KESELAMATAN KERJA
02 Menjabarkan defenisi serta ruang lingkung dari
keselamatan kerja pada indsutri pertambangan dab
bagaimana prosesnya terhadap sistim manajemen
keselamatan pertambangan
03 KESEHATAN KERJA
Menjabarkan defenisi serta ruang lingkung dari
kesehatan kerja pada indsutri pertambangan dan
bagaimana prosesnya terhadap sistim manajemen
keselamatan pertambangan
UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2020
71. Ketentuan Pasal 96 diubah sehingga berbunyi sebagai
berikut:
Pasal 96
Dalam penerapan kaidah teknik Pertambangan yang
baik, pemegang IUP atau IUPK wajib melaksanakan:
a. ketentuan keselamatan Pertambangan;
b. pengelolaan dan pemantauan lingkungan
Pertambangan, termasuk kegiatan Reklamasi
dan/atau Pascatambang;
c. upaya konservasi Mineral dan Batubara; dan
d. Pengelolaan sisa tambang dari suatu kegiata
Usaha Pertambangan dalam bentuk padat, cair,
atau gas sampai memenuhi standar baku mutu
lingkungan sebelum dilepas ke media lingkungan.
UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2020
101. Ketentuan Pasal 141 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal 141
(1) Pengawasan atas kegiatan Usaha Pertambangan yang
dilakukan oleh pemegang IUP, IUPK, IUPK sebagai
Kelanjutan Operasi Kontrak/Perjanjian, IPR atau SIPB
senagaimana dimaksud dalam Pasal 140 antara lain:
a. teknis Pertambangan;
b. produksi dan pemasaran;
c. keuangan;
d. pengelolaan data Mineral dan Batubara;
e. konservasi sumber daya Mineral dan Batubara;
f. keselamatan Pertambangan;
g. pengelolaan lingkungan hidup, Reklamasi, dan
Pascatambang;
h. pemanfaatan barang, jasa, teknologi, dan kemampuan
rekayasa dan rancang bangun dalam negeri;
i. pengambangan tenaga kerja teknis Pertambangan;
j. pengembangan dan pemberdayaan masyarakat
setempat; dan
k. penguasaan, pengembangan, dan penerapan teknologi
Pertambangan
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 55 TAHUN 2010
Pasal 16
Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2)
dilakukan terhadap:
a. teknis Pertambangan;
b. pemasaran;
c. keuangan;
d. pengelolaan data mineral dan batubara;
e. konservasi sumber daya Mineral dan Batubara;
f. keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan;
g. keselamatan operasi pertambangan;
h. pengelolaan lingkungan hidup, reklamasi, dan pascatambang;
i. pemanfaatan barang, jasa, teknologi, dan kemampuan
rekayasa dan rancang bangun dalam negeri;
j. pengambangan tenaga kerja teknis pertambangan;
k. pengembangan dan pemberdayaan masyarakat setempat;
l. penguasaan, pengembangan, dan penerapan teknologi
Pertambangan;
m. Kegiatan lain di bidang kegiatan usaha pertambangan yang
menyangkut kepentingan umum
n. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan IUP, IPR, atau IUPK;
dan
o. Jumlah, jenis, dan mutu hasil usaha pertambangan
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 55 TAHUN 2010
Pasal 26
(1) Pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja
pertambangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
16 huruf f terdiri dari:
a. keselamatan kerja;
b. kesehatan kerja;
c. lingkungan kerja; dan
d. sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja
1 •Keselamatan Kerja
2 •Kesehatan Kerja
3 •Lingkungan Kerja
#1
KESELAMATAN KERJA
PERTAMBANGAN
4 • Kampanye
Faktor Budaya, politik, hukum, keuangan, teknologi, ekonomi, alam, dan lingkungan,
Eksternal perkembangan isu yang berdampak signifikan, kepentingan pihak eksternal,
fasilitas baru (peralatan/instalasi) di luar area kerja, bahaya dari luar area kerja,
infrastruktur/peralatan/bahan/material yang disediakan pihak luar, kewajiban
hukum.
MANAJEMEN RISIKO
Identifikasi Bahaya
Melakukan identifikasi sumber-sumber bahaya, area yang terpapar
bahaya, dan konsekuensi dari bahaya.
MANAJEMEN RISIKO
Penilaian Risiko
Penilaian risiko dilakukan melalui proses evaluasi risiko untuk menentukan
risiko tersebut, apakah dapat diterima/tidak.
Pengendalian Risiko
Pengendalian risiko dilakukan dengan mempertimbangkan hierarki
pengendalian risiko.
❑ Rekayasa (Eliminasi/Substitusi/Isolasi)
❑ Administrasi
❑ Praktik Kerja
❑ APD
MANAJEMEN RISIKO
Pemantauan dan Peninjauan
❑ Menetapkan cara pemantauan
dan peninjauan manajemen risiko
❑ Mengomunikasikan hasil
pemantauan dan peninjauan
ke pihak terkait
❑ Memastikan pengendalian
risiko yang dilakukan memadai
❑ Melaksanakan pemantauan
dan peninjauan secara berkala,
jika terjadi:
➢ kecelakaan;
➢ kejadian berbahaya;
➢ penyakit akibat kerja;
➢ kejadian akibat ➢ perubahan peralatan, instalasi,
penyakit tenaga kerja dan/atau proses, serta kegiatan baru
KESELAMATAN KERJA PERTAMBANGAN
1 • Manajemen Risiko
4 • Kampanye
4 • Kampanye
4 • Kampanye
4 • Kampanye
4 • Kampanye
4 • Kampanye
4 • Kampanye
2
• Higiene dan Sanitasi
3
• Pengelolaan Ergonomi
4
• Pengelolaan Makanan, Minuman, & Gizi Pekerja Tambang
5
• Diagnosis & Pemeriksaan PAK
PROGRAM KESEHATAN KERJA
Program kesehatan kerja disusun melalui pendekatan 4 pillar kesehatan.
Promotif, Preventif, Kuratif, Rehabilitatif.
Program kesehatan kerja terdiri dari:
➢ Pemeriksaan kesehatan kerja
1. Pemeriksaan Kesehatan Awal, dilakukan sebelum pekerja diterima untuk
melakukan pekerjaab atau dipindahkan ke pekerjaan baru
2. Pemeriksaan Kesehatan Berkala, dilakukan untuk mengetahui kondisi pekerja
sesudah berada dalam pekerjaannya
3. Pemeriksaan Kesehatan Khusus, dilakukan untuk mengetahui adanya
pengaruh-pengaruh dari pekerjaan tertentu terhadap pekerja atau golongan
pekerja tertentu, disesuaikan dengan pajanan risiko pekerjaannya
4. Pemeriksaan Kesehatan Akhir, dilakukan kepada pekerja yang sisa masa
kerjanya 1 (satu) tahun menjelang pensiun
PROGRAM KESEHATAN KERJA
➢ Pelayanan kesehatan kerja
1. Tenaga Kesehatan Kerja
2. Sarana dan prasarana
2
• Higiene dan Sanitasi
3
• Pengelolaan Ergonomi
4
• Pengelolaan Makanan, Minuman, & Gizi Pekerja Tambang
5
• Diagnosis & Pemeriksaan PAK
HIGIENE DAN SANITASI
Higiene dan sanitasi dilakukan dengan menyediakan fasilitas untuk
menunjang tercapainya higienitas, serta melakukan pengelolaan sanitasi di
area kerja.
KESEHATAN KERJA PERTAMBANGAN
1
• Program Kesehatan Kerja
2
• Higiene dan Sanitasi
3
• Pengelolaan Ergonomi
4
• Pengelolaan Makanan, Minuman, & Gizi Pekerja Tambang
5
• Diagnosis & Pemeriksaan PAK
PENGELOLAAN ERGONOMI
Pengelolaan ergonomi dilakukan dengan mengelola kesesuaian antara
pekerjaan, lingkungan kerja, peralatan, dan pekerja.
Tahapan pengelolaan ergonomi:
➢ Melakukan identifikasi dan penilaian risiko
ergonomi, serta pengendalian berdasarkan
hasil ergonomic risk assessment;
➢ Menyediakan sarana, prasarana, instalasi,
dan peralatan yang sesuai dengan
kemampuan, kondisi, dan postur pekerja;
➢ Menyediakan prosedur kerja sesuai dengan
kapasitas pekerja; dan
➢ Menyediakan perlengkapan penunjang untuk
mendukung pekerjaan.
KESEHATAN KERJA PERTAMBANGAN
1
• Program Kesehatan Kerja
2
• Higiene dan Sanitasi
3
• Pengelolaan Ergonomi
4
• Pengelolaan Makanan, Minuman, & Gizi Pekerja Tambang
5
• Diagnosis & Pemeriksaan PAK
PENGELOLAAN MAKANAN, MINUMAN, DAN GIZI
2
• Higiene dan Sanitasi
3
• Pengelolaan Ergonomi
4
• Pengelolaan Makanan, Minuman, & Gizi Pekerja Tambang
5
• Diagnosis & Pemeriksaan PAK
DIAGNOSIS DAN PEMERIKSAAN PAK
Diagnosis penyakit akibat kerja
ditegakkan melalui serangkaian
tahapan pemeriksaan klinis,
kondisi pekerja tambang, serta
kondisi lingkungan kerja.
2
• Pengelolaan Kebisingan 7
• Pengelolaan Radiasi
3
• Pengelolaan Getaran 8
• Pengelolaan Faktor Kimia
4
• Pengelolaan Pencahayaan 9
• Pengelolaan Faktor Biologi