Oleh: Pendamping:
dr. Viona Ayu Safitri dr. Yelli Delfita
Tujuan Umum
Referensi bagi Puskesmas Tanjung Balai agar dapat lebih mengoptimalkan kegiatan posyandu remaja sehingga
dapat membentuk konselor sebaya bagi remaja di wilayah kerja puskesmas tanjung balai.
Tenaga
Kesehatan
Puskesmas
Tanjung
Balai
BAB II
Tinjauan Pustaka
Definisi Remaja
Remaja dalam bahasa Inggris disebut
dengan adolescence, berasal dari
bahasa Latin adolescere yang artinya
tumbuh atau tumbuh untuk mencapai
kematangan.
S
T
W
Secara psikologis remaja adalah suatu usia
dimana individu menjadi terintegrasi ke
dalam masyarakat dewasa yang dimana
O
anak tidak merasa bahwa dirinya berada
dibawah tingkat orang yang lebih tua
melainkan merasa sama, atau paling tidak
sejajar
Karakteristik Perkembangan Umum Remaja
Kegelisa ●
Remaja belum mampu melakukan berbagai hal
dengan baik sehingga tidak berani mengambil
tindakan mencari pengalaman langsung dari
ngan
karena dalam diri remaja ada keinginan untuk
memperoleh rasa aman
Karakteristik Perkembangan Umum Remaja
●
Keinginan untuk menjelajah atau
Mengha
berpetualang tidak semuanya
dapat tersalurkan. Biasanya
hambatannya dari segi keuangan
Akibatnya mereka lalu berkhayal,
yal
●
sesuatu
●
Peran teman sebaya sangat berpengaruh dalam
kehidupan masa-masa remaja karena teman sebaya
dapat mendukung pembentukan kepribadian
remaja, baik positif maupun negatif. Selain itu teman
sebaya dapat memberi dukungan bagi remaja lain
yang sedang mengalami masalah.
●
Konseling teman sebaya adalah
program bimbingan yang dilakukan
oleh siswa terhadap siswa lainnya
Keterampilan Dasar Komunikasi Konseling Sebaya
●
Perilaku yang secara langsung berhubungan dengan respek
Memberikan perhatian yang ditunjukan ketika konselor sebaya memberikan
perhatian penuh pada konseli, melalui komunikasi verbal
(Attending respone) maupun non verbal, sebagai komitmen untuk fokus kepada
konseli.
Merangkum ●
Dapat menyimpulkan berbagai pertanyaan konseli
(summarizing) menjadi satu pernyataan.
Keaslian ●
Teknik untuk memancing konseli agar mau berbicara
mengungkapkan perasaan, pengalaman dan pemikiranya
(Genuiness)
Pertanyaan Terbuka ●
Mengkomunikasikan secara jujur perasaan sebagai cara
meningkatkan hubungan dengan dua atau lebih individu.
(Question)
Keterampilan Dasar Komunikasi Konseling Sebaya
●
Kemampuan untuk mengekspresikan pemikiran dan
Ketegasan (Asertiveness) perasaan secara jujur, yang ditunjukan dengan cara
berterus terang, dan respek kepada orang lain.
Pemecah masalah Suatu tekhnik konseling yang menantang klien untuk melihat adanya diskrepansi
●
atau inkonsistensi antara perkataan dan bahasa badan (perbuatan) atau bisa
dikatan komunikasi yang ditandai dengan ketidaksesuaian atau ketidakcocokan
(problem solving) antara ucapan dan perilaku.
Konfrontasi ●
fase mengeksplorasi satu masalah, memahami sebab-
sebab masalah, dan mengevaluasi tingkah laku yang
(Confrontation) mempengaruhi penyelesaian masalah itu.
Fungsi dan Manfaat
Konseling Sebaya
01 Fungsi
02 Manfaat
Dapat melakukan pendekatan Memiliki kemampuan
dan membina percakapan dengan mengamati dan menilai tingkah
baik laku orang lain dalam rangka
menentukan apakah tingkah laku
Memiliki kemampuan bermasalah atau tidak.
mendengar, memahami dan
merespon (3M), termasuk Memiliki kemampuan untuk
berkomunikasi nonverbal (cara berbicara dengan orang lain
memandang, cara tersenyum dan tentang masalah dan perasaan
melakukan dorongan minimal). pribadi.
Pelaksanaan Konseling
Sebaya
Tingkat
Pendidikan Budaya
Informasi
Pengalaman
BAB III
Metode Penelitian
Metode Penelitian
Desain Populasi
Penelitian Seluruh Remaja
yang ada di wilayah
Metode kerja Puskesmas
Deskriptif. Tanjung Balai
Wilayah kerja Puskesmas Tanjung Balai meliputi 6 kelurahan dan 3 Desa dengan
jumlah penduduk 50.100 jiwa.
NO KELURAHAN / DESA JUMLAH PENDUDUK
1 KEL.TANJUNG BALAI 7.461
2 KEL.TANJUNG BALAI KOTA 6.035
3 KEL.SUNGAI LAKAM TIMUR 9.896
4 KEL.SUNGAI LAKAM BARAT 10.828
5 KEL.TELUK AIR 6.479
6 KEL.LUBUK SEMUT 5.451
7 DESA PARIT 1.668
8 DESA TULANG 1.365
9 DESA SELAT MENDAUN 917
TOTAL 50.100
SUMBER DAYA KESEHATAN
Pengetahuan
Karakteristi Baik Cukup Total
k
N % N % N %
Jenis Kelamin
12%
Laki-laki 8 88% 1 9 100%
Perempuan 38 92% 3 8% 41 100%
Pendidikan
100%
SD 1 50% 1 50% 2
SMP 31 94% 2 6% 33
SMA 14 93% 1 7% 15 100%
Pembahasan
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin paling
●
Pea
rso
n
Se
mak
in
ting
gi
ting
kat
pen
didi
kan
ses
eor
ang
mak
a
aka
n
sem
akin
mu
dah
unt
uk
me
neri
ma
info
rma
si
sehi
ngg
a
sem
akin
ban
yak
pula
pen
get
ahu
an
yan
g
dap
at
dimi
liki
Mayoritas remaja yang menjadi responden
memiliki pengetahuan baik mengenai
konseling sebaya.
Notoadmodjo informasi dan pendidikan
formal berpengaruh pada tingkat
pengetahuan seseorang
Rohmatika tahun 2013 Adanya pelajaran biologi dan
penyuluhan kesehatan di sekolah dapat membuat
pengetahuan siswa terkait kesehatan menjadi cukup
baik.
Hasil kuesioner menunjukkan bahwa remaja di
wilayah kerja Puskesmas Tanjung Balai memiliki
pengetahuan baik mengenai materi konseling
sebaya, namun masih ada beberapa remaja yang
memiliki pengetahuan cukup sehingga sosialisasi
mengenai konseling sebaya dibutuhkan.
Puskesmas Tanjung Balai untuk dapat memfasilitasi kegiatan konseling sebaya dalam kegiatan posyandu remaja dan
dapat memfasilitasi kegiatan pelatihan pembentukan konselor sebaya.
Tenaga kesehatan (dokter dan medis lainnya) untuk dapat lebih meningkatkan edukasi mengenai kesehatan remaja.
Dokter internship berikutnya agar melakukan evaluasi dan melakukan penelitian lebih lanjut dengan desain yang lebih
baik dan menarik, variabel yang lebih bervariasi, serta jumlah sampel yang lebih besar.
LAMPIRAN
LEMBAR KUESIONER PENELITIAN
Nama Responden :
Umur : No Pertanyaan Jawaban 12 Mengkonsumsi Napza dalam jangka penggunaan yang
Jenis Kelamin : Bena Sala lama dapat menyebabkan kematian.
Tingkat Pendidikan : r h 13 Dalam upaya penanggulangan Napza di masyarakat,
Organ Seksualitas Pada Remaja pemakaian rokok dan alkohol terutama pada remaja, harus
1 Organ seksualitas laki-laki dan perempuan berbeda menjadi bagian dari upaya pencegahan, karena rokok dan
dari segi bentuk dan fungsi. alkohol sering menjadi pintu masuk penyalahgunaan
2 Dengan melakukan sentuhan, pegangan tangan NAPZA lain yang berbahaya.
sampai ciuman merupakan perilaku seksual yang 14 Gejala penyalahgunaan NAPZA menyebabkan perubahan
ringan. sikap dan perilaku siswa, mialnya prestasi disekolah
3 Perempuan bisa hamil bila melakukan hubungan menurun, merusak disiplin, membolos serta tindak
intim kenakalan.
4 Payudara termasuk organ seksual pada wanita. 15 Perilaku menyimpang seperti perkelahian, tawuran,
5 Perilaku seksual adalah bentuk tingkah laku yang kriminalitas, pencurian, perampokan, dan perilaku seks
didorong oleh hasrat seksual baik dilakukan dengan berisiko, dipengaruhi atau bahkan sering dipicu oleh
lawan jenis maupun sesama jenis. penggunaan NAPZA.
HIV AIDS
6 Penularan HIV AIDS tidak dapat dicegah dengan
menggunakan kondom saat melakukan seksual.
7 HIV AIDS dapat menular melalui hubungan seksual
yang tidak aman.
8 Penyakit HIV AIDS dapat ditularkan melalui keringat,
sentuhan dan ciuman
9 Penyakit HIV AIDS tidak dapat menular melalui
jarum suntik, hubungan seksual dan tranfusi darah.
10 Menggunakan kondom jika melakukan hubungan
seksual merupakan cara menghindari HIV AIDS.
NAPZA
11 Mengkonsumsi Napza dapat menyebabkan
kerusakan fisik, psikis dan gangguan fungsi sosial.
DOKUMENTASI
THANK YOU