KEPERAWATAN ANAK
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
Riwayat Ibu
Jenis Persalinan :
Pervaginum (√)
Sectio cesarean ( ) ; Alasan :
Komplikasi kehamilan :
Tidak ada (√) Ada ( )
Perawatan antenatal (-)
Ruptur plasenta / plasenta previa (-)
Pre eklampsia / toxcemia (- )
Suspect sepsis (-)
Persalinan premature/post matur ( - )
Masalah lain :
PENGKAJIAN FISIK
NEONATUS
1. Reflek :
Moro ( √ ) genggaman tangan (√ ) genggaman plantar ( √ ) Stratle (√
) pupil (Tidak terkaji ) corneal ( Tidak terkaji) glabelar (√ ) sucking
(√ ) : kuat/, rooting (√ ) ekstrusion ( √ ) yawn ( √ ) gag ( √ ) neck
righting ( √ ) otolith righting ( √) dancing (√ ) gallant (√ )
2. Tonus/aktivitas
a. Aktif
(√ ) Tenang ( ) Letargi ( )Kejang ()
b. Menangis keras (√ ) lemah ( )Melengking ( ) Sulit menangis
()
3. Kepala /Leher
a. Fontanel anterior : Berbentuk bulat teraba lunak dan
datar
b. Fontanel posterior : Berbentuk segitiga teraba lunak dan
datar
c. Sutura sagitalis : Tidak ada
d.Gambaran wajah : Wajah Tampak simetris, tidak ada
kelainan bentuk wajah, tidak ada lesi atau
ruam pada wajah
e. Molding ( - ) Caput succedaneum ( - ) Cephalhematoma
( - ) makrochepal ( - ) mikrocephal ( - ) anencephaly ( - )
f. leher : simetris ( √ ) asimetris ( - ) pergerakan bebas ( √ )
pembesaran kelenjar ( - ) peningkatan JVP ( - ) kaku kuduk
(-)
4. Mata : jumlah 2 buah, simetris kanan dan kiri, tidak ada
secret pada mata, tidak ada katarak, tidak ada
perdarahan pada konjungtiva atau retina dan
epicantus tidak melebar.
5. Telinga : jumlah 2 buah, simetris kanan dan kiri, tidak ada
secret pada lubang telinga.
6. Hidung : simetris, tidak ada secret, tidak ada pernafasan
cuping hidung dan tidak ada usaha bernafas lewat
mulut.
7. Wajah : simetris, tidak ada kelainan down sindrom atau
sindrom piere robin, dan tidak ada kelainan/ trauma
lahir.
8. Bibir : simetris, tidak ada bibir sumbing, palatum utuh,
tidak ada bercak putih pada lidah dan gusi.
9. Toraks/Dada: simetris, tidak ada retraksi dinding dada atau
tarikan sternum saat bernafas, jumlah puting
payudara 2 buah, kanan dan kiri simetris.
10. Abdomen : bentuk datar, bergerak bersamaan dengan dada saat
bernafas, tidak ada pembesaran hepar dan ginjal,
bising usus normal.
11. Umbikukus: umbilicus belum terlepas, tampak basah.
12. Ekstremitas: tangan dan kaki simetris, pergerakan bebas, tidak
ada kelainan polidaktili maupun sindaktili.
14. Genital : (Perepuan) Bersih, labia mayora menutupi labia
minora, klitoris terlihat, BAK (+)
15. Anus : terdapat lubang anus, mampu BAB dan BAK.
17. Kulit : tidak ada ruam, tidak ada tanda lahir, tidak ada
pembegkakan dan terdapat sedikit lanugo.
RIWAYAT
SOSIAL
IB TINGKAH AYA
U LAKU H
√ Menyentuh √
√ Memeluk √
√ Berbicara √
√ Berkunjung √
√ Memanggil √
nama
√ Kontak √
nama
*)Beri tanda checklis(√)
- Orang terdekat yang dapat dihubungi : Orang Tua Pasien ( Ibu dan
Ayah)
- Orang tua berespon terhadap penyakit
ya ( √) tidak () Respons : Khawatir,
ingin bisa bertemu (rawat gabung)
dengan ibunya
- Orang tua berespon terhadap hospitalisasi ya ( √ ) tidak ( )
- Respons : khawatir dan sering menanyakan keadaan anaknya
- Riwayat anak lain : Tidak Ada
MASALAH
DATA KLIEN ETIOLOGI
KEPERAWATAN
DS :- BBL Hipotermi
DO : Hal : 284
- Kulit (0130)
teraba dingin
- Suhu Pada ibu post
Tubuh 35,80C melahirkan dan bayi
-
Permukaan Tubuh
Mudah Kehilangan
panas tubuh
Paparan Lingkungan
Eksterm
Hipotermi
Faktor Resiko : BBL Risiko Infeksi
Hal : 302
Peningkatan paparan
(0141)
organisme pathogen
Pada ibu post
lingkungan
melahirkan dan bayi
Ketidakadekuatan
pertahanan tubuh
Adaptasi Bayi Baru
Lahir
Paparan Lingkungan
Eksterm
Risiko Infeksi
Setelah dilakukan
Risiko Infeksi ASKEP selama 3x24 Pencegahan penghangatan
dibuktikan jam, maka Infeksi 1. Monitor tanda
dengan teratasinya “ Kontrol dan gejala
peningkatan Infeksi”, dengan lokal dan
paparan kriteria hasil : sistemik
organisme - Kema 2. Batasi jumlah
pathogen mpuan pengunjung
lingkungan Mengindentif 3. Cuci tangan
ikasi faktor sebelum dan
resiko sesudah kotak
meningkat dengan pasien
- Kema dan
mpuan lingkungan
melakukan pasien
stategi 4. Pertahankan
kontrol resiko teknik aseptic
meningkat pada pasien
- Pengg berisiko tinggi
unaan 5. Anjurkan
fasilitas meningkatkan
kesehatan asupan nutrisi
meningkat dan cairan
- Pema
Kolaborasi
ntauan pemberian
perubahan imunisasi (jika
perlu)
status
kesehatan
meningkat
TGL/JA
Dx KEP IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI (SOAP)
M
13/20/22 1. 1. MeMonitor suhu tubuh S :-
10.00
O: K/U : SEDANG
2.MengIdentifikasi penyebab COMPOSMETIS
hipotermi BB : 2770 Gram, Hr :
125 x/menit
3. MeMonitor tanda dan Mr 8 Y 25 CC
A : - Resiko Hipotermi
gejala akibat hipotermi
mulai teratasi
4. Menyediakan lingkungan - Resiko gangguan
pelekatan belum
yang hangat (incubator)
teratasi
5. Melakukan penghangatan
pasif dan aktif eksternal P : Monitor TTV ,
Berikan intruksi sesuai
(pakaian tebal, selimut, audis
metode kangguru)
6. Melakukan penghangatan
S :-
1. MeMonitor tanda dan O: K/U : SEDANG
gejala lokal dan sistemik COMPOSMETIS
BB : 2770 Gram, Hr :
2. MemBatasi jumlah 125 x/menit
Mr 8 Y 25 CC
pengunjung A : - Resiko Infeksi
3.Mencuci tangan sebelum
P : Monitor TTV ,
dan sesudah kotak dengan Berikan intruksi sesuai
pasien dan lingkungan audis
pasien
4.MemPertahankan teknik
aseptic pada pasien berisiko
tinggi
5.MengAnjurkan
meningkatkan asupan nutrisi
dan cairan
6..Mengkolaborasi
pemberian imunisasi (jika
perlu)