1. KWASHIORKOR
Edema, umumnya seluruh tubuh, terutama pada punggung kaki
(dorsum pedis)
Wajah membulat dan sembab
Pandangan mata sayu
Rambut tipis, kemerahan seperti warna rambut jagung, mudah
dicabut tanpa rasa sakit, rontok
Perubahan status mental : apatis & rewel
Pembesaran hati
Otot mengecil (hipotrofi), lebih nyata bila diperiksa pada posisi
berdiri atau duduk
Kelainan bentuk kulit berupa bercak merah muda yang meluas
dan berubah warna menjadi coklat kehitaman dan terkelupas
(orazy pavement dermatosis)
Sering disertai : penyakit infeksi (umumnya akut), anemia dan
diare
Edema
• Minimal pada kedua punggung kaki, bersifat
pitting edema
- Derajat edema:
+ Pada tangan & kaki
++ Tungkai & lengan
+++ Seluruh tubuh (wajah & perut)
• Derajat edema utk menentukan jumlah cairan
yang diberikan
Kwashiorkor
edem
rambut
kemerahan,
mudah dicabut
kurang aktif,
rewel/cengeng
pengurusan otot
crazy pavement
dermatosis
Kwashiorkor
Kwashiorkor
Kwashiorkor
EDEMA
2. MARASMUS
– Tampak sangat kurus, hingga seperti tulang
terbungkus kulit
– Wajah seperti orang tua
– Cengeng, rewel
– Kulit keriput, jaringan lemak sub kutis sangat
sedikit sampai tidak ada ( pakai celana longgar –
baggy pants )
– Perut cekung
– Iga gambang
– Sering disertai : penyakit infeksi (umumnya kronis
berulang) dan diare
Marasmus
• Cara I
• Cara 2
Z-score = Nilai riil – Nilai median
Nilai median – (nilai – 1 SD)
DIAGNOSIS
GIZI BURUK
Klinis dan atau antropometris
- 1 SD dari
WHZ
BB saat ini
dan atau
Xn : rabun senja
X1a : kekeringan konjungtiva
X1b : bercak bitot
X2 : kekeringan kornea
X3a : Ulkus kornea < 1/3
X3b : Ulkus kornea > 1/3
Xf : mengenai semua fundus
Xs : scar
2. KULIT
Hipopigmentasi/Hiperpigmentasi : ada / tidak
Deskuamasi (Kulit Mengelupas) : ada / tidak
Lesi Ulserasi Eksudatif : ada / tidak
Infeksi Sekunder : ada / tidak
Xn Rabun Senja
X1 (Dryness of conjunctiva/ kekeringan
konjungtiva), terdiri dari:
X1a Kekeringan pada konjungtiva
(Dryness of conjunctiva)
X1b Bercak
B putih seperti busa
sabun/keju pada sisi mata luar (bitot
spot)
X1a (Dryness of conjunctiva/
kekeringan konjungtiva)
• Tanda-tanda:
Corneal
scar
• Kadar Hb dibawah normal
Kadar Hb normal:
• 6 bulan – 5 tahun : 11 g/ dl
• 6 tahun – 11 tahun : 11, 5 g/ dl
• 12 tahun – 13 tahun : 12 g/ dl
Tanda-tanda klinis:
- daya tahan terhadap penyakit menurun
- mudah lelah
- pucat (mata, telapak tangan)
(Sumber: indicators for assessing iron deficiency and strategies for its prevention, WHO, UNICEF, UNU,
1998)
Anemia kekurangan Fe (zat besi)
Fe (zat besi):
- Kofaktor enzim pada metabolisme Karbohidrat,
lemak dan protein.
- Pertumbuhan, transpor oksigen dan kekebalan.
Anemia kekurangan Cu (Copper)
Cu: pertumbuhan, kekebalan, homeopoesis,
metabolisme glukosa dan lemak, kofaktor enzim
Defisiensi Cu:
- Absorpsi zat besi turun
- Zat besi tidak dapat dimanfaatkan dengan baik
oleh sel darah merah.
- Pengeluaran cadangan zat besi meningkat
- Anemia hipokromik dan netropenia
Anemia kekurangan vitamin B12
(Kobalamin)
Defisiensi B12:
-glositis atrofik (lidah yang halus & mengkilap)
-stomatitis (sudut mulut retak-retak)
-mual, muntah, diare bergantian dgn konstipasi
getah lambung tidak ada (achlorhydria & achylia
gastrica)
-anemia makrositik hiperkromis
Anemia kekurangan asam folat
Defisiensi asam folat:
- perubahan pada eritrosit
- anemia makrositik megaloblastik
- perubahan mukosa gastro-intestinum
- diare
3. Stomatitis (kekurangan vit. B, vit. C)
• Kekurangan vitamin B2 (riboflavin), B6
(adermin), B12 (kobalamin)
• Kekurangan vitamin C (asam askorbik)
4. Kelainan pada kulit, gangguan
pertumbuhan
(kekurangan Zn)
• Seng (Zn) berfungsi sebagai koenzim pada berbagai
sistem enzim.