Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI Ny.

SS DENGAN MASALAH
KEPERAWATAN HIPOTERMI DI RUANG PERISTI
RSUD dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

Disusun Oleh :

KHAMAMI
NIM. A31801138

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2018
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI Ny. SS DENGAN MASALAH


KEPERAWATAN HIPOTERMI DI RUANG PERISTI
RSUD dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pembelajaran Stase Anak Program


Pendidikan Profesi Ners B STIKes Muhammadiyah Gombong

Telah Disahkan Pada :

Hari :
Tanggal :

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan

(Nurlela, S.Kep.Ns, M.Kep.) (Sri Abdi Lestari, S.Kep.Ns)

BAB II
TINJAUAN KASUS

A. DATA BAYI
1. Nama bayi : Bayi Ny. SS
Tanggal di rawat : Sabtu/ 20 Oktober 2018
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Sruweng 4/2 Sruweng Kebumen.
Tanggal lahir/usia : 20 Oktober 2018/1 hari
Nama orang tua : Bp Y
Pendidikan ayah/ibu : SLTA
Pekerjaan ayah/ibu : SLTA
Usia ayah/ibu : 28 tahun
Diagnosa medis : BBLR post SC dengan asfiksia sedang
2. Riwayat Bayi
APGAR Skore : 5-6-8
Usia gestasi : 32mgg + 6hari
Berat badan : 1900 gram
Panjang badan : 44cm
Komplikasi persalinan : bayi lahir tidak langsung menangis
Aspirasi meconium :-
Denyut jantung janin abnormal (-)
Prolapse tali pusat/lilitan tali pusat (-)
Ketuban pecah dini (-)
3. Riwayat Ibu

Usia Gravida Partus Abortus


28 tahun Gestasi 2 Partus 1 Abortus 0

- Jenis persalinan :
Pervaginam ( ) section caesaria (  )
Alasan : G2P1A0 dengan partus tak maju kemudian dilakukan SC
- Komplikasi kehamilan
Tidak ada (-) Ada (-)
- Perawatan antenatal (  )
- Rupture plasenta/plasenta previa (- )
- Pre eklamsi / toksemia (-)
- Suspect sepsis (- )
- Persalinan premature / post matur : premature
- Masalah Lain : tak ada

B. PENGKAJIAN FISIK NEONATUS


1. Reflek :
Moro (lemah ) menggenggam (lemah )
Menghisap (lemah)
2. Tonus / aktivitas
Aktif ( ) tenang ( ) letargi (-) kejang (-)
Menangis keras (- )
3. Kepala/leher
- Fontanel anterior : lunak ( ) Tegas ( ) Datar ( ) menonjol (
) cekung ( )
- Sutura sagitalis : Tepat (  ) Terpisah ( ) menjauh ( )
tumpang tindih ( )
- Gambaran wajah : Simetris ( )
4. Mata
Bersih (-) sekresi ( )
Jarak interkanus : Sklera : non ikterik
5. THT
Telinga : Norma ( )
Hidung : Simetris ( )
6. Wajah
Bibir sumbing ( - )
Sumbing langit-langit /palatum ( - )
7. Abdomen
Lunak (  ) Tegas ( ) Datar ( ) kembung ( )
Lingkar perut : 28 cm
Liver : teraba ( ) kurang dari 2 cm ( ) lebih dari 2 cm ( )
8. Toraks
Simetris (  ) Asimetris ( )
Retraksi derajad 0 ( ) derajat I (  ) derajat 2 ( )
Klavikula normal ( ) Abnormal ( )
9. Paru-paru
Suara nafas kanan kiri sama ( )
Suara nafas bersih (  ) : Ronchi (-) sekresi (- ) : wheezing (-)
vesikuler (  )
Respirasi : Spontan ( )
Alat bantu nafas (- )
Konsentrasi Oksigen : -
10. Jantung
Bunyi normal Sinus Rytm ( )
Frekuensi : 146x/menit
Murmur (-) lokasi :
Waktu pengisian kapiler < 3dtk
Denyut nadi :149x/menit
Nadi perifer Keras Lemah Tidak ada
Brachial kanan 
Brachial Kiri 
Femoral Kanan 
Femoral Kiri 

11. Ekstremitas
Gerakan bebas ( ) ROM terbatas ( )
Ekstremitas Atas : Normal ( )
Ekstremitas bawah : Normal ( )
Panggul : Normal ( )
Umbilical : Normal ( ) terpasang klem umbilical, tidak ada tanda-
tanda infeksi dan infus umbilcal
12. Genital
Laki-laki normal ( )
Anus : paten ( )
Spina : Normal ( )
13. Kulit
Warna : pink ( )
Sianosis pada kuku (-) sirkumoral (-)
Periorbital (-) seluruh tubuh (-)
Kemerahan (Rash) (-)
Tanda lahir (-)
Turgor kulit : elastis ( )
Lanugo (-)
14. Suhu lingkungan
Penghangat radian ( ) penghangat suhu
Incubator ( ) suhus ruang ( ) boks terbuka ( )
Suhu kulit : 35.4 C

C. RIWAYAT SOSIAL
1. Genogram
Keterangan :
: laki-laki

: perempuan
: garis keturunan
: pasien
: meninggal dunia
: tinggal dalam satu rumah
2. Budaya : Jawa
3. Suku : Jawa
4. Agama : Islam
5. Bahasa utama : Jawa
6. Perencanaan makanan bayi : ASI ekslusif lanjut MP ASI
7. Masalah sosial yang penting :-
8. Hubungan orang tua dan bayi :
IBU Tingkah laku Ayah
 Memeluk 
 Menyentuh 
 Berbicara 
 Berkunjung 
 Memanggil nama 
 Kontak Mata 

Orang terdekat yang dapat dihubungi : Ayah


Orang tua berspon terhadap penyakit : Ya ( ) Tidak (-)
Respon :
Orang tua berespon terhadap hospitalisasi : Ya ( )
Pemeriksaan diagnostik :
Pemeriksaan Hasil
Hemoglobin 16,6 g/dl
Leukosit 8400 u/L
Hematocrit 47%
Eritrosit 3,7
Trombosit 96000 u/L
Gula darah sewaktu 61 mg/dl
Bilirubin total 12,8 mg/dl
Bilirubin indirek 11,40 mg/dl
Bilirubin direk 1,4 mg/dl

Obat yang diberikan selama dirawat :


- Injeksi Vit K 1mg IM
- Gentamycin tetes mata
- Injeksi Ampicillin 2X30mg
- Injeksi gentamycin 1X8mg

D. ANALISA DATA
N Data Fokus Problem Etiologi
o
1. Data Subjektif : Hipotermi BBLR (perbedaan
Bayi Ny. SS lahir pada tanggal 20
suhu dalam perut
Oktober 2018 jam 10.05 WIB
ibu dengan
masa gestasi 32minggu +6hari,
lingkungan luar )
status gestasi G2P1A0 dengan
partus tak maju lahir dengan
operasi SC di RSUD Dr.
Soedirman Kebumen.
Bayi menangis lemah

Data Objektif :
Keadaan composmentis
Apgar Skor : 5-6-8
UK = 32 minggu
RR : 60x/menit
S : 35,4 C
2. Data Subjektif : Resiko BBLR (reflek
Bayi Ny.SS lahir pada tanggal 20
pemenuhan menghisap blm
Oktober 2018 jam 10.05 WIB
nutrisi kurang terlatih dan
dengan status gestasi G2P1A0 di
dari kebutuhan. imaturitas saluran
RSUD Dr. Soedirman Kebumen.
cerna)
Data Objektif :
Keadaan composmentis
S 35,4C, RR 40x/menit, HR
144x/menit, Uk:36 minggu
PB : 43cm LK : 30cm LD :
29cm LILA : 8,5cm LP : 24cm
Turgot kulit : kering
Reflek hisap blm kuat
Ibu blm menyusui
E. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko perubahan suhu tubuh : Hipotermi berhubungan dengan BBLR
(perubahan suhu dalam perut ibu dan lingkungan )
2. Resiko pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhububgan dengan
imaturitas saluran cerna.

F. INTERVENSI

N Tujuan dan Kriteria


Diagnosa Intervensi
o Hasil
1. Hipotermi b.d Setelah dilakukan Temperature regulasi
BBLR tindakan keperawatan pada Neonatus :
- Monitor suhu bayi
(perubahan suhu selama 3x24 jam
setiap 2 jam
dalam perut ibu diharapkan pasien
- Monitor nadi dan
dan lingkungan) terhindar dari
pernafasan
ketidakseimbangan - Monitor tanda-tanda
suhu tubuh dengan hipotermi
- Monitor warna kulit
indikasi :
- Tingkatkan nutrisi
Termoregulasi
dan intake cairan
Neonatus :
- Monitor suhu tubuh
- Suhu tubuh dalam
batas normal
(36,5C-37,5C).
- Nadi dalam batas
normal
- Respiratory rate
dalam batas normal
- Tidak ada perubahan
warna kulit.
2. Resiko Setelah dilakukan Pemenuhan nutrisi
pemenuhan tindakan keperawatan pada bayi :
- Kaji kebutuhan
nutrisi kurang selama 3x24 jam
nutrisi pada bayi
dari kebutuhan diharapkan pasien
- Observasi intake dan
tubuh pemenuhan kebutuhan
autput
berhubunguan nutrisi dapat terpenuhi - Observasi reflek
dengan dengan kriteria hasil : menelan dan
- Reflek hisap dan
imaturitas menghisap
menelan baik - Beri minum sesuai
saluran cerna
- Turgor kulit elastis
program
- Muntah (-)
- Monitor residu gaster
- Kembung (-)
- Dokumentasi
- Tidak ada residu
pemberian ASI/susu
gaster
- BAB (+) formula.

G. IMPLEMENTASI

No Tanggal Implementasi TTD


1 20/10/18 - Mengkaji KU pasien
14.00 - Memonitor tanda-tanda vital
14.05 - Identifikasi adanya suara tambahan
- Monitor tanda vital pasien
14.30 - Memonotar adanya tanda sianosis
14.35 - Melakukan tindakan asertif sebelum
15.00 memegang bayi
- Memberikan minum bayi
- Memasukkan terapi injeksi ampisillin
16.00
30 mg
16.15
- Mengganti popok pasien
16.30
2 21/10/18 - Mengkaji KU pasien
14.30 - Mengatur suhu incubator
- Melakukan cuci tangan
15.00 - Memberi minum bayi
15.30 - Mengobservasi kulit pada bayi
16.00 - Memonitor tanda tanda vital pada
bayi
16.30
- Mengganti popok bayi
16.00
- Memasukkan injeksi terapi ampisilin
30mg, gentamisin 8mg

H. EVALUASI

No
Tanggal Evaluasi TTD
.
1 21/10/18 S:-
O : ku cukup , pasien menangis kuat,
suhu badan 36ºC, nadi 143x/menit, RR
59x/menit, posisi kepala ekstensi,
retraksi dada (-), tidak terdapat tanda -
tanda hipotermi
A : masalah hipotermi teratasi sebagian
P : pertahankan pola nafas,
pertahankan suhu tubuh, anjurkan ibu
untuk memberikan ASI yang cukup

2 21/10/18 S:
O : ku cukup, pasien menangis kuat,
suhu 36,5C, Nadi 142x/menit, RR
59x/menit BB 2000gram
A : masalah pemenuhan kebutuhan
nutrisi teratasi sebagian
P : pertahankan asupan ASI yang
adekuat

BAB III
PEMBAHASAN

A. KONSEP TEORI TENTANG HIPOTERMI


Hipotermia adalah keadaan suhu inti tubuh dibawah kisaran normal
yang disebabkan oleh karena kegagalan termoregulasI. Bayi hipotermia
adalah bayi dengan suhu badan di bawah normal. Adapun suhu normal bayi
dan neonatus adalah 36,5°C-37,5°C (suhu axila). Adapun gejala hipotermi,
apabila suhu <36°C atau kedua kaki dan tangan teraba dingin, atau seluruh
tubuh bayi terasa dingin, warna kulit bayi pucat.Bayi dengan hipotermia
sangat beresiko tinggi mengalami sakit berat atau bahkan kematian jika tidak
ditangani dengan tepat dan benar.
Adapun beberapa cara yang dapat dilakukan agar BBL tidak
mengalami kehilangan panas atau bahkan hipotermia antara lain
1. Keringkan tubuh bayi tanpa menghilangkan Verniks
2. Letakan bayi diatas perut dan dada ibu agar terjadi kontak kulit ibu ke
kulit bayi
3. Selimuti ibu dan bayi dan pakaikan topi di kepalanya
4. Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir

B. PENATALAKSANAAN HIPOTERMI DI LAPANGAN


Dari pengkajian yang dilakukan pada By Ny.SS didapatkan data
obyektif suhu axiala 35,4°C, warna kulit bayi kemerahan, bayi berada dalam
inkubator. Dari data obyektif di atas bila di tinjau dari batasan karakteristik
yang ada dalam tinjauan teori, di temukan masalah keperawatan hipotermia,
hipotermia yang di alami By Ny.SS adalah hipotermia tingkat 2, yaitu
hipotermi dengan suhu 35°C-35,9°C.
Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah
hipotermia pada By Ny.SS di titik beratkan pada termoregulasi yaitu
pengaturan suhu tubuh menjadi normal yaitu suhu menjadi 36,5°C-37,5°C.

Adapun tindakan yang dilakukan adalah


1. Memonitor suhu setiap 6 jam, ini bertujuan untuk memonitor peningkatan
dan penurunan suhu bayi,dan menentukan efektifitas tindakan keperawatan
keperawatan yang dilakukan terhadap peningkatan suhu.
2. Memonitor nadi dan respirasi, bertujuan untuk mengetahui tanda-tanda
hipotermia memburuk sebagai akibat dari kegagalan tindakan keperawatan
yang sudah dilakukan.
3. Menyelimuti bayi, mengganti popok bila basah, bertujuan menghangatkan
bayi
4. Mempertahankan suhu inkubator, bertujuan menjaga kehangatan bayi dan
mencegah hilangnya panas yang akan meningkatkan suhu tubuh bayi
5. Memberikan intake cairan (PASI) sesuai terapi yang sudah ada, bertujuan
untuk memenuhi cairan dan nutrisi tubuh sehingga meningkatkan
metabolisme tubuh yang akan berdampak pada meningkatnya suhu tubuh.

C. APLIKASI JURNAL KEPERAWATAN TENTANG HIPOTERMIA


Tindakan keperawatan menurut tinjauan pustaka yang belum dilakukan
adalah KMC (Kanguru Mother Care). Dari tindakan keperawatan yang di
lakukan selama 1 hari suhu tubuh By Ny.SS mengalami peningkatan dari
35,4°C menjadi 36°C. Sebelum pulang ibu diberi pendidikan kesehatan
tentang cara merawat bayi yang benar dengan BBLR di rumah yaitu,menjaga
kehangatan bayi dengan cara menyelimuti,memakaikan baju,dan topi,diajari
cara KMC dan menetek yang benar,bayi tidak boleh dipijat/didadah,bayi
tidak boleh diberi makan sebelum berumur 6 bulan,dan diberi penjelasan
nutrisi ibu selama menyusui.
DAFTAR PUSTAKA

Buku Kuliah 1, 2015 Ilmu Kesehatan Anak, Bagian Ilmu Kesehatan Anak,
Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jakarta.

Gloria M. Bulechek, Nursing Outcomes Classification (NOC), Edisi 6, 2013,


Mosby

Gloria M. Bulechek, Nursing Interventions Classification (NIC), Edisi 6, 2013,


Mosby

Nelson, 2012, Ilmu Kesehatan Anak, Bagian 2, EGC, Jakarta

Proverawati A, 2010. BBLR (Berat Badan Lahir Rendah). NuhaMedika,


Yogyakarta

Pusponegoro.H.D., dkk, 2014, Standar Pelayanan Medis Kesehatan anak, Edisi I,


Ikatan Dokter Anak Indonesia.

Noer. S., Waspadji.S., Rachman.M., Lesmana.L.A, Widodo.D., Isbagio.I., Alwi.I.,


Husodo.U.B.,2013, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1, Balai Penerbit
FKUI, Jakarta.

Wong, 2013, Keperawatan Pediatrik, EGC, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai