Anda di halaman 1dari 19

KECELAKAAN KERJA

&
PENCEGAHAN
PENCEGAHAN NYA
NYA

 Disusun Oleh Kelompok B3


 1. Ardhya Ridha Prananda
 2. Lulu A’tika
 3. Lydwina C
DEFINISI KECELAKAAN KERJA

 Permenaker Nomor: 03/Men/1998


Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula,
yang dapat menimbulkan korban jiwa dan harta benda.
 UU No. 3 Tahun 1992 tentang Jaminan sosial tenaga kerja
Kecelakaan terjadi dalam pekerjaan sejak berangkat dari rumah menuju tempat kerja
dan pulang kerumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui.
 Internasional Labour Organization (ILO)
Kecelakaan kerja sendiri didefinisikan sebagai cedera pribadi, penyakit atau kematian
akibat kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja biasanya menyangkut hal yang bersifat akut.
KECELAKAAN
Kecelakaan merupakan kejadian yang tak terduga dan tidak diharapkan.

 Dalam proses terjadinya kecelakaan terkait 4 unsur yaitu;


1) People
2) Equipment
3) Material
4) Environment
Yang saling berinteraksi dan bersama-sama menghasilkan suatu produk atau jasa.

 Kecelakaan terjadi dalam proses interaksi tersebut yaitu ketika terjadi kontak antar
manusia dengan alat, material dan lingkungan dimana pekerja berada.
Accident dan Incident

•Kecelakaan akibat kerja (Accident)


• Kecelakaan adalah akibat langsung pekerjaan (accident) atau terjadi pada saat
pekerjaan sedang dilakukan
• Sudah menimbulkan kerugian
•Incident : proses yang mengarah kepada terjadinya suatu kecelakaan namun
belum mengakibatkan kerugian
• Terpeleset tanpa mengalami luka
Teori Penyebab Kecelakaan Kerja (Konsep Energi)

 Menurut Frank Bird, kecelakaan terjadi karena adanya kontak dengan


sumber energi seperti mekanis, kimia, kinetik, fisis yang dapat
mengakibatkan cidera pada manusia, alat atau lingkungan.

 Dalam konsep ini, kecelakaan terjadi akibat energi yang lepas dari
penghalangnya mencapai penerima. Jika isolasi rusak atau terkelupas, maka
energi listrik dapat mengenai tubuh manusia atau benda lainnya dan bisa
mengakibatkan cidera, kerusakan/ kebakaran
 Contoh lain, mesin gerinda akan memancarkan berbagai jenis energi seperti
kinetik, mekanik, listrik, suara dan getar
Teori Penyebab Kecelakaan Kerja (Teori Domino)

2) Teori domino dari H.W. Heinrich


Dalam teori tersebut dijelaskan bahwa kecelakaan terdiri atas lima faktor yang saling
berhubungan, yaitu :
(a) kondisi kerja,
(b) kelalaian manusia,
(c) tindakan tidak aman,
(d) kecelakaan
(e) cedera.

Kelima faktor ini tersusun seperti kartu domino yang diberdirikan. Jika satu kartu jatuh,
maka kartu ini akan menimpa kartu lain hingga kelimanya akan roboh secara bersama.
FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN KERJA

Menurut W.H. Heinrich pada dasarnya Kecelakaan Kerja di sebabkan oleh dua faktor
utama yaitu unsafe actions (tindakan tidak anam) dan unsafe condition (keadaan tidak aman)

 Tindakan tidak aman dari manusia (unsafe action), misalnya tidak mau menggunakan
alat keselamatan dalam bekerja, melepas alat pengaman atau bekerja sambil bergurau.
Tindakan ini dapat membahayakan dirinya dan orang lain yang dapat berakhir dengan
kecelakaan.

  Kondisi tidak aman (unsafe condition), yaitu kondisi di lingkungan kerja baik alat,
material, maupun lingkungan yang tidak aman dan membahayakan.
Klasifikasi Kecelakaan Kerja (Menurut ILO 1962)

Jenis Pekerjaan Penyebab


a. Terjatuh a. Mesin
b. Tertimpa benda jatuh b. Alat angkut dan angkat, angkut
c. Tertumbuk atau terkena benda- darat, udara dan air
benda c. alat-alat listrik, bejana bertekanan,
d. Terjepit oleh benda tangga, scaffolding dan
e. Pengaruh suhu tinggi sebagainya.
f. Terkena arus listrik d. Bahan-bahan, zat-zat dan radiasi,
g. Kontak bahan berbahaya kimia, dan sebagainya.
atau radiasi
Klasifikasi Kecelakaan Kerja (Menurut ILO 1962)

Sifat Luka dan Kelainan Letak Kelainan tubuh


a.Patah tulang b.Dislokasi a. Kepala
(keseleo) c.Regang otot b. Leher
d.Memar dan luka dalam yang lain c. Badan
e.Amputasi d. Anggota atas
f.Luka di permukaan e. Anggota bawah
g.dll
KERUGIAN AKIBAT KECELAKAAN

Kecelakaan menyebabkan 5 jenis kerugian :


a) Kerusakan
b) Kekacauan organisasi
c) Keluhan dan kesedihan
d) Kelainan dan cacat
e) Kematian.

Dapat diukur dari besarnya biaya yang diakibatkan dari


kecelakaan tersebut
Pencegahan Kecelakaan Kerja

A. Pencegahan melalui pendekatan energi


Sesuai dengan konsep energi, kecelakaan bermula karena adanya sumber energi
yang mengalir mencapai penerima (recipient). Karena itu pendekatan energi
melalui 3 titik yaitu pada sumber bahayanya, pada aliran energi (path way) dan
pada penerima.

1) Pengendalian pada sumber bahayanya


 Bahaya kecelakaan dapat dikendalikan pada sumbernya
 Contoh : mesin yang bising dapat dikendalikan dengan mematikan mesin,
mengurangi tingkat kebisingan, memasang peredam pada mesin atau mengganti
dengan mesin yang lebih rendah tingkat kebisingannya.
Pencegahan Kecelakaan Kerja..

2) Pendekatan pada jalan energi


Mengurangi intensitas energi yang mengalir ke penerima.
Contoh : kebisingan dapat dikurangi tingkat bahayanya dengan memasang
dinding kedap suara, menjauhkan manusia dari sumber bising atau mengurangi
waktu paparannya.

3) Pengendalian pada penerima


Pendekatan ini dapat dilakukan jika pengendalian pada sumber atau jalannya
energi tidak dapat dilakukan secara efektif. Sehingga untuk mengatasi bahaya
bising, manusia yang menerima energi suara tersebut dilindungi dengan alat
pelindung diri (APD) sehingga dampak bising yang timbul dapat dikurangi.
Pencegahan Kecelakaan Kerja...
B. Pencegahan melalui pendekatan manusia
 Berdasarkan statistik 85% kecelakaan disebabkan oleh faktor manusia
dengan tindakan yang tidak aman. (Ramli, 2013)
 Untuk mencegah kecelakaan dilakukan berbagai upaya pembinaan unsur manusia
sehingga kesadaran K3 meningkat, misalnya : Pembinaan dan pelatihan, Promosi K3
dan kampanye K3, Pembinaan perilaku aman, Pengawasan perilaku aman, Audit K3,
Pengembangan prosedur kerja aman.
C. Pendekataan teknis
Pendekatan teknis menyangkut kondisi fisik, peralatan, material, proses maupun lingkungan kerja
yang tidak aman. Contoh:
1) Rancang bangun yang aman yang sesuai dengan persyaratan teknis dan standar yang berlaku
untuk menjamin kelayakan instalasi atau peralatan kerja.
2) Sistem pengamanan pada peralatan atau instalasi untuk mencegah kecelakaan dalam
mengoperasikan alat atau instalasi. Misalnya: tutup mesin pengaman mesin, sistem alarm, dll.
Pencegahan Kecelakaan Kerja.....
D. Pendekatan administratif
Pendekatan administratif dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu:
1) Pengaturan pola dan proses kerja, waktu dan jam kerja, sehingga tingkat kelelahan dan
paparan bahaya dapat dikurangi
2) Penyediaan alat keselamatan kerja
3) Mengembangkan dan menetapkan prosedur dan peraturan tentang K3

D. Pendekatan Manajemen
Banyaknya kecelakaan yang disebabkan oleh faktor manajemen yang tidak kondusif sehingga
mendorong terjadinya kecelakaan kerja, sehingga upaya untuk pencegahan yang dilakukan, yaitu:
Menerapkan sistem manajemen K3 (SMK3) dan Mengembangkan komitmen dan kepemimpinan dalam
K3, khususnya untuk manajemen tingkat atas.
Contoh Kasus Kecelakaan Kerja
Kecelakaan Kerja yang Terjadi : Terjatuh dari ketinggian saat memasang tiang perancah
(scaffolding)

Waktu terjadinya : Kamis (17/3/2022) pukul 08.30 WIB

Penyebab kecelakaan kerja : terpeleset saat berpindah ke area lain dan belum sempat
mengaitkan full body harness

Dampak Kecelakaan Kerja/ Kerugian yang ditimbulkan: Kematian, Hilangnya waktu bagi
para karyawan lain karena membantu karyawan yang terjatuh, menyelidiki penyebab
kecelakaan, mengatur agar proses produksi ditempat karyawan yang terjatuh tetap dapat
dilanjutkan oleh karyawan lainnya dengan memilih dan melatih ataupun menerima karyawan
baru.
Contoh Kasus Kecelakaan Kerja

Upaya pencegahan yang dapat dilakukan:


• Mengevaluasi kejadian sebelumnya agar tidak terulang kembali
• Membenahi sistem K3 yang belum sesuai dengan ketentuan
• Memberi penyuluhan terhadap para karyawan agar lebih berhati-hati dan waspada akan
segala bahaya yang akan timbul ditempat kerja
• Menanamkan kesadaran diri terhadap pentingnya K3 bagi setiap karyawan
KESIMPULAN

Faktor penyebab utama dalam kecelakaan kerja yaitu unsafe actions (tindakan tidak
aman) dan unsafe condition (keadaan tidak aman), Untuk itu, diperlukan
pemahaman seorang ahli K3 untuk menganalisis Kecelakaan kerja dengan tujuan
mengetahui penyebab kecelakaan kerja, akibat yang ditimbulkan dan upaya
pencegahan apa yang dapat dilakukan supaya dapat mencegah agar kecelakaan tidak
terjadi (Zero Accident) atau kecelakaan sejenis tidak terjadi lagi.
TERIMA KASIH

20
Referensi
 Agung Wahyudi B, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Asosiasi Tenaga Teknik Indonesia (ASTTI) LP2K TTI, Bandung. Website :

http://astti.or.id/sites/default/files/Seri%20K3%20-%20BAB%205%20%20-%20%20Kecelakaan%20Kerja.pdf

 Badraningsih L., Enny Zuhny K. 2015. Materi Ajar K3 “Kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja”. Univeritas Negeri Yogjakarta: Yogjakarta.

Website :

http://staffnew.uny.ac.id/upload/131572389/pendidikan/materi-ajar-k3-ft-uny-20152-kecelakaan-akibat-kerja-dan-penyakit-akibat-kerjabadrani

ngsih-l.pdf

 Monalisa, Ulfa dkk. 2022. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Tidak Aman Pada Pekerja Service PT. Agung Automall Cabang

Jambi. Jurnal Inovasi Penelitian Vol 2 No 10.

 .digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Studi-4428-BABII.pdf

 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Website: https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/46595/uu-no-

 Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Website: https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/47614/uu-no-1-tahun-1970

Anda mungkin juga menyukai