By
Yakin Ermanto.ST
TUJUAN PEMBELAJARAN
1.KOMPETENSI DASAR
2.INDIKATOR KEBERHASILAN
a. Sejarah perkembangan K3
b. Pengertian ,Tujuan K3 dan perundangan tentang K3
c. Faktor penyebab kecelakaan kerja
d. Upaya pencegahan kecelakaan kerja
e. Ijin kerja ( Work permit )
f. Material safety data sheet ( MSDS )
DASAR HUKUM
• KepMenNaKer 187/1999 Tentang
Pengendalian Bahan Kimia
LAMBANG K3
SEBELUM MASEHI ( SM )
Abad 17 sebelum masehi ,Raja Hamurabi dari kerajaan babylonia dalam
Undang – undangnya menyatakan “
SETELAH MASEHI
WORK COMPENSATION LAW
Tahun 1931 di AS “ tidak memandang apakah kecelakaan itu terjadi
Akibat kesalahan si korban atau tidak , yang bersangkutan berhak atas
ganti rugi .jika kecelakaan kerja terjadi
SEJARAH PERKEMBANGAN K3
ERA MANAJEMEN
Keterpaduan semua unit-unit kerja seperti safety, health dan masalah
lingkungan dalam suatu sistem manajemen juga menuntut adanya
kualitas yang terjamin baik dari aspek input proses dan output. Hal ini
ditunjukkan dengan munculnya standarstandar internasional seperti
ISO 9000, ISO 14000 dan ISO 45001.
ERA MENDATANG
Perkembangan K3 pada masa yang akan datang tidak hanya
difokuskan pada permasalahan K3 yang ada sebatas di lingkungan
industri dan pekerja. Perkembangan K3 mulai menyentuh aspek-
aspek yang sifatnya publik atau untuk masyarakat luas.
PENGERTIAN K3 SEGI FILOSOFI ,KEILMUAN ,PRAKTIS
• FILOSOFI
• K3 PRAKTIS
Terminologi umum untuk menyebutkan "suatu kejadian yang tidak diinginkan yang dapat
menimbulkan kerugian." Disebut "dapat" karena bisa ya bisa tidak. Jika suatu kejadian yang tidak
diinginkan menimbulkan kerugian maka disebut "kecelakaan
• KECELAKAAN
Adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan yang dapat menyebabkan kerugian baik pada
manusia, properti dan proses produksi
Merupakan istilah untuk suatu kejadian yang nyaris terjadi kecelakaan,hampir celaka bisa kita
dikatakan sebagai pengingat kemungkinan terjadinya kecelakaan
• PENYAKIT AKIBAT KERJA adalah setiap penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau
lingkungan kerja. Penyakit ini artefisial oleh karena timbulnya di sebabkan oleh
adanya pekerjaan.
Lanjutan …..
1. FREQUENCY RATE ( FR )
adalah banyaknya kecelakaan kerja per satu juta jam kerja orang akibat kecelakaan selama
periode 1 ( satu ) tahun. FR = Jumlah kecelakaan x 1.000.000
Jumlah Jam kerja ( Orang )
• Perusahaan memiliki 100 orang tenaga kerja , dengan jumlah kegiatan 52 Minggu dalam 1 Tahun
dan 40 JamKerja / minggu .Dalam 1 Tahun terjadi kecelakaan kerja sebanyak 20 Kali . Berapakah
Frequensi ratenya ?
Maka , FR = 20 X 1.000.000
Jumlah jam kerja = 100 orang x 52 minggu x 40 jam
208.000
= 208.000
FR = 96,15
Artinya , dalam 1 Tahun terjadi kira – kira 96 kecelakaan pada setiap 1.000.000 jam orang
STATISTIK KECELAKAAN KERJA
2. SEVERITY RATE ( SR )
Pengertian : Angka yang menunjukan jumlah hari yang hilang per satu juta jam kerja orang akibat
kecelakaan selama periode 1 tahun. SR = Jumlah Hari Hilang x 1.000.000
Jumlah Jam kerja ( Orang )
• Perusahaan telah mencapai jam kerja 200.000 ,tetapi selama setahun telah terjadi 5 kecelakaan
yang menyebabkan kehilangan jam kerja 100 Hari, tentukan severity rate akibat kecelakaan kerja
tersebut ?
Pekerja
TEMPAT KERJA
Usaha
8 BIDANG K3 DIINDONESIA
1. Penanggulangan kebakaran
6. Konstruksi bangunan
Bahaya adalah Sumber energi , situasi Risiko adalah Kombinasi dari kemungkinan
atau tindakan yang berpotensi terjadinya kejadian berbahaya atau paparan
menciderai manusia atau sakit penyakit dengan keparahan suatu cidera atau penyakit
atau kombinasi dari semuanya (OHSAS yang dapat disebabkan oleh kejadian atau
18001:2007 klausul 3.6) paparan tersebut
(OHAS 18001: 2007 Klausul 3.21)
CONTOH BAHAYA
GRAVITASI
Contoh: benda jatuh dari
Contoh: power line/jalur
ketinggian/alat angkat,
kabel listrik, trafo, arus statis,
atap runtuh, tersandung
petir, baterei
dan jatuh ke lantai
Contoh: kendaraan
bergerak, perpindahan Contoh: tekanan pipa fluida,
/pergeseran alat, angin tabung gas, separator, hose,
berhembus,pembengkokan peralatan pneumatis dan
hidrolis
Contoh: rotating
Contoh: api menyala,
equipment (pompa,
percikan api, permukaan
kompresor, motor, alat
panas/dingin, pekerjaan
bor), pegas, ban berjalan
pengelasan, gesekan
Lanjutan contoh bahaya
RADIASI
KIMIA
Examples: Sinar /
Contoh: Gas mudah terbakar, Cahaya Matahari
bahan beracun, korosif, bau berlebihan, Percikan
mennyengat, bahan yang bisa pengelasan, X-rays,
mengiritasi kulit/mata, microwaves,
debu/asap, dll. naturally occurring
radioactive material
(NORM)
BIOLOGI KEBISINGAN
Contoh: Bising benda
Contoh: Ular, Lebah, pukul, pergesekan
Kalajengking, Makanan/Air materi, vibrasi benda
Minum terkontaminasi putar/gerak,
Bakteri/Virus pelepasan tekanan
tinggi, penurunan
tekanan yang ekstrem
CONTOH RISIKO
Selama masih masuk akal dan bisa dilakukan maka turunkan tingkat risiko Serendah
rendahnya
CONTOH HIRARKI KONTROL
Tekanan- hose
“?”
Bahan Kimia- Propan & Oksigen
Work Permit (Izin Kerja Umum) merupakan sarana di mana Penanggung Jawab Operasi Fasilitas (FO)
memberikan izin kepada petugas (karyawan /Mitra Kerja) untuk melakukan pekerjaan tidak rutin di
suatu tempat kerja, untuk mengingatkan pekerja akan bahaya yang mungkin timbul, dan untuk
memastikan bahwa pekerjaan tersebut selamat untuk dilakukan.
JENIS PEKERJAAN
adalah pekerjaan yang tidak dilakukan secara rutin dalam kondisi operasi normal atau yang
memerlukan izin kerja keselamatan lain (pekerjaan panas, masuk ke ruang tertutup, pemakaian alat
bantu pernapasan, pekerjaan listrik, penggalian, hot tap, radiografi, dsb.)..
• Kerja penggalian dengan kedalaman lebih dari ½ meter, kegiatan pengeboran atau kerja ulang
seperti pindah ke lokasi lain dan sebelum menegakkan menara bor,
• Bekerja di ketinggian, setiap pekerjaan yang tidak dilakukan oleh pekerja operasi yang
biasanya ditunjuk di fasilitas tersebut dengan resiko bahaya yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut
PEKERJAAN RUTIN
adalah semua pekerjaan yang dilaksanakan oleh petugas operasi dalam kondisi operasi normal, dan
merupakan kegiatan rutin sesuai prosedur operasi, pemeliharaan, atau pengeboran.
• Pemeriksaan operasional harian yang dilakukan oleh operator di fasilitas tersebut (misal
pemeriksaan level tangki, meter reading, dll.),
setelah izin awal diberikan. Namun, izin kerja tetap diperlukan sebelum menara bor pindah lokasi
dan ditegakkan.
Mulai
Apakah pekerjaan
atau sebagian dikerjakan
oleh karyawan yang tidak biasa
mengoperasikan fasilitas
bersangkutan
Ya
MENENTUKAN PEKERJAAN RUTIN
?
Tidak
ATAU TIDAK RUTIN
Apakah pekerjaan jarang Ya
dilakukan dan mempunyai
resiko
?
Tidak
DIPERLUKAN
IZIN KERJA UMUM
Apakah Kerja Panas,
SCBA, Masuk Ruang Tertutup, Ya
Kerja di Ketinggian, atau kerja
beresiko termasuk
didalamnya
?
Tidak
• Untuk membentuk komunikasi di antara kelompok kerja lintas-fungsi di suatu tempat kerja dalam
melakukan pekerjaan tidak rutin untuk mengingatkan pekerja akan bahaya yang mungkin timbul
dan untuk memastikan bahwa pekerjaan tersebut selamat untuk dilakukan.
Catatan: Pemakaian Work Permit berlaku untuk semua fasilitas baik yang dijaga (Manned Facilities)
maupun yang tidak dijaga (Un-manned Facilities).
PENANGGUNG JAWAB IZIN KERJA
Generic Title Specific Title Role & Responsibility
Pastikan petugas
Stop Tandatangani
yang berwenang PROSES WORK PERMIT
permit setelah
menandatangani
semua syarat
daftar jika
Lakukan dipenuhi
diperlukan
pekerjaan
Mengawasi/mengatur pekerjaan
Cakupan
pekerjaan
berubah atau Tidak, Teruskan Belum
kondisi Pekerjaan
bahaya Selesai ?
berbeda dari
permit yang Sudah
asli ?
Ya
Tandatangani permit, pekerjaan selesai,
bersihkan tempat kerja
Stop
Diperlukan Lampirkan permit
Kumpulkan
permit baru asli ke permit
permit,
yang sudah Stop
kembalikan ke FO
selesai
SIAPA YANG MEMBUAT WORK PERMIT ?
Izin kerja merupakan pelatihan wajib yang harus didapatkan oleh pengawas dan atau
pimpinan kelompok kerja dimana mereka bertanggung jawab pelaksanaan bekerja
aman .
Ingatt !!!
Semua kegiatan konstruksi yang dilakukan harus dilengkapi
dengan Izin Kerja.
PERMIT TO WORK
BOX
APA SAJA JENIS-JENIS IZIN KERJA YANG BIASANYA
DIBUAT SEBELUM MEMULAI PEKERJAAN?
1.Kerja Panas
2.Ruang Terbatas
3.Bekerja di Ketinggian
4.Pengangkatan Berat
5.Penggalian
6.Radiasi / X-ray
7.Isolasi Energi
8.Lisrik
9.Pekerjaan Dingin
PERHITUNGAN JARAK JATUH AMAN DALAM
PEKERJAAN DIKETINGGIAN
RUMUS :
Cara menghitung jarak jatuh aman : A +
B (if any) + C + D + E
1. Contoh : tinggi titik jatuh ke lantai dasar 4 Mtr maka jarak jatuh yang aman dengan menggunakan
full body harness adalah?
a) Tinggi Pekerja : rata2 saya ambil 160 cm = 1.6 mtr
b) Panjang Lanyard = 1.8 mtr
TIDAK AMAN
c) Panjang absorber = 1.0 mtr
d) Jarak Sisa atau Safety Factor = 1.0 mtr Total : 1.6+1.8+1.0+1.0 = 5.4 mtr
PERHITUNGAN JARAK JATUH AMAN DALAM
PEKERJAAN DIKETINGGIAN
2. Artinya jika seharusnya jarak jatuh aman 5.4 mtr tetapi kondisi jarak jatuhnya 4 mtr maka yang ada
pastinya anda terhempas pada permukaan jadi bagaimana
SOLUSINYA adalah :
• Perorangan tidak dapat bertindak sebagai pembuat, menyetujui dan pengawasan dalam
satu izin kerja
• Standar izin kerja harus tertera dengan jelas penaggung jawab dan hal berikut:
Yang membuat
Persetujuan
Pengawasan
Penanggung jawab perubahan kondisi
Penutupan izin kerja
MENGENDALIKAN AKTIFITAS TERKAIT K3
Kecelakaan
Kerja
MINA INDONESIA
LATIHAN
Pasangkan pekerjaan berikut sesuai jenis
ijin kerja yang dibutuhkan
1. WORKING AT HEIGHT
2. WELDING
3. LIFTING RIGGING
4. RADIATION
5. EXCAVATION
6. LOCK OUT TAGOUT
7. CONFINED SPACE
8. COLD WORK
BERAPA LAMA MASA BERLAKU IZIN KERJA?
• Izin kerja harus dibuat secara spesifik dan hanya berlaku bila kondisi pekerjaan tidak berubah.
• Izin kerja biasanya hanya berlaku singkat, selama 8 jam atau satu shift, dan berlaku tidak lebih dari
satu hari. Rentang waktu yang ditetapkan
• Dalam izin kerja biasanya dimulai pukul 07.00 pagi hingga pukul 17.00 waktu setempat atau jam
kerja yang berlaku di tempat tersebut.
• Bila kondisi lingkungan pekerjaan berubah (hujan, pergantian shift, dll.), maka izin kerja harus
diperiksa kembali sesuai kondisi lingkungan kerja saat itu.
• Izin kerja sebelumnya harus diganti dengan izin kerja baru atau bila ada perubahan lingkungan
dianggap tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keselamatan kerja, maka izin kerja dapat
dipergunakan kembali.
INFRASTRUKTUR YANG DIBUTUHKAN
1. Formulir Work Permit dan Permit Lainnya
2. Infrastruktur Lainnya
3. Dokumentasi
Identifikasi
Unsur yang berbahaya
Data bahaya api dan ledakan
Data bahaya fisik.
Data bahaya kesehatan
Informasi pelindung khusus
Prosedur tumpahan atau kebocoran dan tindakan
pencegahan khusus.
TUJUAN MSDS
Menjamin bahwa bahaya bahan kimia yang ada di tempat kerja, dan cara penanganannya
dikomunikasikan secara baik sehingga pegawai dan mitra kerja dapat bekerja dengan selamat
dalam menggunakan bahan tersebut
RUANG LINGKUP
• Diterapkan untuk pegawai di dan mitra kerja yang melakukan kerja berhubungan dengan bahan
kimia berbahaya.
• Menjelaskan peran masing masing dalam pelaksanaan proses, proses pelaksanaan, dan
infrastruktur yang diperlukan
FLOWCHART MSDS PROSES
Penanggung Jawab Pengadaan Barang
Operasi HES
(Procurement)
Fasilitas (FO)
Start
Bahan Baru Buat Permintaan Mengeluarkan Perintah
Pembelian Pembelian
Inventory
Bahan yang
sudah ada
Melakukan Inventori Minta ke Vendor untuk
Bahan Berbahaya menyediakan MSDS
Gunakan Chemical
Inventory
MSDS Log Sheet
Appendix 1 IH.01-13
Training
Termasuk,
training, Training, dan
pemasangan, Komunikasi MSDS Stop
dan pelabelan
INFRASTRUKTUR YANG DIBUTUHKAN
/ / / / / /
/ / / / / /
/ / / / / /
/ / / / / /
/ / / / / /
/ / / / / /
/ / / / / /
/ / / / / /
/ / / / / /
Limit : 25 characters Limit : 25 characters Y/N dd/mm/yy dd/mm/yy dd/mm/yy Use codes below Limit : 25 Characters
Batas: 25 huruf Batas: 25 huruf Ya/Tdk hr/bln/thn hr/bln/thn hr/bln/thn Gunakan kode dibawah ini Batas : 25 huruf
PHY FRM-Physical Form/Bentuk fisik APP - Application/Pemakaian QTY - Quantity Used/Month PKG - Packaging/Kemasan USG - Usage/Pemakaian
Jumlah terpakai/bulan B = Bulk/Vol terbesar (Pipeline,
SP = Powder LQ = Liquid R= Raw Material C = Catalyst/Katalisator A = <10 lb/pon or < 1 gallon Tank car/Tangker,Tote Bin/ OP = Operations
Tepung Cairan Bahan Mentah W = Waste (to Disposal) wadah yang dipikul, dll ) Operasi
SG = Granule LG = Liquid Gas I = Intermediate Limbah (Pembuangan) B = 10-100 lb/pon or 1-10 gallon L = Large Package/Kemasan MN = Maintenance
Butiran Gas Cair Bahan Antara S = Consumable Supply besar,Drum,Bag/Kantong> Pemeliharaan
SF = Flake LS = Slurry A= Additive Bahan yg dikonsumsi C = 100-1000 lb/pon or 10-100 gallon 10 lb/pon 5 gallon pail/ LA = Laboratory/Laboratorium.
Serpihan Campuran lembek Bahan Penambah O = Other/Lain-lain ember, dll) Additional Codes defined
SO = Other Solid GS = Gas P = Product/Produk D = >1000 lb/pon or >100 gallon S = Small Package/Kemasan locally/Kode tambahan yang
Bahan padat lainnya. or By-Product/Produk sampingan kecil (Bottle/Botol, Can/ diartikan secara lokal
kaleng, carton/Dos, dll)
2. MSDS / Material Safety Data Sheet
• MSDS harus didapat untuk setiap bahan kimia/produk yang terdapat dalam inventory
dari pabriknya,
• Usahakan agar MSDS tersebut tersedia di tempat kerja (dipasang di dekat tempat
penyimpanan dan penggunaan)
Dapat dilihat di HSE Guideline Volume II, IH.01 – Hazard Communication, Appendix 2
4. LABEL
Falicity Owner perlu memberi label pada setiap wadah bahan kimia/material. semua
drum dan wadah bahan berbahaya harus mempunyai label yang diperlihatkan secara
mencolok
1. Label tangki besar mamakai nama dari bahan kimianya dan sifat bahayanya
2. Drum/kaleng mempunyai label dari pabrik. Jika label tersebut lepas, pasang label baru
sejenis yang berisi nama dagang dan tanda NFPA-nya
3. Botol sampel memakai nama dari bahan kimia
4. Wadah sementara memakai nama bahan kimianya
5. Botol laboratorium mempunyai label dari pabrik. Jika label tersebut lepas, pasang label
baru berisikan nama bahan kimianya
JENIS LABEL
OXIDIZER
3
Sangat Berbahaya : Dapat menimbulkan
akibat yang serius jika terkena bahan ini.
3 meledak oleh sumber yang kuat
seperti panas, benturan, atau air.
Jangan terkena permukaan anggota Titik Nyala dibawah 100ºF: Mudah terbakar, Lakukan pengawasan dari balik tabir
tubuh. Langkah–langkah perlindungan
penuh harus diambil.
3 Menguap, atau Meledak pada hampir
semua kondisi suhu normal. Berikan
yang tahan ledakan.
OXY -- Pengoksidasi
ACID -- Asam
ALK -- Basa
COR -- Korosif
W -- Gunakan tanpa Air
-- Bahaya radiasi
CONTOH PENERAPAN LABEL
SIMBOL DAN KETERANGAN
SIMBOL DAN KETERANGAN
SIMBOL DAN KETERANGAN
SECONDARY CONTAINMENT
Harus diletakkan antara 10-50 feet dari bahaya, dan diberi tanda identifikasi yang jelas.
Lihat di HSE Guideline OS.11 “Safety in Design” Section 10 untuk penjelasan rinci tentang
persyaratan, lokasi dan desain, dan tanda identifikasi
6. PPE SPESIFIK
Falicity Owner perlu menyediakan PPE yang spesifik untuk penanganan bahan kimia
seperti baju perlindungan bahan kinia, kacamata, pelindung muka, sarung tangan,
dan sepatu khusus
Area bahan berbahaya bahan kimia wajib diidentifikasi dengan “garis-garis kuning”
Writen by Marker
No Label
1. KOMPETENSI YANG DIPERLUKAN
Procurement :
HSE
Memahami proses pelaksanaan MSDS
Memahami standar MSDS
Mampu melakukan review terhadap MSDS
2. FUNDAMENTAL SAFETY PERFORMANCE ASSESSMENT TOOL
Infrastruktur
3. Apakah lembaran inventori bahan kimia sudah standar dan tersedia di tempat kerja dalam jumlah yang memadai?
4. Apakah Material Safety Data Sheets (MSDS), label, dan Tabel Informasi Pengaruh Kesehatan, Pertolongan pertama dan
Tindakan Pencegahan tersedia untuk semua bahan kimia yang ada di tempat kerja?
5. Apakah shower dan atau eye wash standar yang diperlukan tersedia/terpasang dengan benar (jarak, tanda-tanda) di
fasilitas?
6. Apakah PPE yang spesifik untuk pekerjaan yang berhubungan dengan bahan kimia berbahaya tersedia dalam jumlah
yang memadai di fasilitas?
7. Apakah identifikasi daerah bahan berbahaya dan tanda-tanda peringatan dan informasi terpasang dengan benar pada
area yang memerlukan di fasilitas?
8. Apakah pendokumentasian pelaksanaan MSDS (bahan berbahaya/chemical inventory, MSDS, catatan training, catatan
kecelakaan/near miss, dsb.) sudah ada dan dijalankan secara konsisten?
Pelaksanaan
9. Apakah setiap petugas telah mempunyai pemahaman, kemampuan, dan perilaku yang diperlukan untuk menjalankan
MSDS?
10. Apakah proses MSDS telah dijalankan secara konsisten dan efektif (inventori, pemasangan MSDS/label, komunikasi
MSDS, dsb.)?
11. Apakah proses pelaksanaan MSDS dikaji ulang (melalui inspeksi atau assessment) secara berkala?
3. PROSES KONSEKUENSI
Ketidakpatuhan terhadap proses MSDS akan mengakibatkan penghentian
pekerjaan yang akan/sedang berlangsung sampai keadaan yang selamat
tercapai.
4. Dokumentasi
• Daftar inventori bahan kimia berbahaya
• Laporan penyelidikan kecelakaan yang terkait dengan MSDS
• Hasil penilaian Fundamental Safety Performance Assessment
• Pelanggaran terhadap persyaratan MSDS
• Tindakan disiplin dan Catatan training