Anda di halaman 1dari 102

DIREKTORAT PENGAWASAN KESELAMATAN KERJA

DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI

UNDANG-UNDANG NO 1 TAHUN 1970


TENTANG
KESELAMATAN KERJA
K3 MULAI MEMASYARAKAT

KEBUTUHAN LEBIH MENDALAMI KETENTUAN


& MATERI K3

PERUSAHAAN KECIL/INFORMAL BANYAK


BELUM MENGENAL

PENINGKATAN
PENDIDIKAN/PELATIHAN/PENYULUHAN

11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


MEMBERIKAN PANDUAN
AGAR MATERI UU NO.1
TAHUN 1970 DAPAT
DIKETAHUI SECARA
LENGKAP OLEH
MASYARAKAT
KHUSUSNYA
MASYARAKAT INDUSTRI

11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


1. TUJUAN PEMBAHASAN UMUM

MEMAHAMI TUJUAN PERLINDUNGAN TENAGA


KERJA BIDANG K3
MEMPELAJARI UNDANG-UNDANG NO 1
TAHUN 1970 TENTANG KESEL AMATAN KERJA
MEMAHAMI ARAH KEBIJAKAN K3 NASIONAL
2. TUJUAN PEMBAHASAN KHUSUS

MEMAHAMI PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP


UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA

MEMAHAMI LANDASAN PERATURAN DAN


UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA

MEMAHAMI KEWAJIBAN-KEWAJIBAN
PENGURUS/PENGUSAHA DAN TENAGA KERJA
DALAM BIDANG K3
UU 1/70
I. PERTIMBANGAN
1. VR 1910
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
1. Sudah tidak sesuai dengan perkembangan
teknik, teknologi dan azas Perlindungan
KESEHATAN KERJA

Ketenagakerjaan di Indonesia
2. Sifat polisional/Refresi sudah tidak sesuai
dengan era kemerdekaan
3. Kemajuan industrialisasi, intensitas kerja,
bahan baku, dan lain-lain sudah
berkembang pesat.

PERLU ADANYA UU KK YANG SESUAI


2. UU No. 1 TAHUN 1970
UTAMAKAN

1. Bersifat preventif
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

2. Ruang lingkup lebih luas


3. Rumusan teknis lebih komprehensif
4. Pembinaan K3 bagi manajemen dan
pekerja
5. Pembentukan unit P2K3 Perusahaan
6. Pengaturan retribusi pengawasan
11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
SEJARAH PERATURAN PERUNDANGAN K3
ZAMAN PEJAJAHAN BELANDA

12 JANUARI 1970
Veiligheids Reglement
Th 1910 UNDANG UNDANG
No: 1 TAHUN 1970
S/d TENTANG
Th.1970 KESELAMATAN KERJA
Sifat :
Repressive
Sifat
Preventive
(Pembinaan)
SETIAP PERATURAN PERUNDANGAN HARUS
MENGACU PADA UU 1945

K3 MENGACU PADA UUD 1945 PASAL 27 AYAT (2):


SETIAP WARGA NEGARA BERHAK ATAS
PEKERJAAN DAN PENGHIDUPAN YANG LAYAK
BAGI KEMANUSIAAN

SETIAP KETENTUAN DALAM UUD 1945


DIJABARKAN LEBIH LANJUT BIDANG
KETENAGAKERJAAN UU NO. 13 Tahun 2003
11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
DASAR HUKUM PENGAWASAN KK
1. UUD 1945
2. UU No 13 TAHUN 2003 (UU
NO. 14 TAHUN 1969)
3. UU No. 1 tahun 1970

Policy Nasional K3 berada ditangan Menteri yang


bertanggungjawab dibidang ketenagakerjaan
DASAR HUKUM

UUD 1945 Pasal 27 ayat (2) :


Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan

UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan


Pasal 2
Pembangunan ketenagakerjaan berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar R.I tahun 1945.
DASAR HUKUM
UU No.13 Tahun 2003
Pasal 4
Pembangunan ketenagakerjaan bertujuan :

a. Membudayakan & mendayagunakan tenaga kerja secar a


optimal dan manusiawi,
b. Mewujudkan pemerataan kesempatan kerja & penyedian
tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan
pembangunan nasional dan daerah,
c. Memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dalam
mewujudkan kesejahteraan tenaga kerja,
d. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja
dan keluarganya.
DASAR HUKUM
Pasal 86
(1) Setiap pekerja / buruh mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas :
a. keselamatan dan kesehatan kerja
b. Moral dan kesusilaan
c. Perlakuan yang seuai dengan harkat dan martabat
manusia serta nilai-nilai agama.
(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja / buruh guna
mewujudkan produktivitas kerja yang optimal
diselenggarakan upaya K3.
(3) Perlindungan sebagaimana pada ayat (1) dan ayat (2)
dilaksanakan dengan peraturan perundangan yang berlaku.
UNDANG-UNDANG
KESELAMATAN KERJA
Undang-Undang No.1 Tahun 1970
(Tambahan Lembaran Negara No.1918)
Pendahuluan-1

Norma di bidang ketenaga kerjaan meliputi :


Norma kerja (Waktu kerja, Upah)
Norma Keselamatan kerja (resiko fisik)
Hygiene perusahaan (Lingkungan dan kesehatan)
Ganti rugi kecelakaan (Sosial)

UU 14/69 (Psl 9 dan 10)

11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


Pendahuluan-2

Norma Keselamatan Kerja diatur dalam


UU No 1 th 1970 mempunyai tujuan
universal untuk melindungi keselamatan :
tenaga kerja dan orang lain
asset perusahaan
lingkungan
sehingga tercipta kondisi lingkungan tempat
kerja yang aman dan sehat

11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


Melindungi :
- Tenaga kerja dan orang lain
- Asset perusahaan &
- Lingkungan tempat kerja
POLA DESENTRALISASI KEBIJAKAN K3
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
1. Desentralisasi Teknis
Adanya kewenangan Menteri, menunjuk Ahli
K3 di luar Depnakertrans untuk membantu
pengawasan dan pembinaan K3 sesuai UU
2. Desentralisasi Struktural
Adanya kewenangan Menteri, menunjuk
Instansi/Lembaga lain di luar Depnakertrans
untuk membantu pelaksanaan K3 di
sektornya
11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
1. GLOBALISASI
2. OTONOMI DAERAH
Lingstra 3. KONDISI IPOLEKSOSBUD
kebijakan K3 4. KUALITAS TENAGA KERJA
Mengacu : 5. KESADARAN PENGUSAHA

PP. No. 25/2000 ttg Kewenangan Pemerintah dan


Kewenangan Propinsi Sbg Daerah Otonom
Psl 2 ayat (2) :
Kewenangan bidang lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
meliputi kebijakan ttg perencanaan nasional dan pengendalian
pembangunan nasional secara makro, dana perimbangan
keuangan, sistem administrasi negara dan lembaga perekonomian
negara, pembinaan dan pemberdayaan SDM,
pendayagunaan SDA serta teknologi tinggi yang strategis,
konservasi dan standardisasi nasional
123456789012345678
Psl 2 ayat (3) point 5 yaitu Bid. Perindustrian & Perdagangan :
Huruf h: Penetapan standar industri dan produk tertentu yg
berkaitan dgn keamanan, keselamatan umum,
kesehatan, lingkungan dan moral.

Psl 2 ayat (3) point 9 yaitu Bid. Ketenagakerjaan :


Huruf b: Penetapan standar keselamatan kerja,
kesehatan kerja, higiene perusahaan,
lingkungan kerja dan ergonomi.

123456789012345678
ARAH KEBIJAKAN K3

1. Pengembangan organisasi K3
2. Optimalisasi dan pembentukan P2K3
3. Pembuatan dan pelaksanaan standar K3 sesuai dengan
kebutuhan sektoral dan Internasional
4. Optimalisasi pengawasan, pembinaan, sertifikasi di
bidang K3
5. Profesionalisme pegawai pengawas K3 dan ahli K3
6. Peningkatan peran masyarakat dan LSM
7. Peningkatan peran perguruan tinggi
8. Penerapan SMK3 pada setiap tempat kerja

Kebijakan perlindungan tenaga kerja dan pengembangan usaha

Pencapaian nihil kecelakaan dan penyakit akibat kerja

11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal 1 Tenaga
kerja

-Tetap
-Temporary

KRITERIA

usaha
Sumber bahaya
Barang/jasa
RUANG LINGKUP UU 1/70

1. Tempat kerja di seluruh wilayah kedaulatan


UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

R.I. baik di darat, laut, bawah laut, udara dan


lainn-lain
2. Kriteria Tempat Kerja
a. Tempat dilakukan usaha/pekerjaan
b. Adanya tenaga kerja yang bekerja
c. Adanya bahaya kerja di tempat tersebut

11/13/2017
d. Termasuk lingkungan di sekelilingnya
Undang - Undang No. 1 tahun 1970
UNDANG UNDANG
No: 1 TAHUN 1970
TENTANG
KESELAMATAN KERJA

Ruang lingkup :
Berlaku di setiap tempat
Sifat
Preventive
(Pembinaan)
kerja
di darat,
di air,
di udara
di wilayah hukum R I

11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
RUANG LINGKUP
Psl. 2
Tempat kerja : di darat, dalam tanah,
permukaan air, dalam air,
di udara wil. Hukum RI
Jenis-jenis usaha (tempat kerja) yang
diwajibkan melaksanakan syarat K3,
tempat kerja yang mempunyai sumber
bahaya, yg berkaitan dengan : 18 jenis
- Keadaan mesin,pesawat,alat kerja, lapangan
peralatan dan bahan kerja
- Sifat pekerjaan
- Cara bekerja
- lingkungan
- Proses produksi
RUANG LINGKUP KEGIATAN TEKNIS

1. Fleksibilitas sasaran teknis selalu diasumsikan


dengan perhitungna teknis, teknologi dan
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

industrialisasi
2. Ada peraturan-peraturan pelaksana yang
sifatnya lebih teknis operasional
3. Pertimbangan Pembuatan peraturan teknis
adalah :
- Pembidangan Teknis
- Pembidangan Industri
- Pembidangan struktural
11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
SUMBER BAHAYA KECELAKAAN KERJA
UU NO. 1 TAHUN 1970 PASAL 2
POTENSI SUMBER BAHAYA BERKAITAN DGN :
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

1. Keadaan mesin, pesawat, alat/peralatan,


instalasi, bahan dan sebagainya
2. Lingkungan
3. Sifat pekerjaan
4. Cara kerja
5. Proses produksi
Terdapat ketentuan (pasal 2 ayat 3) yang
bersifat flexible untuk menghadapi
perkembangan teknologi ke depan
11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
OBYEK PENGAWASAN K3 MELIPUTI :

a. Dibuat, dicoba, dipakai, digunakan mesin . dst


b. Dibuat, dicoba . dst, bahan yang mudah meledak
dst
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

c. Dikerjakan pembangunan, pabrikan . dst, gedung


terowongan . dst
d. Dilakukan usulan pertanian, perkebunan . dst
e. Dilakukan usulan pertambangan umum, migas .dst
f. Dilakukan pengangkutan orang dan barang .. dst
g. Dilakukan bongkar muat barang .. dst
h. Dilakukan penyelaman .. dst
i. Dilakukan penghijauan pada ketinggian dst
j. Dilakukan pekerjaan di bawah tekanan udara, suhu tipis,
.. dst.
11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
.. Lanjutan
OBYEK PENGAWASAN K3 MELIPUTI (PSL 2) :
j. Dilakukan pekerjaan yang mempunyai bahaya
tertimbun tanah, .. dst.
k. Dilakukan pekerjaan dalam tangki, sumur, .. dst.
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

l. Terdapat kelembababan, penyebaran debu, asap,


gas, .. dst.
m. Dilakukan pembuangan sampah, limbah, .. dst
n. Dilakukan pancaran, penyiaran RADIO, TV, TELEPON,
. dst
o. Dilakukan pendidikan, reset, menggunakan alat
teknis .. dst
p. Dibangkitkan, dirobah, dikumpulkan.. dst,
listrik .. dst
q. Diputar film, sandiwara, rekreasi, .. dst
11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja

Psl. 3
SYARAT-SYARAT K3
Dengan peraturan perundangan
ditetapkan syarat syarat keselamatan
kerja untuk :
Arah dan sasaran Kongkrit :
- Pencegahan kecelakaan (kebakaran, peledakan,
Pencemaran) dan PAK
- Penyediaan sarana pengendalian sumber bahaya.
III. SYARAT-SYARAT K3
UU NO. 1 TAHUN 1970 PASAL 3

1. Berisi arah dan susunan kongkrit syarat-syarat


K3 pada jenis kebijakan tertentu (lihat pasal 2)
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

2. Dengan peraturan perundang-undangan


ditetapkan syarat-syarat K3, untuk :
a. Mencegah, mengurangi kecelakaan .. dst
b. Mencegah, mengurangi kebakaran .. dst
c. Mencegah, mengurangi peledakan .. dst
d. Memberi kesempatan/jalan penyelamatan diri
.. dst
e. Memberikan P3K .. dst
11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
.. Lanjutan

UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
f. Memberikan APD .. dst
g. Mencegah timbulnya penyebaran suhu .. dst
KESEHATAN KERJA

h. Mencegah timbulnya penyakit akibat kerja .. dst


i. Memperoleh penerangan yang cukup .. dst
j. Menyelenggarakan suhu dan kelembababan yang
baik .. dst
k. Menyelenggarakan suhu dan kelembababan yang
baik .. dst
l. Memelihara kebersihan, kesehatan .. dst

11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


.. Lanjutan

UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
m. Keserasian alat kerja, lingkungan dan tenaga
kerja .. dst
n. Mengamankan pengangkutan orang dan barang
.. dst
o. Mengamankan dan memelihara segala bangunan
.. dst
p. Mengamankan bongkar muat, penyimpanan bahan
.. dst
q. Memencegah terkena aliran listrik .. dst
r. Mencegah timbulnya bahaya yang lebih tinggi ..
dst
11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
SYARAT-SYARAT K3 BERPOLA PREVENTIV
UU NO. 1 TAHUN 1970 PASAL 4

UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
1. Syarat-syarat K3 dievaluasi dari tahapan
awal/dini/perencanaan, dst.
KESEHATAN KERJA

2. Terjaga keselamatan & kesehatan pekerja


pada setiap tahapan proses.
3. Terjaga peralatan/mesin/instalasi saat
dioperasikan di perusahaan.
4. Terjaganya lingkungan kerja yg aman & sehat
PRINSIP : Diberlakukan untuk semua
Jenis kegiatan
11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
PANITIA BANDING
UU NO. 1 TAHUN 1970 PASAL 4

Melayani keberatan dari masyarakat


UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

Permohonan ditujukan ke panitia banding


Panita banding beranggotakan para ahli di
bidangnya
Panitia banding dibentuk Menaker
Keputusan panitia banding sifatnya final

Sampai saat ini keputusan ini Belum Terbentuk

11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


SISTEM KELEMBAGAAN PENGAWASAN K3
UU No. 1 TAHUN 1970

Pasal 5
MENAKER
DIREKTUR

PEG. AHLI
PENGA DOKTER P2K3
K3 PRSH
WAS

KANDEP LUAR - POLI PRSH Perusahaan


DEPNAKER - JASA KESEH

- INDUSTRI
PEMERINTAH SWASTA
- JASA ----PJIT
IV. PENGAWASAN
UU NO. 1 TAHUN 1970 PASAL 5

Direktur : Melakukan pengawasan umum


UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

terhadap pelaksanaan UU
Keselamatan Kerja
Pegawai Pengawas/Ahli K3 :
Melakukan pengawasan langsung ditaatinya
UU Keselamatan Kerja dan membantu
pelaksanaannya
Wewenang dan tanggung jawab direktur diatur
peraturan perundang-undangan
11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
.. Lanjutan

Pegawai Pengawas selaku PPNS


UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

Kewenangan memeriksa
Kewenangan menguji
Kewenangan menyidik/BAP

Ahli K3
Perbedaan kewenangan dengan pegawai
pengawas adalah Kewenangan Penyidikan

11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pola penerapan K3
Psl 4

Pemeriksaan/ Pemeriksaan/ Test


perhitungan pengujian
teknis Berkala

-Pemasangan
-Pembuatan - Pemakaian
-dll
- Peredaran
Perencanaan
- Pengangkutan

Pengesahan Pengesahan Termasuk


gambar rencana Pemakaian produk
dari Luar
Negeri
PENGAWASAN KK

UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
PERENCANAAN OPERASIONAL KASUS
KESEHATAN KERJA

Pemeriksaan dan Pemeriksaan Pemeriksaan


pengujian BERKALA KEJADIAN
PERTAMA Proses pengawasan Proses Investigasi
Proses perizinan - Monitoring - Kecelakaan
- Pembuatan - Revisi kerja
- Pemasangan - PAK
- Perubahan - Kebakaran
- Instalasi - Dan lain-lain - Peledakan
- Dan lain-lain - Dan lain-lain

11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


1. Bersifat preventif
2 Desentralisasi sektoral dan
Desentralisasi teknis
3. Policy Nasional K3 ada pada MENAKERTRANS

11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


1. Bersifat preventif
Ref. Psl 4 (1) --- Perencanaan s/d
pembongkaran
2 Desentralisasi sektoral :
Melimpahkan wewenang kepada sektor
tertentu dan
Desentralisasi teknis :
Melimpah wewenang kepada AK3
3. Policy Nasional K3 ada pada MENAKERTRANS

11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


PASAL 5 (1) UU No 1/170

PEGAWAI PENGAWAS DAN AHLI


KESELAMATAN KERJA DITUGASKAN
MENJALANKAN PENGAWASAN LANGSUNG
TERHADAP DITAATINYA UNDANG UNDANG
INI DAN MEMBANTU PELAKSANAANYA
1. Pegawai pengawas K3 adalah pegawai teknis berkeahlian
khusus dari Depnakertrans, sebagai Pejabat Fungsional dan
sebagai PPNS

2. Ahli K3
Adalah Tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar Depnakertrans
ditunjuk oleh MENAKERTRANS
-> Professional <-
11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
PRINSIP
PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN
Pengawasan Ketenagakerjaan merupakan Fungsi
Negara
Bekerjasama secara erat dengan pengusaha dan
pekerja/buruh serta institusi lain seperti lembaga riset,
perguruan tinggi
Berorientasi pada pendekatan pencegahan
Cakupan inspeksi bersifat universal
Pengawasan Ketenagakerjaan bersifat independen
TANGGUNG JAWAB PENGAWASAN K3

1. Tanggung jawab secara Nasional terhadap


penyelenggaraan K3 adalah Menteri Tenaga
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

Kerja dan Transmigrasi R.I.


2. Pendelegasian Sektoral maupun Teknis tetap
dipertanggungjawabkan kepada Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi selaku
pemegang policy nasional
3. Kebijakan Pengawasan K3 Nasional tetap
menjadi wewenang Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi R.I.
11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
UU 13-2003

Pembinaan dan
Pengawasan K3
UU 1-1970

Personil

Kelembagaan

Operasional
?
Kegiatan
Ketatalaksanaan

11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU 13-2003

Pembinaan dan
Pengawasan K3 UU 1-1970

Pesonil --------->
> Pembentukan Kader K3
Pengawas KK
Ahli K3
Kelembagaan Dokter Persh
Operator
Teknisi
Operasional

Ketatalaksanaan

11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU 13-2003

Pembinaan dan UU 1-1970

Pengawasan K3
Pesonil

Kelembagaan --->
> Pengembangan
Kelembagaan
Unit Pengawasan K3
Operasional DK3N - Komisi K3
Assosiasi Ahli K3
Ketatalaksanaan Unit P2K3
Unit Pen Kebakaran

11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU 13-2003
UU 1-1970
Pembinaan dan
Pengawasan K3
- Sosialisasi, Penyuluhan dan
Pesonil penyebaran informasi K3

- Pembinaan
Kelembagaan Training & Sertifikasi Ahli, Teknisi,
Operator

Operasional---->> - Pemeriksaan, pengujian,


rekomendasi teknis

Ketatalaksanaan - Pengawasan (Nota & BAP)

- Audit SMK3

11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU 13-2003

Pembinaan dan
Pengawasan K3
UU 1-1970
Pesonil

Kelembagaan

Operasional

Ketatalaksanaan-> Pemantauan dan Evaluasi


Laporan
Monitoring

11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja

Pasal 6
Ketentuan banding bagi yang tidak memerima
keputusan direktur
Pasal 7
Pengusaha membayar retribusi yang diatur
oleh peraturan perundangan

11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


PENJELASAN RETRIBUSI
UU NO. 1 TAHUN 1970 PASAL 7

Retribusi merupakan kewajiban pengusaha untuk


UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

membayar ke Negara atas jasa riksa uji K3 yang


dilakukan pemerintah
Pembebannya atas dasar obyek yang dilakukan
pemeriksaan/pengujian
Retribusi termasuk P.N.B.P. (Penerimaan Negara
Bukan Pajak)
Saat ini di Jakarta Pusat/ Nasional retribusi K3
ditiadakan

11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja

KEWAJIBAN PENGURUS
Pasal 8
Pemeriksaan kesehatan badan,kondisi mental
dan kemampuan tenaga kerja :
Baru
Yang hendak dipindah ke tugas lain
(yang berpotensi bahaya)
Berkala min satu tahun sekali
Oleh Dokter perusahaan (yang dibenarkan oleh Menteri)
PEMERIKSAAN KESEHATAN KERJA
UU NO. 1 TAHUN 1970 PASAL 8

Pengusaha/manajamen wajib memeriksakan derajat


UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

kesulitan Tenaga Kerja di perusahaannya


Jenis-jenis pemeriksaan kesehatan tenaga kerja meliputi:
1. Pemeriksaan awal (tahap rekruitment)
2. Pemeriksaan berkala (tahap berkala)
3. Pemeriksaan khusus (tahap kasus)
Pemeriksaan dilakukan oleh dokter yang kompeten
Lebih lanjut diatur dalam peraturan pelaksana teknis

11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


PENGARUH KESEHATAN DI TEMPAT KERJA

UTAMAKAN
Pengaruh yang menyebabkan PAK
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

Keadaan mesin, pesawat, alat, bahan, dst


Lingkungan
Sifat pekerjaan
Cara bekerja
Proses Produksi

11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


PENGARUH KESEHATAN DI TEMPAT KERJA Lanjutan

UTAMAKAN
Nilai Ambang Batas (NAB) Kwantitas
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

Standar faktor tempat kerja (batas kemampuan)


7 8 jam perhari
5 6 hari perbulan
Selama usia kerja

Nilai Ambang Kualitas (NAK)


Standar kualitas
Bahan kimia berbahaya
Batasan potensi bahaya
Di tempat kerja
11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
KRITERIA BAHAN KIMIA BERBAHAYA

UTAMAKAN
1.
KESELAMATAN DAN
Bahan beracun
KESEHATAN KERJA

2. Bahan sangat beracun


3. Cairan mudah terbakar
4. Cairan sangat mudah terbakar
5. Gas mudah terbakar
6. Bahan mudah meledak
7. Bahan reaktif
8. Bahan oksidator

11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal 9 Pembinaan (kewajiban pengusaha)

Menjelaskan dan menunjukkan pada tenaga kerja baru


:
Kondisi dan bahaya di tempat kerja
Semua pengaman dan alat perlindungan yang diharuskan
Menyediakan APD
Menjelaskan cara dan sikap bekerja aman
Mempekerjakan setelah yakin memahami K3
Melakukan pembinaan
pencegahan kecelakaan
pemberantasan kebakaran
peningkatan K3
pemberiaan PK3
Wajib memenuhi dan mentaati syarat K3
11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
PEMBINAAN KESELAMATAN KERJA
UU NO. 1 TAHUN 1970 PASAL 9

UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN

Prinsip perusahaan wajib memenuhi ketentuan syarat-


KESEHATAN KERJA

syarat K3 yang disyaratkan untuk perusahaannya

Penyelenggaraan Pelatihan : Cara Klasikal


Cara In-house
training
Cara formal
Wajib berpedoman dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku

11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


PEMBINAAN / PELATIHAN K3

UTAMAKAN
Tingkatan
Tingkatan operator
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

Tingkatan Teknisi/petugas
Tingkatan supervisor
Tingkatan ahli/engineer

Kurikulum/Silabi
Sesuai jurusan/spesialisasi dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku

Pelaksana
Pemerintah
Asosiasi
PJK3
Dan lain-lain
11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
Contoh jenis pelatihan K3
UTAMAKAN

Teknisi s/d Ahli : K3 listrik


KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

Petugas s/d Ahli :


K3 penanggulangan kebakaran
Scafolder s/d Ahli : K3 konstruksi
Dan lain-lain

11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


STANDAR KOMPETENSI K3

UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
Kriteria Kompetensi
Knowladge (Ilmu Pengetahuan)
Skill (Keterampilan)
Attitude (Sikap/Perilaku)

Tanda Kompetensi K3
Sertifikat pelatihan
SK Penunjukan
Kartu pengenal
Berlaku 3 (tiga) tahun
11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
STANDAR KOMPETENSI K3 Lanjutan

UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

1. UU No. 1 tahun 1970, pasal 9 dan 14


2. Permenaker No. 407/MEN/1999 (Teknisi Lift)
3. Kepmenaker No. : Kep.311/Men/1999 (Teknisi
Lift)
4. Kepmenaker No. : Kep.186/Men/1999 (Org. dan Personil
PK)
5. Kepmenaker No. : Kep.20/Men/2004 (Teknisi Konst)
6. Dan lain-lain.
11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
PEMBINAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI K3

UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN

Rekriutment peserta
KESEHATAN KERJA

1. Sertifikat
Syarat-syarat peserta 2. SK. Penunjukan

Pre-test teknisi 3. SIO/LISENSI

Pelatihan
Evaluasi
Sertifikasi

11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


PENYELENGGARA PELATIHAN

UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
Pemerintah/Depnakertrans RI
PJK3 bidang Pembinaan K3
Perusahaan/In house traning

1. Materi Standar Nasional


2. Instruktur Terakreditasi
3. Sertifikat Bersekala Nasional
4. SKP & Lisensi dari Pemerintah

11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal 10
P2K3
( PANTIA PEMBINA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA)

Fungsi
Wadah kerjasama peningkatan bidang K3
antara :
- Pihak perusahaan (managemen)
- Pihak pekerja
Susunan
Diatur dan tetapkan oleh Menteri
Peraturan pelaksana Permen No.
04/Men/1987
Pengertian P2K3 468

Panitia Pembina Keselamatan dan


Kesehatan Kerja ialah suatu lembaga
yang dibentuk di perusahaan untuk
membantu melaksanakan dan
menangani usaha-usaha keselamatan
dan kesehatan kerja yang
keanggotaannya terdiri dari unsur
pengusaha dan pekerja.

11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


Tujuan

Meningkatkan komitmen pimpinan perusahaan


Mempercepat birokrasi
Mempercepat pengambilan keputusan
Pengawasan tidak langsung

11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


PANITIA PEMBINA K3 (P2K3)
UU NO. 1 TAHUN 1970 PASAL 10

UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
Perusahaan mempekerjakan lebih 100 orang wajib
Perusahaan mempekerjakan kurang 100 orang tapi
KESEHATAN KERJA

mengandung potensi bahaya tinggi wajib


Ketua P2K3 dari unsur Top Manajemen
Sekretaris harus AK3
Anggota unsur unit-unit tempat kerja
Keanggotaan unsur bipartit
1. Memberi masukan/saran pelaksana K3
kepada perusahaan
2. Melalui mekanisme sesuai yang diatur
undang-undang
11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
KEGIATAN P2K3 PERUSAHAAN

UTAMAKAN

Pembinaan K3 internal
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

Inspeksi/kontrol K3 internal
Rapat/sidang K3
Pelaporan kecelakaan kerja/kebakaran/dll
Membantu perencanaan laporan K3 internal
Rekomendasi/usulan K3 terhadap perusahaan
Dan seterusnya

11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


Pembentukan P2K3

Setiap tempat kerja dengan kriteria


tertentu, pengusaha atau pengurus wajib
membentuk P2K3. Kreteria yang
dimaksud adalah :
Tempat kerja dimana dipekerjakan 100
(seratus orang) atau lebih
Tempat kerja/ perusahaan dimana
dipekerjakan kurang dari 100 (seratus)
orang dengan tingkat bahaya sangat besar

11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


Keanggotaan P2K3
1. Keanggotaan P2K3 terdiri dari unsur pengusaha
dan tenaga kerja yang susunannya terdiri atas
Ketua, Sekretaris dan Anggota.

2. Sekretaris P2K3 adalah ahli K3 yaitu petugas K3


diperusahaan yang telah mempunyai Surat
Penunjukan dari Menteri.

3. Ketua P2K3 adalah pimpinan perusahaan atau


salah satu pimpinan perusahaan yang ditunjuk
(khusus untuk kelompok perusahaan/ sentra
industri)
11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
Jumlah dan Susunan P2K3
a.Perusahaan dengan tenaga kerja 100
(seratus) orang atau lebih,
jumlah anggota sekurang-kurangnya 12 (dua
belas) orang teridiri dari 6 (enam) orang
mewakili pengusaha/ pimpinan dan 6 (enam)
orang mewakili tenaga kerja
b. Perusahaan yang mempunyai tenaga kerja 50
(lima puluh) sampai dengan 100 (seratus)
orang, jumlah anggota sekurang-kurangnya 6
(enam) orang yang terdiri atas 3 (tiga) orang
mewakili pengusaha dan 3 (tiga) orang
mewakili pekerja
11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
Jumlah dan Susunan P2K3

c.Perusahaan yang mempunyai tenaga kerja


kurang dari 50 (lima puluh) orang dengan
tingkat resiko bahaya sangat besar jumlah
anggota sesuai dengan butir b diatas

d.Kelompok perusahaan yang mempunyai


tenaga kerja kurang dari 50 (lima puluh)
orang untuk anggota kelompok, jumlah
anggota sesuai butir b di atas yang masing-
masing anggota mewakili perusahaannya
11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
Tahapan / Prosedur Pembentukan P2K3
Di Perusahaan
1. Menetapkan Kebijakan K3 atau diperusahaan dikenal
dengan Safety and Health Policy. Kebijakan K3 pada
prinsipnya berisi penegasan pimpinan perusahaan atas
tanggung jawabnya terhadap pelaksanaan K3 dan
pentingnya dukungan dari setiap pekerja di perusahaan
agar Kebijakan K3 tersebut dapat berjalan dan berhasil
dengan baik.
Kebijakan K3 ini harus dituangkan secara tertulis dan
disosialisasikan kepada setiap pekerja di perusahaan.
2. Inventarisasi calon anggota P2K3. Pimpinan perusahaan
menyusun daftar calon anggota P2K3 yang diusulkan oleh
unit kerjanya masing-masing.
11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
Tahapan / Prosedur Pembentukan P2K3
Di Perusahaan
1. Selama dalam proses pembentukan dan penyusunan
calon anggita P2K3, pimpinan perusahaan dapat
melakukan konsultasi untuk mendapatkan petunjuk yang
diperlukan ataupun menanyakan hal-hal yang berkaitan
dengan proses pembentukan P2K3 sesuai dengan
peraturan perundangan kepada Kantor Depnaker
setempat (sekarang Dinas Tenaga Kerja);
2. Setelah pinpinan perusahaan berhasil menyusun anggota
P2K3 maka dilanjutkan dengan pembentukan secara
resmi oleh pimpinan perusahaan;
3. Tahap selajutnya pimpinan perusahaan melaporkan
secara tertulis susunan anggota P2K3 kepada Kantor
Dinas Tenaga Kerja setempat dan meminta untuk
mendapatkan pengesahan.
11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
Tahapan / Prosedur Pembentukan P2K3
Di Perusahaan
1. Selama dalam proses pembentukan dan penyusunan
calon anggita P2K3, pimpinan perusahaan dapat
melakukan konsultasi untuk mendapatkan petunjuk yang
diperlukan ataupun menanyakan hal-hal yang berkaitan
dengan proses pembentukan P2K3 sesuai dengan
peraturan perundangan kepada Kantor Depnaker
setempat (sekarang Dinas Tenaga Kerja);
2. Setelah pinpinan perusahaan berhasil menyusun anggota
P2K3 maka dilanjutkan dengan pembentukan secara
resmi oleh pimpinan perusahaan;
3. Tahap selajutnya pimpinan perusahaan melaporkan
secara tertulis susunan anggota P2K3 kepada Kantor
Dinas Tenaga Kerja setempat dan meminta untuk
mendapatkan pengesahan.
11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
MANFAAT P2K3
Mengembangkan kerjasama bidang
K3
Meningkatkan kesadaran dan
partisipasi tenaga kerja terhadap K3
Forum komunikasi dalam bidang K3
Menciptakan tempat kerja yang nihil
kecelakaan dan penyakit akibat kerja

11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


TUGAS POKOK P2K3

Memberikan
saran dan
pertimbangan
di bidang K3
kepada
pengusaha/pe
ngurus tempat
kerja (diminta
maupun tidak)

11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


Tugas & Fungsi P2K3
Menghimpun dan mengolah data K3
Data kecelakaan
Data potensi bahaya

Membantu, menunjukan dan menjelaskan :

Faktor bahaya
Faktor yang mempengaruhi efisiensi dan prods
APD (Alat Pelindung Diri)
Cara dan sikap kerja yang benar dan aman

11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


Tugas - Tugas

Membantu pengusaha atau pengurus :


Mengevaluasi cara kerja, proses dan Lingkungan kerja
Tindakan koreksi dan alternatif
Mengembangkan sistem pengendalian bahaya
Mengevaluasi penyebab kec. dan PAK
Mengembangkan penyuluhan dan penelitian
Pemantauan gizi kerja dan makanan
Memeriksa kelengkapan peralatan K3
Pelayanan kesehatan tenaga kerja
Mengembangkan lab. Dan interpretasi hasil pem.
Menyelenggarakan administrasi K3

Membantu menyusun kebijakan manajemen K3


dan pedoman kerja
11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
KECELAKAAN KERJA/ACCIDENT
UU NO. 1 TAHUN 1970 PASAL 10

UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

Kecelakaan kerja meliputi :

Kecelakaan
Kebakaran
Peledakan
Penurunan lingkungan
Penyakit akibat kerja

11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


KEWAJIBAN PERUSAHAAN DLM KASUS KEC. KERJA

1. Melaporkan ke Depnakertrans/Disnaker setempat


UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

2. Mengamankan TKP
3. Membantu kelancaran penyelidikan di pengadilan
4. Melakukan kewajiban di bidang ketenagakerjaan

1. Form laporan sesuai ketentuan perundang-


undangan No.: 03/MEN/1999, tentang :
2. Koordinasikan dengan Perusahaan
JAMSOSTEK untuk kompensasi kecelakaan
kerja ini.
11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja

Pasal 11
Kewajiban melaporkan kecelakaan kerja

Pengurus wajib melaporkan kecelakaan yang terjadi di


tempat kerja
Tata cara Pelaporan diatur oleh Peraturan Perundangan
Permen No. 03/Men/1998

11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal 12
Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja

Kewajiban Hak
Memberikan keterangan Meminta pengurus
pada Pegawai Pengawas untuk melaksanakan
Memakai APD Syarat K3
Memenuhi dan mentaati Menyatakan
syarat K3 keberatan, jika syarat
K3 belum terpenuhi

11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


KETENTUAN HUKUM TERHADAP TK UNTUK BID. K3
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN

Tuntutan hukum tentang K3 kepada pihak


KESEHATAN KERJA

pengurus
Tenaga kerja diatur melalui kebijakan
manajemen dan ditegaskan dalam PP/KKB

Pengaturan tanggung jawab K3 kepada


tenaga kerja luas jika dituangkan di dalam
PP/KKB dengan ketentuan konsekuensinya

11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja

Pasal 13
Perlindungan terhadap orang lain

Kewajiban menggunakan APD yang


ditetapkan

11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


KEWAJIBAN ORANG LAIN MEMASUKI
TEMPAT KERJA UU NO. 1 TAHUN 1970 PASAL 13

Wajib mentaati ketentuan K3


UTAMAKAN

Wajib memberi APD K3


KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

Wajib memahami Emergency Respon Plan


Wajib memiliki ijin kerja K3/Pelaksanaan
pekerjaan berbahaya
Dan lain-lain

Ijin kerja K3 diterbitkan oleh SHE Dept.


Persyaratannya harus dipenuhi

11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal 14
Kewajiban Pengurus

Menempelkan UU No. 1 Tahun 1970


Memasang gambar dan bahan pembinaan
K3
Menyediakan secara cuma-cuma APD dan
petunujuk K3 untuk tenaga kerja dan orang
lain

11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal 15
SANKSI

1. Denda Rp. 100.000

2. Kurungan 3 bulan

11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal 16
Kewajiban Pengusaha

Pengusaha menyesuaikan dalam waktu satu tahun


setelah diundangkan

11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja

Pasal 17

Pemberlakuan peraturan lama sepanjang tidak bertentangan

Pasal 18

Nama Undang-Undang ini adalah


Undang-Udang Keselamatan kerja

11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970 - 1

PERATURAN ORGANIK

K3 sektoral
K3 teknis

Kelembagaan K3

Kompetensi SDM K3
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970 - 3

Secara sektoral
- PP No. 19/1973 Pengaturan & Pengawasan K3 di
Sektor Pertambangan
- PP No. 11/ 1979 K3 Sektor Migas
- Per.Menaker No. 01/1978
K3 Dalam Penebangan dan Pengangkutan
Kayu
- Per.Menaker No. 01/1980
K3 Pada Konstruksi Bangunan
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970

Pembidangan Teknis
- PP No. 7/1973 - Pestisida
- PP No. 11/ 1975 - Keselamatan Kerja Radiasi
- Per.Menaker No. 04/1980 - APAR
- Per.Menaker No. 01/1982 - Bejana Tekan
- Per.Menaker No. 02/1983 - Instalasi Alarm
Kebakaran Otomatik
- Per.Menaker No. 03/1985 - Pemakaian Asbes
- Per.Menaker No. 04/1985 - Pes. Tenaga & Prod.
- Per.Menaker No. 05/1985 - Pes. Angkat &
Angkut
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970

Pembidangan Teknis
- Per.Kepmenaker & Trans No.75/2002 PUIL 2000
- Per.Menaker No. 02/1989 - Instalasi Petir
- Per.Menaker No. 03/1999 - Lif Listrik
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970

Kompetensi SDM
- Per.Menaker No. 07/1973 - Wajib Latih Hiperkes Bagi
Dokter Perusahaan
- Per.Menaker No. 01/1979 - Wajib Latih Bagi Paramedis
- Per.Menaker No. 02/1980 - Pemeriksaan Kesehatan
Tenaga Kerja
- Per.Menaker No. 02/1982 - Syarat dan Kwalifikasi Juru
Las
- Per.Menaker No. 01/1988 - Syarat dan Kwalifikasi
Oparetor Pesawat Uap
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970

Kompetensi SDM
- Per.Menaker No. 01/1979 - Syarat dan
Kwalifikasi Operator Angkat dan Angkut
- Per.Menaker No. 02/1992 - Ahli K3
- Kep.Menaker No. 407/1999 - Kompetensi Tehnis Lif
- Kep.Menaker No. 186/1999 Pengorganisasian
Penanggulangan Kebakaran
- KepMenaker No. 187 /1999 Kompetensi Petugas Kimia.
- Kep Dirjen No. 311/BW/M/2002 Kompetensi teknisi Listrik.
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970

Kelembagaan

dan Sistem
- Per.Menaker No. 04/1987 - P2K3
- Per.Menaker No. 04/1995 - Perusahaan Jasa K3
- Per.Menaker No. 05/1996 - SMK3
- Per.Menaker No. 03/1998 - Pelaporan Kecelakaan
PERATURAN-PERATURAN PELAKSANA K3
UU NO. 1 TAHUN 1970 PASAL 17

UU No.1 Thn 1970


UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN

VR 1910
KESEHATAN KERJA

Keselamatan Kerja

Peraturan Bila belum ada


Khusus AA s/d M penggantinya masih dapat
dst diberlakukan

11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


PERATURAN PELAKSANA VR 1910

UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
Peraturan Khusus AA = P3K
KESEHATAN KERJA

Peraturan Khusus BB = Listrik


Peraturan Khusus CC = Pabrik gula
Peraturan Khusus DD = Bejana tekan
Peraturan Khusus EE = Pabrik Mudah Terbakar
Peraturan Khusus FF = Botol baja
Peraturan Khusus G = Bioskop

11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


PERATURAN PELAKSANA VR 1910 Lanjutan

UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
Peraturan Khusus HH = Timah Putih
KESEHATAN KERJA

Peraturan Khusus II = Las Karbit


Peraturan Khusus K = Pabrik Mudah Meledak
Peraturan Khusus L = Tangki Apung
Peraturan Khusus N = Pabrik Gelas

11/13/2017 Undang - Undang No. 1 tahun 1970

Anda mungkin juga menyukai