LAPORAN PENDAHULUAN
KEPERAWATAN DASAR PROFESI (KDP)
(ELIMINASI)
AYU RAHMADENTY
5022031022
2. Ureter
Ureter adalah tabung yang berasal dari ginjal dan bermuara di kandung
kemih. Panjang ureter sekitar 25-30 cm dengan diameter 1,25 cm pada orang
dewasa. Bagian atas ureter berdilatasi dan melekat pada hilus ginjal,
sedangkan pada bagian bawahnya memasuki kandung kemih pada sudut
posterior dasar kandung kemih.
Urine di dorong melewati ureter dengan gelombang peristaltis yang terjadi
sekitar 1-4 kali per menit. Ureter membentang pada posisi retroperitonium
untuk memasuki kandung kemih didalam rongga panggul (pelvis) pada
sambungan ureter ureterovesikalis. Urin yang keluar dari ureter kekandung
kemih umumnya steril.
3. Kandung Kemih
Kandung Kemih atau vesika urinaria merupakan sebuah kantong yang terdiri
atas otot halus, yang berfungsi untuk menampung urine. Dalam kandung
kemih terdapat berupa lapisan jaringan otot yang paling dalam, memanjang
dan melingkar atau disebut dengan istilah detrusor yang berfungsi untuk
mengeluarkan urine bila terjadi kontraksi.
Otot polos kandung kemih disebut otot detrusor. Serat-serat ototnya
meluas ke segala arah dan bila berkontraksi, dapat meningkatkan tekanan
dalam kandung kemih menjadi 40 sampai 60 mmHg. Dengan demikian,
kontraksi otot detrusor adalah langkah terpenting untuk mengosongkan
kandung kemih. Sel-sel otot polos dari otot detrusor terangkai satu sama lain
sehingga timbul aliran listrik berhambatan rendah dari satu sel otot ke sel
otot lainnya. Oleh karena itu, potensial aksi dapat menyebar ke seluruh otot
detrusor, dari satu sel otot ke sel otot berikutnya, sehingga terjadi kontraksi
seluruh kandung kemih dengan segera.
Pada dinding posterior kandung kemih, tepat diatas bagian leher dari
kandung kemih, terdapat daerah segitiga kecil yang disebut Trigonum.
Bagian terendah dari apeks trigonum adalah bagaian kandung kemih yang
membuka menuju leher masuk kedalam uretra posterior, dan kedua ureter
memasuki kandung kemih pada sudut tertinggi trigonum. Trigonum dapat
dikenali dengan melihat mukosa kandung kemih bagian lainnya, yang
berlipat-lipat membentuk rugae. Masing-masing ureter, pada saat
memasuki kandung kemih, berjalan secara oblique melalui otot detrusor
dan kemudian melewati 1 sampai 2 cm lagi dibawah mukosa kandung
kemih sebelum mengosongkan diri ke dalam kandung kemih.
3. Sekresi
Urine sekunder yang dihasilkan tubulus proksimal dan lengkung
Henle akan mengalir menuju tubulus kontortus distal. Urine sekunder
akan melalui pembuluh kapiler darah untuk melepaskan zat-zat
yang sudah tidak lagi berguna bagi tubuh. Selanjutnya, terbentuklah
urine yang sesungguhnya. Urine ini akan mengalir dan berkumpul di
tubulus kolektivus (saluran pengumpul) untuk kemudian bermuara
ke rongga ginjal.
E. Komposisi Urine
Komposisi urine yang paling utama adalah terdiri dari air, urine pada
kondisi normal umumnya mengandung 90% air. Kandungan lainnya
urea, asam urat dan ammonia yang merupakan zat sisa dari
pembongkaran protein, zat warna empedu yang membuat warna urine
kita menjadi kuning, bermacam-macam garam / NaCl, dan terdapat
beberapa zat yang beracun.
F. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Anamnesa
2. Pathway
Terjadinya presipitasi
kristal
Membentuk
inti baru
Menempel disaluran
kemih
Batu saluran
kemih
Kristal menyebabkan
obstruksi
Kristal menyebabkan
obstruksi
Diagnosa Keperawatan