A DENGAN DIARE
DIRUANG AMARILIS 2 RSUD TUGUREJO
Oleh :
AISA EMILIA
081211022
A. KONSEP TUMBANG
1. Pertumbuhan
a. Pengertian
Menurut Soetjiningsih dan Ranuh (2015) pertumubuhan
juga perubahan yang bersifat kuantitatif karena bertambah
banyak jumlah,ukuran,dimensi pada tingkat sel,organ,system
organ maupun individu. Misalnya,anak bertambah besar bukan
saja karena fisik,melainkan juga ukuran dan struktur organ tubuh
dan otak. Otak anak semakin tumbuh terlihat dari kapasitasnya
untuk belajar lebih besar,mengingat ,dan mempergunakan akalnya
semakin meningkat. Anak tumbuh baik secara fisik maupun mental.
b. Ciri- ciri pertumbuhan
Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar,
jumlah, ukuran organ atau individu dan hal ini dapat diukur melalui
ukuran berat, ukuran panjang, besar lingkaran kepala. Semua hal
ini memerlukan proses pemantauan yang tepat.
Ciri Pertumbuhan :
Merupakan perubahan yang dapat diukur secara kuantitatif
Mengikuti perjalanan waktu
Dalam keadaan normal, setiap anak memiliki pertumbuhan
tertentu. Manusia tidak pernah statis, semenjak
pembuahan hingga ajal selalu terjadi perubahan, baik
dalam kemampuan fisik maupun kemampuan psikologis.
Piaget menjelaskan bahwa struktur itu "tidak pernah statis dan
sudah ada semenjak awal." Dengan perkataan lain, organisme yang
matang selalu mengalami pembuahan yang progresif sebagai
tanggapan terhadap kondisi yang bersifat peng-alaman dan
perubahanperubahan itu mengakibatkan jaringan interaksi yang
majemuk.
c. Indikator Pertumbuhan
Panjang Badan
Berat Badan
Ubun- Ubun
Lingkar Kepala
Gigi
d. Pertumbuhan berdasarkan usia
2. Perkembangan
a. Pengertian
Perkembangan (development) adalah tambahnya kemampuan
(skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam
pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses
pematangan.
b. Periode Perkembang
Periode Pranatal
Periode Bayi
Periode Kanak-Kanak Awal
Prasekolah
Periode Kanak-Kanak Pertengahan
c. Indikator Perkembangan
Formulir KPSP menurut usia :
3,6,9,12,15,18,21,24,30,36,42,48,54,60,66,72 bulan. Formulir
ini berisi 9-10 pertanyaan tentang kemampuan perkembangan
yang telah dicapai anak.
Alat bantu pemeriksaan berupa :
bola, boneka, kubus sisi 2,5 cm, benang wol merah, kertas,
krayon, kismis,kerincingan,lonceng.
d. Teori Perkembangan menurut Ericson dan Frued
Menurut Frued
1) Fase Oral
2) Fase Anal
3) Fase Falik
4) Fase Laten
5) Fase General
Menurut Erikson
1) Percaya vs Tidak Percaya
2) Otonomi vs Rasa Malu dan Ragu
3) Inisiatif vs Rasa Bersalah
4) Industri vs inferiority
5) Identitas vs Kerancauan Peran
5. Manifestasi Klinis
Menurut Kementerian Kesehatan RI (2015), tanda dan gejala diare
pada anak adalah sebagai berikut:
1. Mula-mula anak/bayi cengeng gelisah, suhu tubuh mungkin
meningkat, nafsu makan berkurang.
2. Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer,
kadang disertai wial dan wiata.
3. Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur
empedu.
4. Anus dan sekitarnya lecet karena seringnya difekasi dan tinja
menjadi lebih asam akibat banyaknya asam laktat.
5. Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elistitas kulit
menurun), ubun-ubun dan mata cekung membran mukosa kering
dan disertai penurunan berat badan.
6. Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat tekan darah
turun, denyut jantung cepat, pasien sangat lemas, kesadaran
menurun (apatis, samnolen, sopora komatus) sebagai akibat
hipovokanik.
7. Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria).
8. Bila terjadi asidosis metabolik klien akan tampak pucat dan
pernafasan cepat dan dalam. (Kusmaul).
6. Komplikasi
Menurut Marcdante (2014) komplikasi yang dapat terjadi dari diare
akut maupun kronis, yaitu:
1) Kehilangan air dan elektrolit (terjadi dehidrasi) Kondisi ini dapat
mengakibatkan gangguan keseimbangan asam basa (asidosis
metabolik)
2) Hipoglikemia
3) Gangguan gizi
4) Gangguan sirkulasi
5) Hiponatremi
7. Pemeriksaan Penunjang
Menurut Kyle (2014), pemeriksaan laboratorium dan diagnostic untuk
diare yaitu:
1. Pemeriksaan tinja
- Markoskopik dan mikroskopik
- Ph dan kadar gula pada tinja
- Biakan dan resistensi feses (color)
2. Analisa gas dada apabila didapatkan tanda-tanda gangguan
keseimbangan asam basa (pernafasan kusmaoul).
3. Pemeriksaan kadar ureum kreatif untuk mengetahui faal ginjal
4. Pemeriksaa elektrolitterutama kadar Na,K,Kalsium dan fosfat
8. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan medis
Menurut Setiati (2014), penanganan diare akut sebagai berikut :
1. Rehidrasi Cairan Pada keadaan awal dapat diberikan sediaan
e. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi dalam keperawatan merupakan kegiatan dalam
menilai tindakan keperawatan yang telah ditentukan untuk
mengetahui pemenuhan kebutuhan klien secara optimal dan
mengukur hasil dari proses keperawatan. Tahap evaluasi
merupakan perbandingan yang sistematik dan terencana tentang
kesehatan klien dengan tujuan yang telalh ditetapkan, dilakukan
berkesinambungan dengan melibatkan klien dan tenaga kesehatan
lainnya. (Suarni & Apriyani, 2017).
DAFTAR PUSTAKA
Debby Daviani Prawati, Dani Nasirul Haqi. (2019). Faktor Yang Mempengaruhi
Kejadian Diare Di Tambak Sari, Kota Surabaya.
Dewi V, N. L. 2010. Asuhan Neonatus bayi dan Anak Balita. Jakarta: Salemba
Medika
Kyle; Terri; Carman; Susan. 2014. Buku Ajar Keperawatan Pediatri. Edisi 2. Vol.1.
Jakarta: EGC
Sinaga esmi (2018). Karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada klien anak dengan
diare di puskesmas puuwatu
Najah hidayatun (2020). Asuhan keperawatan anak dengan diare yang dirawat di
rumah sakit