Anda di halaman 1dari 34

PERSPEKTIF

KEPERAWATAN
MATERNITAS
ETTY KOMARIAH SKp, MKep
PENDAHULUAN
➢MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS
(MDG’S) 2000-2015 bidang kesehatan :
–Menurunkan angka kematian anak
–Meningkatkan kesehatan ibu
–Memerangi HIV dan AIDS, malaria dan
penyakit lainnya
SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOAL’S
(SDG) 2015-2030
➢ Tujuan SDG’sNo. 3 :
Bidang kesehatan yg berkaitan dengan kesehatan
ibu,kesehatan anak dan reproduksi :
• memastikan kehidupan yang sehat dan meningkatkan
kesejahteraan di semua tingkat usia :
• pada thn 2030 angka kematian ibu berkurang menjadi
kurang dari 70 per 100,000 kelahiran hidup
• mengurangi angka kematian newborn dan balita
• Meningkatkan akses dan pelayanan kesehatan
reproduksi, termasuk KB, informasi dan pendidikan
kesehatan
KEMENKES RI
➢Visi Kemenkes RI :
Masyarakat sehat yag mandiri dan
berkeadilan
➢Visi Dinkes Jabar :
• Akselerator Pencapaian Masyarakat Jawa
Barat yang Mandiri untuk Hidup Sehat”.
Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan
• upaya pemeliharaan kesehatan anak harus
dilakukan sejak anak masih dalam kandungan,
dilahirkan, setelah dilahirkan, dan sampai
berumur 18 (delapan belas) tahun.
5 Hal dasar yang harus dimiliki
seorang ibu untuk meningkatkan
derajat kesehatan keluarga
1. Ibu harus sehat agar dapat menyehatkan
keluarganya.
2. Pengetahuan mengenai cara mendidik, memberikan
makanan, dan menjaga kesehatan anak.
3. Kemampuan menciptakan lingkungan yang sehat
bagi keluarganya.
4. Kemampuan mengatur rumah tangga, termasuk
menentukan jumlah anak yang diinginkan dan mampu
dicukupi kebutuhannya
5. Kemampuan mengatur pendapatan keluarga secara
efektif dan efisien.
(Nila Farid Moeloek, 2018)
INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU ADIL
DAN MAKMUR

MDG’s
/SDG’S VISI MISI VISI & MISI
&KEMENKES
BIDANG RI DINKES
KESEHATAN :INDONESIA JABAR

PENURUNAN
-ANGKA KEMATIAN IBU (AKI)
- ANGKA KEMATIAN BAYI (AKB)
-ANGKA KEMATIAN BALITA (AKABA)
-ANGKA KEMATIAN KASAR (AKK)
ANGKA KEMATIAN IBU (AKI)
• Angka kematian merupakan indikator outcome
pembangunan kesehatan.
• Angka kematian dapat menggambarkan
seberapa tinggi derajat kesehatan
• AKI atau Maternal Mortality Rate (MMR)
menggambarkan besarnya risiko kematian ibu
pada fase kehamilan (8,70%), persalinan
(60,87%),masa nifas (30,43%) di antara 100
ribu kelahiran hidup dalam satu wilayah pada
kurun waktu tertentu.
PROFIL AKI DAN AKB DI INDONESIA
• AKI Indonesia (berdasarkan Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI), :
– thn 2007 : 228/ 100.000 KH
– thn 2012 : 359/100.000 KH
– Th. 2018 : 305/100.000 KH
– AKI di Jawa Barat yg paling tinggi : daerah
pantura (Kab. Karawang, Subang,Purwakarta) :
411,02/100.000 KH
– Wilayah Priangan Timur (Kab/Kota Tasik, Garut,
Ciamis, Banjar, Sumedang ): ke-4 tertinggi di
Jabar : 319,88/100.000 KH
PROFIL AKI DAN AKB DI INDONESIA

Angka Kematian Bayi (AKB)


- Selama periode tahun 1991-2017 terlihat tren
yang menurun dari angka kematian neonatal,
bayi, dan balita.
- Angka kematian neonatal terendah adalah di
tahun 2017 yaitu sebesar 15 anak per 1.000
kelahiran hidup.
- Angka kematian bayi dan balita terendah di tahun
2017 sebesar 24 anak dan 32 anak per 1.000
kelahiran hidup. (Profil Anak Indonesia, 2018)
PENYEBAB KEMATIAN IBU
A. Penyebab langsung Kematian Ibu
a. Pendarahan (23%)
b. Hipertensi dalam kehamilan
(eklampsia dan preeklampsia) (32%)
c. Komplikasi puerperium (31%)
d. Partus lama/macet (1%)
e. Abortus (4%)
Penyebab kematian ibu melahirkan

B. Penyebab tidak langsung


a. Rendahnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan
ibu hamil :
1) ”4 terlalu ”
- terlalu muda: kurang dari 20 tahun;
- Terlalu tua; lebih dari 35 tahun;
- Terlalu sering: jarak antar-anak kurang dari 2
tahun
- Terlalu banyak: lebih dari 3 anak
- Terlalu muda
2) Ibu hamil dengan masalah kesehatan spt :
gangguan status gizi, anemia, infeki sal. reproduksi
Penyebab kematian ibu melahirkan

b. pemberdayaan perempuan yang tak begitu


baik, latar belakang
c. pendidikan, sosial ekonomi keluarga,
lingkungan masyarakat dan politik, kebijakan
d. ketidaksetaraan gender, nilai
e. budaya, perekonomian serta rendahnya
perhatian laki-laki terhadap ibu hamil dan
melahirkan.
Kondisi yg akan memperbesar
peluang komplikasi persalinan dan
mengakibatkan kematian ibu
1. terlambat memutuskan untuk mencari
pertolongan bagi kegawatdaruratan obstetri,
2. terlambat mencari tempat rujukan yang
disebabkan oleh keadaan geografis dan
masalah transportasi,
3. terlambat memperoleh penanganan yang
adekuat di tempat rujukan karena kurangnya
sumber daya dan fasilitas kesehatan pada
pusat rujukan
Upaya-upaya Pemerintah dalam
peningkatan kesehatan ibu dan
menurunkan AKI di Indonesia
Scr umum terdapat tiga jenis area intervensi yang
dilakukan untuk menurunkan angka kematian dan
kesakitan ibu dan neonatal yaitu melalui :
1) peningkatan pelayanan antenatal yang mampu
mendeteksi dan menangani kasus risiko tinggi
secara memadai;
2) pertolongan persalinan yang bersih dan aman
oleh tenaga kesehatan terampil, pelayanan pasca
persalinan dan kelahiran;
3) pelayanan emergensi obstetrik dan neonatal
dasar (PONED) dan komprehensif (PONEK) yang
dapat dijangkau.
Upaya-upaya Pemerintah

• BPJS : untuk pemeriksaan kehamilan


(antenatal care) dan pemeriksaan pasca
persalinan (postnatal care) secara gratis
masing-masing maksimal empat kali di fasilitas
tingkat pertama BPJS, dan juga memperoleh
keringanan biaya persalinan, pemeriksaan bayi
baru lahir, dan pelayanan KB
Upaya-upaya pemerintah
1. 1990 : safe motherhood
Program Pendidikan Bidan (SPK+ 1 th)
2. 1996 : Gerakan sayang ibu
3. 2000 : Making pregnancy safer
4. 2012 :Expanding Maternal and
Neonatal Survival (EMAS) : PONEK dan
PONED, sistem rujukan yg efisien
Upaya-upaya Pemerintah
5. Peningkatan akses masyarakat semakin mudah
terhadap pelayanan kegawatdaruratan
• Target WHO: minimal terdapat 4 Puskesmas
PONED di tiap kabupaten/kota.
6.Puskesmas dengan Pelayanan Kesehatan Peduli
Remaja (PKPR)
• penyuluhan, pelayanan klinis medis termasuk
pemeriksaan penunjang, konseling, Pendidikan
Keterampilan Hidup Sehat (PKHS)
Upaya-upaya Pemerintah
7. Pembentukan Rumah sakit umum dan khusus
(RS bersalin, ibu dan anak) dengan Pelayanan
Obstetrik dan Neonatal Emergensi Komprehensif
(PONEK)
• Jumlah RS dengan PONEK di RS pd thn 2013 :424
8. UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA
MASYARAKAT (UKBM)
• Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
• Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) dan
RW/desa/kelurahan siaga aktif, yaitu :Jawa Barat :
83 % (tertinggi)
Upaya-upaya Pemerintah
9. Institusi pendidikan tenaga kesehatan
(poltekkes dan non-poltekkes)
• Jumlah lulusan keperawatan dan kebidanan
tertinggi (69%) dari total lulusan
10. Thn 2008 :Program Jaminan Kesehatan
Masyarakat (JAMKESMAS),
• Thn 2011 : Jaminan Persalinan (JAMPERSAL)
• Th 2014 : BPJS
11. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) utk
puskesmas melalui upaya promotif dan
preventif
Upaya-upaya Pemerintah
12. Kementerian Kesehatan tetap konsisten
dalam menerapkan kebijakan bahwa seluruh
persalinan harus ditolong oleh tenaga
kesehatan (dokter spesialis kebidanan dan
kandungan (SpOG), dokter umum, dan bidan
dan dilakukan di fasilitas pelayanan
kesehatan.
Upaya-upaya Pemerintah
13. Program Keluarga Berencana (KB)
• merupakan salah satu strategi untuk
mengurangi kematian ibu khususnya ibu
dengan kondisi 4T;
a. terlalu muda melahirkan (dibawah usia 20
tahun),
b. terlalu sering melahirkan,
c. terlalu dekat jarak melahirkan
d. terlalu tua melahirkan (diatas usia 35 tahun).
UTK
MENURUNKAN
AKI

MEMERLUKAN KERJASAMA YANG BAIK (LINTAS PROGRAM


DAN LINTAS SEKTOR ) ANTAR PEMERINTAH, SWASTA,
INSTITUSI PENDIDIKAN KESEHATAN NEGERI DAN SWASTA ,
MASYARAKAT, TENAGA KESEHATAN TERKAIT
(TERMASUK PERAWAT)

PEMBELAJARAN SUBJEK KEPERAWATAN


MATERNITAS DIPERLUKAN AGAR PERAWAT
MEMAHAMI DAN MAMPU MELAKSANAKAN
PERAWATAN PADA IBU (KEHAMILAN,
MELAHIRKAN, NIFAS, KB)
KONSEP KEPERAWATAN MATERNITAS
• Definisi Keperawatan Maternitas :
Pelayanan keperawatan profesional yang
diberikan kepada klien (wanita usia subur ) di
rumah, klinik rumah sakit atau area rehabilitasi
yang meliputi perawatan pada wanita yg
berkaitan dengan sistem reproduksi (di luar
kehamilan, kehamilan, persalinan dan nifas) dan
bayi baru lahir beserta keluarga
TUJUAN KEPERAWATAN MATERNITAS
• Mengatasi masalah reproduksi, mempersiapkan
diri dan pengawasan kehamilan
• Membantu melihat kehamilan dan persalinan sbg
proses fisiologis dan psikologis yg normal
• Memberi support pd kehamilan mrp pengalaman
positif yg menyenangkan
• Informasi yg adekuat tentang kehamilan dan
persalinan
• Memahami keadaan sosial ekonomi calon ibu
• Mendeteksi penyimpangan yg terjadi sedini
mungkin tentang kehamilan, persalinan
• Untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan janin
dan membantu perkembangan keluarga
PERKEMBANGAN
KEPERAWATAN MATERNITAS
A. PERAWATAN TRADISIONAL
1. Memisahkan ibu dengan keluarga selama
perawatan
2. Melakukan asuhan keperawatan rutin
menggunakan obat-obatan
3. Tidak ada keluarga yg ikut dlm proses persalinan
4. Selama perawatan ibu pisah dengan bayi
5. Besuk dibatasi
6. Tidak ada ‘follow up’ di rumah
7. Melarang aktifitas ibu selama persalinan
Perkembangan
B. Perawatan berfokus pada keluarga (FAMILY
CENTER MATERNITY CARE)
1. Melaksanakan kelas prenatal untuk orang tua
2. Mengikutsertakan keluarga dlm perawatan
kehamilan, persalinan dan post partum
3. Mengatur kamar bersalin seperti suasana rumah
4. Menetapkan peraturan yang fleksibel
5. Mengadakan kontak bayi dan orang tua sedini
mungkin
6. Menjalankan rawat gabung (rooming-in)
7. Pada perawatan intensif BBL, keluarga tetap
dilibatkan
8. Pemulangan klien secepat mungkin dan ada
follow up.
FAMILY-
CENTERED
CHILDBEARING

HIGH –QUALITY
FAMILY EXPERIENCE
FALSAFAH KEPERAWATAN
MATERNITAS
1. Kep. Maternitas memberikan asuhan keperawatan scr
holistik dengan selalu menghargai klien dan keluarga
2. Semua individu berhak utk lahir dgn sehat dan
mendapat pelayanan berkualitas
3. Pengalaman melahirkan anak mrp tugas pertumbuhan
dan perkembangan keluarga tapi dpt juga
mengakibatkan krisis
4. Peristiwa melahirkan mrp peristiwa normal dan sehat
tetapi membutuhkan adaptasi fisik dan psikologis,
memerlukan bantuan pelayanan keperawatan yg
bersifat preventif dan promotif
5. Proses kelahiran mrp permulaan bentuk hubungan
baru dan perlu perawatan maternitas utk mendorong
interaksi positif
SASARAN /FOKUS PEMBERIAN
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS
• Wanita Usia Subur (WUS)
• wanita pasangan usia subur (PUS) yang
berkaitan dgn sistem reproduksi pd masa :
• di luar kehamilan
• masa kehamilan (antenatal)
• masa melahirkan (intrapartum/intranatal)
• masa nifas sampai 6 minggu
(postpartum/postnatal)
• BBL sampai 28 hari (neonatus/newborn)
beserta keluarganya
PARADIGMA KEPERAWATAN
MATERNITAS
1. Manusia ---LIHAT SASARAN/FOKUS KEP.
MATERNITAS
2. Lingkungan --- yg mempengaruhi sikap, nilai dan
perilaku klien : mis : sosial budaya
3. Sehat ---- kesehatan reproduksi adalah : suatu
keadaan sejahtera baik fisik, mental dan sosial
scr utuh tdk semata-mata bebas dr penyakit
atau kecacatan dlm semua hal yg berkaitan dgn
sistem reproduksi serta fungsi dan prosesnya
4. Keperawatan maternitas---LIHAT KONSEP KEP.
MATERNITAS
ASPEK ETIK DAN LEGAL DLM
KEPERAWATAN MATERNITAS
1. Terhadap individu, wajib :
a. Menghormati kepercayaan individu
b. Menghormati nilai dan adat kebiasaan
c. Memegang teguh kerahasiaan informasi klien
2. Terhadap praktek keperawatan :
a. Bertanggungjawab melaksanakan tugas
b. Wajib memelihara standar keperawatan
c. Mempertimbangkan kemampuan individu dlm
melimpahkan tanggungjawab
Aspek etik
3. Terhadap profesi
a. Membantu perkembangan profesi,
memperbaiki standar keperawatan
b. Menciptakan dan membina kondisi kerja yg
stabil
4. Terhadap profesi lain
Mampu bekerjasama dan membina hubungan
yang baik dengan profesi lain
5. Terhadap masyarakat
Melindungi masyarakat dari malprraktek dan
informasi yang salah

Anda mungkin juga menyukai