Anda di halaman 1dari 52

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

SALAM JUMPA
SALAM SAFETY
BIODATA

• Nama : Parikesit Angling Sasongko


• Instansi : Disnakertrans Provinsi DKI
• Jakarta
PRE TEST
Rules of Pre Test

1. Silahkan siapkan alat tulis dan jangan


lupa berdoa sebelum dimulai
2. Selama Pre Test dilarang menggunakan
Handphone
3. Diskusi dengan rekan-rekan
diperbolehkan, tetapi dilarang
menggunakan handphone
1. Sebutkan nama kementrian yang
mengurusi tentang
Ketenagakerjaan?

a. Kementrian Kelautan dan


Perikanan
b. Kementrian Perhubungan
c. Kementrian Ketenagakerjaan
d. Kementrian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
e. Kelurahan Setempat
2. Siapa saja yang harus selamat di
tempat kerja?

a. Pengusaha
b. Tenaga Kerja
c. Sub Kontraktor di tempat kerja
tersebut
d. Tamu di tempat kerja tersebut
e. Semua benar
3. Mengapa penting untuk mengerti
tentang keselamatan dan Kesehatan
Kerja di tempat kerja?

a. Karena di tempat kerja terdapat


sumber bahaya
b. Karena di tempat kerja adalah
tempat saya bekerja
c. Karena di tempat kerja yang
menggaji saya
d. Karena di tempat kerja ada
pacar saya
e. Karena di tempat kerja adalah
tempat yang penting untuk saya
4. Tahun Berapa Pertama kalinya
Peraturan mengenai safety
pemakaian diesel berlaku di wilayah
kita?

a. 1910
b. 1930
c. 1950
d. 1970
e. 1945
5. Ada berapa jumlah mata rantai
pada lambang K3?

a. 7
b. 9
c. 11
d. 13
e. 15
6. Tentang apakah Undang-Undang
nomor 1 tahun 1970?

a. Health and Safety Environement


b. Keselamatan pekerja
c. Tata Cara Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
d. Keselamatan Pengusaha dan
Pekerja
e. Keselamatan Kerja
7. Ada berapa bab Undang-Undang
no 1 tahun 1970?

a. 8
b. 9
c. 11
d. 12
e. Semua salah
8. Apakah singkatan dari P2K3 pada UU
no 1 tahun 1970?

a. Peraturan Perundangan Keselamatan


dan Kesehatan Kerja
b. Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
c. Panitia Penggerak Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
d. Peraturan Penggerak Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
e. Semua salah
9. Permenaker nomor berapakah
yang mengatur K3 Penggerak Mula?

a. 35 tahun 2016
b. 36 tahun 2016
c. 37 tahun 2016
d. 38 tahun 2016
e. 39 tahun 2016
10. Termasuk dalam pesawat
apakah Turbin Uap?

a. Pesawat Tenaga dan Produksi


b. Pesawat Ulang Alik
c. Pesawat Uap
d. Pesawat Kertas
e. Pesawat Angkat dan Angkut
PERATURAN PERUNDANGAN

SAYA MAU SELAMAT


1. TUJUAN PEMBAHASAN UMUM

• MEMAHAMI SEJARAH DAN TUJUAN


PERLINDUNGAN TENAGA KERJA BIDANG K3
• MEMPELAJARI UNDANG-UNDANG NO 1
TAHUN 1970 TENTANG KESEL AMATAN KERJA
2. TUJUAN PEMBAHASAN KHUSUS

• MEMPERKUAT MINDSET TENTANG SAFETY

• MEMAHAMI LANDASAN PERATURAN DAN


UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA

• MEMAHAMI KEWAJIBAN-KEWAJIBAN
PENGURUS/PENGUSAHA DAN TENAGA KERJA
DALAM BIDANG K3
Sekitar tahun 80 M, Plinius seorang ahli ensiklopedi
bangsa Roma mensyaratkan agar para pekerja
tambang diharuskan memakai tutup hidung.

Tahun 1450 Dominicoz Fontana diserahi tugas


membangun obelisk ditengah lapangan St. Pieter
Roma. Ia selalu mensyaratkan agar para pekerja
memakai topi baja.

Abad 18 → Revolusi Industri

Pekerjaan dilakukan
secara perorangan/
kelompok kecil REVOLUSI
Usaha pencegahan INDUSTRI
kecelakaan tidak
terlalu sulit
• Tahun 1911 Amerika Serikat memberlakukan “Work
Compensation Law”
“….tidak memandang apakah kecelakaan tersebut
terjadi akibat kesalahan si korban atau tidak, yang
bersangkutan akan mendapat ganti rugi jika terjadi
dalam pekerjaan”
• Di Inggris → harus dibuktikan bahwa kecelakaan tersebut
bukanlah terjadi karena kesalahan si korban.

• H. W Heinrich → titik awal, keselamatan


kerja yang terorganisir secara terarah,
prinsip-prinsip yang dikemukakan Heinrich di
tahun 1931 di bukunya “Industrial Accident
Prevention”, merupakan unsur dasar bagi
program keselamatan kerja saat ini.
1. Peraturan K3 Periode Tahun 1847 s.d 12 januari 1970
• Tahun 1847 , Hindia Belanda melakukan pengawasan
penggunaan mesin uap, keselamatan ditujukan pada K3
belum pada rakyat Indonesia.

• 28 Pebruari 1852 Pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan


staatblad no. 20 tentang Keselamatan kerja pemakaian
mesin uap.

• Veiligheid Reglement (VR) tahun 1910 Staatblad No 406


tentang keselamatan kerja pemakaian diesel dan listrik di
industri pengolahan.

• Stoom Ordonantie dan stoom Verordening Tahun 1930 (Stbl


No. 225 dan Stbl N0. 225) tentang keselamatan pemakaian
pesawat uap ( sampai saat ini diterjemahkan menjadi
UndangUndang dan Peraturan Uap).
• Undang-Undang Penimbunan dan Penyimpan Minyak
tanah dan bahan-bahan cair lainnya yang mudah menyala
(stbl 1927 No. 99)
• Ordonantie menyangkut minyak tanah tahun 1927 (Stbl
1927 No. 214)

• Loodwit Ordonnantie, Stbl No. 509 tahun 1931, yang


mengatur pengawsan terhadap bahan yang mengandung
racun (pabrik cat, accu, percetakan dll)

• Vuurwerk Ordonantie dan Vuurwerk Verordening Stbl. No.


143 dan no. 10 tahun 1932 dan tahun 1933, mengatur
pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang dan
peraturan petasan.
• Industrienbaan Ordonantie dan Industriebaan
Verordening Stbl. No. 595 dan No. 29 Tahun 1938 dan
tahun 1939 tentang pengawasan terhadap jalan kereta
api, loko dan gerbongnya yang diginakan sebagai alat
angkut selain PJKA.

• Retribusi Ordonantie Stbl No. 424 tahun 1940 dan


Retributie Vorerdening Stbl No. 425 tahun 1940.

• Undang No. 10 Tahun 1961 tentang Penetapan Peraturan


pemerintah pengganti Unndang No. 1 thaun 1962
Tentang barang (Lembaran Negara No. 251 tahun 1961)

• Peraturan Khusus (peraturan pemberlakuan peraturan


Belanda di Indonesia)
2. Peraturan K3 periode 12 Januari 1970 s.d. sekarang
UU no. 1 tahun 1970 menggantikan VR 1910
• Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 1973 tentang
pengaturan dan pengawasan keselamatan kerja
di bidang pertambangan
• PP No. 07 Tahun 1973 tentang pengawasan atas
peredaran, penyimpanan dan penggunaan
pestisida.
• PP No. 11 tahun 1975 tentang keselamatan dan
kesehatan kerja radiasi
• PP No. 11 tahun 1979 tentang keselamatan kerja
pada pemurnian dan pengolahan miyak dan gas
bumi.
• Peraturan Pelaksana UU No. 1 tahun 1970
• Peraturan-Peraturan dan Keputusan Menteri
Tenaga Kerja.
UNDANG – UNDANG NO 1 TAHUN 1970

SAYA MAU SELAMAT


UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja

LATAR BELAKANG

Yuridis - VR. 1910 Stbl No.406 tentang keselamatan


kerja pemakaian diesel dan listrik di industri pengolahan
sudah tidak sesuai lagi
Industrialisasi, elektrifikasi, modernisasi - peningkatan
intensitas kerja
Upaya preventif mulai dari perencanaan sampai pada
tahap akhir (pemusnahan)
SEJARAH PERATURAN PERUNDANGAN K3
ZAMAN PEJAJAHAN BELANDA

12 JANUARI 1970

Peraturan Perundangan UNDANG UNDANG


No: 1 TAHUN 1970
Sebelum tahun 1970 TENTANG
S/d KESELAMATAN KERJA
Th.1970
Sifat :
Repressive
Sifat
Preventive
(Pembinaan)
DASAR HUKUM

1. UUD 1945
2. UU No 13 TAHUN 2003 (UU
NO. 14 TAHUN 1969)
3. UU No. 1 tahun 1970

Policy Nasional K3 berada ditangan Menteri yang


bertanggungjawab dibidang ketenagakerjaan
DASAR HUKUM
UUD 1945 Pasal 27 ayat (2) :
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan

UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan


Pasal 2
Pembangunan ketenagakerjaan berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar R.I tahun 1945.
DASAR HUKUM
UU No.13 Tahun 2003
Pasal 4
Pembangunan ketenagakerjaan bertujuan :

a. Membudayakan & mendayagunakan tenaga kerja secar a


optimal dan manusiawi,
b. Mewujudkan pemerataan kesempatan kerja & penyedian
tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan
pembangunan nasional nasional dan daerah,
c. Memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dalam
mewujudkan kesejahteraan tenaga kerja,
d. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja
dan keluarganya.
DASAR HUKUM
Pasal 86
(1) Setiap pekerja / buruh mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas :
a. keselamatan dan kesehatan kerja
b. Moral dan kesusilaan
c. Perlakuan yang seuai dengan harkat dan martabat
manusia serta nilai-nilai agama.
(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja / buruh guna
mewujudkan produktivitas kerja yang optimal
diselenggarakan upaya K3.
(3) Perlindungan sebagaimana pada ayat (1) dan ayat (2)
dilaksanakan dengan peraturan perundangan yang berlaku.
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja

TUJUAN (considerants)
Memberikan perlindungan atas keselamatan
Tenaga kerja
Orang lain
Sumber-sumber produksi dapat dipakai secara
aman dan efisien
Undang – Undang Nomor 1 Tahun 1970
berisi XI bab dan 18 pasal

Bab I. Tentang Istilah-Istilah


Bab II. Ruang lingkup
Bab III. Syarat-syarat Keselamatan Kerja
Bab IV. Pengawasan
Bab V. Pembinaan
Bab VI. P2K3
Bab VII. Kecelakaan
Bab VIII. Kewajiban dan Hak tempat kerja
Bab IX. Kewajiban Memasuki Tempat Kerja
Bab X. Kewajiban Pengurus
Bab XI. Ketentuan Penutup
Skema Keselamatan Kerja di Tempat Kerja
Tenaga
kerja

-Tetap
-Temporary

Barang/jasa

usaha
Sumber bahaya
BAB I pasal 1:
Tempat Kerja : Setiap ruangan atau Lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap
dimana ada tenaga kerja sedang bekerja, atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk
melakukan kegiatan suatu usaha dan terdapat sumber bahaya.

Termasuk Tempat Kerja : semua ruangan, lapangan, halaman dan sekelilingnya yang
merupakan bagian atau berhubungan tempat kerja tersebut.

Pengurus : Orang yang mempunyai tugas memimpin langsung suatu temapt kerja

Pengusaha:
a. Orang atau Badan Hukum yang menjalankan suatu usaha milik sendiri
b. Orang atau Badan Hukum yang secara berdiri sendiri menjalankan suatu usaha
bukan miliknya
c. Orang atau Badan Hukum yang di Indonesia mewakili orang atau badan hokum
yang berkedudukan diluar Indonesia

Pegawai Pengawas : Pegawai tehnis berkeahlian khusus dari Depnaker RI

Ahli K3 : Tenaga tehnis berkeahlian khusus dari luar Depnaker yang ditunjuk oleh
Menaker untuk mengawasi ditaatinya UU ini

PENGUSAHA

TENAGA KERJA TENAGA KERJA

TEMPAT KERJA

PEGAWAI PENGAWAS PENGUSAHA

AHLI K3
35
RUANG LINGKUP
BAB II Pasal 2

a. Dibuat, dicoba, dipakai atau dipergunakan mesin, pesawat, alat/perkakas dan


Instalasi yang berbahaya atau dapat menimbulkan kecelakaan, kebakaran
peledakan
b. Dibuat, diolah, dipakai, dipergunakan, diperdagangkan, diangkut, atau disimpan
bahan atau barang yang dapat meledak, mudah terbakar, beracun, dll
c. Dikerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan atau
pembongkaran gedung atau bangunan
d. Dilakukan usaha pertanian, perkebunan, pembukaan hutan, pengolahan kayu,
peternakan, perikanan dan lapangan kesehatan.
e. Dilakukan pertambangan
f. Dilakukan pengangkutan barang, manusia atau binatang
g. Penyelaman
h. Bongkar muat digudang, kapal dan stasiun kereta api
i. Pekerjaan diketinggian
j. Pekerjaan dibawah tekanan udara
k. Penggalian
l. Pekerjaan dalam tangki atau sumur
m. Pekerjaan yang bersifat radiasi
n. Limbah
o. Alat pemancar radio, TV, bioskop
p. Pendidikan, pembinaan dan penyelidikan
q. Dibangkitkan, diubah, dikumpulkan, disimpan dan dibagi-bagikan
r. Pemutaran film, sandiwara

36
SYARAT-SYARAT KESELAMATAN KERJA
BAB III Pasal 3

a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan


b. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
c. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
d. Evakuasi kebakaran
e. Memberi pertolongan pada kecelakaan
f. Memberi alat perlindung diri
g. Mencegah pencemaran udara
h. Mencegah timbulnya penyakit akibat kerja
i. Memperoleh penerangan yang cukup
j. Memperoleh suhu udara yang baik
k. Menyelenggarakan ventilasi udara yang cukup
l. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban
m. Keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan dan cara proses kerja
n. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, barang, dll
o. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
p. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat dan penyimpanan
q. Mencegah terkena aliran listrik
r. Menyesuaikan dan menyempurnakan pekerjaan.

37
BAB II RUANG LINGKUP :
Keselamatan kerja dalam segala tempat kerja baik didarat, udara, permukaan air, didalam
air yang berada diwilayah Indonesia, dari a s/d r yang dapat membahayakan keselamatan
dan kesehatan kerja

BAB III SYARAT-SYARAT KESELAMATAN KERJA


Semua syarat-syarat yang meliputi: pencegahan terjadinya kecelakaan, peledakan, dll

BAB IV PENGAWASAN
- Direktur, Pegawai Pengawas dan Ahli K3 ditugaskan unuk mengawasi ditaatinya
UU ini
- Banding ( Psl 6 )
- Retribusi ( Psl 7 )
- Pemerikasaan Kesehatan ( Psl 8 )

BAB V PEMBINAAN
Pengawas wajib menunjukkan:
a. Menunjukkan kondisi bahaya ditempat kerja
b. Semua pengaman dan alat perlindungan
c. Cara dan sikap dalam bekerja

BAB VI P2K3 ( Psl 10 )


Menteri TK berwenang membentuk P2K3 diperusahaan yang tugasnya memberikan
pertimbangan dan dapat membantu pelaksanaan pencegahan kecelakaan

BAB IX KEWAJIBAN BILA MEMASUKI TEMPAT KERJA


Barang siapa memasuki tempat kerja diwajibkan mentaati semua petunjuk K3 dan
memakai alat pelindung diri yang diwajibkan

BAB XI PENUTUP ( PIDANA )


- Pelaksanaan ketentuan tersebut diatur lebih lanjut dengan peraturan perundangan
- Denda
- Tindak pidana tersebut adalah pelanggaran

38
P2K3 dan SMK3
( PANTIA PEMBINA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA –
SISTEM MANAJEMEN K3)
Fungsi
Wadah kerjasama peningkatan di bidang K3 antara :
- Pihak perusahaan (managemen)
- Pihak pekerja
Susunan
- Diatur lalu disahkan oleh Disnakertrans Setempat
- Untuk Perusahan dengan jumlah tenaga kerja
minimal 100 orang dan atau potensi bahaya
tinggi
- Peraturan pelaksana Permen No. 04/Men/1987
- PP no 50 tahun 2012
PENGERTIAN KESELAMATAN KERJA
Keselamatan Kerja adalah : Keselamatan diwaktu sedang bekerja, pengertian selamat
bukan dalam lingkup yang sempit seperti manusianya itu sendiri akan tetapi menyangkut
orang lain, peralatan dan juga barang atau bahan yang sedang dikerjakan

KELALAIAN DALAM BEKERJA


Kelalaian dalam bekerja akan dapat mengakibatkan hal-hal yang bersifat fatal baik nyawa
maupun materi
PENYEBAB KECELAKAAN
Faktor atau penyebab kecelakaan adalah Manusia itu sendiri
Sebab : - Teledor dalam bekerja
- Tidak hati-hati
- Bersifat masa bodoh

PENGERTIAN KECELAKAAN
Kecelakaan : adalah kejadian yang tidak diduga dari semua dan tidak dikehendaki
Kewajiban Pengurus : ( Pasal 11 )
- Pengurus perusahaan wajib melaporkan setiap kecelakaan kerja yang terjadi pada
tempat kerja dimana dia bekerja, kepada pemerintah setempat dalam tempo 2 x 24 jam

PENGAWASAN UNDANG-UNDANG NO. 1 TAHUN 1970 ( Psl 5 )


a. Direktur : sebagai pelaksanan umum
b. Pegawai Pengawas
c. Ahli Keselamatan Kerja

40
Pasal 11
Kewajiban melaporkan kecelakaan kerja

• Pengurus wajib melaporkan kecelakaan


yang terjadi di tempat kerja
• Tata cara Pelaporan diatur oleh
Peraturan Perundangan Permen No.
03/Men/1998
UNDANG-UNDANG Keselamatan Kerja No. 1 Tahun 1970:
Berlaku bagi semua tempat kerja yang memenuhi 3 (Tiga) unsur :
1. Ada suatu usaha/kegiatan
2. Ada Tenaga Kerja
3. Ada sumber bahaya

UNDANG-UNDANG NO. 1 TAHUN 1970 MEMBERIKAN HAK


Kepada:

PENGUSAHA/PENGURUS : ( BAB X psl 14 )


1. Pemerikasaan Kesehatan dan fisik pada seluruh karyawan awal maupun berkala
2. Menunjukkan dan menjelaskan kepada karyawan antara lain :
a. Kondisi-kondisi berbahaya
b. Memberikan Alat perlindungan diri secara cuma-cuma
c. Cara dan sikap yang aman dalam melakukan pekerjaan
d. Menyelenggarakan pembinaan bagi semua tenaga kerja
e. Melaporkan setiap ada kecelakaan kerja

KARYAWAN / TENAGA KERJA ( BAB VIII psl 12 )


1. Memakai alat pelindung diri yang diberikan oleh pengusaha
2. Mentaati syarat-syarat K3
3. Memberikan keterangan yang diminta oleh pegawai Pengawas
4. Meminta pengurus perusahaan mentaati syarat-syarat yang diberikan oleh
Pegawai pengawas mengenai K3
5. Menyatakan keberatan terhadap pekerjaan bila alat pelindung diri tidak diberikan

42
Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja
Diatur dalam Pasal 12

Kewajiban Hak
• Memberikan keterangan • Meminta pengurus
pada Pegawai Pengawas untuk melaksanakan
• Memakai APD Syarat K3
• Memenuhi dan mentaati • Menyatakan keberatan,
syarat K3 jika syarat K3 belum
terpenuhi
ALAT PELINDUNG DIRI

Undang - Undang No. 1 tahun 1970


KERUSAKAN KHUSUS YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA ALAT KERJA RINGAN

11/9/2020 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


PEGAWAI TIDAK HANYA HARUS TAHU TENTANG PEKERJAAN SAJA

TAPI HARUS TAHU JUGA BAHAYA DARI PEKERJAANNYA DAN CARA


MENGERJAKANNYA DENGAN SELAMAT.
CARA INI DAPAT DIPELAJARI

Undang - Undang No. 1 tahun 1970


KECELAKAAN DAPAT DIHINDARI MELALUI

Undang - Undang No. 1 tahun 1970


Undang - Undang No. 1 tahun 1970
POST TEST
Rules of Post Test

1. Silahkan siapkan alat tulis dan jangan


lupa berdoa sebelum dimulai
2. Selama Pre Test dilarang menggunakan
Handphone
3. Diskusi dengan rekan-rekan
diperbolehkan, tetapi dilarang
menggunakan handphone
Soal Ujian

1. Apa tujuan dari UU 1 tahun 1970?


2. Bagaimanakah sifat dari Peraturan perundangan
yang berlaku sebelum UU no. 1 tahun 1970 di
sahkan?
3. Apa saja ruang lingkup UU 1 tahun
1970?
4. Apa saja hak dan kewajiban tenaga kerja di
tempat kerja?
5. Apa yang harus saya lakukan jika terjadi
kecelakaan?
6. Bolehkah saya mencampur standar nasional
dengan standar internasional? Kenapa?

Anda mungkin juga menyukai