Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN PERKULIAHAN

DARI INSTANSI
“ Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak (DP5A)

DEPARTEMEN / SMF IKM – KP


(ILMU KESEHATAN MASYARAKAT – KEDOKTERAN PENCEGAHAN)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2020
Disusun Oleh :
Hessty Rochendah Onjiah (6120018021)
Dailla Rahma Leputri (6120018022)
Nurlidya Rizki Latifah (6120018023)
Devi Afiana Putri (6120018024)
Anydhia Fitriana Afiudin (6120018025)
Dinas Pengendalian Penduduk,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
INSTANSI
“ Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan “
dan Perlindungan Anak (DP5A) Surabaya

Pemateri : Waktu Pelaksanaan :


1. Djoenianto selaku Kasi. Pengendalian • Hari : Jumat, 18 September 2020

Penduduk, Advokasi dan Komunikasi, Informasi, • Pukul : 08.00- 10.30 W.I.B

Edukasi (KIE)

2. Siti Aisyah Agustin selaku Kepala Pengendalian

Penduduk dan Keluarga Berencana


TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK,
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

• TUGAS • FUNGSI
• Melaksanakan urusan 1. Perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya
pemerintahan yang menjadi 2. Pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya
kewenangan Daerah dan tugas
3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup
pembantuan tugasnya
• DP5A melaksanakan Urusan 4. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup
Pemerintahan yang menjadi tugasnya
kewenangan Daerah di bidang 5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota terkait
Pengendalian Penduduk dan dengan tugas dan fungsinya
Keluarga Berencana serta bidang
Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak

www.dp5a.surabaya.go.id
5
DP5A KOTA SURABAYA

VISI DAN MISI DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK,


PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

• VISI • MISI
• Terwujudnya Keluarga 1. Meningkatkan kualitas pelayanan KB
serta pembinaan ketahanan
yang Berkualitas dan keluarga
Berdaya dengan 2. Meningkatkan pemberdayaan
ekonomi keluarga dan
Dukungan Lembaga pemberdayaan masyarakat
Berbasis Masyarakat 3. Meningkatkan pemberdayaan
perempuan serta perlindungan
terhadap perempuan dan anak

www.dp5a.surabaya.go.id
6
SUSUNAN ORGANISASI DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK,
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk terbanyak di dunia.

Berhubungan dengan tinggi rendahnya beban negara untuk memberikan penghidupan yang layak
kepada setiap warga negaranya, maka pemerintah memberikan serangkaian usaha untuk menekan
laju pertumbuhan penduduk agar tidak terjadi ledakan penduduk yang lebih besar.

Upaya pengendalian penduduk pada dasarnya menjadi tonggak utama untuk mengkondisikan jumlah
penduduk agar tetap stabil sehingga tidak mengganggu berbagai aspek kehidupan.

(DPA5 Surabaya, 2020).


Tujuan
1. Meningkatkan pengetahuan mengenai upaya pengendalian penduduk
2. Mengkondisikan agar jumlah penduduk sesuai dengan daya dukung lingkungan,
melalui pengendalian kelahiran, penurunan kematian, pengaturan mobilitas.
UPAYA PENGENDALIAN PENDUDUK

Upaya Pengendalian Penduduk adalah mengkondisikan agar jumlah penduduk sesuai


dengan daya dukung lingkungan, melalui pengendalian kelahiran, penurunan
kematian, pengaturan mobilitas

(DPA5 Surabaya, 2020).


UPAYA PENGENDALIAN PENDUDUK DI SURABAYA

A. Pengaturan Fertilitas
Keluarga Berencana : Pelopor gerakan Keluarga Berencana di Indonesia adalah Perkumpulan Keluarga
Berencana Indonesia atau PKBI yang didirikan di Jakarta tanggal 23 Desember 1957, membatasi jumlah
anak dimana dalam satu keluarga hanya diperbolehkan memiliki dua atau tiga anak saja

a. Menjarangkan anak untuk memungkinkan penyususan daan penjagaan kesehatan ibu dan anak
b. Pengaturan masa hamil agar terjadi pada waktu yag aman
c. Mengatur jumlah anak, bukan saja untuk keperluan keluarga malainkan juga untuk kemampuan fisik,
financial, pendidikan dan pemeliharaan anak

Kelebihan program KB adalah sebagai berikut :


- Meningkatkan Usia Perkawinan
- Meningkatkan Angka Prevalensi KB
- Meningkatkan MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang)

(UPTD P5A Buleleng, 2015; DPA5 Surabaya, 2020).


Upaya Menurunkan Angka Kelahiran yang sudah diselenggarakn oleh Dinas Pengendalian Penduduk,
Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
(DP5A Surabaya):
Peningkatan akses dan pelayanan KB di daerah kumuh, pinggir rel dan strain kali
Peningkatan Ketahanan Keluarga
Peningkatan Ketahanan Remaja / Generasi Berencana / Pramuka Saka Kencana

(DPA5 Surabaya, 2020).


B. Penataan Mobilitas Penduduk

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2009 tentang Perubahan


Atas Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1994 Tentang Pengelolaan Perkembangnan
Kependudukan Republik Indonesia. Pada pasal 13,16 A, 16 B, 16 E.
Maka dari itu tujuan utama dilakukan penataan mobilitas penduduk adalah :
- Mobilitas Permanen dan Non Permanen
- Mobilitas ke Daerah Penyangga
- Penataan Persebaran pernduduk

(Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, 2009)


C. Penurunan angka Mortalitas

Berdasarkan kesepakatan indikator target angka


kematian global terdiri atas, Angka Harapan Hidup,
Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Balita,
Maternal Mortaluty dan HIV/ AIDS.
Adapun indikator umum angka mortalitas yang
dipakai adalah Angka Kematian Bayi (AKB) dan
Angka Kematian Ibu (AKI).

(DPA5 Surabaya, 2020).


Salah satu indikator mortalitas yang umum dipakai adalah angka kematian bayi (AKB) dan angka
kematian ibu (AKI).

1. AKB : Banyaknya kematian bayi berusia dibawah satu tahun, per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun.
Target nasional (survei penduduk antar sensus) angka kematian bayi di Indonesia adalah sebesar 22 per 1.000
kelahiran hidup. Tahun 2017 AKB pada posisi 23,1 per 1.000 kelahiran hidup (angka estimasi dari BPS Provinsi), AKB
Jawa Timur sampai dengan tahun 2017 masih di atas target Nasional.

Penyebab kematian bayi dibedakan menjadi faktor endogen dan eksogen.


1. Endogen (kematian neonatal) : kejadian kematian yang terjadi pada bulan pertama setelah bayi dilahirkan yang
umumnya disebabkan oleh faktor bawaan
2. Faktor eksogen : kematian bayi usia satu bulan sampai satu tahun yang umumnya disebabkan oleh faktor yang
berkaitan dengan pengaruh lingkungan seperti pendidikan ibu (90%), BBLR (65,2%), usia ibu ketika hamil (30%),
dan ANC (30%), dan kelainan kongenital (13%)

(Wandira, 2012).
2. AKI :
Dari 100.000 kelahiran hidup di Indonesia, 305 di antaranya berakhir dengan kematian sang
ibu. Dalam RPJMN 2014-2019, pemerintah menargetkan penurunan AKI dari 205/100.000
kelahiran menjadi 276/100.000 kelahiran hidup.

Ø Penyebab : Ø Konsep safe motherhood :


- Komplikasi saat, dan pasca kehamilan. - KB
- Pendarahan - Perawatan antenatal
- Infeksi - perawatan persalinan
- Tekanan darah tinggi saat kehamilan - Perawatan postnatal
- Komplikasi persalinan - Perawtaan post aborsi
- Aborsi yang tidak aman - Kontrol IMS

(Media Indonesia, 2017; WHO, 2014; USAID, 2015).


DPA5 Surabaya :
a. 3 Terlambat dan 4 terlalu b. Upaya Promotif, Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif

(UPTD Puskesmas Cikampek, 2014; Azis A, 2016).


D. Gambaran Pengendalian Penduduk di Surabaya

§ Angka Harapan Hidup Kota Surabaya Tahun 2018 : 73,98 tahun.


§ Jumlah Penduduk : (DPA5 Surabaya, 2020).
§ Total Penduduk : 3.131.395 jiwa
§ Laki-laki : 1.557.667 jiwa
§ Perempuan : 1.574.268 jiwa
§ Luas Wilayah : 350,5 KM2
§ Jumlah Kecamatan : 31 Kecamatan
§ Jumlah Kelurahan : 154 Kelurahan
§ Jumlah RW : 1.405 RW
§ Jumlah RT : 9.271 RT

(DPA5 Surabaya, 2020).


RASIO JENIS KELAMIN (SEX RATIO)
(Jumlah penduduk laki-laki untuk 100 perempuan)
(DPA5 Surabaya, 2020).
KECAMATAN SEX RATIO SEX RATIO SEX RATIO SEX RATIO
SEMUA UMUR BALITA USIA 20-34 LANSIA

KARANG PILANG 100.99 108.97 99.51 89.54


WONOCOLO 100.06 108.52 98.24 86.75
RUNGKUT 100.03 107.88 98.27 84.65
WONOKROMO 98.76 108.88 99.15 71.75
TEGALSARI 99.57 108.31 101.60 73.10
SAWAHAN 99.01 105.84 99.94 77.48
GENTENG 98.05 104.00 103.13 72.42
GUBENG 97.17 110.44 98.91 70.49
SUKOLILO 99.55 106.22 97.14 91.89
TAMBAK SARI 99.73 109.93 100.26 76.08
RASIO JENIS KELAMIN (SEX RATIO)
(Jumlah penduduk laki-laki untuk 100 perempuan)
(DPA5 Surabaya, 2020).
KECAMATAN SEX RATIO SEX RATIO SEX RATIO SEX RATIO
SEMUA BALITA USIA 15-49 LANSIA
UMUR
SIMOKERTO 100.01 115.10 103.16 69.17
PABEAN CANTIAN 101.44 110.76 103.15 74.82
BUBUTAN 99.70 109.27 100.44 73.09
TANDES 99.82 109.49 97.92 94.07
KREMBANGAN 100.76 109.10 101.82 78.79
SEMAMPIR 102.07 110.13 100.98 82.96
KENJERAN 102.94 108.77 99.93 91.07
LAKAR SANTRI 101.87 108.14 96.44 79.56
BENOWO 101.37 108.77 97.14 85.53
WIYUNG 101.91 120.15 96.76 80.98
RASIO JENIS KELAMIN (SEX RATIO)
(Jumlah penduduk laki-laki untuk 100 perempuan)
(DPA5 Surabaya, 2020).
KECAMATAN SEX RATIO SEX RATIO SEX RATIO SEX RATIO
SEMUA UMUR BALITA USIA 15-49 LANSIA

DUKUH PAKIS 100.00 106.62 99.00 89.52


GAYUNGAN 99.93 111.76 98.38 88.00
JAMBANGAN 101.23 110.91 98.27 95.33
TENGGILIS MEJOYO 99.27 104.16 96.76 86.07
GUNUNG ANYAR 100.59 110.89 97.79 83.21
MULYOREJO 98.47 109.57 97.42 80.90
SUKOMANUNGGAL 100.30 108.52 99.04 94.56
ASEMROWO 104.98 110.34 104.27 86.29
BULAK 100.98 103.43 99.71 78.97
PAKAL 103.32 107.55 101.28 85.17
SAMBI KEREP 101.02 108.33 95.45 90.78
Penambahan Karena Kelahiran Kota Surabaya Tahun 2018
Setiap tahun terjadi kelahiran 83.587 jiwa
Setiap bulan terjadi kelahiran 6.965 jiwa
Setiap hari terjadi kelahiran 232 jiwa
Penambahan Karena Kematian Kota Surabaya Tahun 2018
Setiap tahun terjadi kematian 24.079 jiwa
Setiap bulan terjadi kematian 2.006 jiwa
Setiap hari terjadi kematian 66 jiwa
Penambahan Karena Migrasi Masuk Kota Surabaya Tahun 2018
Setiap tahun migrasi masuk 39.005 jiwa
Setiap bulan migrasi masuk 3.250 jiwa
Setiap hari migrasi masuk 108 jiwa
Penambahan Karena Migrasi Keluar Kota Surabaya Tahun 2018
Setiap tahun migrasi keluar 22.015 jiwa
Setiap bulan migrasi keluar 1.835 jiwa
Setiap hari migrasi keluar 60 jiwa

(DPA5 Surabaya, 2020).


Proyeksi Penduduk Kota Surabaya 2015-2021
Pertanyaan dan Jawaban
audiens
• Kelompok 1
Berdasarkan Peraturan Wali Kota Surabaya No. 55 Tahun 2016 Bab 3 Uraian tugas dan fungsi
DP5A adalah Pengendalian Penduduk dan KB (pasal 3 ayat 1e). Saya pernah membaca berita
karena pandemi seperti ini di banyak terjadi drop out peserta KB di berbagai daerah, drop out
paling tinggi terjadi di Kabupaten Sampang yakni sebesar 19,95% dan Kota Surabaya sendiri
terjadi drop out peserta KB sebesar 6,58%. Indikasi kenaikan drop out KB tersebut disebabkan
karena orang yang mau datang ke faskes khawatir terpapar covid-19 sehingga mereka tidak
pergi dan berdiam diri di rumah. Untuk mengatasi hal tersebut apakah ada kebijakan
pemerintah pusat atau daerah agar tidak terjadi peningkatan angka kehamilan yang tidak
diinginkan dan dikhawatirkan akan terjadi Baby Boom seperti yang pernah terjadi pada tahun
1960an?
• Jawaban:
Di Surabaya angka drop outnya 6,8. Drop out lebih banyak pada alat kontrasepsi seperti pil,
suntik, kondom. Solusi yang diambil sama DP5A dengan Dinas Kesehatan yaitu memberitahu
kepada publik untuk jangan ragu-ragu datang ke puskesmas terdekat untuk melakukan KB, dan
kepada para tenaga kesehatan di puskesmas ketika memberikan layanan harus melakukan
sesuai dengan protokol kesehatan yang ketat saat ini, dan pasangan sebisa mungkin dilakukan
rapid test/swab untuk memastikan bawah pasangan tersebut tidak terpapar COVID-19.
Pasangan diarahkan menggunakan kontrasepsi yang jangka panjang yaitu IUD untuk
menurunkan angkat dropout. Seperti yang diketahui pelayanan KB terjadi kontak dari orang ke
orang, itu sebabnya Menteri Kesehatan dan BKKBN telah menerapkan protokol kesehatan
dalam pelayanan kb, namun dilapangan banyak kendalanya, karena protokol kesehatan yang
dilakukan untuk palayanan kb adalah
• Rapid test
• Foto thorax
• Tes darah lengkap
Nah itu mengandung biaya, namun hingga saat ini belum ada anggaran untuk test tersebut.
Yang tidak ada kontak fisik adalah menggunakan kondom, sehingga jangka pendek untuk
mengatasi drop out adalah melaksnakan kondomisasi dan telah dilakukan. Selain itu dilakukan
juga sosialisasi juga terkait kb melalui kader-kader (1566 orang) di setiap kelurahan hingga rt.
Kelompok 2
Di era pandemi banyak orang kehilangan pekerjaan terutama para perempuan, karena presentase perempuan
lebih besar daripada laki-laki. Bagaimana peran DP5A dalam pemberdayaan perempuan agar mereka tetap
produktif serta tidak terjerumus dengan pekerjaan seperti menjadi wanita tuna susila? (Karena itu juga beresiko
menjadi penambahannya penyakit menular seksual dan HIV di komunitas tersebut)
Jawaban:
Pemberdayaan perempuan di DP5A utamanya berupa kegiatan tentang peningkatan kesadaran tentang
kesetaraan gender. Untuk upaya agar wanita tersebut tidak terjerumus kepada pekerjaan yang tidak benar
pendekatan yang dilakukan DP5A adalah bekerja sama sesuai dengan dinas terkait seperti bekerja sama dengan
dinas perdagangan dan perindustrian. Untuk perempuan yang kehilangan mata pencahariannya, yang dilakukan
DP5A lebih kepada pemberian modal, serta pemberian pelatihan (karena wabah saat ini dilakukan pelatihan secara
daring).
Kelompok 3
Setiap anak diharapkan agar kelak mampu memikul tanggung jawab, maka setiap anak perlu mendapat kesempatan yang seluas-luasnya
untuk tumbuh dan berkembang secara optimal baik fisik, mental maupun sosial dan berakhlak mulia, dan untuk itu perlu dilakukan upaya
perlindungan serta untuk mewujudkan kesejahteraan anak. Untuk mewujudkan kesejahteraan anak tersebut, jaminan apa yang dapat
diberikan pada setiap anak?
Jawaban
Setiap anak punya hak untuk dilindungi, untuk mendapatkan kesejahteraan. Yang dilakukan DP5A selama ini terutama untuk perlindungan
anak, yaitu untuk kasus-kasus kekerasan baik yang fisik maupun yang seksual, disediakan juga rumah aman (bagi yang mengalami
kekerasan dan bahkan dirumahnya sendiri sudah tidak aman). Disediakan juga rumah untuk anak yang berhadapan dengan hukum
(misalkan kasus pencurian, tawuran) karena tidak memungkinkan jika satu rutan dengan yang dewasa, biasanya anak-anak tersebut
titipan dari kepolisian. DP5A juga memiliki sekitar 17 psikolog untuk konsultasi.
Untuk Anak-anak yang ada dirumah aman ketika sekolah ada pendamping yang mengantar dan menjemputnya. Seluruh srabaya tahu
anak punya hak untuk tumbuh kembang dan mendapatkan kesejahteraan itu sebabnya dibuatkan program yang bernama “Kampung
Pendidikan Kampung’e Arek Suroboyo”.
Program tersebut untuk membangun komunitas hingga di rt/rw agar aware dan paham, dan terampil dalam melindungi anak yang ada di
kampung tersebut
Kelompok 4
Dengan adanya standar “usia matang” untuk pernikahan, apakah ada program lain untuk mengatasi masyarakat yang masih
melanggar, melakukan pernikahan dini dan tidak mendaftarkannya ke pemerintah? Dan untuk menanggulangi nikah siri
dibawah umur?
Jawaban:
Salah satu kegiatan dari PUSPAGA (pusat pembelajaran keluarga) setiap bulan ada program parenting buat siapa saja, gratis,
saat ini dilakukan daring. Biasanya dilakukan tiap bulan. Dalam kegaiatan tersebut diberikan materi bagaimana menyiapkan
pernikahan agar sesuai dengan yang diinginkan. Seperti yang kita tau pernikahan dini tidak bisa dipungkiri, pasti tetap masih
ada yang melakukannya. Untuk menghindarinya ada program generasi berencana dan PIK remaja yang ada di setiap
kecamatan, serta mengenalkan tentang keluarga berencana di sekolah-sekolah. Generasi berencana
Di puspaga juga ada program sekolah calon pengantin (untuk wabah pandemi ini lagi dimodifikasi agar tidak face to face).
Ada juga program sekola siaga kependudukan (SSK) saat ini baru ada di satu titik yaitu di SMP 22 Surabaya, di sekolah tersebut
para kader dilatih dan dididik serta diberi motivasi agar dapat menjelaskan ke teman sebayanya tentang SSK, materinya berupa
pendewasaan usi perkawinan, hingga mensosialisasikan “hindari seks bebas, jauhi narkoba, serta hindari HIV/AIDS”
Kelompok 5
Bagaimana peran BKKBN pada edukasi remaja terkait seks? Seperti yang diketahui hingga saat ini banyak yang
hamil di luar nikah (MBA). Apakah perlu edukasi seks tersebut di usia dini dan usai remaja untuk meurunkan
angka MBA?
Jawaban
MBA (married by accident) harus dikawal dengan kebijakan, kebijakan yang telah dilakukan oleh pemerintah pusat
adalah merevisi UU perkawinan nomor 1 tahun 1974 (batas usia nikah/kawin saat ini 19 tahun). Di DP5A sedniri
idealnya usia menikah pada wanita 21 tahun, laki-laki 25 tahun. DP5A terus mensosialisasikan tentang program
pendewasaan usia perkawinan agar lebih dipahami. Sering juga dilakukan talk show di radio-radio, tv. Karena
remaja merupakan prioritas utama di DP5A. Selain itu diedukasi juga tentang hak-hak reproduksi. Ada juga PIK
(pusat informasi konseling) remaja di 31 kecamatan dan disinergikan dengan kampung KB. Ada call center juga di
112 yang disediakan untuk konsultasi.
Pihak DP5A terus menggencarkan sosialisasi tentang kesehatan reproduksi, mengedukasi agar tidak melakukan
seks bebas
Kelompok 6
Kita tahu bahwa kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya yaitu sosial ekonomi, tadi
telah dijelaskan ada misi peningkatan pemberdayaan ekonomi keluarga dan pemberdayaan masyarakat, pada
era pandemi seperti ini banyak masyarakat yang terkena dampak terhadap pekerjaannya seperti di phk. Bagaimana
peran pemerintah dalam menanggulai kesehatan masyarakat dari segi sosial ekonomi tersebut agar nantinya tidak
berdampak pada kesehatan masyarakat itu sendiri?
Jawaban:
Untuk peningkatan ekonomi masyarakat, dilakukan kegiatan inkubasi mandiri (dari keluarga yang rentan, yang
kurang sejahtera ditawarkan pelatihan, hingga yang ikut pelatihan itu punya usaha) selain diberi pelatihan, diberi
juga pendampingan dan modal, (contoh membuat tempe, diajarkan dari cara mengemasnya, manajemen, hingga
bisa memproduksi, trus dibantu cari tempat berjualan, hal tersebut bisa berbulan-bulan hingga bertahun-tahun).
Jika sudah mandiri dibuatkan kelompok seperti koperasi, dan ditangani sama dinas koperasi ataupun disperindag.
Untuk yag tidak berkelompok biasanya membuat handycraft trus dibantu menyewa stand di mal-mal.
Kelompok 7
Di era pandemi ini tentunya anak-anak melakukan pembelajaran via online atau yang disebut
daring apalagi di era milenial ini tentunya mereka tidak asing dengan dunia internet.
Bagaimana peran DP5A dalam menangani konten-konten negatif yang dapat diakses bebas
oleh anak-anak?
Jawaban:
Untuk masalah sekolah daring sebenarnya ranahnya Dinas Pendidikan, tapi agar anak-anak
tidak terkena dampak negatif dari hp atau media sosial. Melalui program-program DP5A
seperti PKBM (pusat krisis berbasis masyarakat) dimasukan materi-materi terkait tema ini.
Kelompok 8
Sejak pandemi ini berlangsung angka kehamilan meningkat padahal hamil saat pandemi
memiliki resiko kesakitan lebih tinggi. Apakah ada kebijakan dari bkkbn untuk menangani hal
ini?
Jawaban:
Jika terjadi kehamilan ada beberapa protoko kesehatan yang dilakukan seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya, dapat dilakukan hingga 10 kali pemeriksaan, untuk memastikan bahwa
wanita hamil ini benar-benar sehat.
Jika pasangan usia subur untuk mencegah kehamilan di era pandemi ini ditawarkan untuk
honeymoonya ditunda dulu (untuk menunda kehamilan), atau menggunakan alat kontrasepsi.
Kalau bisa alat kontrasepsi jangka panjang (IUD). Jika memang takut menggunakana IUD dapat
disosialisasi untuk menggunakan impan, bisa suntik atau pil.
Kelompok 9
Apakah di Surabaya rumah aman sudah terealisasikan dengan baik dan benar?
Karena sebelumnya ada berita rumah aman di Lampung pegawainya melakukan
pelecehan sesksual
Jawaban:
Di surabaya sudah ada rumah aman, ada SOPnya. Insyaalah yang di Surabaya
tidak seperti itu karena sudah disusun sopnya dari standar rumah, standar
pelayanan, sarana prasaranan, sdm, serta programnya, waktu merekrut pegawai
juga tidak sembarangan.
Kelompok 10
Bagaimana pihak DP5A memantau dan mencegah terjadinya kekerasan pada anak dan perempuan hingga ke
lapisan masyarakat terkecil? Karena kita sama-sama tahu bahwa kekerasan sering terjadi pada keluarga menengah
ke bawah, dan apalagi sekarang marak phk. Untuk indikator keberhasilaanya apa ?
Jawaban:
DP5A bekerja sama dengan keluarahan melalui PKBM (pusat krisis berbasis masyarakat), dimana didalamnya ada
kader-kader yang dilatih hampir setiap tahun, dialtih bagaimana melayani jika ada kekerasan terhadap perempuan
dan anak-anak. Kemudian DP5A juga bekerjasama dengan kepolisian. Dan disiapkan psikologi-psikolog. Jika ada
masalah diselesaikan terlebih dahulu di level kelurahan, jika di level tersebut tidak bisa ditangani, maka naik ke
tingkat DP5A (dimana DP5A bekerja sama dengan polisi dan psikolog, serta ada puspaga).
OPINI KELOMPOK
Opini Kelompok
• Di dalam program pengendalian penduduk di surabaya terdapat tiga
faktor yaitu: fertilitas, mobilitas, dan mortalitas penduduk.
• Pada program Keluarga berencana dapat diberikan dua kegiatan
pokok.
• Pertama adalah menyadarkan masyarakat akan makna dan pentingnya
memiliki keluarga kecil tapi bahagia. Hal ini pada umumnya dilakukan oleh
BKKBN bekerja sama dengan unsur-unsur penerangan dan pelayanan
kesehatan.
• Kedua adalah pelayanan kesehatan, memberikan obat dengan berbagai
intervensi medik, agar reproduksi manusia itu diatur, cukup dua anak. Inilah
tugas departemen kesehatan terhadap program KB baik menyangkut aspek
kependudukannya maupun kesehatannya.
• Sedangkan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dalam
pelayanan kesehatan merupakan pos terdepan. Tugasnya ada tiga
yaitu:
• Menjadi pusat pelayanan kesehatan profesional;
• Pusat pengembangan peranserta masyarakat dalam keikutsertaan
membangun sendiri kesehatannya;
• Dan pusat pembangunan kesehatan di wilayahnya.
• Kita menyadari bahwa keberhasilan pelaksanaan program-program
kesejahteraan keluarga sangat ditentukan oleh adanya keterpaduan
antara gerakan keswadayaan dan partisipasi masyarakat dengan
bimbingan dan fasilitasi teknis dari berbagai instansi/lembaga terkait,
yang terwadahi dalam dewan penyantun tim penggerak PKK.
Informasi secara garis besar tentang posisi dan peranan gerakan PKK
seperti itu, sesungguhnya sudah dapat menggambarkan betapa
strategisnya fungsi tim penggerak PKK beserta kader-kader PKK yang
tersebar diseluruh kecamatan. Tim Penggerak PKK dapat menjadi
perekat antara fungsi-fungsi kemasyarakatan dan fungsi-fungsi
pemerintahan. Tim Penggerak PKK juga dapat berperan sebagai unsur
terdepan yang akan menggalang peran-serta masyarakat.
Kesimpulan

• DP5A merupakan dinas pemerintah kota surabaya yang bergerak dalam bidang :
• Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
• Pengarusutamaan Hak Anak dan Perlindungan Perempuan dan Anak
• Pemberdayaan Perempuan
• Ketahanan Keluarga
• Upaya yang dilakukan untuk pengendalian penduduk dan KB di Surabaya :
• Menyediakan layanan Keluarga Berencana (KB)
• Pembinaan Keluarga berencana
• Fasilitasi penggerakan program kependudukan dan keluarga berencana
• Membuat profil penduduk untuk melihat gambaran pengendalian penduduk di surabaya
• Upaya yang dilakukan untuk Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak adalah
penurunan AKI dan AKB dengan acara berikut:
• Pelayanan pria usia subur dan wanita usia subur.
• Persalinan nifas dan neonatal.
• Pelayanan sesuai kelompok usia bagi bayi, balita, anak SD, anak SMP/A dan remaja, serta lansia.
Thanks!
Dokter Muda

Fakultas Kedokteran
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
SMF IKM-KP

Anda mungkin juga menyukai