I. KELOMPOK DASAR :
I.1.
Kebijakan Pembinaan
dan Pengawasan K3
1
MD1.
KEBIJAKAN PEMBINAAN
DAN PENGAWASAN K3
PEMBINAAN
CALON TEKNISI K3 BIDANG LISTRIK
2
Tujuan Instruksional Umum
Pembinaan calon Ahli K3 bidang Listrik bertujuan
memberikan pengetahuan sekurang-kurangnya :
• Memahami Filosofi K3
• Memahami regulasi K3
• Memahami mekanisme Pembinaan dan Pengawasan K3
• Memahami Kelembagaan K3 dan SDM K3 bidang listrik
• Memahami pelaksanaan 5 (lima) prinsip dasar SMK3
• Memahami Mekanisme penilaian penerapan SMK3
3
Tujuan Instruksional Khusus
Pembinaan calon Ahli K3 bidang Listrik bertujuan
sekurang-kurangnya memberikan ketrampilan
melakukan:
• Mengidentifikasi persyaratan PJK3 bidang listrik
• Melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan
pembinaan
• melakukan tugas dan fungsi Ahli K3 bidang Listrik
• mengawasi pelaksanaan tugas teknisi K3 listrik
4
1.Tujuan Pelaksanaan K3
• setiap tenaga kerja berhak mendapat
perlindungan atas keselamatan dalam
melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan dan
meningkatkan produksi serta produktivitas
Nasional;
• setiap orang lainnya yang berada di tempat
kerja perlu terjamin pula keselamatannya;
• setiap sumber produksi perlu dipakai dan
dipergunakan secara aman dan effisien;
5
. lanjutan 1. Tujuan Pelaksanaan K3
7
3.Sejarah Regulasi K3 di Indonesia
1. Peraturan K3 Periode Tahun 1847 s.d 12 januari 1970
•Tahun 1847 , Hindia Belanda melakukan pengawasan penggunaan mesin
uap.
•Stoom Ordonantie dan stoom Verordening Tahun 1930 (Stbl No. 225 dan
Stbl N0. 225) tentang keselamatan pemakaian pesawat uap ( sampai saat
ini diterjemahkan menjadi UndangUndang dan Peraturan Uap).
8
lanjutan 3. Sejarah regulasi K3 di Indonesia
• Ordonantie menyangkut minyak tanah tahun 1927 (Stbl 1927 No. 214)
• Loodwit Ordonnantie, Stbl No. 509 tahun 1931, yang mengatur pengawsan
terhadap bahan yang mengandung racun (pabrik cat, accu, percetakan dll)
• Vuurwerk Ordonantie dan Vuurwerk Verordening Stbl. No. 143 dan no. 10
tahun 1932 dan tahun 1933, mengatur pengawasan terhadap pelaksanaan
undang-undang dan peraturan petasan.
9
lanjutan 3. Sejarah regulasi K3 di Indonesia
10
lanjutan 3. Sejarah regulasi K3 di Indonesia
•Peraturan-Peraturan Khusus :
• Peraturan khusus Direktur pekerjaan Umum No. 119966/Swt.
• Peraturan Khusus AA untuk P3K
• Peraturan Khusus BB tentang Instalasi listrik arus kuat dalam pabrik,
bengkel dan bangunan (dicabut)
• Peraturan khusus CC mengenai pabrik gula
• peraturan khusus DD untuk Bejana berisi dengan udara yang dikempa
dan dipergunakan utnuk menggerakkan motor bakar (dicabut)
• Peraturan khusus EE mengenai perusahaan, pabrik dan bengkel yang
menggunakan bahan mudah terbakar (dicabut)
• Peraturan Khusus FF mengenai perusahaan, bengkel yang membuat,
memakai gas dalam botol baja (dicabut)
11
lanjutan 3. Sejarah regulasi K3 di Indonesia
12
lanjutan 3. Sejarah regulasi K3 di Indonesia
• Ketentuan tentang pengangkutan obat peledak, dan bahan petasan dengan kereta api
(Stbl. No. 501 Tahun 1907)
• Penetapan pelarangan bagi pembuatan import, mempunyai, mengangkut dan menjual
kereta api yang mengandung phospor putih.
• Ketetapan tentang pemasangan dan pemakaian jaringan saluran listrik di Indonesia (stbl.
1927-1890 N0. 190)
• Aturan bekenaan dengan mnyimpan, menimbun dan memiliki minyak tanah dan
semacam zat-zat cair yang mudah menyala 9stbl. 1927 No. 200 terakhir dirobah stbl 1940
No. 150) (dicabut)
• Ketetapan umum tentang jalanan kereta api dan trem (ABST tahun 1927) Stbl 1927 N0.
25B Jo stbl 1928 No. 415)
• Peraturan jalanan kereta api trem (Stbl 1928 N. 202)
• Peraturan Menteri No. 7/PMP/1964 tentang syarat-syarat kesehatan, kebersihan dan
penerangan di tempat kerja.
• Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I No. 65 tahun 1969 tentang penyelenggaraan
kursus/latihan kader keselamatan kerja.
13
lanjutan 3. Sejarah regulasi K3 di Indonesia
• Peraturan Pemerintah no 50 Tahun 2012 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
14
4.UU Nomor 1 Tahun 1970 dan Peraturan
Pelaksanaannya
1. Pengertian tempat kerja
15
4.UU Nomor 1 Tahun 1970 dan Peraturan
Pelaksanaannya
2. Ruang Lingkup Pelaksanaan K3
a. tempat kerja yang berasa di Wilayah hukum
Republik Indonesia
b. Tempat kerja yang mempunyai sumber potensi
bahaya
16
Lanjutan UU Nomor 1 Tahun 1970
17
Lanjutan UU Nomor 1 Tahun 1970
4. Pola Pelaksanaan K3
Pelaksanaan K3 dilaksanakan secara menyeluruh
di setiap kegiatan :
perencanaan
pembuatan/pemasangan
pengangkutan, peredaran, perdagangan,
pemakaian, penggunaan, pemeliharaan dan
penyimpanan
18
Lanjutan UU Nomor 1 Tahun 1970
5. Pengawasan
Pengawasan K3 dilakukan oleh
• Pengawas ketenagakerjaan
• Ahli K3
19
Lanjutan UU Nomor 1 Tahun 1970
6. Kewajiban Pengurus
menjamin kesehatan pekerja
memberikan pembinaan K3
membentuk P2K3
melaporkan kecelakaan kerja
menjamin orang lain selain pekerja yang berada
ditempat kerja
menyediakan sarana K3 dan Alat pelindung diri
20
Lanjutan UU Nomor 1 Tahun 1970
21
Lanjutan UU Nomor 1 Tahun 1970
8. Sanksi
hukum denda dan kurungan
tindakan pidana merupakan pelanggaran
22
Peraturan Pelaksanaan UU No 1 tahun 1970
Peraturan Pemerintah
Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1973 tentang Pengawasan
Atas Peredaran,
Penyimpanan dan Peredaran Pestisida
Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 1973 tentang Pengaturan
dan Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan
Peraturan Pemerintah No. 11 tahun 1979 tentang
Keselamatan Kerja Pada Pemurnian dan Pengolahan Minyak
dan Gas Bumi
Peraturan Menteri Tenaga Kerja
Pedoman teknik pelaksanaan K3
23
lanjutan peraturan pelaksana terkait listrik
24
5. Sistem Pengawasan K3 Nasional
25
6. Kewenangan pemerintah pusat dan daerah
terkait pengawasan ketenagakerjaan
• Pemerintah Pusat (Kemnaker) :
– penetapan sistem pengawasan
– pengelolaan SDM pengawasan (Pengawas
ketenagakerjaan dan Ahli K3 serta personil K3)
• Pemerintah Daerah (Provinsi) :
– Penyelenggaraan pengawasan K3
26
7. Tugas dan Fungsi Pengawas Ketenagakerjaan dalam
melakukan Pembinaan dan Pengawasan K3
27
•Fungsi Pengawas ketenagakerjaan untuk :
28
8. Kelembagaan dan Personil K3 : PJK3, P2K3,
Dewan K3, Asosiasi K3 dan Pusat K3/Balai K3
30
9. Dokumen Surat penunjukan PJK3 dan
Ahli K3
• Contoh SKP PJK3
• Sertifikat SKP dan Kartu Kewenangan
31
Contoh dokumen Surat penunjukan PJK3 dan
Ahli K3
32
10. Pedoman pembinaan calon Ahli K3
bidang listrik dan teknisi K3 Listrik
Bertujuan untuk
a. Meningkatkan kemampuan dan keahlian serta keterampilan
dalam pelaksanaan norma K3 listrik di tempat kerja;
b. Meningkatkan kemampuan dan keahlian serta keterampilan
dalam pembinaan dan pengawasan norma K3 listrik di
tempat kerja; dan
c. Meningkatkan kemampuan dan keahlian serta keterampilan
dalam perencanaan, pemasangan, penggunaan, perubahan,
pemeliharaan dan pemeriksaan serta pengujian instalasi,
perlengkapan dan peralatan listrik secara aman di tempat
kerja
33
11.Checklist pengawasan pelaksanaan pembinaan
Calon Ahli K3 bidang Listrik dan Teknisi K3 Listrik
• templet checlist
34
Contoh Sertfikat, SKP dan kartu Kewenangan
35
12. Tugas dan kewajiban dan kewenangan Ahli K3
bidang listrik dan teknisi K3 Listrik
36
lanjutan 12. Tugas..
37
13. Checklist pelaksanaan tugas ahli K3
bidang Listrik dan Teknisi K3 Listrik
• Templet
38
UNDANG-UNDANG
KESELAMATAN KERJA
Lembaran Negara No. 1 Tahun 1970
(Tambahan Lembaran Negara No. 1918)
LATAR BELAKANG
Secara Filosofi :
Suatu konsep berfikir dan upaya nyata untuk menjamin
kelestarian tenaga kerja dan setiap insan pada umumnya
beserta hasil karya dan budaya dalam upaya mencapai adil,
makmur dan sejahtera
Secara Keilmuan :
Suatu cabang ilmu pengetahuan dan penerapan yang
mempelajari tentang cara penanggulangan kecelakaan di
tempat kerja
DASAR HUKUM - 1
Pasal 5, 20 dan 27 ayat (2) UUD 1945
Peraturan Pelaksanaan
Pasal 86
(1) Cukup jelas
(2) Upaya keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk
memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat
kesehatan para pekerja/buruh dengan cara pencegahan
kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pengendalian bahaya di
tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan dan rehabilitasi.
(3) Cukup jelas
Pasal 87
Pasal 87
(1) Yang dimaksud dengan sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja adalah bagian dari sistem manajemen
perusahaan secara keseluruhan yang meliputi struktur
organisasi, perencanaan, pelaksanaan, tanggung jawab,
prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi
pengembangan penerapan, pencapaian, pengkajian, dan
pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja
dalam rangka pengendalian risiko yang berkaiatan dengan
kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman,
efisien, dan produktif.
(2) Cukup Jelas
BAB XVI
Bagiaan Kedua
Sanksi Administratif
Pasal 190
(1) Menteri atau pejabat yang ditunjuk mengenai sanksi
administratif atas pelanggaran ketentuan-ketentuan
sebagaimana diatur dalam Pasal 5, Pasal 6, Pasal 15, Pasal
25, Pasal 38 ayat (2), Pasal 45 ayat (1), pasal 47 ayat (1),
Pasal 48, Pasal 87, Pasal 106, Pasal 126 ayat (3), dan Pasal
160 ayat (1) dan ayat (2) Undang-undang ini serta peraturan
pelaksanaannya.
Pasal 190
(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa :
a. teguran;
b. peringatan tertulis;
c. pembatasan kegiatan usaha;
d. pembekuan kegiatan usaha;
e. pembatalan persetujuan;
f. pembatalan pendaftaran;
g. penghentian sementara ssebagian atau seluruh alat produksi;
h. pencabutan ijin.
(3) Ketentuan mengenai sanksi administratif sebagaimana dimaksud
ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut oleh Menteri
TUJUAN PELAKSANAAN K3
• Tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan
atas keselamatan dalam pekerjaannya
• Orang lain yang berada di tempat kerja perlu
dijamin keselamatannya
• Sumber-sumber produksi dapat dipakai secara
aman dan efisien
• Pertimbangan dikeluarkannya
• Landasan hukum UU No. 1 Tahun 1970
• Batang Tubuh
• Penjelasan
UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
BAB I - ISTILAH
Pasal 1
Syarat-syarat K3
Pasal 3
Pasal 4
Pasal 7 Retribusi
Pasal 8
(1) Pengurus diwajibkan memeriksakan kesehatan TK
(2) Berkala (permen No. 02/Men/1980 dan Permen No.
03/Men/1982)
UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
Pasal 9 - Pembinaan
Pasal 11 - Kecelakaan
(1) Kewajiban pengurus untuk melaporkan kecelakaan
(2) Tata cara pelaporan dan pemeriksaan kecelakaan (permen No.
03/Men/1998)
UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
Pasal 12 – Hak dan Kewajiban TK
Pasal 16
Kewajiban pengusaha memenuhi ketentuan undang-undang ini paling
lama setahun (12 Januari 1970)
Pasal 17
Aturan peralihan untuk memenuhi keselamatan kerja VR 1910
tetap berlaku selama tidak bertentangan
Pasal 18
Menetapkan UU No. 1/ 1970 sebagai undang-undang keselamatan
kerja dalam LNRI No. : 1918 mulai tanggal 12 Januari 1970
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970 - 1
PERATURAN ORGANIK
• secara sektoral
• pembidangan teknis
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970 - 2
Manajemen
SDM
BAHAN
LINGKUNGAN KERJA
AMAN Produktifitas
FAKTOR
PENYEBAB
PERALATAN TEMPAT KERJA SEHAT
SIFAT PEKERJAAN
PROSES PRODUKSI
- PP No. 19/1973
- PP No. 11/ 1979
- Per.Menaker No. 01/1978
K3 Dalam Penebangan dan Pengaangkutan
Kayu
- Per.Menaker No. 01/1980
K3 Pada Konstruksi Bangunan
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970 - 4
• Pembidangan Teknis
- PP No. 7/1973 - Pestisida
- PP No. 11/ 1975 - Keselamatan Kerja Radiasi
- Per.Menaker No. 04/1980 - APAR
- Per.Menaker No. 01/1982 - Bejana Tekan
- Per.Menaker No. 02/1983 - Instalasi Alarm
Kebakaran Otomatik
- Per.Menaker No. 03/1985 - Pemakaian Asbes
- Per.Menaker No. 04/1985 - Pes. Tenaga & Prod.
- Per.Menaker No. 05/1985 - Pes. Angkat &
Angkut
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970 - 5
• Pembidangan Teknis
- Per.Menaker No. 04/1998 - PUIL
- Per.Menaker No. 02/1989 - Instalasi Petir
- Per.Menaker No. 03/1999 - Lif Listrik
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970 - 6
• Pendekatan SDM
- Per.Menaker No. 07/1973 - Wajib Latih Hiperkes
Bagi Dokter Perusahaan
- Per.Menaker No. 01/1979 - Wajib Latih Bagi
Paramedis
- Per.Menaker No. 02/1980 - Pemeriksaan
Kesehatan Tenaga Kerja
- Per.Menaker No. 02/1982 - Syarat dan
Kwalifikasi Juru Las
- Per.Menaker No. 01/1988 - Syarat dan
Kwalifikasi Oparetor Pesawat Uap
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970 - 7
• Pendekatan SDM
• Pendekatan Kelembagaan
dan Sistem
- Per.Menaker No. 04/1987 - P2K3
- Per.Menaker No. 04/1995 - Perusahaan Jasa K3
- Per.Menaker No. 05/1996 - SMK3
- Per.Menaker No. 186/1999 - Pelaporan Kecelakaan
Quis
• Sebutkan Kewajiban pengurus
perusahaan/tempat kerja terkait K3 !
• Sebutkan Peraturan yang menjelaskan tugas
dan kewenangan Ahli K3 bidang Listrik !
• Sebutkan tugas ahli K3 bidang Listrik !
78
Terimakasih
79