NY S DENGAN ASFIKSIA
DI RUANG PERINATOLOGI STASE KEPERAWATAN ANAK
RSUD BANYUMAS
Oleh :
CHAERINA NUR AZIZA
I4B019029
1. IDENTITAS
Nama : By. Ny S.
Jenis kelamin : Laki-laki
TTL/Usia : Banyumas, 29 Januari 2020/ 0 Hari
Nama ayah/ibu : Tn. S/ Ny. S
Umur ayah/ibu : 52 tahun/43 tahun
Pekerjaan ayah/ibu : Buruh/ Ibu Rumah Tangga
Pendidikan ayah/ibu : SD/SD
Agama : Islam
Alamat/ no telf : Ayamalas 2/5 Kroya
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
2. KELUHAN UTAMA
Berat badan bayi kurang dari 2500 gram, bayi dalam keadaan cukup,
sering tertidur dan jarang menangis. Reflex menghisap masih terlihat lemah.
4. RIWAYAT KELUARGA
Pasien mengatakan bahwa terdapat anggota keluarga besar yang memiliki
riwayat penyakit hipertensi.
Genogram
Keterangan :
: Laki-laki : tinggal serumah : pasien
: Perempuan : hubungan keluarga :Meninggal
5. RIWAYAT SOSIAL
Sistem pendukung yang dapat dihubungi : Tn. S sebagai suami
Hubungan orangtua dan bayi: Ibu datang pada hari pertama kelahiran. Sesekali
ibu datang untuk memberikan ASI yang telah dipompa dan memerhatikan
anaknya sembari mengelus dan memegang tangan anaknya. Ibu nampak
khawatir karena anaknya tidak mudah menangis. Namun pada hari-hari
berikutnya ibu terlihat jarang untuk menengok anaknya.
Anak yang lain
Jenis Kelamin Anak Riwayat Persalinan Riwayat Imuniasi
Laki-laki Pervaginam dan sehat Hepatitis 0
Perempuan Pervaginam dengan Hepatitis 0
riwayat lilitan tali pusar
Perempuan Pervaginam dan sehat Hepatitis 0
Laki-laki Pervaginam dan sehat Hepatitis 0
Laki-laki Pervaginam dengan Hepatitis 0
riwayat lilitan tali pusar
Lingkungan rumah : Ny. S tinggal di pedesaan dan tidak banyak
kendaraan
Masalah sosial yang penting:
(-) Kurangnya sistim dukungan sosial
(-) Perbedaan bahasa
(-) Riwayat penyalah gunaan zat adiktif
(-) Lingkungan rumah yang kurang memadai
(-) Masalah keuangan
7. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Cukup
Kesadaran : tenang dan mudah mengantuk
Tanda Vital
Nadi : 145x/menit RR : 40x/menit
Suhu : 36,9oC TD : -
Beri tanda (√) pada istilah yang tepat dari data-data di bawah ini. Gambarkan
semua temuan abnormal secara objektif, gunakan kolom komentar bila perlu:
A. Reflek
(-) Moro (√) Menggenggam (-) Menghisap (√) Babinski
B. Tonus/ Aktivitas
(-) Aktif (√) Tenang (-) Letargi (-) Kejang
(-) Menangis keras (√) Lemah (-) Melengking (-) Sulit
menangis
C. Kepala/ Leher
Fontanel anterior
(√) Lunak (-) Tegas (-) Datar (-) Menonjol
(-) Cekung
Sutura sagitalis
(-) Tepat (√) Terpisah (-) Menjauh
Gambaran wajah
(√) Simetris (-) Asimetris
Molding
(-) Succudaneum (-) Chepalohematoma
D. Mata
(√ ) Bersih (-) Sekresi
(-) Anemis (√) Tidak anemis
(√) pupil isokor (-) pupil anisokor
(-) nistagmus (√) tidak nistagmus
E. THT
Telinga
(√) Normal (-) Abnormal
(√) Bimetris (-) Asimetris
(√) bersih (-) Serumen
Hidung
(√) Simetris (-) Asimetris
(√) Bersih (-) Sekresi
(-) Obstruksi (√) Tidak ada obstruksi
(-) Cuping hidung (√) Tidak ada gerakan cuping hidung
Palatum
(√) Normal (-) Abnormal
F. Bibir
(√) Bersih (-) Kotor
(-) Sumbing (√) Tidak sumbing
(√) Bibir lembab (-) Bibir tidak lembab
G. Abdomen
(√) Lunak (-) Tegas (√) Datar (-) Kembung
H. Lingkar perut :
Liver
(√) < 2 cm (-) > 2 cm
I. Toraks
(√) Simetris (-) Asimetris
Retraksi
(-) Derajat 0 (√) Derajat 1 (-) Derajat 2
Klavikula
(√) Normal (-) Abnormal
J. Paru-paru
Suara napas
(√) kanan=kiri (-)kanan≠kiri (√) Bersih (-) Ronkhi
(-) Crackles (-) Wheezing
Bunyi napas
(√) Terdengar di lapang paru (-) Tidak terdengar (-) Menurun
Respirasi
(√) Spontan Jumlah : 40x/menit
(-) Sungkup/boxhead Jumlah : liter/menit
(-) Ventilasi assisted CPAP
K. Jantung
(√)Normal Sinus Rhytm: 145x/menit
(-) Murmur (-) lain-lain, sebutkan……………….
L. Ekstremitas
(√) Tidak terbatas (-) ROM terbatas (-) tidak dapat dikaji
Ekstremitas atas dan bawah
(√) Simetris (-) Asimetris
M. Umbilikus : Masih basah dan belum kering, tidak terlihat kemerahan atau
tanda-tanda infeksi
N. Genital : Testis teraba, uretra terlihat berada di tengah ujung penis
O. Anus : Positif
P. Spina : tidak ada
Q. Kulit :Kering dan tidak elastis
R. Suhu : 36,9oC
8. TERAPI
Bayi tidak diberikan obat dan hanya diberikan nutrisi melalui NGT
13. IMPLEMENTASI
NO WAKTU IMPLEMENTASI RESPON PARAF
DX
1 Rabu, 29 1. Mengkaji status O: Tugor kulit terlihat kering dan tidak elastis
Jan 2020 gizi dan Bayi berusia 0 hari memiliki berat badan 2265
13.55 kebutuhan nutrisi gram (<2500 gram). Kebutuhan nutrisi pasien
WIB pasien yaitu 80cc x 2,265kg= 181,2cc/24 jam. Bayi
BBLR diberikan setiap 2 jam sekali atau 12
kali dalam 24 jam sehingga jumlah susu yang
diberikan yaitu 181,2cc:12 kali= 15,1 cc/2
jam
14.00 2. Memeriksa letak O: Posisi NGT tepat berada pada lambung, kepala
WIB NGT dan posisi bayi miring untuk mencegah aspirasi saat bayi
kepala, muntah, tidak terlihat adanya residu pada
1,2 memeriksa selang, susu formula diberikan melalui NGT
residu, serta sebanyak 5cc. Susu tampak masuk melalui
memberikan susu selang dan bayi tampak muntah setelah diberi
formula susu.
18.00 5. Memeriksa letak O: Posisi NGT tepat berada pada lambung, kepala
WIB NGT dan posisi bayi miring untuk mencegah aspirasi saat bayi
kepala, muntah, terlihat adanya residu sebanyak 5cc
1,2 memeriksa berwarna putih, susu formula diberikan
residu, serta melalui NGT sebanyak 2,5cc. Susu tampak
memberikan susu masuk melalui selang dan bayi tidak terlihat
formula muntah.
20.00 6. Memeriksa letak O: Posisi NGT tepat berada pada lambung, kepala
WIB NGT dan posisi bayi miring untuk mencegah aspirasi saat bayi
kepala, muntah, tidak terlihat adanya residu sebanyak,
1,2 memeriksa susu formula diberikan melalui NGT
residu, dan sebanyak 2,5cc. Susu tampak masuk melalui
memberikan susu selang dan bayi tidak terlihat muntah.
formula
O: Nutrisi masuk:
20.05 7. Menghitung total 5cc+5cc+2,5cc+2,5cc= 15cc/7 jam
WIB nutrisi dalam 1 Nutirisi keluar (muntah & residu):
kali shift 2 cc+5cc+5cc= 12cc/7 jam
1 Total nutrisi dalam 1 shift:
15cc-12cc= 3 cc/7 jam
Nutirisi bayi sangat kurang dari kebutuhan
yang seharusnya
1 Rabu, 30 1. Mengkaji status O: Tugor kulit terlihat kering dan tidak elastis
Jan 2020 gizi dan Bayi berusia 1 hari memiliki berat badan 2170
07.00 kebutuhan nutrisi gram (<2500 gram). Kebutuhan nutrisi pasien
WIB pasien yaitu 100cc x 2,17kg= 217cc/24 jam.
Kebutuhan cairan bayi dalam satu jam yaitu
217cc:24 jam= 9,042 cc/jam. Bayi terpasang
syringe pump dengan banyak susu yang
dibeikan yaitu 2 cc/jam
1 20.00 3. Memberikan ASI O: ASI diberikan melalui NGT dan syringe pump
WIB sebanyak 3cc/jam. Susu tampak masuk
melalui selang dan bayi tidak terlihat muntah
07.00 6. Memberikan ASI O: ASI diberikan melalui NGT dan syringe pump
WIB sebanyak 5cc/jam. Susu tampak masuk
melalui selang dan bayi tidak terlihat muntah
14. EVALUASI
Tanggal Diagnosa Tujuan
Rabu, 29 Ketidakseimbang O:Tugor kulit terlihat kering dan tidak elastis Bayi berusia 0 hari
Jan 2020 an nutrisi kurang memiliki berat badan 2265 gram (<2500 gram). Kebutuhan nutrisi
20.05 WIB dari kebutuhan pasien yaitu 80cc x 2,265kg= 181,2cc/24 jam. Bayi BBLR diberikan
tubuh (00002) setiap 2 jam sekali atau 12 kali dalam 24 jam sehingga jumlah susu
yang diberikan yaitu 181,2cc:12 kali= 15,1 cc/2 jam.
Nutrisi masuk:
5cc+5cc+2,5cc+2,5cc= 15cc/7 jam
Nutirisi keluar (muntah & residu):
2 cc+5cc+5cc= 13cc/7 jam
Total nutrisi dalam 1 shift:
15cc-12cc= 3 cc/7 jam
Nutirisi bayi sangat kurang dari kebutuhan yang seharusnya
A: Masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
belum teratasi dengan indikator sebagai berikut:
Status Nutrisi bayi (1020)
Indikator Awal Tujuan Akhir
Intake nutrisi 2 3 2
Hidrasi 3 4 3
Kenaikan 3 4 3
berat badan
P: Memonitor muntah dan residu, serta memberikan susu sedikit namun
sering
Resiko aspirasi O: Posisi NGT tepat berada di lambung, aspirasi dilakukan sebelum bayi
(00126) diberi susu untuk mengetahui jumlah residu dalam lambung, kepala
bayi di miringkan saat diberi susu untuk mencegah aspirasi, badan
bayi dimiringkan saat bayi muntah, dan mulut bayi telah dibersihkan
dari sisaan muntah untuk mencegah aspirasi. Bayi tampak muntah
sebanyak 1 kali setelah diberi susu, residu lambung bayi selama 7 jam
yaitu sebanyak 12cc.
A: Resiko aspirasi telah teratasi sebagian dengan indikator sebagai
berikut:
Pencegahan aspirasi (1918)
Indikator Awal Tujuan Saat ini
Mempertahan 4 5 5
kan
kebersihan
mulut
Memposisika 4 5 5
n kepala
miring ketika
makan minum
jika
dibutuhkan
Hidrasi 3 4 3
Kenaikan 3 4 3
berat badan
P: Memonitor muntah dan residu, memberikan susu sedikit namun
sering, serta menaikkan jumlah asupan susu secara berkala
Resiko aspirasi O: Posisi NGT tepat berada di lambung, aspirasi dilakukan sebelum bayi
(00126) diberi susu untuk mengetahui jumlah residu dalam lambung, kepala
bayi di miringkan saat diberi susu untuk mencegah aspirasi, mulut
bayi bersih dari kotoran dan sisa ASI. Bayi tidak muntah, dan tidak
terdapat residu lambung.
A: Resiko aspirasi telah teratasi sebagian dengan indikator sebagai
berikut:
Pencegahan aspirasi (1918)
Indikator Awal Tujuan Saat ini
Mempertahan 4 5 5
kan
kebersihan
mulut
Memposisika 4 5 5
n kepala
miring ketika
makan minum
jika
dibutuhkan
Hidrasi 3 4 4
Kenaikan 3 4 3
berat badan
P: Memonitor muntah dan residu, memberikan susu sedikit namun
sering, serta menaikkan jumlah asupan susu secara berkala
Resiko aspirasi O: Posisi NGT tepat berada di lambung, aspirasi dilakukan sebelum bayi
(00126) diberi susu untuk mengetahui jumlah residu dalam lambung, kepala
bayi di miringkan saat diberi susu untuk mencegah aspirasi, mulut
bayi bersih dari kotoran dan sisa ASI. Bayi tidak muntah, dan tidak
terdapat residu lambung.
A: Resiko aspirasi telah teratasi dengan indikator sebagai berikut:
Pencegahan aspirasi (1918)
Indikator Awal Tujuan Saat ini
Mempertahan 4 5 5
kan
kebersihan
mulut
Memposisika 4 5 5
n kepala
miring ketika
makan minum
jika
dibutuhkan