Anda di halaman 1dari 60

(4 JP)

AGENDA PEMBAHASAN
1. Introduksi: Penyebab dan akibat bahaya
2. Identifikasi bahaya tahap perencanaan
a. Methode Induksi
• Sumber-sumber bahaya
• Jenis-jenis bahaya
• Identifikasi bahaya dengan method induksi
b. Methode Deduksi
c. Methode Kombinasi
3. Identifikasi bahaya saat pekerjaan berlangsung
4. Penilaian Resiko
5. Upaya penurunan resiko

2
Tujuan Modul

1. Membangun kesadaran pentingnya


pelaksanaan identifikasi bahaya pada tahap
perencanaan maupun pada tahap
pelaksanaan.
2. Dapat melakukan identifikasi bahaya dengan
tepat.
3. Dapat menentukan dan melakukan usaha
pencegahan kecelakaan.

3
IDENTIFY HAZARDS

• Bahaya (Hazard);
Keadaan yang berpotensi terhadap terjadinya kerugian dalam bentuk
cidera atau penyakit akibat kerja,kerusakan harta benda, lingkungan
atau kombinasi keduanya

• Identify Hazards;
- Proses untuk mengetahui adanya suatu bahaya dan menentukan
karakteristiknya

- Proses kajian kualitatif untuk mengetahui adanya potensi bahaya dari


suatu kegiatan, proses, produk, material/ bahan dan lingkungan kerja.

- Landasan dari langkah pencegahan kecelakaan yang disebabkan


adanya tindakan tidak aman (unsfe act) dan kondisi tidak aman
(unsafe condition)

4
Bahaya, Kejadian dan Akibat

Ilustrasi Model “Swiss Cheese”

5
Model ISO 17776
Causation and Consequence Model

Rangkaian
Kejadian
KECELAKAAN TERTIMPA BENDA
Kecelakaan seseorang yang tertimpa benda (kantong berisi lumpur
minyak) jatuh ketika membersihkan tangki minyak (Kecelakaan berulang

Kegagalan Lemahnya • Pencantolan yang Sistim


identifikasi kepedulian tidak benar komunikasi
bahaya- setiap • Alat angkut tidak lemah
JSA pekerja benar.
• Tidak ada Barikade Safety Talk
tidak
membahas
pekerjaan
Tidak ada yang akan
saling peduli dilakukan
akan
keselamatan
INSIDEN PIPER ALPHA
Insiden terkait isolasi perpipaan  dengan dilepasnya PSV (Pressure Safety Valve)
untuk testing dan perawatan  165 orang tewas dan hilangnya satu platform

SIKA tidak Isolasi Blind Isolasi Blind


terkomuni- tidak standard tidak standard
kasikan  bocor  bocor

Terjadi ledakan
dan proses
Kebocoran evakuasi tidak
ddeteksi  dilakukan.
tidak cepat Pasokan gas
action tidka dihentikan
RESUME DARI BELAJAR DARI
BEBERAPA KECELAKAAN
Kecelakaan terjadi akibat:
• Terdapat lebih dari satu
perilaku/kondisi tidak aman/ kegagalan

• Ketidakmampuan mengenali bahaya


dan akibatnya

• Ketidaktahuan melakukan upaya-upaya


pencegahan  Karena dimasa lalu tidak
terjadi kecelakaan.

• Budaya dan Manajemen Perusahaan


yang belum mencapai kultur K3 yang
baik  lack of visible commitment

VIDEO
INSIDEN PLAJU
ALAT BEJANA
MESIN
ANGKUT TEKAN

SHORT MEKANIS
CIRCUIT FIRE

FIRE TOXIC
KIMIAWI
LISTRIK
ELECTRIC POLUSI
SHOCK BAHAYA
HAZARDS IRITASI

PSYCHOLOGY STRESS
FISIS
BISING

BEBAN
SUHU KERJA
BIOLOGIS
RADIASI

TEKANAN
FAUNA FLORA

GETARAN

ERGONOMI
Tipe-tipe Bahaya:
Proses Lingkungan Bahan Kimia Nuklir
HC
H2S
Asam
Minyak Mentah

Fisik Biologi Listrik Manusia

• Tipe bahaya apa saja yang harus


diperhatikan oleh kita di tempat kerja?
11
Identifikasi Bahaya
Kita harus secara sistematis mengidentifikasi semua bahaya di area kerja kita
untuk memastikan dicapainya ZERO Injury

Bahan Kimia
Hidrokarbon mudah Mesin yang sedang
menyala berputar Bekerja di
Ketinggian

Kendaraan yang
sedang bergerak

Alat berat yang sedang


bergerak
Benda-benda yang
diangkat

12
Bahaya apa saja yang ada di tempat kerja?
1. Dapatkah bagian tubuh seseorang terjepit didalam atau diantara benda-benda.
2. Apakah pada tools, mesin-mesin, atau peralatan terdapat bahaya-bahaya
3. Dapatkah para operator melakukan kontak yang mencelakakan dengan benda-benda
4. Dapatkah para operator tergelincir, terpeleset atau jatuh
5. Dapatkah para pekerja menderita keram dari kegiatan mengangkat, menarik atau
mendorong
6. Apakah pekerja terpapar terhadap suhu ekstrem.
7. Apakah noise atau vibrasi yang berlebihan merupakan masalah.
8. Apakah terdapat bahaya dari benda-benda jatuh.
9. Apakah pencahayaan merupakah masalah.
10. Dapatkah kondisi-kondisi cuaca mempengaruhi operasi-operasi aman.
11. Apakah radiasi yang membahayakan menjadi masalah
12. Dapatkan terjadi kontak dengan benda-benda panas, beracun, atau berbahaya
13. Apakah terdapat debu, fumes, mists, atau uap di udara
14. Akankah pekerja melakukan pekerjaan di ketinggian
15. Akankah pekerja melakukan pekerjaan di dalam sebuah confined space, apakah terdapat
gas berbahaya
16. Akankah ada sarana-sarana mengangkat equipment atau materials
17. Apakah tugas yang dilakukan memerlukan sebuah Surat Izin Kerja dikarenakan sifat
bahaya dari pekerjaan.
18. Bekerja dari atas atau menggunakan sebuah tangga atau perancah untuk menjangkau
tempat kerja

13
AGENDA PEMBAHASAN
1. Introduksi: Penyebab dan akibat bahaya
2. Identifikasi bahaya tahap perencanaan
a. Methode Induksi
• Sumber-sumber bahaya
• Jenis-jenis bahaya
• Identifikasi bahaya dengan method induksi
b. Methode Deduksi
c. Methode Kombinasi
3. Identifikasi bahaya saat pekerjaan berlangsung
4. Penilaian Resiko
5. Upaya penurunan resiko

1
4
Pelaksanaan Identifikasi Bahaya pada
Tahap Perencanaan
• APD
• Tindakan EMG:
Evakuasi,
• Identifikasi Sumber
Metoda Induksi Bahaya
Pemadaman,
Komunikasi
• Potensi Kejadian
(ISO 177726) • Akibat dari Kejadian
isolasi sumber
bahaya

Metoda • Memperkirakan
Deduksi dampak kejadian

• Identifikasi bahaya
Metoda dilakukan disetiap Tindakan
langkah pekerjaan:
Kombinasi JSA/JHA,
pencegahan?

1
5
Hazard Control Strategy
 Elimination
 Substitution
 Engineering Control
- Enclosure
- Isolation
- Change to less hazards form
- Local exhaust vent
- Dilution ventilation
 Personnel Control / Administrative :
- Education, Training, Procedures, Maintenance,
Housekeeping
- Supervision, Work schedule etc
 Protective Equipment

16
METHODE INDUKSI (ISO 17776)

• Bahaya yang sudah dipilih dari DAFTAR


BAHAYA yang sudah dipersiapkan
sebelumnya.
• Dengan mengetahui Bahaya, Kejadian dan
Aibatnya, bisa dianalisa resiko dan mitigasinya
 Pencegahan (Isolasi, Gas Test dll) dan
Minimasi Loss/cidera akibat Kecelakaan (Emg
prosedur, APAR dll).

1
7
FORM IDENTIFIKASI BAHAYA
METHODE INDUKSI
BAHAYA SUMBER POTENSI REKOMENDASI UNTUK
KEJADIAN MITIGASI

(L): Upaya untuk penurunan


kekerapan (“Likelihood”).

(S): Upaya untuk penurunan


keparahan (“Consequence” atau
“Severity”).
DISKUSI GROUP

• Diskusikan gambar berikut dan tuangkan


dalam formulir.
• Pengisian kolom mitigasi agar dicantumkan
apakah rekomendasinya terkait untuk
menurunkan „kekerapan terjadinya‟ atau
menurunkan „tingkat keparahannya‟.
• Lama diskusi 15 Menit, dan presentasi 15 menit
KEGIATAN IDENTIFIKASI BAHAYA
METHODE INDUKSI

GAMBAR 1 GAMBAR 2

GAMBAR 3 GAMBAR 4
AGENDA PEMBAHASAN
1. Introduksi: Penyebab dan akibat bahaya
2. Identifikasi bahaya tahap perencanaan
a. Methode Induksi
• Sumber-sumber bahaya
• Jenis-jenis bahaya
• Identifikasi bahaya dengan method induksi
b. Methode Deduksi
c. Methode Kombinasi
3. Identifikasi bahaya saat pekerjaan berlangsung
4. Penilaian Resiko
5. Upaya penurunan resiko

2
1
Pelaksanaan Identifikasi Bahaya pada
Tahap Perencanaan
• APD
• Tindakan EMG:
Evakuasi,
• Identifikasi Sumber
Metoda Induksi Bahaya
Pemadaman,
Komunikasi
• Potensi Kejadian
(ISO 177726) • Akibat dari Kejadian
isolasi sumber
bahaya

Metoda • Memperkirakan
Deduksi dampak
kejadian

• Identifikasi bahaya
Metoda dilakukan disetiap Tindakan
langkah pekerjaan:
Kombinasi JSA/JHA,
pencegahan?

2
2
23
Drain gas Pekerjaan panas
24
• Identifikasi bahaya dimulai dari perkiraan
kejadian dan dampak
• Misalnya: Kegiatan pengangkatan dan
Scaffolding:
• Apa yang akan kejadian dan akibatnya?. Diskusi....
• Perkirakan apa penyebab kejadian. Diskusi....

25
LATIHAN
KEJADIAN KEMUNGKINAN KONSEKUENSI REKOMENDASI
KEJADIAN
Pelaksanaan Identifikasi Bahaya pada
Tahap Perencanaan
• APD
• Tindakan EMG:
• Identifikasi
Evakuasi,
Metoda Induksi Sumber Bahaya
Pemadaman,
• Potensi Kejadian Komunikasi
(ISO 177726) • Akibat dari isolasi sumber
Kejadian bahaya

Metoda • Memperkirakan
dampak
Deduksi kejadian
• Identifikasi
bahaya
Metoda dilakukan
Tindakan
Kombinasi disetiap langkah
pekerjaan: pencegahan?
JSA/JHA,

2
7
Job Safety Analysis
JSA atau JHA ini dipakai luas dalam industri karena:
 Metode yang sederhana dan mudah dimengerti
 Memungkinkan setiap orang secara sitematis
mengelola dan mengendalikan resiko
 Sebagai sarana pelatihan dan konseling terhadap
pekerja.
 Dapat sebagai saran pengembangan yang
berkelanjutan.
 Dapat digunakan sebagai pengganti Prosedur
Operasi Baku (Standard Operating Procedure)
sementara
 Dapat sebagai sarana audit dan verifikasi.
2
8
CONTOH METODA KOMBINASI
JOB SAFETY ANALYSIS
JSA atau JHA diperlukan untuk pekerjaan yang
memerlukan sistim ijin kerja atau jika:
 Beresiko tinggi dan kompleks  SIKA
lebih dari satu
 Pekerjaan baru  belum ada prosedur
 Pekerja baru
 Adanya perubahan yang cukup signifikan
 Pekerjaan yang sangat jarang dilakukan
(lebih dari satu tahun sekali).
 Pernah terjadi Kecelakaan
 Klaim dari pekerja atas cederanya.

2
9
Contoh langkah inti pekerjaan penggantian ban mobil, dalam
penulisan JSA

3
0
31
Format Inti JSA
Job Safety Analysis
Bagaimana melakukan JSA?
Identifikasikan langkah
Identifikasikan
Mengikutsertakan
pekerja yang terlibat inti yang tercakup peralatan yang
dalam pekerjaan dan dalam suatu pekerjaan digunakan dari
 tidak terlalu detail setiap langkah
Pimpinan kerja dalam dan tidak terlalu umum
pembuatan JSA. tersebut.

Acceptable
Identifikasikan Menentukan usaha Risk?
potensi kecelakaan yang dapat dilakukan
dan akibatnya dari untuk mencegah atau
setiap langkah inti mengurangi potensi Isi, Tugas dan
tersebut. /akibatkecelakaan Tanggung
Jawab JSA
Dipahami
VIDEO step by step
JOB SAFETY ANALYSIS (unduh youtube)
DISKUSIGRUP
JOB SAFETY ANALYSIS

3 Ismets
4
LEMBAR KERJA
JOB SAFETY ANALYSIS ( JSA )

Pekerjaan (Job) : ……………………………………


APD yang diperlukan : ……………………………………
……………………………………
……………………………………

Sequence of Basic Potential Accident of Recommended Safe


Job Steps Hazards P S Score Job Procedure
(Langkah Kegiatan) (Bahaya Potensial) (Rekomendasi
Keselamatan)

JSA-ISM
STUDI KASUS

Uraian Tugas :

Tanki 039T-201 berisi bahan kimia Toluene yang mempunyai


karakteristik flammable, toxic dan korosif.
Akan dilakukan pekerjaan “Internal Tank Cleaning”
Agar pekerjaan dapat dilaksanakan dengan aman, maka Saudara
dimintauntuk menyusun JSAnya

039T201

JSA-ISM LINK JAWABAN


AGENDA PEMBAHASAN
1. Introduksi: Penyebab dan akibat bahaya
2. Identifikasi bahaya tahap perencanaan
a. Methode Induksi
• Sumber-sumber bahaya
• Jenis-jenis bahaya
• Identifikasi bahaya dengan method induksi
b. Methode Deduksi
c. Methode Kombinasi
3. Identifikasi bahaya saat pekerjaan berlangsung
4. Penilaian Resiko
5. Upaya penurunan resiko

3
7
AKTIFITAS PEKERJAAN

3
8
3. Pelaksanaan Identifikasi Bahaya Ketika
Pekerjaan Berlangsung

APA YANG SEDANG


PILIH DIKERJAKAN
OBSERVASI /
PEKERJAAN SECARA SPESIFIK
INSPEKSI
HIGH RISK DAN PERUBAHAN
KESELAMATAN
METODE KERJA
KERJA

 Kepatuhan pemakaian APD  Perubahan cara kerja


 Kurang fokus pada bahaya  Antisipasi bahaya atas, bawah,
pekerjaan dan lebih mementingkan depan, belakang, atau samping
penyelesaian  Posisi kerja
 Kepedulian terhadap apa yang  Kepatuhan terhadap prosedur dan
dilakukan teman kerjanya. standard
 GHK  Penggunakan perlengkapan kerja
 Lama paparan bahaya  Perubahan cuaca
 Pertimbanagan stop aktifitas  Kepercayaan diri berlebihan dan
berbahaya mengambil resiko

VIDEO BLIND MAN’S BLUFF (LATIHAN OBSERVASI)


4
5
JENIS INSPEKSI
INSPEKSI TAHAP INSTALASI
- ADALAH INSPEKSI YANG DILAKUKAN TERHADAP SUATU PERALATAN KERJA
YANG AKAN DIGUNAKAN DALAM MENANGANI PEKERJAAN TERTENTU PADA
SAAT PERALATAN KERJA TERSEBUT DI RAKIT

INSPEKSI TAHAP OPERASI


- ADALAH INSPEKSI YANG DILAKUKAN TERHADAP SUATU PERALATAN KERJA
YANG SEDANG DIGUNAKAN DALAM MENANGANI PEKERJAAN TERTENTU PADA
SAAT PERALATAN KERJA TERSEBUT DIOPERASIKAN

INSPEKSI TAHAP PEMBONGKARAN


- ADALAH INSPEKSI YANG DILAKUKAN TERHADAP SUATU PERALATAN KERJA
YANG TELAH DIGUNAKAN DALAM MENANGANI PEKERJAAN TERTENTU PADA
SAAT PERALATAN KERJA TERSEBUT DIBONGKAR

INSPEKSI TAHAP PENYIMPANAN


- ADALAH INSPEKSI YANG DILAKUKAN TERHADAP SUATU PERALATAN KERJA
PADA SAAT PERALATAN KERJA TERSEBUT DISIMPAN. TERMASUK KEDALAM
INSPEKSI INI ADALAH KALIBRASI ..
1. TANGGUNG JAWAB ORGANISASI LINI
PELAKSANAAN INSPEKSI ADALAH PEKERJAAN ORGANISASI LINI,
MASING-MASING PENGAWAS DAN MANAJER.
2. TANGGUNG JAWAB PENGAWAS K3
- MEMANTAU KUALITAS INSPEKSI
- MENGANALISA HASIL INSPEKSI

TANGGUNG JAWAB
INSPEKSI

ORANG PROGRAM DAN HASIL KUALITAS


- MEMBUJUK - MENGEMBANGKAN - STANDARISASI
- MELATIH - ME REVIEW - MENJAGANYA
TAHAPAN INSPEKSI

PERSIAPAN
 PELAKSANAAN
 PENCATATAN
 LAPORAN
 MENGEMBANGKAN PERBAIKAN
 TINDAK LANJUT ..
Alat Pelindung Diri - Apakah pekerja menggunakan Alat
Pelindung Diri yang sesuai?
- Apakah Alat Pelindung Diri memberikan
proteksi kepada pekerja?
- Jika tidak, mengapa tidak?, apakah Alat
Pelindung Diri enak dipakai atau dilepas?,
apakah mengganggu aktifitas kerja?.

Posisi dan tindakan pekerja - Apakah seseorang membahayakan diri


sendiri dengan mengangkat benda berat?
- Apakah seseorang bisa terjatuh, tersandung,
tertabrak dengan sesuatu, atau terpukul?.

Alat kerja dan peralatan - Apakah digunakan secara benar? .


- Apakah alat yang dibuat sendiri?.
- Apakah dalam kondisi aman?.

Prosedur - Apakah prosedur tersebut mencukupi?,


apakah prosedur mencegah setiap resiko
yang timbul dalam pekerjaan?.
- Apakah prosedur diikuti?

Kerapian - Apakah tempat kerja rapi?


- Apakah barang-barang sudah dipisahkan
secara baik?.

4
9
Contoh daftar periksa Inspeksi/audit Keselamatan Kerja.

Lokasi: Perbengkelan
Tanggal Inspeksi:

1. Praktek Kerja Tidak Aman 7. Peralatan “handling material”


- Berkelakar yang membahayakan  - Peralatan listrik 
orang lain. - “Hand tool” 
- Penggunaan “air hose” tidak  - Crane dan “hoist”. 
semestinya. - Conveyor 
- Tidak menggunakan alat  - Kabel-kabel, sling, rantai. 
pelindung mesin
- Bekerja pada mesin bergerak 
yang tidak menggunakan alat
pengaman
- Mengendari kendaraan terlalu 
kencang

2. P3K 8. Papan bulletin


- Emergency shower  - Penampilan menarik 
- Kotak P3K berisi obat-obatan  - Tulisan jelas 
- Daftar penggunaan obat-obatan  - Diperbarui secara rutin 
dalam kotak P3K diisi. - Penerangan baik. 

3. Alat-alat kerja 9. Mesin


- Peralatan listrik.  - Penempatan pelindung mesin 
- Sistim pengkabelan alat listrik  - Bocoran-bocoran 
- Penggunaan tempat  - Pemeliharaan 
penyimpanan alat-alat kerja - Belt, shaft, gear, pulley 
- “Hand tool”  - Lube oil dan pembersihan 

4. Proteksi Kebakaran 10. Peralatan bertekanan


- Alat Pemadam Api Ringan  - Slang udara 
(APAR). - Kompressor udara 
- Standpipe, sprinkle head, valve-  - Gas Cylender, hose & slangnya 
valve. - Korosivitas 
- Exit, tangga-tangga dan tanda-  - Sertifikat pemeriksaan 
tanda.
- Tempat penampungan bahan 
mudah terbakar.

5. House Keeping 11. Alat Pelindung Diri


- Lantai, gang-gang, tangga  - Goggle (pelindung mata) 
- Gudang material  - Pelindung muka 
- Locker room  - Sepatu keselamatan 
- WC  - Sarung tangan 
- Ventilasi  - Gas masker 
- Penerangan  - Baju kerja khusus 
- Pembuangan sampah 
5 - Tempat parkir dan halaman . 

0
1. Alat proteksi diri (mencukupi?, digunakan 4. Tindakan pekerja
secara benar?, kondisi bagus?)
Meng adjust alat pelindung
Mata dan muka Merubah posisi
Telinga
Mengatur kembali pekerjaan
Kepala
Menghentikan pekerjaan
Lengan dan tangan
Kaki 5. Prosedur
Sistim alat bantu pernapasan Memadai
2. Posisi pekerja (kasus cidera) Disyahkan ,dimengerti, dan diikuti

Terpukul Dijaga dengan baik

Terperangkap
Terjatuh
Temperatur berlebihan
Arus listrik
Tertelan, terserap

3. Alat kerja dan peralatan

Benar untuk pekerjaan


Digunakan secara benar
Kondisi aman

5
1
AGENDA PEMBAHASAN
1. Introduksi: Penyebab dan akibat bahaya
2. Identifikasi bahaya tahap perencanaan
a. Methode Induksi
• Sumber-sumber bahaya
• Jenis-jenis bahaya
• Identifikasi bahaya dengan method induksi
b. Methode Deduksi
c. Methode Kombinasi
3. Identifikasi bahaya saat pekerjaan berlangsung
4. Penilaian Resiko
5. Upaya penurunan resiko

5
2
• 4. Penilaian Risiko

Pengertian Resiko ; adalah ukuran kemungkinan


(likelihood) serta tingkat kerugian (severity) yang
akan timbul dari suatu sumber bahaya (hazard).

53
VIDEO: HAZARD
AND RISK (Unduh Youtube)

54
Matriks Penilaian Risiko

Jika tingkat keparahan (severity) terhadap obyek berbeda maka diambil Grade yang tertinggi. Misal, suatu pekerjaan
keparahannya terhadap manusia (1), alat (2), terhadap lingkungan (4), terhadap citra (3) maka

tingkat severity pekerjaan tersebut adalah 4


DAMPAK TERHADAP MANUSIA
SEVERITY RISIKO DAMPAK DEFINISI

(KEPARAHAN) POTENSIAL
0 RENDAH Tanpa Cedera ---
1 Cedera Ringan Tidak menyebabkan hari hilang
2 SEDANG Cedera Sedang Menyebabkan hari hilang, maksimum 7 (tujuh) hari

3 Cedera Berat Menyebabkan hari hilang, lebih dari 7 (tujuh) hari


4 TINGGI Cedera Fatal Satu korban meninggal/cacat total permanen/tidak mampu
bekerja
5 Cedera Fatal Ganda Korban meninggal/cacat total permanen/tidak mampu
bekerja lebih dari 1 (satu) orang

DAMPAK TERHADAP PERALATAN


SEVERITY RISIKO DAMPAK DEFINISI

POTENSIAL
0 Tanpa Kerusakan ---
1 Kerusakan Sangat Kecil - Tidak menimbulkan gangguan operasi
RENDAH
- Biaya perbaikan ≤ US $ 1,000
2 Kerusakan Kecil - Menimbulkan gangguan operasi ringan
SEDANG - US $ 1,000 < Biaya perbaikan ≤ US $ 10,000
3 Kerusakan Sedang - Menimbulkan gangguan operasi cukup besar
- US $ 10,000 < Biaya perbaikan ≤ US $ 100,000
4 Kerusakan Besar - Menimbulkan gangguan operasi cukup besar (operasi berhenti)
TINGGI - US $ 100,000 < Biaya perbaikan ≤ US $ 1,000,000
5 Kerusakan Parah - Menyebabkan terhentinya operasi dan bisnis perusahaan (Unit
operasi/field) .
-
56
US $ 1,000,000 < Biaya perbaikan
DAMPAK TERHADAP LINGKUNGAN
SEVERITY RISIKO DAMPAK DEFINISI
(KEPARAHAN) POTENSIAL
0 Tanpa Dampak ---
1 RENDAH Dampak Ringan Ada risiko negatif Lingkungan (kecil) & risiko keuangan (kecil), namun risiko
tsb bisa diabaikan
2 SEDANG Dampak Sedang • Tidak terdapat dampak permanen lingkungan
• Dampak lingkungan setempat
3 Dampak Besar • Menjadi perhatian luas berbagai pihak di daerah (stakeholder) termasuk
TINGGI Setempat media masa setempat
(Skala Daerah) • Menjadi perhatian ringan media masa dan masyarakat nasional
4 • Kerusakan lingkungan parah dan luas namun tidak mengakibatkan
Dampak Besar kerusakan permanen
(Skala Nasional) • Menimbulkan kerugian ekonomi (keuangan) cukup besar namun tidak
menggangu aliran kas perusahaan (cash flow)
• Diperlukan biaya cukup besar untuk memulihkan kondisi lingkungan yang
rusak kembali seperti semula
5 Dampak Luar Biasa • Kerusakan lingkungan parah dan luas serta mengakibatkan kerusakan
(Skala Internasional) permanen (tidak bisa direhabilitasi)
• Menimbulkan kerugian ekonomi (keuangan) sangat besar yang
menggangu aliran kas perusahaan (cash flow)

DAMPAK TERHADAP REPUTASI


0 Tanpa Dampak ---
1 RENDAH Dampak Ringan Dampak kecil namun bisa diabaikan dan tidak menjadi perhatian
samasekali stakeholder (masyarakat)
2 SEDANG Dampak Sedang Sedikit perhatian media masa setempat dan stakeholder (Masyarakat
setempat)
3 Dampak Besar - Menjadi perhatian luas berbagai pihak di daerah (stakeholder)
TINGGI (Skala Daerah) termasuk media masa setempat
- Menjadi perhatian ringan media masa dan masyarakat nasional
4 Dampak Besar - Menjadi perhatian luas berbagai pihak secara nasional (stakeholder)
(Skala Nasional) termasuk media masa
- Mobilisasi aksi-aksi (Demo) nasional
- Peninjauan ulang atau pencabutan ijin operasi
5 Dampak Besar - Menjadi perhatian luas berbagai pihak secara internasional termasuk
(Skala Internasional) media masa
- Mengganggu keputusan/kebijakan Negara
57
DEFINISI KEMUNGKINAN KEJADIAN
(PROBABILITY)

PROBABILITY RISIKO DEFINISI

(KEMUNGKINAN)
A Tidak pernah terdengar di Industri Migas / Panas Bumi /
RENDAH Gedung Perkantoran
B Pernah terdengar di di Industri Migas / Panas Bumi /
Gedung Perkantoran
C MENENGAH Pernah terjadi di sebuah di Industri Migas / Panas Bumi /
Gedung Perkantoran di Indonesia

D Terjadi beberapa kali di sebuah di Industri Migas / Panas


TINGGI Bumi / Gedung Perkantoran di Indonesia

E Terjadi beberapa kali di salah satu kegiatan / operasi


perusahaan

58
DEFINISI KEPARAHAN (SEVERITY) &
KEMUNGKINAN (PROBABILITY)
KEPARAHAN (SEVERITY) KEMUNGKINAN (PROBABILITY)
Grade Manusia Alat Lingkungan Citra Grade Definisi

0 Tanpa Tanpa Tanpa Tanpa A Tidak pernah terdengar di Industri


Cedera Kerusakan Dampak Dampak Migas / Panas Bumi / Gedung
Perkantoran
1 Cedera Kerusakan Dampak Dampak B Pernah terdengar di di Industri
Ringan Sangat Ringan Ringan Migas / Panas Bumi / Gedung
Kecil Perkantoran
2 Cedera Kerusakan Dampak Dampak C Pernah terjadi di sebuah di Industri
Sedang Kecil Sedang Sedang Migas / Panas Bumi / Gedung
Perkantoran di Indonesia
3 Cedera Kerusakan Dampak Besar Dampak Besar D Terjadi beberapa kali di sebuah di
Berat Sedang (Skala Daerah) (Skala Daerah) Industri Migas / Panas Bumi /
Gedung Perkantoran di Indonesia

4 Fatality Kerusakan Dampak Dampak E Terjadi beberapa kali di salah satu


Besar Sangat Besar Sangat Besar kegiatan / operasi perusahaan
(Skala (Skala
Nasional) Nasional)

5 Fatality Kerusakan Dampak Luar Dampak Luar


Ganda Parah Biasa Biasa
(Skala (Skala
Internasional) Internasional)

59
Latihan RAM

60
AGENDA PEMBAHASAN
1. Introduksi: Penyebab dan akibat bahaya
2. Identifikasi bahaya tahap perencanaan
a. Methode Induksi
• Sumber-sumber bahaya
• Jenis-jenis bahaya
• Identifikasi bahaya dengan method induksi
b. Methode Deduksi
c. Methode Kombinasi
3. Identifikasi bahaya saat pekerjaan berlangsung
4. Penilaian Resiko
5. Upaya penurunan resiko

6
1
5. Upaya Penurunan Risiko
• Penurunan resiko kecelakaan yang hanya
menurunkan akibat dan tidak menurunkan
kemungkinan/frekuensi terjadinya, misalnya Safety
Google
• Penggunaan alat pelindung diri kaca mata tidak
mengurangi kemungkinan terjadinya partikel
terbang tetapi ia menahan partikel tersebut
mengenai mata.
5. Upaya Penurunan Risiko
UPAYA-UPAYA PENURUNAN RESIKO =“COUNTER MEASURES” =
“MITIGATION” = “RISK REDUCTION MEASURES”.

(belum ada upaya K3)


TERIMA KASIH

65
TUGAS ASSSIGNMENT:
IDENTIFIKASI BAHAYA
• Melaksanakan Identifikasi bahaya, spt Inspeksi,
pembuatan JSA (dengan Ranking Bahaya) dan
teknik identifikas bahaya lainnya serta membuat
pelaporannya

Anda mungkin juga menyukai