DEFINISI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TEORI K3 DAN MENGAPA K3 DIPERLUKAN PERATURAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN K3L MANAJEMEN KL: POLICY K3L (COMMITMENT ON K3L) PLANNING IMPLEMENTATION AND OPERATION CHECKING AND CORRECTIVE ACTION MANAGEMENT REVIEW
KECELAKAAN KERJA Kecelakaan kerja dimaksudkan sebagai kejadian yang merugikan yang tidak terduga, tidak diharapkan serta tidak ada unsur kesengajaan, yang diderita pekerja atau alat-alat kerja dalam suatu pekerjaan di tempat kerja.
Pengertian lain tentang kecelakaan adalah suatu mata rantai kejadian yang disebabkan oleh adanya faktor- faktor atau sumber bahaya yang masing-masing saling mempengaruhi
a. ACCIDENT: - Undesired event giving rise to death, ill health, injury, damage or other loss ( OSHAS) - Undesired event that results in physical harm to a person or damage to property (Frank E. Bird) b. INCIDENT: - Event that gave rise to an accident or had the potential lo lead to an accident (near-miss) (OSHAS) - Undesired event that could (or does) result in loss (Frank E Bird) c. HAZARD - Source or situation with a potential for harm in term of human injury or ill health, damage to property, damage to the work - place, environment or combination of these (OSHAS) KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KESELAMATAN KERJA - Bebas dari kecelakaan dan penyakit kerja
SAFETY - Freedom from unacceptable risk of harm (ISO / IEC Guide 2)
OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY - Conditions and factors that affect the well-being of employees, temporary workers, contractors personnel, visitor and any other person in workplace (OSHAS) Faktor Kemanusiaan, HAM, Pekerja juga bagian dari perusahaan, dima- na kecelakaan yang menimpa pekerja juga bagian dari kerugian perusahaan (Social) Akibat kecelakaan antara lain; - Kehilangan kepercayaan pelanggan - Tuntutan dari lingkungan - Peralatan rusak , - Pekerjaan terhenti (Economic point of view) - Image terhadap perusahaan menurun (economic and reputation) - Dampak dari pesaing untuk menjatuhkan lawan(economic) Sebagai wujud dari diimplementasikannya Undang2 dan peraturan2 perihal K3LL (Enforcement)
2. MENGAPA K3 DIPERLUKAN DAMPAK DARI ACCIDENT TIDAK MENGENAL BATAS DAMPAK KECELAKAAN KERJA
STMB Cacad Meninggal Kerusakan alat & material Produksi tertunda Bekerja lagi Dampak finansial Penderitaan manusia Dampak sosial KECELA KAAN Sejarah KARAKTERISTIK KERJA (PEKERJAAN)
Kerja fisik Penggunaan Penggunaan anggota mesin-mesin alat berat, badan otomatisasi, robotisasi RESIKO KERJA
Kecelakaan Kecelakaan Kecelakaan ringan akibat mesin yang terjadi lebih berat Limbah DAHULU REV INDUSTRI SEKARANG YAD PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN Menurut Teori K3 ada tiga hal penyebab terjadinya kecelakaan: a. UNSAFE ACT atau tindakan tidak aman, ini memberikan kontribusi sebanyak 84% dari penyebab terjadinya kecelakaan b. UNSAFE CONDITION atau kondisi tidak aman, ini memberi kontribusi sebanyak 15% dari penyebab terjadinya kecelakaan c. ACT OF GOD sisanya, ini masih diperdebatkan tetapi kelompok yang setuju memisalkan kecelakaan akibat gempa bumi, tanah longsor, tsunami dsb Dari penyebab tesebut, dalam Safety Management Modern dikenal dengan apa yang disebut dengan TEORI DOMINO, dimana sebenarnya kecelakaan itu bermula dari adanya lack of control dari management yang bergulir hingga terjadi people-property - loss Oleh karenanya para ahli K3 sepakat kecelakaan dapat dicegah (dalam kepercayaan terdahulu kecelakaan dianggap kutukan)
Angka kecelakaan fatal di beberapa negara 0 1 2 3 4 5 6 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 tahun a n g k a
k e m a t i a n
p e r
1 0 0 . 0 0 0
p e k e r j a inggris Amerika Austria Jerman Italia Indonesia: 23 Malaisia: 8,5 Thailand: 8,9 Singapur: 3,5 Jepang: 2,5 STATISTIK KECELAKAAN KERJA DI INDONESIA
(2,77%) (1,98%) (1,82%) (2,1%) (1,87%) (2,21%) (100%) (100%) (100%) (100%) (100%) (100%) (86,14%) (87,30%) (88,64%) (89,34%) (89,75%) (89,65%) (11,08%) (10,72%) (9,54%) (8,6%) ( 5,2%) (8,13%) MAKA PERLU PERHATIAN UNTUK MENEKAN ANGKA KECELAKAAN KERJA TSB TEORI KECELAKAAN KERJA (1) I. The Accident-Proneness Theory : Kecelakaan karena pembawaan orang/pekerja (individual). Dikemukakan oleh Vernon, 1915
II. Goals-Freedom-Alertness Theory : Kecelakaan karena perilaku kerja yang bermutu rendah dalam kondisi psikolo- gis yang buruk (individual). Dikemukakan oleh Kerr,1957 Kecela- kaan Kecela- kaan TEORI KECELAKAAN KERJA (2) III. The Chain-of-Events Theory : Kecelakaan adalah suatu hasil kegiatan yang berantai. Semua peristiwa terhubungkan dalam deretan (anatomi pekerjaan)
accident accident Tipe rantai Tipe campuran TEORI K3: Menurut penelitian Frank E. Bird pada tahun 1969 terhadap 1.753.498 ke- celakaan. Satu kecelakaan serius di inisiali oleh kecelakaan2 kecil lain sbb: 1 10 30 600 Serious or Disabling Minor injuries Property damage accident Incidents with no visible injury Or damage TEORI DOMINO: I II III IV V TEORI KECELAKAAN KERJA (5) V. The Distraction Theory (1996): Keselamatan adalah situasional. Ada 2 faktor: (1) resiko keselamatan dikenali dan (2) suatu tugas pekerjaan dirumuskan dengan baik rendah tinggi produktivitas tinggi rendah Pro- babi- litas kece laka- an Contoh kasus: Peker- jaan penge- catan Perilaku kerja yang rendah Perilaku kerja yg ideal Selamat tapi tidak produktif Produktif tapi tidak selamat
IKHTISAR TEORI-TEORI KECELAKAAN KERJA Organisasional Individual On sit e Off site D o w n
s t r e a m
U p
s t r e a m
Accident Proneness Theory
1957 Goals-Freedom-Alertness Theory
Domino Theory
2001 1994 Domino Theory yang diperbarui
Distraction Theory Constraint-Response Theory Construction Design Management 1998 Process Protocol 1930 1989 1990 1974 1996 Fishbone Model Tripod Model Kwadran II Kwadran I Kwadran IV Kwadran III 1918 3. PERATURAN 2 K3 Undang-undang No. 1 1970 tentang KESELAMATAN KERJA Antara lain berisikan; - Yang diatur oleh UU ialah Keselamatan kerja dalam segala tempat kerja,baik didarat, didalam tanah, dipermukaan air, didalam air maupun diudara, yang berada didalam wilayah kekuasaan hukum RI psl 2 - Tujuannya antara lain: Mencegah dan mengurangi, memadamkan bila terjadi, memberi pertolongan , Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban Psl 3 - Kewajiban Pengurus (Perusahaan) antara lain: Menempatkan dalam tertulis semua syarat K3 yang diwajibkan, UU.;Memasang gambar K3 dan pembinaan. Menyediakan secara cuma2 alat pelindung diri (APD) serta petunjuk yang diperlukan Psl 14 - Ahli K3 tenaga kerja berkeahlian yang ditunjuk oleh Menaker untuk mengawasi Undang-undang- Psl 1 (6)
Peraturan MENAKER No. PER.01/Men./1980, tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan isinya antara lain; pada pekerjaan konstruksi diusahakan pencegahan kecelakaan atau sakit akibat kerja, disusun unit keselamatan & kesehatan kerja, unit tersebut melakukan usaha pencegahan kecelakaan, penyakit akibat kerja, pertolongan pertama dan usaha penyelamatan
Keputusan bersama MENAKER dan MEN PU Nomor: KEP.174/MEN/86 Nomor: 104/KPTS/1986 Tentang: KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA PADA TEMPAT KEGIATAN KONSTRUKSI Antara lain berisi: Dibuatnya buku pedoman K3 pada tempat Kegiatan Konstruksi; Setiap pekerjaan dan pelaksanaan konstruksi wajib memenuhi persyaratan K3 memberi wewenang pada Menteri PU untuk memberikan sangsi bagi yang tidak mentaati peraturan K3; pengawasan bersama, ditunjuk AK3 bidang konstruksi dilingkungan PU
Permen Menaker No.PER.05/MEN/1996, tentang SMK3 isinya antara lain mewajibkan perusahaan dengan pekerja = / > 100 orang dan atau mengandung potensi bahaya untuk mengimplementasikan SMK3 Ada 12 elemen SMK3, masing2; pembangunan & pemeliharaan komitmen, strategi pendokumentasian, peninjauan design & kontrak, pengendalian dokumen, pembelian, keamanan bekerja berdasarkan SMK3, standar pemantauan .....
..... pelaporan & perbaikan, pengelolaan material & perpindahannya, pengumpulan & penggunaan data, audit sistem manajemen K3 dan pengembangan keterampilan & kemampuan
Permenaker No. Per-01/MEN/1998, tentang penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan bagi tenaga kerja. Berisikan antara lain kewa- jiban perusahaan menyelenggarakan program pemeliharaan kesehatan, baik sendiri, bekerja sama dengan pihak luar maupun konsortium antara perusahaan
Permenaker No. Per-03/MEN/1998, tentang Tata Cara Pelaporan Dan Pemeriksaan Kecelakaan, berisikan kewajiban memberikan laporan bila ada kecelakaan dalam waktu 2 X 24 jam. Lampiran form laporan
Permenaker No. Kep-186/MEN/1999 tentang unit Penanggulangan kebakaran ditempat kerja
Undang2 No. 13 2003 tentang Tenaga Kerja Pasal 87 (1) Setiap Perusahaan harus mengimplementasikan SMK3 yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan (2) Penetapan dalam menimplementasikan SMK3 diatur dalamPeraturan Pemerintah
SURAT EDARAN MENTERI PEKERJAAN UMUM Nomor : 03/SE/M/2005 Tgl. : 24 FEBRUARI 2005 Hal : Penyelenggaraan Jasa Konstruksi untuk Instansi Pemerintah TA 2005.
5. ............. 6. Penyelenggaraan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) a. Pengguna jasa dan penyedia jasa dalam kegiatan pekerjaan konstruksi wajib memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang berlaku termasuk SKB Menaker dan Menteri PU No. KEP.174/MEN/86 dan 104/KPTS/1986 tentang tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Tempat Kegiatan Konstruksi. b. Pengguna jasa mempunyai kewajiban: i.Melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan K3 yang dilakukan oleh penyedia jasa. ii.Menghentikan pekerjaan apabila pekerjaan tersebut dilaksanakan menyimpang dari ketentuan tersebut pada huruf a. iii.Melaporkan segera apabila terjadi kecelakaan kerja kepada atasan langsungnya. c. Penyedia jasa bertanggung jawab apabila terjadi kecelakaan dan gangguan kesehatan para pekerja di tempat kerja selama kegiatan pekerjaan konstruksi berlangsung. d. Pengguna jasa bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan kerja, apabila ketentuan huruf a. tidak dilaksanakan oleh penyedia jasa. 7. . . . . . . . . . . . . .
Surat Men PU No. Men.01.01-Mn/362 tgl.3 Okt06 Hal: Konsep Peraturan Regristasi Jasa Konstruksi
1 s/d 3 . . . . . .
4. Dalam kegiatan bidang usaha konstruksi, sistem manajemen mutu konstruksi merupakan salah satu faktor yang perlu mendapatkan perhatian khusus, terlebih lagi bila dikaitkan dengan keselamatan. Oleh karena kami rekomendasikan bagi Badan Usaha Besar harus memiliki sertifikat Manajemen MutuISO, seperti sebagaimana telah diatur dalam Surat Keputusan Dewan LPJK Nasional No. 75/KPTS/LPJK/D/XI/2002
5. . . . . . . . PERATURAN MENTERI PU No. 09/PER/M/2008, tgl 1 Juli 2008 Tentang: PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN K3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM Berisi: Ketentuan penyelenggaraan SMK3 konst, Tugas- tanggungjawab dan wewenang, Tata cara penyusunan SMK3 Konst bid PU bagi penyedia jasa, format rencana K3 kontrak, Format audit internal penyedia jasa. OH&S policy Planning OH&S Management system element Continual improvement Management Review Checking & Corrective action Implementation & operation OH&S POLICY KOMITMEN MANAJEMEN PUNCAK SPANDUK- SPANDUK K3 SLOGAN-SLOGAN K3 LAPORAN DENGAN PEMERINTAH SETEMPAT (BUPATI, CAMAT, LURAH) PEMBAYARAN PREMI JAMSOSTEK MoU DENGAN RUMAH SAKIT TERDEKAT PLANNING Perencanaan K3 pra kontrak
Penyediaan APD
Pembentukan bagian SHE dan K3
Tanggap darurat
Bagan pelaporan
Pelatihan
Tata tertib pekerja, termasuk sanksi dan denda
Identifikasi bahaya
STRUKTUR ORGANISASI SAFETY& HOUSEKEEPING
PROJECT MANAGER Ir. Arifin SAFETY OFFICER Budiman Catur (Housekeeping Supervisor) Dadang (Safety Supervisor) Endro (Safety Supervisor) STRUKTUR & FINISING Fahmi MEKANIKAL & ELEKTRIKAL Gandi KANTOR Herdi Gudang Indarwan Peralatan Jasin Area Tower & Parkir Karman & Lasimin Area Tower & Parkir Maman & Nartoyo Workshop Oemar (Kayu) Parmanto (Besi) Qomar (Finishing) Fasilitas kantor Rasiman Dalam & luar kantor Saiful & Tarjiman GAMBAR ALAT PELINDUNG DIRI
Helm proyek
Alat pelindung telinga
Pakaian kerja
Sepatu proyek Kaos tangan GAMBAR GAMBAR ALAT PELINDUNG DIRI
AMANKAN AREA 12 METER DARI PEKERJAAN LAS DAN SEDIAKAN APAR MASKER LAS
SARUNG TANGAN
SEPATU KERJA
PAKAIAN TAHAN API Singkirkan bahan yang mudah terbakar ARAH AMAN LARANGAN BEKERJA DI AREA INI LARANGAN OPERASIKAN ALAT LOKASI APAR DAERAH WAJIB HELM WAJIB KACAMATA WAJIB PFAS WAJIB SARUNG TANGAN WAJIB HEARING PROTECTION WAJIB SEPATU WAJIB FACE SHIELD WAJIB BREATHING APARATUS LINTASAN CRANE BAHAN MUDAH TERBAKAR BAHAN MUDAH MELEDAK MENGANDUNG RADIOAKTIF BAHAN BERACUN BERBAHAYA LSTRIK BAHAYA KOROSI RAMBU-RAMBU K3 LARANGAN MEROKOK LARANGAN MEROKOK LARANGAN MENYALAKAN API IMPLEMENTASI RAMBU-RAMBU K3 PEMAKAIAN TANGGA SAFETY NET IMPLEMENTATION & OPERATION SAFETY INDUCTION pengenalan kepada pekerja baru SAFETY TALK pengarahan singkat tentang K3 tiap pagi sebelum bekerja SAFETY PATROL peninjauan ke lokasi kerja SAFETY MEETING pertemuan tentang K3 tiap minggu sekali IMPLEMENTASI RAMBU-RAMBU K3 TEMPAT HELM DI KANTOR PROYEK PELAKSANAAN KERJA