Anda di halaman 1dari 36

TUGAS MANDIRI STATE DEPARTEMEN ANAK

“Asuhan Keperawatan Kasus Postpartum Normal”


Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktik Keperawatan Populasi Khusus
Semester Genap Tahun Ajaran 2021/2022
Dosen Pengampu : Ns. Ayut Merdikawati, S.Kep., M.Kep.

Disusun Oleh
Lilis Setiyowati
185070201111004
Kelompok 5 Reguler 2

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2022
KASUS POSTPARTUM NORMAL

Tgl. Pengkajian: 16-02-2021, Jam: 10.00, Ruangan/RS/PKM: Ruang Kamar Bersalin


PKM Tumpang. Ny. S, 33 th, P2A0, Kawin, Islam, Ibu rumah tangga, SLTA. Suami Tn. S, 38
th, Islam, Pedagang, SLTA. Tinggal di Jl. Setiawan Tumpang. Keluhan utama yang dirasakan
saat pengkajian adalah nyeri di area perut dan jalan lahir setelah melahirkan. Skala nyeri 3,
cekit-cekit, dan nyeri muncul saat berpindah posisi.
Pasien melahirkan anak kedua pervaginam spontan (letkep) pada 15-02-2021 / 22.30
wib, laki-laki, BB/PB: 2900 gr / 50 cm, perdarahan: ± 200 cc, tidak ada masalah dalam
persalinan. Bayi rawat gabung. Riwayat ANC 6 kali dan masalah kehamilan tidak ada. Tahun
2013 melahirkan anak laki-laki, ditolong oleh dokter, Riwayat menyusui anak pertama 1
tahun dan tidak ada masalah menyusui. Keadaan Umum tampak lemah, kesadaran compos
mentis, BB 65 kg, TB: 155 cm, Tekanan darah 110/80 mmHg, Nadi: 80 x/menit, Suhu 36ºC,
pernapasan 20 x/menit. Kepala Leher, jantung-paru tidak ada masalah, Payudara simetris,
tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa, teraba keras, puting susu menonjol, pengeluaran ASI
kolostrum (sudah keluar setelah lahir). Fundus: teraba keras, bentuk bulat. Kontraksi: ada.
Posisi: 2 jari dibawah pusat. Perineum ruptur saat melahirkan. Lokia ± 200 cc, jenis/warna
merah kehitaman (Rubra), bau anyir darah. Ekstremitas tidak ada edema, varises, dan tanda
human. Pasien sudah BAK dibantu keluarga ke toilet.
Pasien dan keluarga menanti kelahiran anak keduanya dengan bahagia. ASI keluar
setelah melahirkan, bayi menyusu dengan kuat tapi posisi bayi masih kurang tepat. Pasien
ingin memberikan ASI eksklusif dan menyusui sampai 2 tahun. Obat-obatan yang diberikan
vitamin A 1x1, asam mefenamat 3x1, Fe 3x1.
Pasien direncanakan pulang pukul 13.00 WIB karena kondisinya sudah stabil. Setelah
dilakukan Tindakan keperawatan hasil evaluasi perawat: Klien mengatakan nyeri berkurang
setelah dipijat dan nafas dalam, posisi bayi lebih enak dan nyaman saat menyusui, dapat
memahami terkait tanda abnormal pada luka jahitan dan cara membersihkan kemaluan.
Pengukuran TD 120/80 mmHg, RR 20 x/menit, Nadi 80 x/menit, Suhu 36 ºC. uterus teraba
keras dan bulat, posisi 2 jari dibawah umbilikus. Posisi dan perlekatan saat menyusui sudah
tepat, payudara teraba keras, reflek hisap bayi kuat. Terdapat 3 jahitan di perineum dalam
kondisi bagus, pengeluaran lochia ± 200 cc, warna merah kehitaman.
Perawat menganjurkan ibu memberikan nutrisi kepada bayi hanya ASI (Selama 6 bulan
pertama, pencernaan bayi belum siap untuk menerima makanan selain ASI); menggunakan
pembalut nifas, cebok dari arah depan ke belakang, dan mengganti pembalut minimal 4x/hari.
PENGKAJIAN POSTNATAL

Nama mahasiswa : Nafiza S. Y. Tgl pengkajian :16/02/2021 Jam : 10.00 WIB


NIM :185070201111006 Ruangan/ RS/ PKM : Kamar bersalin, PKM tumpang

A. Data Umum Klien Dan Pasangan


Initial Klien : Ny. S Alamat : Jl. Setiawan,
No. RM : Tidak terkaji Tumpang
Status Obstetrik : Tidak terkaji Inisial Suami : Tn. S
Diagnosa Medis : Tidak terkaji Usia : 38 tahun
Usia : 33 tahun Agama : Islam
Status perkawinan : Kawin Pekerjaan : Pedagang
Agama : Islam Pendidikan terakhir : SLTA
Pekerjaan : IRT Alamat : Jl. Setiawan,
Pendidikan terakhir : SLTA Tumpang

B. Keluhan Utama :
Nyeri di area perut dan jalan lahir setelah melahirkan

C. Riwayat Kesehatan Saat Ini (Nifas):


- Skala nyeri 3
- Cekit-cekit
- Nyeri muncul saat berpindah posisi

D. Riwayat Kesehatan Umum :


1. Riwayat Operasi : (Tidak terkaji)
2. Riwayat Penyakit, Trauma, dan infeksi (TORCH): Tidak ada
3. Riwayat alergi : (Tidak terkaji)
4. Riwayat penggunaan obat-obatan : (Tidak terkaji)
5. Riwayat penyakit keluarga :
a. Riwayat penyakit keturunan (DM, HT, Asma, dll) : (Tidak terkaji)
b. Riwayat gangguan psikiatri : (Tidak terkaji)

E. Riwayat Obstetric Dan Ginekologi


Riwayat Obstetric
1. Usia saat Menarche: (Tidak terkaji)
2. Lama Menstruasi : (Tidak terkaji)
3. Siklus Menstruasi: (Tidak terkaji) kali perbulan, teratur/tidak teratur
4. Keluhan saat menstruasi : (Tidak terkaji)
5. Kebiasaan ganti pembalut dalam sehari (Tidak terkaji) kali.

Riwayat ginekologi:
1. Riwayat keputihan sebelumnya: ya/tidak, jika ya: (Tidak terkaji)
1. Warna (jernih, putih susu, kekuningan, kehijauan) :…………
2. Bau (ya/tidak)
2. Gatal (ya/tidak) (Tidak terkaji)
3. Perdarahan diluar siklus haid: (ya/tidak) (Tidak terkaji)
4. Penyakit ginekologi: (ya/tidak), jika ya sebutkan (Tidak terkaji)
5. Riwayat Kuretase: (Ya/Tidak), Jika ya, sebanyak kali, pada
tahun………., penyebab:………………………… (Tidak terkaji)

Riwayat Kehamilan dan Persalinan yang lalu


Jenis Jenis Masalah Usia Lama Masalah
No Th kelamin persalin Penolon selama anak menyusu dalam
an g kehamila sekaran i menyusui
n g
1 2013 Laki- Tidak dokter Tidak ada 8 tahun 1 tahun Tidak ada
laki terkaji
2 2021 Laki- Pervagin dokter Tidak ada - - posisi bayi
laki am masih
spontan kurang
tepat

3
4
5

Riwayat Penggunaan Kontrasepsi


No. Jenis KB Tahun Mulai Lama Pemakaian Efek
Pemakaian (tahun) Samping/Keluhan
1
2
3
4
(alamiah/hormonal/mekanik/operasi) : (Tidak terkaji)

F. Data Umum Kesehatan Saat Ini


Keadaan umum :
- Kesadaran compos mentis, tampak lemah
- Klien mengatakan nyeri diarea perut dan jalan lahir setelah melahirkan
- Skala nyeri 3, cekit-cekit, dan nyeri muncul saat berpindah posisi.
Kesadaran :
a. Tanda – tanda vital
TD saat ini : 110/80 mmHg
Nadi : 80 x/mnt
Suhu : 36˚C
Pernafasan : 20 x/mnt
b. Golongan darah : A/B/AB/O (Tidak terkaji)
c. Antrophometri
BB : 65Kg, TB : 155cm; LILA: (Tidak terkaji) cm

G. Pemeriksaan Fisik
Dapat dilakukan dengan cara pemeriksaan fisik umum Head to Toe atau pemeriksaan
fisik fokus menggunakan BUBBLEHE (di pelayanan lebih banyak digunakan):
Head To Toe
1. Kepala Leher
- Kepala :
Kesimetrisan (ya), Sebaran rambut: merata/rontok/kebotakan (Tidak terkaji),
nyeri kepala (tidak)
- Wajah : (tidak ada gangguan)
- Mata : Ketajaman visual (normal), konjungtiva (normal).
- Hidung : Simetris (ya), deformitas (tidak), perdarahan (tidak)
- Mulut dan gigi :
Mukosa bibir (kering/lembab), warna mukosa (merah/pucat/kebiruan), caries
dentis (ya/tidak), stomatitis (ya/tidak) (Tidak terkaji)
- Telinga :
Bentuk (normal/tidak), kebersihan (bersih/kotor), gangguan pendengaran
(ya/tidak) (Tidak terkaji)
- Leher :
Pembesaran vena jugularis (ya/tidak), posisi trakea (simetris/tidak),
pembesaran kelenjar tiroid (ya/tidak), nyeri telan (ya/tidak) (Tidak terkaji)
Masalah khusus dalam pemeriksaan fisik kepala leher: Tidak ada
2. Thorak
● Jantung : suara Jantung (normal)
● Paru : Suara nafas (bersih),
● Payudara
- Puting susu :
Kanan : menonjol
Kiri : menonjol
Pengisian ASI : teraba keras
- Pengeluaran ASI/kolostrum: ya, jika Ya, mulai kapan setelah
bayi lahir
- Kesulitan menyusui : tidak ada
- Kemampuan menyusui : baik
(Dikatakan baik jika teknik menyusui benar dan ibu tidak
kesakitan saat menyusui)
Masalah khusus dalam pemeriksaan fisik thorak: tidak ada
3. Abdomen
● Uterus
- Pigmentasi : Linea nigra : (ya/tidak), Linea alba (ya/tidak), Strie gravidarum
(ya/tidak) (Tidak terkaji)
- Kontraksi : (keras)
- Tinggi Fundus Uteri 2 jari dibawah umbilicus
● Distantia Recti Abdominis (DRA): ada/tidak (Tidak terkaji) Jika ada, panjang
…….. cm, lebar cm
● Fungsi pencernaan (Tidak terkaji)
- Mual : ya/tidak, jika ya, frekuensi mual kali
- Muntah : ya/tidak, jika ya, frekuensi mual kali
- Bising Usus : kali/menit
- Eliminasi
BAK (Tidak terkaji)
Di rumah Di RS
Frekuensi
Jumlah urin
Warna Urin kuning kuning
jernih/keruh/darah jernih/keruh/darah

BAB (Tidak terkaji)


Di rumah Di RS
Frekuensi
Konsistensi lunak/keras/diare/ lunak/keras/diare/
berdarah berdarah
Konstipasi ya/tidak ya/tidak

- Nutrisi dan cairan perhari Asupan nutrisi (Tidak terkaji)


Di rumah Di RS
Nafsu Makan baik/ kurang/ tidak baik/ kurang/ tidak ada
ada
Pola Makan
Jenis makanan

- Asupan cairan
Di rumah Di RS
Jumlah minum (cc)
Jenis minuman
Masalah khusus dalam pemeriksaan fisik abdomen: (Tidak terkaji)
● Perineum dan genital
- Kebersihan vagina: (Tidak terkaji)
- Keluaran vagina: tidak ada/darah/keputihan (Tidak terkaji)
Warna :
Konsistensi :
Jumlah :
Bau :
- Perineum: Ruptur
Jika ada luka perineum, cek Tanda REEDA (Tidak terkaji)
R: kemerahan: ya/tidak E:
bengkak: ya/tidak
E: echimosis: ya/tidak
D: discharge: serum/pus/darah/tidak ada
A: approximate: baik/tidak
- Kebersihan
- Lokia
a. Jumlah : ±200 cc
b. Jenis/warna : Merah kehitaman
c. Konsistensi : (Tidak terkaji)
d. Bau : Anyir darah
- Hemorrhoid: ya/tidak, jika Ya, maka (Tidak terkaji)
Derajat :
Berapa lama :
Nyeri : ya/ tidak
Masalah khusus dalam pemeriksaan fisik perineum dan genital:

4. Ekstremitas
● Ekstremitas atas :
- Kesimetrisan : simetris
- Edema : tidak ada
- Jenis edema : non pitting
- Derajat pitting edema : tidak ada
● Ekstremitas bawah
- Kesimetrisan : simetris
- Edema : tidak ada
- Jenis edema : non pitting
- Lokasi : tidak ada
- Derajat pitting edema : tidak ada
- Varises : tidak
- Reflex patella :-
- Homan’s Sign : -
Masalah khusus dalam pemeriksaan fisik ekstrimitas: (Tidak terkaji)

H. BUBBLEHE (Breast, Uterus, Bladder, Bowel, Lochea, Episiotomy, Homan’s sign,


Emotion)
1. Payudara (Breast)
- Puting susu :
Kanan : menonjol
Kiri : menonjol
Pengisian ASI : teraba keras
- Pengeluaran ASI/kolostrum: ya, jika Ya, mulai kapan setelah bayi
lahir
- Kesulitan menyusui : tidak ada
- Kemampuan menyusui : Baik (Dikatakan baik jika teknik menyusui benar
dan ibu tidak kesakitan saat menyusui)
2. Uterus
- Kontraksi : (keras)
- Tinggi Fundus Uteri : 2 jari dibawah umbilicus

3. BAK (Bladder) : Sudah, dibantu saat akan ke toilet


Di rumah Di RS/Puskesmas
Frekuensi
Jumlah urin
Warna Urin kuning kuning jernih/keruh/darah
jernih/keruh/darah

4. BAB (Bowel) (Tidak terkaji)


Di rumah Di RS
Frekuensi
Konsistensi lunak/keras/diare/ lunak/keras/diare/berdarah
berdarah
Konstipasi ya/tidak ya/tidak

5. Lochea
a. Jumlah ±200 cc pembalut
b. Jenis/warna : Merah kehitaman
c. Konsistensi : cair/bergumpal (Tidak terkaji)
d. Bau : Anyir darah
6. Episiotomy (atau laserasi) (Tidak terkaji)
- Perineum: Utuh/Episotomi/Ruptur
- Jika ada luka perineum, cek Tanda REEDA
R (Redness) : ya/tidak
E (Edema) : ya/tidak
E (Echimosis) : ya/tidak
D (Discharge) : serum/pus/darah/tidak ada A
(Approximate): baik/tidak
7. Homan’s Sign (Tidak terkaji)
- Homan’s Sign : +/ -
- Beberapa literatur ada yang menambahkan Hemoroid.
Hemorrhoid : ya/tidak, jika Ya, maka:
Derajat :
Berapa lama :
Nyeri : ya/ tidak
8. Emotion
- Perasaan ibu dengan kelahiran bayi saat ini : bahagia
- Penerimaan keluarga terhadap kelahiran bayi saat ini : sangat menerima
- Harapan ibu dengan kelahiran bayi saat ini : (Tidak terkaji)
- Rencana perawatan bayi : (Tidak terkaji)
- Rencana menyusui : ingin memberikan asi eksklusif dan menyusui sampai 2
tahun
- Bonding-attachment : (Tidak terkaji)

I. Istirahat dan kenyamanan (Tidak terkaji)


- Kebiasaan tidur : lama jam, frekuensi kali,
- Pola tidur saat ini :
- Keluhan ketidaknyamanan : ya/ tidak. Jika Ya, maka lokasi:
- Waktu muncul keluhan :
Masalah khusus dalam istirahat dan kenyamanan:

J. Mobilisasi dan latihan


- Tingkat mobilisasi : dibantu sebagian
- Latihan/senam nifas : dilakukan/tidak (Tidak terkaji)
Masalah khusus dalam mobilisasi dan latihan:
HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG:
KEADAAN BAYI SAAT LAHIR

Lahir tanggal : 15/02/2021


Jam : 22.30 WIB
Jenis Kelamin : laki-laki
Kelahiran : tunggal *)
Pengkajian awal bayi baru lahir (jika ada salah satu jawaban “tidak” pada pertanyaan dibawah
ini, maka dilanjutkan dengan langkah awal resusitasi)
a. Apakah bayi menangis : ya
b. Apakah ketuban berwarna jernih : ya
c. Apakah bayi bergerak aktif : ya
Tindakan resusitasi : ya/tidak (Tidak terkaji)
Plasenta : lengkap
Talipusat : Panjang (Tidak terkaji) cm
Kelainan : tidak
RANGKUMAN PENGKAJIAN

Kategori dan Subkategori Data Subjektif dan Objektif

Fisiologi Respirasi DS: -


s DO:
● Pernapasan 20 x/menit
● Paru tidak ada masalah

Sirkulasi DS:
DO:
● Ekstermitas tidak ada edema, varises dan tanda human
● Jantung tidak ada masalah
● Perdarahan saat melahirkan: ± 200 cc
● Tekanan darah 110/80 mmHg
● Nadi 80 x/menit
● Suhu 36 derajat celcius
Nutrisi dan Cairan DS:
DO:
● Pengeluaran lochia ± 200 cc, warna merah kehitaman
● Perdarahan saat melahirkan: ± 200 cc
.
Eliminasi Pasien sudah BAK
Karakteristik: tidak terkaji
Aktivitas dan (Tidak terkaji)
Istirahat
Neurosensori (Tidak terkaji)
Reproduksi dan (Tidak terkaji)
Seksualitas
Psikologi Nyeri dan Kenyamanan DS:
s ● Nyeri diarea perut dan jalan lahir setelah melahirkan.
● Skala nyeri 3, cekit-cekit, dan nyeri muncul saat berpindah posisi.
DO:
● Terdapat kontraksi uterus
● Perineum ruptur saat melahirkan

Integritas Ego (Tidak terkaji)


Pertumbuhan (Tidak terkaji)
dan Perkembangan
Perilaku Kebersihan Diri (Tidak terkaji)
Penyuluhan dan ● Perawat menganjurkan ibu memberikan nutrisi kepada bayi hanya ASI (Selama
Pembelajaran 6 bulan pertama, pencernaan bayi belum siap untuk menerima makanan selain
ASI).
● Menggunakan pembalut nifas, cebok dari arah depan ke belakang, dan
mengganti pembalut minimal 4 x/hari.
Relasion Interaksi Sosial (Tidak terkaji)
al
Lingkung Keamanan dan DS: -
an Proteksi DO:
● Perineum ruptur saat melahirkan
● Terdapat 3 jahitan di perineum dalam kondisi bagus.
● Lochia ± 200 cc
● Jenis/warna lochia merah kehitaman (Rubra)
● Bau anyir darah
FORMAT ANALISA DATA

MASALAH
NO. DATA (DS & DO) ETIOLOGI KEPERAWATA
N
1. DS: Postpartum normal Ketidaknyamanan
- Pasien mengeluhkan ↓ Pasca Partum
nyeri di area perut dan Perubahan fisiologi
jalan lahir setelah ↓
melahirkan Terputusnya inkontinuitas
- Skala nyeri 3, terasa jaringan
cekat-cekit dan nyeri ↓
muncul saat berpindah Peningkatan kadar oksitosin
- P : nyeri postpartum ↓
- Q : cekit-cekit Peningkatan kontraksi
- R : nyeri di area perut uterus
dan jalan lahir setelah ↓
melahirkan Nyeri
- S : skala nyeri 3 ↓
- T : nyeri muncul saat Ketidaknyamanan pasca
berpindah posisi partum
DO:
- Terdapat kontraksi
uterus
- Perineum ruptur saat
melahirkan
- TD: 110/80 mmHg
- RR 20x/mnt
- Nadi 80x/mnt
- G2P2A0
- Obat-obatan yang
diberikan vitamin A
1x1, asam mefenamat
3x1, Fe 3x1
2. DS : Post Partum Normal Menyusui Efektif
- Pasien ingin ↓
memberikan ASI Faktor fisiologis payudara
eksklusif dan menyusui ↓
sampai 2 tahun. Tidak ada kelainan pada
DO : struktur payudara
- Payudara simetris ↓
- Teraba keras Payudara membesar, puting
- Puting susu menonjol, susu menonjol, tidak ada nyeri
- Pengeluaran ASI tekan
Kolostrum (sudah keluar ↓
setelah lahir) Hormon oksitosin dan
- Bayi menyusu dengan prolaktin adekuat
kuat,tapi posisi bayi ↓
masih kurang tepat ASI keluar setelah melahirkan
- Tidak ada nyeri tekan ↓
- Tidak ada massa Bayi menyusu dengan kuat
- G2P2A0 ↓
- Obat-obatan yang Menyusui Efektif
diberikan vitamin A
1x1, asam mefenamat
3x1, Fe 3x1

3. Faktor Risiko: Postpartum normal Risiko Infeksi


- Efek prosedur invasif ↓
- Kerusakan integritas Perubahan fisiologi
kulit (ruptur perineum) ↓
Perineum ruptur

Kerusakan integritas jaringan

Efek prosedur invasif (rawat
jahit luka perineum)

Risiko Infeksi
FORMAT DIAGNOSA KEPERAWATAN

TANGGAL TTD
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
MUNCUL PERAWAT
1. Ketidaknyamanan pasca partum b.d 16 Februari 2021
trauma perineum selama persalinan
dan kelahiran, involusi uterus, proses
pengembalian ukuran rahim ke
ukuran semula d.d perineum rupture
saat melahirkan, terdapat kontraksi
uterus (D.0075, Kategori: Psikologis,
Subkategori: Nyeri dan kenyamanan)

2. MenyusuI efektif b.d tidak ada 16 Februari 2021


kelainan struktur payudara d.d
payudara simetris, puting susu
menonjol, tidak ada nyeri tekan, tidak
ada massa,teraba keras (D.0028,
kategori: fisiologis, subkategori:
nutrisi dan cairan)
3. Risiko Infeksi d.d kerusakan integritas 16 Februari 2021
jaringan (rupture perineum) (D.0142,
Kategori: Lingkungan, Subkategori:
Lingkungan dan Proteksi)
FORMAT RENCANA KEPERAWATAN

N DIAGNOSA
TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL
O. KEP.
Ketidaknyamanan Tujuan: Setelah dilakukan intervensi SIKI: Perawatan SIKI: Perawatan
1. pasca partum keperawatan selama 3 jam, maka Pascapersalinan (I.07225) Pascapersalinan (I.07225)
(D.0075) perasaan nyaman setelah melahirkan Observasi:
dan kontrol nyeri meningkat, status 1. Monitor tanda-tanda vital Monitor TTV untuk menentukan
pascapartum membaik dan tingkat status kesehatan klien
nyeri menurun dengan kriteria hasil: 2. Monitor keadaan lochia (mis. Lochea yang berbau tidak sedap
warna,jumlah, bau) menandakan adanya infeksi
SLKI: Status Kenyamanan 3. Periksa perineum atau Untuk mengidentifikasi
Pascapartum (L.07061) robekan (kemerahan, edema, kemungkinan adanya trauma
1. Keluhan tidak nyaman menurun ekimosis, pengeluaran, berlebihan pada jaringan
2. Kontraksi uterus meningkat penyatuan jahitan) perineal atau terjadinya
3. Tekanan darah meningkat komplikasi yang memerlukan
evaluasi atau intervensi lebih
SLKI: Status Pascapartum lanjut
(L.07062) Terapeutik: Untuk merangsang uterus
1. Jumlah lochia membaik 1. Massase fundus sampai berkontraksi baik dan kuat,
2. Warna lochia membaik kontraksi kuat, jika perlu) mencegah perdarahan yang
hebat dan mempercepat
SLKI: Tingkat Nyeri (L.08066) pelepasan lapisan rahim ektra
1. Keluhan nyeri menurun yang terbentuk selama
kehamilan
SLKI: Kontrol Nyeri (L.08063) 2. Berikan kenyamanan pada Kenyamanan post partum untuk
1. Melaporkan nyeri terkontrol cukup ibu menjaga kondisi psikologis ibu
meningkat 3. Diskusikan kebutuhan Istirahat membantu
2. Kemampuan menggunakan teknik aktivitas dan istirahat selama meningkatkan kenyamaan
non-farmakologis meningkat masa postpartum
Edukasi:
1. Jelaskan cara perawatan Meningkatkan pengetahuan
perineum yang tepat klien tentang perawatan
perineum
2. Ajarkan ibu mengatasi nyeri Teknik nonfarmakologis untuk
secara nonfarmakologis memberikan rasa nyaman dan
mengurangi intensitas rasa nyeri
Kolaborasi: Merujuk ke konselor untuk
Rujuk ke konselor laktasi, jika mendapat anjuran lebih tepat
perlu mengenai laktasi
SIKI: Manajemen Nyeri SIKI: Manajemen Nyeri
(I.08238) (I.08238)
Observasi: Observasi:
1. Identifikasi intensitas, lokasi Untuk menentukan intervensi
nyeri dan frekuensi yang tepat
2. Identifikasi skala nyeri Skala nyeri membantu dalam
status nyeri untuk mendukung
diagnosa dan membantu dalam
memberikan terapi yang tepat
Terapeutik:
1. Berikan teknik Untuk meningkatkan
nonfarmakologis untuk kenyamanan dan mengurangi
mengurangi rasa nyeri rasa nyeri
(misalnya teknik napas)
2. Fasilitasi istirahat dan tidur Memberikan rasa nyaman dan
meningkatkan proses
penyembuhan
Edukasi:
1. Jelaskan strategi meredakan Agar mengetahui strategi dalam
nyeri meredakan nyeri
2. Anjurkan teknik Untuk memberikan rasa nyaman
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian analgetik, Pemberiaan analgetik dapat
jika perlu mengurangi nyeri
SIKI: Edukasi Teknik Napas SIKI: Edukasi Teknik Napas
(I.12452) (I.12452)
Observasi:
1. Identifikasi kesiapan dan Untuk menentukan siap atau
kemampuan menerima tidak siapnya klien dalam
informasi menerima informasi
Terapeutik
1. Sediakan materi dan media Untuk menunjang edukasi yang
pendidikan kesehatan akan disampaikan ke klien
2. Jadwalkan pendidikan Agar klien lebih paham
kesehatan sesuai kesepakatan mengenai teknik napas
3. Berikan kesempatan untuk Teknik napas dapat menurunkan
bertanya intensitas nyeri dan
meningkatkan oksigenasi darah
Edukasi:
1. Jelaskan tujuan dan manfaat Untuk menghilangkan tegangan
teknik napas abdomen
2. Jelaskan prosedur teknik Menghembuskan udara dengan
napas cara mulut mencucu
menyebabkan resistensi pada
pengeluaran udara paru,
meningkatkan tekanan di
bronkus (jalan napas utama) dan
meminimalkan kolapsnya jalan
napas yang sempit.
3. Anjurkan memposisikan Posisi nyaman akan membuat
tubuh senyaman mungkin relaks
(missal. Duduk, baring)
4. Anjurkan menutup mata dan Menutup mata bisa menambah
berkonsentrasi penuh rileks yang dirasakan
5. Ajarkan melakukan inspirasi Menghirup udara secara
dengan menghirup udara perlahan akan membuat tubuh
melalui hidung secara rileks
perlahan
6. Ajarkan melakukan ekspirasi Menghembuskan udara secara
dengan menghempuskan perlahan dan bibir mengerucut
udara melalui udara mulut akan membuat tubuh rileks
mencucu secara perlahan
7. Demonstrasikan menarik Agar pasien lebih memahami
napas selama 4 detik, teknik yang diajarkan
menahan napas selama 2
detik dan menghembuskan
napas selama 8 detik.
Selain itu juga bisa diberikan Pada penelitian Amarina et al.,
intervensi kombinasi senam kegel 2021 dijelaskan bahwa senam
dan latihan pernapasan dalam kegel dapat melatih otot-otot
(Intervensi dari Jurnal) dasar panggul, otot-otot vagina,
perut, yang pada saat persalinan
pervaginam mengalami
peregangan dan kerusakan
terutama bagian perineum dapat
menyebabkan nyeri setelah
melahirkan, dengan melakukan
senam kegel, otot-otot akan
kembali pulih seperti semula
sehingga ibu tidak lagi mengalami
nyeri. Selain itu dengan
melakukan senam kegel akan
memperlancar peredaran darah
menuju perineum, keadaan darah
yang kaya akan oksigen yang
bersih diharapkan akan membantu
dalam proses penyembuhan
Serta teknik relaksasi merupakan
salah satu cara non-farmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri luka
jahitan perineum pada ibu post
partum. Dalam keadaan kaya akan
oksigen yang bersih diharapkan
metabolisme didalam tubuh akan
berjalan dengan baik dan otak
akan relaksasi sehingga impuls
nyeri yang diterima akan diolah
dengan baik dan diterjemahkan
dengan persepsi nyeri yang
berkurang.

2 Menyusu Efektif Tujuan: Setelah dilakukan intervensi SIKI: Promosi Perlekatan SIKI: Promosi Perlekatan
. (D.0028) keperawatan selama 3 jam, maka (I.10342) (I.10342)
status menyusui membaik dengan Observasi:
kriteria hasil: 1. Monitor kegiatan menyusui Untuk mengetahui proses
menyusui yang dilakukan ibu
SLKI: Status Menyusui (L.03029) pada bayi
1. Perlekatan bayi pada payudara 2. Identifikasi kemampuan bayi Untuk mengetahui kemampuan
ibu meningkat menghisap dan menelan ASI hisap dan menelan bayi
2. Kemampuan ibu memposisikan 3. Identifikasi payudara Ibu Untuk melihat adanya tanda tanda
bayi dengan benar meningkat abnormal pada payudara
3. Suplai ASI adekuat meningkat Terapeutik: Menyusahkan perlekatan pada
4. Hisapan bayi meningkat 1. Hindari memegang kepala bayi bayi yang benar adalah menopang
kepala bayi
2. Diskusikan dengan ibu Untuk menentukan solusi dari
masalah selama proses
menyusui permasalahan yang ada
Edukasi:
1. Ajarkan ibu menopang seluruh Memudahkan proses menyusui
kepala bayi pada ibu dan bayi
2. Anjurkan ibu melepas pakaian Mengidentifikasi reflek pada bayi
bagian atas agar bayi dapat saat menyusui
menyentuh payudara ibu
3. Anjurkan ibu untuk memegang Memudahkan bayi dalam mencari
payudara menggunakan jarinya puting ibu
seperti huruf C saat
mengarahkan ke mulut bayi
4. Anjurkan ibu untuk menyusui Proses menyusui efektif dan
menunggu mulut bayi terbuka nyaman
lebar sehingga areola bagian
bawah dapat masuk sempurna
5. Ajarkan ibu mengenali tanda Mengantisipasi bayi merasa lapar
bayi siap menyusui Untuk menjaga nutrisi bayi
dengan pemberian ASI eksklusif
selama 6 bulan pertama
SIKI: Promosi ASI Eksklusif SIKI: Promosi ASI Eksklusif
(I.03135) (I.03135)
Observasi:
1. Identifikasi kebutuhan laktasi Untuk mengetahui kebutuhan
ibu pada postnatal laktasi ibu postnatal
Teraupetik: Untuk meningkatkan jalinan kasih
1. Fasilitasi ibu melakukan IMD sayang ibu dan bayi,
mempertahankan suhu bayi tetap
hangat, merangsang kontraksi otot
rahim sehingga mengurangi risiko
perdarahan sesudah melahirkan.
2. Diskusikan dengan keluarga Melibatkan keluarga sebagau
tentang ASI eksklusif mitra perawat dalam membantu
perawatan ibu postnatal
3. Siapkan kelas menyusui pada Kelas menyusui akan memberikan
periode postpartum minimal 4 pengetahuan lebih pada ibu
kali postnatal
Edukasi: Agar ibu postnatal memahami dan
1. Jelasakan manfaat menyusui dapat memberikan ASI dengan
bagi ibu dan bayi lancar
2. Jelaskan tanda tanda bayi Agar ibu postnatal memahami
cukup ASI tanda tanda bayi cukup ASI

3. Anjurkan ibu menyusui Agar terjalin kasih sayang ibu dan


sesegera mungkin setelah bayi, mempertahankan suhu bayi
melahirkan tetap hangat, merangsang
kontraksi otot rahim sehingga
mengurangi risiko perdarahan
sesudah melahirkan
4. Anjurkan ibu memberikan ASI menyediakan zat gizi dengan
nutrisi hanya dengan ASI komposisi, jumlah, daya cerna,
dan daya serap yang baik bagi
bayi. Dibandingkan dengan susu
sapi
3. Risiko Infeksi Tujuan: Setelah dilakukan intervensi SIKI: Perawatan Perineum Untuk melihat apakah terdapat
(D.0142) keperawatan selama 3 jam, maka (I.07226) kondisi abnormal, seperti
integritas kulit dan jaringan Observasi infeksi, kemerahan, pengeluaran
meningkat dengan kriteria hasil: 1. Inspeksi insisi atau robekan cairan abnormal, bengkak.
SLKI: Tingkat Infeksi (L.14137) perineum
1. Nyeri menurun Terapeutik
2. Kebersihan tangan meningkat 1. Fasilitasi dalam membersihkan Untuk menjaga perineum tetap
3. Kebersihan badan meningkat perineum. bersih.
2. Pertahankan perineum tetap Agar tidak mudah lembab
SLKI: Integritas Kulit dan Jaringan kering. (kondisi lembab memudahkan
(L.14125) jamur dan bakteri untuk
1. Kerusakan jaringan Menurun berkembangbiak).
2. Kerusakan lapisan kulit Menurun 3. Bersihkan area perineum Untuk menjaga perineum tetap
3. Perdarahan Menurun secara teratur. bersih dan terhindar dari infeksi
4. Kemerahan Menurun jamur dan bakteri.
4. Berikan pembalut yang Agar tidak mudah lembab
menyerap cairan. (kondisi lembab memudahkan
jamur dan bakteri untuk
berkembangbiak).
Edukasi Ajarkan pasien dan keluarga
1. Jelaskan tanda dan gejala mengobservasi tanda abnormal
infeksi pada perineum (mis. Infeksi,
kemerahan, pengeluaran cairan
yang abnormal).
2. Ajarkan cara mencuci tangan Mengajarkan cara mencuci
dengan benar tangan 6 langkah sebagai
tindakan mencegah infeksi
3. Ajarkan cara memeriksa Memeriksa kondisi luka untuk
kondisi luka melihat perbaikan luka pasca
operasi
4. Anjurkan meningkatkan Meningkatkan asupan nutrisi
asupan nutrisi untuk perbaikan luka perineum
5. Anjurkan meningkatkan Meningkatkan asupan cairan
asupan cairan pasca kehilangan cairan setelah
melahirkan
SIKI: Pencegahan Infeksi
(I.14539)
Observasi
1. Monitor tanda dan gejala Untuk mengetahui tanda dan
infeksi lokal dan sistemik gejala dengan segera, sehingga
bisa diberikan intervensi dengan
cepat.
Terapeutik Untuk mengurangi kerumunan
1. Batasi jumlah pengunjung yang berpotensi membawa agen
infeksius.
2. Cuci tangan sebelum dan Untuk mengurangi agen
sesudah kontak dengan pasien infeksius.
dan lingkungan pasien

3. Pertahankan teknik aseptik Mempertahankan teknik aseptik


pada pasien berisiko tinggi untuk mencegah infeksi terkhusus
pasien dengan risiko tinggi dan
mencegah infeksi berulang
Edukasi Agar pasien mengetahui tanda
1. Jelaskan tanda dan gejala dan gejala infeksi.
infeksi
2. Ajarkan cara mencuci tangan Agar pasien dapat memastikan
dengan benar tangan nya tetap bersih sebelum
menyentuh perineum.
3. Ajarkan cara memeriksa Agar pasien bisa melakukan
kondisi luka tindakan memeriksa kondisi luka
jahitan perineum secara mandiri.
4. Anjurkan meningkatkan Untuk mempercepat
asupan nutrisi penyembuhan luka dan
meningkatkan daya tahan tubuh.
5. Anjurkan meningkatkan Untuk meningkatkan daya tahan
asupan cairan tubuh.
FORMAT IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

N DIAGNOSA
IMPLEMENTASI EVALUASI
O. KEP.
1. Ketidaknyamanan 1. Memonitor tanda-tanda vital: Tekanan darah, RR, S: Klien mengatakan nyeri berkurang setelah
Pascapartum dan nadi dipijat dan napas dalam
2. Memeriksa perineum atau robekan (kemerahan, O: TD: 120/80 mmHg, RR 20x/mnt, Nadi
edema, ekimosis, pengeluaran, penyatuan jahitan) 80x.mnt, uterus teraba keras dan bulat, posisi 2
3. Memassase fundus sampai kontraksi kuat, jika jari dibawah umbilicus, pengeluaran lochia ±
perlu) 200 cc, warna merah kehitaman
4. Memberikan kenyamanan pada ibu seperti Indikator Target Akhir
membatasi jumlah pengunjung, mengatur suhu Keluhan Cukup Menurun
ruangan, memberikan istirahat ibu tidak meningkat
5. Mengajarkan ibu mengatasi nyeri secara nyaman
nonfarmakologis (teknik napas dalam, teknik pijat) Kontraksi Meningkat Meningkat
6. Mengidentifikasi intensitas, lokasi nyeri dan uterus
frekuensi Tekanan Menurun Meningkat
7. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi darah
rasa nyeri (misalnya teknik napas) Jumlah Membaik Membaik
8. Menjelaskan strategi meredakan nyeri lochia
9. Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan Warna Membaik Membaik
menerima informasi lochia
10. Menyediakan materi dan media pendidikan Keluhan Cukup Menurun
kesehatan nyeri meningkat
11. Menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai Melaporkan Cukup Meningkat
kesepakatan nyeri meningkat
12. Memberikan kesempatan untuk bertanya terkontrol
13. Menjelaskan tujuan dan manfaat teknik napas Kemampua Cukup Meningkat
14. Menjelaskan prosedur teknik napas n menurun
15. Menganjurkan memposisikan tubun senyaman menggunak
mungkin (missal. Duduk, baring) an teknik
16. Menganjurkan menutup mata dan berkonsentrasi non-
penuh farmakologi
17. Mengajarkan melakukan inspirasi dengan s
menghirup udara melalui hidung secara perlahan
18. Mengajarkan melakukan ekspirasi dengan A: Masalah teratasi
menghembuskan udara melalui udara mulut P: Intervensi dihentikan
mencucu secara perlahan
19. Mendemonstrasikan menarik napas selama 4 detik,
menahan napas selama 2 detik dan menghembuskan
napas selama 8 detik.
2. Menyusui Efektif 1. Memonitor kegiatan menyusui S: Ibu mengatakan posisi bayi lebih enak dan
2. Mengidentifikasi kemampuan bayi menghisap dan nyaman saat menyusui.
menelan ASI O:
3. Mengidentifikasi payudara Ibu - Posisi dan perlekatan saat menyusui sudah
4. Menghindari memegang kepala bayi tepat.
5. Mendiskusikan dengan ibu masalah selama proses - Payudara teraba keras.
menyusui - Reflek hisap bayi kuat.
6. Mengajarkan ibu menopang seluruh kepala bayi Indikator Target Akhir
7. Menganjurkan ibu melepas pakaian bagian atas Perlekatan Meningkat Meningkat
agar bayi dapat menyentuh payudara ibu bayi pada
8. Menganjurkan ibu untuk memegang payudara payudara ibu
menggunakan jarinya seperti huruf C saat Kemampuan Meningkat Meningkat
mengarahkan ke mulut bayi ibu
9. Menganjurkan ibu untuk menyusui menunggu memposisika
mulut bayi terbuka lebar sehingga areola bagian n bayi
bawah dapat masuk sempurna Suplai ASI Meningkat Meningkat
10. Mengajarkan ibu mengenali tanda bayi siap Hisapan bayi Meningkat Meningkat
menyusui A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
3. Risiko Infeksi 1. Menginspeksi insisi atau robekan perineum S: Pasien memahami tanda abnormal pada luka
2. Memfasilitasi dalam membersihkan perineum. jahitan dan membersihkan kemaluan
3. Mempertahankan area perineum tetap kering. O:
4. Membersihkan area perineum secara teratur. - TD: 120/80 mmHg
5. Memberikan pembalut yang menyerap cairan. - RR 20x/mnt
6. Mengajarkan pasien dan keluarga mengobservasi - Nadi 80x.mnt
tanda abnormal pada perineum (mis. Infeksi, - Terdapat 3 jahitan di perineum dalam
kemerahan, pengeluaran cairan yang abnormal). kondisi bagus, pengeluaran lochia kurang
7. Membatasi jumlah pengunjung lebih 200 cc, warna merah kehitaman.
8. Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak Indikator Target Akhir
dengan pasien dan lingkungan pasien. Nyeri Menurun Menurun
9. Mengajarkan cara mencuci tangan dengan benar (5 Kebersihan Meningkat Meningkat
momen dan 6 langkah cuci tangan). tangan
10. Menganjurkan meningkatkan asupan nutrisi Kebersihan Meningkat Meningkat
(meningkatkan asupan protein: tahu, tempe, daging, badan
ayam, ikan laut dan vitamin: sayuran hijau dan Kerusakan Menurun Menurun
buah). jaringan
11. Menganjurkan meningkatkan asupan cairan (minum Kerusakan Menurun Menurun
air putih dan buah-buahan). lapisan kulit
12. Memonitor tanda dan gejala infeksi lokal dan Perdarahan Menurun Menurun
sistemik Kemerahan Menurun Menurun
13. Membatasi jumlah pengunjung
14. Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak A: Masalah teratasi
dengan pasien dan lingkungan pasien P: Intervensi dihentikan
15. Mempertahankan teknik aseptik pada pasien
berisiko tinggi
16. Menjelaskan tanda dan gejala infeksi
17. Mengajarkan cara memeriksa kondisi luka
18. Menganjurkan meningkatkan asupan cairan
DAFTAR PUSTAKA

Amarina, A. R., Irmayani, I., & Sudarmi, S. (2021). Pengaruh Kombinasi Senam Kegel Dan
Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Nyeri Luka Perineum Pada Ibu Nifas. Jurnal
Midwifery Update (MU), 3(2), 84. https://doi.org/10.32807/jmu.v3i2.113

PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik,
Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan


Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai