Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

DASAR KESEHATAN KESELAMATAN KERJA

“KECELAKAAN KERJA”

KELAS : B2

KELOMPOK 8

NURWAFIQA SALEH (14120190044)

NUR AINUN FADYAH (14120190052)

CHICI INDAR PARAWANSA (14120190060)

RAHMADANI (14120190069)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT

2020
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta
alam. Atas izin dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tak
lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah
Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak.

Penulisan makalah berjudul ”Kecelakaan Kerja” bertujuan untuk


memenuhi tugas mata kuliah Dasar Kesehatan Keselamatan Kerja.

Selama proses penyusunan makalah, penulis mendapatkan bantuan


dan bimbingan dari beberapa pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini, untuk itu kami ucapkan terimakasih untuk pihak yang
berkontribusi membantu pembuatan makalah ini.

Akhirul kalam, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Besar harapan penulis agar pembaca berkenan memberikan umpan
balik berupa kritik dan saran. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat
bagi berbagai pihak. Aamiin.

Makassar, 8 Desember 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
2.1 Pengertian Kecelakaan Kerja 3

2.2 Jenis-jenis Kecelakaan Kerja 5


2.3 Faktor Terjadinya Kecelakaan Kerja 6
2.4 Peranan Jamsostek Terhadap Korban Kecelakaan Kerja 7
BAB III PENUTUP 11

3.1 Kesimpulan 11
3.2 Saran 11
DAFTAR PUSTAKA 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kecelakaan adalah sebuah kejadian tak terduga yang menyebabkan cedera
atau kerusakan. Kecelakaan Kerja adalah sesuatu yang tidak terduga dan tidak
diharapkan yang dapat mengakibatkan kerugian harta benda, korban jiwa / luka /
cacat maupun pencemaran. Kecelakaan kerja merupakan kecelakaan yang terjadi
akibat adanya hubungan kerja, (terjadi karena suatu pekerjaan atau melaksanakan
pekerjaan ). Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan suatu kejadian yang tidak
dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat menimbulkan korban manusia dan
atau harta benda tentunyahal ini dapat mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan
harta benda. Kecelakaan kerja banyak akhir-akhir ini kita jumpai dimana
banyak terjadi dilingkungan pekerjaan non-formal. Hal ini yang menunjukan
bahwa sanya pentingnya sebuah keselamatan dalam bekerja, sekalipun sektor
tersebut hanya sedikit bahkan tidak sama sekali di dukung oleh pemerintah.
Seperti banyaknya kecelakaan kerja yang terjadi di area pertambangan,
dimana para pekerjanya kurang menggunakan alat keselamatan kerja. Ada juga
pekerjaan dalam membangun bangunan di kota (pembangunan yang dibangun untuk
pemerintah) dimana pekerjanya hanya menggunakan topi, sendal, skrap (penutup
hidung dan mulut).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kecelakaan kerja?
2. Apa saja jenis-jenis kecelakaan kerja?
3. Apa saja faktor terjadinya kecelakaan kerja?
4. Bagaimana peranan jaminan sosial tenaga kerja terhadap korban kecelakaan
kerja?
5. Bagaimana pencegahan kecelakaan kerja?

1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kecelakaan kerja.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis kecelakaan kerja.
3. Untuk mengetahui faktor terjadinya kecelakaan kerja.
4. Untuk mengetahui peranan jaminan sosial tenaga kerja terhadap korban
kecelakaan kerja.
5. Untuk mengetahui pencegahan kecelakaan kerja.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kecelakaan Kerja
Kecelakaan Kerja adalah sesuatu yang tidak terduga dan tidak diharapkan
yang dapat mengakibatkan kerugian harta benda, korban jiwa / luka / cacat maupun
pencemaran. Kecelakaan kerja merupakan kecelakaan yang terjadi akibat adanya
hubungan kerja, (terjadi karena suatu pekerjaan atau melaksanakan pekerjaan ).
Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan
tidak diduga semula yang dapat menimbulkan korban manusia dan atau harta benda
tentunya hal ini dapat mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda.
Adapun beberapa pengertian kecelakaan kerja menurut para ahli sebagai
berikut:
a. Menurut (Depnaker, 1999) Kecelakaan Kerja adalah suatu kejadian yang
tidak diduga semula dan tidak dikehendaki yang mengacaukan proses
yang telah diatur dfari suatu aktivitas dandapat menimbulkan kerugian
baik korban manusia dan atau harta benda.
b. (Menurut Didi Sugandi, 2003) kecelakaan kerja ( accident ) adalah suatu
kejadian atauperistiwa yang tidak diinginkan yang merugikan terhadap
manusia, merusak hartabenda atau kerugian terhadap proses.
c. Menurut UU No. 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja,
kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam pekerjaan sejak
berangkat dari rumah menuju tempat kerja dan pulang ke rumah melalui
jalan yang biasa atau wajar dilalui.
 Dengan demikian menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu
diperhatikan :
a. Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki.
b. Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda.
c. Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi
yang melebihi ambang batas tubuh atau struktur. 

3
Adapun teori-teori penyebab terjadinya kecelakaan kerja sebagai berikut:
a. Teori Heinrich ( Teori Domino)
Teori ini mengatakan bahwa suatu kecelakaan terjadi dari suatu
rangkaian kejadian . Ada lima faktor yang terkait dalam rangkaian
kejadian tersebut yaitu : lingkungan, kesalahan manusia, perbuatan atau
kondisi yang tidak aman, kecelakaan, dan cedera atau kerugian ( Ridley,
1986 ).
b. Teori Multiple Causation
Teori ini berdasarkan pada kenyataan bahwa kemungkinan ada lebih
dari satu penyebab terjadinya kecelakaan. Penyebab ini mewakili
perbuatan, kondisi atau situasi yang tidak aman. Kemungkinan-
kemungkinan penyebab terjadinya kecelakaan kerja tersebut perlu diteliti.
c. Teori Gordon Menurut Gordon (1949)
Kecelakaan merupakan akibat dari interaksi antara korban kecelakaan,
perantara terjadinya kecelakaan, dan lingkungan yang kompleks, yang
tidak dapat dijelaskan hanya dengan mempertimbangkan salah satudari 3
faktor yang terlibat. Oleh karena itu, untuk lebih memahami mengenai
penyebab-penyebab terjadinya 4 kecelakaan maka karakteristik dari
korban kecelakaan, perantara terjadinya kecelakaan, dan lingkungan yang
mendukung harus dapat diketahui secara detail.
d. Teori Domino Terbaru
Setelah tahun 1969 sampai sekarang, telah berkembang suatu teori
yang mengatakan bahwa penyebab dasar terjadinya kecelakaan kerja
adalah ketimpangan manajemen. Widnerdan Bird dan Loftus
mengembangkan teori Domino Heinrich untuk memperlihatkan pengaruh
manajemen dalam mengakibatkan terjadinya kecelakaan.

e. Teori Reason Reason (1995,1997)

4
Menggambarkan kecelakaan kerja terjadi akibat terdapat lubang dalam
sistem pertahanan. Sistem pertahanan ini dapat berupa pelatihan-pelatihan,
prosedur atau peraturan mengenai keselamatan kerja.
f. Teori Frank E. Bird Petersen
Penelusuran sumber yang mengakibatkan kecelakaan . Bird
mengadakan modifikasi dengan teori domino Heinrich dengan
menggunakan teori manajemen, yang intinya sebagai berikut
(M.Sulaksmono,1997) :
 Manajemen kurang control
 Sumber penyebab utama
 Gejala penyebab langsung (praktek di bawah standar)
 Kontak peristiwa (kondisi di bawah standar)
 Kerugian gangguan (tubuh maupun harta benda)\
2.2 Jenis-jenis Kecelakaan Kerja
Menurut Sumamur, secara umum kecelakaan kerja dibagi menjadi dua
golongan, yaitu :
a. Kecelakaan industri ( industrial accident ) yaitu kecelakaan yang terjadi
ditempat kerja karena adanya sumber bahaya atau bahaya kerja.
b. Kecelakaan dalam perjalanan (community accident ) yaitu kecelakaan yang
terjadi di luar tempat kerja yang berkaitan dengan adanya hubungan kerja.
Menurut Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), kecelakaan akibat kerja ini
diklasifikasikan berdasarkan 4 macam penggolongan, yakni:
a. Klasifikasi menurut jenis kecelakaan : Terjatuh, Tertimpa benda, Tertumbuk
atau terkena benda-benda, Terjepit oleh benda, Gerakan-gerakan melebihi
kemampuan, Pengaruh suhu tinggi, Terkena arus listrik, Kontak bahan-bahan
berbahaya atau radiasi 
b. Klasifikasi menurut penyebab :
 Mesin, misalnya mesin pembangkit tenaga listrik.

5
 Alat angkut: alat angkut darat, udara, dan air.
 Peralatan lain misalnya dapur pembakar dan pemanas, instalasi
pendingin, alat-alat listrik, dan sebagainya.
 Bahan-bahan,zat-zat dan radiasi, misalnya bahan peledak,gas,zat-zat
kimia, dan sebagainya.
 Lingkungan kerja ( diluar bangunan, di dalam bangunan dan di bawah
tanah).
c. Klasifikasi menurut sifat luka atau kelainan : patah tulang, dislokasi (keseleo),
regang otot (urat), memar dan luka dalam yang lain, amputasi, luka di
permukaan, geger dan remuk, luka bakar, keracunan-keracunan mendadak,
pengaruh radiasi.
d. Klasifikasi menurut letak kelainan atau luka di tubuh : kepala, leher, badan,
anggota atas, anggota bawah, banyak tempat, letak lain yang tidak termasuk
dalam klsifikasi tersebut.
2.3 Faktor Terjadinya Kecelakaan Kerja
Terjadinya kecelakaan kerja disebabkan oleh 2 faktor utama yakni faktor fisik
dan faktor manusia. Kecelakaan kerja ini mencakup 2 permasalahan pokok, yakni:
a. Kecelakaan adalah akibat langsung pekerjaan (PAK).
b. Kecelakaan terjadi pada saat pekerjaan sedang dilakukan (PAHK).
Dalam perkembangan selanjutnya ruang lingkup kecelakaan ini diperluas lagi
sehingga mencakup kecelakaan-kecelakaan tenaga kerja yang terjadi pada saat
perjalanan atau transport ke dan dari tempat kerja. Dengan kata lain kecelakaan lalu
lintas yang menimpa tenaga kerja dalam perjalanan ke dan dari tempat kerja atau
dalam rangka menjalankan pekerjaannya juga termasuk kecelakaan kerja. 
 Penyebab kecelakaan kerja pada umumnya digolongkan menjadi 2, yakni:
a. Faktor Fisik
Kondisi-kondisi lingkungan pekerjaan yang tidak aman atau unsafety
condition misalnya lantai licin, pencahayaan kurang, silau, dan sebagainya.

6
b. Faktor Manusia
Perilaku pekerja itu sendiri yang tidak memenuhi keselamatan,
misalnya karena kelengahan, ngantuk, kelelahan, dan sebagainya. Menurut
hasil penelitian yang ada, 85 % dari kecelakaan yang terjadi disebabkan oleh
faktor manusia. 
2.4 Peranan Jamsostek Terhadap Korban Kecelakaan Kerja
Jamsostek adalah singkatan dari jaminan sosial tenaga kerja, dan merupakan
program publik yang memberikan perlindungan bagi tenaga kerja untuk mengatasi
risiko sosial ekonomi tertentu dan penyelenggaraannya menggunakan mekanisme
asuransi sosial.
Program ini memberikan perlindungan yang bersifat mendasar bagi peserta
jika mengalami risiko-risiko sosial ekonomi dengan pembiayaan yang terjangkau oleh
pengusaha dan tenaga kerja.  
Risiko sosial ekonomi yang ditanggulangi oleh Program Jamsostek terbatas
yaitu perlindungan pada :
 Peristiwa kecelakaan
 Sakit
 Hamil
 Bersalin
 Cacat
 Hari tua
 Meninggal dunia
Partisipasi PT Jamsostek (Persero) dalam membudayakan K-3 di Indonesia
merupakan wujud komitmen untuk berperan aktif untuk menangani permasalahan-
permasalahan yang timbul dalam upaya mengurangi angka kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja. Partisipasi PT Jamsostek (Persero) sudah direalisasikan dalam
berbagai bentuk. program jaminan kecelakaan kerja (JKK), jaminan kematian (JK),
jaminan hari tua (JHT), dan jaminan pemeliharaan kesehatan (JPK) mampu

7
memberikan perlindungan maksimal kepada tenaga kerja Apalagi selama ini tenaga
kerja relatif mempunyai kedudukan yang lebih lemah dalam hubungan industrial. 
Salah satu risiko dalam pekerjaan yang dihadapi tenaga kerja, di antaranya
kecelakaan kerja (KK) dan penyakit akibat kerja (PAK). Dalam hal ini, JKK dan
PAK merupakan risiko-risiko yang harus dihadapi tenaga kerja selama waktu kerja.
Ini menjadi alasan utama mengapa jaminan sosial sangat diperlukan tenaga kerja.
PT Jamsostek (Persero) secara berkala menyelenggarakan seminar tentang
penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja di lingkungan perusahaan dengan
melibatkan pihak perusahaan, praktisi atau pakar K-3, dokter penasihat, pihak
akademisi, pengawas pegawai negeri sipil (PPNS), perwakilan pekerja, dan pihak
terkait lainnya.
 Dibentuk pula Trauma Centre PT Jamsostek (Persero) yang dimaksudkan sebagai
upaya pelatihan K-3 di perusahaan. Trauma Centre berfungsi untuk memberikan
lokakarya dan pelatihan mengenai K-3 di perusahaan. Ini termasuk simulasi dan
praktik penanganan jika terjadi musibah di perusahaan, seperti kebakaran, ledakan,
keracunan serta praktik memberikan bantuan sementara dengan P3K dan sebagainya.
Trauma Centre juga dibentuk sebagai upaya untuk penanganan medis secara cepat
dan tepat kepada tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja. Dengan ini ini
diharapkan dapat menyelamatkan jiwa dan menekan terjadinya kecacatan atau
dampak fatal akibat kecelakaan kerja.
2.5 Pencegahan Kecelakaan Kerja
Berdasarkan konsepsi sebab kecelakaan tersebut diatas, maka ditinjau dari
sudut keselamatan kerja unsur-unsur penyebab kecelakaan kerja mencakup 5 M yaitu:
 Manusia.
 Manajemen ( unsur pengatur ).
 Material ( bahan-bahan ).
 Mesin ( peralatan ).
 Medan ( tempat kerja / lingkungan kerja ).

8
Kecelakaan terjadi karena adanya ketimpangan dalam unsur 5M, yang dapat
dikelompokan menjadi tiga kelompok yang saling terkait, yaitu :
Manusia, Perangkat keras dan Perangkat lunak. Oleh karena itu
dalam melaksanakan pencegahan dan pengendalian kecelakaan adalah dengan
pendekatan kepada ketiga unsur kelompok tersebut, yaitu :
 Pendekatan terhadap kelemahan pada unsur manusia, antara lain :
 Pemilihan / penempatan pegawai secara tepat agar diperoleh
keserasian antara bakat dan kemampuan fisik pekerja dengan
tugasnya.
 Pembinaan pengetahuan dan keterampilan melalui training
yang relevan dengan pekerjaannya.
 Pembinaan motivasi agar tenaga kerja bersikap dan bertndak sesuai
dengan keperluan perusahaan.
 Pengarahan penyaluran instruksi dan informasi yang lengkap
dan jelas.
 Pengawasan dan disiplin yang wajar.
 Pendekatan terhadap kelemahan pada perangkat keras, antara lain:

 Perancangan,
pembangunan,
pengendalian,
modifikasi, peralatan
 Perancangan, pembangunan, pengendalian, modifikasi, peralatan
kilang, mesin-mesin harus memperhitungkan keselamatan kerja.

9
 Pengelolaan penimbunan, pengeluaran, penyaluran,
pengangkutan, penyusunan, penyimpanan dan penggunaan bahan
produksi secara tepat sesuai dengan standar keselamatan kerja yang
berlaku.
 Pemeliharaan tempat kerja tetap bersih dan aman untuk pekerja.
 Pembuangan sisa produksi dengan memperhitungkan kelestarian
lingkungan.

  Perencanaan
lingkungan kerja sesuai
dengan kemampuan
manusia
  Perancangan,
pembangunan,
pengendalian,
modifikasi, peralatan
  kerja yang benar
10
  Perancangan,
pembangunan,
pengendalian,
modifikasi, peralatan
  kerja yang benar
 Pendekatan terhadap kelemahan pada perangkat lunak, harus
melibatkan seluruh level manajemen, antara lain :
 Penyebaran, pelaksanaan dan pengawasan dari safety policy.
 Penentuan struktur pelimpahan wewenang dan pembagian tanggung
jawab.
 Penentuan pelaksanaan pengawasan, melaksanakan dan mengawasi
sistem/prosedur.
 Kerja yang benar.
 Pembuatan system pengendalian bahaya.
 Perencanaan system pemeliharaan, penempatan dan pembinaan
pekerja yang terpadu.
 Penggunaan standard/code yang dapat diandalkan.
 Pembuatan system pemantauan untuk mengetahui ketimpangan yang
ada.
Adapun cara pengendalian lingkungan kerja untuk meminimalisir
kecelakaan para pekerja sebagai berikut :
 Pengendalian teknik
 Pengendalian administrative

11
 Menggunakan APD

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kecelakaan Kerja adalah sesuatu yang tidak terduga dan tidak diharapkan
yang dapat mengakibatkan kerugian harta benda, korban jiwa / luka / cacat maupun
pencemaran. Kecelakaan kerja merupakan kecelakaan yang terjadi akibat adanya
hubungan kerja, (terjadi karena suatu pekerjaan atau melaksanakan pekerjaan ).
Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan
tidak diduga semula yang dapat menimbulkan korban manusia dan atau harta benda
tentunya hal ini dapat mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda.
Sebagai suatu sistem program yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha,
kesehatan dan keselamatan kerja atau K3 diharapkan dapat menjadi upaya preventif
terhadap timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam
lingkungan kerja. Pelaksanaan K3 diawali dengan cara mengenali hal-hal yang
berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja, dan
tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian. Tujuan dari dibuatnya sistem ini adalah
untuk mengurangi biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan kerja dan penyakit
akibat hubungan kerja.

12
3.2 Saran
Kami menyadari jika makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Kami akan memperbaiki makalah ini dengan berpedoman pada
banyak sumber serta kritik yang membangun dari dosen dan pembaca.

DAFTAR PUSTAKA
https://dokumen.tips/documents/makalah-kecelakaan-kerja.html
http://safetynet.asia/konsep-dan-teori-kecelakaan-kerja-menurut-para-ahli/
https://rendimirja.blogspot.com/2017/03/makalah-manajemen-k3-untuk-
mencegah.html

13

Anda mungkin juga menyukai