Organisasi
1. MemberTim Independen Pengendalian
Keselamatan Migas (TIPKM) 2017
2. Pengurus HSE Indonesia
Pengalaman Project
1. Project Safety culture & Safety Culture
Maturity Level Mubadala
2. Project BCP Saka Energy
3. Project Ergonomic & Psycosocial PT IP
4. Project Ergonomic PT Meares Soputan
MUHAMAD DAWAMAN , SE., M.KKK
Mining (Minahasa Sulut) & Nusa Halmahera
Trainer & Consultant HSE
Minerals (NHM Gosowong Malut)
081383842104 5. Project FERA 24 Site Sub Contractor
d4w4man@gmail.com Unilever, Rudolf Chemical & Polymer
Indonesia, IKPP Perawang & LDC Lampung
6. Project Road Map Safety Culture PLN
7. Consultant Fire Safety Manager Building
ATURAN SELAMA PELATIHAN
DATANG SEMANGAT
KERJA SELAMAT
PULANG TETAP SEHAT
KELUARGA SEJAHTERA
TUJUAN PEMBELAJARAN
DASAR HUKUM
UNDANG – UNDANG
DASAR 1945
UNDANG-UNDANG NO.1
TAHUN 1970
PERATURAN
PELAKSANAAN
TRANSPORTATIO
FOOD SAFETY
N
SAFETY
WORKPLACE SAFETY
Occupational Health & Safety
Background
Murphy’s Law
Jika sesuatu dapat
terjadi ………
(If something can
happen,………..)
Aspek teknis
Aspek Manusia
Aspek Manajemen
Sistem
Dua penyebab utama ???c
ACCIDENT Pendekatan klasik
Hazard People
Unsafe Condition Unsafe Action
Biaya yang
terlihat Biaya
Biayaluka & sakit
luka & sakit
* Pengobatan
* Pengobatan
ALAT BEJANA
MESIN
ANGKUT TEKAN
SHORT MEKANIS
CIRCUIT FIRE
FIRE TOXIC
KIMIAWI
LISTRIK
ELECTRIC POLUSI
SHOCK BAHAYA
HAZARDS IRITASI
BEBAN
SUHU KERJA
ERGONOMI
RADIASI BIOLOGIS
TEKANAN
PENERANGAN
Bahaya K3
Berikut adalah macam-macam kategori hazard (Wells,1996; Plog,2002; Donoghue,2004):
i.Physical hazards : suara bising, radiasi, getaran, temperatur, cahaya,mekanik, listrik
ii.Chemical hazards : zat beracun, debu, uap berbahaya
iii.Mechanical hazards : mesin, alat-alat bergerak, alat-alat kerja
iv.Electrical hazards : arus listrik, percikan bunga api listrik
v.Ergonomic hazards : ruangan sempit, mengangkat, mendorong, menarik
vi.Biological hazards : virus, bakteri, jamur, parasit
vii.Psychosocial hazards : waktu kerja yang lama, tekanan atasan, trauma
viii.Behavior hazards : prilaku kerja
ix.Environmental hazards : limbah industry dan rumah tangga atau pencemaran
Sumber: Google
KONSEP HOLISTIK SISTEM MANAJEMEN K3-SMART SAFETY
Teknis
ACC. PREVENTION PENANGGULANGAN
Fisik
PROGRAM K3
Kimia Aspek Manajemen Inves
-Leadership tigasi
AUDIT
-Organisasi
Biologi -Tugas dan Tanggung Repor
Jawab t
-Dokumentasi dll
Mekanik
Listrik
HA Keselamatan Operasi
• Rekayasa
ACCI Pema Tinjau
ZARD • Safe Work Practices DEN ERP n an
S • Higiene Industri
tauan MGT
Human
• Kesel.Proses
• Inspeksi dll
T
Perilaku Pendekatan Manusia
• Pelatihan/Kompetensi
Error • Komunikasi PENG
• Promosi
• BBS dll
UKUR
Budaya AN
Ergonomi RISK
Sistem
Risk Management
Organisas
Risk Assessment
Proses
Risk Ranking
PENCAHAYAAN
SUMADI, SKM, MM
ISTILAH-ISTILAH DALAM PENERANGAN
INTENSITAS LUMINASI
• Intensitas luminasi adalah daya iluminasi sumber
cahaya untuk meradiasikan fluks luminasi pada
suatu arah tertentu.
• Satuan untuk intensitas luminasi sesuai dengan SI
adalah candela (disingkat cd).
FLUKS ILUMINASI
• Fluks luminasi adalah aliran cahaya yang
diradiasikan dari suatu sumber cahaya.
• Satuan untuk fluks luminasi sesuai SI adalah
lumen
• Satu lumen adalah fluks cahaya yang diemisikan
dalam satu unit sudut, berupa volume dari
sebuah kerucut, dari suatu sumber cahaya
dengan intensitas satu candela.
ILUMINASI
• Iluminasi merupakan suatu ukuran dari cahaya
yang jatuh pada sebuah bidang permukaan.
• Satuan iluminasi sesuai SI adalah lux (lx) yaitu
iluminasi yang dihasilkan oleh satu lumen
cahaya pada permukaan seluas 1 m2.
LUMINASI
• Luminasi merupakan ukuran dari tingkat
terangnya suatu benda atau ukuran dari
besarnya cahaya yang dipantulkan oleh
sebuah permukaan
• Benda-benda yang kita lihat, penampakannya
akan bervariasi sesuai dengan cahaya yang
diemisikan atau dipantulkan oleh benda
tersebutke mata kita.
LUMINASI …
• Satuan luminasi sesuai SI bervariasi sesuai
dengan jenis dari permukaannya.
• Untuk permukaan difusi seperti kertas bercak
atau permukaan benda yang bercat putih, satuan
luminasi adalah lumen per meter persegi.
• Sedangkan untuk permukaan-permukaan yang
berpelitur misalnya reflektor kaca perak, tingkat
terangnya permukaan ini dispesifikasikan dalam
istilah intensitas cahaya dengan satuan candela
per meter persegi
HUKUM ILUMINASI
: Iluminasi
: jarak titik cahaya dengan permukaan/ bidang kerja
: sudut penyinaran
• Sinar-sinar cahaya yang jatuh pada suatu permukaan
dari titik cahaya berjarak d akan mengiluminasi
permukaan itu dengan tingkat iluminasi misalkan 1
lux.
• Jika kemudian jarak d tersebut menjadi dua kali jarak
semula, seperti tampak pada Gambar 10.1, maka
tingkat iluminasi 1 lux akan jatuh pada permukaan
seluas empat persegi satuan luas.
• Jadi iluminasi dari suatu permukaan akan mengikuti
hukum kebalikan kuadrat
Contoh 1
• Sebuah lampu dengan intensitas luminasi l000
cd digantung setinggi 2 m di atas meia
laboratorium. Hitunglah iluminasi langsung di
bawah lampu tersebut
Contoh 2
• Sebuah lentera jalan memiliki sumber cahaya dengan
intensitas 2000 cd dan digantungkan setinggi 4 m dari
permukaan jalan. Tentukanlah iluminasi langsung di bawah
lentera serta pada titik yang berjarak 3 m di sampingnya!
Contoh 2 …
• Untuk mengetahui iluminasi pada titik di permukaan jalan
yong berjarak 3 m di samping lentera maka perlu diketahui
jarak antara sumber cahaya dan posisi titik di permukoon
jalan tersebut, kita sebut sebagai titik B
• Untuk menentukan titik B ini dapat digunakan teorema
Phytagoras
Contoh 3
Sebuah lampu digantung setinggi 4 m di atas sebuah meja.
Iluminasi pada permukaan meja tepat dibawah lampu adalah
300 lx. Tentukanlah:
a)Intensitas luminasi lampu tersebut
b)Titik di permukaan meja dimana iluminasinya adalah 153,6 lx
Contoh 3
Tabel Iluminasi
Metode LUMEN
• Perhitungan dengan menggunakan hukum
kebalikan kuadrat hanya cocok digunakan untuk
membuat skema rancangan sistem penerangan
dimana tidak terdapat permukaan pantulan yang
dapat menghasilkan iluminasi tambahan
(iluminasi sekunder)
• Iluminasi sekunder dihasilkan oleh cahaya-cahaya
yang dipantulan oleh dinding atau langit-langit
gedung menggunakan Metode LUMEN
Metode LUMEN …
Faktor Utilitas (UF)
Faktor Rugi-rugi cahaya
Rugi-rugi Cahaya
Contoh
IKLIM KERJA PANAS
Apa itu Heat Stress ?
Heat Stress adalah tekanan panas yang terjadi karena
lingkungan kerja yang memberikan beban energi panas terhadap
tubuh yang akan mempengaruhi kinerja dan produktifitas kerja
bahkan dapat berakibat kematian.
Introduction
Tekanan Panas dan Dingin
dihubungkan dengan
Konduksi (KOND)
Konduksi adalah perpindahan panas akibat paparan langsung
kulit dengan benda-benda yang ada di sekitar tubuh.
kehilangan panas dengan mekanisme konduksi sangat kecil.
Evaporasi (E)
Evaporasi ( penguapan air dari kulit ) dapat memfasilitasi perpindahan panas tubuh.
Setiap satu gram air yang mengalami evaporasi akan menyebabkan kehilangan panas
tubuh sebesar 0,58 kilokalori. Pada kondisi individu tidak berkeringat, mekanisme
evaporasi berlangsung sekitar 450 – 600 ml/hari.
Konveksi (KONV)
ISBB (0C)
Pengaturan waktu Beban kerja
kerja setiap jam Ringan Sedang Berat
s P
eW
c ss
Sa
a m dengan aman
M ip
Communication
q u Reliable Work :
EAwarenness Pekerja bekerja dengan handal konsisten
menerapkan cara kerja yang aman
and Skill Work :
Behavior
Education & OJT
Pekerja bekerja dengan trampil, memiliki
kemempuan untuk mengetahui abnormality
serta memberhentikan pekerjaan dan
memanggil pimpinan kerja
Skill Work
BASIC PRINCIPLE SAFETY
MGT POLICY
& COMMITMENT
Safe Equipmet
Safe Process
Safe Skills
Safety Rule and Standard
Safety Behavior and Awareness
Tiga pilar mencapai kondisi yang aman
KONDISI AMAN
TINDAKAN AMAN
INTRUKSI
POLA
ATAU KESADARAN
PIKIR
OPERASI
Penanggulangan &
Progress & Follow Up Improvement Safety Map (Visualisasi)
MENGIDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA :
1) Apa yang akan diidentifikasi ? Faktor penyebab Masalah : Manusia,
Metode, Mesin, Material & Lingkungan
87
• Kecelakaan dapat melibatkan salah satu dari dua penyebab atau kedua-duanya.
• Menyadari bahwa kecelakaan ada penyebabnya dan tidak hanya fungsi kesempatan
memungkinkan seseorang untuk melakukan pencegahan kecelakaan.
• Beberapa ahli mengganti istilah "kecelakaan" dengan "kejadian".
88
MOD-TR-K3-002.REV.00
Incident
Employee/
Third Party
Contractors
Fatality
LTI
MTC
FA
Teori Penyebab Kecelakaan
Memahami penyebab kecelakaan dapat
menjadi jalan yang efektif untuk
mencegahnya.
KENAPA????????
Theories of Accident Causes
91
Investigasi
92
TUJUAN dan MAKSUD ANALISA
KECELAKAAAN
Tujuan:
•Memperbaiki kualitas keselamatan kerja
•Mengurangi kesempatan terjadinya kecelakan kerja serupa dimasa datang
•Menyediakan atau membangun tempat atau lingkungan kerja yang aman
Maksud:
•Untuk mendapatkan kronologi kecelakaan yang benar dan menetapkan kritikal factor.
•Untuk menentukan akar penyebab kejadian kecelakaan kerja (bukan menetapkan siapa
yang salah)
•Menetapkan rekomendasi tindakan perbaikan
93
SASARAN ANALISA
KECELAKAAAN
OBYEK PENYELIDIKAN:
POTENSI BAHAYA PENYEBAB
KECELAKAAN
94
KURANGNYA PENGAWASAN
TEORI
STANDAR
PENYEBAB
INSIDEN
CEDERA / KERUSAKAN
DOMINOKECELAKAAN
FRANK BIRD
TEORI DOMINO FRANK BIRD
PENYEBAB
LEMAHNYA SEBAB LANGSUNG INSIDEN
(Kontak) KERUGIA
KONTROL DASAR N
PROGRAM
TAK SESUAI FAKTOR <KEJADIAN> KECELAKAAN
PERBUATAN
PERORANGAN TAK AMAN KONTAK
STANDAR ATAU
& DENGAN
TAK SESUAI ENERGI KERUSAKAN
FAKTOR KONDISI
KERJA TAK AMAN ATAU YANG TAK
KEPATUHAN BAHAN/ ZAT DIHARAPKAN
PELAKSANAAN
TEORI DOMINO FRANK BIRD
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
KONTROL DASAR LANGSUNG INSIDEN KERUGIAN
• MANUSIA
• PERALATAN
KERUGIAN
• MATERIAL
• LINGKUNGAN
TEORI DOMINO FRANK BIRD
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
KONTROL DASAR LANGSUNG INSIDEN KERUGIAN
SEBAB LANGSUNG
PAKAI ALAT RUSAK BAHAYA KEBAKARAN
PAKAI APD TIDAK LAYAK KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG
PEMUATAN TIDAK LAYAK KEBISINGAN
PENEMPATAN TIDAK LAYAK TERPAPAR RADIASI
MENGANGKAT TIDAK LAYAK
TEMPERATUR EXTRIM
POSISI TIDAK AMAN
SERVIS ALAT BEROPERASI PENERANGAN TIDAK LAYAK
BERCANDA, MAIN-MAIN VENTILASI TIDAK LAYAK
MABOK ALKOHOL, OBAT LINGKUNGAN TIDAK AMAN
GAGAL MENGIKUTI
PROSEDUR
TEORI DOMINO FRANK BIRD
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
KONTROL DASAR LANGSUNG INSIDEN KERUGIAN
SEBAB DASAR
LAYAK KURANG PERALATAN
STRESS FISIK ATAU MAINTENANCE
PHISIOLOGI STANDAR KERJA
STRESS MENTAL SALAH PAKAI/SALAH
KURANG PENGETAHUAN MENGGUNAKAN
KURANG KEAHLIAN
MOTIVASI TIDAK LAYAK
TEORI DOMINO FRANK BIRD
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
KONTROL DASAR LANGSUNG INSIDEN KERUGIAN
LEMAHNYA PENGENDALIAN
Good Safety
is
Good business
Safety equals to any other
knowledge, science and
technology for better
business profitability and
sustainability
KURVA BRADLEY
Sasaran Budaya
Safety kelas dunia
Sebagian besar
masyarakat indonesia
ada di level 1 dan 2
Perusahaan anda ada
dimana?
Problem: tanpa sistem manajemen
Fire drill
Pelatihan Pemeriks
K3 aan
P3K Kesehatn
Pengujian
Work Bahan
Ergonomi permit Kimia
Bahaya
Pelaporan Mekanik
Perundangan K3
Komunikasi Risk
K3 Assessment
Pembelian
Pemeriksaan
Dokumen Lingkungan
tasi K3 Audit K3
Pengelolaan
B3
Manual Komunikasi
Promosi K3 LOTO
K3
P2K3
NewNew Paradigm of Safety Management
Paradigm of Safety Management
Injuries are All Injuries
1 unavoidable Can be prevented
1. Statistic
keeper
2. Designer
3. Developer
4. Evaluator
5. Organizer
Peran Strategis
K3
APA YANG HARUS
DILAKUKAN PERSONEL K3
Syarat profesi
K3
1
2 Integritas
Mengimani
K3
4
Berperilaku safe 24/7
Niatkan
Sedekah
Kedewasaan Sistem
K3
Avoidance Compliance Values
Driven Driven Driven
K3 K3 K3 K3 K3 K3
Beban Tuntutan Prioritas Tujuan Nilai Siapa
hidup kita
Jenjang Kompetensi
K3
1. Mengerti
2. Teknis - bisa melakukan
3. Kelola - bisa mengelola
4. Instruktur - bisa mengajarkan
5. Auditor - bisa mengaudit
6. Asesor - bisa mengases
Jenjang Kompetensi
K3
Pelatihan Asesor
Pelatihan Auditor
Pelatihan Instruktur
Pelatihan Pengelolaan
Pelatihan Teknis
Pelatihan Pengertian
Jenjang Kompetensi Personel
K3
6 Pelatihan Asesor
5 Pelatihan Auditor
4 Pelatihan Instruktur
3 Pelatihan
Pengelolaan
2 Pelatihan Teknis
1 Pelatihan
Pengertian
Pekerj Pengawa Manajeme Personel
a s n K3
Tantanga
n
ASOSIASI PROFESI
LEMBAGA
PENDIDIKAN
INDUSTRI
ASURANSI
INDUSTRI
PENDUKUNG
(APD/FIRE DLL)
JASA TEKNIK K3
(INSPEKSI,UJI DLL)
LEMBAGA
SERTIFIKASI AUDIT K3
PROFESIONAL K3
K3 TANGGUNG JAWAB
Membangun K3 dalam
BERSAMA,AYO BERSAMA KITA perusahaan untuk
BISA meningkatkan budaya K3
Tahun 2020 – Indonesia
berbudaya K3