Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas pada Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
Oleh Kelompok 6
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring berkembangnya zaman, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi semakin
berkembang dan semakin canggih. Terutama di bidang komunikasi dan
teknologi informasi. Teknologi memudahkan berbagai aktivitas. Informasi dari
berbagai belahan duniapun sangat mudah menyebar. Kenyamanan ini
bagaimanapun, bukan tanpa konsekuensi. Ini terkait erat dengan apa yang harus
dianggap sebagai hasil dari kemajuan itu sendiri. Globalisasi membawa
perubahan di banyak bidang, termasuk sosial, ekonomi, dan budaya. Dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, dunia yang luas ini semakin
sempit. Masuknya budaya asing yang tidak terkendali membawa dampak yang
besar dan negatif bagi bangsa Indonesia. Hal inilah yang memicu kenakalan
remaja dan perilaku criminal di Indonesia.
Tidak hanya perilaku kenakalan seperti pornografi, tetapi seks bebas dan
perilaku kriminal juga sering dilakukan oleh anak remaja di Indonesia ini.
Misalnya anak remaja smp melakukan tindak asusila bersama pacarnya di wc,
dan juga banyaknya aksi tawuran antar sekolah, penganiyaan teman sekelas,
bahkan kekerasan terhadap orang tua. Sangat miris memang remaja saat ini,
yang seharusnya pada usia remaja adalah belajar, mereka malah melakukan
tindak criminal bahkan sampai pada kekerasan. Kenakalan remaja sering
dikaitkan dengan pola asuh orang tuanya atau dengan lingkungan disekitarnya,
banyak sekali yang berpendapat dan meneliti mengenai pola asuh dan
lingkungan sekitar remaja yang menyebabkan perilaku anak remaja menjadi
baik ataupun buruk.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu kenakalan remaja?
2. Apa itu iptek?
3. Bagaimana pengaruh perkembangan iptek terhadap kenakalan remaja?
4. Bagaimana cara mengatasi efek perkembangan iptek pada kenakalan
remaja tersebut?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu kenakalan remaja
2. Untuk mengetahui apa itu iptek
3. Untuk mengetahui pengaruh perkembangan iptek terhadap kenakalan
remaja
4. Untuk mengetahui cara mengatasi efek perkembangan iptek pada
kenakalan remaja tersebut
D. Manfaat
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Secara Teoritis
Secara teoritis penelitian ini dapat dijadikan sebagai input yang baik
dimana hal ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan untuk lebih
memperluas pengetahuan mengenai teknologi dan apa dampaknya terhadap
kehidupan.
2. Secara Praktis
Secara Praktis penelitian ini diharapkan bisa memberi pencegahan,
pengarahan, dan solusi bagi remaja yang sedang di ambang kekhawatiran
atau bahkan sudah terdampak Iptek dan mempengaruhi kepribadian pada
ranah kenakalan remaja itu sendiri
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Remaja
Remaja pada saat ini sedang mencari gaya hidup yang paling cocok
untuknya dan ini sering dicapai melalui metode coba-coba. Masalah yang
terlihat seringkali menimbulkan kecemasan dan perasaan yang tidak
menyenangkan bagi lingkungan dan orang tua. Apa yang dilakukan remaja
hanya akan menyenangkan teman sebayanya. Ini penting karena mereka semua
sama, masih mencari jati diri. Terjadi kesalahan Gangguan lingkungan ini biasa
disebut dengan kenakalan remaja.
Menurut psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal
anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10
hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja
bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan
yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual
seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan
dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas
sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin
banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.
Kenakalan Remaja
Kata “Ilmu” secara etimologis berasal dari kata latin “scire” artinya “to
know” artinya belajar. Dalam pengertian yang sempit science diartikan untuk
menunjukkan ilmu pengetahuan alam yang sifatnya kuantitatif dan obyektif.
Ilmu pada prinsipnya merupakan usaha untuk mengorganisasikan dan
mensistemasikan common sense, suatu pengetahuan yang berasal dari
pengalaman dan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari, namun dilanjutkan
dengan suatu pemikiran secara cermat dan teliti dengan menggunakan berbagai
metode. (Gie,2004: 87).
Ilmu secara nyata dan khas adalah suatu aktivitas yang dilakukan
manusia tentang perbuatan melakukan sesuatu. Ilmu tidak hanya satu aktivitas
tunggal saja, melainkan suatu rangkaian aktivitas sehingga merupakan sebuah
proses. Rangkaian aktivitas itu bersifat rasional, kognitif dan teologis. Jadi pada
dasarnya ilmu adalah sebuah proses yang bersifat kognitif, bertalian dengan
proses mengetahui dan pengetahuan. Proses kognitif adalah suatu rangkaian
aktivitas seperti pengenalan, pencerapan, pengkonsepsian dan penalaran yang
dengannya manusia dapat mengetahui dan memperoleh pengetahuan tentang
suatu hal.
Studi literatur, yaitu alat pengumpul data untuk mengungkapkan berbagai teori
yang relevan dengan permasalahan yang sedang dihadapi atau diteliti sebagai
bahan pembahasan hasil penelitian. Faisal (1992. Hal. 30) mengemukakan bahwa
hasil studi literatur bisa dijadikan masukan dan landasan dalam menjelaskan dan
mengapa masalah tadi penting diteliti. Teknik studi literatur yang digunakan
dalam penelitian ini adalah mempelajari sejumlah literatur yang berupa buku,
Wawancara Mendalam
bentuk informasi tertentu dari semua informal dengan susunan kata dan urutan
Teknik pengumpulan data ini berdasarkan pada laporan tentang diri sendiri
A. HASIL PENELITIAN
Kami mengajukan 7 pertanyaan yang terdiri dari 4 pilihan ganda dan 3 essai
kepada 40 responden. Media online yang kami gunakan untuk wawancara
tertulis ini adalah melalui platform google form. Setelah wawancara dilakukan,
berikut hasilnya :
Pertanyaan 1 :
Opsi a : ya
Opsi b : tidak
Pertanyaan 2 :
Opsi a : setuju
Opsi c : lainnya
Hasil : 39 responden menjawab opsi a, 1 responden menjawab lainnya (sangat
setuju)
Pertanyaan 3 :
Opsi a : setuju
Pertanyaan 4 :
Opsi a : Ya
Opsi b : Tidak
Pertanyaan 5 :
Hasil :
Pertanyaan 6 :
Pertanyaan 7 :
Menurut anda Apa solusi yang tepat untuk mengatasi pengaruh perkembangan
tersebut?
Hasil :
B. ANALISIS/PEMBAHASAN
pada dasarnya
BAB V
A. Kesimpulan
Masa remaja memang rentan akan kenakalan remaja. Karena pada usia
remaja, anak masih dalam keadaan labil dan remaja dihadapi dengan pilihan-
pilihan yang akan menentukan dirinya ke depan, apakah kea rah yang positif
atau kea rah negative. Dampak perkembangan IPTEK terhadap kenakalan
remaja sebagaimana yang telah diteliti dari responden yang telah melakukan
wawancara, ilmu pengetahun dan teknologi mempunyai pengaruh besar
terhadap kenakalan remaja, dimana budaya asing yang mudah masuk melalui
teknologi dan merusak moralitas bangsa Indonesia, kecanduan gadget, akses
yang sangat mudah untuk mencari sesuatu hingga berujung pada
pornografi,cyber bullying hingga tawuran antar remaja.
B. Saran
1. Remaja sebagai generasi penerus bangsa, harus menyikapi
perkembangan IPTEK dengan baik. Dengan cara harus menyesuaikan
dalam penggunaan teknologi seperti gadget, agar tidak
menyalahgunakan dalam penggunaannya. Dengan cara menghindari
konten-konten yang tidak perlu dibuka, harus tahu waktu dalam
menggunakan gadget, menggunakan waktu luang dengan bermain
dengan teman-teman agar terhindar dari dampak negative teknologi.
2. Agar anak remaja memiliki moral yang baik dan terhindar dari
kenakalan remaja, maka perlu adanya kerja sama yang baik antara
keluarga, sekolah, dan masyarakat. Karena sebaik apapun pendidikan
moral dari keluarga, kalua tidak didukung dari sekolah dan lingkungan
masyarakat maka anak remaja akan sulit untuk dapat mengatasi
kenakalan remaja ini.
REFERENSI :
chapra,
Ginige, P. (2017). Internet Addiction Disorder. Child and Adolescent Mental Health,
XV(2), 407–432. https://doi.org/10.5772/66966
Mulyani, F., & Haliza, N. (2021). Analisis Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (Iptek) Dalam Pendidikan. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK),
3(1), 101–109. https://doi.org/10.31004/jpdk.v3i1.1432
Sirupa, T. A., Wantania, J. J. E., & Suparman, E. (2016). Pengetahuan, sikap, dan
perilaku remaja tentang kesehatan reproduksi. E-CliniC, 4(2), 137–144.
https://doi.org/10.35790/ecl.4.2.2016.14370