PEMBEKALAN PENGAWAS
OPERASIONAL PERTAMA & MADYA
DISAMPAIKAN PADA
PEMBEKALAN POP & POM
DIARY SAZALI
o Koordinator Inspektur Tambang Riau
o Teknik Pertambangan UNSRI “99”
o diary.sazali@esdm.go.id
o diaryspdt@gmail.com WA 081266359190
Kaidah Pertambangan yang
Baik
Suatu kegiatan usaha pertambangan yang memenuhi ketentuan-ketentuan,
kriteria, kaidah dan norma-norma yang tepat sehingga pemanfaatan sumber
daya mineral memberikan hasil yang optimal dan dampak buruk yang minimal.
Kepmen 555.K/M.PE/1995,
tentang K3 Pertambangan
Permen No 38 Tahun 2014,
tentang penerapan SMKP
UU NO. 1 TH 1970
Pa s a l 1 3 K e w a j i b a n B i l a M a s u k Te m p at K e r j a ;
Wajib mentaati semua petunjuk K2 &
memakai APD yang diwajibkan
UU NO. 1 TH 1970
Pasal 14 Kewajiban Pengurus
Menempatkan : Syarat Keselamatan yg diwajibkan
oleh UU No.1 th 1970 serta Peraturan Pelaksanaan
yang berlaku, pada Tempat yang Strategis
Sesuai Petunjuk
Pengawas/Ahli Keselamatan Kerja
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 19 TAHUN 1973
Pasal 2
Menteri Pertambangan melakukan pengawasan atas
keselamatan kerja dalam bidang Pertambangan dengan
berpedoman kepada Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 serta
peraturan-peraturan pelaksanaannya
Pasal 3
(1)Untuk pengawasan keselamatan kerja di bidang pertambangan
Menteri Pertambangan mengangkat pejabat-pejabat yang akan
melakukan tugas tersebut setelah mendengar pertimbangan
Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi;
(2)Pejabat-pejabat termaksud pada ayat (1) Pasal ini dalam
melaksanakan tugasnya mengadakan kerja sama dengan Pejabat-
pejabat Keselamatan Kerja Departemen Tenaga Kerja, Transmigrasi
dan Koperasi baik di Pusat maupun di Daerah.
UU No. 4 Tahun 2009 Pasal
95
a.menerapkan kaidah teknik pertambangan yang baik;
b.mengelola keuangan sesuai dengan sistem
akuntansi
Indonesia;
c. meningkatkan nilai tambah sumber daya mineral
dan/atau batubara;
d.melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan
masyarakat setempat; dan
e.mematuhi batas toleransi daya dukung lingkungan.
UU NO. 4 TH 2009
Pasal 96
Pemegang IUP dan IUPK wajib
melaksanakan:
• Ketentuan K3 Pertambangan
• Keselamatan
Operasi
Pertambangan
UU NO. 4 TH 2009
Pasal 140
Menteri melakukan pengawasan
pengelolaan usaha pertambangan
oleh kabupaten/kota sesuai
pemerintah provinsi,
kewenangan.
Pasal 141
meliputi: K3 Pertambangan
Keselamatan Operasi Pertambangan
UU No. 3 Tahun 2020 Pasal 96
Dalam penerapan kaidah teknik Pertambangan yang
baik,
pemegang IUP atau IUPK wajib melaksanakan:
a. ketentuan keselamatan Pertambangan;
b. pengelolaan dan pemantauan lingkungan
Pertambangan, termasuk kegiatan Reklamasi
dan/ataupascatambang;
c. Upaya konservasi Mineral dan Batubara; dan
d. pengelolaan sisa tambangdari suatu kegiatan Usaha
Pertambangan dalam bentuk padat, cair, atau gas sampai
memenuhi standarbaku mutu lingkungan sebelum dilepas ke
media lingkungan.
UU No. 3 Tahun
2020
Pasal 86F
Pemegang SIPB wajib: menerapkan kaidah
Pertambangan yang baik
Pasal 73 ayat 1
Pemegang SIPB wajib: menerapkan kaidah
Pertambangan yang baik
PP NO. 55 TAHUN 2010
Pasal 13
Menteri, Gubernur dan Bupati /Walikota melakukan
pengawasan
atau IUPKusaha pertambangan yang dilakukan oleh pemegang IUP, IPR
kegiatan
Pasal 16
Pengawasan dimaksud pasal 13, meliputi:
K3 Pertambangan
Keselamatan Operasi Pertambangan
Pasal 26
Pengawasan K3 Pertambangan, terdiri atas:
a. Keselamatan Kerja
b. Kesehatan Kerja
c. Lingkungan Kerja
d. Sistem Manajemen Keselamatan Kerja
18
PP NO. 55 TAHUN 2010
K3 PERTAMBANGAN (Pasal 26)
KESELAMATAN
KERJA
KESEHATAN
KERJA
LINGKUNGAN
KERJA SMKP
• Debu
• Manajemen • Ergonomic • Kebijakan
Risiko • Higienis • Kebisingan
• Perencanaa
• Manajemen & • Getaran
n
Keadaan Sanitasi • Pencahayaan
darurat •Org &
• Program • Udara Personel
• Administrasi •
• Ventilasi Impelmentasi
• Program • Pengelolaan
Mkn, • Faktor Kimia • Evaluasi &
• Diklat • Radiasi
Mnum, & TL
• Inspeksi Gizi • Faktor Biologi • Dokumentasi
• Penyelidikan • Kebersihan
• Diagnosis • Tinjauan
Menajemen
Penyakitt
PERATURAN MENTERI ESDM
NO 26 TAHUN 2018
1. Manajemen risiko;
2. Program keselamatan kerja : pencegahan
terjadinya kecelakaan, kebakaran, dan
kejadian lain yang berbahaya;
3. Pendidikan dan pelatihan keselamatan
kerja;
4. Administrasi keselamatan kerja;
5. Manajemen keadaan darurat;
6. Inspeksi keselamatan kerja; dan
7. Pencegahan dan penyelidikan kecelakaan
Kesehatan Kerja Pertambangan meliputi :
• Peraturan perusahaan,
• Pengukuran, penilaian, dan pengendalian
terhadap kondisi lingkungan kerja
Keselamatan Operasi Pertambangan :
1. Sistem dan pelaksanaan pemeliharaan/perawatan sarana,
prasarana, instalasi, dan peralatan pertambangan
2. Pengamanan instalasi
3. Tenaga teknis bidang keselamatan operasi yang kompeten
4. kelayakan sarana, prasarana instalasi, dan peralatan
pertambangan dengan melaksanakan uji dan pemeliharaan
kelayakan;
5. evaluasi laporan hasil kajian teknis pertambangan;
6. keselamatan bahan peledak dan peledakan;
7. keselamatan fasilitas pertambangan;
8. keselamatan Eksplorasi;
9. keselamatan tambang permukaan;
10. keselamatan tambang bawah tanah; dan
11. keselamatan kapal keruk/isap.
Sistem dan pelaksanaan pemeliharaan/ perawatan
sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan
pertambangan :
Meliputi elemen:
1. Kebijakan;
2. Perencanaan;
3. Organisasi dan personel;
4. Implementasi;
5. Pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut;
6. Dokumentasi; dan
7. Tinjauan manajemen dan peningkatan kinerja.
Pemegang IUP/IUPK wajib melakukan audit
internal penerapan sistem manajemen
keselamatan pertambangan paling sedikit 1
(satu) kali dalam 1 (satu) tahun
Dalam hal terjadi kecelakaan, kejadian berbahaya,
kejadian akibat penyakit tenaga kerja, penyakit akibat
kerja, bencana, dan/atau untuk kepentingan penilaian
kinerja keselamatan pertambangan, KaIT dapat meminta
untuk melakukan audit eksternal penerapan sistem
manajemen keselamatan pertambangan
Audit eksternal dilaksanakan oleh lembaga audit independen yang terakreditasi dan
telah ditetapkan oleh Direktur Jenderal
Pemegang IUP/IUPK wajib menerapkan standar
kompetensi kerja khusus, standar kompetensi
kerja nasional Indonesia, serta standar nasional
Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan (Ps 28)
KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER
DAYA MINERAL
NOMOR : 1827 K/30/MEM/2018
Lampiran 1
• KTT
• KTBT
• PTL
• PJO
• Pengawas Operasional
• Pengawas Teknis
KTT / PTL
Tugas dan tanggung jawab KTT atau PTL terdiri atas:
1. membuat peraturan internal perusahaan mengenai penerapan
kaidah teknik pertambangan yang baik;
2. mengangkat pengawas operasional dan pengawas teknis;
3. mengesahkan PJO;
4. melakukan evaluasi kinerja PJO;
5. memastikan semua perusahaan jasa pertambangan yang
beroperasi di bawahnya memenuhi kewajiban sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan;
6. menerapkan standar sesuai dengan ketentuan
perundangundangan;
7. menyampaikan laporan kegiatan jasa pertambangan kepada KaIT
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;
KTT / PTL
Tugas dan tanggung jawab KTT atau PTL terdiri atas:
8. memiliki tenaga teknis pertambangan yang berkompeten sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan;
9. melaksanakan manajemen risiko pada setiap proses bisnis dan
subproses kegiatan pertambangan;
10. menerapkan sistem manajemen keselamatan pertambangan dan
melakukan pengawasan penerapan sistem manajemen keselamatan
pertambangan yang dilaksanakan oleh perusahaan jasa
pertambangan yang bekerja di wilayah tanggung jawabnya;
11. melaporkan penerapan kaidah teknik pertambangan yang baik
kepada KaIT, baik laporan berkala, akhir, dan/atau khusus sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan;
12. melaporkan pelaksanaan kegiatan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan secara berkala sesuai dengan bentuk yang ditetapkan;
44
KTT / PTL
Tugas dan tanggung jawab KTT atau PTL terdiri atas:
13. melaporkan jumlah pengadaan, penggunaan, penyimpanan, dan
persediaan bahan dan limbah berbahaya dan beracun secara
berkala setiap 6 (enam) bulan;
14. melaporkan adanya gejala yang berpotensi menimbulkan
pencemaran dan/atau perusakan lingkungan;
15. menyampaikan laporan kasus lingkungan paling lambat 1 x 24 (satu
kali dua puluh empat) jam setelah terjadinya kasus lingkungan
berikut upaya penanggulangannya;
16. menyampaikan pemberitahuan awal dan melaporkan kecelakaan,
kejadian berbahaya, kejadian akibat penyakit tenaga kerja, dan
penyakit akibat kerja;
17. menyampaikan laporan audit internal penerapan sistem
manajemen keselamatan pertambangan mineral dan batubara;
45
KTT / PTL
Tugas dan tanggung jawab KTT atau PTL terdiri atas:
18. menetapkan tata cara baku untuk penanggulangan pencemaran
dan/atau perusakan lingkungan pada tempat yang berpotensi
menimbulkan perusakan dan pencemaran lingkungan;
19. menetapkan tata cara baku untuk penerapan kaidah teknik
pertambangan yang baik;
20. melaksanakan konservasi sumber daya mineral dan
batubara;
21. KTT menetapkan tata cara baku kegiatan pengelolaan teknis
pertambangan mineral dan batubara.
46
Pengawas Operasional
Dalam melaksanakan kegiatan pertambangan
pemegang IUP melalui KTT/PTL mengangkat
Pengawas Operasional
Kriteria Pengawas Operasional meliputi:
1. Cidera Ringan
2. Cidera Berat
3. Mati
Lampiran 4
PEDOMAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN
BATUBARA
Lampiran 5
PEDOMAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP PERTAMBANGAN MINERAL
DAN BATUBARA
Lampiran 6
PEDOMAN PELAKSANAAN REKLAMASI DAN
PASCATAMBANG SERTA PASCAOPERASI PADA
KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL
DAN BATUBARA
Lampiran 7
PEDOMAN PELAKSANAAN KONSERVASI
MINERAL DAN BATUBARA
Lampiran
8
PEDOMAN KAIDAH TEKNIK UJP DAN EVALUASI KAIDAH TEKNIK UJP
TERIM
A
KASIH