Anda di halaman 1dari 69

PENGERTIAN

Gizi Buruk = KEP tingkat berat =


Kurus sekali = Severely Malnourished

Gizi buruk adalah keadaan kurang zat gizi


tingkat berat yang disebabkan rendahnya
konsumsi energi (karbohidrat, protein dan
lemak) dalam makanan sehari-hari sehingga
tidak memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG)
dan sering disertai dengan kekurangan zat gizi
mikro (vitamin dan mineral)
TANDA-TANDA
KLINIS ANAK GIZI BURUK

1. KWASHIORKOR
Edema, umumnya seluruh tubuh, terutama pada punggung kaki
(dorsum pedis)
Wajah membulat dan sembab
Pandangan mata sayu
Rambut tipis, kemerahan seperti warna rambut jagung, mudah
dicabut tanpa rasa sakit, rontok
Perubahan status mental : apatis & rewel
Pembesaran hati
Otot mengecil (hipotrofi), lebih nyata bila diperiksa pada posisi
berdiri atau duduk
Kelainan bentuk kulit berupa bercak merah muda yang meluas
dan berubah warna menjadi coklat kehitaman dan terkelupas
(orazy pavement dermatosis)
Sering disertai : penyakit infeksi (umumnya akut), anemia dan
diare
Edema
• Minimal pada kedua punggung kaki, bersifat
pitting edema
- Derajat edema:
+  Pada tangan & kaki
++  Tungkai & lengan
+++  Seluruh tubuh (wajah & perut)
• Derajat edema utk menentukan jumlah cairan
yang diberikan
Kwashiorkor
edem
rambut
kemerahan,
mudah dicabut
kurang aktif,
rewel/cengeng
pengurusan otot
crazy pavement
dermatosis
Kwashiorkor
Kwashiorkor
Kwashiorkor
EDEMA
2. MARASMUS
– Tampak sangat kurus, hingga seperti tulang
terbungkus kulit
– Wajah seperti orang tua
– Cengeng, rewel
– Kulit keriput, jaringan lemak sub kutis sangat
sedikit sampai tidak ada ( pakai celana longgar –
baggy pants )
– Perut cekung
– Iga gambang
– Sering disertai : penyakit infeksi (umumnya kronis
berulang) dan diare
Marasmus

 wajah seperti orang


tua
 kulit terlihat longgar
 tulang rusuk tampak
terlihat jelas
 kulit paha berkeriput
 terlihat tulang
belakang lebih
menonjol dan kulit
di pantat berkeriput
( baggy pant )
Marasmus
Marasmus
3. MARASMIK – KWASHIORKOR
Gambaran klinik merupakan campuran dari
beberapa gejala klinik kwashiorkor dan
marasmus dengan BB/U < 60% baku median
WHO NCHS disertai edema yang tidak
mencolok.
MARASMIK - KWASHIORKOR
Cara menghitung
status gizi dengan cara Z-score

• Cara I

Z-score = Nilai riil – Nilai median


SD (upper/lower)

• Cara 2
Z-score = Nilai riil – Nilai median
Nilai median – (nilai – 1 SD)
DIAGNOSIS
GIZI BURUK
Klinis dan atau antropometris

DIAGNOSIS GIZI BURUK :


1. Terlihat sangat kurus dan atau edem,
dan atau
2. BB/PB atau BB/TB <-3SD
Target yang
harus dicapai

- 1 SD dari
WHZ

BB saat ini

Menentukan Growth Trajectory


TATA CARA PEMERIKSAAN
ANAK GIZI BURUK
TATA CARA PEMERIKSAAN ANAK GIZI BURUK

ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK :


- Apakah anak tampak sangat kurus/ edema/
AWAL : pembengkakan kedua kaki
- Kejadian mata cekung yang baru saja muncul - BB, PB atau TB bandingkan dengan tabel
- Lama dan frekuensi muntah atau diare serta - Pembesaran hati dan adanya kekuningan
tampilan dari bahan muntah / diare (ikterus)
- Kapan terakhir kencing - Adanya perut kembung, suara usus dan
- Sejak kapan tangan dan kaki teraba dingin adanya suara spt pukulan pada permukaan
air (abdominal splash)
LANJUTAN : - Pucat yang sangat berat terutama pada
- Kebiasaan makan sebelum sakit ini telapak tangan (bandingkan dengan telapak
- Kebiasaan makan/minum/menyusui tangan ibu)
- Jumlah konsumsi makanan dan cairan dalam - Tanda-tanda terjadinya shock (renjatan) :
beberapa hari terakhir tangan kaki dingin, nadi lemah, kesadaran
- Kontak dengan penderita campak/TBC paru menurun
- Pernah sakit campak dalam 3 bulan terakhir - Suhu tubuh : hipotemia atau demam
- Kejadian dan penyebab kematian pada kakak - Kehausan
atau adik - Mata : kelainan pd kornea & konjungtiva sbg
- Berat Badan Lahir tanda kekurangan vitamin A
- Tumbuh kembang / Perkembangan Psikomotor - Telinga, mulut & tenggorokan : tanda infeksi
duduk, berdiri dsb. - Kulit : tanda infeksi / adanya purpura
- Imunisasi - Frekuensi dan tipe pernapasan : gejala pneu
monia atau gejala gagal jantung
- Tampilan tinja
KEBIASAAN MAKAN MINUM
1. 0 - 6 bulan
ASI ekslusif ? Minuman tambahan, makanan tambahan,
susu formula : brp kali, brp banyak, pengenceran ?
Buah : jenis, brp banyak, brp kali, kapan ?
2. 6 – 7 bulan  bubur susu
Mulai kapan, apa brp kali, brp banyak. Buah ? Air putih ?
3. 7 – 9 bulan  nasi tim
Bahan ? Minyak / margarin / santan ? Brp banyak, brp kali
Buah ? Brp kali, brp banyak, kapan ?
Snack brp kali, brp banyak ? Bahan ?
4. 9 – 12 bulan  nasi dan tim
sama dengan atas
5. 12 – 18 bulan  nasi
brp kali, brp banyak ?
lauk : jenis
MENENTUKAN
STATUS GIZI BURUK

1. Tampak sangat kurus dan atau edema

dan atau

2. BB/PB < -3SD


PENYAKIT PENYULIT
1. MATA
Kekeringan konjungtiva : ada / tidak
Bercak bitot : ada / tidak
Nanah/Peradangan : ada / tidak
Kekeruhan pada kornea : ada / tidak
Ulkus pada kornea : ada / tidak

Xn : rabun senja
X1a : kekeringan konjungtiva
X1b : bercak bitot
X2 : kekeringan kornea
X3a : Ulkus kornea < 1/3
X3b : Ulkus kornea > 1/3
Xf : mengenai semua fundus
Xs : scar
2. KULIT
Hipopigmentasi/Hiperpigmentasi : ada / tidak
Deskuamasi (Kulit Mengelupas) : ada / tidak
Lesi Ulserasi Eksudatif : ada / tidak
Infeksi Sekunder : ada / tidak

3. DIARE PERSISTEN : ada / tidak


4. ANEMIA BERAT : ada / tidak
5. KECACINGAN : ada / tidak
6. TBC PARU : ada / tidak
7. MALARIA : ada / tidak
KEKURANGAN MIKRO NUTRIEN
(Menyertai Gizi Buruk)
1. Kekurangan Vitamin A
2. Anemia (Kekurangan Fe, Cu, Vit. B12, Asam
Folat)
3. Stomatitis (kekurangan vit. B, vit. C)
4. Kelainan pada kulit, gangguan pertumbuhan
(kekurangan Zn)
5. Beri-beri (kekurangan vitamin B1)
1. Kekurangan Vitamin A (KVA)

Xn Rabun Senja
X1 (Dryness of conjunctiva/ kekeringan
konjungtiva), terdiri dari:
X1a  Kekeringan pada konjungtiva
(Dryness of conjunctiva)
X1b  Bercak
B putih seperti busa
sabun/keju pada sisi mata luar (bitot
spot)
X1a (Dryness of conjunctiva/
kekeringan konjungtiva)
• Tanda-tanda:

• Penumpukan keratin & sel epitel yang khas


• Konjungtiva kering, tampak menebal dan
berlipat-lipat
• Keluhan orang tua mata anaknya bersisik
Kerutan dan
hiperpigmentasi
Hyperpigmentation
& wrinkle (X-1b)
X2 (Dryness of cornea/ kekeringan pada
kornea)
Tanda-tanda :
•Kekeringan meluas sampai kornea
•Kornea tampak suram & kering dan permukaan kasar
•K.U. anak biasanya buruk (gizi buruk & penyakit
penyerta lain)
X3 (Corneal ulcer/ ulkus pada kornea)

• Terdiri dari X3a dan X3b


Tanda-tanda:
kornea melunak seperti bubur & dapat menjadi
ulkus X3a < 1/3 kornea , X3b  ≥ 1/3
kornea
Keadaan umum anak sangat buruk, dapat terjadi
perforasi kornea/ pecah
Conjunctival & ciliary injection
XS (Corneal scar/ jaringan parut pada
kornea)
• Tanda-tanda:

• Kornea mata tampak putih/ bola mata mengecil


• Meninggalkan bekas luka parut/ sikatrik
• Menjadi buta & tidak dpt sembuh, walau dioperasi
cangkok kornea

Corneal
scar
• Kadar Hb dibawah normal

Kadar Hb normal:
• 6 bulan – 5 tahun : 11 g/ dl
• 6 tahun – 11 tahun : 11, 5 g/ dl
• 12 tahun – 13 tahun : 12 g/ dl

Tanda-tanda klinis:
- daya tahan terhadap penyakit menurun
- mudah lelah
- pucat (mata, telapak tangan)

(Sumber: indicators for assessing iron deficiency and strategies for its prevention, WHO, UNICEF, UNU,
1998)
Anemia kekurangan Fe (zat besi)

Fe (zat besi):
- Kofaktor enzim pada metabolisme Karbohidrat,
lemak dan protein.
- Pertumbuhan, transpor oksigen dan kekebalan.
Anemia kekurangan Cu (Copper)
Cu: pertumbuhan, kekebalan, homeopoesis,
metabolisme glukosa dan lemak, kofaktor enzim

Defisiensi Cu:
- Absorpsi zat besi turun
- Zat besi tidak dapat dimanfaatkan dengan baik
oleh sel darah merah.
- Pengeluaran cadangan zat besi meningkat
- Anemia hipokromik dan netropenia
Anemia kekurangan vitamin B12
(Kobalamin)
Defisiensi B12:
-glositis atrofik (lidah yang halus & mengkilap)
-stomatitis (sudut mulut retak-retak)
-mual, muntah, diare bergantian dgn konstipasi
getah lambung tidak ada (achlorhydria & achylia
gastrica)
-anemia makrositik hiperkromis
Anemia kekurangan asam folat
Defisiensi asam folat:
- perubahan pada eritrosit
- anemia makrositik megaloblastik
- perubahan mukosa gastro-intestinum
- diare
3. Stomatitis (kekurangan vit. B, vit. C)
• Kekurangan vitamin B2 (riboflavin), B6
(adermin), B12 (kobalamin)
• Kekurangan vitamin C (asam askorbik)
4. Kelainan pada kulit, gangguan
pertumbuhan
(kekurangan Zn)
• Seng (Zn) berfungsi sebagai koenzim pada berbagai
sistem enzim.

Tanda-tanda kelainan pada kulit:


- Hipo/ hiperpigmentasi
- Deskuamasi (mengelupas)
- Lesi ulserasi eksudatif (menyerupai luka bakar)
sering disertai infeksi sekunder (candida)
5. Beri-beri
(kekurangan vitamin B1/ Thiamin)
Vit.B1 sebagai ko-enzim metabolisme
karbohidrat
1. Diare Persisten
2. Parasit cacing
3. Tuberkulosis Paru
4. Malaria
5. Pneumonia
1. Diare Persisten
Diare > 14 hari dengan atau tanpa dehidrasi
Tanda dehidrasi:
- letargis, gelisah dan rewel
- sunken eyes (+/-)
- haus (minum banyak)
- turgor kulit lambat
Sunken eyes
2. Parasit cacing

• Ditemukan cacing/ telur cacing dalam tinja


penderita
3. Tuberkulosis Paru
-kontak dgn penderita TB/ BTA positif
-uji tuberkulin positif (>10 mm)
-gambaran foto rontgen mendukung TB
-reaksi kemerahan yang cepat (3-7 hari) setelah imunisasi BCG
-batuk-batuk > 3 minggu
-hambatan pertumbuhan
-sakit/ demam lama/ berulang tanpa sebab jelas
-pembesaran kelenjar limfe
•Bila ditemukan > 3 positif dari tanda-tanda diatas, dianggap TB
Paru
4. Malaria
(Daerah malaria/ riwayat kunjungan ke daerah risiko
tinggi)
– Demam (teraba panas, suhu >37,5 ºC)
– Renjatan (shock)
– Kaku kuduk atau kejang
– Kesulitan bernafas
– Kuning (ikterik)
– Perdarahan
– Sediaan darah tebal (+) malaria
• Tanda-tanda bahaya:

– - tidak dapat makan/ minum


– - tidak sadar
– - kejang
– - muntah berulang
– - sangat lemah (tidak dapat duduk/ berdiri)

• (Pedoman Tatalaksana Kasus Malaria di Indonesia, Ditjen


Pemberantasan Peny. Menular & Penyehatan Lingkungan, Depkes
RI, 2005)
5. Pneumonia

a. Pernafasan cepat dan tarikan dinding dada:


- < 2 bulan : > 60 x/menit
- 2 bulan – 12 bulan :  50 x/menit
- > 12 bulan – 5 tahun :  40 x/menit
b. Batuk atau kesulitan bernafas

•(Sumber: MTBS, WHO)


TINJAUAN PUSTAKA
GIZI BURUK
Definisi
• Gizi buruk merupakan status kondisi seseorang
yang kekurangan nutrisi, atau nutrisinya di bawah
standar.
– tampak sangat kurus
– edema minimal pada kedua punggung kaki / tanpa
edema
– BB/PB atau BB/TB < -3 SD, LiLA < 11,5 cm (untuk anak
usia 6-59 bulan)
• Diagnosis
• Ditegakkan berdasarkan tanda dan gejala
klinis serta pengukuran antropometri. Anak
didiagnosis gizi buruk apabila:
• BB/TB < -3 SD atau <70% dari median
(marasmus)
• Edema pada kedua punggung kaki sampai
seluruh tubuh (kwashiorkor: BB/TB >-3SD atau
marasmik-kwashiorkor: BB/TB <-3SD)
Tatalaksana Perawatan
1. Mencegah dan Mengatasi Hipoglikemi
• Segera beri F-75 pertama atau modifikasinya bila
tersedia.
• Bila F-75 pertama tidak dapat disediakan dengan
cepat, berikan 50 ml larutan glukosa atau gula 10%.
• Lanjutkan pemberian F-75 setiap 2–3 jam, siang dan
malam selama minimal dua hari.
• Bila masih mendapat ASI teruskan pemberian ASI di
luar jadwal pemberian F-75.
• Beri antibiotik.
• 2. Mencegah dan Mengatasi Hipotermia
• Segera beri makan F-75 (jika perlu, lakukan
rehidrasi lebih dulu).
• Pastikan bahwa anak berpakaian (termasuk
kepalanya). Tutup dengan selimut hangat dan
letakkan pemanas atau letakkan anak
langsung pada dada atau perut ibunya.
• Beri antibiotik sesuai pedoman.
3. Mencegah dan Mengatasi Dehidrasi
• Beri ReSoMal, secara oral atau melalui NGT, lakukan
lebih lambat dibanding jika melakukan rehidrasi pada
anak dengan gizi baik.
– beri 5 ml/kgBB setiap 30 menit untuk 2 jam pertama
– setelah 2 jam, berikan ReSoMal 5–10 ml/kgBB/jam selang-
seling dengan F-75 dengan jumlah yang sama, setiap jam
selama 10 jam.
• Selanjutnya berikan F-75 secara teratur setiap 2 jam
• Jika masih diare, beri ReSoMal setiap kali diare. Untuk
usia < 1 th: 50-100 ml setiap buang air besar, usia ≥ 1
th: 100-200 ml setiap BAB.
• 4. Memperbaiki Gangguan keseimbangan
elektrolit
• Untuk mengatasi gangguan elektrolit diberikan
Kalium dan Magnesium,yang sudah terkandung
di dalam larutan Mineral-Mix  yang ditambahkan
kedalam F-75, F-100 atau ReSoMal
• Gunakan larutan ReSoMal untuk rehidrasi
• Siapkan makanan tanpa menambahkan garam
(NaCl).
5. Mengobati Infeksi
• Antibiotik spektrum luas
• Vaksin campak jika anak berumur ≥ 6 bulan dan
belum pernah mendapatkannya, atau jika anak
berumur > 9 bulan dan sudah pernah diberi
vaksin sebelum berumur 9 bulan.
6. Memperbaiki defisiensi zat gizi mikro
Berikan setiap hari paling sedikit dalam 2 minggu:
• Multivitamin
• Asam folat (5 mg pada hari 1, dan selanjutnya 1
mg/hari)
• Seng (2 mg Zn elemental/kgBB/hari)
• Tembaga (0.3 mg Cu/kgBB/hari)
• Ferosulfat 3 mg/kgBB/hari setelah berat badan
naik (mulai fase rehabilitasi)
• Vitamin A: diberikan secara oral pada hari ke 1
7. Pemberian makan awal untuk stabilisasti dan
transisi (Initial refeeding)
• Makanan dalam jumlah sedikit tetapi sering dan
rendah osmolaritas maupun rendah laktosa
• Berikan secara oral atau melalui NGT, hindari
penggunaan parenteral
• Jika anak masih mendapat ASI, lanjutkan, tetapi
pastikan bahwa jumlah F-75 yang ditentukan
harus dipenuhi.
8. Memberi Makanan Untuk Tumbuh kejar
• Lakukan transisi secara bertahap dari formula
awal (F-75) ke formula tumbuh-kejar (F-100)
selama 2 hari berturutan.
• Naikkan jumlah F-100 sebanyak 10 ml setiap kali
pemberian sampai anak tidak mampu
menghabiskan atau tersisa sedikit.
• Dapat pula digunakan bubur atau makanan
pendamping ASI yang dimodifikasi sehingga
kandungan energi dan proteinnya sebanding
dengan F-100.
9. Memberi stimulasi sensorik dan emosional untuk
tumbuh kembang
• ungkapan kasih sayang
• lingkungan yang ceria
• terapi bermain terstruktur selama 15–30 menit per
hari
• aktivitas fisik segera setelah anak cukup sehat
• keterlibatan ibu sesering mungkin (misalnya
menghibur, memberi makan, memandikan, bermain)
• Sediakan mainan yang sesuai dengan umur anak
10. Pemulangan dan tindak lanjut
• Bila telah tercapai BB/TB > -2 SD (setara
dengan >80%) dapat dianggap anak telah
sembuh. Anak mungkin masih mempunyai
BB/U rendah karena anak berperawakan
pendek. Pola pemberian makan yang baik dan
stimulasi harus tetap dilanjutkan di rumah.

Anda mungkin juga menyukai