Anda di halaman 1dari 4

SAFETY BULETIN

PT DIELEKTRIKA PERSADA TEKNIK


“KENALAN SAMA KK UN1T 1970”
Volume 2 / Issue 6 oleh Mochamad Reza Hafriansyah

KESELAMATAN KERJA
KK UN1T 1970 ITU
Setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas
SIAPA SIH?
keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan
KK UN1T 1970 sebenarnya hidup, meningkatkan produksi serta produktivitas nasional. Setiap
adalah Undang – Undang No orang lain yang berada di tempat kerja perlu terjamin pula
1 Tahun 1970 tentang keselamatannya. Setiap sumber produksi perlu dipakai dan
Keselamatan Kerja. dipergunakan

Komponen KK UN1T 1970


Undang Undang No.1 tahun 1970 berisi 11 Bab dan 18 Pasal. Undang-
SEBERAPA
undang ini bersifat preventif dengan tujuan memberikan perlindungan
PENTINGKAH KK
UN1T 1970? atas keselamatan:

Penting sekali, karena UN1T Tenaga Kerja


1970 inilah yang mengatur
Orang lain (tamu, pengunjung, kontraktor, DLL)
tentang keselamatan kerja
disegala tempat kerja baik di Sumber-sumber produksi,
darat,dalam tanah,di
permukaan air, di dalam air DLL
maupun di udara yang berada
di wilayah hukum Indonesia

Lambang K3
Dasar Hukum

UU 1945 Pasal 27 ayat (2) : Tiap-tiap warga negara berhak atas


pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan

UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 2,4,86,87

ISTILAH

• Tempat kerja : ruangan/lapangan yang di • Pegawai pengawas : pegawai teknis


dalamnya terdapat 3 unsur yaitu: berkeahlian khusus dari Departemen Tenaga
pekerjaan, tenaga kerja, dan sumber- Kerja yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga
sumber bahaya Kerja
• Pengurus : orang yang memimpin suatu • Ahli Keselamatan Kerja : Tenaga teknis
tempat kerja. berkeahlian khusus dari luar Departemen
• Pengusaha : orang atau badan hukum yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja
yang menjalankan suatu usaha. untuk mengawasi ditaatinya undang-undang
• Direktur : pejabat yang ditunjuk oleh ini.
Menteri tenaga kerja untuk menjalankan
undang-undang ini

RUANG LINGKUP
KK UN1T 1970 mengatur keselamatan kerja dalam segala tempat kerja baik di darat, di dalam tanah, di
permukaan air didalam air maupun di udara yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum RI yang berlaku
di tempat kerja dimana terdapat sumber bahaya yang berkaitan dengan :

• Keadaan mesin,alat, dan bahan • Sifat pekerjaan


• Lingkungan kerja • Proses produksi
• Cara kerja

SYARAT-SYARAT KESELAMATAN KERJA

• Mencegah dan mengurangi kecelakaan • Suhu dan lembab udara yang baik
• Mencegah, mengurangi, dan memadamkan • Penyegaran udara yang cukup
kebakaran • Memelihara kebersihan, kesehatan dan
• Mencegah dan mengurangi bahaya ketertiban
peledakan • Mengamankan dan memperlancarkan
• Memberi atau menyelamatkan pada waktu pengangkutan
kejadian yang berbahaya • Mengamankan dan memelihara segala jenis
• Memberi pertolongan bangunan
• Memberi APD • Mengamankan dan memelihara pekerjaan
• Mencegah dan mengendalikan adanya polusi bongkar muat
• Mencegah dan mengendalikan terjadinya • Mencegah terkena aliran listrik
PAK
• Memperoleh penerangan yang cukup
• Menyesuaikan dan menyempurnakan
pengamanan yang dapat kecelakaan
bertambah tinggi

PENGAWASAN
Tugas Direktur :melakukan pelaksanaan umum terhadap Undang-Undang,

Tugas pengawas dan ahli K3 : menjalankan pengawasan langsung dan membantu pelaksanaannya.

Kewajiban pengurus untuk memeriksakan kondisi kesehatan semua tenaga kerja yang ada diperusahaannya
secara berkala.

PEMBINAAN
Kewajiban pengurus untuk menjelaskan:

• Kondisi bahaya yang dapat timbul dalam tempat kerjanya


• Pengaman dan alat perlindungan dalam tempat kerjanya
• Alat perlindungan diri tenaga kerja
• Cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaannya

Pengurus hanya mempekerjakan tenaga kerja yang memahami syarat diatas

Kewajiban pengurus untuk membina tenaga kerja dalam Pencegahan kecelakaan, Pemberantasan kebakaran
serta Peningkatan K3 dan pemberian P3K.

Pengurus wajib menaati syarat dan ketentuan yang berlaku bagi usaha dan tempat kerja yang dijalankannya

PANITIA PEMBINA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (P2K3)


Kewenangan Menteri Tenaga Kerja untuk membentuk P2K3 dalam mengembangkan kerjasama, saling
pengertian dan partisipasi dari pengusaha atau pengurus dan tenaga kerja untuk melaksanakan tugas dan
kewajiban bersama di bidang K3 demi kelancaran usaha produksi

Menteri tenaga kerja menetapkan susunan panitia pembina K3, tugas dan lainnya.

KECELAKAAN
Kewajiban melapor apabila terjadi kecelakaan di tempat kerja ke pegawai pengawas yang ditunjuk Menteri
Tenaga Kerja. (Tata cara pelaporan dan pemeriksaan yang telah diatur dalam peraturan Menteri No.3 tahun
1998)
KEWAJIBAN DAN HAK KERJA
Kewajiban tenaga kerja: Hak tenaga kerja:

• Memberi keterangan yang benar kepada • Meminta kepada pengurus agar


pegawai pengawas dan ahli k3 dilaksanakan syarat-syarat k3
• Memakai APD • Menyatakan keberatan kerja bila syarat k3
• Memenuhi dan mentaati semua syarat k3 tidak di penuhi dan ragu terhadap APD yang
diwajibkan.

KEWAJIBAN MEMASUKI TEMPAT KERJA


Diwajibkan mentaati semua petunjuk keselamatan kerja di tempat kerja dan memakai alat-alat perlindungan
diri yang diwajibkan.

KEWAJIBAN PENGURUS

• Menempatkan syarat-syarat K3, UU no.1 tahun 1970, peraturan pelaksanaan,


• Memasang bahan pembinaan K3, dan poster K3 di tempat yang strategis.
• Menyediakan APD secara cuma-cuma

KETENTUAN PENUTUP
Ancaman pidana atas pelanggaran peraturannya dengan hukuman kurungan selama-lamanya 3 (tiga) bulan atau
denda setinggi-tingginya Rp. 100. 000,- (Seratus ribu rupiah).

Scan QR Ini untuk mendapatkan Info HSE


lebih lanjut

Kritik dan saran Safety Buletin


Hubungi :

Mochamad Reza Hafriansyah


HSE Dielektrika
mreza@dielektrika.com

Anda mungkin juga menyukai