Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN BY.

NY S DENGAN ASFIKSIA
DI RUANG PERINATOLOGI STASE KEPERAWATAN ANAK
RSUD BANYUMAS

Oleh :
CHAERINA NUR AZIZA
I4B019029

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN ILMU KEPERAWATAN
PROGRAM PROFESI NERS
PURWOKERTO
2020
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN BAYI

Nama mahasiswa : Chaerina Nur Aziza Dx : Asfiksia


Tempat praktek : Ruang Perinatologi MRS : 29 Januari 2020
Tanggal pengkajial: 29 Januari 2020 BB : 2270 gram

1. IDENTITAS
Nama : By. Ny S.
Jenis kelamin : Laki-laki
TTL/Usia : Banyumas, 29 Januari 2020/ 0 Hari
Nama ayah/ibu : Tn. S/ Ny. S
Umur ayah/ibu : 52 tahun/43 tahun
Pekerjaan ayah/ibu : Buruh/ Ibu Rumah Tangga
Pendidikan ayah/ibu : SD/SD
Agama : Islam
Alamat/ no telf : Ayamalas 2/5 Kroya
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia

2. KELUHAN UTAMA
Berat badan bayi kurang dari 2500 gram, bayi dalam keadaan cukup,
sering tertidur dan jarang menangis. Reflex menghisap masih terlihat lemah.

3. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN


A. Prenatal
Jumlah kunjungan : 9 kali
Periksa di bidan/dokter : Periksa di bidan dan ke puskesmas
Penkes yang didapat : Perawatan bayi, ASI eksklusif
HPHT : 15 April 2019
Kenaikan BB selama hamil : 5 Kg
Komplikasi kehamilan : Hipertensi
Komplikasi obat : Tidak ada
Obat-obatan yang didapat : Vitamin, suplemen penambah darah dan
nafsu makan
Riwayat hospitalisasi : Tidak ada
Golongan darah ibu :O
Pemeriksaan kehamilan/skreening maternal
(-) Rubella (√) Hepatitis (-) CMV
(-) GO (-) Herpes (-) HIV
(-) Lain-lain, sebutkan:
B. Natal
Awal persalinan : Pasien mendapatkan pacuan kontraksi berupa
oksitosin sejak malam hari dan siap melahirkan
pukul 04.50 WIB.
Lama persalinan : Ketuban pasien pecah pada pukul 04.50 WIB dan
bayi berhasil di lahirkan pukul 04.55 WIB. Kala
III berlangsung 5 menit setelahnya yaitu pukul
05.00 WIB
Komplikasi persalinan: Bayi terlilit tali pusar
Terapi yang diberikan : Resusitasi bayi
Cara melahirkan
(√) pervaginam (-) caesar (-) lain-lain
Tempat melahirkan
(-) rumah (-) rumah bersalin (√ ) RS
C. Postnatal
Usaha bernafas : (√) dengan bantuan (-) spontan
Kebutuhan resusitasi :
Bayi memiliki APGAR skor 4 pada 1 menit pertama yaitu nafas
tidak teratur,tidak ada respon stimulus, dan bayi menangis lemah. Bayi
Ny. S dilakukan ventilasi tekanan positif dan resusitasi selama 1 siklus.
Obat-obatan yang diberikan saat lahir :
Vitamin K, salep mata, dan imunisasi hepatitis 0.
Interaksi bayi dengan orangtua : (√) ada (-) tidak ada
Trauma lahir : (-) ada (√) tidak ada
Keluarnya urin/ BAB : (√) ada (-) tidak ada

4. RIWAYAT KELUARGA
Pasien mengatakan bahwa terdapat anggota keluarga besar yang memiliki
riwayat penyakit hipertensi.
Genogram

Keterangan :
: Laki-laki : tinggal serumah : pasien
: Perempuan : hubungan keluarga :Meninggal

5. RIWAYAT SOSIAL
Sistem pendukung yang dapat dihubungi : Tn. S sebagai suami
Hubungan orangtua dan bayi: Ibu datang pada hari pertama kelahiran. Sesekali
ibu datang untuk memberikan ASI yang telah dipompa dan memerhatikan
anaknya sembari mengelus dan memegang tangan anaknya. Ibu nampak
khawatir karena anaknya tidak mudah menangis. Namun pada hari-hari
berikutnya ibu terlihat jarang untuk menengok anaknya.
Anak yang lain
Jenis Kelamin Anak Riwayat Persalinan Riwayat Imuniasi
Laki-laki Pervaginam dan sehat Hepatitis 0
Perempuan Pervaginam dengan Hepatitis 0
riwayat lilitan tali pusar
Perempuan Pervaginam dan sehat Hepatitis 0
Laki-laki Pervaginam dan sehat Hepatitis 0
Laki-laki Pervaginam dengan Hepatitis 0
riwayat lilitan tali pusar
Lingkungan rumah : Ny. S tinggal di pedesaan dan tidak banyak
kendaraan
Masalah sosial yang penting:
(-) Kurangnya sistim dukungan sosial
(-) Perbedaan bahasa
(-) Riwayat penyalah gunaan zat adiktif
(-) Lingkungan rumah yang kurang memadai
(-) Masalah keuangan

6. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI


a. Diagnosa Medis : BBLR, CB, KMK, Spontan, Neonatal asfiksia,
feeding problem
b. Tindakan operasi : Tidak ada
c. Obat-obatan : Tidak ada
d. Tindakan keperawatan : Membersihkan jalan nafas, memberikan
ventilasi tekanan positif, menjaga termoregulasi,
memberikan ASI melalui NGT secara perlahan.
e. Hasil laboratorium : Tidak ada
f. Hasil Rontgen : Tidak ada
g. Data tambahan : APGAR skor 1 menit pertama 4 dan 5 menit
setelahnya 8
Nutrisi dan Cairan
Bayi berusia 0 hari memiliki berat badan 2265 gram (<2500 gram). Kebutuhan
nutrisi pasien yaitu 80cc x 2,265kg= 181,2cc/24 jam. Bayi BBLR diberikan setiap
2 jam sekali atau 12 kali dalam 24 jam sehingga jumlah susu yang diberikan yaitu
181,2cc:12 kali= 15,1 cc/2 jam.
Nutrisi masuk:
5cc+5cc+2,5cc+2,5cc= 15cc/7 jam
Nutirisi keluar (muntah & residu):
2 cc+5cc+5cc= 13cc/7 jam
Total nutrisi dalam 1 shift:
15cc-12cc= 3 cc/7 jam. Bayi seharusnya mendapatkan nutrisi 52,85/7 jam

7. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Cukup
Kesadaran : tenang dan mudah mengantuk
Tanda Vital
Nadi : 145x/menit RR : 40x/menit
Suhu : 36,9oC TD : -

Ukuran Saat Lahir Saat ini


Berat badan 2270 gram 2265 gram
Panjang badan 47 cm 47 cm
Lingkar kepala 30 cm 30 cm
Lingkar perut 26 cm 26 cm
Lingkar dada 29 cm 29 cm
LILA 9 cm 9 cm

Beri tanda (√) pada istilah yang tepat dari data-data di bawah ini. Gambarkan
semua temuan abnormal secara objektif, gunakan kolom komentar bila perlu:
A. Reflek
(-) Moro (√) Menggenggam (-) Menghisap (√) Babinski
B. Tonus/ Aktivitas
(-) Aktif (√) Tenang (-) Letargi (-) Kejang
(-) Menangis keras (√) Lemah (-) Melengking (-) Sulit
menangis
C. Kepala/ Leher
Fontanel anterior
(√) Lunak (-) Tegas (-) Datar (-) Menonjol
(-) Cekung
Sutura sagitalis
(-) Tepat (√) Terpisah (-) Menjauh
Gambaran wajah
(√) Simetris (-) Asimetris
Molding
(-) Succudaneum (-) Chepalohematoma
D. Mata
(√ ) Bersih (-) Sekresi
(-) Anemis (√) Tidak anemis
(√) pupil isokor (-) pupil anisokor
(-) nistagmus (√) tidak nistagmus

E. THT
Telinga
(√) Normal (-) Abnormal
(√) Bimetris (-) Asimetris
(√) bersih (-) Serumen
Hidung
(√) Simetris (-) Asimetris
(√) Bersih (-) Sekresi
(-) Obstruksi (√) Tidak ada obstruksi
(-) Cuping hidung (√) Tidak ada gerakan cuping hidung
Palatum
(√) Normal (-) Abnormal
F. Bibir
(√) Bersih (-) Kotor
(-) Sumbing (√) Tidak sumbing
(√) Bibir lembab (-) Bibir tidak lembab
G. Abdomen
(√) Lunak (-) Tegas (√) Datar (-) Kembung

H. Lingkar perut :
Liver
(√) < 2 cm (-) > 2 cm
I. Toraks
(√) Simetris (-) Asimetris
Retraksi
(-) Derajat 0 (√) Derajat 1 (-) Derajat 2
Klavikula
(√) Normal (-) Abnormal
J. Paru-paru
Suara napas
(√) kanan=kiri (-)kanan≠kiri (√) Bersih (-) Ronkhi
(-) Crackles (-) Wheezing
Bunyi napas
(√) Terdengar di lapang paru (-) Tidak terdengar (-) Menurun
Respirasi
(√) Spontan Jumlah : 40x/menit
(-) Sungkup/boxhead Jumlah : liter/menit
(-) Ventilasi assisted CPAP
K. Jantung
(√)Normal Sinus Rhytm: 145x/menit
(-) Murmur (-) lain-lain, sebutkan……………….
L. Ekstremitas
(√) Tidak terbatas (-) ROM terbatas (-) tidak dapat dikaji
Ekstremitas atas dan bawah
(√) Simetris (-) Asimetris
M. Umbilikus : Masih basah dan belum kering, tidak terlihat kemerahan atau
tanda-tanda infeksi
N. Genital : Testis teraba, uretra terlihat berada di tengah ujung penis
O. Anus : Positif
P. Spina : tidak ada
Q. Kulit :Kering dan tidak elastis
R. Suhu : 36,9oC

8. TERAPI
Bayi tidak diberikan obat dan hanya diberikan nutrisi melalui NGT

9. RINGKASAN RIWAYAT KEPERAWATAN


Bayi Ny. S lahir pukul 04.55 WIB tanggal 29 januari 2020 dalam keadaan
terlilit tali pusar. Bayi menangis lemah, kesulitan bernafas, tidak berespon
terhadap rangsangan, dan detak jantung kurang dari 100x/menit 1 menit saat
lahir. Bayi Ny. S akhirnya dilakukan suction, pemberian ventilasi tekanan
positif, dan resusitasi selama 1 siklus sebelum akhirnya mengalami perbaikan
APGAR skor dari 1 menit pertama yaitu skor 4 menjadi 8 pada 5 menit
berikutnya. Pada saat di ruang perina, bayi dipasang NGT dan diberikan ASI
sebanyak 2,5 cc setiap 2 jam. Akan tetapi, sering gumoh dan terkadang masih
terdapat residu berwarna putih atau coklat sebanyak 5cc.

10. ANALISA DATA


Tanggal/Jam Data Klien Etiologi Masalah
29 Januari DO: Ketidakmampuan Ketidakseimbangan
2020/ 15.30 - Berat badan 2265 atau lemahnya nutrisi kurang dari
gram daya cerna kebutuhan tubuh
- Bayi makanan
muntah/gumoh
sebanyak 1 kali
dalam 7 jam
- Terdapat residu 10
cc berwarna
coklat dan putih
dalam 7 jam
- Tugor kulit kering
- Asupan Susu yaitu
3cc/7 jam
29 Januari DO: Pengosongan Resiko Aspirasi
2020/15.30 - Bayi sering lambung lambat
terlihat muntah
setelah diberi
Susu
- Bayi terlihat
terpasang selang
NGT

11. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan lemahnya daya cerna makanan
b. Resiko Aspirasi berhubungan dengan pengosongan lambung lambat

12. RENCANA KEPERAWATAN


Diagnosa NOC NIC Rasional
Ketidakseim Status Nutrisi bayi (1020) Manajemen Nutrisi 1. Untuk tingkat
bangan Setelah dilakukan tindakan (1100) kurangnya gizi dan
nutrisi keperawatan selama 3x24 jam kapasitas bayi dalam
kurang dari diharapkan masalah keperawatan 1. Tentukan status gizi menerima susu yang
kebutuhan teratasi dengan indikator sebagai pasien dan diberikan.
tubuh berikut: kemampuan untuk
2. Mengetahui apabila
(00002) Indikator Awal Tujuan memenuhi gizi adanya tanda-tanda
Intake nutrisi 2 3 2. Identifikasi adanya
ketidakcocokan bayi
intoleransi makanan dengan susu.
3. Tentukan jumlah
3. Menentukan
Hidrasi 3 4 asupan dan jenis banyakan
nutrisi yang
peningkatan asupan
Kenaikan 3 4 dibutuhkan untuk
berat badan susu yang perlukan
memenuhi syarat
Keterangan: oleh bayi.
gizi
1: Tidak adekuat
2: Sedikit adekuat 1. Mengetahui berat
Monitor Nutrisi
3: Cukup Adekuat badan pasien setiap
(1160)
4: Sebagian besar adekuat harinya.
1. Timbang berat
5: Sepenuhnya dekuat 2. Mengetahui
badan
keefektifan terapi
2. Monitor nutrisi yang
kecenderungan turun
diberikan.
naiknya berat badan 3. Mengetahui apabila
3. Monitor tugor kulit
terdapat tanda-tanda
dan mobilitas dari kurangnya
4. Monitor diet dan
asupan cairan dan
asupan cairan nutrisi seperti tugor
kulit tidak elastis dan
bayi tidak aktif.
4. Memonitor
kebutuhan untuk
menaikkan asupan
secara berkala.

Resiko Pencegahan aspirasi (1918) Pencegahan aspirasi 1. Memeriksa posisi


aspirasi Setelah dilakukan tindakan NGT dengan cara
(00126) keperawatan selama 3x24 jam (3200) melakukan aspirasi
diharapkan masalah keperawatan agar pemberian
dapat teratasi dengan kriteria hasil 1. Periksa posisi NGT makanan tepat
sebagai berikut: sebelum pemberian menuju lambung.
Indikator Awal Tujuan makanan 2. Memeriksa residu
Mempertahan 4 5 2. Periksa residu pada untuk mengetahui
kan selang sebelum kesiapan lambung
kebersihan pemberian makanan menerima makanan
mulut 3. Jangan berikan dan kemampuan
Memposisika 4 5 makan bila residu pengosongan
n kepala terlalu banyak lambung.
miring ketika 4. Berikan perawatan
makan minum 3. Mencegah terjadinya
mulut muntah atau gumoh
jika
dibutuhkan pada bayi.
Keterangan: 4. Memberikan
1. Tidak pernah dilakukan perawatan mulut bila
2. Jarang dilakukan bayi muntah untuk
3. Kadang-kadang dilakukan mencegah asapirasi.
4. Sering dilakukan
5. Dilakukan secara berkala

Fungsi gastrointestinal (1015)


Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24 jam
diharapkan masalah keperawatan
teratasi dengan indikator sebagai
berikut:
Indikator Awal Tujuan
Waktu 3 4
pengosongan
lambung
Jumlah residu 3 4
cairan
lambung
ketika aspirasi
Muntah 3 5
Keterangan:
1: Tidak adekuat
2: Sedikit adekuat
3: Cukup Adekuat
4: Sebagian besar adekuat
5: Sepenuhnya dekuat

13. IMPLEMENTASI
NO WAKTU IMPLEMENTASI RESPON PARAF
DX
1 Rabu, 29 1. Mengkaji status O: Tugor kulit terlihat kering dan tidak elastis
Jan 2020 gizi dan Bayi berusia 0 hari memiliki berat badan 2265
13.55 kebutuhan nutrisi gram (<2500 gram). Kebutuhan nutrisi pasien
WIB pasien yaitu 80cc x 2,265kg= 181,2cc/24 jam. Bayi
BBLR diberikan setiap 2 jam sekali atau 12
kali dalam 24 jam sehingga jumlah susu yang
diberikan yaitu 181,2cc:12 kali= 15,1 cc/2
jam

14.00 2. Memeriksa letak O: Posisi NGT tepat berada pada lambung, kepala
WIB NGT dan posisi bayi miring untuk mencegah aspirasi saat bayi
kepala, muntah, tidak terlihat adanya residu pada
1,2 memeriksa selang, susu formula diberikan melalui NGT
residu, serta sebanyak 5cc. Susu tampak masuk melalui
memberikan susu selang dan bayi tampak muntah setelah diberi
formula susu.

14.10 3. Membersihkan O: Mulut bayi bersih dari sisaan muntah. Bayi


WIB mulut bayi dari tidak terlihat kesulitan bernafas, batuk, atau
sisa muntah tanda-tanda aspirasi lainnya.
2
16.00 4. Memeriksa letak O: Posisi NGT tepat berada pada lambung, kepala
WIB NGT dan posisi bayi miring untuk mencegah aspirasi saat bayi
kepala, muntah, terlihat adanya residu pada selang
1,2 memeriksa sebanyak 5cc berwarna coklat, memberikan
residu, serta susu formula sebanyak 5 cc. Susu tampak
memberikan susu masuk melalui selang dan bayi tidak terlihat
formula muntah.

18.00 5. Memeriksa letak O: Posisi NGT tepat berada pada lambung, kepala
WIB NGT dan posisi bayi miring untuk mencegah aspirasi saat bayi
kepala, muntah, terlihat adanya residu sebanyak 5cc
1,2 memeriksa berwarna putih, susu formula diberikan
residu, serta melalui NGT sebanyak 2,5cc. Susu tampak
memberikan susu masuk melalui selang dan bayi tidak terlihat
formula muntah.

20.00 6. Memeriksa letak O: Posisi NGT tepat berada pada lambung, kepala
WIB NGT dan posisi bayi miring untuk mencegah aspirasi saat bayi
kepala, muntah, tidak terlihat adanya residu sebanyak,
1,2 memeriksa susu formula diberikan melalui NGT
residu, dan sebanyak 2,5cc. Susu tampak masuk melalui
memberikan susu selang dan bayi tidak terlihat muntah.
formula
O: Nutrisi masuk:
20.05 7. Menghitung total 5cc+5cc+2,5cc+2,5cc= 15cc/7 jam
WIB nutrisi dalam 1 Nutirisi keluar (muntah & residu):
kali shift 2 cc+5cc+5cc= 12cc/7 jam
1 Total nutrisi dalam 1 shift:
15cc-12cc= 3 cc/7 jam
Nutirisi bayi sangat kurang dari kebutuhan
yang seharusnya
1 Rabu, 30 1. Mengkaji status O: Tugor kulit terlihat kering dan tidak elastis
Jan 2020 gizi dan Bayi berusia 1 hari memiliki berat badan 2170
07.00 kebutuhan nutrisi gram (<2500 gram). Kebutuhan nutrisi pasien
WIB pasien yaitu 100cc x 2,17kg= 217cc/24 jam.
Kebutuhan cairan bayi dalam satu jam yaitu
217cc:24 jam= 9,042 cc/jam. Bayi terpasang
syringe pump dengan banyak susu yang
dibeikan yaitu 2 cc/jam

1,2 07.05 2. Memeriksa O: Posisi NGT tepat berada di lambung, bayi


WIB pemberian ASI tidak terlihat memiliki kesulitan bernafas,
dan posisi NGT tidak muntah serta tidak rewel.

1 20.00 3. Memberikan ASI O: ASI diberikan melalui NGT dan syringe pump
WIB sebanyak 3cc/jam. Susu tampak masuk
melalui selang dan bayi tidak terlihat muntah

1,2 21.00 4. Memeriksa O: Bayi tidak tampak muntah, bayi tampak


WIB pemberian ASI tenang dan tidak rewel. Mulut bayi tampak
dan memeriksa bersih dan tidak terlihat sisa ASI yang
kebersihan mulut menutupi mulut

1 23.00 5. Memeriksa O: Posisi NGT tepat berada di lambung, bayi


WIB pemberian ASI tidak terlihat memiliki kesulitan bernafas,
dan posisi NGT tidak muntah serta tidak rewel. Tugor kulit
masih terlihat kering.
Kamis, 31 1. Memberikan O: ASI diberikan melalui NGT dan syringe pump
Jan 2020 ASI sebanyak 4cc/jam. Susu tampak masuk
01.00 melalui selang dan bayi tidak terlihat muntah.
WIB

02.00 2. Memeriksa O: Posisi NGT tepat berada di lambung, bayi


WIB pemberian ASI, tidak terlihat memiliki kesulitan bernafas,
posisi NGT, dan tidak muntah serta tidak rewel. Tugor kulit
kebersihan tidak kering. Mulut bayi tampak bersih dan
mulut tidak terlihat sisa ASI yang menutupi mulut

06.00 3. Menghitung O: Berat badan bayi pada hari ke 2 yaitu 2245


WIB berat badan bayi gram. Bayi telah BAB dan BAK
dan membantu
seka

06.40 4. Menghitung total O: nutrisi masuk:


WIB nutrisi dalam 1 2 cc x10 jam= 20cc/10jam
hari 3 cc x5 jam= 15 cc/ 5 jam
4 cc x 5 jam= 20cc/5 jam
Tidak ada nutirisi yang keluar seperti muntah
dan residu.
Total nutrisi dalam 1 hari:
20cc + 20 cc+ 15 cc= 55cc/24 jam
Nutirisi bayi masih kurang dari kebutuhan
yang seharusnya

06.50 5. Mengkaji status O: Tugor kulit terlihat lembab Bayi 2 hari


WIB gizi dan memiliki berat badan 2245 gram (<2500
kebutuhan nutrisi gram). Kebutuhan nutrisi pasien yaitu 120cc x
pasien 2,245kg= 269,4cc/24 jam. Bayi BBLR
diberikan melalui syringe pump setiap jam
sehingga jumlah susu yang diberikan yaitu
269,4cc:24 jam= 11,225 cc/jam

07.00 6. Memberikan ASI O: ASI diberikan melalui NGT dan syringe pump
WIB sebanyak 5cc/jam. Susu tampak masuk
melalui selang dan bayi tidak terlihat muntah

14. EVALUASI
Tanggal Diagnosa Tujuan

Rabu, 29 Ketidakseimbang O:Tugor kulit terlihat kering dan tidak elastis Bayi berusia 0 hari
Jan 2020 an nutrisi kurang memiliki berat badan 2265 gram (<2500 gram). Kebutuhan nutrisi
20.05 WIB dari kebutuhan pasien yaitu 80cc x 2,265kg= 181,2cc/24 jam. Bayi BBLR diberikan
tubuh (00002) setiap 2 jam sekali atau 12 kali dalam 24 jam sehingga jumlah susu
yang diberikan yaitu 181,2cc:12 kali= 15,1 cc/2 jam.
Nutrisi masuk:
5cc+5cc+2,5cc+2,5cc= 15cc/7 jam
Nutirisi keluar (muntah & residu):
2 cc+5cc+5cc= 13cc/7 jam
Total nutrisi dalam 1 shift:
15cc-12cc= 3 cc/7 jam
Nutirisi bayi sangat kurang dari kebutuhan yang seharusnya
A: Masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
belum teratasi dengan indikator sebagai berikut:
Status Nutrisi bayi (1020)
Indikator Awal Tujuan Akhir
Intake nutrisi 2 3 2

Hidrasi 3 4 3

Kenaikan 3 4 3
berat badan
P: Memonitor muntah dan residu, serta memberikan susu sedikit namun
sering
Resiko aspirasi O: Posisi NGT tepat berada di lambung, aspirasi dilakukan sebelum bayi
(00126) diberi susu untuk mengetahui jumlah residu dalam lambung, kepala
bayi di miringkan saat diberi susu untuk mencegah aspirasi, badan
bayi dimiringkan saat bayi muntah, dan mulut bayi telah dibersihkan
dari sisaan muntah untuk mencegah aspirasi. Bayi tampak muntah
sebanyak 1 kali setelah diberi susu, residu lambung bayi selama 7 jam
yaitu sebanyak 12cc.
A: Resiko aspirasi telah teratasi sebagian dengan indikator sebagai
berikut:
Pencegahan aspirasi (1918)
Indikator Awal Tujuan Saat ini
Mempertahan 4 5 5
kan
kebersihan
mulut
Memposisika 4 5 5
n kepala
miring ketika
makan minum
jika
dibutuhkan

Fungsi gastrointestinal (1015)


Indikator Awal Tujuan Akhir
Waktu 3 4 3
pengosongan
lambung
Jumlah residu 3 4 3
cairan
lambung
ketika aspirasi
Muntah 3 5 3
P: Mempertahankan posisi NGT dan menjaga kebersihan mulut
Kamis 30 Ketidakseimbang O: Tugor kulit terlihat kering dan tidak elastis Bayi berusia 1 hari
Desember an nutrisi kurang memiliki berat badan 2170 gram (<2500 gram). Kebutuhan nutrisi
2020 dari kebutuhan pasien yaitu 100cc x 2,17kg= 217cc/24 jam. Kebutuhan cairan bayi
23.00 WIB tubuh (00002)
dalam satu jam yaitu 217cc:24 jam= 9,042 cc/jam. Bayi terpasang
syringe pump dengan banyak susu yang diberikan yaitu 2 cc/jam
Nutrisi masuk selama 24 jam:
Nutrisi masuk:
2 cc x10 jam= 20cc/10jam
3 cc x5 jam= 15 cc/ 5 jam
4 cc x 5 jam= 20cc/5 jam
Tidak ada nutirisi yang keluar seperti muntah dan residu.
Total nutrisi dalam 1 hari:
20cc + 20 cc+ 15 cc= 55cc/24 jam
Nutirisi bayi masih kurang dari kebutuhan yang seharusnya
A: Masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
belum teratasi dengan indikator sebagai berikut:
Status Nutrisi bayi (1020)
Indikator Awal Tujuan Akhir
Intake nutrisi 2 3 3

Hidrasi 3 4 3
Kenaikan 3 4 3
berat badan
P: Memonitor muntah dan residu, memberikan susu sedikit namun
sering, serta menaikkan jumlah asupan susu secara berkala
Resiko aspirasi O: Posisi NGT tepat berada di lambung, aspirasi dilakukan sebelum bayi
(00126) diberi susu untuk mengetahui jumlah residu dalam lambung, kepala
bayi di miringkan saat diberi susu untuk mencegah aspirasi, mulut
bayi bersih dari kotoran dan sisa ASI. Bayi tidak muntah, dan tidak
terdapat residu lambung.
A: Resiko aspirasi telah teratasi sebagian dengan indikator sebagai
berikut:
Pencegahan aspirasi (1918)
Indikator Awal Tujuan Saat ini
Mempertahan 4 5 5
kan
kebersihan
mulut
Memposisika 4 5 5
n kepala
miring ketika
makan minum
jika
dibutuhkan

Fungsi gastrointestinal (1015)


Indikator Awal Tujuan Akhir
Waktu 3 4 3
pengosongan
lambung
Jumlah residu 3 4 5
cairan
lambung
ketika aspirasi
Muntah 3 5 5
P: Mempertahankan posisi NGT dan menjaga kebersihan mulut
Jumat 31 Ketidakseimbang O: Tugor kulit terlihat lembab Bayi 2 hari memiliki berat badan 2245
Desember an nutrisi kurang gram (<2500 gram). Kebutuhan nutrisi pasien yaitu 120cc x 2,245kg=
2020 dari kebutuhan 269,4cc/24 jam. Bayi BBLR diberikan melalui syringe pump setiap
07.05 WIB tubuh (00002)
jam sehingga jumlah susu yang diberikan yaitu 269,4cc:24 jam=
11,225 cc/jam. Bayi diberi ASI 5 cc/jam
Nutirisi bayi masih kurang dari kebutuhan yang seharusnya
A: Masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
teratasi sebagian dengan indikator sebagai berikut:
Status Nutrisi bayi (1020)
Indikator Awal Tujuan Akhir
Intake nutrisi 2 3 3

Hidrasi 3 4 4
Kenaikan 3 4 3
berat badan
P: Memonitor muntah dan residu, memberikan susu sedikit namun
sering, serta menaikkan jumlah asupan susu secara berkala
Resiko aspirasi O: Posisi NGT tepat berada di lambung, aspirasi dilakukan sebelum bayi
(00126) diberi susu untuk mengetahui jumlah residu dalam lambung, kepala
bayi di miringkan saat diberi susu untuk mencegah aspirasi, mulut
bayi bersih dari kotoran dan sisa ASI. Bayi tidak muntah, dan tidak
terdapat residu lambung.
A: Resiko aspirasi telah teratasi dengan indikator sebagai berikut:
Pencegahan aspirasi (1918)
Indikator Awal Tujuan Saat ini
Mempertahan 4 5 5
kan
kebersihan
mulut
Memposisika 4 5 5
n kepala
miring ketika
makan minum
jika
dibutuhkan

Fungsi gastrointestinal (1015)


Indikator Awal Tujuan Akhir
Waktu 3 4 4
pengosongan
lambung
Jumlah residu 3 4 5
cairan
lambung
ketika aspirasi
Muntah 3 5 5
P: Mempertahankan posisi NGT dan menjaga kebersihan mulut

Anda mungkin juga menyukai