Anda di halaman 1dari 74

Occupational Health & Safety Management System

Training Series :

LOCK OUT - TAG OUT :


steps and implementation at
workplace
Base on OHSAS 18001:2007 & OHS Best Practise
PRINSIP DASAR
LOCK OUT - TAG
OUT
Kenapa perlu LOCK OUT -
TAG OUT?

No one works to get hurt…..•


Tidak ada yang ingin cedera ketika
bekerja…….sehingga insiden jangan
sampai terjadi

• Moral
•Psychology
• Keluarga
Kenapa perlu LOCK OUT -
TAG OUT?
Biaya tidak langsung ( $)
Biaya langsung ( $) • Opportunity cost of Lost Time
• Medical treatment
• Opportunity cost of equipment
• Compensation damage
• Investigation Cost • Opportunity cost of
Investigation
• Lost time
• Lost time of other employees
• Equipment or infrastructure damage
• Deficiency in quality and
quantity of product.
Kenapa perlu LOCK OUT -TAG OUT?

Peralatan &
Manusia
Lingkungan
88 %
10 %

Tindakan Tidak Aman + Kondisi Tidak Aman = 98 %


FAKTOR LAIN = 2 %

INSIDEN…
Kecelakaan itu mahal

• DuPont menghabiskan 30,000 USD/ LTI’s (Lost Time Injury)


• Akzo Nobel telah menghabiskan 12,6 Juta USD untuk 240 LTI’s
• Unilever menghabiskan 300.000 USD / Working day.
Apa itu Lock Out - Tag Out?

Lock out: mematikan saklar, memutuskan arus,


valve atau mengisolasi mekanisme energi (nihil
energi) dengan menempatkan dalam posisi tidak
aktif (off) serta aman.

Tag out: tanda peringatan berupa kartu yang


digantungkan di peralatan dan mesin yang
sedang diisolasi, agar mudah dibaca dan
dikenal oleh karyawan lain.
Apa Tujuan Lock Out - Tag Out?

Untuk memastikan bahwa


peralatan dan mesin, dalam
kondisi perbaikan tidak
dioperasikan sebelum benar-
benar aman dan tidak
membahayakan bagi pekerja
Apa ruang lingkup Lock Out - Tag Out?

Meliputi semua bentuk kegiatan


pemasangan sistem penguncian
(Lock Out) dan penandaan (Tag
Out) pada peralatan dan mesin
yang sedang dalam perbaikan
atau tidak layak dioperasikan
Siapa yang bertanggung jawab terkait
penerapan Lock Out - Tag Out?
Kepala departemen bertanggung jawab mengontrol jalannya
prosedur ini di masing-masing departemen
Pengawas bertanggung jawab untuk mengawasi pemasangan dan
pelepasan lock out dan/atau tag out system bersama-sama
dengan operator yang ditunjuk untuk melakukan
perbaikan/perawatan dan/atau personil engineering/ maintenance
yang bertugas
Operator atau personal engineering/ maintenance yang ditunjuk
bertanggung jawab melaksanakan kegiatan perbaikan/perawatan
sesuai dengan permintaan dan ketentuan yang berlaku
HSSE dan anggota P2K3 area terkait memastikan bahwa setiap
kegiatan penguncian dan pelabelan telah berjalan
Peraturan Perundangan terkait penerapan
Lock Out - Tag Out?
LAMPIRAN II
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 50 TAHUN 2012
TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
6. Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3
6.5 Pemeliharaan, Perbaikan, dan Perubahan Sarana Produksi
6.5.7 Terdapat sistem untuk penandaan bagi peralatan yang sudah
tidak aman lagi untuk digunakan atau sudah tidak digunakan.
Peraturan Perundangan terkait penerapan
Lock Out - Tag Out?
6.5.8 Apabila diperlukan dilakukan penerapan sistem penguncian
pengoperasian (lock out system) untuk mencegah agar
sarana produksi tidak dihidupkan sebelum saatnya.
6.5.9 Terdapat prosedur yang dapat menjamin keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja atau orang lain yang berada didekat
sarana dan peralatan produksi pada saat proses
pemeriksaan, pemeliharaan, perbaikan dan perubahan.
6.5.10 Terdapat penanggung jawab untuk menyetujui bahwa
sarana dan peralatan produksi telah aman digunakan
setelah proses pemeliharaan, perawatan, perbaikan atau
perubahan.
TAHAPAN
PENERAPAN
LOCK OUT - TAG
OUT
Waktu penggunaan Lock out dan Tag out System

Saat melakukan kegiatan perawatan dan


perbaikan pada setiap mesin atau peralatan,
dimana kemungkinan pekerja dapat terluka
karena:
a. Peralatan dan mesin dapat bekerja (start up)
secara tidak terduga.
b. Terlepasnya energi yang tersimpan dari
mesin dan peralatan.
Waktu penggunaan Lock out dan Tag out System

Di dalam situasi yang sangat memerlukan lock out dan


tag out system, yaitu:
a. Saat melepas atau membuat "by pass" alat pelindung
bagian mesin atau alat keselamatan lainnya.
b. Saat pekerja harus memasang atau menempatkan
suatu bagian mesin dimana anggota badan pekerja
dapat tersentuh bagian mesin yang bergerak.
c. Saat peralatan sedang di perbaiki dan/atau tidak layak
dioperasikan.
d. Mereparasi rangkaian listrik
Prinsip penggunaan Lock out -Tag out System

Mengisolasi energi
Memasang lock out dan tag out system yang
dilakukan oleh pekerja terlatih dan berhak
Pemasangan lock out dan tag out system ini
harus mendapatkan persetujuan dan diketahui
oleh Pengawas dan/atau orang yang ditunjuk
oleh Manajemen
Sebelum LOTO dipasang, semua pekerja yang
terlibat dalam area itu harus diberitahu
Persiapan penghentian operasi

Beberapa hal yang harus dilakukan sebelum


mematikan peralatan dan mesin dalam rangka
lock out - tag out system
Identifikasi tipe dan besarnya energi yang
digunakan

Identifikasi bahaya yang mungkin timbul


Analisa tingkat resikonya
Penentuan cara pengendalian resikonya
sumber atau situasi yang
berpotensi
mencelakakan manusia
atau sakit, kerusakan
properti, kerusakan
lingkungan tempat kerja,
atau kombinasi dari
semuanya.

OHSAS 18001:2007 - definisi 3.4


 Bahaya fisika
• Berupa energi seperti kebisingan, radiasi, temperatur ekstrim,
pencahayaan, getaran, tekanan udara dll.
 Bahaya kimia

• Berupa bahan kimia baik dalam bentuk gas, cair, dan padat yang
mempunyai sifat toksit, beracun, irritan, asphyxian, patologik.
 Bahaya biologi

• Bahaya yang berasal dari mikro-organisme khususnya yang patogen


yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan.
 Bahaya ergonomi

-Merupakan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan sebagai


akibat dari ketidak sesuaian disain kerja dengan pekerja.
 Bahaya psikososial (K3)

◦ Mental task overload, stress, organization behavior


kombinasi dari kemungkinan dan
konsekuensi terjadinya kejadian
berbahaya yang terpersyaratkan

OHSAS 18001:2007 - definisi 3.14


Proses perkiraan besarnya risiko secara keseluruhan dan
menentukan apakah risiko dapat ditolerir atau tidak

OHSAS 18001:2007 - definisi 3.15


Identifikasi bahaya dan resiko
Klasifikasikanrisiko
aktivitas kerja
Bahaya :
-Terkena benda berputar
-Terkena sengatan listrik
-Terpukul, dll
Resiko :
-Luka sobek, terpotong
-Luka bakar
-Memar, dll
Penetapan
pengendalian risiko
Tinjau 1. Eliminasi Risk
kecukupan 2. Substitusi acceptable?
rencana 3. Engineering
tindakan 4. Administratif
5. APD
Risiko = Kemungkinan Kejadian x Keparahan
OHSAS 18001:2007: Perencanaan - 4.3.1

 Pertimbangkan
◦ Tindakan pengendalian sudah diterapkan dan sesuai
◦ Pemenuhan peraturan perundangan dan Code of Practice untuk
bahaya-bahaya yang khusus
◦ Jumlah personel yang terpapar
◦ Kegagalan alat (listrik, air)
◦ Kegagalan mesin & peralatan keselamatan
◦ APD
OHSAS 18001:2007: Perencanaan - 4.3.1

 Pertimbangkan tindakan tidak aman dari personel yang


◦ Tidak menyadari adanya bahaya
◦ Tidak memiliki pengetahuan atau ketrampilan untuk melakukan
pekerjaan
◦ Menganggap remeh bahaya
◦ Tidak mengetahui adanya prosedur keselamatan
 Kemungkinan
◦ Tidak terjadi tinggi (highly unlikely)
◦ Tidak terjadi (unlikely)
◦ Terjadi (likely)
OHSAS 18001:2007: Perencanaan - 4.3.1

 Dalam menilai tingkat keparahan suatu


kecelakaan/luka, pertimbangkan
◦ Bagian tubuh yang mungkin terkena dampak
◦ Jenis kecelakaan
 Luka ringan (slightly harmful)
 Luka (harmful)
 Luka berat (extremely harmful)
LIKELIHOOD (L) : KEMUNGKINAN TERJADI
Ranking 1 2 3 4 5
Possible/ Probable/
Unlikely/ Rarely/ Kecil Almost certain/
Mungkin dapat Cenderung
Jarang Kemungkinan Selalu terjadi
terjadi Terjadi

Kecil
Jarang terjadi Mungkin dapat Cenderung
Ranking ASPEK K3
suatu insiden
kemungkinan
terjadi suatu terjadi suatu
Selalu terjadi
terjadi insiden insiden ditempat
ditempat kerja insiden ditempat insiden ditempat
ditempat kerja kerja (misal:
(misal: insiden kerja (misal: 6-10 kerja (misal: 11-
(misal; insiden diatas 20 kali
terjadi 1 kali kali dalam 19 kali dalam
terjadi 2-5 kali dalam setahun)
dalam setahun) setahun) setahun)
dalam setahun)

Cedera/sakit ringan, berdampak


kecil pada K3, memerlukan P3K
1 tetapi pekerja dapat bekerja 1/Low 2/Low 3/Low 4/Low 5/Moderate
kembali. No lost time injury

Cidera/ sakit , hilang hari kerja


2 tanpa cacat permanen
2/Low 4/Low 6/Moderate 8/Moderate 10/High

Cidera/sakit,hilang hari kerja


3 dengan cacat permanen
3/Low 6/Moderate 9/Moderate 12/High 15/High

Cidera/sakit,berakibat kematian/
4 Cacat fisik permanen pada satu 4/Low 8/Moderate 12/High 16/High 20/Extreme
karyawan
Kematian/ Meninggal lebih satu
5 orang dengan kerugian material 5/Moderate 10/High 15/High 20/Extreme 25/Extreme
sangat besar
Risiko yang dapat diterima -risiko yang telah
dikurangi sampai pada tingkat yang mampu
dipikul oleh organisasi yang berkenaan dengan
peraturan hukum dan kebijakan K3 organisasi
itu sendiri
1. Menghilangkan risiko (Eliminasi)
2. Substitusi risiko
3. Pengendalian engineering
4. Rambu/peringatan dan/atau pengendalian
administratif
5. Alat pelindung diri (APD)
Prosedur HIRA
HIRA
Persiapan penghentian operasi
Perlengkapan Operator
Persiapan penghentian operasi
Perlengkapan Operator
Persiapan penghentian operasi

Menghentikan peralatan
a. Matikan sistem dengan menggunakan
pengontrol operasinya (tombol-tombol off).
b. Ikuti semua prosedur dengan baik dan benar,
agar tidak membahayakan diri sendiri
maupun orang lain selama mesin atau
peralatan berhenti operasi
Persiapan penghentian operasi

Mengisolasi mesin dan peralatan


Pergunakanlah semua peralatan untuk
mengisolasi (kunci, gembok, dsb), sehingga
mesin benar-benar telah terisolasi dengan
aman.
Persiapan penghentian operasi
Mengisolasi mesin dan peralatan
Pemasangan Lock out dan Tag out system

Penggunaan perlengkapan lock out - tag out


system
Hanya perlengkapan isolasi yang sesuai dan
disediakan oleh pihak HSSE yang dapat
digunakan untuk lock out - tag out sistem
(Perlengkapan ini tidak boleh digunakan untuk
keperluan yang lain)
Pemasangan Lock out dan Tag out system
Penggunaan perlengkapan lock out - tag out
system
Bilamana gembok (lock out) digunakan, maka
setiap mekanik (operator yang ditunjuk
dan/atau personil engineering/ maintenance)
yang bekerja di tempat itu harus ikut
memasang gembok pribadinya masing-
masing.
Pemasangan Lock out dan Tag out system
Penggunaan perlengkapan lock out - tag out
system
Bilamana digunakan penandaan (tag out
system), maka gantungkanlah /tempelkan tag
out tersebut sehingga menutupi tombol start.
Isilah keterangan dengan lengkap dan benar
penandaan yang dipasang.
Pemasangan Lock out dan Tag out system
Pemasangan Lock out dan Tag out system
Pemasangan Lock out dan Tag out system
Pemasangan Lock out dan Tag out system
Pemeriksaan terhadap peralatan yang diisolasi
Yakinkan bahwa daerah yang berbahaya telah
bebas dari para pekerja.
Teliti dan pastikan bahwa switch utama
pemutus arus (power) tidak dapat digerakkan
ke posisi "on".
Pelepasan Lock out - Tag out system

Pastikan bahwa mesin atau peralatan yang


diperbaiki telah siap dan aman untuk
dioperasikan kembali
Dilaksanakan pengujian terhadap peralatan
untuk memastikan peralatan berjalan sesuai
fungsinya.
 Singkirkan semua tools dari daerah kerja.
Pastikan semua sistem telah terpasang
kembali (termasuk sistem keselamatan: safety
guard, cover, sensor, dsb).
Pelepasan Lock out - Tag out system

Setelah pengujian selesai dilaksanakan dan


dinyatakan peralatan dalam kondisi siap operasi
maka operator dan/atau petugas enginnering/
maintenance
Menginformasikan kepada atasan bahwa
pekerjaan telah selesai,
Memberitahu semua pekerja yang terlibat
dalam area itu bahwa peralatan telah dapat
digunakan seperti semula.
I. Bagaimana kecelakaan dapat terjadi
pada saat melakukan perbaikan?
 Penelitian membuktikan bahwa
kecelakan terjadi karena:
◦ 80% tidak mematikan (power shut
down)
◦ 10% pengoperasian alat oleh orang lain
◦ 5% gagal mencegah timbulnya energi
potensial
◦ Selebihnya adalah sudah mematikan
alat, 5% tapi tidak melakukan verifikasi
Pentingnya LOTO
• Pelaksanaan LOTO
mencegah terjadinya
pelepasan energi atau
berjalannya
mesin/peralatan tanpa
sengaja yang dapat
menyebabkan karyawan
terluka/celaka.
• LOTO dilakukan dengan
menempatkan kunci atau
tanda peringatan pada
alat/mesin yang sedang di
isolasi
Contoh Kecelakaan Akibat tidak dilakukan
LOTO
• Film LOTO 
• Test Case…

Karyawan Maintenance sedang memperbaiki mesin Operator datang dibelakang mesin,


Kemudian MENGHIDUPKAN MESIN
Mesin dalam keadaan STOP/MATI
Bagaimana nasib orang Maintenance tadi?
Tipe Energi Berbahaya

• Tipe energy berbahaya apa sajakah yang terkait


dengan LOTO?
Tipe Energi Berbahaya

 Listrik  Kimia
 Pneumatic/Angin  Radiasi
 Hydraulic  Uap
 Mekanik  Pegas
 Panas  Part yg macet

•Beberapa energi dapat dihidupkan/dimatikan.


•Lainya hanya dapat hilang atau dikendalikan
Energi Potensial vs Kinetik;

Energi potensial dapat berubah menjadi energi kinetik!


Tujuan LOTO adalah untuk mencapai “Kondisi Energi Nol"
Kapan LOTO dilaksanakan?

“…pada saat perbaikan peralatan”.

 Menyetel  Membebaskan macet


 Memeriksa  Pelumasan
 Memodifikasi  Pembersihan
 Mengganti parts
 Mengganti tools

Ada beberapa situasi yang tidak memerlukan LOTO …


Pengecualian LOTO

 Operasi produksi yang normal


 Rutin, berulang, & termasuk bagian produksi
 Pelindung/Alat safety tidak di bypassed
 Anggota tubuh tidak berada pada posisi benda yang bergerak
atau area lain yang berbahaya selama pengoperasian mesin
 Kabel dan steker yang terhubung dengan peralatan
 Steker adalah satu – satunya sumber energi
 Steker dibawah kendali langsung operator
Alat Isolasi Energi
“…dilakukan
“… dilakukan dengan menempatkan kunci pada
Alat isolasi energy…”
energy…”

(Alat yang secara fisik mencegah


Penghubungan atau pelepasan energi)

Contoh:
• Saklar listrik Tombol, Selektor, swicth dan alat
penghubung sirkuit BUKANLAH
• Rem elektrik
alat isolasi energi
• Kunci Hidrolik
• Kunci Pneumatik
• Kunci pipa
Review definisi LOTO

• “LOTO” adalah tehnik yang digunakan untuk


mencegah energy terlepas pada saat proses
perbaikan peralatan. Hal ini dilakukan dengan
menempatkan kunci pada alat isolasi energy
sebelum melakukan pekerjaan.
III. Persyatan dasar LOTO
Semua karyawan akan termasuk dalan peran LOTO
berikut:
“Pelaku”
 Yang melakukan perbaikan & berwenang untuk melakukan LOTO.
“Operator”
 Yang mengoperasikan mesin yang sedang diperbaiki yang sedang
di LOTO.
“Karyawan Lain”
 Bekerja disekitar area LOTO.
Persyaratan dasar LOTO
• Cara yang benar melakukan
pengendalian energi berbahaya adalah
dengan LOCK OUT (Penguncian) YANG
DILENGKAPI DENGAN TAG OUT
(Pelabelan).
• Setiap titik penguncian harus dilengkapi
dengan kunci dan tag secara bersama
• Kunci harus standar dan digunakan
hanya untuk LOTO
• Tag harus menuliskan siapa yang
melakukan penguncian dan tanggal
penguncian
IV. SOP umum LOTO
STEP 1 STEP 2 STEP 3
Kenali Beritahu Orang Matikan Alat
sumber Lain
Energi

STEP 4 STEP 5 STEP 6


Isolasi Alat LOTO Buang Energi
Sisa

STEP 7 STEP 8 STEP 9


Periksa dan Tes Lakukan Buka LOTO
Isolasi Perbaikan
Step 1: Kenali Sumber Energi

 Kenali tipe energi dan kekuatan energi yang


berhubungan dengan alat.
 Kenali semua sumber energi yang men-supply
peralatan (termasuk energi potensial).
 Tentukan alat kendali yang sesuai.
 Perjelas semua identifikasi energi yg dapat
dipertanyakan sumbernya sebelum
melanjutkan.
Step 2: Beritahukan Orang Lain

• Beritahukan secara verbal “operator” dan


“karyawan lain” berkaitan dengan penghentian
alat.
• Tidak semua peralatan akan memiliki
“penanggung jawab/operator”
Step 3: Matikan Peralatan

• Gunakan cara yang


umum untuk
mematikan peralatan.
• Tekan tombol “Stop”,
buka cover, dsb.
Step 4: Isolasi Peralatan
 Setelah mematikan, isolasi
semua peralatan sehingga
alat tidak terhubung
dengan sumber energi.
 Putar saklar pada posisi
“OFF”, buka circuit breaker;
tutup keran, dsb.
Step 5: Lakukan LOTO
 Kunci semua poin isolasi.
 Sertakan tag pada setiap kunci.
 Hal bagus juga untuk menempatkan
tag pada titik operasi (tombol start)
jika titik isolasi letaknya berjauhan
dengan titik operasi.
 Bagaimana jika poin isolasi tidak
dapat dikunci?...
Step 6: Buang Energi Sisa
 Pastikan semua energi potensial atau
energi sisa dapat dikendalikan.
 Tahan part yg naik/turun.
 Lepas/Tahan pegas.
 Buang tekanan.
 Buang cairan.
 Buang gas.
 Biarkan dingin/buang panas.
 Buang arus kapasitor.
 Hentikan benda berputar.
Step 7: Periksa/Check Isolasi

• Dilakukan sebelum kegiatan perbaikan untuk


menguji keefektivan LOTO.
• Gunakan proses start yang biasanya, atau
pastikan “tidak ada energi sisa”.
• Kembalikan semua tombol ke posisi “OFF”
setelah pengujian.
• Verifikasi adalah langkah kerja yang paling sering
dilewatkan dalam evaluasi.
Step 8: Lakukan Perbaikan

 Lakukan pekerjaan perbaikan yang dibutuhkan.


 Hindari melakukan apapun yang berpotensi
mengaktifkan peralatan.
Interupsi LOTO
 OK untuk mengganggu LOTO, tetapi harus
diterapkan kembali jika pekerjaan perbaikan
diteruskan kembali.

Contoh :
Saat uji gerak, putar, fungsi, arus dsb; namun harus memastikan bahwa :
• Anggota tubuh tidak berada pada posisi benda yang bergerak atau area lain
yang berbahaya selama pengoperasian
• Langkah pencegahan terhadap potensi bahaya sudah dilakukan
• PPE sesuai dengan langkah pencegahan
Step 9: Buka LOTO

• Semua kunci, tag dan alat isolasi di buka oleh orang yang
sama yang melakukan penguncian.
• Buka semua alat isolasi dari area peralatan.
• Pasang kembali semua cover/pelindung mesin.
• Informasikan semua pihak terkait mengenai pembukaan
LOTO
• Pastikan area bersih dan aman pada saat akan di start
kembali.
V. Situasi Khusus
 LOTO kelompok
Jika bekerja lebih dari satu orang pada peralatan yang sama
◦ Tiap orang harus menerapkan LOTO-nya masing - masing.
◦ HSE harus menyetujui prosedur alternative yang diajukan.
 Perubahan Shift Kerja
Jika pemasang LOTO berakhir jam kerja-nya sebelum pekerjaan perbaikan selesai
◦ Pekerja yang akan menggantikan harus terlebih dahulu memasang LOTO-nya sebelum
pekerja yang habis shift melepas LOTO mereka.
◦ HSE harus menyetujui prosedur alternative yang diajukan.
 Permintaan pembukaan LOTO
◦ Supervisor harus diberitahu apabila pemilik kunci tidak ada.
◦ Pemilik kunci tidak menitipkan kunci pada rekan yang lain jika pekerjaan masih
berlangsung.
Kesimpulan

 Semua energi berbahaya harus dikendalikan (kinetic &


potential).
 Pengendalian melalui alat isolasi energi (jangan bergantung
pada isolasi sirkuit).
 Gunakan kunci khusus untuk LOTO.
 Tag harus ada pada setiap kunci.
 Sembilan prosedur langkah LOTO – ingat untuk selalu
melakukan pengujian.
 Langkah perlindungan dan pencegahan harus dilakukan pada
situasi khusus.
Jenis – jenis kunci
Apakah ini merupakan sebuah LOTO?

Anda mungkin juga menyukai