Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

DASAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


KONSEP KECELAKAAN KERJA

Oleh Kelompok 10:


1. Mia Widiastuti (1906292465)
2. Nadhisa Zalfa (1906350250)
3. Salmaa Afkari (1906350401)
4. Wayan Wahyu Apriliantika (1906292692)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

1
UNIVERSITAS INDONESIA
2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Dasar Keselamatan dan
Kesehatan Kerja dengan judul “Konsep Kecelakaan Kerja”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen
pengajar Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja kami yang telah membimbing dalam
menulis makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembacanya.
Terima kasih.

5 Oktober 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

JUDUL..................................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB 1...................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................................4
C. TUJUAN...................................................................................................................................5
D. MANFAAT...............................................................................................................................5
BAB 2...................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
A. PENGERTIAN KECELAKAAN KERJA.................................................................................6
B. KLASIFIKASI KECELAKAAN KERJA.................................................................................6
C. FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN KERJA....................................................................7
D. TEORI TERKAIT KECELAKAAN..........................................................................................8
E. DAMPAK KECELAKAAN KERJA.........................................................................................9
F. UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA...............................................................10
BAB 3..................................................................................................................................................11
PENUTUP..........................................................................................................................................11
A. KESIMPULAN.......................................................................................................................11
B. SARAN...................................................................................................................................11
DAFTAR ISI......................................................................................................................................12

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Setiap individu memiliki kebutuhan hidup yang harus dipenuhi. Untuk mencukupi
kebutuhan tersebut, seseorang dituntut untuk melakukan pekerjaan. Dalam melakukan
pekerjaan didunia kerja, individu berkumpul disuatu tempat untuk melakukan berbagai
aktivitas, baik diperusahaan atau instansi lain. Setiap pekerjaan pada dasarnya
menginginkan dan menuntut agar seluruh pekerja selalu melakukan pekerjaannya dengan
sebaik mungkin. Namun, dalam pelaksanaannya, selalu tidak luput dari terjadinya hal
yang disebut kecelakaan kerja. Pada setiap aktivitas pekerjaan memiliki potensi
timbulnya kecelakaan kerja yang diakibatkan oleh berbagai factor.
Berdasarkan data kecelakaan di Indonesia, dari 7-8 juta populasi tenaga kerja terdapat
100.000 peristiwa kecelakan kerja yang mengakibatkan kehilangan hari kerja setiap
tahunnya, kerugian rata-rata mencapai 100-200 milyar per tahun, korban meninggal rata-
rata 1500-2000 jiwa per tahun. Pada penelitian khusus tahun 2000 menunjukkan 70 juta
sampai 500 juta jam kerja hilang akibat dari kecelakaan kerja (Suma’mur, 2009). Lebih
dari seperempat dari total kecelakaan kerja yang terjadi berhubungan dengan pekerjaan
yang bersifat angkat angkut atau manual handling tanpa mesin maupun alat bantu lainnya
(HSE,2003).
Banyaknya kejadian kecelakaan kerja, menuntut dunia kerja dalam memahami
mengenai konsep kecelakaan kerja dilakukan agar mencegah terjadinya kecelakaan kerja
dilapangan. Perusahaan harus menekan risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Pencengahan dapat dilakukan ketika memahami penyebab-penyebab yang berpotensi
dalam timbulnya kecelakaan kerja. Meminimalisir kecelakaan kerja akan meningkatkan
kinerja pekerja dan meminimalisir kerugian perusahaan karena kecelakaan akan
menyebabkan kelambatan produksi, sebaliknya ketidaktepatan dalam memenuhi jadwal
dapat berakibat kerugian yang besar pada perusahaan dan pelanggan (Depnaker RI,
1996).

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang disebut kecelakaan kerja?
2. Apa saja jenis-jenis kecelakaan kerja?
3. Apa saja factor penyebab kecelakaan kerja?
4. Apa akibat dari terjadinya kecelakaan kerja?
5. Bagaimana upaya pencegahan terjadinya kecelakaan kerja?

4
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa yang disebut kecelakaan kerja
2. Untuk mengetahui jenis-jenis kecelakaan kerja
3. Untuk mengetahui factor penyebab kecelakaan kerja
4. Untuk mengetahui akibat dari terjadinya kecelakaan kerja
5. Bagaimana upaya pencegahan terjadinya kecelakaan kerja?

D. MANFAAT
1. Mampu memahami apa yang disebut kecelakaan kerja
2. Mampu memahami jenis-jenis kecelakaan kerja
3. Mampu memahami factor penyebab kecelakaan kerja
4. Mampu memahami akibat dari terjadinya kecelakaan kerja
5. Mampu memahami upaya apa saja dalam mencegah kecelakaan kerja

5
BAB 2

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KECELAKAAN KERJA


Kecelakaan kerja merupakan kejadian yang berhubungan dengan pekerjaan yang dapat
menyebabkan cidera atau kesakitan, tergantung dari keparahannya, kejadian kematian,
atau kejadian yang dapat menyebabkan kematian (OHSAS 18001:2007).
Sedangkan, menurut Undang-Undang RI no 3 tahun 1992, Tentang Jaminan Sosial
Tenaga Kerja (Jamsostek) kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi berkaitan
dengan penyakit yang ditimbulkan karena hubungan kerja. Kejadian kecelakaan yang
tidak menimbulkan luka atau kelainan-kelainan ditubuh disebut peristiwa hampir
kecelakaan (Near Accident). Menurut Suma’mur (1996), kecelakaan tidak terjadi secara
kebetulan melainkan ada factor yang menyebabkannya, maka dari itu kecelakaan dapat
dicegah apabila ada kemauan untuk mencegahnya.

B. KLASIFIKASI KECELAKAAN KERJA


Menurut Soedjono (1994), kecelakaan kerja berdasarkan letak terjadinya dapat
diklasifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Kecelakaan industri (industrial accident) merupakan kecelakaan yang terjadi ditempat
kerja karena terdapat sumber bahaya ditempat kerja tersebut.
2. Kecelakaan dalam perjalanan (commuty accident) merupakan kecelakaan yang terjadi
di luar tempat kerja, masih berkaitan dengan adanya hubungan pekerjaan.
Menurut Thomas, kecelakaan kerja berdasarkan jenis penyebabnya dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Terbentur (struck by), yaitu kecelakaan yang terjadi pada saat seseorang yang tidak
diduga ditabrak atau ditampar sesuatu yang bergerak atau bahan kimia, seperti terkena
pukulan palu, benda asing material, ditabrak kendaraan.
2. Membentur (struck againts), yaitu kecelakaan yang timbul akibat pekerja yang
bergerak terkena atau bersentuhan dengan beberapa objek atau bahan-bahan kimia,
seperti terkena sudut atau bagian yang tajam dan menabrak pipa-pipa.
3. Terperangkap (caught in, on, between). Caught in merupakan kecelakaan yang terjadi
bila kaki pekerja tersangkut diantara papan-papan yang patah dilantai dan sejenisnya.
Caught on adalah kecelakaan yang timbul bila baju dari pekerja terkena pagar kawat
atau sejenisnya. Caught between merupakan kecelakaan yang terjadi bila lengan atau
kaki dari pekerja tersangkut dalam bagian mesin yang bergerak atau sejenisnya.

6
4. Jatuh dari ketinggian (fall from above) yaitu kecelakaan yang diakibatkan karena
terjatuh dari ketinggian yang lebih tinggi ke yang lebih rendah, seperti jatuh dari
tangga.
5. Jatuh pada ketinggian yang sama (fall at ground level) yaitu kecelakaan yang
diakibatkan karena tergelincir, tersandung, jatuh dari lantai pada ketinggian yang
sama atau datar.
6. Pekerjaan yang terlalu berat (over-exertion or strain) yaitu kecelakaan karena
melakukan pekerjaan yang menggunakan beban terlalu berat diluar batas kemampuan
pekerja, seperti mengangkat, menaikkan, menarik benda atau material yang terlalu
berat.
7. Terkena aliran listrik (electrical contact) yaitu kecelakaan yang terjadi akibat
sentuhan anggota tubuh dengan alat atau perlengkapan yang mengandung listrik.
8. Terbakar (burn), yaitu kecelakaan yang terjadi akibat bagian tubuh kontak dengan
percikan, bunga api, atau dengan zat kimia yang panas.

C. FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN KERJA


Setiap kecelakaan kerja bisa diprediksi atau diduga sejak awal jika perbuatan dan
kondisi tidak memenuhi persyaratan keselamatan kerja. Kecelakaan dapat timbul akibat
dari satu faktor ataupun gabungan dari beberapa faktor penyebab. Penyebab kecelakaan
kerja dapat disebabkan karena kondisi dan perbuatan tertentu, diantaranya:
1. Kondisi tidak aman (unsafe conditions), kondisi dapat dikatakan tidak aman jika di
peralatan pengaman yang tidak memenuhi syarat, bahan/peralatan rusak atau tidak
dapat layak pakai, lingkungan kerja yang tingkat kebisinganya tinggi, lingkungan
kerja yang terlalu padat dan sesak, kurangnya sarana pemberi tanda, dan terdapat
bahan peledak/mudah terbakar.
1. Perbuatan tidak aman (unsafe actions), sekitar 80 % kasus kecelakaan disebabkan
oleh faktor manusia. Contoh perbuatan manusia yang tidak aman dilakukan
diantaranya seperti bekerja tanpa wewenang, menggunakan alat tidak semestinya,
bekerja dengan kecepatan yang salah, menyebabkan alat keselamatan tidak berfungsi,
tidak memakai alat pelindung diri atau APD, dan bekerja tanpa menggunakan
prosedur yang benar.
Menurut Husni (2003), menyatakan bahwa penyebab terjadinya kecelakaan pada
umumnya dapat disebabkan oleh 4 faktor utama antara lain:
1. Faktor manusia. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan, ketrampilan, sikap
dalam melakukan pekerjaanya, serta dapat dipengaruhi juga oleh kondisi psikologis
pekerja.
2. Faktor material. Factor yang disebabkan oleh material/bahan yang memiliki sifat
dapat menimbulkan dampak pada kesehatan atau keselamatan pekerja.
3. Faktor sumber bahaya. Kondisi/keadaan bahaya merupakan keadaan yang tidak
aman dari keberadaan mesin atau peralatan, proses, lingkungan, dan sifat pekerjaan.

7
Bahaya yang disebabkan karena metode kerja yang salah, keletihan/kecapekan, dan
sikap kerja yang tidak sesuai prosedur.
4. Faktor yang dihadapi, berhubungan dengan mesin/peralatan, seperti tidak cukup alat
dan pemeliharaan mesin/peralatan sehingga tidak bisa bekerja dengan maksimal

D. TEORI TERKAIT KECELAKAAN


Semakin banyaknya kasus kecelakaan, memunculkan berbagai teori mengenai
terjadinya kecelakaan yang dikemukakan, yaitu:
1. Teori domino (H.W. Heinrich, 1931).
Teori kecelakaan kerja merupakan suatu peristiwa yang tidak diinginkan yang
dapat mengakibatkan luka, kerusakan harta, kerugian waktu, hingga kematian.
Menurut Heinrich, kecelakaan terjadi karena manusia berbuat kekeliruan sehingga
menimbulkan tindakan dan kondisi tidak aman, serta kecelakaan yang dapat
menimbulkan kerugian. Teori ini berkembang untuk menjelaskan terjadinya
kecelakaan kerja. Teori ini menjelaskan bahwa kecelakaan terdiri dari lima factor
yang saling berhubungan, yaitu:
a. Kondisi kerja
b. Kelalaian manusia
c.Tindakan tidak aman
d. Kecelakaan
e. Cedera
Kelima faktor ini berhubungan seperti kartu domino yang tersusun dalam posisi
berdiri antara satu sama lain. Jika ada satu kartu yang terjatuh, maka kartu itu akan
saling menimpa kartu lain secara beruntun hingga terjatuh semua. Dalam teori ini,
kunci dalam mencegah kecelakaan yaitu dengan menghilangkan tindakan tidak
aman yang merupakan poin ketiga dari factor penyebab kecelakaan karena menjadi
penyebab terbesar terjadinya kecelakaan, sehingga tidak akan berlanjut pada
kecelakaan dan menimbulkan cedera.
2. Teori Frand Bird Jr.
Dalam teori ini Bird dan Germain (1986) dalam Tawakan (2008) memodifikasi
teori Heinrich, yaitu teori Domino, dengan merefleksikan ke dalam hubungan dengan
sebab akibat kerugian kecelakaan. Teori ini lebih menyoroti pada bagaimana
manajemen lebih mengambil peran dalam melakukan pengendalian agar tidak terjadi
kecelakaan. Dinyatakan bahwa model penyebab kerugian melibatkan lima faktor
penyebab secara beruntutan, diantaranya:
a. Kurang pengawasan. Pengawasan menjadi bagian dari salah satu fungsi
manajemen, diantaranya pengawasan, perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), kepemimpinan (leading) dan pengendalian
(controlling).
b. Penyebab dasar. Menurut Beodiono Sugeng (2003) dalam Sang Bahagia (2011),
penyebab nyata terjadinya kecelakaan dilatar belakangi oleh dua unsur, yaitu
factor manusia dan faktor kerja atau lingkungan.
c. Penyebab langsung. Dalam hal ini kondisi berbahaya atau tidak aman, seperti
peralatan, pengaman tidak memadai atau tidak emmenuhi syarat, alat/bahan/
peralatan yang rusak, bahaya kebakaran, lingkungan beracun, dan lain-lain.

8
d. Insiden. Kejadian yang mengakibatkan cidera fisik atau kerusakan harta benda.
e. Kerugian. Dampak dari rentetan factor sebelumnya akan mengakibatkan
kerugian fisik, harta benda atau properti, serta kerugian tidak langsung yaitu
terganggunya proses produksi sehingga mengakibatkan produktivitas menurun.
3. Teori Swiss Cheese.
Pada teori ini menjelaskan bahwa kecelakaan terjadi ketika ada kegagalan
interaksi pada setiap komponen yang terlibat dalam suatu sistem produksi. Kegagalan
suatu proses dapat digambarkan sebagai lubang dalam setiap lapisan sistem yang
berbeda. Dengan demikian menjelaskan apa dari tahapan suatu proses produksi
tersebut yang gagal.
Penyebab suatu kecelakan dapat dibagi menjadi Direct Cause dan Latent
Cause. Direct Cause berhubungan dengan kejadian kecelakaan yang menimbulkan
kerugian atau cidera pada saat kecelakaan tersebut terjadi. Kebanyakan proses
investigasi lebih konsentrasi kepada penyebab langsung terjadinya suatu kecelakaan
dan cara mencegah terjadinya kecelakaan karena hal tersebut. Sedangkan, Latent
Cause merupakan suatu kondisi yang sudah terlihat jelas sebelumnya dimana suatu
kondisi menunggu terjadinya suatu kecelakaan.

E. DAMPAK KECELAKAAN KERJA


Dampak yang diakibatkan kecelakaan kerja meliputi dampak pada aspek individu
(pekerja) dan finansial. Menurut Grimaldi, kecelakaan kerja dapat mengakibatkan pekerja
terluka atau cedera (personal injuries). Personal Injuries dapat dibagi menjadi beberapa
penggolongan antara lain:
1. Kematian (Deaths). Hal terburuk yang timbul dari suatu kecelakaan yaitu dapat
menyebabkan kematian pada pekerja
2. Cacat total yang permanen (Permanent Total Disabilities). Dampak yang
menimbulkan segala luka anggota tubuh yang tidak dapat disembuhkan dan tidak
dapat diubah. Hal ini mengakibatkan pekerja menjadi tidak mampu bekerja lagi.
3. Cacat sebagian yang permanen (Permanent Partial Disabilities). Dampak yang
menimbulkan luka yang tidak dapat diubah dan disembuhkan yang terjadi pada salah
satu anggota atau organ tubuh pekerja, sehingga pekerja kehilangan fungsi bagian
tubuh tersebut.
4. Cacat total yang tidak permanen (Temporary Total Disabilities). Dampak yang
menimbulkan luka yang tidak mengakibatkan kematian ataupun kerusakan yang
permanen, tapi membuat pekerja tidak dapat bekerja secara efektif karena luka
tersebut selama beberapa waktu.
Dari segi kerugian aspek finansial, Heinrich dalam ILO (1989), telah menyusun daftar
kerugian terselubung sebagai akibat terjadinya kecelakaan, yaitu:
1. Kerugian karena hilangnya waktu pekerja yang terluka
2. Kerugian karena hilangnya waktu pekerja lain yang terhenti karena rasa ingin tahu/
rasa simpati / membantu pekerja yang terluka

9
3. Kerugian akibat hilangnya waktu bagi para pimpinan dalam menindak lanjuti
kejadian kecelakaan pekerja, tetap memastikan proses produksi tetap berlangsung,
memilih dan melatih pekerja pengganti
4. Kerugian akibat penggunaan waktu dari petugas pemberi pertolongan pertama dan
staf departemen rumah sakit, apabila pembiayaan ini tidak ditanggung oleh
perusahaan asuransi
5. Kerugian akibat rusaknya mesin atau peralatan lainnya karena kejadian
6. Kerugian insidental karena terhambat masalah produksi, kegagalan memenuhi
pesanan sesuai tenggat waktunya, kehilangan bonus, dan pembayaran denda
7. Kerugian akibat pelaksanaan sistem kesejahteraan untuk pekerja
8. Kerugian akibat keharusan untuk meneruskan pembayaran gaji penuh bagi pekerja
yang terluka setelah mereka kembali bekerja, meskipun mereka hanya menghasilkan
separuh dari kemampuan pada situasi normal
9. Kerugian akibat hilangnya kesempatan mendapatkan laba dari produktiviyas pekerja
yang terluka dan dari mesin yang menganggur
10. Kerugian akibat muncul ketegangan ataupun menurunnya moral kerja karena
kejadian kecelakaan
11. Kerugian biaya umum setiap pekerja yang terluka, seperti biaya penerangan,
pemanasan, sewa, dan hal lain yang serupa yang terus berlangsung selama pekerja
yang terluka tidak produktif.

F. UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA


Hal penting yang perlu perhatikan dalam meningkatkan dan menjamin keselamatan
kerja dan di dalam sektor industri guna mencegah terjadinya kecelakaan kerja, serta
menciptakan suasana aman dalam bekerja, antara lain:
1. Mengikuti peraturan keselamatan kerja, seperti pengawasan, pemeriksaan kesehatan,
kewajiban pengusaha dan pekerja, pertolongan pertama, dan pelatihan.
2. Penetapan standarisasi, baik resmi, setengah resmi, maupun tidak resmi, seperti
stardarisasi alat pengaman pada setiap orang
3. Melakukan pengawasan dalam upaya penegakan peraturan yang harus dipatuhi
4. Melakukan riset teknis terhadap segala bentuk kegiatan perusahaan untuk
meminimalisasi potensi bahaya yang ada
5. Melakukan riset psikologis pekerja untuk mengetahui pola psikologis yang dapat
menjadi potensi penyebab kecelakaan
6. Melakukan riset medis untuk mengetahui dampak fungsiologis dan patologis dari
faktor lingkungan, teknologi, dan fisik yang dapat menimbulkan potensi terjadinya
kecelakaan
7. Melakukan riset statistik untuk mengetahui jenis kecelakaan yang terjadi, penyebab
kecelakaan, frekuensi kecelakaan, dan pekerja yang terlibat
8. Melakukan pendidikan dan pelatihan terkait keselamatan kerja untuk pekerja,
terutama bagi pekerja baru
9. Penerapan berbagai metode persuasi dalam rangka meningkatkan kesadaran pekerja
mengenai keselamatan di tempat kerja
10. Penyediaan dana untuk asuransi
11. Memperhatikan tindakan

10
12. Pengamanan yang dilakukan oleh pekerja

11
BAB 3

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan makalah ini adalah
kecelakaan kerja merupakan kejadian yang dapat menimbulkan kerugian pada
perusahaan serta menyebabkan cidera atau kesakitan pada pekerja. Kecelakaan kerja
dapat dibagi menjadi kecelakaan industri dan kecelakaan perjalanan, sedangkan
berdasarakan jenis penyebabnya antara lain terbentur, membentur, terperangkap, jatuh
dari ketinggian, jatuh pada ketinggian yang sama, pekerjaan terlalu berat, terkena
listrik, terbakar. Kondisi tidak aman dan perbuatan tidak aman menjadi penyebab
terjadinya kecelakaan, serta dapat dipengaruhi faktor dari manusia, material, sumber
bahaya, dan lain-lain. Semakin bertambahnya kasus kecelakaan memunculkan teori-
teori mengenai kecelakaan kerja, diantaranya teori domino, teori frand bird jr, dan
teori swiss cheese. Dampak yang ditimbulkan akibat kecelakaan kerja dapat ditinjau
dari aspek individu, seperti kematian dan kecacatan, serta dari aspek kerugian
finansial. Oleh karena itu, penting dilakukan upaya pencegahan kecelakaan dalam
sebuah pekerjaan agar mengurangi potensi terjadinya kecelakaan. Setiap perusahaan
memiliki kewajiban menjamin keselamatan bagi pekerjanya dan mengatur peralatan
serta perlengkapan produksi sesuai dengan standar yang ditentukan.

B. SARAN
Demikian makalah yang penulis buat, adapun saran yang dapat diberikan oleh
penulis terhadap kasus kecelakaan kerja diantaranya dalam bekerja hendaknya perlu
mempelajari dan memahami bahaya dan resiko yang ada disekitar pekerja yang dapat
menimbulkan kecelakaan kerja. Perusahaan perlu mengupayakan pencegahan
kecelakaan kerja secara maksimal dalam rangka menerapkan keselamatan dan
kesehatan kerja.

12
DAFTAR ISI

Eprints.ums.ac.id. n.d. [online] Available at: <http://eprints.ums.ac.id/18270/2/BAB_I.pdf>


[Accessed 3 October 2020].
Eprints.ums.ac.id. n.d. [online] Available at: <http://eprints.ums.ac.id/18487/2/BAB_I.pdf>
[Accessed 3 October 2020].
Repository.untag-sby.ac.id. n.d. [online] Available at: <http://repository.untag-
sby.ac.id/108/11/Bab%20II.pdf> [Accessed 4 October 2020].
Swaputri, E., 2010. Jurnal Kesehatan Masyarakat. ANALISIS PENYEBAB KECELAKAAN
KERJA, 5(2), p.96.
Dinus.ac.id. n.d. [online] Available at:
<https://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/KESELAMATAN_,_KECELAKAAN_KERJA_DA
N_KEBAKARAN.pdf> [Accessed 3 October 2020].
Badraningsih L., and Enny Zuhny K., n.d. Kecelakaan & Penyakit Akibat Kerja. [online]
Staffnew.uny.ac.id. Available at:
<http://staffnew.uny.ac.id/upload/131572389/pendidikan/materi-ajar-k3-ft-uny-20152-
kecelakaan-akibat-kerja-dan-penyakit-akibat-kerjabadraningsih-l.pdf> [Accessed 5 October
2020].
KERJA, T., 2019. TEORI KECELAKAAN KERJA – Lukman Handoko, S.KM, MT. [online]
Lecturer.ppns.ac.id. Available at:
<http://lecturer.ppns.ac.id/lukmanhandoko/2019/09/06/teori-kecelakaan-kerja/> [Accessed 3
October 2020].
Muliawan, J., Yudhistira, A., Chandra, H. and Ratnawidjaja, S., n.d. ANALISA PENYEBAB,
DAMPAK, PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN KERJA DI
PROYEK KONSTRUKSI. [online] Publication.petra.ac.id. Available at:
<http://publication.petra.ac.id/index.php/teknik-sipil/article/viewFile/7697/6930> [Accessed
4 October 2020].
Noor, R., Harianto, F. and Susanti, E., n.d. Karakteristik Kecelakaan Kerja Pada
Pelaksanaan Proyek Konstruksi Di Surabaya. [online] Jurnal.itats.ac.id. Available at:
<http://jurnal.itats.ac.id/wp-content/uploads/2018/08/Proseding-SNTEKPAN-II-ITATS-
2014-Karakteristik-Kecelakaan-Kerja-Pada-Pelaksanaan-Proyek-Konstruksi-Di-
Surabaya.pdf> [Accessed 4 October 2020].

13
14

Anda mungkin juga menyukai