PENGAWAS
OPERASIONAL PERTAMA
DAFTAR UNIT KOMPETENSI POP
No Kode Unit Judul Unit
1 PMB.PO02.001.01 Melaksanakan Peraturan Perundang-undangan
terkait Keselamatan Pertambangan
2 PMB.PO02.002.01 Melaksanakan Tugas dan Tanggung Jawab
Keselamatan Pertambangan pada Area yang
Menjadi Tanggung Jawabnya
3 PMB.PO02.003.01 Melaksanakan Pertemuan Keselamatan
Pertambangan Terencana
4 PMB.PO02.004.01 Melaksanakan Investigasi Kecelakaan
5 PMB.PO02.005.01 Melaksanakan Identifikasi Bahaya dan
Pengendalian Risiko
6 PMB.PO02.006.01 Melaksanakan Peraturan Perundang-undangan
terkait Keselamatan Lingkungan
7 PMB.PO02.007.01 Melaksanakan Inspeksi
8 PMB.PO02.008.01 Melaksanakan Analisis Keselamatan Pekerjaan
HIRARKI PERATURAN DI INDONESIA
PERATURAN PELAKSANAAN
- PP
PERATURAN
- PERMEN
KHUSUS
- KEPMEN
SUBSTANSI UU KK No. 1 Th 1970
• Bab I Istilah
• Bab VII Kecelakaan
– Pasal 1 : Istilah
– Pasal 11 : Pelaporan Kecelakaan Kerja
• Bab II Ruang Lingkup
• Bab VIII Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja
– Pasal 2 : Ruang Lingkup berlakunya UU No.
1 th 1970 – Pasal 12 : Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja
• Bab III Syarat2 Keselamatan Kerja • Bab IX Kewajiban Bila Memasuki Tempat Kerja
– Pasal 3 : Syarat-syarat K3 – Pasal 13 : Kewajiaban bila memasuki tempat
kerja
– Pasal 4 : Syarat-syarat K3 dlm disain,
perencanaan, pembuatan, pengangkutan, • Bab X Kewajiban Pengurus
peredaran dst – Pasal 14 : Kewajiban Pengurus
• Bab IV Pengawasan • Bab XI Ketentuan2 Penutup
– Pasal 5 : Pengawasan – Pasal 15 : Sanksi Hukum
– Pasal 6 : Panitia Banding – Pasal 16 : Ketentuan Peralihan, waktu
– Pasal 7 : Retribusi pemberlakuan 1 th stlh diundangkan
– Pasal 8 : Pemeriksaan Kesehatan – Pasal 17 : Ketentuan Peralihan,
pemberlakuan peruu yg ada,
Badan Tenaga Kerja
– Pasal 18 : Judul, waktu mulai berlaku dan
• Bab V Pembinaan
Lembaran Negara RI
– Pasal 9 : Pembinaan K3
• Bab VI P2K3
– Pasal 10 : Pembentukan P2K3 10
UU NO.1 TAHUN 1970
tentang KESELAMATAN KERJA
TUJUAN :
Memberikan perlindungan atas keselamatan dan kesehatan :
Tenaga kerja dan
Orang lain;
Memberikan perlindungan kepada asset perusahaan agar
dapat dipakai dengan aman dan efisien;
Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat.
RUANG LINGKUP
PELAKSANAAN UU NO.1 TAHUN 1970 ttg
KESELAMATAN KERJA
BERTUJUAN UNTUK :
1. Menghindarkan risiko (avoiding of risk)
2. Mencegah kecelakaan kerja (preventing of
accident)
3. Mengurangi konsekuensi/akibat/dampak
yang ditimbulkan oleh kecelakaan kerja
(mitigating of consequency)
SYARAT-SYARAT K3
DITETAPKAN MELALUI :
Syarat-syarat K3 dalam :
Perencanaan, Pembuatan,
Pengangkutan, Peredaaran, Perdagangan ,
Pemasangan, Pemakaian, Penggunaan, Pemeliharaan
dan Penyimpanan bahan, alat, mesin dan peralatan
produksi yang berpotensi menimbulkan kecelakaan
SYARAT-SYARAT K3
(Bab III Pasal 3 dan 4 UU No. 1 Tahun 1970)
Dilakukakan oleh :
1. PEGAWAI PENGAWAS (KEMENNAKER)
21
PETA STAKEHOLDER PENGAWASAN K3
UU No. 1 TAHUN 1970
Kebijakan Nasional K3
Penjelasan Pasal 1 (1)
MENAKER
Pelaksanaan Umum
DIREKTUR Pasal 5 (1)
24
KEWAJIBAN
PENGURUS PERUSAHAAN (III)
9. MENEMPATKAN SECARA TERTULIS UU/ SYARAT-SYARAT K3 PADA
TEMPAT YANG MUDAH DILIHAT (ps14)
10. MEMASANG GAMBAR/ POSTER K3 (ps.14)
11. MENYEDIAKAN ALAT PELINDUNG DIRI SECARA CUMA-CUMA
(ps.14)
25
KEWAJIBAN DAN HAK
TENAGA KERJA (I)
1. MEMBERIKAN KETERANGAN YANG BENAR BILA DIMINTA OLEH
PEGAWAI PENGAWAS DAN AHLI K3 (ps.12)
2. MEMAKAI ALAT PELINDUNG DIRI YANG DIWAJIBKAN (ps.12)
3. MEMENUHI DAN MENTAATI SEMUA SYARAT K3 YANG
DIWAJIBKAN (ps.12)
4. MEMINTA PENGURUS MENTAATI SEMUA SYARAT K3 YANG
DIWAJIBKAN (ps.12)
5. MENYATAKAN KEBERATAN KERJA APABILA SYARAT K3 DAN APD
YANG DIWAJIBKAN DIRAGUKAN (ps.12)
26
KEWAJIBAN BILA MEMASUKI
TEMPAT KERJA
1. MENTAATI SEMUA PETUNJUK K3 YANG
DIWAJIBKAN (ps.13)
2. MEMAKAI ALAT PELINDUNG DIRI YANG
DIWAJIBKAN (ps.13)
27
ANCAMAN PIDANA
ATAS PELANGGARAN
28
SANKSI
UU 13/2003
Ps. 35 : Kewajiban pemberi kerja memberikan
perlindungan atas K3;
Ps. 186 : Pelanggaran thd ps. 35 :
I. Sanksi Pidana : kurungan 1 bln (paling
singkat) dan kurungan 4 th (paling lama);
II. Denda : Rp 10 juta (paling sedikit) dan
Rp.400 juta (paling banyak)
29
Pelanggaran atas ps. 87 UU N0.13 th 2003
SANKSI ADMINISTRASI (pasal 190)
a. Teguran
b. Peringatan tertulis
c. Pembatasan kegiatan usaha
d. Pembekuan kegiatan usaha
e. Pembatalan persetujuan
f. Pembatalan pendaftaran
g. Penghentian sementara sebagian atau
seluruh alat produksi
h. Pencabutan ijin
30
Peraturan Pelaksanaan
MGT SDM
BAHAN LINGKUNGAN KERJA
AMAN Prod’s
FAKTOR TEMPAT KERJA
PENYEBAB
PERALATAN SEHAT
SIFAT PEKERJAAN
PROSES PRODUKSI
ANALISIS
PERATURAN PELAKSANA
Bidang Sektoral
• PP No. 19 / 1973 : Pengaturan dan Pengawasan
Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan
• PP No. 11 / 1979 : Keselamatan Kerja Pada
Pemurniaan dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi
• Per. Menaker No. 01/1978 : Keselamatan Kerja Pada
Penebangan dan Pengangkutan Kayu
• Per. Menaker No. 01/1980 : Keselamatan Kerja Pada
Konstruksi Bangunan
Bidang Teknis
• PP No. 7/1973 : Pestisida
• PP No. 11/ 1975 : Keselamatan Kerja Radiasi
• Per. Menaker No. 04/1980 : APAR
• Per. Menaker No. 01/1982 : Bejana Tekan
• Per. Menaker No. 02/1983 : Instalasi Alarm Kebakaran
Otomatik
• Per. Menaker No. 03/1985 : Pemakaian Asbes
• Per. Menaker No. 04/1985 : Pesawat Tenaga & Produksi
• Per.Menaker No. 05/1985 : Pesawat Angkat & Angkut
• Per. Menaker No. 04/1998 : PUIL
• Per. Menaker No. 02/1989 : Instalasi Petir
• Per.Menaker No. 03/1999 : Lift Listrik
Bidang Kompetensi SDM
• Per. Menaker No. 01/1976 : Wajib Latih Hiperkes Bagi
Dokter Perusahaan
• Per. Menaker No. 01/1979 : Wajib Latih Bagi Paramedis
• Per. Menaker No. 02/1980 : Pemeriksaan Kesehatan
Tenaga Kerja
• Per. Menaker No. 02/1982 : Syarat dan Kualifikasi Juru
Las
• Per. Menaker No. 01/1988 : Syarat dan Kualifikasi
Operator Pesawat Uap
• Per. Menaker No. 02/1992 : Ahli K3
• Kep. Menaker No. 407/1999 : Kompetensi Tehnis Lift
• Kep. Menaker No. 186/1999 : Pengorganisasian
Penanggulangan Kebakaran
• Per. Menakertrans No. PER.09/MEN/VII/2010 :
Operator dan Petugas Pesawat Angkat dan Angkut
Pasal 3
(1) Untuk pengawasan keselamatan kerja di bidang
pertambangan Menteri Pertambangan mengangkat pejabat-
pejabat yang akan melakukan tugas tersebut setelah
mendengar pertimbangan Menteri Tenaga Kerja,
Transmigrasi dan Koperasi;
UU NO. 4 TH 2009
Pasal 96
Pemegang IUP dan IUPK wajib melaksanakan:
• Ketentuan K3 Pertambangan
• Keselamatan Operasi Pertambangan
Pasal 140
Menteri melakukan pengawasan pengelolaan usaha
pertambangan oleh pemerintah provinsi, kabupaten/kota
sesuai kewenangan.
K3 Pertambangan
Pasal 16
Pengawasan dimaksud pasal 13, meliputi:
K3 Pertambangan
Keselamatan Operasi Pertambangan
K3 PERTAMBANGAN (Pasal 26)
KESELAMATAN
KERJA
KESEHATAN
KERJA
LINGKUNGAN
KERJA SMK3
• Manajemen • Ergonomic • Debu • Kebijakan
Risiko • Higienis & • Kebisingan • Perencanaan
• Manajemen Sanitasi • Getaran
Keadaan • Org & Personel
darurat • Program • Pencahayaan
• Impelmentasi
• Administrasi • Pengelolaan • Udara
• Evaluasi & TL
• Program Mkn, Mnum, • Ventilasi
& Gizi • Faktor Kimia • Dokumentasi
• Diklat
• Diagnosis • Radiasi • Tinjauan
• Inspeksi Penyakitt Menajemen
• Faktor Biologi
• Penyelidikan
• Kebersihan
Keselamatan Operasi Pertambangan
1. Sistem dan pelaksanaan pemeliharaan/perawatan sarana, prasarana,
instalasi, dan peralatan pertambangan
2. Pengamanan instalasi
3. Tenaga teknis bidang keselamatan operasi yang kompeten
4. kelayakan sarana, prasarana instalasi, dan peralatan pertambangan
dengan melaksanakan uji dan pemeliharaan kelayakan;
5. evaluasi laporan hasil kajian teknis pertambangan;
6. keselamatan bahan peledak dan peledakan;
7. keselamatan fasilitas pertambangan;
8. keselamatan Eksplorasi;
9. keselamatan tambang permukaan;
10. keselamatan tambang bawah tanah; dan
11. keselamatan kapal keruk/isap.
Peraturan Baru KP
Pasal 4 :
Pemegang IUP Produksi Khusus Pengolahan Pemurnian wajib
melaksanakan kaidah pertambangan yang baik
meliputi:
• upaya pengelolaan lingkungan hidup, keselamatan
pertambangan, konservasi Mineral dan Batubara, dan teknis
pertambangan sesuai dengan bidang usahanya; dan
71
Pengawas Operasional
Dalam melaksanakan kegiatan pertambangan pemegang
IUP melalui KTT/PTL mengangkat Pengawas Operasional
Kriteria Pengawas Operasional meliputi:
73
Pengawas Teknis
1. Bertanggung jawab kepada Kepala Teknik Tambang untuk
keselamatan pemasangan dan pekerjaan serta pemeliharan yang
benar dari semua peralatan yang menjadi tugasnya;
2. Mengawasi dan memeriksa semua permesinan dan kelistrikan
dalam ruang lingkup yang menjadi tanggung jawabnya;
3. Menjamin bahwa selalu dilaksanakan penyelidikan, pemeriksaan,
dan pengujian dari pekerjaan permesinan dan kelistrikan serta
peralatan;
4. Membuat dan menandatangani laporan dari penyelidikan,
pemeriksaan, dan pengujian;
5. Melaksanakan penyelidikan dan pengujian pada semua
permesinan dan peralatan sebelum digunakan, setelah dipasang,
kembali atau diperbaiki
Lampiran 2
PEDOMAN PENGELOLAAN TEKNIS PERTAMBANGAN
1. Sarana dan prasarana
2. Peta Tambang
3. Personil yang berkompeten
4. Kegiatan Penambangan (dari eksplorasi, study kelayakan,
konstruksi dan pengujian (commissioning), pemanfaatan
teknologi, penambangan, Pasca tambang)
Lampiran 3
PEDOMAN PELAKSANAAN KESELAMATAN PERTAMBANGAN
DAN KESELAMATAN PENGOLAHAN DAN/ATAU PEMURNIAN
MINERAL DAN BATUBARA
Lampiran 4
PEDOMAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
Lampiran 5
PEDOMAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
Lampiran 6
PEDOMAN PELAKSANAAN REKLAMASI DAN PASCATAMBANG
SERTA PASCAOPERASI PADA KEGIATAN USAHA
PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
Lampiran 7
PEDOMAN PELAKSANAAN KONSERVASI MINERAL DAN
BATUBARA
KEPDIRJEN NO. 185.K/37.4/DJB/2019