Anda di halaman 1dari 121

Selamat Datan

BIODATA Pengalaman Kerja


1. PT Cahaya Sakti Furintraco
2. PT Energizer Indonesia
3. UPT K3L Universitas Indonesia

Organisasi
1. MemberTim Independen Pengendalian
Keselamatan Migas (TIPKM) 2017
2. Pengurus HSE Indonesia
Pengalaman Project
1. Project Safety culture & Safety Culture
Maturity Level Mubadala
2. Project BCP Saka Energy
3. Project Ergonomic & Psycosocial PT IP
4. Project Ergonomic PT Meares Soputan
MUHAMAD DAWAMAN , SE., M.KKK
Mining (Minahasa Sulut) & Nusa Halmahera
Trainer & Consultant HSE
Minerals (NHM Gosowong Malut)
081383842104 5. Project FERA 24 Site Sub Contractor
d4w4man@gmail.com Unilever, Rudolf Chemical & Polymer
Indonesia, IKPP Perawang & LDC Lampung
6. Project Road Map Safety Culture PLN
7. Consultant Fire Safety Manager Building
ATURAN SELAMA PELATIHAN

Ini adalah Pelatihan diskusi terbuka

•Santai dan belajar


•Mengajukan pertanyaan
•Berpartisipasi dalam Diskusi
•Bagikan Pengalaman
•Bagikan Praktik Terbaik
•Nikmati Diri Anda
SAFETY INDUCTION

DATANG SEMANGAT
KERJA SELAMAT
PULANG TETAP SEHAT
KELUARGA SEJAHTERA
TUJUAN PEMBELAJARAN

1. MAMPU MEMAHAMI PERATURAN


PERUNDANGAN YANG TERKAIT

2. MEMILIKI KEPEDULIAN (CARE) DAN


MENGHARGAI SETIAP RUAS ANGGOTA TUBUH
DAN JIWA SENDIRI MAUPUN ORANG LAIN

3. MAMPU MENGIDENTIFIKASI DAN


MENGENDALIKAN POTENSI BAHAYA (HAZARD)
DI TEMPAT KERJA

4. MAMPU MENEKAN SEMINIMAL MUNGKIN


TERJADINYA ACCIDENT DAN ATAU ZERO
ACCIDENT MAUPUN PENYAKIT AKIBAT KERJA
(PAK)

5. MAMPU MENGAMANKAN DAN MEMPERLANCAR


PROSES PRODUKSI SEHINGGA DAPAT
TERCAPAI EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI
PENGGUNAAN SUMBER-SUMBER PRODUKSI

6. MAMPU MENCIPTAKAN SAFE DAN HEALTH


SETIAP MELAKSANAKAN AKTIVITAS DI TEMPAT
KERJA
PERATURAN PERUNDANGAN K3L

DASAR HUKUM

UNDANG – UNDANG
DASAR 1945

UNDANG – UNDANG NOMOR 13


TAHUN 2003 TENTANG KETENAGA
KERJAAN

UNDANG-UNDANG NO.1
TAHUN 1970

PERATURAN
PELAKSANAAN

PERATURAN KHUSUS PERATURAN PEMERINTAH


PERMEN, DSB
Keselamatan Kerja
PENGERTIAN PENERAPAN
Upaya-upaya :
untuk
mengendalikan  JSA
hazard sampai
pada level yang  JSO
diterima
 HIRADC/HRA
 IJIN KERJA
MENINGKATKA
N  SMK3
PRODUKTIVITA
S KECELAKAAN
PERUSAHAAN KERJA
Kesehatan Kerja
PENGERTIAN PENERAPAN
Upaya-upaya untuk
 Lingkungan
mewujudkan Kerja
derajat kesehatan
pekerja yang  Industrial
Hygiene
setinggi-tingginya
(Fisik/Psikis) Ergonomic
 Gizi Kerja
MENINGKATKAN  Pemeriksaan
PRODUKTIVITAS Kesehatan
PERUSAHAAN
 Pelayanan
Kesehatan SAKIT AKIBAT
KERJA
18 Syarat Keselamatan Kerja
Kriteria Tempat yang aman
Psl 3 ayat 1 UU No 1 /1970

1. Pencegahan Kecelakaan. 10. Suhu dan cuaca kerja.


2. Bahaya Kebakaran. 11. Ventilasi tempat kerja.
3. Bahaya Peledakan. 12. Tata Graha (House
4. Tanggap darurat. keeping).
5. Pertolongan Pertama 13. Ergonomi.
6. Alat pelindung Diri. 14. Keselamatan Transportasi
7. Penyebaran bahaya fisik, 15. Keselamatan Bangunan
kimia, radiasi dan lainnya. 16. Keselamatan Bongkar Muat
8. Penyakit akibat kerja. 17. Keselamatan listrik
9. Penerangan Tempat Kerja 18. Bahaya lain.
LATAR BELAKANG
Tambang Freeport
runtuh
38 tewas Kecelakaan
Kilang masih terjadi
Pertamina pada perusahaan
Cilacap kelas dunia
Yang memiliki
standar
BP Gulf Mexico keselamatan
11 tewas tinggi

Kecelakaan Perusahaan Kelas Dunia


LATAR BELAKANG

Kecelakaan Perusahaan Kawasan Cikarang


Kesadaran Global K3 : Silent Spring
Pemicu kesadaran masyarakat global terhadap K3 :
• Terbitnya buku Silent Spring (1965)
karya Rachel Carson.
• Masyarakat menuntut jaminan
keselamatan :
• Safe Air to Breath
• Safe Water to Drink
• Safe Food to Eat
• Safe Place to Live
• Safe Product to Use
• Safe & Healthful Work place
“7” Global Issues in Safety
ENVIRONMENTAL
SAFETY PUBLIC SAFETY

TRANSPORTATIO
FOOD SAFETY
N
SAFETY

CONSUMER & DISASTER &


PRODUCT BUSINESS
SAFETY INTERRUPTION

WORKPLACE SAFETY
Occupational Health & Safety
Background
Murphy’s Law
Jika sesuatu dapat
terjadi ………
(If something can
happen,………..)

Cepat atau lambat,


……
(sooner or later,
………)
........hal itu akan
terjadi.
Faktor Penyebab Kecelakaan
Pendekatan SMK3

Aspek teknis

Aspek Manusia

Aspek Manajemen
Sistem
Dua penyebab utama ???c
ACCIDENT Pendekatan klasik

Hazard People
Unsafe Condition Unsafe Action

Machine / Equipment Knowledge

Work Flow Skill

Work Environment Awareness

Reduction & Standard


Education
Control & Rule

HSE SYSTEM & RISK MANAGEMENT


Cost Iceberg Theory
Accident Cost Iceberg
Accident Cost Iceberg

Biaya yang
terlihat Biaya
Biayaluka & sakit
luka & sakit
* Pengobatan
* Pengobatan

USUS1 1 * Biaya kompensasi


* Biaya kompensasi
(Biaya yang tidak diasuransikan)
(Biaya yang tidak diasuransikan)
Biaya US 5 to US 50 * Kerusakan Gedung
yang US 5 to US 50
Ledger Cost of Property * Kerusakan
* Alat dan Gedung
perlengkapan
Damage(Cost
Ledger Uninsured Cost )
of Property * Kerusakan
* Alat Produk & Material
dan perlengkapan
tidak * Biaya perbaikan dan penggantian
Damage( Uninsured Cost ) * Kerusakan Produk & Material
terlihat * Exp. Suplai emergency
* Biaya perbaikan dan& penggantian
perlengkapan
* Exp. Suplai emergency &
US 1perlengkapan
to US 3
Uninsured
US 1 toMiscellaneous
US 3 Costs * Waktu Penyelidikan
* Upah yang dibayar akibat kehabisan waktu
Uninsured*Miscellaneous
Lembur Costs * Waktu Penyelidikan
* Upah yang yang
* Waktu dibayar akibat kehabisan waktu
terpakai
* Waktu
* Lembur pengawasan ekstra.
* Biaya
* Waktu perekrutan
yang terpakaidan pelatihan pegawai
* Kerugian bisnis &ekstra.
* Waktu pengawasan goodwill
* Kinerja
* Biaya pegaeaidan
perekrutan yang cidera menurun
pelatihan pegawai
* Kerugian bisnis & goodwill
* Kinerja pegaeai yang cidera menurun
POTENSI BAHAYA DI TEMPAT KERJA

ALAT BEJANA
MESIN
ANGKUT TEKAN

SHORT MEKANIS
CIRCUIT FIRE

FIRE TOXIC
KIMIAWI
LISTRIK
ELECTRIC POLUSI
SHOCK BAHAYA
HAZARDS IRITASI

FISIS PSYCHOLOGY STRESS


BISING

BEBAN
SUHU KERJA
ERGONOMI
RADIASI BIOLOGIS

TEKANAN

ANGKAT/ANGKUT POSISI FAUNA FLORA


GETARAN

PENERANGAN
Bahaya K3
Berikut adalah macam-macam kategori hazard (Wells,1996; Plog,2002; Donoghue,2004):
i.Physical hazards : suara bising, radiasi, getaran, temperatur, cahaya,mekanik, listrik
ii.Chemical hazards : zat beracun, debu, uap berbahaya
iii.Mechanical hazards : mesin, alat-alat bergerak, alat-alat kerja
iv.Electrical hazards : arus listrik, percikan bunga api listrik
v.Ergonomic hazards : ruangan sempit, mengangkat, mendorong, menarik
vi.Biological hazards : virus, bakteri, jamur, parasit
vii.Psychosocial hazards : waktu kerja yang lama, tekanan atasan, trauma
viii.Behavior hazards : prilaku kerja
ix.Environmental hazards : limbah industry dan rumah tangga atau pencemaran

TIDAK ADA TEMPAT YANG TIDAK ADA SUMBER BAHAYA


Bahaya K3
Physical hazards : suara bising, radiasi, getaran, temperatur, cahaya

TIDAK ADA TEMPAT YANG TIDAK ADA SUMBER BAHAYA


Bahaya K3
Chemical hazards : Cair, gas dan padat

TIDAK ADA TEMPAT YANG TIDAK ADA SUMBER BAHAYA


Bahaya K3
Biological hazards : virus, bakteri, jamur, parasit

TIDAK ADA TEMPAT YANG TIDAK ADA SUMBER BAHAYA


Bahaya K3
Ergonomic hazards : ruangan sempit, mengangkat, mendorong, menarik

TIDAK ADA TEMPAT YANG TIDAK ADA SUMBER BAHAYA


Bahaya K3
Psychosocial hazards : waktu kerja yang lama, tekanan atasan, trauma

TIDAK ADA TEMPAT YANG TIDAK ADA SUMBER BAHAYA


Bahaya K3
Mechanical hazards : mesin, alat-alat bergerak, alat-alat kerja

TIDAK ADA TEMPAT YANG TIDAK ADA SUMBER BAHAYA


Bahaya K3
Electrical hazards : arus listrik, percikan bunga api listrik

TIDAK ADA TEMPAT YANG TIDAK ADA SUMBER BAHAYA


Bahaya K3
Behavior hazards : prilaku kerja

TIDAK ADA TEMPAT YANG TIDAK ADA SUMBER BAHAYA


Bahaya K3
Environmental hazards : limbah industry dan rumah tangga atau pencemaran

TIDAK ADA TEMPAT YANG TIDAK ADA SUMBER BAHAYA


Bagaimana pendapat
Indonesia 2011 Anda?Indonesia 2016

Sumber: Google
KONSEP HOLISTIK SISTEM MANAJEMEN K3-SMART SAFETY

PLAN DO/IMPLEMENTASI CHECK ACTION

Teknis
ACC. PREVENTION PENANGGULANGAN
Fisik
PROGRAM K3
Kimia Aspek Manajemen Inves
-Leadership tigasi
AUDIT
-Organisasi
Biologi -Tugas dan Tanggung Repor
Jawab t
-Dokumentasi dll
Mekanik

Listrik
HA Keselamatan Operasi
• Rekayasa
ACCI Pema Tinjau
ZARD • Safe Work Practices DEN ERP n an
S • Higiene Industri
tauan MGT
Human
• Kesel.Proses
• Inspeksi dll
T
Perilaku Pendekatan Manusia
• Pelatihan/Kompetensi
Error • Komunikasi PENG
• Promosi
• BBS dll
UKUR
Budaya AN

Ergonomi RISK

Sistem
Risk Management
Organisas
Risk Assessment
Proses
Risk Ranking
PENCAHAYAAN

SUMADI, SKM, MM
ISTILAH-ISTILAH DALAM PENERANGAN
INTENSITAS LUMINASI
• Intensitas luminasi adalah daya iluminasi sumber
cahaya untuk meradiasikan fluks luminasi pada
suatu arah tertentu.
• Satuan untuk intensitas luminasi sesuai dengan SI
adalah candela (disingkat cd).
FLUKS ILUMINASI
• Fluks luminasi adalah aliran cahaya yang
diradiasikan dari suatu sumber cahaya.
• Satuan untuk fluks luminasi sesuai SI adalah
lumen
• Satu lumen adalah fluks cahaya yang diemisikan
dalam satu unit sudut, berupa volume dari
sebuah kerucut, dari suatu sumber cahaya
dengan intensitas satu candela.
ILUMINASI
• Iluminasi merupakan suatu ukuran dari cahaya
yang jatuh pada sebuah bidang permukaan.
• Satuan iluminasi sesuai SI adalah lux (lx) yaitu
iluminasi yang dihasilkan oleh satu lumen
cahaya pada permukaan seluas 1 m2.
LUMINASI
• Luminasi merupakan ukuran dari tingkat
terangnya suatu benda atau ukuran dari
besarnya cahaya yang dipantulkan oleh
sebuah permukaan
• Benda-benda yang kita lihat, penampakannya
akan bervariasi sesuai dengan cahaya yang
diemisikan atau dipantulkan oleh benda
tersebutke mata kita.
LUMINASI …
• Satuan luminasi sesuai SI bervariasi sesuai
dengan jenis dari permukaannya.
• Untuk permukaan difusi seperti kertas bercak
atau permukaan benda yang bercat putih, satuan
luminasi adalah lumen per meter persegi.
• Sedangkan untuk permukaan-permukaan yang
berpelitur misalnya reflektor kaca perak, tingkat
terangnya permukaan ini dispesifikasikan dalam
istilah intensitas cahaya dengan satuan candela
per meter persegi
HUKUM ILUMINASI

Hukum Kebalikan kuadrat

: Iluminasi
: jarak titik cahaya dengan permukaan/ bidang kerja
: sudut penyinaran
• Sinar-sinar cahaya yang jatuh pada suatu permukaan
dari titik cahaya berjarak d akan mengiluminasi
permukaan itu dengan tingkat iluminasi misalkan 1
lux.
• Jika kemudian jarak d tersebut menjadi dua kali jarak
semula, seperti tampak pada Gambar 10.1, maka
tingkat iluminasi 1 lux akan jatuh pada permukaan
seluas empat persegi satuan luas.
• Jadi iluminasi dari suatu permukaan akan mengikuti
hukum kebalikan kuadrat
Contoh 1
• Sebuah lampu dengan intensitas luminasi l000
cd digantung setinggi 2 m di atas meia
laboratorium. Hitunglah iluminasi langsung di
bawah lampu tersebut
Contoh 2
• Sebuah lentera jalan memiliki sumber cahaya dengan
intensitas 2000 cd dan digantungkan setinggi 4 m dari
permukaan jalan. Tentukanlah iluminasi langsung di bawah
lentera serta pada titik yang berjarak 3 m di sampingnya!
Contoh 2 …
• Untuk mengetahui iluminasi pada titik di permukaan jalan
yong berjarak 3 m di samping lentera maka perlu diketahui
jarak antara sumber cahaya dan posisi titik di permukoon
jalan tersebut, kita sebut sebagai titik B
• Untuk menentukan titik B ini dapat digunakan teorema
Phytagoras
Contoh 3
Sebuah lampu digantung setinggi 4 m di atas sebuah meja.
Iluminasi pada permukaan meja tepat dibawah lampu adalah
300 lx. Tentukanlah:
a)Intensitas luminasi lampu tersebut
b)Titik di permukaan meja dimana iluminasinya adalah 153,6 lx
Contoh 3
Tabel Iluminasi
Metode LUMEN
• Perhitungan dengan menggunakan hukum
kebalikan kuadrat hanya cocok digunakan untuk
membuat skema rancangan sistem penerangan
dimana tidak terdapat permukaan pantulan yang
dapat menghasilkan iluminasi tambahan
(iluminasi sekunder)
• Iluminasi sekunder dihasilkan oleh cahaya-cahaya
yang dipantulan oleh dinding atau langit-langit
gedung menggunakan Metode LUMEN
Metode LUMEN …
Faktor Utilitas (UF)
Faktor Rugi-rugi cahaya
Rugi-rugi Cahaya
Contoh
IKLIM KERJA PANAS
Apa itu Heat Stress ?
Heat Stress adalah tekanan panas yang terjadi karena
lingkungan kerja yang memberikan beban energi panas terhadap
tubuh yang akan mempengaruhi kinerja dan produktifitas kerja
bahkan dapat berakibat kematian.
Introduction
Tekanan Panas dan Dingin

Tekanan panas (heat stress)


adalah beban iklim kerja yang diterima oleh tubuh manusia dan faktor non-
iklim yaitu dari panas metabolisme tubuh, pakaian kerja dan tingkat
aklimatisasi.

Regangan panas (heat strain)


merupakan efek yang diterima tubuh manusia atas beban tekanan panas
tersebut

Suhu Tinggi + Kelembaban tinggi + Kerja Fisik = Tekanan


Panas.
Panas dapat didefinisikan sebagai energi dalam
perjalanan dari objek suhu yang tinggi ke objek suhu
yang lebih rendah
Cuaca Kerja
Cuaca kerja dalah kombinasi dari :
1)suhu udara,
2) kelembaban udara ,
3) kecepatan gerakan dan
4) suhu radiasi,

dihubungkan dengan

dan kombinasi dari keempat faktor


diatas

produksi panas , disebut tekanan panas


suhu udara diukur dengan :

termometer dan disebut suhu kering,

suhu dan kelembaban diukur :

bersama- sama dengan “ sling


psychrometer” atau arsmann psychrometer
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUHU TUBUH

1. Kecepatan metabolisme basal


2. Kecepatan metabolisme basal
3. Hormone pertumbuhan
4. Hormone tiroid
5. Hormone kelamin
6. Gangguan organ
7. Lingkungan
RADIASI (R)
KONDUKSI
KONVEKSI
EVAPORASI
(PENGUAPAN)
STORAGE
Radiasi (R)
Radiasi adalah mekanisme kehilangan panas tubuh dalam bentuk gelombang
panas inframerahyang dipancarkan dari tubuh memiliki panjang gelombang 5–
20 mikrometer.
kehilangan panas paling besar pada kulit (60%) atau 15% seluruh mekanisme
kehilangan panas.

Konduksi (KOND)
Konduksi adalah perpindahan panas akibat paparan langsung
kulit dengan benda-benda yang ada di sekitar tubuh.
kehilangan panas dengan mekanisme konduksi sangat kecil.
Evaporasi (E)
Evaporasi ( penguapan air dari kulit ) dapat memfasilitasi perpindahan panas tubuh.
Setiap satu gram air yang mengalami evaporasi akan menyebabkan kehilangan panas
tubuh sebesar 0,58 kilokalori. Pada kondisi individu tidak berkeringat, mekanisme
evaporasi berlangsung sekitar 450 – 600 ml/hari.

Hal ini menyebabkan kehilangan panas terus menerus dengan kecepatan 12 – 16


kalori per jam

Konveksi (KONV)

Perpindahan panas dengan perantaraan gerakan molekul, gas atau cairan.


Misalnya pada waktu dingin udara yang diikat/dilekat pada tubuh akan
dipanaskan (dengan melalui konduksi dan radiasi) menjadi kurang padat, naik
dan diganti udara yang lebih dingin. Biasanya ini kurang berperan dalam
pertukaran panas.
M = Kond ± Konv ± R - E=0 (seimbang)

M = panas dari metabolisme


Kond = pertukaran panas secara konduksi
Konv = pertukaran panas secara konveksi
R = pertukaran panas secara radiasi
E = panas oleh evaporasi
Pada saat ini peralatan untuk mengukur temperatur pada lingkungan kerja sudah berkembang sesuai
tuntutan kebutuhan teknologi dan mampu mengukur berbagai indicator (misalnya, suhu kering, suhu
basah alami, suhu bola, indeks suhu basa dan bola, suhu radiasi, dan kelembaban) secara terintegrasi
dalam satu alat atu instrument, seperti terlihat pada gambar.

Indices of heat strain


• Wet Bulb Globe Temperature
Index
• Thermal Work Limit
Rumus dasar Indeks Suhu Bola Basah (ISBB)
atau Wet Bulb Globe Temprature (WBGT)

1. Rumus Yang di Gunakan Dalam Outdoor

2. Rumus Yang di Gunakan Dalam Gedung (indoor)

ISBB = Indeks Suhu Basa dan Bola, dalam 0C (derajat celcius)


SBA = Suhu Basa Alami, dalam 0C (derajat celcius)
SG = Suhu Globe/Bola, dalam 0C (derajat celcius)
SK = Suhu Kering, dalam 0C (derajat celcius)
3. Rumus Yang di Kembangan Berdasarkan Perpindahan
Lokasi Kerja

ISBB rata-rata = tingkat tekanan panas yang diterima rata-rata


selama waktu tertentu .
ISBB1 = tingkat tekanan panas pada lokasi - 1
ISBB2 = tingkat tekanan panas pada lokasi - 2
ISBBn = tingkat tekanan panas pada lokasi - n
t1 = lama waktu pemaparan pada lokasi - 1
t2 = lama waktu pemaparan pada lokasi - 2
tn = lama waktu pemaparan pada lokasi - n
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.PER. 13/MEN/X/2011, tentang
NAB (Nilai Ambang Batas) Faktor Fisika dan Kimia di Tempat Kerja lempira-I, Nomor.1.
Nilai Ambang Batas Iklim Kerja Indeks Suhu Basa dan Bola (IBB

  ISBB (0C)
Pengaturan waktu Beban kerja
kerja setiap jam Ringan Sedang Berat

75 % - 100 % 31,0 28,0 -


50 % – 75 % 31,0 29,0 27,5
25 % - 50 % 32,0 30,0 29,0
0 %- 25 % 32,0 31,1 30,5
Catatan ,
•Beban kerja ringan membutuhkan kalori 200 Kilo kalori/jam
•Beban kerja sedang membutuhkan kalori lebih dari 200 sampai dengan kurang 350
Kilo kalori/jam
•Beban kerja berat membutuhkan kalori lebih dari 350 sampai dengan kurang 500
Kilo kalori/jam
  ISBB (0C)
Pengaturan waktu Beban kerja
kerja setiap jam
Ringan Sedang Berat

75 % - 100 % 31,0 28,0 -

50 % – 75 % 31,0 29,0 27,5

25 % - 50 % 32,0 30,0 29,0

0 %- 25 % 32,0 31,1 30,5


PENGENDALIAN SECARA
UMUM
PHYSIOLOGICAL ASSESSMENT
 Suhu ruangan yang nyaman harus dipertahankan
dengan ketentuan:
 Suhu Kering 230C– 260C dengan
 kelembaban 40% – 60%.
 perbedaan suhu antar ruangan tidak melebihi 5oC
 Kadar oksigen sebesar 19,5% - 23,5% dari volume udara.
 Kadar kontaminan atau polutan tercantum dalam
Lampiran dari Peraturan Menteri.
BASIC PRINCIPLE SAFETY
Re Safe Work :
lia Prosedur kerja aman,pastikan karyawan
k

bl e mampu bekerja sesuai dengan peraturan


or

s P
eW

n e ts r o W Point penting jangan membiarkan pekerja


atau prosedur .
i
h e n c orkbekerja seorang diri sampai berhasil bekerja
e
f

c ss
Sa

a m dengan aman
M ip
Communication
q u Reliable Work :
EAwarenness Pekerja bekerja dengan handal konsisten
menerapkan cara kerja yang aman
and Skill Work :
Behavior
Education & OJT
Pekerja bekerja dengan trampil, memiliki
kemempuan untuk mengetahui abnormality
serta memberhentikan pekerjaan dan
memanggil pimpinan kerja
Skill Work
BASIC PRINCIPLE SAFETY
MGT POLICY
& COMMITMENT

Safe Equipmet

Safe Process

Safe Skills
Safety Rule and Standard
Safety Behavior and Awareness
 Tiga pilar mencapai kondisi yang aman

KONDISI AMAN

SAFETY SAFETY SAFETY


RULE STANDARD DESAIN

FASILITAS YANG AMAN


 Tiga pilar mencapai tindakan yang aman

TINDAKAN AMAN

INTRUKSI
POLA
ATAU KESADARAN
PIKIR
OPERASI

PERILAKU YANG AMAN


Identifikasi & Genba Site List Up Problem Analisa (Safety Rank
, Plan C/M dll.)

Ilustrasi Aktivitas Rank Reduction

Penanggulangan &
Progress & Follow Up Improvement Safety Map (Visualisasi)
MENGIDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA :
1) Apa yang akan diidentifikasi ? Faktor penyebab Masalah : Manusia,
Metode, Mesin, Material & Lingkungan

2) Dimana lokasi melakukan identifikasi ? Tempat kerja : Workshop, Line


Produksi, Line Trial

Saat kondisi normal & terjadi


3) Kapan identifikasi dilakukan ? perubahan : modifikasi, relay out,
perancangan produk baru, instalasi &
pembongkaran

4) Siapa yang melakukan identifikasi ? Operator S/d Manager sesuai dengan


schedule yang ditetapkan

5) Bagaimana cara melakukan identifikasi ? Observasi : lihat,dengar,coba


TEORI PENYEBAB
KECELAKAAN KERJA
Apa itu Kecelakaan (Accident)?

Kejadian yang tidak direncanakan


Secara umum dihubungkan
dengan konsekuensi yang negatif:
◦ Kematian
◦ Cidera
◦ Hampir celaka
◦ Kerusakan Materi
• Setiap kecelakaan memiliki satu atau lebih penyebab.
• Ada dua jenis penyebab mendasar kecelakaan:
a. Tindakan tidak aman
b. Kondisi tidak aman

87
• Kecelakaan dapat melibatkan salah satu dari dua penyebab atau kedua-duanya.
• Menyadari bahwa kecelakaan ada penyebabnya dan tidak hanya fungsi kesempatan
memungkinkan seseorang untuk melakukan pencegahan kecelakaan.
• Beberapa ahli mengganti istilah "kecelakaan" dengan "kejadian".

88
MOD-TR-K3-002.REV.00

Incident

Accident Near Miss

Non Injury Personal


Damage Accident Injury

On the Job Off the Job

Employee/
Third Party
Contractors

Fatality

LTI

MTC

FA
Teori Penyebab Kecelakaan
Memahami penyebab kecelakaan dapat
menjadi jalan yang efektif untuk
mencegahnya.

Tidak ada pekerja yang ingin celaka, tetapi


kecelakaan tetap terjadi setiap hari.

KENAPA????????
Theories of Accident Causes

1.Accident-Pronness Theory 9. Army System Model


2.Goals-Freedom-Alertness Theory 10. Human factor Theory
3.Domino Theory 11. DOTS Theory
4.Energy Theory 12. Ramsey Theory
5.Adjustment Stress Theory 13. Type of Human Error
6.Distraction’s Theory 14. Accident/Incident Theory
7.Modern Causation Model 15. Epidemilogical Theory
8.Seven Avenue 16. System Theory
17. Behavior Theory

91
Investigasi

Secara sederhana investigasi bisa didefinisikan


sebagai upaya pembuktian, upaya pencarian dan
pengumpulan data, informasi dan temuan lainnya
untuk mengetahui kebenaran atau bahkan
kesalahan dari sebuah fakta.

92
TUJUAN dan MAKSUD ANALISA
KECELAKAAAN

Tujuan:
•Memperbaiki kualitas keselamatan kerja
•Mengurangi kesempatan terjadinya kecelakan kerja serupa dimasa datang
•Menyediakan atau membangun tempat atau lingkungan kerja yang aman

Maksud:
•Untuk mendapatkan kronologi kecelakaan yang benar dan menetapkan kritikal factor.
•Untuk menentukan akar penyebab kejadian kecelakaan kerja (bukan menetapkan siapa
yang salah)
•Menetapkan rekomendasi tindakan perbaikan

93
SASARAN ANALISA
KECELAKAAAN

Mencegah agar kecelakaan serupa tidak terjadi

OBYEK PENYELIDIKAN:
POTENSI BAHAYA PENYEBAB
KECELAKAAN

94
KURANGNYA PENGAWASAN
TEORI

FAKTOR PEKERJAAN &


FAKTOR PRIBADI

KONDISI & TINDAKAN TIDAK


PROGRAM K3

STANDAR
PENYEBAB

INSIDEN

CEDERA / KERUSAKAN
DOMINOKECELAKAAN
FRANK BIRD
TEORI DOMINO FRANK BIRD

PENYEBAB
LEMAHNYA SEBAB LANGSUNG INSIDEN
(Kontak) KERUGIA
KONTROL DASAR N
PROGRAM
TAK SESUAI FAKTOR <KEJADIAN> KECELAKAAN
PERBUATAN
PERORANGAN TAK AMAN KONTAK
STANDAR ATAU
& DENGAN
TAK SESUAI ENERGI KERUSAKAN
FAKTOR KONDISI
KERJA TAK AMAN ATAU YANG TAK
KEPATUHAN BAHAN/ ZAT DIHARAPKAN
PELAKSANAAN
TEORI DOMINO FRANK BIRD
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
KONTROL DASAR LANGSUNG INSIDEN KERUGIAN

• MANUSIA
• PERALATAN
KERUGIAN

• MATERIAL
• LINGKUNGAN
TEORI DOMINO FRANK BIRD
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
KONTROL DASAR LANGSUNG INSIDEN KERUGIAN

 STRUCK AGAINST  menabrak/bentur benda diam/bergerak


 STRUCK BY  terpukul/tabrak oleh benda bergerak
 FALL TO  jatuh dari tempat yang lebih tinggi
 FALL ON  jatuh di tempat yang datar
 CAUGHT IN  tusuk, jepit, cubit benda runcing
 CAUGHT ON  terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar
 CAUGHT BETWEEN  terpotong, hancur, remuk
INSIDEN

 CONTACT WITH  listrik, kimia, radiasi, panas, dingin


 OVERSTRESS  terlalu berat, cepat, tinggi, besar
 EQUIPMENT FAILURE  kegagalan mesin, peralatan
 EVIRONMENTAL RELEASE  masalah pencemaran
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
KONTROL DASAR LANGSUNG INSIDEN KERUGIAN

PERBUATAN TAK AMAN KONDISI TAK AMAN


 OPERASI TANPA OTORISASI  PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK
 GAGAL MEMPERINGATKAN  APD KURANG, TIDAK LAYAK
 GAGAL MENGAMANKAN  PERALATAN RUSAK
 KECEPATAN TIDAK LAYAK  RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS
 MEMBUAT ALAT PENGAMAN
 SISTEM PERINGATAN KURANG
TIDAK BERFUNGSI

SEBAB LANGSUNG
 PAKAI ALAT RUSAK  BAHAYA KEBAKARAN
 PAKAI APD TIDAK LAYAK  KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG
 PEMUATAN TIDAK LAYAK  KEBISINGAN
 PENEMPATAN TIDAK LAYAK  TERPAPAR RADIASI
 MENGANGKAT TIDAK LAYAK
 TEMPERATUR EXTRIM
 POSISI TIDAK AMAN
 SERVIS ALAT BEROPERASI  PENERANGAN TIDAK LAYAK
 BERCANDA, MAIN-MAIN  VENTILASI TIDAK LAYAK
 MABOK ALKOHOL, OBAT  LINGKUNGAN TIDAK AMAN
 GAGAL MENGIKUTI
PROSEDUR
TEORI DOMINO FRANK BIRD
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
KONTROL DASAR LANGSUNG INSIDEN KERUGIAN

FAKTOR PRIBADI FAKTOR KERJA


 KEMAMPUAN FISIK ATAU  PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN
PHISIOLOGI TIDAK LAYAK  ENGINEERING
 KEMAMPUAN MENTAL TIDAK  PENGADAAN (PURCHASING)

SEBAB DASAR
LAYAK  KURANG PERALATAN
 STRESS FISIK ATAU  MAINTENANCE
PHISIOLOGI  STANDAR KERJA
 STRESS MENTAL  SALAH PAKAI/SALAH
 KURANG PENGETAHUAN MENGGUNAKAN
 KURANG KEAHLIAN
 MOTIVASI TIDAK LAYAK
TEORI DOMINO FRANK BIRD
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
KONTROL DASAR LANGSUNG INSIDEN KERUGIAN

LEMAHNYA PENGENDALIAN

 PROGRAM TIDAK SESUAI


LACK OF CONTROL

 STANDARD TIDAK SESUAI


 KEPATUHAN TERHADAP STANDAR
Peran Manajemen Puncak
• Manajemen puncak memegang peranan
kunci keberhasilan K3
• Keberhasilan ditentukan oleh komitmen
manajemen puncak seperti BINTANG
(STAR) yang menyinari seluruh perusahaan
• Manajemen berkepentingan dan
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
dan keberhasilan K3 dalam perusahaan

Manajemen menjadi Roles Models dan menunjukkan


komitmennya (visible commitment) dalam membangun budaya K3
melalui program STAR (Safety Tour And Review)
New Paradigm of Safety Management
The Straits Times, July 24, 2003

Good Safety
is
Good business
Safety equals to any other
knowledge, science and
technology for better
business profitability and
sustainability
KURVA BRADLEY
Sasaran Budaya
Safety kelas dunia

Sebagian besar
masyarakat indonesia
ada di level 1 dan 2
Perusahaan anda ada
dimana?
Problem: tanpa sistem manajemen

Fire drill
Pelatihan Pemeriks
K3 aan
P3K Kesehatn
Pengujian
Work Bahan
Ergonomi permit Kimia
Bahaya
Pelaporan Mekanik
Perundangan K3
Komunikasi Risk
K3 Assessment
Pembelian
Pemeriksaan
Dokumen Lingkungan
tasi K3 Audit K3
Pengelolaan
B3
Manual Komunikasi
Promosi K3 LOTO
K3
P2K3
NewNew Paradigm of Safety Management
Paradigm of Safety Management
Injuries are All Injuries
1 unavoidable Can be prevented

2 Unsafe Act-Condition Management System

3 Fault the Employee Fault the system

4 Supervisor key the safety All Manager the key to safety

5 Short range planning Long term planning

6 Crisis Management Strategic Management

7 Accident Rate Process Control

8 Safety First Safety is Equals


Peran & Tanggung Jawab Struktural
Personel K3

1. Statistic
keeper
2. Designer
3. Developer
4. Evaluator
5. Organizer
Peran Strategis
K3
APA YANG HARUS
DILAKUKAN PERSONEL K3
Syarat profesi
K3
1
2 Integritas
Mengimani
K3

4
Berperilaku safe 24/7
Niatkan
Sedekah
Kedewasaan Sistem
K3
Avoidance Compliance Values
Driven Driven Driven

K3 K3 K3 K3 K3 K3
Beban Tuntutan Prioritas Tujuan Nilai Siapa
hidup kita
Jenjang Kompetensi
K3
1. Mengerti
2. Teknis - bisa melakukan
3. Kelola - bisa mengelola
4. Instruktur - bisa mengajarkan
5. Auditor - bisa mengaudit
6. Asesor - bisa mengases
Jenjang Kompetensi
K3
Pelatihan Asesor

Pelatihan Auditor

Pelatihan Instruktur

Pelatihan Pengelolaan

Pelatihan Teknis

Pelatihan Pengertian
Jenjang Kompetensi Personel
K3
6 Pelatihan Asesor
5 Pelatihan Auditor
4 Pelatihan Instruktur
3 Pelatihan
Pengelolaan
2 Pelatihan Teknis
1 Pelatihan
Pengertian
Pekerj Pengawa Manajeme Personel
a s n K3
Tantanga
n

• Masuk K3 tidak tahu kenapa


• Belum memahami peran dan tanggung jawab personel K3
• Tidak ada perusahaan ideal
• K3 adalah departemen support
• Keyakinan K3 belum total
• Penguasaan perangkat pencegahan kecelakaan lemah
• Tidak punya keterampilan membuat proposal
• Integritas rendah
• Takut capek
• Tidak bisa netral dan independent
• Kemampuan komunikasi rendah
• Jaringan sempit
KESIMPUL
AN
• Peluang karir masih luas
• Tantangan sangat besar
• Siap 24 jam
• K3 profesi nilai hidup
• Perlu dasar K3 kuat
• Perlu keterampilan menyajikan
• Sukses karir K3 banyak dengan
metode mentoring dan networking
• True leader in Safety
Jika kesadaran K3 meningkat,
STAKE stake holder K3 akan berkembang
HOLDER K3 pesat
NASIONAL
REGULATOR
LEMBAGA
PEMERINTAH/DK3N

ASOSIASI PROFESI

LEMBAGA
PENDIDIKAN

INDUSTRI
ASURANSI
INDUSTRI
PENDUKUNG
(APD/FIRE DLL)
JASA TEKNIK K3
(INSPEKSI,UJI DLL)

LEMBAGA
SERTIFIKASI AUDIT K3
PROFESIONAL K3
K3 TANGGUNG JAWAB
Membangun K3 dalam
BERSAMA,AYO BERSAMA KITA perusahaan untuk
BISA meningkatkan budaya K3
Tahun 2020 – Indonesia
berbudaya K3

Perlu meningkatkan upaya


keselamatan dalam PERUSAHAAN
dengan menekankan aspek manusia
sebagai unsur kunci
Thank You

Anda mungkin juga menyukai