LAPORAN KASUS
Jenis Persalinan :
Pervaginum ( )
Sectio cesarean ( ( √ ) ; Alasan : Indikasi KPD 2 hari, anemia dan
gagal induksi
Komplikasi kehamilan :
Tidak ada ( ( √ ) Ada ( )
Perawatan antenatal ( )
Ruptur plasenta / plasenta previa ( )
Pre eklampsia / toxcemia ( )
Suspect sepsis ( )
Persalinan premature/post matur ( ( √ )
Masalah lain : _____________________________
Instruksi : Beri tanda ( √ ) pada istilah yang tepat/sesuai dengan data-data dibawah
ini.
Gambarkan semua temuan abnormal secara objektif, gunakan kolom data
tambahan bila perlu.
3. Tonus/aktivitas
a. Aktif ( ) Tenang ( ( √ ) Letargi ( ) Kejang ( )
b. Menangis keras ( ( √ ) lemah ( ) Melengking ( ) Sulit
menangis ( )
4. Kepala /Leher
a. Fontanel anterior : masih teraba lembek
b. Fontanel posterior : masih teraba
c. Sutura sagitalis : sudah tida terlihat
d. Gambaran wajah : bentuknya oval dan tidak ada kelainan
e. Molding ( ( √ ) Caput succedaneum ( ) Cephalhematoma ( )
makrochepal ( ) mikrocephal ( ) anencephaly ( )
f. leher : simetris ( ( √ ) asimetris ( ) pergerakan bebas ( ( √
) pembesaran kelenjar ( ) peningkatan JVP ( ) kaku
kuduk ( )
5. Mata : jumlahnya ada 2, bentyk mata kiri dan kanan simetris,
tidak ada lesi, tidak ada strabismus, tidak ada glukoma kongenital, tidak
ada secret dimata
6. Telinga : jumlah telinga ada 2, simetris antara kiri dan kanan, tidak
ada lesi dan tidak ada secret
7. Hidung : terdapat lubang hidung, keadaan hidung simetris, tidak
ada lesi, sedikit ada secret, tidak ada pernafsan cuping hidung
8. Wajah : bentuk wajah simetris, tidak ada lesi, tidak ada kelainan
akibat trauma jalan lahir, bentuk ajah normal dan tidak ada down sindrom
9. Bibir : bentuk bibir simetris, muka bibir lembab, palatum utuh,
keadaan mulut kotor, terpasang OGT.
10. Toraks/Dada : bentuk dada simeris, terdapat bercak merah, putting susu
sejajar dan simetris, pergerakan dada saat bernafas simetris, saat di
auskultasi jantung lubdub dan saat auskultasi versikuler
11. Abdomen : bentuk abdomen membuncit, bergerak bersamaan saat
bernafas, tidak ada lesi, tidak ada pembesaran hepar
12. Umbilikus : terdapat umbilicus dan umbilicus menonjol serta bersih
13. Ekstremitas Atas : tangan kanan dan kiri simetris, jumlah jari ada 5 antara
yang kiri dan, kanan, tidak ada lesi, akral dingin, CRT 3 detik,
akrosianosis
14. Ekstremitas Bawah : kaki kanan dan kiri simetris, jumlah jari kanan dan
kiri ada 5, akral dingin tidak ada lesi CRT 3 detik, akrosianosis
15. Genital : terdapat albia mayora dan labia minora, keadaan genitalia
bersih, terdapat lubang vagina
16. Anus : terdpat lubang anus, sekitar lubang anus tampak
kemerahan
17. Kulit : tidak ada tanda lahir dibagian tubuh pasien
RIWAYAT SOSIAL
Keterangan :
Prematur
BBLR
Kemampuan metabolism
Bayi tidak mampu panas menurun Ketidakmampuan
melekat pada menelan makanan
payudara ibu
Lemak kulit
berkurang
Kehilangan panas
Terpasang OGT
Ketidakadekuatan refleks
menghisap bayi Suhu tubuh menurun
Intake nutrisi
Menyusui Tidak Hipotermia inadekuat
Efektif
Defisit Nutrisi
ANALISA DATA
Diagnosa
No Data Analisa Data & Patoflow
Keperawatan
1 Data Subjektif : - BBLR Hipotermia
Data Objektif :
- Kulit teraba dingin Immaturnitas jaringan organ
- Akrosinosis
- CRT 3 detik Kemmapuan metabolism panas
- Suhu : 35,6 oC menurun
- HT : 157x/menit
- R : 46x/menit Lemak kulit berkurang
Kehilangan panas
Hipotermia
2 Data Objektif : Prematur Defisit Nutrisi
- Prematurnitas
- Usia kehamilan 34 minggu BBLR
- Mulut kotor
- Ketidakmampuan menelan Reflex menghisap tidak adekuat
makanan
- Reflek hisap lemah Ketidakmampuan menelan
- Terpasang OGT makanan
- LD : 27, 5 cm
- LK : 32 cm Otot menelan lemah
- PB : 46 cm
- BB : 2070 gram Terpasang OGT
- Bilirubin indirek 12,8
mg/Dl
- Bilirubin total 13,3 mg/dL Intake nutrisi inadekuat
- Hematocrit 42%
Difisit Nutrisi
3 Data subjektif : - BBLR Menyusui tidak
Data Objektif : efektif
- Bayi tidak mampu melekat Tidak rawat gabung
pada payudara ibu
- Intake bayi tidak adekuat Tidak mampu meekat pada
- Bayi tidak menghisap payudara ibu
terus-menrus
- Bayi menangis saat disusui Bayi menangis saat disusui
ibu
- Reflek menghisap lemah Ketidakadekuatan reflek menghisap
- Terpasang OGT
Menyusui Tidak Efektif
RENCANA KEPERAWATAN
Kriteria Hasil/Tujuan INTERVENSI AKTIVITAS
Diagnosa Keperawatan
(SLKI) (SIKI) (SIKI)
Hipotermia b.d kekurangan Setelah dilakukan intervensi keperawatan Manajemen Observasi
lemak subkutan dibuktikan selama 2x24 jam maka “Termogulasi Hipotermia - Monitor suhu tubuh
dengan : Neonatus” membaik, dengan kriteria hasil: - Identifikasi penyebab hipotermia
Data Subjektif : - - Menggigil menurun - Monitor tanda dan gejala akibat hipotermi
Data Objektif : - Akrosianosis menurun Terapeutik
- Prematurnitas - Dasar kuku sianotik menurun - Sediakan lingkungan yang hangat
- Usia Kehamilan 34 - Suhu tubuh meningkat - Ganti pakaian dan linen yang basah
Defisit Nutrisi b.d Setelah dilakukan intervensi keperawatan Pemantauan Nutrisi Observasi
ketidakmampuan menelan selama 2x24 jam maka “Status Nutrisi - Identifikasi factor yang mempengaruhi
makanan dibuktikan Bayi” membaik, dengan kriteria hasil: asupan gizi
dengan : - BB meningkat - Identifiksi perubahan berat badan
Data Objektif : - Panjang badan meningkat - Identifikasi kelainan pada kuku
- Prematurnitas - Lingkar kepala meningkat - Identifikasi kemampuan menelan
- Mulut kotor - Lingkar dada meningkat - Identifikasi kelainan rongga mulut
- Ketidakmampuan - Prematurnitas menurun - Monitor muntah
menelan makanan - Tebal lipatan kulit meningkat - Monitor asupan oral
- Reflek hisap lemah - Proses tumbuh kembang membaik - Monitor warna konjungtiva
- Terpasang OGT - Lapisan lemak membaik - Monitor hasil laboratorium
- LD : 27, 5 cm Teraputik
- LK : 32 cm - Timbang berat badan
- PB : 46 cm - Ukur antropometri
- BB : 2030 gram - Hitung perubahan berat badan
- Bilirubin indirek 12,8
- Dokumentasikan hasil pemantauan
mg/Dl
Kolaborasi
- Bilirubin total 13,3
- Informasikan hasil pemantauan
mg/dL
- Hematocrit 42%
-
Menyusui tidak efektif b.d Setelah dilakukan intervensi keperawatan Edukasi Observasi
ketidakadekuatan refleks selama 2x24 jam maka “Status Menyusui” Menyyusui - Identifikasi kesiapan dan kemampuan
menghisap bayi dibuktikan membaik, dengan kriteria hasil: menerima informasi
dengan : - Perlekatan bayi pada payudara ibu - Identifikasi tujuan dan keinginana menyusui
Data subjektif : - meningkat Teraputik
Data Objektif : - Berat badan bayi meningkat - Sediakan materi dan media pendidikan
- Bayi tidak mampu - Bayi tidur setelah menyusui kesehatan
melekat pada - Intake bayi meningkat - Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
payudara ibu - Hosapan bayi meningkat kesepakatan
- Intake bayi tidak - Bayi rewel menurun - Berikan kesempatan untuk bertanya
adekuat - Bayi menangis setelah menyusui - Dukung ibu meningkatkan kepercayaan diri
- Bayi tidak menghisap menurun dalam menyusui
terus-menrus - Libatkan system pendukung : suami, keluarga
- Bayi menangis saat Edukasi
disusui ibu - Berikan konseling menyusui
- Reflek menghisap - Jelskan manfaat menyusui bagi ibu dan bayi
lemah - Ajarkan 4 (empat) posisi menyusui dan
- Terpasang OGT perlekatan
- BB 2070 gram - Ajarakan perawatan payudara antepartum
dengan mengkompres kapas yang telah di
berikan minyak kelapa
- Ajarkan perawatan payudara postpartum
Tgl. Pengkajian : 16 Maret 2021 Nama Pasien : By Ny S.
Nama Mahasiswa : Mira Listianti M. Umur : 10 Hari
Ruang Praktek : Perinatologi Jenis Kelamin : Perempuan
Nama Dokter : - No. Rekam Medis : 00.42.88.60
1. Tujuan Penelitian :
Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode kantong plastik dalam
pencegahan hipotermi pada Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)
2. Metode Penelitian :
Metode dalam penelitian ini yaitu quasy eksperiment dengan rancangan pre-post test with
control group design.
3. Pengambilan Sampel :
Jumlah sampel yang diteliti adalah 28 BBLR, 11 BBLR dilakukan metode kantong plastik
dan 17 BBLR sebagai kelompok kontrol
4. Hasil Penelitian :
Perawatan dengan kantong plastik akan mengurangi kehilangan panas karena penguapan
dan kemungkinan radiasi tidak dapat melewati penghalang plastik sehingga dapat
meningkatkan suhu bayi. Selain itu kantong plastik yang dibungkuskan pada bayi akan
menjadi kedap udara sehingga akan mencegah kehilangan panas baik evaporasi, radiasi,
konduksi, konveksi sehingga akan menghasilkan panas dan meningkatkan suhu. Penelitian
Leadford, A et all (2013) di University Teaching Hospital, Lusaka, Zambia menunjukkan
bahwa kantong plastik dapat mencegah hipotermia pada bayi preterm dan BBLR. Bayi
yang diberikan kantong plastik lebih cenderung memiliki suhu dalam kisaran normal
dibandingkan dengan bayi dalam kelompok perawatan standar. Penggunaan polyethylene
oklusif atau pembungkus kantong plastik yang digunakan pada saat lahir di ruang bersalin
mengurangi hipotermia pada bayi berat lahir sangat rendah dan sangat rendah.
Diperkirakan bahwa kantong plastik mengurangi penguapan dan kehilangan panas.
Kantong plastik dapat menjadi pilihan yang terjangkau bagi negara-negara berkembang.
Plastik adalah suatu bahan yang termasuk dalam golongan polimer yang bersifat
termoplastik. Plastik ini akan mengurangi kehilangan panas karena penguapan dan
kemungkinan radiasi tidak dapat melewati penghalang plastik sehingga dapat
meningkatkan suhu bayi. Perawatan bayi prematur / berat lahir rendah dengan metode
plastik saat lahir dibandingkan dengan perawatan termoregulasi standar mengurangi
hipotermia tanpa mengakibatkan hipertermia, dan merupakan low cost, alat berteknologi
rendah untuk wilayah dengan keterbatasan sumber daya. Kantong plastik bisa jadi pilihan
yang terjangkau untuk negara berkembang. (Leadford, A et all, 2013)