaan kerja
kerja

•• Pengurus
Pengurus wajib
wajib melaporkan
melaporkan kecelakaan
kecelakaan yang
yang terjadi
terjadi di
di
tempat
tempat kerja
kerja
•• Tata
Tata cara
cara Pelaporan
Pelaporan diatur
diatur oleh
oleh Peraturan
Peraturan Perundangan
Perundangan
Permen
Permen No.
No. 03/Men/1998
03/Men/1998

05/13/20 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal
Pasal 12
12
Kewajiban
Kewajiban dan
dan Hak
Hak Tenaga
Tenaga Kerja
Kerja

Kewajiban
Kewajiban Hak
Hak
•• Memberikan • • Meminta pengurus
Memberikan keterangan
keterangan Meminta pengurus
pada
pada Pegawai
Pegawai Pengawas
Pengawas untuk
untuk melaksanakan
melaksanakan
•• Memakai
Memakai APD
APD Syarat
Syarat K3
K3
•• Memenuhi • • Menyatakan
Memenuhi dan
dan mentaati
mentaati Menyatakan
syarat
syarat K3
K3 keberatan,
keberatan, jika
jika
syarat
syarat K3
K3 belum
belum
terpenuhi
terpenuhi

05/13/20 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja

Pasal
Pasal 13
13
Perlindungan terhadap orang
Perlindungan terhadap orang lain
lain

Kewajiban
Kewajiban menggunakan
menggunakan APD
APD yang
yang
ditetapkan
ditetapkan

05/13/20 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


KEWAJIBAN “ORANG LAIN” MEMASUKI
TEMPAT KERJA UU NO. 1 TAHUN 1970 PASAL 13
Θ Wajib mentaati ketentuan K3
UTAMAKAN

Wajib memberi APD K3


KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
Θ

Θ Wajib memahami Emergency Respon Plan


Θ Wajib memiliki ijin kerja K3/Pelaksanaan
pekerjaan berbahaya

05/13/20 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal
Pasal 14
14
Kewajiban
Kewajiban Pengurus
Pengurus

 Menempelkan
Menempelkan UUUU No.
No. 11 Tahun
Tahun 1970
1970
 Memasang
Memasang gambar
gambar dan
dan bahan
bahan pembinaan
pembinaan K3K3
 Menyediakan
Menyediakan secara
secara cuma-cuma
cuma-cuma APDAPD dan
dan
petunujuk
petunujuk K3
K3 untuk
untuk tenaga
tenaga kerja dan orang
kerja dan orang lain
lain

05/13/20 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal
Pasal 16
16
Kewajiban
Kewajiban Pengusaha
Pengusaha

Pengusaha
Pengusaha menyesuaikan
menyesuaikan dalam
dalam waktu
waktu satu
satu tahun
tahun
setelah
setelah diundangkan
diundangkan

05/13/20 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja

Pasal
Pasal 17
17

Pemberlakuan
Pemberlakuan peraturan
peraturan lama
lama sepanjang
sepanjang tidak
tidak bertentangan
bertentangan

Pasal
Pasal 18
18

Nama
Nama Undang-Undang
Undang-Undang ini
ini adalah
adalah
Undang-Udang
Undang-Udang Keselamatan
Keselamatan kerja
kerja

05/13/20 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970 - 3
Secara sektoral
- PP No. 19/1973 Pengaturan & Pengawasan K3
di Sektor Pertambangan
- PP No. 11/ 1979 K3 Sektor Migas
- Per.Menaker No. 01/1978
K3 Dalam Penebangan dan Pengangkutan
Kayu
- Per.Menaker No. 01/1980
K3 Pada Konstruksi Bangunan
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970
 Pembidangan Teknis
- PP No. 7/1973 - Pestisida
- PP No. 11/ 1975 - Keselamatan Kerja Radiasi
- Per.Menaker No. 04/1980 - APAR
- Per.Menaker No. 01/1982 - Bejana Tekan
- Per.Menaker No. 02/1983 - Instalasi Alarm
Kebakaran Otomatik
- Per.Menaker No. 03/1985 - Pemakaian Asbes
- Per.Menaker No. 04/1985 - Pes. Tenaga & Prod.
- Per.Menaker No. 05/1985 - Pes. Angkat &
Angkut
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970

Pembidangan Teknis
- Per.Kepmenaker & Trans No.75/2002 – PUIL
2000
- Per.Menaker No. 02/1989 - Instalasi Petir
- Per.Menaker No. 03/1999 - Lif Listrik
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970
 Kompetensi SDM
- Per.Menaker No. 07/1973 - Wajib Latih Hiperkes
Bagi Dokter Perusahaan
- Per.Menaker No. 01/1979 - Wajib Latih Bagi
Paramedis
- Per.Menaker No. 02/1980 - Pemeriksaan
Kesehatan Tenaga Kerja
- Per.Menaker No. 02/1982 - Syarat dan Kwalifikasi
Juru Las
- Per.Menaker No. 01/1988 - Syarat dan Kwalifikasi
Oparetor Pesawat Uap
- Permenaker No. 15/2008 dan KepDir. No 53/2009
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970
Kompetensi SDM

- Per.Menaker No. 01/1979 - Syarat dan


Kwalifikasi Operator Angkat dan Angkut
- Per.Menaker No. 02/1992 - Ahli K3
- Kep.Menaker No. 407/1999 - Kompetensi Tehnis Lift
- Kep.Menaker No. 186/1999 Pengorganisasian
Penanggulangan Kebakaran
- KepMenaker No. 187 /1999 Kompetensi Petugas
Kimia.
- Kep Dirjen No. 311/BW/M/2002 Kompetensi teknisi
Listrik.
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970
Kelembagaan

dan Sistem
- Per.Menaker No. 04/1987 - P2K3
- Per.Menaker No. 04/1995 - Perusahaan Jasa K3
- Per.Menaker No. 05/1996 - SMK3
- Per.Menaker No. 03/1998 - Pelaporan Kecelakaan
- PP. No. 50 Tahun 2012 - SMK3
PENUTUP
 KISAH PEBISNIS KEBUN BINATANG

05/13/20 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


05/13/20 Undang - Undang No. 1 tahun 1970

Anda mungkin juga menyukai