KESELAMATAN KERJA
Lembaran Negara No. 1 Tahun 1970
(Tambahan Lembaran Negara No. 1918)
Di Undangkan Tgl. 12 Januari 1970
DASAR HUKUM - 1
Pasal 5, 20 dan 27 ayat (2) UUD 1945
Peraturan Pelaksanaan
SARANA
PROTEKSI •PERMENAKER 04/80 APAR
KEBAKARAN •PERMENAKER 02/83 ALARM
•INST. MENAKER INS. 11/MEN/1997
TUGAS POKOK :
Tanggung jawab di seluruh tempat kerja
(Diatur sistem shift)
Tugas :
1. Melakukan patroli rutin ke seluruh area kerja memantau
semua aspek pencegahan kebakaran.
2. Memelihara, memeriksa dan menguji semua sarana proteksi
kebakaran agar selalu dalam keadaan siap pakai.
3. Siap siaga melakukan tindakan menghadapi keadaan
darurat kebakaran untuk pemadaman dan penyelamatan
URAIAN TUGAS
ORGANISASI TANGGAP DARURAT KEBAKARAN
❖ KEBAKARAN
❖ PELEDAKAN
❖ PENCEMARAN LINGKUNGAN
DASAR HUKUM - 3
Pasal 9
Tiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas
keselamatan, kesehatan, kesusilaan, pemeliharaan moril
kerja serta perlakuan yang sesuai dengan martabat
manusia dan moral agama
Pasal 10
Pemerintah membina norma perlindunggan tenaga
kerja yang meliputi :
(1) norma keselamatan kerja
(2) norma kesehatan kerja
(3) norma kerja
(4) pemberian ganti kerugian, perawatan dan rehabilitasi
dalam hal kecelakaan kerja
Pragraf 5
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pasal 86
(1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas :
a. keselamatan dan kesehatan kerja;
b. moral dan kesusilaan; dan
c. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia
serta nilai-nilai agama;
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
Pasal 87
Pasal 190
(1) Menteri atau pejabat yang ditunjuk mengenai sanksi administratif
atas pelanggaran ketentuan-ketentuan sebagaimana diatur dalam
Pasal 5, Pasal 6, Pasal 15, Pasal 25, Pasal 38 ayat (2), Pasal 45 ayat
(1), pasal 47 ayat (1), Pasal 48, Pasal 87, Pasal 106, Pasal 126 ayat
(3), dan Pasal 160 ayat (1) dan ayat (2) Undang-undang ini serta
peraturan pelaksanaannya.
(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa :
a. teguran;
b. peringatan tertulis;
c. pembatasan kegiatan usaha;
d. pembekuan kegiatan usaha;
e. pembatalan persetujuan;
f. pembatalan pendaftaran;
g. penghentian sementara ssebagian atau seluruh alat produksi;
h. pencabutan ijin.
LATAR BELAKANG
TUJUAN
memberikan perlindungan atas keselamatan
• Tenaga kerja
• Orang lain
• Sumber-sumber produksi
dapat dipakai secara aman dan efisien
UU KESELAMATAN KERJA No. 1 Tahun 1970 - 3
RUANG LINGKUP
tempat kerja di darat, dalam tanah, permukaan air,
dalam air, di udara
dengan unsur :
• dilakukan usaha
• ada tenaga kerja yang bekerja
• ada sumber bahaya
UU KESELAMATAN KERJA No. 1 Tahun 1970 - 4
PENGAWASAN
Bab IV Pasal 5
MENAKER
DIREKTUR
- INDUSTRI
PEMERINTAH SWASTA
- JASA ----PJIT
UU KESELAMATAN KERJA No. 1 Tahun 1970 - 5
KEWAJIBAN PENGURUS
• Pasal 8 - Pemeriksaan Kesehatan Badan
KEWAJIBAN PENGURUS
PERATURAN ORGANIK
•secara sektoral
•pembidangan teknis
PERATURAN PELAKSANAAN UU No. 1 Tahun 1970 - 2
M K3
SDM
BAHAN
LINGKUNGAN KERJA
AMAN Prod’s
FAKTOR
PENYEBAB
PERALATAN TEMPAT KERJA SEHAT
SIFAT PEKERJAAN
PROSES PRODUKSI
ANALISIS
C. Dasar Hukum
22
D. Ruang Lingkup
1. Perencanaan
2. Gambar instalasi hydrant
3. Pemasangan
4. Pemeriksaan pengujian
5. Pemeliharaan
23
LANDASAN HUKUM SJSN
26
UUD 45 TAHUN 1945
PROGRAM JKN PEMENUHAN
AMANAT UUD 1945 dan UNDANG-UNDANG
1 2
28
JENIS PROGRAM JAMINAN SOSIAL
NASIONAL
( SJSN )
29
E. Tujuan instruksional umum
Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta dapat
memahami, menilai dan menganalisa suatu instalasi
proteksi kebakaran.
31
TUJUAN PENGAWASAN KESEHATAN KERJA
Philosophy
Upaya untuk menjamin keutuhan
dan kesempurnaan tenaga kerja
dan manusia pada umumnya,
hasil karya dan budayanya
menuju masyarakat yang adil
dan sejahtera.
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
“ACCIDENT PREVENTION”
“HAZARD”
Adalah sumber bahaya potensial yang
dapat menyebabkan
kecelakaan/kerusakan
Hazard dapat berupa :
bahan-bahan , bagian-bagian mesin,
bentuk energi, metode kerja atau
situasi kerja.
KECELAKAAN KERJA
Kejadian yang tidak diinginkan yang dapat
mengakibatkan terganggunya proses
pekerjaan yang telah direncanakan
sebelumnya
Catatan :
Kecelakaan kerja termasuk kebakaran,
peledakan, penyakit akibat kerja.
“DANGER”
Merupakan tingkat bahaya dari
suatu kondisi dimana atau kapan
muncul sumber bahaya.
adalah suatu kondisi dimana atau
kapan munculnya sumber bahaya
telah ter-identifikasi dan telah
dikendalikan ke tingkat yang memadai
Aman (safe)
DEFINISI
Bahaya
➢ Sesuatu/sumber yang berpotensi menimbulkan
cedera/kerugian (manusia, proses, properti dan
lingkungan
➢ Faktor internal yang menjadikan konsekuensi
Konsekuensi = Hazard x exposure/paparan
Exposure = konsentrasi x lama pemajanan
➢ Tidak akan menjadi risiko jika tidak ada pemajanan
UUD 1945
Psl 27 (2) ---> Hak warga negara
39
UNDANG-UNDANG No. 1 TH 1970
( K3 di segala tempat kerja)
Objective K3
• Melindungi para pekerja dan orang lainnya di tempat kerja (formal
maupun informal)
• Menjamin setiap sumber produksi dipakai secara aman dan efisien
• Menjamin proses produksi berjalan lancar
40
STRATEGI PENGENDALIAN
BAHAYA KEBAKARAN
UU NO 1 TH 1970
Pasal 3 ayat (1).
Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat syarat
keselamatan kerja untuk :
• mencegah, mengurangi, dan memadamkan kebakaran,
• mencegah, mengurangi peledakan
• memberikan kesempatan jalan menyelamatkan diri dalam
bahaya kebakaran
• pengendalian penyebaran asap, gas dan suhu
41
UU 1/1970 PAL 5 (1)
42
Awal terjadinya api/kebakaran tidak diduga waktu dan tempatnya;
Api akan menjadi besar dan meluas bila cukup media penghantarnya;
Intensitas nyala api dipengaruhi oleh sifat flammability dan
quantities jenis material yang terbakar;
Kebakaran akan surut dan padam bila keseimbangan reaksinya tidak
seimbang.
43
NON THERMAL
(ASAP & GAS)
Mengancam keselamatan
manusia
THERMAL
Kerusakan/kerugian
Asset & Lingkungan
44
The Potential Effect of Fire on People and Property
Smoke
Temperature
Carbon
Monoxide
Carbon
Dioxide
Oxygen
FUEL
45
FUEL
FIRE SAFETY ENVIRONMENT
MANAGEMENT
46
FAKTA PERMASALAHAN
47
Unsur pemicu api-kebakaran
➢ Listrik
➢ Sambaran petir
➢ Listrik Statis
➢ Rokok
➢ Api terbuka
➢ Pemotongan/pengelasan
➢ Permukaan panas
➢ Bunga api pembakaran
➢ Bunga api Mekanik
➢ Reaksi kimia
➢ Penangasan
➢ Non teknis
48
PROBLEMA K3 PADA GEDUNG TINGGI
• Karakteristik penghuni
(jumlah orang, kesadaran, kondisi fisik,
kedisiplinan,
. dll)
• Kompleksitas peralatan yang ada pada umumnya
tersentral (listrik, air, tata udara, tranportasi /lift,
komunikasi, gas, dll)
• Kondisi darurat
(bencana gempa bumi, kebakaran)
• Kemungkinan terjangkit penyakit menular (virus)
49
HIGH RISK BUILDING SYNDROME
50
Problema K3 = Problema K-3
pada gedung tinggi di kapal
51
Fire Safety Policy
Fire safety Pre-fire planning
Pengorganisasian Fire Teams
management
Pembinaan dan latihan
Fire Emergency Respons Plan
Fire drill/Gladi terpadu
Inspection & Testing berkala
Preventive maintenance
MANAJEMEN Fire safety Audit
PENANGGULANGAN
KEBAKARAN System informasi /komunikasi
POSKO Pengendalian darurat
52
FIRE
FIRE
FIREEMERGENCY
EMERGENCY
EMERGENCYRESPONSE
RESPONSE
RESPONSE
TEAM
TEAM
FIRE
SERVICE
FIRE
BRIGADE
POSKO
SAFETY
MANAGER
BUILDING
MANAGER
SECURITY
ENGINEERING
MEDICALTEAM
53
(SEBELUM) (SELAMA) (SESUDAH)
PENGENDALIAN
ENERGI INVESTIGASI
DETEKSI ALARM
SISTEM PROTEKSI ANALISIS
PEMADAMAN
• PASSIF REKOMENDASI
KOMPARTEMENISASI LOKALISIR
SARANA EVAKUASI REHABILITASI
• AKTIF EVAKUASI & RESCUE
FIRE SAFETY
EQUIPMENT PENGAMANAN
• FIRE EMERGENECY
RESPONS PLAN
PEMBINAAN & LATIHAN
54
ELEMEN K3
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
55
“RISK”
risicare
“RISK”
Resiko adalah ukuran kemungkinan
kerugian yang akan timbul dari sumber
bahaya (hazard) tertentu yang terjadi.
☻ Pengendalian Administratif
✓ Pemisahan lokasi
✓ Pergantian shift kerja
✓ Pembentukan sistem kerja
✓ Pelatihan karyawan
☻ Alat Pelindung Diri
✓ Helmet
✓ Safety Shoes
✓ Ear plug/muff
✓ Safety goggles
KENAPA PERBUATAN TIDAK AMAN
DILAKUKAN
• KURANG PENGETAHUAN
• KURANG TERAMPIL/ PENGALAMAN
• TIDAK ADA KEMAUAN
• FAKTOR KELELAHAN
• JENIS PEKERJAAN YG TIDAK SESUAI
• GANGGUAN MENTAL
• KESALAHAN DALAM SIFAT DAN TINGKAH LAKU
MANUSIA
PERBUATAN BERBAHAYA
(UNSAFE ACTION)