Anda di halaman 1dari 59

SDIDTK

Stimulasi Deteksi Intervensi Dini


Tumbuh Kembang
Masa Balita:

•Sangat peka thd lingk


•Berlangsung sangat pendek
•Tidak dapat diulang
•Golden Period, Window Opportunity,
Critical Period
• Bila deteksi terlambat, maka penanganan
terlambat, penyimpangan sukar diperbaiki
PERTUMBUHAN OTAK DALAM MASA
36
KRITIS DENGAN NUTRISI DAN
STIMULASI YG OPTIMAL

36 6 year

Created by : Soedjatmiko, IKA FKUI-


RSCM, 2008
Waktu untuk mulai stimulasi  synaptogenesis.
Huttenlocher, 1987; Jernigan, et al, 1991; Pfefferbaum et all,
1994

Synaptogenesis  pembentukan sinaps


(hubungan) antar sel otak

(Chugani, 1999)
Cukup Nutrisi, Kasih Kurang Nutrisi, Kasih
Bayi Baru Lahir Sayang dan Sayang dan
Stimulasi Stimulasi
Kualitas SDM
AKIBAT Rendah
TUMBUH KEMBANG
OTAK
TIDAK OPTIMAL

20% alokasi
untuk pendidikan
Bisa mubazir • Jumlah anak tidak
bersekolah/pendidikan
rendah tinggi
Pertumbuhan • Pendapatan per kapita
Ekonomi rendah
terganggu
PERTUMBUHAN
Bertambahnya ukuran, jumlah sel dan jaringan intraselular
sehingga dapat diukur dengan satuan berat badan, panjang
badan, lingkar kepala

PERKEMBANGAN
•Bertambahnya struktur dan fungsi tubuh
•Merup hasil interaksi kematangan susunan syaraf
pusat dg organ yang dipengaruhinya
kemampuan:
- Gerak kasar, gerak halus
- Komunikasi / berbahasa
- Emosi - sosial
- Kemandirian
Ciri-ciri dan Prinsip-prinsip Tumbang Anak
• Ciri-ciri:
 Prinsip-prinsip
1. Perkembangan menimbulkan
perubahan:
1. Perk. Merup hasil proses
• Perk. Terjadi bersamaan dg kematangan dan belajar:
Pert. Kematangan: merup. Proses
• Setiap pert. Disertai perub intrinsik, sesuai potensi
fungsi individu
2. Pert dan Perk pada tahap awal Belajar: merup perk. Yang berasal
dari latihan dan usaha
memp.perk. Selanjutnya
3. Pert. Dan Perk. Memp Kecepatan 2. Pola perk. Dapat diramalkan
yang berbeda Terdapat persamaan pola perk.
4. Perk. Berkorelasi dg. Pert. Bagi semua anak
Perk. Berlangsung dari tahapan
5. Perk. Memp. Pola yang tetap umum menuju spesifik
6. Perk. Memiliki tahap yang
berurutan
Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbang anak

1. Faktor Internal:
•Ras/Etnik/bangsa, keluarga, umur, jenis kelamin,
genetik, kel. Kromosom
2.Faktor eksternal:
a.Prenatal: gizi, mekanis, toksin/zat kimia, endokrin,
radiasi, infeksi, kel. Imunologi, anoksi
embrio(gangguan fungsi plasenta), psikologi ibu
b.Persalinan
c. Paskasalin: gizi, peny. Kronis, kel. Kongenital, lingk.
Fisik/kimia, psikologi, endokrin, sosioekonomi, lingk.
Pengasuhan, stimulasi, obat2an.
Stimulasi, Deteksi, Intervensi
DiniTumbuh Kembang (SDIDTK)
Stimulasi
Kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur 0-6
tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal

Deteksi Dini
Kegiatan/pemeriksaan untuk menemukan penyimpangan
tumbuh kembang secara dini agar lebih mudah
diintervensi

Intervensi Dini
Tindakan tertentu pada anak yang perkembangan
kemampuannya menyimpang karena tidak sesuai dengan
umurnya.
Konsep Pembinaan Tumbuh Kembang
Cara DETEKSI DINI
Gangguan Tumbuh Kembang
PERTUMBUHAN :
Timbang berat badannya (BB)
Ukur tinggi badan (TB) dan lingkar kepalanya (LK)
Lihat garis pertambahan BB, TB dan LK pada grafik
Sejajar / tidak sejajar dengan kurva baku (NCHS, WH0)

PERKEMBANGAN:

Tanyakan perkembangan anak dengan KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan)


Tanyakan daya pendengarannya dengan TDD (Tes Daya Dengar), penglihatannya dengan
TDL (Tes Daya Lihat),
Tanyakan masalah perilaku dgn kuesioner MME, autis dengan CHAT, gangguan
pemusatan
perhatian dgn kuesioner Conners
Deteksi dini penyimpangan
PERTUMBUHAN
Timbang berat badan (BB)
Ukur tinggi badan (TB) dan lingkar kepala (LK)
Beri tanda di grafik BB, TB, LK di KMS, buku KIA, buku lain

Lihat garis pertambahan BB, TB, LK:


 BB dibawah garis merah (BGM) atau di atas GM
 Naik, tidak naik atau turun (BB) dari penimbangan yang lalu
 Dalam pita warna yang tetap atau pindah ke pita warna
dibawahnya

Pertumbuhan yang BAIK bila BB, TB, LK: NAIK dan:


 Berada pada pita warna yang sama dengan bulan lalu
 Atau naik SEDIKIT pada pita warna DIATASNYA
Interpretasi Pemantauan Pertumbuhan
• Satu kali penimbangan/pengukuran:
– tidak dapat menyimpulkan pertumbuhan

• Menilai pertumbuhan:
– Ukur/timbang secara periodik
– Hubungkan titik-titik BB, TB, LK menjadi
garis
– Bila kurva BB, TB, LK sejajar dengan kurva
pertumbuhan  pertumbuhan normal
AnakUmur 60-72 bulan
Pengukuran status gizi berdasarkan berdasarkan
Indeks Masa Tubuh menurut umur (IMT/ U)
Cara menghitung IMT :
= Berat badan (kg)
.
Tinggi badan (m) X Tinggi
Kepmenkes RI No 1995/Menkes/SK/XII/2010 tentang
badan (m) Penilaian Status Gizi Anak
Standar Antropometri
Hasil Pengukuran Z- Status Tindakkan
score Gizi
(IMT/U)
Di atas 2SD Obesitas Segera rujuk ke puskesmas/ RS
› 1 SD sd 2 SD Gemuk Asupan gizi disesuaikan dengan
kebutuhan dan aktivitas anak
- 2 SD sd 1 Sd Normal Berikan pujian kepada ibu dan
anak
- 3 SD sd › - 2 SD Kurus Asupan Gizi ditingkatkan
Contoh Soal
Seorang anak laki-laki usia 66 bulan dengan hasil
pengukuran BB = 20 Kg dan TB = 108.5 cm. Hitunglah
IMT anak tersebut
TB 108,5 cm = 1.085 meter
20 (kg) .
IMT = 1.085 X 1.085

= 20 / 1,177
= 16,9
Grafik IMT Putera
Interprestasi hasil penilaian status
gizi :
Jika berada diantara garis Standar Deviasi (SD)
2 dengan -2 maka anak tersebut berstatus gizi
Normal.
Jika berada diantara garis SD -2 dengan SD -3,
anak tersebut berstatus Kurus
Jika di bawah garis SD -3 berarti status Sangat
Kurus.
Jika berada diantara garis SD 2 dengan 3
berarti anak tersebut berstatus ‘overweight’
Jika di atas 3 berarti status Obesitas
PERKEMBANGAN

DETEKSI dan
INTERVENSI DINI
Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan
1. Tanya perkembangan anak dengan KPSP (Kuesioner Pra
Skrining Perkembangan) mulai umur 3 bulan,
minimal tiap 3 bln sampai umur 2 thn
minimal tiap 6 bulan umur 2 - 6 thn.
2. Tanya pendengaran anak dengan TDD (tes daya dengar)
mulai umur 3 bln
minimal tiap 3 bln sampai umur 1
1. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
(KPSP)
 9-10 pertanyaan singkat pada orang-tua / pengasuh, tentang
kemampuan yang telah dicapai oleh anak
 mulai umur 3 bulan, minimal tiap 3 bulan sampai umur 2
tahun, minimal tiap 6 bulan sampai umur 6 tahun
 untuk mengetahui perkembangan anak sesuai umurnya atau
terlambat

Alat :
1. Kuesioner (daftar pertanyaan) sesuai umur anak
2. Kertas, pensil,
3. bola karet atau plastik seukuran bola tenis,
4. kerincingan,
5. kubus berukuran sisi 2,5 cm sebanyak 6 buah,
6. benda-benda kecil seperti kismis/potongan biskuit kecil
berukuran 0,5-1 cm
2. Test Daya Dengar (TDD)
Jadwal : setiap 3 bulan pada bayi berumur 0-12
bulan dan setiap 6 bulan pada anak umur 12 bulan
keatas
Alat/ sarana : Instrumen TDD menurut umur anak
kalau ada salah satu ada jawab tidak, maka adalah
masalah/penyimpangan pada pendengaran. --> rujuk
…Tes daya dengar (TDD)

Umur lebih dari 36 bulan


1. Kemampuan Ekspresif Ya Tidak
Apakah anak dapat menyebutkan nama benda dan kegunaannya? Cangkir untuk
minum, bola untuk dilempar, pernsil warna untuk menggambar, sendok untuk
makan?
Apakah lebih dari tiga perempat orang mengeri apa yang dibicarakan anak anda?
 
1. Kemampuan Reseptif: Ya Tidak
Apakah anak dapat menunjukkan minimal 2 nama benda di depannya, sesuai
fungsinya (missal untuk minum: cangkir, untuk dilempar; bola, untuk makan:
sendok; untuk menggambar; pensil warna)?
Apakah anak dapat mengerjakan perintah yang disertai kata depan? (misal:
sekarang kubus itu di bawah meja, toong taruh di atas meja)?
 
 
1. Kemampuan Visual:  ya  Tidak
Apakah anak secara spopntan memulai permainan dengan gerakan tubuh? Seperti
pok ame-ame atau cilukba?
Apakah anak anda menunjuk dengan jari telunjuk bila ingin sesuatu, bukan dengan
cara memegang dengan semua jari?
Hasil Interpretasi Tindakan
Pemeriksaan
Tidak ada jawaban Sesuai umur Puji keberhasilan
“Tidak” orangtua/pengasuh.
Lanjutkan stimulasi sesuai
umur. Jadwalkan kunjungan
berikutnya

Jawaban “Tidak” 1 Penyimpangan Rujuk ke RS Rujukan Tumbuh


atau lebih Kembang level 1
Tes Daya Lihat (TDL)
 Mulai umur 3 tahun, ulang tiap 6 bulan
 Dikerjakan oleh tenaga kesehatan atau guru

Alat dan Sarana :


1. Ruangan
2. Dua buah kursi
3. Poster huruf E dan penunjuk
4. Guntingan huruf E
Tes Daya Lihat (TDL)
Cara:
gantungkan poster 3 m dari anak,
setinggi mata anak dalam posisi duduk
latih anak megarahkan kartu E dengan benar ke atas, bawah,
kanan, kiri, sesuai yang ditunjuk pada poster
Tutup sebelah mata dengan kertas
Tunjuk huruf E pada poster satu persatu mulai baris 1 -4
Puji bila anak dapat mencocokkan arah huruf E
Ulangi pada mata sebelahnya.
Interpretasi (penafsiran)
Bila tdk dapat mencocokkan posisi E s/d baris ketiga
gangguan daya lihat
Intervensi (tindakan) : rujuk
DETEKSI DINI GANGGUAN PERILAKU
 Bila ada keluhan orangtua atau kecurigaan petugas / guru /
kader (tidak rutin)

1. Dgn kuesioner daftar tilik untuk autisme ( Modified Checklist for autism
in toddlers/ CHAT) bagi anak umur 18 bulan s/ 3 tahun.
2. Dgn kuesioner Abreviated Conner Rating Scale untuk Gangguan
Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas (GPPH) bagi umur 3 tahun ke
atas.
3. Dgn Kuesioner Masalah Perilaku Mental Emosional (KMPE) bagi anak
36 – 72 bulan..
(dilakukan pad semua pasien
2. KUESIONER MASALAH PERILAKU DAN
EMOSIONAL (KMPE)

 Bila ada kecurigaan orangtua / petugas


(tidak rutin) anak umur 3- 6 tahun
 untuk deteksi dini masalah mental -
emosional, tiap 6 bulan
 Tanyakan pada orangtua / pengasuh.
 Catat jawaban “Ya”atau “Tidak”.
 Hitung jumlah jawaban “Ya”.
HSL INTER TINDAKAN
PEMERIKSAAN PRETASI
Tdk ada jwbn NORMAL -Puji keberhsln
-lanjutkan stim.
“ya” -Jadwalkan
kunj.berikut 6
Tanyakan bln lg

setiap
pertanyaan Hitung Ada 1 Kemungkina Konseling
denga jawaban “ya” n anak ortu,
jawaban mengalami
lambat , “ya” MME
jdwlakan 3
jelas & bln lg,
rujuk ke
nyaring
RS level 1
jika “TAP”
jwbn “ya” ≥2 Kemungkina Rujuk RS
n anak Level 1
pertanyaan
mengalami
No PERTANYAAN YA TIDAK

1 Apakah anak anda sering bereaksi negatif, marah atau tegang tanpa sebab yang    
jelas?
(bereaksi negatif contohnya rewel, tidak sabaran, banyak menangis, mudah tersinggung
atau bereaksi berlebihan bila merasa situasi tidak seperti yang diharapkannya atau
kemauannya tidak terpenuhi)
2 Apakah anak anda tampak lebih memilih untuk menyendiri atau bermain sendiri, atau    
menghindar dari anak seumurnya atau orang dewasa?
(ingin sendirian, menyendiri dengan ekspresi murung, tidak bersemangat, sedih, atau
kehilangan minat terhadap hal-hal yang biasa sangat dinikmati)
3 Apakah anak anda cenderung bersikap menentang?    
(membantah, melawan, tidak mau menurut atau melakukan hal yang sebaliknya dari apa
yang diminta, serta tampak tidak perduli ketika diberitahu atau ditegur)
4 Apakah anak anda mudah takut atau cemas berlebihan tanpa sebab yang jelas ?    
(misalnya takut pada binatang atau benda yang tidak berbahaya, terlihat cemas ketika tidak
melihat ibu/pengasuhnya
5 Apakah anak anda sering sulit konsentrasi, perhatiannya mudah teralihkan atau    
banyak bergerak / tidak bisa diam?
( misalnya anak tidak bisa bertahan lama untuk bermain dengan satu permainan, mudah
mengalihkan perhatian bila ada hal lain yang lebih menarik perhatian seperti bunyi atau
gerakan, tidak bisa duduk dengan tenang, banyak bergerak atau cenderung berjalan /
berlari mondar mandir)
6 Apakah anak anda lebih banyak menempel / selalu minta ditemani, mudah cemas dan    
tidak percaya diri ?
(seakan minta perlindungan atau minta ditemani pada berbagai situasi, terutama ketika
berada dalam situasi baru atau ada orang yang baru dikenalnya; mengekpresikan
kecemasan serta terlihat tidak percaya diri)
7 Apakah anak anda menunjukkan adanya perubahan pola tidur?    
(Seperti sulit tidur, terjaga sepanjang hari, sering terbangun di waktu tidur malam oleh
karena mimpi buruk, mengigau, menangis didalam tidurnya)
8 Apakah anak anda mengalami perubahan pola makan dari yang biasanya?    
(kehilangan nafsu makan, tidak mau makan sama sekali, atau sebaliknya
makan berlebihan, sangat memilih jenis makanan atau membiarkan makanan
lama dimulut tanpa dikunyah/ diemut)
9 Apakah anak anda seringkali mengeluh sakit kepala, sakit perut atau keluhan    
fisik lainnya dalam waktu-waktu tertentu?
10 Apakah anak anda mudah putus asa atau frustrasi dan sering menunjukkan    
emosi yang negatif ?
(Seperti sedih atau kecewa yang berkepanjangan, mudah mengeluh, marah atau
protes. Misal ketika anak merasa kesulitan dalam menggambar, lalu berteriak minta
tolong, marah, atau kertasnya disobek)
11 Apakah anak anda menunjukkan kemunduran pola perilaku dari kemampuan    
yang sudah dimilikinya ?
(seperti mengompol kembali, menghisap jempol, atau tidak mau berpisah dengan
orangtua/pengasuhnya)
12 Apakah anak anda sering berkelahi, bertengkar, atau menyerang anak lain    
baik secara verbal maupun non-verbal ?
(seperti misalnya mengejek, meneriaki, merebut permainan, atau memukul
temannya)
13 Apakah anak anda sering diperlakukan tidak menyenangkan oleh anak lain    
atau orang dewasa?
(seperti misalnya ditinggal bermain, dihindari, diejek, dikata-katai, direbut
mainannya atau disakiti secara fisik)
14 Apakah anak anda cenderung berperilaku merusak atau cenderung selalu    
ingin menang atau menguasai.
(Misalnya merusak benda, menyakiti dirinya atau binatang)
  TOTAL    
Intervensi (tindakan):

1. Bila ditemukan 1atau lebih masalah mental emosional :


• Lakukan konseling pada orang tua menggunakan Buku
Pedoman Pola Asuh yang mendukung perkembangan
anak.
• Evaluasi setelah 3 bulan,
• bila tidak ada perubahan rujuk ke Rumah Sakit yang ada
fasilitas tumbuh kembang anak / kesehatan jiwa.
2. Bila ditemukan 2 atau lebih masalah mental emosional,
rujuk anak ke Rumah Sakit.

Dalam surat rujukan harus ditulisakan jumlah dan


masalah mental emosional yang ditemukan.
3. KUESIONER DETEKSI DINI GANGGUAN
PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIVITAS
(GPPH)

Bila ada keluhan orangtua atau kecurigaan petugas / guru / kader


(tidak rutin) umur > 3 thn
10 pertanyaan
Nilai : 0 (tidak pernah); 1 (kadang-kadang);
2 (sering); 3 (selalu)
Interpretasi (penafsiran)
Nilai > 13 kemungkinan GPPH
Intervensi :
Nilai > 13 rujuk RS, tuliskan kelainan yang ada
< 13 tetapi ragu, periksa ulang 1 bulan lagi
RINGKASAN KUESIONER DETEKSI GANGGUAN
PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIFITAS GPPH)

 Tidak kenal lelah, aktifitas berlebihan


 Mudah gembira, impulsif
 Mengganggu anak lain
 Gagal selesaikan kegiatan, perhatian singkat
 Gerakkan anggota badan / kepala terus menerus
 Kurang perhatian, mudah teralihkan
 Permintaan harus segera dipenuhi, mudah frustasi
 Mudah menangis
 Suasana hati mudah berubah, cepat dan drastis
 Ledakkan kekesalan, tingkah laku eksplosif dan tak terduga
INTERVENSI DAN
RUJUKAN DINI
PEYIMPANGAN TUMBUH
KEMBANG ANAK
Tujuan
Untuk segera memperbaiki dan mengatasi
masalah penyimpangan perkembangan
sehingga anak dapat tumbuh kembang
sesuai potensinya
Sedini mungkin, usia anak < 5 tahun 
golden periode
Intervensi Perkembangan
Atas Indikasi :
Perkembangan anak meragukan/ tidak sesuai dengan
yg harus dimilikinya
Intervensi dilakukan dengan memberi stimulasi pada
aspek yang tidak sesuai tsb & umur stimulasi yg lebih
muda dari umur anak
Beri petunjuk kepada orangtua dan intervensi intensif
setiap hari 3-4 jam selama 2 minggu
Kontrol setelah 2 minggu dan evaluasi (KPSP sesuai
umur skrining terdekat)
Evaluasi hasil intervensi
Setelah intervensi selama 2 minggu  evaluasi
Bila berhasil (anak dapat melakukan) berikan pujian pada ibu bila
intervensi berhasil
Bila belum berhasil (anak belum dapat melakukan)
tanyakan cara intervensi, apakah caranya benar
lakukan pemeriksaan lebih teliti
Intervensi lagi 2 minggu : bila belum berhasil rujuk
Cari masalah gizi :
• Beri makan bergizi (menu seimbang)
• Porsi kecil tapi sering
• Beri makanan lebih sering setelah sembuh sakit
• ASI teruskan sampai usia 2 tahun

Cari penyakit lain yang bisa sebabkan penyimpangan


Anak 0-6 thn Alur rujukan dini

Deteksi dini tumbuh kembang

Sesuai Meragukan Penyimpangan


gkat
kesmasStimulasi rutin Intervensi 2 minggu
dirumah
Evaluasi hasil

Sesuai Meragukan Penyimpangan Tingkat


Puskesmas
Evaluasi hasil Intervensi2 minggu

Sesuai Meragukan Penyimpangan


Tingkat
RS Rujukan
Rujuk ke klinik tumbuh kembang RS Kl. Tumbuh
Untuk penanganan spesialistik Kembang
PENCATATAN, PELAPORAN,
MONITORING DAN EVALUASI
PROGRAM SDIDTK
A. PENCATATAN DAN
PELAPORAN
Pencatatan dan pelaporan kegiatan deteksi dini
tumbuh kembang anak di tingkat puskesmas dan
jaringannya, menggunakan sistem yang sudah
ada dengan tambahan beberapa formulir untuk
mencatat dan melaporkan kegiatan ini
PENCATATAN

1.Formulir Deteksi Dini Tumbuh Kembang (Formulir


DDTK).
2.Register Deteksi Dini Tumbuh Kembang (Register
DDTK).
3.Register Kohort Kesehatan Bayi (0-11 bulan) dan
Register
Kohort Kesehatan Anak Balita dan Prasekolah (12-72
bulan).
Hasil skrining DDTK yang dicatat di kohort bayi adalah sebagai
berikut:

a. Pemantauan Perkembangan minimal 4 kali yaitu 1 kali pada


umur 3 bulan, 1 kali pada umur 4 - 6 bulan, dan 1 kali pada
umur 7 - 9 bulan dan 1 kali pada umur 10 - 12 bulan sesuai
standar.
b. Penimbangan minimal 8 kali .
c. Status gizi (kurus, kurus sekali, normal dan gemuk).
d. Hasil DDTK (sesuai, meragukan atau menyimpang)
Hasil skrining DDTK yang dicatat di kohort Balita dan
anak Prasekolah adalah sebagai berikut:
a. Pemantauan perkembangan setiap 6 bulan sekali .
b. Penimbangan minimal 8 kali .
c. Status gizi (kurus, kurus sekali, normal dan gemuk).
d. Hasil DDTK (sesuai, meragukan atau menyimpang
B. PELAPORAN
Formulir Pelaporan

Pelaporan hasil pelayanan DDTK di laporkan secara


berjenjang mulai dari tingkat Puskesmas sampai ke
tingkat Pusat.
Formulir Rekapitulasi DDTK di tingkat
Puskesmas
a. Jumlah sasaran anak usia 0-72 bulan.
b. Jumlah anak usia 0-11 bulan mendapatkan Pelayanan DDTK
minimal 4 kali.
c. Jumlah anak usia 12-72 bulan yang mendapatkan Pelayanan
DDTK minimal 2 kali setiap 6 bulan.
d. Jumlah anak yang mempunyai status gizi kurus/sangat kurus
dan pendek.
e. Jumlah anak dengan gangguan perkembangan ( motorik kasar,
motorik halus, bicara/bahasa dan sosialisasi/kemandirian).
f. Jumlah anak dengan gangguan perilaku.
g. Jumlah anak dengan gangguan penglihatan.
h. Jumlah anak dengan gangguan pendengaran.
i. Jumlah anak yang ditindak lanjuti (stimulasi dan rujukan).
Mekanisme Pelaporan
• Sistem pencatatan dan pelaporan Pelayanan DDTK
dikembangkan berdasarkan konsep wilayah.
• Rekapitulasi tingkat Puskesmas dilaporkan ke dinas
kesehatan kabupaten/kota setiap bulan.
• Rekapitulasi laporan tingkat kabupaten/kota di laporkan
ke Propinsi dalam bentuk laporan triwulan.
• Rekapitulasi tingkat Propinsi dilaporkan ke
Kementerian Kesehatan setiap 6 (enam) bulanan.
MONITORING DAN
EVALUASI
Monitoring adalah pengawasan kegiatan secara rutin untuk menilai
mencapaian program terhadap target melalui pengumpulan data mengenai
input, proses dan output secara regular dan terus-menerus. Evaluasi adalah
suatu proses untuk membuat penilaian secara sistematik, untuk keperluan
pemangku kepentingan, mengenai suatu kebijakan, program, upaya atau
kegiatan berdasarkan informasi dan hasil analisis yang dibandingkan
dengan relevansi, efektifitas biaya dan keberhasilan. Data pemantauan
yang baik sering menjadi titik awal bagi suatu evaluasi. Secara ringkas,
evaluasi adalah piranti untuk menjawab
MEMONITOR HASIL KEGIATAN SDIDTK,
Laporan bulanan kegiatan DDTK diolah dan
dianalisa, sehingga setiap puskesmas akan
mempunyai data hasil kegiatan DDTK per desa, per
bulan yang mellputi cakupan kontak pertama DDTK;
dan jumlah anak yang tingkat perkembangannya
sesuai dan yang menyimpang.
EVALUASI KEGIATAN SDIDTK ANAK DI PUSKESMAS
DAN JARINGANNYA
Dilaksanakan dengan cara mengkaji
data sekunder laporan tahunan hasil
kegiatan DDTK, diantaranya dengan
membandingkan hasil cakupan DDTK
anak tahun ini dengan tahun-tahun
sebelumnya.
Prinsip dasar dalam melakukan Stimulasi
Tumbuh Kembang Anak
 Stimulasi dilakukan dengan dilandasi rasa cinta dan kasih
sayang
 Berikan stimulasi sesuai dengan kelompok umur
 Lakukan stimulasi dengan cara mengajak anak bermain,
bernyanyi, bervariasi, menyenangkan, tanpa paksaan dan tidak
ada hukuman
 Lakukan stimulasi secara bertahap dan berkelanjutan
 Gunakan alat bantu/ permainan yang sederhana, aman dan ada
disekitar anak
 Berikan kesempatan yang sama pada anak laki2 dan perempuan
 Beri pujian atas keberhasilan anak
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai