Anda di halaman 1dari 6

KULIAH KE 12

PANDUAN KULIAH SISTEM PERKEMIHAN II


Oleh : Dr. H. Effendy Rasiyanto M.Kes

URETER

Ureter merupakan saluran yang berbentuk tabung dari ginjal ke

bladder, panjangnya 25 - 30 cm dengan diameter 6 mm. Berjalan mulai

dari pelvis renal setinggi lumbal ke 2. Posisi ureter miring dan menyempit

ditiga titik yaitu di titik asal ureter pada pelvis ginjal,titik saat melewati

pinggiran pelvis dan titik pertemuan dengan kandung kemih. Posisi miring

dan adanya penyempitan ini dapat mencegah terjadinya refluks aliran

urine. Ada tiga lapisan jaringan pada ureter yaitu pada bagian dalam

adalah epitel mukosa, bagian tengah lapisan otot polos dan bagian

luarnya lapisan fibrosa. Ureter berperan aktif dalam transport urin. Urin

mengalir dari pelvis ginjal, melalui ureter dengan gerakan peristaltiknya.

Adanya ketegangan pada ureter menstimulasi terjadinya kontraksi dimana

urin akan masuk ke bladder. Rangsangan saraf simpatis dan parasimpatis

juga mengontrol kontraksi ureter mengalirkan urin.


KANDUNG KEMIH

Kadung kemih merupakan organ berongga dan berotot yang

berfungsi menampung urin sebelum dikeluarkan melalui uretra. Terletak

pada rongga pelvis. Pada laki-laki kandung kemih berada dibelakang

simpisis pubis dan di depan rectum, pada wanita kandung kemih berada

dibawah uterus dan didepan vagina. Dinding kandung kemih memiliki 4

lapisan jaringan. lapisan paling dalam adalah lapisan mukosa yang

menghasilkan mucus, kemudian lapisan submukosa, lapisan otot polos

yang satu sama lain membentuk sudut atau disebut otot detrusor dan

lapisan paling luar adalah serosa.

Pada dasar kandung kemih terdapat area segitiga yang disebut

trigone yang didalam terdapat 3 muara, yaitu 2 muara ureter dan 1 muara

uretra. Pada daerah puncak trigone terdapat leher kandung kemih yang

berhubungan dengan muara uretra yang disekelilingnya terdapat spinter

uretra interna. Spinter uretra interna bersifat involunter, dirangsang oleh

adanya urin yang masuk ke kandung kemih.

Kadung kemih dipersarafi oleh serabut postganglionik dari pleksus

ganglia hipogastrik dan serabut parasimpatik dari ganglia yang merupakan

cabang dari nervus pelvikus. Saraf pelvikus berhubungan dengan medulla

spinalis melalui pleksus sakralis terutama pada segmen S-2 dan S-3.

Pada bagian sfingter ekterna dipersarafi oleh nervus pudenda! yang

merupakan serat saraf somatic dan mengontrol otot lurik pada sfingter.
Fungsi utama dari kandung kemih adalah menampung urine dari

ureter dan kemudian dikeluarkan melalui uretra. Kapasitas maksimum dari

kandung kemih pada orang dewasa sekitar 300-450 ml, dan anak atara

50-200 ml. Pada keadaan penuh akan memberikan rangsangan pada

saraf aferen ke pusat miksi sehingga terjadi kontraksi otot detrusor yang

mendorong terbukanya leher kandung kemih, sehingga terjadi proses

miksi.

URETRA

Uretra memanjang dari leher kandung kemih sampai ke meatus

Pada wanita panjangnya sekitar 4 cm, lokasinya antara klitoris dengan

liang vagina. Panjang uretra laki-laki sekitar 20 cm, terbagi atas 3 bagian

yaitu bagian prostatik uretra yang panjangnya sekitar 3 cm, dibawah leher

kadung kemih sampai kelenjar prostat, bagian kedua adalah

membranasea uretra yang panjangnya 1-2 cm yang disekitarnya terdapat

spinter uretra eksterna, pada bagian akhir adalah cavernous atau penile

uretra yang panjangnya sekitar 15 cm memanjang dari penis sampai

orifisium uretra.

Fungsi dari uretra adalah menyalurkan urin dari kandung kemih

keluar. Adanya spinter uretra interna yang dikontrol secara invo-lunter

memungkinkan urin dapat keluar serta spinter uretra eksterna

memungkinkan pengeluaran urin dapat dikontrol. Disamping untuk


pengeluaran urin pada laki-laki uretra juga tempat pengeluaran sperma

pada saat ejakulasi.

PROSES BERKEMIH

Urin diproduksi oleh ginjal sekitar 1 ml/menit, tetapi dapat ber-

variasi antara 0.5 - 20 ml/menit. Aliran urin masuk ke kandung kemih

dikontrol oleh gelombang peristaltik yang terjadi setiap 10-150 detik.

Aktivitas saraf parasimpatis meningkatkan frekwensi peristaltik dan

stimulasi simpatis menurunkan frekwensi.

Banyaknya aliran urin pada uretra dipengaruhi oleh adanya refleks

uretrorenal. Refleks ini diaktifkan oleh adanya obstruksi karena konstriksi

ureter dan juga kontriksi arterior afferen yang berakibat pada penurunan

produksi urin, demikian juga pada adanya obstruksi ureter karena batu

ureter.

Gambar 12-6 : Saluran kemih


Kandung kemih dipersarfi oleh saraf dari pervis, baik sensorik

maupun motorik. Pengaktifan saraf parasimpatis menyebabkan kontraksi

dari otot detrusor. Normalnya spinter interna pada leher kandung kemih

berkontraksi dan akan relaksasi ketika otot kandung kemih berkontraksi.

Sedangkan spinter eksternal dikontrol berdasarkan kesadaran (volunteer),

dipersarafi oleh nervus pudendal yang merupakan serat saraf somatik.

KAREKETERISTIK DAN KOMPOSISI URINE

Karakteristik urin

Urin normal mempunyai karakteristik

1. Volume, pada orang dewasa rata-rata urin yang dikeluarkan setiap

berkemih berkisar 250-400 ml, tergantung dari intake cairan dan

kehilangan cairan. Jika pengeluaran urin kurang dari 30 ml/jam

kemungkinan tidak adekuatnya fungsi ginjal.

2. Warna, urin normal warnanya kekuning-kuningan jernih, warna ini

terjadi akibat adanya urobilin. Warna lain seperti kuning gelap, kuning

coklat dapat terjadi pada dehidrasi. Obat-obatan juga dapat merubah

warna urin seperti warna merah, orange gelap.

3. Bau, bervariasi tergantung komposisi, bau urin aromatik yang

menyengat atau memusingkan, karena mengandung ammonia.

4. pH, sedikit asam 4.5 - 8, rata-rata 6.0, namun demikian pH dipengaruhi

oleh intake makanan misalnya pada vegetarian urinnya menjadi sedikit

alkali.
5. Berat jenis, 1.003-1.030

6. Komposisi air, 93 - 97 %

7. Osmolaritas (konsentrasi osmotik), 855 - 1335 mOsm/L

8. Bakteri, tidak ada

SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai