Anda di halaman 1dari 12

ANALISA PARTISIPASI MASYARAKAT PADA PEMBANGUNAN JALAN

(DESA NGADAS KECAMATAN PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG)


Premy Bima Kurniawan, Gunawan Prayitno, Ar Rohman Taufiq Hidayat
Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Jalan Mayjen Haryono 167 Malang 65145 -Telp (0341)567886
Email: premybimbim.kurniawan@gmail.com

ABSTRAK

Pembangunan dan pemerintahan merupakan bagian yang tidak bisa terpisahkan satu sama lain. Namun bukan
merupakan rahasia umum lagi bahwa saat ini terdapat permasalahan terkait dengan pemerataan pembangunan
yang seharusnya merata dari tingkat pusat hingga tingkat atau unit pemerintahan terkecil yaitu pedesaan. Hal
ini dikarenakan Indonesia terdiri dari banyak desa, sehingga pembangunan di desa sudah harus menjadi bagian
penting agar potensi desa dapat dimanfaatkan dengan baik. Salah satu desa di Kabupaten Malang yang memiliki
potensi besar terkait pertaniannya adalah Desa Ngadas, desa ini terletak di Kecamatan Poncokusomo dan
memiliki potensi besar terkait komoditas sayuran seperti wortel, kubis, kentang, tomat dan lainnya. Untuk
mengoptimalkan potensi yang dimiliki Desa Ngadas, maka dibutuhkan akses yang memadai agar pengiriman
komoditas pertanian dan akses warga menuju lahan. Alasan inilah yang selanjutnya menyebabkan pihak
pemerintah Desa Ngadas mengutamakan pembangunan infrastruktur berupa jalan. Tujuan yang akan dicapai
dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat pada pembangunan jalan di Desa
Ngadas. Metode analisis menggunakan alat ukur skoring tingkat partisipasi masyarakat di Desa Ngadas dalam
program pembangunan jalan terdiri dari 4 tahapan, yaitu pengambilan keputusan, pelaksanaan program,
pemanfaatan program dan evaluasi program. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahap pengambilan
keputusan berada pada kategori cukup, tahap pelaksanaan program berada pada kategori tinggi, tahap
pemanfaatan program berada pada kategori tinggi dan tahap evaluasi program termasuk pada kategori cukup
serta hasil partisipasi keseluruhan berada pada kategori sedang.

Kata Kunci : partisipasi-masyarakat, pembangunan-jalan, perencanan, pelaksanaan, pemanfaatan-dan-evaluasi.

ABSTRACT

Development and governance are inseparable parts of one another. But it is no longer a public secret that there
are currently problems related to equitable development that should be evenly distributed from the central level
to the level or the smallest government unit, namely rural. This is because Indonesia consists of many villages, so
development in villages must already be an important part so that the potential of the village can be put to good
use. One of the villages in Malang Regency that has great potential related to agriculture is Ngadas Village, this
village is located in Poncokusomo District and has a large potential related to vegetable commodities such as
carrots, cabbage, potatoes, tomatoes and others. To optimize the potential of the Ngadas Village, adequate
access is needed so that agricultural commodities are shipped and citizens' access to the land is needed. This is
the reason why the Ngadas village government prioritizes infrastructure development in the form of roads. The
aim of this research is to find out the level of community participation in road construction in Ngadas Village. The
analytical method uses a scoring tool measuring the level of community participation in Ngadas Village in the
road construction program consisting of 4 stages, namely decision making, program implementation, program
utilization and program evaluation. The results showed that the decision making stage was in the sufficient
category, the stage of program implementation was in the high category, the stage of program utilization was in
the high category and the program evaluation stage was included in the adequate category and overall
participation results were in the moderate category.

Keywords: community-participation, road-construction, planning, implementation, utilization-and-evaluation.

wilayah yang mempunyai potensi alam yang


PENDAHULUAN besar. Dari sumber daya alam tersebut, dapat
Indonesia adalah negara yang memiliki dijadikan sebagai sumber bahan makanan dan
ribuan pulau dan terdiri dari banyak desa. Bahkan bahan mentah. Dengan adanya pembangunan
Indonesia merupakan wilayah yang di bangun desa, peningkatan ekonomi penduduk desa
dan bergantung dari desa. Desa merupakan khususnya di desa tertinggal akan dapat

Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 2, April 2020 243
ANALISA PARTISIPASI MASYARAKAT PADA PEMBANGUNAN JALAN
(DESA NGADAS KECAMATAN PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG)

dilakukan sehingga menjadi desa yang tidak partisipasi masyarakat pada setiap tahapnya
tertinggal. Kondisi seperti ini memunculkan diukur menggunakan teori tahapan partisipasi
sebuah cara atau metode baru dalam hal (Cohen & Uphoff, 1980), yaitu tahap pengambilan
membangun ekonomi desa yaitu melalui keputusan, pelaksanaan, dan menikmati hasil di
pemberdayaan masyarakat (Andini dkk, 2014). Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo
Desa Ngadas merupakan salah satu desa Kabupaten Malang.
yang terdapat di Kabupaten Malang dan berada Oleh karena itulah perlu diketahui
di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger bagaimana tingkat partisipasi masyarakat pada
Semeru yang juga memiliki komoditas unggulan pembangunan jalan di Desa Ngadas.
dalam hal pertanian dan perkebunan berupa
kentang, terong Belanda dan cabe hijau/paprika. LOKASI PENELITIAN
Hal ini terbukti Desa Ngadas yang dinyatakan Lokasi dalam penelitian ini adalah Desa
bahwa topografi desa ini ada pada dataran tinggi Ngadas Kecamatan Poncokusumo Kabupaten
dengan kondisi lahan yang subur menjadikan Malang yang terdiriri dari dua dusun, yaitu Dusun
daerah ini sebagai penghasil sayur mayur yang Ngadas dan Dusun Jarak Ijo. Batas-batas wilayah
berkualitas (Data Desa Ngadas, 2018). Hasil Desa Ngadas adalah sebagai berikut.
pertanian di Desa Ngadas yang sangat terkenal Sebelah Utara : Kecamatan Tutur
adalah kentang, terong Belanda dan cabe Sebelah Timur : Kecamatan Sukopuro
hijau/paprika. Luas lahan pertanian di Desa Sebelah Selatan : Kecamatan Senduro
Ngadas mencapai 396 Ha yang keseluruhan Sebelah Barat : Desa Gubuk Klakah
merupakan lahan kering. Dari hasil berkebun,
banyak komoditi sayur dihasilkan antara lain METODE PENELITIAN
kentang, kubis, wortel, daun bawang, bawang
merah, sawi, dan lainnya. Komoditi sayuran Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan
tersebut merupakan komoditas unggulan di Desa penelitian, maka penelitian ini dapat
Ngadas. Hasil kebun ini dipasarkan ke kota-kota di dikategorikan sebagai penelitian deskriptif
Jawa Timur misalnya Malang, Surabaya, kuantitatif.
Situbondo, Jember, Banyuwangi bahkan sampai Metode Pengumpulan Data
ke Denpasar, Bali dan Mataram. Oleh sebab itu,
Pada penelitian ini menggunakan metode
warga Desa Ngadas dapat mencukupi kebutuhan
kualitatif untuk menggali informasi kegiatan
hidup mereka sehari-hari secara ekonomi.
pengembangan desa dan metode kuantitatif
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten
dengan metode survei. Berdasarkan sumbernya,
Malang Nomor 18 Tahun 2006 tentang Alokasi
pengumpulan data dapat dibedakan menjadi dua
Dana Desa, rincian penggunaan ADD adalah 30%
untuk pemerintahan desa yang yang digunakan (Sugiyono, 2014). Wawancara dalam penelitian
untuk biaya operasional, tunjangan, biaya ini dilakukan kepada masyarakat yang tinggal di
perjalanan dinas dari pemerintahan desa. Desa Ngadas yang menjadi wilayah studi.
Sedangkan 70% penggunaan ADD untuk Survei sekunder yaitu tindakan yang
dilakukan untuk mendapatkan data pelengkap
pemberdayaan masyarakat dan penguatan
seperti data dari dokumen, peraturan
kapasitas Pemerintahan Desa. Program
perundangan, pedoman, peraturan daerah, dan
pembangunan jalan di Desa Ngadas yang
undang-undang yang berlaku sesuai dengan tema
bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD) sudah
dan permasalahan yang dibahas dalam
dilaksanakan. Pembangunan jalan ini
penelitian. Data sekunder yang didapat dari
menghubungkan area permukiman warga
survei sekunder dikumpulkan dari dokumen-
dengan area area pertanian sehingga harapannya
dokumen yang dimiliki kelompok maupun aparat
adalah bisa memberikan akses yang mudah bagi
pemerintah dan pihak-pihak terkait.
petani dan berdampak pada peningkatan
perekonomin masayarakat. Namun aspek yang Metode Analisis Data
dibutuhkan dalam peningkatan perekonomian
Metode analisis data merupakan teknik
adalah partisipasi dari masyarakat itu sendiri
untuk menganalisis data sesuai dengan rumusan
dalam memberikan sumbangan ide dan
masalah dan tujuan penelitian yang ingin dicapai.
tanggapan atas setiap pembangunan yang
Dalam penelitian tentang tingkat partisipasi
sedang dilaksanakan. Untuk itu, perlu dilakukan
penelitian untuk untuk mengukur tingkat

244 Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 2, April 2020
Premy Bima Kurniawan, Gunawan Prayitno, Ar Rohman Taufiq Hidayat

warga dalam pembangunan jalan dianalisis Indikator


Skor
3 2 1
dengan analisis deskriptif.
terkait program berpartisipa pembangun mengajak
Analisis deskriptif pada penelitian ini pembangunan si dalam an jalan untuk
digunakan untuk menjelaskan hasil observasi dan jalan pelaksanaan pelaksanaan
wawancara mengenai karakteristik Desa Ngadas kegiatan kegiatan
pembangun pembanguna
yang terdiri dari karakteristik fisik dan non fisik. an jalan n jalan
Karakteristik fisik terdiri dari daya tarik wisata, Kerjasama Selalu hadir Jarang hadir Tidak pernah
masyarakat pada setiap pada setiap hadir pada
amenitas, fasilitas umum dan aksesibilitas. dalam jadwal jadwal setiap jadwal
Sedangkan karakteristik non fisik terdiri dari kelompok kegiatan kegiatan kegiatan kerja
sejarah desa, sosial ekonomi dan budaya serta kerja bakti kerja bakti bakti
pembangun pembangun pembanguna
pengelolaan desa. Selain karakteristik desa, juga an jalan an jalan) n jalan
dijelaskan mengenai karakteristik masyarakat
setempat yang terdiri dari faktor internal Keaktifan Selalu hadir Jarang hadir Tidak pernah
mengikuti dan dan hadir
masyarakat itu sendiri dan faktor eksternal. pemecahan memberikan memberikan
masalah saran saran
Analisis partisipasi tahap pengambilan bersama
keputusan Sumber : Rantung, dkk (2015)

Tahap pengambilan keputusan yaitu Analisis partisipasi tahap pemanfaatan program


bentuk partisipasi masyarakat dalam mengikuti Penilaian pada tahap pemanfaatan
kegiatan perencanaan, diskusi kegiatan, dan juga program bersifat lebih pasif dibandingkan 3 tahap
mengambil keputusan dalam diskusi. lainnya (Cohen & Uphoff, 1980). Tahap
pemanfaatan program yaitu dampak atau
Tabel 1. Indikator dan Skala Pengukuran di
manfaat yang diperoleh oleh masyarakat setelah
Tahap Pengambilan Keputusan
Skor
berpartisipasi dalam program pembangunan
Indikator
3 2 1 jalan.
Kehadiran Selalu Jarang Tidak pernah
dalam rapat mengikuti mengikuti mengikuti
Tabel 3. Indikator dan Skala Pengukuran di
perencanaan rapat rapat kegiatan Tahap pemanfaatan program
program perencanaan perencanaan rapat Skor
pembangunan sebanyak 3X 1-2X Indikator 1
3 2
jalan Masyarakat Mengetahui Mengetahui Tidak
Keaktifan Selalu Jarang Tidak pernah mengetahui manfaat manfaat mengetahui
memberikan memberikan memberikan memberikan manfaat dari pelaksanaan saja tanpa manfaat dan
pendapat di pendapat 3 / pendapat 1- pendapat
adanya program program mengetahui lokasi
setiap rapat >3X pada 2X pada pada setiap pembangunan dan lokasi lokasi program
mengenai setiap setiap kehadiran jalan program program
program kehadiran kehadiran rapat
Masyarakat Selalu Jarang Tidak pernah
pembangunan rapat rapat memanfaatkan menggunak menggunak menggunakan
jalan serta ikut an atau an atau atau
Keaktifan dalam Selalu aktif Jarang aktif Tidak pernah merasakan memanfaat memanfaat memanfaatka
bertanya bertanya bertanya bertanya manfaat dari kan kan n
pada setiap pada setiap pada setiap adanya program
kehadiran kehadiran kehadiran pembangunan
rapat rapat rapat jalan
Sumber : Rantung, dkk (2015) Masyarakat Mengetahui Mengetahui Tidak
mengetahui manfaat manfaat mengetahui
Analisis partisipasi tahap pelaksanaan program manfaat dari pelaksanaan saja tanpa manfaat dan
adanya program program mengetahui lokasi
Tahap pelaksanaan, yaitu bentuk pembangunan dan lokasi lokasi program
partisipasi masyarakat yang terlibat secara jalan program program
langsung ketika program sedang berjalan. Sumber : Rantung, dkk (2015)

Tabel 2. Indikator dan Skala Pengukuran di Analisis partisipasi tahap evaluasi program
Tahap Pelaksanaan Program Tahap Tahap evaluasi, dianggap penting
Skor
Indikator 1
sebab partisipasi masyarakat pada tahap ini
3 2
Keterlibatan Selalu Jarang Tidak pernah
merupakan umpan balik yang dapat memberi
masyarakat menyebarka menyebarka membantu masukan demi perbaikan pelaksanaan proyek
dalam n informasi n informasi dalam selanjutnya.
membantu dan mengenai menyebarkan
menyebarkan mengajak pelaksanaan informasi
informasi untuk kegiatan atau

Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 2, April 2020 245
ANALISA PARTISIPASI MASYARAKAT PADA PEMBANGUNAN JALAN
(DESA NGADAS KECAMATAN PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG)

Tabel 4. Indikator dan Skala Pengukuran di


Tahap Evaluasi Program
Skor
Indikator 1
3 2
Kehadiran Selalu Jarang Tidak pernah
dalam rapat mengikuti mengikuti mengikuti
evaluasi rapat rapat kegiatan
program evaluasi evaluasi <2x rapat
pembangunan sebanyak 2x
jalan
Ikut memantau Selalu ikut Jarang ikut Tidak pernah
jalannya memantau memantau ikut
program jalannya jalannya memantau
pembangunan program program jalannya
program
Keterlibatan Selalu Aktif Jarang aktif Tidak pernah
dalam memberikan memberikan memberikan
memberikan kritik serta kritik serta kritik serta
masukan serta saran pada saran pada saran pada
kritik dan saran setiap setiap setiap
untuk hasil yang kehadiran kehadiran kehadiran
telah rapat rapat rapat
didapatkan
dalam program
pembangunan
jalan
Sumber : Rantung, dkk (2015)

Analisis partisipasi keseluruhan


Tingkat partisipasi secara keseluruhan
merupakan tingkat partisipasi gabungan dari 4 Gambar 1. Peta Guna Lahan Desa Ngadas.
tahap sebelumnya yaitu tahap pengambilan
keputusan, tahap pelaksanaan program, tahap
pemanfaatan program dan tahap evaluasi Permukiman di Desa Ngadas tersebut
program. sudah ada sejak dahulu, bahkan sebelum lokasi
tersebut ditetapkan sebagai wilayah konservasi.
Tabel 5. Klasifikasi Kelas Pada Partisipasi Berdasarkan letak geografisnya, menurut BPS
Keseluruhan (2017) Desa Ngadas terletak pada koordinat
No. Nilai Indikator Klasifikasi
1 1,0 hingga 1,7 Rendah
7,5890° Lintang Selatan dan 112,5455° Bujur
2 1,7 hingga 2,3 Sedang Timur, dan berada pada daerah perbukitan
3 2,3 hingga 3,0 Tinggi dengan ketinggian 3.500 mdpl, kondisi geografis
Sumber : Rantung, dkk (2015)
yang sangat potensial di Desa Ngadas
HASIL DAN PEMBAHASAN menyebabkan lahan di Desa Ngadas cocok untuk
ditanami berbagai macam tanaman holtikultura
Desa Ngadas tepat berada di dalam wilayah misalnya berupa kentang, kubis, bawang prei,
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dengan dan kacang-kacangan. Namun karena kondisi
kondisi desa yang cukup unik, hal ini karena lahan di Desa Ngadas berupa daerah dengan
permukiman di Desa Ngadas dikelilingi kawasan kemiringan lebih dari 10 derajat, maka sistem
hutan pada daerah pegunungan dengan luas cocok tanam di Desa Ngadas harus menggunakan
wilayah mencapai 13.751,6 ha. Sebesar 369 ha sistem pengelolaan terasiring. Potensi pertanian
lahan di Desa Ngadas dimanfaatkan sebagai lahan dan cocok tanam di Desa Ngadas juga didukung
pertanian yang menjadikan sebagian besar dengan tingginya curah hujan di daerah ini, yakni
masyarakat di Desa Ngadas menjadikan dengan curah hujan rata-rata mencapai 3.000
pekerjaan dalam bidang pertanian menjadi mm/tahun dengan suhu harian rata-rata
sumber mata pencaharian utama. mencapai 4-20°C yang relatif sejuk bahkan
Desa Ngadas sendiri terdiri dari dua dusun, cenderung dingin, sehingga untuk
yaitu Dusun Jarak Ijo dan Dusun Ngadas yang menghangatkan suhu, maka dibutuhkan kayu
keduanya terpisah jarak sejauh enam kilometer, bakar pada setiap rumah untuk menghangatkan
lebih singkat jika ditempuh melalui jalur belakang tubuh yang berdampak pada tingginya kebutuhan
dusun yang melalui jalur pertanian. kayu bakar di Desa Ngadas sebagai upaya
adaptasi terhadap suhu lingkungannya.

246 Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 2, April 2020
Premy Bima Kurniawan, Gunawan Prayitno, Ar Rohman Taufiq Hidayat

Sejarah Desa Ngadas maka lebih 33,9% KK Desa Ngadas adalah


keluarga miskin.
Berdasarkan cerita rakyat pada masa
terdahulu Desa Ngadas masih berupa hutan Pendidikan
belantara dan disitu banyak tumbuh-tumbuhan
Eksistensi pendidikan adalah satu hal
ADAS PULO WARAS yang kemudian datanglah
penting dalam memajukan tingkat kesejahteraan
seseorang yang bernama Mbah Sidik (Sedek)
masyarakat pada umumnya dan tingkat
yang ceritanya berasal dari daerah jawa tengah
perekonomian pada khususnya. Dengan tingkat
tepatnya daerah Solo atau Surakarta dan
pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak
melakukan babat alas, bersama keluarga dan
tingkat kecakapan masyarakat yang pada
kerabatnya hingga perkembangannya menjadi
gilirannya akan mendorong tumbuhnya
sebuah perkampungan dan nama Ngadas di ambil
ketrampilan kewirausahaan dan lapangan kerja
dari nama Adas Pulo Waras .dan desa ngadas
baru. Pendidikan akan dapat mempertajam
merupakan desa yang masih kuat adat istiadatnya
sistematika berpikir dan mudah menerima
sehingga segala peraturan yang dibuat
informasi yang lebih maju. Di bawah ini adalah
Pemerintah Desa selalu dipatuhi oleh semua
tabel yang menunjukkan tingkat rata-rata
warga masyarakat.
pendidikan warga Desa Ngadas.
Demografis/ Kependudukan
Tabel 7. Tamatan Sekolah Masyarakat
Berdasarkan data Administrasi No Keterangan Jumlah Prosentase
Pemerintahan Desa tahun 2018, jumlah 1 Buta Huruf Usia 10 tahun
0 0,0%
penduduk Desa Ngadas adalah 1879 jiwa, dengan ke atas
2 Tidak Tamat SD 82 4,1%
rincian 942 laki-laki dan 947 perempuan. Jumlah 3 Tamat Sekolah SD 1.421 71,1%
penduduk demikian ini tergabung dalam 479 KK. 4 Tamat Sekolah SMP 296 14,8%
Agar dapat mendeskripsikan dengan lebih 5 Tamat Sekolah SMA 134 6,7%
6 Tamat Sekolah PT/
lengkap tentang informasi keadaan Akademi
65 3,3%
kependudukan di Desa Ngadas, maka perlu Jumlah Total 1.998 100%
diidentifikasi jumlah penduduk dengan Sumber: Data Desa Ngadas Tahun 2018

menitikberatkan pada klasifikasi usia. Untuk


memperoleh informasi ini maka perlulah dibuat Rentetan data kualitatif di atas
menunjukan bahwa mayoritas penduduk Desa
tabel sebagai berikut.
Ngadas hanya mampu menyelesaikan sekolah di
Tabel 6. Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia jenjang pendidikan wajib belajar sembilan tahun
No Usia Jumlah (orang) Prosentase (SD dan SMP). Dalam hal kesediaan sumber daya
1 0–5 143 7,16% manusia (SDM) yang memadahi dan mumpuni,
2 6–10 121 6,06%
3 11–15 182 9,11%
keadaan ini merupakan tantangan tersendiri.
4 16–20 179 8,96% Sebab ilmu pengetahuan setara dengan
5 21–25 192 9,61% kekuasaan yang akan berimplikasi pada
6 26–30 189 9,46%
7 31–35 199 9,96% penciptaan kebaikan kehidupan.
8 36–40 159 7,96% Rendahnya kualitas pendidikan di Desa
9 41–45 123 6,16% Ngadas tidak terlepas dari terbatasnya sarana
10 46–50 142 7,11%
11 51–55 127 6,36% dan prasarana pendidikan yang ada, di samping
12 56–60 119 5,96% tentu masalah ekonomi dan pandangan hidup
13 >60 123 6,16%
JUMLAH 1998 100%
masyarakat. Sarana pendidikan di Desa Ngadas
Sumber: Data Desa Ngadas Tahun 2018 baru tersedia di level pendidikan dasar 9 tahun
(SD dan SMP), sementara akses ke pendidikan
Dari data di atas nampak bahwa penduduk menengah ke atas berada di tempat lain yang
usia produktif usia 21 – 50 tahun di Desa Ngadas relatif jauh. Sebenarnya ada solusi yang bisa
sekitar 1.004 atau hampir 50,3%. Hal ini menjadi alternatif bagi persoalan rendahnya
merupakan modal berharga bagi pengadaan Sumber Daya Manusia (SDM) di Desa Ngadas
tenaga produktif dan Sumber Daya Manusia yaitu melalui pelatihan dan kursus. Namun sarana
(SDM). Tingkat kemiskinan di Desa Ngadas atau lembaga ini ternyata juga belum tersedia
termasuk tinggi. Dari jumlah 567 KK di atas, dengan baik di Desa Ngadas Bahkan beberapa
sejumlah 192 KK tercatat sebagai Pra Sejahtera lembaga bimbel dan pelatihan yang pernah ada
malah gulung tikar.

Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 2, April 2020 247
ANALISA PARTISIPASI MASYARAKAT PADA PEMBANGUNAN JALAN
(DESA NGADAS KECAMATAN PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG)

Mata Pencaharian (dalam tradisi jawa) bagi keluarga-keluarga


tersebut.
Secara umum mata pencaharian warga
Jabatan kepala desa merupakan jabatan
masyarakat Desa Ngadas dapat teridentifikasi ke
yang tidak serta merta dapat diwariskan kepada
dalam beberap sektor yaitu pertanian,
anak cucu. Mereka dipilh karena kecerdasan, etos
jasa/perdagangan, industri dan lain-lain.
kerja, kejujuran dan kedekatannya dengan warga
Berdasarkan data yang ada, masyarakat yang
desa. Kepala desa bisa diganti sebelum masa
bekerja di sektor pertanian berjumlah 1.324
jabatannya habis, apabila melanggar peraturan
orang, yang bekerja disektor jasa berjumlah 175
maupun norma-norma yang berlaku. Begitu pula
orang, dan bekerja di sektor lain-lain 345 orang.
kepala desa bisa diganti jika berhalangan tetap.
Dengan demikian jumlah penduduk yang
Karena demikian, maka setiap orang yang
mempunyai mata pencaharian berjumlah 1.884
memiliki dan memenuhi syarat-syarat yang sudah
orang. Berikut ini adalah tabel jumlah penduduk
ditentukan dalam perundangan dan peraturan
berdasarkan mata pencaharian.
yang berlaku, bisa mengajukan diri untuk
Tabel 8. Macam-macam Pekerjaan dan mendaftar menjadi kandidat kepala desa.
Jumlahnya Fenomena ini juga terjadi pada pemilihan desa
Jumlah Prosentase Ngadas pada tahun 2007. Pada pilihan kepala
No Macam Pekerjaan
(Orang) (%) desa ini partisipasi masyarakat sangat tinggi,
1 Pertanian 1324 66,27%
1. Jasa Pemerintahan 25 1,25%
yakni hampir 85 %. Tercatat ada 3 kandidat
2. Jasa Perdagangan 65 3,25% kepala desa pada waktu itu yang mengikuti
2 3. Jasa Angkutan 21 1,05% pemilihan kepala desa. Pilihan kepala Desa bagi
4. Jasa Keterampilan 42 2,10%
5. Jasa lainnya 22 1,10% warga masyarakat Desa Ngadas seperti acara
3 Sektor lain 345 17,27% perayaan desa.
4 Belum bekerja 154 7,71% Pada bulan Juni 2018, masyarakat juga
Jumlah 1.998 100%
Sumber: Data Desa Ngadas Tahun 2018 dilibatkan dalam pemilihan Gubernur Jawa Timur
secara langsung. Walaupun tingkat partisipasinya
Dengan melihat data di atas maka angka lebih rendah dari pada pilihan kepala Desa,
pengangguran di Desa Ngadas masih cukup namun hampir 90% daftar pemilih tetap,
tinggi. Berdasarkan data lain dinyatakan bahwa memberikan hak pilihnya. Ini adalah proggres
jumlah penduduk usia 15 – 55 yang belum demokrasi yang cukup signifikan di desa Ngadas.
bekerja berjumlah 154 orang. Angka-angka inilah Setelah proses-proses politik selesai, situasi desa
yang merupakan kisaran angka pengangguran di kembali berjalan normal. Hiruk pikuk warga
Desa Ngadas dalam pesta demokrasi desa berakhir dengan
kembalinya kehidupan sebagaimana awal
Keadaan Sosial
mulanya. Masyarakat tidak terus menerus
Dengan adanya perubahan dinamika terjebak dalam sekat-sekat kelompok pilihannya.
politik dan sistem politik di Indonesia yang lebih Hal ini ditandai dengan kehidupan yang penuh
demokratis, memberikan pengaruh kepada tolong menolong maupun gotong royong.
masyarakat untuk menerapkan suatu mekanisme Walaupun pola kepemimpinan ada di
politik yang dipandang lebih demokratis. Dalam Kepala Desa namun mekanisme pengambilan
konteks politik lokal Desa Ngadas, hal ini keputusan selalu ada pelibatan masyarakat baik
tergambar dalam pemilihan kepala desa dan lewat lembaga resmi desa seperti Badan
pemilihan-pemilihan lain (pilleg, pilpres, pilkada, Perwakilan Desa maupun lewat masyarakat
dan pilgub) yang juga melibatkan warga langsung. Dengan demikian terlihat bahwa pola
masyarakat desa secara umum. kepemimpinan di Wilayah Desa Ngadas
Khusus untuk pemilihan kepala desa mengedepankan pola kepemimpinan yang
Ngadas, sebagaimana tradisi kepala desa di Jawa, demokratis. Berdasarkan deskripsi beberapa
biasanya para peserta (kandidat) nya adalah fakta di atas, dapat dipahami bahwa Desa Ngadas
mereka yang secara trah memiliki hubungan mempunyai dinamika politik lokal yang bagus. Hal
dengan elit kepala desa yang lama. Hal ini tidak ini terlihat baik dari segi pola kepemimpinan,
terlepas dari anggapan masyarakat banyak di mekanisme pemilihan kepemimpinan, sampai
desa-desa bahwa jabatan kepala desa adalah dengan partisipasi masyarakat dalam
jabatan garis tangan keluarga-keluarga tersebut. menerapkan sistem politik demokratis ke dalam
Fenomena inilah yang biasa disebut pulung kehidupan politik lokal. Tetapi terhadap minat

248 Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 2, April 2020
Premy Bima Kurniawan, Gunawan Prayitno, Ar Rohman Taufiq Hidayat

politik daerah dan nasional terlihat masih kurang komoditas sayur mayur, misalnya kentang, kubis,
antusias. Hal ini dapat dimengerti dikarenakan cabe, tomat, wortel dan jenis sayuran lainnya.
dinamika politik nasional dalam kehidupan Hasil pertanian di Desa Ngadas bahkan dikirim ke
keseharian masyarakat Desa Ngadas kurang daerah luar Ngadas seperti Jawa Timur misalnya
mempunyai greget, terutama yang berkaitan Malang, Surabaya, Situbondo, Jember,
dengan permasalahan, kebutuhan dan Banyuwangi bahkan sampai ke luar Jawa yaitu
kepentingan masyarakat secara langsung. Denpasar, Bali dan Mataram.
Suasana budaya masyarakat Jawa sangat Potensi yang besar inilah, maka perlu
terasa di Desa Ngadas Dalam hal kegiatan agama perhatian serius dari pemerintah desa dan
Islam misalnya, suasananya sangat dipengaruhi pemerintah daerah terkait pengembangan
oleh aspek budaya dan sosial Jawa. Hal ini pertanian di Desa Ngadas. Pengembangan
tergambar dari dipakainya kalender Jawa/ Islam, pertanian di desa Ngadas, terdapat unsur penting
masih adanya budaya nyadran, slametan, yang perlu disediakan oleh pemrintah desa dan
tahlilan, mithoni, dan lainnya, yang semuanya pemerintah daerah, yaitu tersedianya akses yang
merefleksikan sisi-sisi akulturasi budaya Islam nyaman dan mampu mempermudah warga Desa
dan Jawa. Ngadas untuk menuju lahan pertanian dan
mempermudah akses kendaraan untuk
Kondisi Pemerintahan Desa
pengiriman komoditas sayur mayur dari Desa
Keberadaan Rukun Tetangga (RT) sebagai Ngadas.
bagian dari satuan wilayah pemerintahan Desa
Pembangunan Jalan di Desa Ngadas
Ngadas memiliki fungsi yang sangat berarti
terhadap pelayanan kepentingan masyarakat Jalan merupakan prasarana yang sangat
wilayah tersebut, terutama terkait hubungannya penting untuk diselesaikan pada setiap daerah
dengan pemerintahan pada level di atasnya. Dari atau wilayah. Hal ini karena akses jalan
kumpulan Rukun Tetangga inilah sebuah merupakan unsur yang sangat diperlukan oleh
Pedukuhan (Rukun Warga; RW) terbentuk. masyarakat dalam kegiatan sehari-hari. Hal ini
Wilayah Desa Ngadas terdiri dari 12 Rukun juga yang mendasari pembangunan jalan di Desa
Tetangga (RT), 2 Rukun Warga (RW) yang Ngadas yang dilaksanakan pada tahun 2018,
tergabung di dalam 2 Dusun yaitu Dusun Ngadas pembangunan jalan di Desa Ngadas tahun 2018
dan Dusun Jarak Ijo yang masing-masing merupakan pendanaan yang bersumber dari
dipimpin oleh seorang Kepala Dusun. Posisi Kasun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja
menjadi sangat strategis seiring banyaknya Desa (APBDes) tahun 2017 yang sebagian besar
limpahan tugas desa kepada aparat ini. Sebagai berasal dari Anggaran Dana Desa. Sebelum
sebuah desa, sudah tentu struktur kepemimpinan melakukan pembangunan jalan, pemerintah Desa
Desa Ngadas tidak bisa lepas dari strukur Ngadas beserta warga melakukan rapat sebanyak
administratif pemerintahan pada level di atasnya. 3 kali terkait perencanaan pembangunan jalan.
Rapat tersebut membahas mengenai lokasi jalan
Pelayanan pemerintahan desa Ngadas
yang akan dibangun serta tata pelaksanaan
kepada masyarakat sangat memuaskan.
pembangunan jalan.
Beberapa warga menyatakan bahwa pelayanan
Total panjang jalan desa yang sudah
umum seperti Pembuatan Kartu Tanda Penduduk
terbangun dari proyek tahun 2018 adalah
(KTP) dapat dikerjakan dengan cepat dalam
sepanjang 3700 meter dan akan dilakukan
waktu 24 jam. Begitu pula untuk pengurusan
penambahan sepanjang 500 meter di tahun-
surat-surat penting lainnya seperti akte kenal
tahun berikutnya. Tujuan pembangunan adalah
lahir dan akte kematian, sehingga secara umum
terhubungnya jalan dari Dusun Jarak Ijo hingga
masyarakat merasa terlayani secara baik.
Dusun Ngadas serta akses menuju ladang-ladang
Kondisi Perekonomian warga. Selain itu pembangunan jalan juga sangat
Perekonomian Desa Ngadas secara umum penting dalam peningkatan perekoniman di Desa
di dominasi pada sektor pertanian yang sistem Ngadas, hal ini karena dengan tersedianya jalan
pengelolaannya masih berupa pengelolaan yang baik di Desa Ngadas akan berdampak pada
tradisional (pengolahan lahan, pola tanam mudahnya akses pengiriman hasil pertanian
maupun pemilihan komoditas produk menuju lokasi pemasaran.
pertaniannya). Produk pertanian Desa Ngadas Pembangunan jalan di Desa Ngadas
memiliki potensi yang cukup besar terkait dengan memilliki ukuran dengan lebar 2,5 meter dengan

Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 2, April 2020 249
ANALISA PARTISIPASI MASYARAKAT PADA PEMBANGUNAN JALAN
(DESA NGADAS KECAMATAN PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG)

kostruksi berupa beton atau yang biasa dikenal


dengan istilah jalan rabat beton. Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang
Lalu lintas dan Angkutan Jalan, maka jalan di Desa
Ngadas dapat diketegorikan sebagai jalan Kelas III
(jalan arteri, kolektor, lokal, dan lingkungan) yang
dapat dilalui kendaraan bermotor dengan ukuran
lebar maksimal 2,1 meter dan panjang maksimal
9 meter dan tinggi maksimal 3,5 meter serta
muatan maksimal 8 ton.
Sampel Penelitian
Survei yang dilakukan dalam penelitian ini Gambar 3. Diagram Tingkat Pendidikan
dilakukan di Desa Ngadas pada tanggal 2 Oktober Responden Desa Ngadas
2019 hingga 15 Oktober 2019. Metode
pengambilan data dilakukan dengan mengajukan
Dapat dilihat pada grafik bahwa sebagian
kuesioner pada responden sebanyak 226 orang
besar pendidikan responden adalah lulusan SMP,
untuk kemudian dilakukan tabulasi dan analisis
yaitu sebanyak 38,1%, lulusan SD sebanyak
deskriptif.
15,9%, lulusan SMA sebanyak 22,1%, lulusan
Karakteristik respoden berdasarkan usia Diploma (D3) sebanyak 2,7% dan lulusan sarjana
Masyarakat Desa Ngadas yang menjadi sebanyak 21,2%.
responden adalah masyarakat dari usia 28 hingga Karakteristik responden berdasarkan jenis
58 tahun. pekerjaan
Jenis pekerjaan responden di Desa
Ngadas dalam penelitian ini terbagi menjadi lima
bagian utama, yaitu bidan desa, guru, jasa dan
perdagangan dan pemerintah desa serta
pertanian.

Gambar 2. Diagram Usia Responden Desa


Ngadas

Berdasarkan grafik di atas, dapat Gambar 4. Diagram Jenis Kelamin Responden


diketahui bahwa usia 46 -55 tahun merupakan Desa Ngadas
usia yang paling banyak dalam penelitian ini
dengan persentase sebesar 73%. Sedangkan usia
25 – 35 tahun merupakan usia yang paling sedikit Berdasarkan hasil survei di atas, diketahui
dalam penelitian ini yaitu dengan persentase bahwa sebagian besar pekerjaan responden yang
sebanyak 1%. terlibat dalam penelitian ini adalah pertanian,
yaitu sebanyak 46,0%, Bidan Desa sebanyak 8,0%,
Karakteristik masyarakat berdasarkan tingkat Guru sebanyak 12,8%, Jasa dan Perdagangan
pendidikan sebanyak 26,1% dan pemerintah sebanyak 7,1%.
Tingkat pendidikan responden dibagi Karakteristik masyarakat berdasarkan total
menjadi responden yang tidak bersekolah, pendapatan
lulusan SD, lulusan SMP, lulusan SMA atau SMK,
lulusan diploma atau D3 dan lulusan sarjana. Total pendapatan responden berkisar
dari Rp 2.000.000 hingga Rp 4.000.000 setiap

250 Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 2, April 2020
Premy Bima Kurniawan, Gunawan Prayitno, Ar Rohman Taufiq Hidayat

bulan. Jumlah pendapatan masyarakat di Desa Sebagian besar responden memiliki


Ngadas dipengaruhi oleh musim panen, hal ini jumlah tanggungan keluarga sebanyak 2
karena secara umum mata pencaharian tanggungan keluarga, yaitu sebanyak 81
masyarakat Desa Ngadas adalah petani. responden atau 35,8%. Selanjutnya 1 tanggungan
keluarga sebanyak 15 responden atau 6,6%, 3
tanggungan keluarga sebanyak 74 responden
atau 23,7%. Responden dengan jumlah
tanggungan keluarga 4 orang tanggungan adalah
sebanyak 56 responden atau 24,8%
Analisis Tingkat Partisipasi Masyarakat
Analisis tingkat partisipasi masyarakat
menggunakan teknik skoring dan pembobotan
untuk masing-masing skala penilaian yang terdiri
dari 4 tahapan, yaitu tahap pengambilan
keputusan, tahap pelaksanaan program, tahap
pemanfaatan program dan tahap evaluasi
Gambar 5. Diagram Pendapatan Responden
program.
Desa Ngadas
Analisis tahap pengambilan keputusan
Sebagian besar pendapatan total Tingkat partisipasi masyarakat pada
responden adalah Rp 3.000.000 dengan tahap pengambilan keputusan terdiri dari
persentase sebanyak 37,2%. Sedangkan Kehadiran dalam rapat perencanaan program
masyarakat dengan pendapatan Rp2.000.000 pembangunan jalan, keaktifan memberikan
sebanyak 0,4%. Selain itu juga ada masyarakat pendapat di setiap rapat mengenai program
dengan total pendapatan antara Rp2.500.000 pembangunan jalan dan keaktifan dalam
sebanyak 33,6% dan masyarakat dengan bertanya. Jumlah keseluruhan rapat pada tahap
pendapatan Rp3.500.000 sebanyak 24,3% serta perencanaan adalah dilakukan sebanyak 3 kali
masyarakat dengan pendapatan Rp4.000.000 rapat yang membahas mengenai rencana
setiap bulannya adalah sebanyak 4,4%. penentuan lokasi, sistem kerja untuk
pembangunan serta perkiraan waktu yang
Karakteristik masyarakat berdasarkan jumlah
dibutuhkan dalam pelaksanaan nanti.
tangungan keluarga
Tabel 9 Tingkat Partisipasi Responden dalam
Jumlah tanggungan keluarga adalah
Tahap Pengambilan Keputusan
jumlah anggota keluarga (anak dan istri) serta
anggota keluarga lain tanpa batasan umur yang Indikator Nilai Keterangan
Kehadiran dalam rapat
biaya hidupnya menjadi tanggung jawab masing- perencanaan program 2,4 Tinggi
masing KK Desa Ngadas yang diukur dengan pembangunan jalan
Keaktifan memberikan pendapat di
satuan jumlah orang.
setiap rapat mengenai program 2,2 Sedang
pembangunan jalan
Keaktifan dalam bertanya 2,2 Sedang
Rata-rata 2,3 Sedang

Analisis tahap pelaksanaan program


Tingkat partisipasi masyarakat pada
tahap pelaksanaan program terdiri dari
keterlibatan masyarakat dalam membantu
menyebarkan informasi terkait program
pembangunan jalan, kerjasama masyarakat dan
keaktifan memecahkan masalah. Partisipasi yang
dilakukan oleh masyarakat Desa Ngadas pada
tahap pelaksanaan program diataranya dengan
menyampaikan informasi mengenai
Gambar 6. Diagram Tanggungan Keluarga
pembangunan jalan di Desa Ngadas kepada orang
Responden Desa Ngadas

Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 2, April 2020 251
ANALISA PARTISIPASI MASYARAKAT PADA PEMBANGUNAN JALAN
(DESA NGADAS KECAMATAN PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG)

lain, dimana pola penyebaran informasi ini tidak pembangunan jalan bisa dirasakan dan
dilakukan secara resmi namun hanya dimanfaatkan oleh warga Desa Ngadas. Jika pada
membicarakan dan mengajak orang lain yang tahap pemanfaatan berada pada kategori tinggi,
dikenal untuk ikut berpartisipasi dalam maka program pembangunan jalan di Desa
pembanguan jalan yang biasanya tempat Ngadas yang dilakukan penambahan panjang
penyampaian informasi oleh warga kepada warga dengan ukuran 500 meter setiap tahun
lainnya dilakukan dalam berbagai tempat, dinyatakan berhasil dan bermanfaat bagi wrga
misalnya saat bekerja di area perkebunan, saat Desa Ngadas.
berpapasan dan saat bertamu. Selain
Tabel 11. Tingkat Partisipasi Responden dalam
penyampaian informasi yang berbasis tidak
Tahap Pemanfatan Program
formal, bentuk partisipasi lain yang dilakukan
adalah dengan melakukan kerja sama dalam Indikator Nilai Keterangan

tahap pembangunan jalan yang biasanya hal ini Masyarakat mengetahui


manfaat dari adanya program 2,6 Tinggi
dilaksanakan dengan berpartisipasi atau ikut pembangunan jalan
serta dalam mengerjakan pembangunan jalan Masyarakat memanfaatkan
yang tentunya berdasarkan APBDes tahunan, serta ikut merasakan manfaat
2,6 Tinggi
kontribusi warga dalam tahap kerjasama ini dari adanya program
pembangunan jalan
diberikan upah sebagaimana yang telah Rata-rata 2,6 Tinggi
disepakati pada tahap pengambilan keputusan
melalui rapat antara warga dan pemerintah Desa Analisis tahap evaluasi program
Ngadas. Tingkat partisipasi masyarakat pada
Tabel 10. Tingkat Partisipasi Responden dalam tahap evaluasi program terdiri dari kehadiran
Tahap Pelaksanaan Program dalam rapat evaluasi program pembangunan
jalan, ikut memantau jalannya program
Indikator Nilai Keterangan
Keterlibatan masyarakat dalam
pembangunan dan keterlibatan dalam
membantu menyebarkan memberikan masukan serta kritik dan saran
2,6 Tinggi
informasi terkait program untuk hasil yang telah didapatkan dalam program
pembangunan jalan
Kerjasama masyarakat dalam pembangunan jalan.
2,6 Tinggi
kelompok
Keaktifan mengikuti pemecahan Tabel 12. Tingkat Partisipasi Responden dalam
2,2 Sedang
masalah bersama Tahap Evaluasi Program
Rata-rata 2,5 TInggi
Indikator Nilai Keterangan
Kehadiran dalam rapat evaluasi
Indikator selanjutnya adalah Keaktifan 2,2 Sedang
program pembangunan jalan
mengikuti pemecahan masalah bersama, Ikut memantau jalannya program
1,5 Rendah
pembangunan
indikator ini lebih bersifat pada pemecahan Keterlibatan dalam memberikan
masalah yang terjadi pada tahap pelaksanaan. masukan serta kritik dan saran
Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak untuk hasil yang telah didapatkan 1,6 Rendah
dalam program pembangunan
pemerintah Desa Ngadas, beberapa permasalahn jalan
yang timbul saat tahap pelaksanaan Rata-rata 1,8 Sedang
pembangunan diantaranya adanya warga yang
Analisis tingkat partisipasi keseluruhan
tidak menghadiri jadwal kerja pembangunan dan
peralatan seperti mesin molen yang rusak saat Tingkat partisipasi masyarakat pada
pengerjaan jalan. tahap evaluasi program terdiri dari kehadiran
dalam rapat evaluasi program pembangunan
Analisis tahap pemanfaatan program jalan, ikut memantau jalannya program
Tingkat partisipasi masyarakat pada pembangunan dan keterlibatan dalam
tahap pemanfaatan program terdiri dari memberikan masukan serta kritik dan saran
Masyarakat mengetahui manfaat dari adanya untuk hasil yang telah didapatkan dalam program
program pembangunan jalan dan Masyarakat pembangunan jalan. Tahap evaluasi program di
memanfaatkan serta ikut merasakan manfaat Desa Ngadas sebenarnya tergolong pada tahap
dari adanya program pembangunan. Tahap yang kurang mendapatkan partisipasi dari
pemanfaatan program pembangunan jalan di masyarakat, hal ini karena sebagian besar warga
Desa Ngadas merupakan pengukuran yang Desa Ngadas beranggapapan bahwa jika seluruh
bertujuan untuk mengetahui apakah tujuan dari evalusi dari kegiatan yang dilakukan di Desa

252 Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 2, April 2020
Premy Bima Kurniawan, Gunawan Prayitno, Ar Rohman Taufiq Hidayat

Ngadas sudah dilimpahkan pada perwakilan KESIMPULAN


masyarakat desa termasuk kegiatan
Berdasarkan hasil analisis tingkat
pembangunan jalan yang dilakukan secara
partisipasi, diketahui bahwa Tingkat partisipasi
bertahap 500 meter setiap tahunnya. Lembaga
masyarakat Desa Ngadas terkait pembangunan
yang dimaksud sebagai perwakilan masyarakat di
jalan di Desa Ngadas pada tahap pengambilan
Desa Ngadas adalah lembaga resmi yang memiliki
keputusan adalah sebesar 2,3 yang menunjukkan
fungsi koordinasi dan evalusi setiap kegiatan di
bahwa warga Desa Ngadas cukup aktif atau
Desa Ngadas, lembaga tersebut adalah Badan
berada pada kategori sedang dalam tahap
Permusyawaran Desa (BPD). Pengangkatan BPD
pengambilan keputusan. Tingkat partisipasi
dilakukan dengan pemilihan oleh tokoh
masyarakat Desa Ngadas terkait pembangunan
masyarakat, ketua RT, dan ketua RW yang
jalan di Desa Ngadas pada tahap pelaksanaan
dilaksanakan selama 5 tahun sekali. Lembaga
program adalah sebesar 2,5 yang menunjukkan
Badan Permusyawaran Desa (BPD) di Desa
bahwa warga Desa Ngadas berada pada kategori
Ngadas memiliki struktur kelembagaan yang
tinggi dalam tahap pelaksanaan program atau
terdiri dari 1 orang ketua, 1 orang wakil ketua, 1
dikatakan aktif. Tingkat partisipasi masyarakat
orang sekretaris dan anggota-anggota BPD yang
Desa Ngadas terkait pembangunan jalan di Desa
berjumlah 7 orang, sehingga total SDM pada
Ngadas pada tahap pemanfaatan program adalah
lembaga BPD berjumlah 10 orang.
sebesar 2,6 yang menunjukkan bahwa warga
Tabel 13. Tingkat Partisipasi Keseluruhan Desa Ngadas berada pada kategori tinggi dalam
No Tahap Partisipasi Skor Keterangan pemanfaatan program. Tingkat partisipasi
1
Tahap Pengambilan
2,3
masyarakat Desa Ngadas terkait pembangunan
Keputusan Sedang jalan di Desa Ngadas pada tahap evaluasi
2 Tahap Pelaksanaan Program 2,5 Tinggi
3 Tahap Pemanfaatan Program 2,6 Tinggi program adalah sebesar 1,8 yang menunjukkan
4 Tahap Evaluasi Program 1,8 Sedang bahwa warga Desa Ngadas berada pada kategori
Rata-rata Partisipasi Keseluruhan 2,3 Sedang
sedang atau cukup aktif dalam tahap evaluasi
program. Tingkat partisipasi masyarakat Desa
Berdasarkan hasil rata-rata partisipasi di Ngadas terkait pembangunan jalan di Desa
atas, diketahui bahwa partisipasi keseluruhan Ngadas secara keseluruhan mencapai 2,3 yang
mencapai 2,3 yang berarti bahwa partisipasi berarti bahwa partisipasi masyarakat desa di
masyarakat desa di Desa Ngadas berada pada Desa Ngadas berada pada kategori sedang atau
kategori sedang. Hasil penelitian ini sesuai dikatakan cukup aktif.
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Wahyuni (2006) tentang “Proses Komunikasi dan DAFTAR PUSTAKA
Partisipasi dalam Pembangunan Masyarakat Desa
(Kasus Program Raksa Desa di Kecamatan Andini U. H., Mochamad S. S., Ainul H. 2014.
Ciampea Kabupaten Bogor)”. Pada penelitian Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
tersebut dipaparkan bahwa keterlibatan anggota dari Desa Tertinggal Menuju Desa
dalam perencanaan dan evaluasi sebagian besar Tidak Tertinggal. Jurnal Administrasi
rendah. Namun keterlibatan anggota dalam Publik. 2(12):8-10.
pelaksanaan dan pemanfaatan sebagian besar Badan Pusat Statistik Kabupaten Malang. 2017.
terlibat. Hal ini berarti keterlibatan anggota Kecamatan Poncokusumo Dalam
masih pada tahap sebagai pekerja, bukan sebagai Angka. Malang. Badan Pusat Statistik
pembuat keputusan. Rendahnya keterlibatan Kabupaten Malang.
anggota dalam pembuat keputusan disebabkan Cohen, J., Uphoff, N. 1980. Rural Development
karena Satuan Pelaksana tidak memberi Participation Concept and Measure for
kesempatan kepada anggota untuk terlibat dalam Project Design Implementation and
penentuan kegiatan pembangunan jalan dan Evaluation. New York. Cornell
ekonomi modal bergulir, sehingga keterlibatan University.
anggota hanya pada tahap pelaksanaan dan Pemerintah Desa Ngadas. 2018. Data Desa
pemanfaatan. Hal ini mengindikasikan bahwa Ngadas Tahun 2018. Ngadas.
intervensi pemerintah dalam program Raksa Pemerintah Desa Ngadas.
Desa masih tinggi, sehingga partisipasi Perda Kabupaten Malang. 2006. Peraturan
masyarakat menjadi rendah. Daerah Kabupaten Malang Nomor 18
Tahun 2006 tentang Alokasi Dana

Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 2, April 2020 253
ANALISA PARTISIPASI MASYARAKAT PADA PEMBANGUNAN JALAN
(DESA NGADAS KECAMATAN PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG)

Desa. Malang. Perda Kabupaten Lintas dan Angkutan Jalan. Jakarta.


Malang. Sekretariat Negara.
Rantung, R. L., Posumah J. H., Ogotan M. 2015. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif,
Hubungan Perencanaan Dan Kualitatif dan R&D. Bandung.
Partisipasi Masyarakat Dengan Alfabeda Bandung.
Keberhasilan Pembangunan Di Desa Wahyuni, S. 2006. Proses Komunikasi dan
Lompad Kecamatan Ranoyapo. Jurnal Partisipasi dalam Pembangunan
Administrasi Publik. 31(3):3-5. Masyarakat Desa. Bogor. IPB.
Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang
Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu

254 Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 2, April 2020

Anda mungkin juga menyukai