INTRODUCTION……………………5 MENIT
PRE TEST……………………………5 MENIT
PRESENTASI K3 UMUM………..135 MENIT
SESI TANYA JAWAB………………15 MENIT
QUIZ……………………………...…15 MENIT
POST TEST………………………….5 MENIT
“SECAPEK-CAPEKNYA
KERJA,
LEBIH CAPEK LAGI
NGANGGUR”
SEKILAS PANDANG
2. Jika saya melihat ada pekerja yang tidak memakai APD, apa tindakan saya?
a) Biarkan saja, yang celaka dia sendiri
b) Pura-pura tidak lihat
c) STOP pekerjaannya dan minta segera pakai APD
d) STOP pekerjaannya dan suruh pulang
Berawal dari ditemukannya mesin uap yang membantu manusia dalam menyelesaikan
pekerjaan yang sulit.
Usaha K3 di Indonesia dimulai tahun 1847 ketika mulai dipakainya mesin uap oleh Belanda di
berbagai industri khususnya industri gula. Tanggal 28 Februari 1852, Pemerintah Hindia
Belanda mengeluarkan Staatsblad No. 20 yang mengatur mengenai keselamatan dalam
pemakaian pesawat uap yang pengawasannya diserahkan kepada lembaga Dienst Van Het
Stoomwezen. Penggunaan mesin semakin meningkat dengan berkembangnya teknologi dan
perkembangan industri.
Pada tahun 1905 dengan Stbl No. 521 pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan
perundangan keselamatan kerja yang dikenal dengan Veiligheid Regelement disingkat VR
yang kemudian disempurnakan pada tahun 1930 sehingga terkenal dengan stbl 406 tahun
1930 yang menjadi landasan penerapan K3 di Indonesia. Perlindungan tenaga kerja di
bidang keselamatan kerja di Indonesia juga telah mengarungi perjalanan sejarah yang
panjang, telah dimulai lebih dari satu abad yang lalu. Usaha penanganan keselamatan kerja
di Indonesia dimulai sejalan dengan pemakaian mesin uap untuk keperluan Pemerintah
Hindia Belanda yang semula pengawasannya ditujukan untuk mencegah kebakaran.
Copyright-Ferry R
Di akhir abad ke-19 penggunaan tenaga listrik telah dimulai pada beberapa pabrik. Sebagai
akibat penggunaan tenaga listrik tersebut banyak terjadi kecelakaan oleh karenanya maka
pada tahun 1890 ditetapkan peraturan perundangan di bidang kelistrikan yaitu Bepalingen
Omtrent de Aanlog om het Gebruik van Geleidingen voor Electriciteits Verlichting en het
Overbrengen van Kracht door Middel van Electriciteits in Nederlands Indie.
Pada awal abad ke-20, sejalan dengan perkembangan di Eropa, Pemerintah Hindia Belanda
kemudian mengadakan berbagai langkah perlindungan tenaga kerja dengan menerbitkan
Veilegheids Reglement (Undang-undang Keselamatan) yang ditetapkan pada tahun 1905
Stbl. No. 251, yang kemudian diperbaharui pada tahun 1910 (Stbl. No. 406).
Copyright-Ferry R
• Bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam
melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta
produktivitas Nasional;
• Bahwa setiap orang lainnya yang berada di tempat kerja perlu terjamin pula
keselamatannya;
• Bahwa setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan effisien;
• Bahwa berhubung dengan itu perlu diadakan segala daya-upaya untuk membina norma-
norma perlindungan kerja;
(2) Pengurus hanya dapat mempekerjakan tenaga kerja yang bersangkutan setelah ia yakin
bahwa tenaga kerja tersebut telah memahami syarat-syarat tersebut di atas.
(3) Pengurus diwajibkan menyelenggarakan pembinaan bagi semua tenaga kerja yang
berada di bawah pimpinannya, dalam pencegahan kecelakaan dan pemberantasan
kebakaran serta peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja, pula dalam pemberian
pertolongan pertama pada kecelakaan.
(4) Pengurus diwajibkan memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat dan ketentuan-
ketentuan yang berlaku bagi usaha dan tempat kerja yang dijalankannya.
Copyright-Ferry R
DEFINISI K3
BAHAYA
RISIKO
IDENTIFIKASI BAHAYA
Copyright-Ferry R
BAHAYA KEBISINGAN
Bahaya yang disebabkan akibat paparan dari kebisingan
yang terdengar langsung ke telinga.
BAHAYA LISTRIK
Listrik dapat menimbulkan bahaya berupa hubungan
pendek, kebakaran dan sengatan listrik. Sumber bahaya
listrik yang paling utama adalah penghantar listrik yang
umum dipakai pada rumah dan industri. Bahaya listrik
dapat disebabkan oleh kondisi isolasi dan penyambungan
penghantar listrik yang buruk.
INSPEKSI K3
Merupakan upaya untuk memeriksa atau mendeteksi
semua faktor mulai dari peralatan, proses kerja, material,
area kerja, hingga prosedur yang berpotensi menimbulkan
cedera atau penyakit akibat kerja (PAK). Hal ini dilakukan
agar kecelakaan kerja atau kerugian dapat diminimalkan.
Copyright-Ferry R
PATROLI KESELAMATAN
Safety Patrol menjadi salah satu upaya dalam
mengendalikan keselamatan serta kesehatan kerja. Safety
Patrol atau inspeksi adalah pekerjaan pengawasan yang
bermaksud untuk mendukung terlaksananya suatu sistem
manajemen k3 itu sendiri.
Copyright-Ferry R
SAFETY INDUCTION
Sebuah penjelasan dan pengarahan tentang K3 yang
berkaitan dengan potensi bahaya, pengendalian bahaya,
alat pelindung diri (APD) yang diwajibkan, tanggap darurat,
dan tata cara penyelamatan pada suatu pertemuan.
Copyright-Ferry R
Syarat-syaratnya:
1. Kuat (Berstandar)
2. Ringan
3. Tahan untuk pemakaian yang lama
4. Tidak membatasai gerakan
5. Tidak menimbulkan bahaya-bahaya tambahan bagi
pemakainya
6. Bentuknya harus cukup menarik
7. Harus dapat dipakai secara fleksibel
Copyright-Ferry R
PROTEKSI JATUH
“Alat yang digunakan sebagai pelindung/penahan dari
kemungkinan terjadinya potensi jatuh dari ketinggian”.
APD PENGELASAN
Copyright-Ferry R
APD PENGGERINDAAN
•SAFETY HELMET
•FACESHIELD
•EAR MUFF/PLUG
•MASK
•HAND GLOVES
Copyright-Ferry R
SEGITIGA API
Copyright-Ferry R
Fungsi utama APAR adalah untuk memadamkan api pada kebakaran awal
sebelum api semakin membesar dan sulit dikendalikan. Selain itu,
pemadam api portable ini juga dirancang untuk memadamkan api pada
jenis kebakaran tertentu yang berlaku di Indonesia.
KELAS KEBAKARAN:
Copyright-Ferry R
JENIS-JENIS APAR
1. SERBUK POWDER
Adalah APAR jenis yang menggunakan serbuk kimia sebagai media
pemadam api. Serbuk yang biasa digunakan yaitu, ABC (ammonium
phosphate) atau bubuk BC (sodium bicarbonate).
2. FOAM (BUSA)
Adalah APAR jenis busa cair, terdiri dari campuran air dan senyawa
kimia yang menghasilkan busa berlapis-lapis. Sehingga dapat
menutupi benda yang terbakar dan mencegah api untuk terus
menyebar.
BAGIAN APAR
Copyright-Ferry R
SITUASI DARURAT
Situasi yang lain dari situasi normal yang mempunyai
Kecenderungan atau potensi membahayakan, baik bagi
keselamatan manusia, harta benda maupun lingkungan.
1. JANGAN PANIK
2. Berjalan menuju ke Assembly Point
3. Berkumpul di Assembly Point dan perhatikan instruksi
4. HSE, ERT & Security Team akan melakukan penanganan situasi darurat
4. Jika situasi telah normal kembali akan diberitahukan untuk kembali ke
area kerja masing-masing.
Copyright-Ferry R
MANUAL HANDLING
Adalah aktivitas seseorang atau kelompok untuk memindahkan
suatu benda secara manual atau dengan menggunakan alat
bantu. Aktivitas yang termasuk manual handling mencakup,
aktivitas mengangkat, menarik, mendorong, meluncurkan,
menggelindingkan, menumpuk, membawa, dan menahan.
Termasuk juga aktivitas yang membutuhkan gerakan berulang-
ulang seperti mengemas barang, mengetik, kegiatan perakitan,
pembersihan, dan penyortiran, baik menggunakan perkakas
manual atau mesin.
MANUAL HANDLING
Copyright-Ferry R
MANUAL HANDLING
KESELAMATAN BERKENDARA
1. JAGA JARAK AMAN (3 detik)
2. GUNAKAN SAFETY BELT
3. PERHATIKAN BATAS KECEPATAN
4. PATUHI ATURAN LALU LINTAS
5. “NEVER DRINK AND DRIVE”
6. “TIME MANAGEMENT”
KESELAMATAN BERKENDARA
JADILAH
PELOPOR
KESELAMATAN
LALU LINTAS
Copyright-Ferry R
MENGENAL B3
Bahan Berbahaya Beracun adalah zat, energi, dan/atau
komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung,
dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup,
dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan,
serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain.
SIMBOL B3
Copyright-Ferry R
BUDAYAKAN 5-R
Copyright-Ferry R
KEBIJAKAN K3
Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor
PER.05/MEN/1996 disebutkan bahwa, kebijakan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah suatu
pernyataan tertulis yang dibuat melalui proses konsultasi
antara pengurus dan wakil tenaga kerja yang memuat
keseluruhan tujuan perusahaan, komitmen dan tekad
melaksanakan K3, kerangka dan program kerja
perusahaan yang bersifat umum dan operasional.
SISTEM MANAJEMEN K3
Adalah sistem manajemen yang terintergrasi untuk
menjalankan dan mengembangkan kebijakan K3 yang telah
ditetapkan perusahaan serta menanggulangi resiko bahaya
yang mungkin terjadi di perusahaan.
SMK3
Manfaat penerapan SMK3 1. Melindungi Pekerja 2. Patuh
Terhadap Peraturan dan Undang-Undang 3. Meningkatkan
Kepercayaan dan Kepuasan Pelanggan 4. Membuat Sistem
Manajemen yang Efektif