AGENDA PEMBAHASAN
1. Introduksi: Penyebab dan akibat bahaya
2. Identifikasi bahaya tahap perencanaan
a. Methode Induksi
• Sumber-sumber bahaya
• Jenis-jenis bahaya
• Identifikasi bahaya dengan method induksi
b. Methode Deduksi
c. Methode Kombinasi
3. Identifikasi bahaya saat pekerjaan berlangsung
4. Penilaian Resiko
5. Upaya penurunan resiko
2
Tujuan Modul
3
IDENTIFY HAZARDS
• Bahaya (Hazard);
Keadaan yang berpotensi terhadap terjadinya kerugian dalam bentuk
cidera atau penyakit akibat kerja,kerusakan harta benda, lingkungan
atau kombinasi keduanya
• Identify Hazards;
- Proses untuk mengetahui adanya suatu bahaya dan menentukan
karakteristiknya
4
Bahaya, Kejadian dan Akibat
5
Model ISO 17776
Causation and Consequence Model
Rangkaian
Kejadian
KECELAKAAN TERTIMPA BENDA
Kecelakaan seseorang yang tertimpa benda (kantong berisi lumpur
minyak) jatuh ketika membersihkan tangki minyak (Kecelakaan berulang
Terjadi ledakan
dan proses
Kebocoran evakuasi tidak
ddeteksi dilakukan.
tidak cepat Pasokan gas
action tidka dihentikan
RESUME DARI BELAJAR DARI
BEBERAPA KECELAKAAN
Kecelakaan terjadi akibat:
• Terdapat lebih dari satu
perilaku/kondisi tidak aman/ kegagalan
VIDEO
INSIDEN PLAJU
ALAT BEJANA
MESIN
ANGKUT TEKAN
SHORT MEKANIS
CIRCUIT FIRE
FIRE TOXIC
KIMIAWI
LISTRIK
ELECTRIC POLUSI
SHOCK BAHAYA
HAZARDS IRITASI
PSYCHOLOGY STRESS
FISIS
BISING
BEBAN
SUHU KERJA
BIOLOGIS
RADIASI
TEKANAN
FAUNA FLORA
GETARAN
ERGONOMI
Tipe-tipe Bahaya:
Proses Lingkungan Bahan Kimia Nuklir
HC
H2S
Asam
Minyak Mentah
Bahan Kimia
Hidrokarbon mudah Mesin yang sedang
menyala berputar Bekerja di
Ketinggian
Kendaraan yang
sedang bergerak
12
Bahaya apa saja yang ada di tempat kerja?
1. Dapatkah bagian tubuh seseorang terjepit didalam atau diantara benda-benda.
2. Apakah pada tools, mesin-mesin, atau peralatan terdapat bahaya-bahaya
3. Dapatkah para operator melakukan kontak yang mencelakakan dengan benda-benda
4. Dapatkah para operator tergelincir, terpeleset atau jatuh
5. Dapatkah para pekerja menderita keram dari kegiatan mengangkat, menarik atau
mendorong
6. Apakah pekerja terpapar terhadap suhu ekstrem.
7. Apakah noise atau vibrasi yang berlebihan merupakan masalah.
8. Apakah terdapat bahaya dari benda-benda jatuh.
9. Apakah pencahayaan merupakah masalah.
10. Dapatkah kondisi-kondisi cuaca mempengaruhi operasi-operasi aman.
11. Apakah radiasi yang membahayakan menjadi masalah
12. Dapatkan terjadi kontak dengan benda-benda panas, beracun, atau berbahaya
13. Apakah terdapat debu, fumes, mists, atau uap di udara
14. Akankah pekerja melakukan pekerjaan di ketinggian
15. Akankah pekerja melakukan pekerjaan di dalam sebuah confined space, apakah terdapat
gas berbahaya
16. Akankah ada sarana-sarana mengangkat equipment atau materials
17. Apakah tugas yang dilakukan memerlukan sebuah Surat Izin Kerja dikarenakan sifat
bahaya dari pekerjaan.
18. Bekerja dari atas atau menggunakan sebuah tangga atau perancah untuk menjangkau
tempat kerja
13
AGENDA PEMBAHASAN
1. Introduksi: Penyebab dan akibat bahaya
2. Identifikasi bahaya tahap perencanaan
a. Methode Induksi
• Sumber-sumber bahaya
• Jenis-jenis bahaya
• Identifikasi bahaya dengan method induksi
b. Methode Deduksi
c. Methode Kombinasi
3. Identifikasi bahaya saat pekerjaan berlangsung
4. Penilaian Resiko
5. Upaya penurunan resiko
1
4
Pelaksanaan Identifikasi Bahaya pada
Tahap Perencanaan
• APD
• Tindakan EMG:
Evakuasi,
• Identifikasi Sumber
Metoda Induksi Bahaya
Pemadaman,
Komunikasi
• Potensi Kejadian
(ISO 177726) • Akibat dari Kejadian
isolasi sumber
bahaya
Metoda • Memperkirakan
Deduksi dampak kejadian
• Identifikasi bahaya
Metoda dilakukan disetiap Tindakan
langkah pekerjaan:
Kombinasi JSA/JHA,
pencegahan?
1
5
Hazard Control Strategy
Elimination
Substitution
Engineering Control
- Enclosure
- Isolation
- Change to less hazards form
- Local exhaust vent
- Dilution ventilation
Personnel Control / Administrative :
- Education, Training, Procedures, Maintenance,
Housekeeping
- Supervision, Work schedule etc
Protective Equipment
16
METHODE INDUKSI (ISO 17776)
1
7
FORM IDENTIFIKASI BAHAYA
METHODE INDUKSI
BAHAYA SUMBER POTENSI REKOMENDASI UNTUK
KEJADIAN MITIGASI
GAMBAR 1 GAMBAR 2
GAMBAR 3 GAMBAR 4
AGENDA PEMBAHASAN
1. Introduksi: Penyebab dan akibat bahaya
2. Identifikasi bahaya tahap perencanaan
a. Methode Induksi
• Sumber-sumber bahaya
• Jenis-jenis bahaya
• Identifikasi bahaya dengan method induksi
b. Methode Deduksi
c. Methode Kombinasi
3. Identifikasi bahaya saat pekerjaan berlangsung
4. Penilaian Resiko
5. Upaya penurunan resiko
2
1
Pelaksanaan Identifikasi Bahaya pada
Tahap Perencanaan
• APD
• Tindakan EMG:
Evakuasi,
• Identifikasi Sumber
Metoda Induksi Bahaya
Pemadaman,
Komunikasi
• Potensi Kejadian
(ISO 177726) • Akibat dari Kejadian
isolasi sumber
bahaya
Metoda • Memperkirakan
Deduksi dampak
kejadian
• Identifikasi bahaya
Metoda dilakukan disetiap Tindakan
langkah pekerjaan:
Kombinasi JSA/JHA,
pencegahan?
2
2
23
Drain gas Pekerjaan panas
24
• Identifikasi bahaya dimulai dari perkiraan
kejadian dan dampak
• Misalnya: Kegiatan pengangkatan dan
Scaffolding:
• Apa yang akan kejadian dan akibatnya?. Diskusi....
• Perkirakan apa penyebab kejadian. Diskusi....
25
LATIHAN
KEJADIAN KEMUNGKINAN KONSEKUENSI REKOMENDASI
KEJADIAN
Pelaksanaan Identifikasi Bahaya pada
Tahap Perencanaan
• APD
• Tindakan EMG:
• Identifikasi
Evakuasi,
Metoda Induksi Sumber Bahaya
Pemadaman,
• Potensi Kejadian Komunikasi
(ISO 177726) • Akibat dari isolasi sumber
Kejadian bahaya
Metoda • Memperkirakan
dampak
Deduksi kejadian
• Identifikasi
bahaya
Metoda dilakukan
Tindakan
Kombinasi disetiap langkah
pekerjaan: pencegahan?
JSA/JHA,
2
7
Job Safety Analysis
JSA atau JHA ini dipakai luas dalam industri karena:
Metode yang sederhana dan mudah dimengerti
Memungkinkan setiap orang secara sitematis
mengelola dan mengendalikan resiko
Sebagai sarana pelatihan dan konseling terhadap
pekerja.
Dapat sebagai saran pengembangan yang
berkelanjutan.
Dapat digunakan sebagai pengganti Prosedur
Operasi Baku (Standard Operating Procedure)
sementara
Dapat sebagai sarana audit dan verifikasi.
2
8
CONTOH METODA KOMBINASI
JOB SAFETY ANALYSIS
JSA atau JHA diperlukan untuk pekerjaan yang
memerlukan sistim ijin kerja atau jika:
Beresiko tinggi dan kompleks SIKA
lebih dari satu
Pekerjaan baru belum ada prosedur
Pekerja baru
Adanya perubahan yang cukup signifikan
Pekerjaan yang sangat jarang dilakukan
(lebih dari satu tahun sekali).
Pernah terjadi Kecelakaan
Klaim dari pekerja atas cederanya.
2
9
Contoh langkah inti pekerjaan penggantian ban mobil, dalam
penulisan JSA
3
0
31
Format Inti JSA
Job Safety Analysis
Bagaimana melakukan JSA?
Identifikasikan langkah
Identifikasikan
Mengikutsertakan
pekerja yang terlibat inti yang tercakup peralatan yang
dalam pekerjaan dan dalam suatu pekerjaan digunakan dari
tidak terlalu detail setiap langkah
Pimpinan kerja dalam dan tidak terlalu umum
pembuatan JSA. tersebut.
Acceptable
Identifikasikan Menentukan usaha Risk?
potensi kecelakaan yang dapat dilakukan
dan akibatnya dari untuk mencegah atau
setiap langkah inti mengurangi potensi Isi, Tugas dan
tersebut. /akibatkecelakaan Tanggung
Jawab JSA
Dipahami
VIDEO step by step
JOB SAFETY ANALYSIS (unduh youtube)
DISKUSIGRUP
JOB SAFETY ANALYSIS
3 Ismets
4
LEMBAR KERJA
JOB SAFETY ANALYSIS ( JSA )
JSA-ISM
STUDI KASUS
Uraian Tugas :
039T201
3
7
AKTIFITAS PEKERJAAN
3
8
3. Pelaksanaan Identifikasi Bahaya Ketika
Pekerjaan Berlangsung
TANGGUNG JAWAB
INSPEKSI
PERSIAPAN
PELAKSANAAN
PENCATATAN
LAPORAN
MENGEMBANGKAN PERBAIKAN
TINDAK LANJUT ..
Alat Pelindung Diri - Apakah pekerja menggunakan Alat
Pelindung Diri yang sesuai?
- Apakah Alat Pelindung Diri memberikan
proteksi kepada pekerja?
- Jika tidak, mengapa tidak?, apakah Alat
Pelindung Diri enak dipakai atau dilepas?,
apakah mengganggu aktifitas kerja?.
4
9
Contoh daftar periksa Inspeksi/audit Keselamatan Kerja.
Lokasi: Perbengkelan
Tanggal Inspeksi:
0
1. Alat proteksi diri (mencukupi?, digunakan 4. Tindakan pekerja
secara benar?, kondisi bagus?)
Meng adjust alat pelindung
Mata dan muka Merubah posisi
Telinga
Mengatur kembali pekerjaan
Kepala
Menghentikan pekerjaan
Lengan dan tangan
Kaki 5. Prosedur
Sistim alat bantu pernapasan Memadai
2. Posisi pekerja (kasus cidera) Disyahkan ,dimengerti, dan diikuti
Terperangkap
Terjatuh
Temperatur berlebihan
Arus listrik
Tertelan, terserap
5
1
AGENDA PEMBAHASAN
1. Introduksi: Penyebab dan akibat bahaya
2. Identifikasi bahaya tahap perencanaan
a. Methode Induksi
• Sumber-sumber bahaya
• Jenis-jenis bahaya
• Identifikasi bahaya dengan method induksi
b. Methode Deduksi
c. Methode Kombinasi
3. Identifikasi bahaya saat pekerjaan berlangsung
4. Penilaian Resiko
5. Upaya penurunan resiko
5
2
• 4. Penilaian Risiko
53
VIDEO: HAZARD
AND RISK (Unduh Youtube)
54
Matriks Penilaian Risiko
Jika tingkat keparahan (severity) terhadap obyek berbeda maka diambil Grade yang tertinggi. Misal, suatu pekerjaan
keparahannya terhadap manusia (1), alat (2), terhadap lingkungan (4), terhadap citra (3) maka
(KEPARAHAN) POTENSIAL
0 RENDAH Tanpa Cedera ---
1 Cedera Ringan Tidak menyebabkan hari hilang
2 SEDANG Cedera Sedang Menyebabkan hari hilang, maksimum 7 (tujuh) hari
POTENSIAL
0 Tanpa Kerusakan ---
1 Kerusakan Sangat Kecil - Tidak menimbulkan gangguan operasi
RENDAH
- Biaya perbaikan ≤ US $ 1,000
2 Kerusakan Kecil - Menimbulkan gangguan operasi ringan
SEDANG - US $ 1,000 < Biaya perbaikan ≤ US $ 10,000
3 Kerusakan Sedang - Menimbulkan gangguan operasi cukup besar
- US $ 10,000 < Biaya perbaikan ≤ US $ 100,000
4 Kerusakan Besar - Menimbulkan gangguan operasi cukup besar (operasi berhenti)
TINGGI - US $ 100,000 < Biaya perbaikan ≤ US $ 1,000,000
5 Kerusakan Parah - Menyebabkan terhentinya operasi dan bisnis perusahaan (Unit
operasi/field) .
-
56
US $ 1,000,000 < Biaya perbaikan
DAMPAK TERHADAP LINGKUNGAN
SEVERITY RISIKO DAMPAK DEFINISI
(KEPARAHAN) POTENSIAL
0 Tanpa Dampak ---
1 RENDAH Dampak Ringan Ada risiko negatif Lingkungan (kecil) & risiko keuangan (kecil), namun risiko
tsb bisa diabaikan
2 SEDANG Dampak Sedang • Tidak terdapat dampak permanen lingkungan
• Dampak lingkungan setempat
3 Dampak Besar • Menjadi perhatian luas berbagai pihak di daerah (stakeholder) termasuk
TINGGI Setempat media masa setempat
(Skala Daerah) • Menjadi perhatian ringan media masa dan masyarakat nasional
4 • Kerusakan lingkungan parah dan luas namun tidak mengakibatkan
Dampak Besar kerusakan permanen
(Skala Nasional) • Menimbulkan kerugian ekonomi (keuangan) cukup besar namun tidak
menggangu aliran kas perusahaan (cash flow)
• Diperlukan biaya cukup besar untuk memulihkan kondisi lingkungan yang
rusak kembali seperti semula
5 Dampak Luar Biasa • Kerusakan lingkungan parah dan luas serta mengakibatkan kerusakan
(Skala Internasional) permanen (tidak bisa direhabilitasi)
• Menimbulkan kerugian ekonomi (keuangan) sangat besar yang
menggangu aliran kas perusahaan (cash flow)
(KEMUNGKINAN)
A Tidak pernah terdengar di Industri Migas / Panas Bumi /
RENDAH Gedung Perkantoran
B Pernah terdengar di di Industri Migas / Panas Bumi /
Gedung Perkantoran
C MENENGAH Pernah terjadi di sebuah di Industri Migas / Panas Bumi /
Gedung Perkantoran di Indonesia
58
DEFINISI KEPARAHAN (SEVERITY) &
KEMUNGKINAN (PROBABILITY)
KEPARAHAN (SEVERITY) KEMUNGKINAN (PROBABILITY)
Grade Manusia Alat Lingkungan Citra Grade Definisi
59
Latihan RAM
60
AGENDA PEMBAHASAN
1. Introduksi: Penyebab dan akibat bahaya
2. Identifikasi bahaya tahap perencanaan
a. Methode Induksi
• Sumber-sumber bahaya
• Jenis-jenis bahaya
• Identifikasi bahaya dengan method induksi
b. Methode Deduksi
c. Methode Kombinasi
3. Identifikasi bahaya saat pekerjaan berlangsung
4. Penilaian Resiko
5. Upaya penurunan resiko
6
1
5. Upaya Penurunan Risiko
• Penurunan resiko kecelakaan yang hanya
menurunkan akibat dan tidak menurunkan
kemungkinan/frekuensi terjadinya, misalnya Safety
Google
• Penggunaan alat pelindung diri kaca mata tidak
mengurangi kemungkinan terjadinya partikel
terbang tetapi ia menahan partikel tersebut
mengenai mata.
5. Upaya Penurunan Risiko
UPAYA-UPAYA PENURUNAN RESIKO =“COUNTER MEASURES” =
“MITIGATION” = “RISK REDUCTION MEASURES”.
65
TUGAS ASSSIGNMENT:
IDENTIFIKASI BAHAYA
• Melaksanakan Identifikasi bahaya, spt Inspeksi,
pembuatan JSA (dengan Ranking Bahaya) dan
teknik identifikas bahaya lainnya serta membuat
pelaporannya