1. Teman sebaya merupakan bagian dari hubungan sosial yang paling penting dalam kehidupan
remaja. Bahkan seringkali berkontribusi lebih banyak untuk perkembangannya daripada
keluarga. Hubungan teman sebaya yang kuat membantu remaja mencapai dua tugas paling
penting: membangun kemandirian dan mengembangkan identitas pribadi.
2. Memasuki usia remaja seperti memasuki belantara, yang berbeda dari masa yang sebelumnya
(masa anak-anak yang dikendalikan orangtua). Kehadiran teman sebaya seperti menemukan
teman senasib ketika sedang merasakan sendirian di tengah belantara
3. Teman sebaya menjadi tempat paling banyak dipilih oleh remaja untuk berdiskusi tentang
kesehatan reproduksi yang dialaminya. 62 persen remaja perempuan dan 51 persen remaja
laki-laki memerlukan teman sebayanya yang mampu menjadi sumber informasi, tempat curhat,
dan diskusi
Teman sebaya juga ada dampak negatifnya
Dampak Negatif Teman Sebaya
1. Bulliying
Tindakan agresi yang dilakukan seseorang dengan tujuan untuk menyakiti atau mengganggu
orang lain yang lebih lemah darinya
2. Merokok
Prevalensi merokok pada remaja usia10 –18 tahun mengalami peningkatan dari 7,20%
tahun 2013 (Riskesdas 2013) menjadi 9,10% tahun2018 (Riskesdas 2018)
3. Penyalahgunaan Narkoba Penyalahgunaan narkotika di kalangan remaja meningkat
dari 20% menjadi 24% hingga 28% (BNN, 2019)
4. Perilaku pacaran beresiko
Perilaku berpacaran yang berisiko dapat meningkatkan terjadinyta kehamilan tidak
diinginkan dan pernikahan di usia dini
Generasi berencana :
Remaja yang memiliki perencanaan dalam mempersiapkan dan mele
wati 5 (lima) transisi kehidupan remaja sehingga mampu
melangsungkan :
(1) Jenjang pendidikan secara terencana,
(2) Berkarir dalam pekerjaan secara terencana, dan
(3) menikah dengan penuh perencanaan sesuai fase reproduksi sehat
Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK Remaja)
1. Wadah kegiatan yang dikelola dari, oleh, dan untuk remaja guna memberikan akses
informasi, pendidikan, konseling, dan pelayanan tentang Perencanaan Kehidupan
Berkeluarga bagi Remaja serta kegiatan-
kegiatan penunjang lainnya.
2. Implementasi pendekatan teman sebaya (peer group) melalui Pendidik Sebaya (peer
aducator) dan Konselor Sebaya (peer counselor
3. Ada di jalur pendidikan (sekolah-sekolah dan perguruan tinggi) serta di jalur
masyarakat (komunitas remaja)
Rasional/akal
Pertimbangan praktis
Keadaan fisik
Emosi
Hubungan interpersonal
Kondisi struktur
Bertanggung jawab
Menjaga kerahasiaan