DAN KEAHLIAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
DAN
PANITIA PEMBINA KESELAMATAN &
KESEHATAN KERJA (P2K3)
NAMA : AHMAD ROMDHONI, ST.
NIP : 19760827 200903 1 001
INSTANSI : Pengawas Ketenagakerjaan
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang
STATUS : Berkeluarga 1 Istri 1 putra dan 1 putri
RIWAYAT PEKERJAAN :
1. PT. MOHANDAS OELOENG (Kontraktor) 2001 – 2009
2. PNS pada Disnakertrans Kota Semarang mulai 2009 - 2016
3. Pengawas KK Disnakertrans Prov Jateng 2017 sd skrg
(SATWASKER WILAYAH SEMARANG)
AlAMAT : Rumah
Jl. Bukit Kemuning VIII/562
Sendangmulyo - Semarang
Hp. 081326234057
dhonilila@gmail.com
Kantor
Jl. Ki Mangunsarkoro No. 21 Semarang
PENGERTIAN
Secara Etimologis :
Secara Filosofi :
Secara Keilmuan :
NORMA KERJA
K3 DAN JAMSOSTEK
KETENAGAKERJAAN
1. Peraturan K3 Periode Tahun 1847 s.d 12 januari 1970
• Tahun 1847 , Hindia Belanda melakukan pengawasan penggunaan mesin uap,
keselamatan ditujukan pada K3 belum pada rakyat Indonesia.
• Stoom Ordonantie dan stoom Verordening Tahun 1930 (Stbl No. 225 dan Stbl
N0. 225) tentang keselamatan pemakaian pesawat uap ( sampai saat ini
diterjemahkan menjadi UndangUndang dan Peraturan Uap).
5
•Undang-Undang Penimbunan dan Penyimpan Minyak tanah dan bahan-
bahan cair lainnya yang mudah menyala (stbl 1927 No. 99.
•Ordonantie menyangkut minyak tanah tahun 1927 (Stbl 1927 No. 214)
•Vuurwerk Ordonantie dan Vuurwerk Verordening Stbl. No. 143 dan no. 10
tahun 1932 dan tahun 1933, mengatur pengawasan terhadap pelaksanaan
undang-undang dan peraturan petasan.
6
• Industrienbaan Ordonantie dan Industriebaan Verordening Stbl. No.
595 dan No. 29 Tahun 1938 dan tahun 1939 tentang pengawasan
terhadap jalan kereta api, loko dan gerbongnya yang diginakan
sebagai alat angkut selain PJKA.
7
• Peraturan-Peraturan Khusus :
• Peraturan khusus Direktur pekerjaan Umum No. 119966/Swt.
• Peraturan Khusus AA untuk P3K
• Peraturan Khusus BB tentang Instalasi listrik arus kuat dalam pabrik,
bengkel dan bangunan (dicabut)
• Peraturan khusus CC mengenai pabrik gula
• peraturan khusus DD untuk Bejana berisi dengan udara yang dikempa
dan dipergunakan utnuk menggerakkan motor bakar (dicabut)
• Peraturan khusus EE mengenai perusahaan, pabrik dan bengkel yang
menggunakan bahan mudah terbakar (dicabut)
• Peraturan Khusus FF mengenai perusahaan, bengkel yang membuat,
memakai gas dalam botol baja (dicabut)
8
• Peraturan khusus :
• Peraturan khusus mengenai instalasi untuk memproyektor gambar
bayang-bayang dalam gambar.
• Peraturan khusus HH mengenai perusahaan, pabrik dan tempat kerja
yang mengolah timah kering.
• Peraturan khusus II mengenai instalasi untuk pembuatan as karbit bagi
keperluan-keperluan teknik (dicabut)
• Peraturan khusus KK mengenai pabrik dan tempat kerja yang mengolah
bahan yang mudah meledak (dicabut)
• Peraturan khusus LL mengenai usaha keselamatan kerja untuk pekerjaan
dalam tangki apung.
• Peraturan khusus NN mengenai perusahaan dan pabrik yang membuat
gelas atau barang-barang dari gelas.
• Peraturan terhadap penggunaan phospos putih Stbl. 1912 No. 275.
9
• Ketentuan tentang pengangkutan obat peledak, dan bahan petasan dengan
kereta api (Stbl. No. 501 Tahun 1907)
• Penetapan pelarangan bagi pembuatan import, mempunyai, mengangkut
dan menjual kereta api yang mengandung phospor putih.
• Ketetapan tentang pemasangan dan pemakaian jaringan saluran listrik di
Indonesia (stbl. 1927-1890 N0. 190)
• Aturan bekenaan dengan mnyimpan, menimbun dan memiliki minyak tanah
dan semacam zat-zat cair yang mudah menyala 9stbl. 1927 No. 200 terakhir
dirobah stbl 1940 No. 150) (dicabut)
• Ketetapan umum tentang jalanan kereta api dan trem (ABST tahun 1927)
Stbl 1927 N0. 25B Jo stbl 1928 No. 415)
• Peraturan jalanan kereta api trem (Stbl 1928 N. 202)
• Peraturan Menteri No. 7/PMP/1964 tentang syarat-syarat kesehatan,
kebersihan dan penerangan di tempat kerja.
• Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I No. 65 tahun 1969 tentang
penyelenggaraan kursus/latihan kader keselamatan kerja.
10
2. Peraturan K3 periode 12 Januari 1970 s.d. sekarang
• UU no. 1 tahun 1970 menggantikan VR 1910
• Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 1973 tentang pengaturan dan
pengawasan keselamatan kerja di bidang pertambangan
• PP No. 07 Tahun 1973 tentang pengawasan atas peredaran,
penyimpanan dan penggunaan pestisida.
• PP No. 11 tahun 1975 tentang keselamatan dan kesehatan kerja radiasi
• PP No. 11 tahun 1979 tentang keselamatan kerja pada pemurnian dan
pengolahan miyak dan gas bumi.
• Peraturan Pelaksana UU No. 1 tahun 1970
• Peraturan-Peraturan dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja.
11
PARADIGMA PENGAWASAN K3
1996 SMK3-Permenaker No.05/1996
1994 Fihak III PJK3-Permenaker No.04/1995
1992 Ahli K3-Permenaker No.02/1992
Identifikasi bahaya
Penilaian risiko
Inspeksi
Review
Pengendalian risiko Koreksi
Audit
Eliminasi Evaluasi
Substitusi
Pengendalian
SEKILAS Rekayasa
Pengendalian
TENTANG Administrasi
MANAJEMEN
APD
RISIKO
Implementasi
KELEMBAGAAN K3
• Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)
• Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja
• Perusahaan Jasa K3
• Dewan K3 Nasiomal (DK3N)
a. Orang atau badan hukum yang menjalankan sesuatu usaha miliki sendiri untuk
keperluan itu menggunakan tempat kerja;
b. Orang atau badan hukum yang secara berdiri sendiri menjalan sesuatu usaha
bukan miliknya untuk keperluan itu mempergunakan tempat kerja.
4. …direktur” ialah pejabat yang ditunjuk oleh MenteriTenaga Kerja untuk melaksanakan
undang-undang ini.
6. …Ahli keselamatan kerja” ialah tenaga kerja tehnis berkeahlian khusus dari luar
Departemen Tenaga Kerja yang ditujuk oleh Menteri Tenaga Kerja untuk mengawasi
ditaatinya Undang-undang ini.
20
(3) Dengan peraturan perundangan dapat dirubah perincian seperti tersebut
dalam ayat (1) dan (2) ; denagn peraturan perundangan ditetapkan
siapa yang berkewajiban memenuhi dan mentaati syarat - syarat
keselamatan tersebut.
BAB IV
PENGAWASAN
Pasal 5
(1) Direktur melakukan pelaksanaan umum terhadap undang-undang ini,
sedangkan para pegawai pengawas dan ahli keselamatn kerja
ditugaskan menjalankan pengawasan langsung terhadap ditaatinya
Undang-undang ini dan membantu pelaksanaannya.
(2) Wewenang dan kewajiban direktur, pegaawai pengawas dan ahli
keselamatan kerja dalam melaksanakan Undang-undang ini dg peraturan
perundangan
UU No. 1 Tahun 1970 21
SISTEM KELEMBAGAAN PENGAWASAN K3
UU No. 1 TAHUN 1970
Pasal 5
MENAKER
DIREKTUR
PEG. AHLI
PENGA DOKTER P2K3
K3 PRSH
WAS
- INDUSTRI
PEMERINTAH SWASTA
- JASA ----PJIT
UU No. 1 Tahun 1970
BAB VI PEMBINAAN
Pasal 10 UU KK No.1 Tahun 1970
MENAKER
DIREKTUR
1. Kep.Menaker No.
Kep.155/MEN/1984
PENYEMPURNAAN KEPUTUSAN
MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NOMOR KEP.125/MEN/82,
TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN DAN TATA KERJA DEWAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA NASIONAL, DEWAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA WILAYAH DAN PANITIA PEMBINA
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Fung • Menghimpun dan mengolah data K3
• Membantu, menunjukan dan menjelaskan :
si Faktor bahaya
Faktor yang mempengaruhi efisiensi dan prod’s
APD
Cara dan sikap kerja yang benar dan aman
•Mendorong peningkatan
-Penyuluhan K3
-Inspeksi K3
-Latihan K3
-Penilitian K3 dalam bidang keselamatan
kerja, higiene perusahaan, kesehatan
kerja, ergonomi dan lingkungan kerja
ORGANISASI P2K3
● Sifat; Fungsional & Periodik
● Bentuk disesuaikan dengan :
- Kebutuhan
- Struktur organisasi perusahaan
● Syarat pembentukan
- Jumlah tenaga kerja > 100 orang
- Jumlah tenaga kerja < 100 orang dengan tingkat
bahaya besar
- Jumlah tenaga kerja < 100 orang dalam kelompok
individu kecil
● Dibentuk oleh pengusaha/pengurus dan disahkan
oleh Menteri Tenaga Kerja.
Organisasi P2K3…
Syarat Keanggotaan :
- Jumlah tenaga kerja > 100 orang, maka jumlah anggota sekurang-
kurangnya 12 orang, terdiri 6 orang mewakili pengusaha/pengurus
dan 6 orang mewakili tenaga kerja.
- Jumlah tenaga kerja antara50 – 100 orang, maka jumlah anggota
sekurang-kurangnya 6 orang, terdiri dari 3 orang mewakili
pengusaha/pengurus dan 3 orang mewakili tenaga kerja.
- Jumlah tenaga kerja < 50 orang dengan takut bahaya, maka jumlah
anggota sekurang-kurangnya 6 orang, terdiri 3 orang mewakili
pengusaha/pengurus dan 3 orang mewakili tenaga kerja.
- Jumlah tenaga kerja < 50 orang dalam kelompok individu kecil,
maka jumlah anggota sekurang-kurangnya 6 orang yaitu mewakili
perusahaan.
• Safety meeting
• Inventarisasi permasalahan K3
• Indentifikasi dan inventarisasi sumber bahaya
• Penerapan norma K3
• Inspeksi/ safety patrol
• Penyelidikan dan analisa kecelakaan
Progra • Pendidikan dan latihan
• Prosedur dan tata cara evakuasi
m Kerja • Catatan dan data K3
• Laporan pertanggungjawaban
P2K3 • Penelitian
• Rekomendasi K3
• Pelaporan Kecelakaan
• Program Audit K3
Program Kerja P2K3
Mengevaluasi cara kerja, proses & lingkungan kerja.
Menentukan tindakan koreksi dengan alternatif terbaik.
• INTERN • EKSTERN
- Personil - Seminar
- Program - Lokakarya
- Operasional - Kursus
- Study Tour
• DEPNAKER
- Kunjungan Pegawai Pengawas
- Monitoring laporan
PERAN AHLI K3
ө KEWAJIBAN AHLI K3
- Membantu mengawasi pelaksanaan peraturan
perundang-undangan K3 sesuai dengan bidang yang
ditentukan.
- Memberikan laporan kepada Menteri atau pejabat yang
ditunjuk sesuai keputusan penunjukannya yaitu tiap 3
bulan atau ditentukan lain bagi Ahli K3 Umum serta setiap
selesai memberikan jasa bagi Ahli K3 yang berada pada
perusahaan jasa.
- Merahasiakan segala keterangan tentang rahasia
perusahaan/instansi yang di dapat berhubungan dengan
jabatannya.
ө WEWENANG AHLI K3
- Memasuki tempat kerja sesuai dengan penunjukan.
- Meminta keterangan dan atau informasi mengenai
pelaksanaan syarat-syarat K3 di tempat kerja sesuai sengan
penunjukan.
- Memonitor, memeriksa, menguji, menganalisa, mengevaluasi
dan memberikan persyaratan serta pembinaan K3 yang
meliputi :
• Keadaan dan fasilitas tenaga kerja
• Keadaan mesin, pesawat, alat-alat kerja, instalasi serta peralatan
lainnya
• Penanganan bahan-bahan
• Proses produksi
• Sifat pekerjaan
• Cara kerja
• Lingkungan kerja
OUT COME P2K3
• Rekomendasi K3
• Laporan
Panitia Pembina Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Kepada Yth.:
Perusahaan : Pimpinan Perusahaan ………
Alamat :
Rekomendasi
Kemungkinan
No. Bahaya Potensial Rekomendasi
Kecelakaan
1 2 3 4
…………………………..
Panitia Pembina Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Kepada Yth.:
Perusahaan : Ka.Disnaker ………
Alamat :
LAPORAN
1 2 3 4
…………………………..
REKOMENDASI
Adalah saran pertimbangan kepada
pihak-pihak yang terkait
Sifat rekomendasi :
Tidak mengikat
Tidak dapat memaksa
LAPORAN EFEKTIF
berisi temuan faktor penyebab kec. yang tepat
dapat membantu rencana perbaikan dg tepat & efektif
MENAKER
DIRJEN BINAWAS
AHLI K3
PERUSAHAAN
PERUSAHAAN JASA k3
SK
PERMOHONAN MENAKER
PENUNJUKAN
Ps. 4 cq. Dirjen Binawas
Ps. 7
• 3 tahun
TIM PENILAI • dapat diperpanjang
Ps. 5,6 • dapat dicabut
MEKANISME PENUNJUKAN AHLI K3
PERMOHONAN
MENAKER cq.
TERTULIS
DIRJEN Binawas
Ps.4 (1)
SK - Ps. 8 • mutasi
• mengundurkan diri
• meninggal dunia
(2) Dicabut :
• melanggar peraturan K3
• kesalahan
• membuka rahasia
KEWAJIBAN Kewajiban (Ps. 9) :
DAN melaksanakan SK
WEWENANG melapor ke Menaker cq. Dirjen Binawas
- BAB III o P2K3 : 3 bulan;
o PJK3 : setiap pemeriksaan
tembusan laporan :
o Disnaker setempat;
o Propinsi
o Dir.PNKK
KEWAJIBAN
DAN Wewenang (Ps. 10) :
WEWENANG memasuki tempat kerja
- BAB III meminta keterangan
memonitor,memeriksa,menguji,menganalisis,
mengevaluasi,memberi syarat,pembinaan K3 :
o keadaan & fasilitas keja;
o keadaan mesin pesawat,alat-alat kerja, instalasi,
peralatan;
o penanganan bahan;
o proses produksi;
o sifat pekerjaan;
o cara kerja;
o lingkungan kerja;
LAPORAN AHLI K3 - Ps. 9
depan
CONTOH :
belakang
CONTOH :
depan
CONTOH :
belakang
CONTOH :
depan
CONTOH :
SERTIFIKAT AHLI K3
PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN
depan
CONTOH :
SERTIFIKAT AHLI K3
PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN
belakang
CONTOH :
depan
CONTOH :
belakang
CONTOH :
depan
CONTOH :
belakang
KEBIJAKAN PEMBINAAN
PERUSAHAAN JASA
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
( PJK3 )
LATAR
BELAKANG
Badan Hukum
SIUP
NPWP
Wajib Lapor Ketenagakerjaan
Peralatan
Ahli K3/Tanaga Tehnis
PROSEDUR dan TATA CARA BAB II Ps. 8
MENAKER cq Keputusan
PERMOHONAN ( 3 bulan )
Dirjen Binawas
-Akte perushaan
-SIUP ditolak – alasannya ?
diterima
-Ket.domisili
-NPWP TIM PENILAI
-Daftar alat
-Struktur organisasi SK PENUNJUKAN
-Wajib Lapor Ketenagakerjaan 2 tahun :
-SK Ahli K3/Dokter - dapat diperpanjang
Pemeriksa/Ten.Tehnis
- dapat dicabut
-Daftar riwayat hidup
-Pas foto (berwarna)
HAK DAN KEWAJIBAN BAB III Ps. 11
HAK KEWAJIBAN
Mentaati ketentuan
Melakukan kegiatan
peraturan
seseuai SK Mengutamakan misi K3
Menerima imbalan seseuai Membuat kontrak yang
kontrak memuat secara jelas hak
dan kewajiban
Mendapatkan pembinaan
Menyimpan dokumen
dan bantuan teknis dari kegiatan selama 5 tahun
pejabat K3 setempat Lapor/konsul dengan
pejabat K3 setempat
PERPANJANGAN Ps. 10
PJK3 PABRIKASI
depan
CONTOH :
PJK3 PABRIKASI
belakang
KEPMENAKER
No. KEP. 155/MEN/84
PENYEMPURNAAN KEPMENAKERTRANS NO.
125/MEN/82, TTG PEMBENTUKAN, SUSUNAN
DAN TATA KERJA DK3N, DK3W DAN P2K3
DASAR UU No. 14/1969 ttg Ketentuan-
ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja
HUKUM
UU No. 1/1970 ttg Keselamatan Kerja
Keppres RI. No. 45/M/1983 ttg
Pembentukan Kabinet Pembangunan IV
Keppres RI. No. 15 th 1984 ttg Susunan
Organisasi Departemen
Kepmenaker No. 199/Men/1983 ttg
Organisasi dan Tata Kerja Depnaker
Nama dan Kedudukan
DK3N Depnaker
(Ibu Kota Negara RI) (Ibu Kota Negara RI)
DK3W DK3W
(Ibu Kota Propinsi) (Ibu Kota Propinsi)
P2K3 Kandep
(Tempat Kerja Bersangkutan) (Ibukota Kab/Kota)
P2K3
(Tempat Kerja Bersangkutan)
Tugas Pokok dan Penunjang Operasional
DK3N :
Menghimpun dan mengolah segala data
dan atau permasalahan K3 di Tk. Nas dan
Propinsi-propinsi yg bersangkutan serta
membantu Menteri dlm membina :
-Membina DK3W
-Melaksanakan penelitian
-Pendidikan
-Latihan
-Pengembangan
-Memasyarakatkan dan membudayakan K3
Fungsi DK3W :
Menghimpun dan mengolah segala data
dan atau permasalahan K3 di Propinsi yg
bersangkutan serta membantu Ka.Kanwil
dlm membina P2K3
P2K3 :
Menghimpun dan mengolah segala data dan atau
permasalahan K3 yg bersangkutan serta
membantu Pengusaha/pengurus tmpt kerja
mengadakan serta meningkatkan penyuluhan,
pengawasan latihan dan penelitian K3 di tempat
kerja yang bersangkutan
Keanggotaan
DK3N :
Unsur-unsur Pemerintah,
Organisasi Buruh/Karyawan,
P2K3 :
Organisasi Buruh/Karyawan dan
Pengusaha/Pengurus tempat Kerja
Diangkat oleh Pengusaha dan
disahkan oleh Ka.Kanwil
Rapat-rapat
Organisasi Frek Pimpinan
DK3N 1 kl tiap 3 Bln Ketua
DK3W :
Dari Pemerintah Daerah, dgn tdk
menutup kemungkinan bantuan
dari sumber lain yg sah
P2K3 :
Dari Perusahaan/instansi tempat
kerja yg bersangkutan