Oleh :
19360124
Pembimbing:
PREEKLAMSIA BERAT
Mengetahui,
Penyaji, Pembimbing,
2
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. T
Umur : 24 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
II. ANAMNESIS
1. Keluhan utama :
G2P1A0 hamil 37 minggu dengan keluhan nyeri dibagian perut
bawah.
2. Keluhan Tambahan :
Tidak ada
3. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke IGD RSPBA pada senin, 17 februari 2020, pukul
15.10 WIB dengan keluhan hamil anak ke-2 dengan nyeri perut bagian
bawah. Pasien tidak mengeluhkan keluar flek darah dan lendir dari jalan
3
Keluarga pasien tidak memiliki riwayat penyakit asthma, penyakit
penyakit paru-paru.
6.
Riwayat Operasi : Tidak ada
7. Riwayat Alergi : Tidak ada
8.
Riwayat Menstruasi :
Menarche : 13 Tahun
Lama : 7 Hari
Siklus : 28 Hari
TP : 10 April 2020
10.
Riwayat Obstetri (G2P1A0) :
Anak
Tanggal Umur Jenis Keadaan
No Penolong BB TB
partus Hamil Partus JK anak
(gr) (cm)
1 2018 prematur normal Nakes L 600 43 meninggal
2
3
4
4
Tekanan Darah : 180/100 mmHg
Nadi : 76 x/menit
Suhu : 36,2 C
Pernafasan : 24 x/menit
4. Berat Badan : 64 Kg
5. Tinggi Badan : 149 cm
6.
LILA : 40 cm
7.
TFU : 28 cm
8. Pemeriksaan Fisik
a) Kepala
Rambut : Hitam, tidak mudah di cabut.
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
3mm/3mm, strabismus (-), eksoftalmus (-), endoftalmus (-),
Hidung : Deformitas (-), nyeri tekan (-), krepitasi (-), deviasi septum
(-),Sekret (-/-).
Mulut : Sianosis (-), tidak ada karies gigi, lidah tidak deviasi
lidah tidak kotor.
b)
Leher
Pembesaran KGB : tidak terdapat pembesaran KGB
Pembesaran Tiroid : tidak terdapat pembesaran Tiroid
JVP : tidak ditemukan tanda-tanda peningkatan JVP
Trachea : tidak terdapat deviasi trachea, trackea terletak di central.
c) Thorak
Jantung
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris, retraksi sela iga
(-),normothorak (-), IC tidak terlihat.
Palpasi : Nyeri tekan (-), tidak teraba pulsasi yang kencang.
Perkusi : Batas kanan : Atas ICS 2 linea parasternal dextra
Bawah ICS 4 linea parasternal dextra
Batas kiri : Atas ICS 2 linea parasternal sinistra
Bawah ICS 4 linea midclavivularis
sinistra
Batas atas : ICS 2 linea parasternal sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II regular, murmur (-), gallop (-)
d) Paru-paru
Inspeksi : Simetris
5
Palpasi : Fremitus suara +/+
Perkusi : Sonor dikedua lapang paru
Auskultasi : Suara napas vesikuler (+/+), ronkhi
e) Abdomen
Inspeksi : Dinding perut > dinding dada, stria gravidarum (+)
Perkusi : (-)
Auskultasi : (-)
f)
Genital : Flek darah (-) , air ketuban (-)
g)
Ekstremitas : Oedema tungkai (+/+)
fundus uteri.
c) Auskultasi : -
2. Pemeriksaan Dalam
6
Vaginal toucher : tidak dilakukan
V. Pemeriksaan Penunjang
1.
Pemeriksaan Laboratorium
a. RS Pertamina Bintang Amin Husada
Waktu hasil keluar : 17 Februari 2020, pukul 17.15 WIB
HEMATOLOGI
PEMERIKSAAN HASIL NORMAL
Lk: 14-18 gr
Hemoglobin 9,7
Wn: 12-16 gr
Leukosit 7,600 4500-10.700 ul
Hitung jenis
leukosit
Basofil 0 0-1
Eosinofil 0 1-3
Batang 1 2-6
Segmen 78 50-70
Limposit 18 20-40
Monosit 3 2-8
Lk: 4.6- 6.2 ul
Eritrosit 3,9
Wn: 4.2- 5,4 ul
Lk: 50-54 %
Hematokrit 30
Wn: 38-47 %
Trombosit 297.000 159.000-400.000 ul
MCV 80 80-96 fl
MCH 25 27-31 pg
MCHC 31 32-36 g/dl
CT (Masa 9-15
14
Pembekuan)
BT (Masa
4
Perdarahan)
IMUNOLOGI
PEMERIKSAAN HASIL NORMAL
HBsAg Non Reaktif (-) Non Reaktif (-)
KIMIA DARAH
PEMERIKSAAN HASIL NORMAL
Gula Darah <200
42
Sewaktu
URINE
PEMERIKSAAN HASIL NORMAL
7
Warna Kuning Kuning
Kejernihan Jernih Jernih
Berat Jenis 1.025 1.005-1.030
PH 6 5-8
Negative (<10
Leukosit Negative
leuko/ul)
Nitrit Negative Negative
Negative (<30
Protein 100/(++)
mg/dl)
Negative (<30
Glukosa Negative
mg/dl)
Negative (<50
Keton 52/(++)
mg/dl)
Urobilinogen Negative Negative (<1 mg/dl)
Bilirubin Negative Negative (<2 mg/dl)
Negative (<10
Darah Samar Negative
ery/dl)
Sedimen Leukosit 3-5 10 / LPB
Sedimen Eritrosit 2-3 5 / LPB
Sedimen Epitel Beberapa
Sedimen Bakteri Negative
Sedimen Kristal Negative
Sedimen Silinder Sedikit
HEMATOLOGI
PEMERIKSAAN HASIL NORMAL
Lk: 14-18 gr
Hemoglobin 9,0
Wn: 12-16 gr
Leukosit 9.900 4500-10.700 ul
Hitung jenis
leukosit
Basofil 0 0-1
Eosinofil 0 1-3
Batang 1 2-6
Segmen 73 50-70
Limposit 18 20-40
Monosit 8 2-8
Lk: 4.6- 6.2 ul
Eritrosit 3,7
Wn: 4.2- 5,4 ul
Lk: 50-54 %
Hematokrit 32
Wn: 38-47 %
8
Trombosit 302.000 159.000-400.000 ul
MCV 84 80-96 fl
MCH 29 27-31 pg
MCHC 34 32-36 g/dl
IMUNOLOGI
PEMERIKSAAN HASIL NORMAL
HBsAg Non Reaktif (-) Non Reaktif (-)
9
Tanggal / Jam Catatan Perkembangan Terintegrasi
17 Februari 2020 S : nyeri perut bagian ba3ah
N : 76 x/menit
RR : 22 x/menit
T : 36 c
HB : 9,7
Leukosit : 9.800
Trombosit : 431.000
Protein : (++)
Keton : (++)
-Cefazolin 2 grm
-Puasa pre op
GCS : 15
Skala nyeri : 5
TD : 140/90 mmHg,
10
N : 80 x/menit
O
S : 36,8 C
RR : 20 x/menit
Perdarahan : +/- 20 cc
HR: 80 x/menit
RR: 20x/menit
T : 36,5 C
GCS : 15
Skala nyeri : 2
Pedarahan +/- 20 cc
BLPL
11
XI. PERMASALAHAN
1. Apakah diagnosis pada pasien ini sudah tepat?
2. Apakah faktor resiko pada kasus ini?
3. Apakah penatalaksanaan pada pasien ini?
XII. ANALISA KASUS
1. Apakah diagnosis pada pasien ini sudah tepat?
Pasien datang ke IGD RSPBA pada senin, 17 februari , pukul 15.10
WIB dengan keluhan hamil anak ke-2 dengan nyeri perut bagian
bawah. Pasien tidak mengeluhkan keluar flek darah dan lendir dari
vital : tekanan darah 180/110 mmHg, nadi : 111 x/menit, suhu : 36,2 o C,
respirasi : 24 x/menit.
> dinding dada, stria gravidarum (+). Pada palpasi Lepord I sampai IV
pada fundus uteri, punggung bayi terletak di seblah kiri perut ibu dan
100 (++). Pada kasus ini Ny. T 24 tahun G2P1A0 Hamil 37 minggu
fisik.
12
Preeklamsia Berat ialah preeklamsia dengan tekanan darah
kualitatif.
- Hemolysis mikroangiopatik.
13
- Sindrom HELLP.
tekanan darah
2. Apakah faktor risiko pada kasus ini?
3. Nefropati
dan faktor spesifik dari ibu maupun janin: Umur ibu >40 tahun
14
operasi diberikan Ringer Laktat ditambah MgSO4 xx tpm. Ringer
agar tetap baik sehingga tidak terjadi perdarahan berlebih post partum,
terhadap penyuiit organ yang terlibat, dan saat yang tepat untuk persalinan.
dan kenaikan cepat berat badan. Selain itu, perlu dilakukan penimbangan berat
15
Manajemen umum perawatan preeklampsia berat
medisinalis.
Penderita preeklampsia berat harus segera masuk rumah sakit untuk rawat
inap dan dianjurkan tirah baring miring ke saru sisi (kiri). Perawatan yang
edema paru dan oliguria. Sebab terjadinya kedua keadaan tersebut belum
jelas, tetapi fakror yang sangat menentukan terjadinya edema paru dan
OIeh karena itu, monitoring input cairan (melalui oral ataupun infus) dan
dan dikeluarkan melalui urin. Bila terjadi tanda-tanda edema pam, segera
16
Ringer-dekstrose atau cairan garam faali jumlah tetesan: < 1.25 cc/jam
atau (b) Infus Dekstrose 5 7o yang tiap 1 liternya diselingi dengan infus
bila produksi urin < 30 cc/jam dalam 2 - 3 jam atau < 500 cc/24 jam.
sangar asam. Diet yang cukup protein, rendah karbohidrat, lemak, dan
garam.
MgSO4
-Diazepam
-Fenitoin
masuk jaringan otak dan efek antikejang terjadi 3 menit setelah injeksi
17
Pemberian magnesium sulfat sebagai anti kejang lebih efektif dibanding
sulfat (MgSO4+7H2O)
terjadi (terjadi kompetitif inhibition antara ion kalsium dan ion magnesium).
Kadar kalsium yang tinggi dalam darah dapat menghambat kerja magnesium
sulfat. Magnesium sulfat sampai saat ini tetap menjadi pilihan pertama untuk
sulfat.
Cara pemberian:
Maintenance dose:
Diberikan infus 5 gram dalam larutan Ringer/6 jam; atau diberikan 4 atau 5 gram
18
2. Refleks patella (+) kuat.
- Bila terjadi refrakter terhadap pemberian MgSO4, maka diberikan salah satu obat
Diuretikum tidak diberikan secara rutin, kecuali bila ada edema paru-paru,
berat janin.
Pemberian antihipertensi.
19
Misalnya Belfort mengusulkan cut offyang dipakai adalah >
dari tekanan sistolik dan tekanan darah diturunkan mencapai < 160/105 atau MAP
menyimpulkan bahwa sampai didapatkan bukti yang lebih teruji, maka pemberian
tergantung pengalaman dan pengenalan dengan obat tersebut. Ini berarti hingga
sulfata2.
Nifedipin
20
Dosis 10 -20 mg per oral, diulangi setelah 30 menit; maksimum 120 mg
dalam 24 jam.
i.v./kg/ 5 menit,
Nifedipin
Dosis awal: 1,0 - 20 mg, diulangi 30 menit bila perlu. Dosis maksimum
(apresoline) injeksi (di Indonesia tidak ada), suatu vasodilator langsung pada
labetalol injeksi, suatu alfa1 bloker, non selektif B bloker. Obat-obat antihipertensi
yang tersedia dalam bentuk suntikan di Indonesia ialah klonidine (Catapres). Satu
K.lonidine 1 ampul dilarutkan dalam 10 cc larutan garam faali atau larutan air
untuk suntikan.
21
Edema paru
oliguria.
Glukokortikoid
terdiri atas 133 ibu dengan preeklampsia berat hamil preterm, menyimpulkan
bahwa belum ada cukup data untuk memberi rekomendasi tentang sikap terhadap
diakhiri.
22
-Indikasi perawaran aktif ialah bila didapatkan satu/lebih keadaan di
bawah ini:
Ibu
laboratorik memburuk
Janin
o Terjadinya oligohidramnion
Laboratorik
dengan cepat.
Perawatan konservatif
23
Indikasi perawatan konservatif ialah bila kehamilan preterm <37
diakhiri.
preeklampsia ringan.
Penyulit ibu
edema serebri, edema retina, makular atau retina detachment dan kebutaan
korteks.
hepar.
24
- Kardiopulmonar : edema paru kardiogenik atau nonkardiogenik, depresi
Penyulit janin
Penyulit yang dapat terjadi pada janin ialah intrawterine fetal growtb
DAFTAR PUSTAKA
25
1. Prawirohardjo, Sarwono. 2016 .”Ilmu Kebidanan Sarwono
26