ABSTRAK
Pembangunan dan pemerintahan merupakan bagian yang tidak bisa terpisahkan satu sama lain. Namun bukan
merupakan rahasia umum lagi bahwa saat ini terdapat permasalahan terkait dengan pemerataan pembangunan
yang seharusnya merata dari tingkat pusat hingga tingkat atau unit pemerintahan terkecil yaitu pedesaan. Hal
ini dikarenakan Indonesia terdiri dari banyak desa, sehingga pembangunan di desa sudah harus menjadi bagian
penting agar potensi desa dapat dimanfaatkan dengan baik. Salah satu desa di Kabupaten Malang yang memiliki
potensi besar terkait pertaniannya adalah Desa Ngadas, desa ini terletak di Kecamatan Poncokusomo dan
memiliki potensi besar terkait komoditas sayuran seperti wortel, kubis, kentang, tomat dan lainnya. Untuk
mengoptimalkan potensi yang dimiliki Desa Ngadas, maka dibutuhkan akses yang memadai agar pengiriman
komoditas pertanian dan akses warga menuju lahan. Alasan inilah yang selanjutnya menyebabkan pihak
pemerintah Desa Ngadas mengutamakan pembangunan infrastruktur berupa jalan. Tujuan yang akan dicapai
dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat pada pembangunan jalan di Desa
Ngadas. Metode analisis menggunakan alat ukur skoring tingkat partisipasi masyarakat di Desa Ngadas dalam
program pembangunan jalan terdiri dari 4 tahapan, yaitu pengambilan keputusan, pelaksanaan program,
pemanfaatan program dan evaluasi program. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahap pengambilan
keputusan berada pada kategori cukup, tahap pelaksanaan program berada pada kategori tinggi, tahap
pemanfaatan program berada pada kategori tinggi dan tahap evaluasi program termasuk pada kategori cukup
serta hasil partisipasi keseluruhan berada pada kategori sedang.
ABSTRACT
Development and governance are inseparable parts of one another. But it is no longer a public secret that there
are currently problems related to equitable development that should be evenly distributed from the central level
to the level or the smallest government unit, namely rural. This is because Indonesia consists of many villages, so
development in villages must already be an important part so that the potential of the village can be put to good
use. One of the villages in Malang Regency that has great potential related to agriculture is Ngadas Village, this
village is located in Poncokusomo District and has a large potential related to vegetable commodities such as
carrots, cabbage, potatoes, tomatoes and others. To optimize the potential of the Ngadas Village, adequate
access is needed so that agricultural commodities are shipped and citizens' access to the land is needed. This is
the reason why the Ngadas village government prioritizes infrastructure development in the form of roads. The
aim of this research is to find out the level of community participation in road construction in Ngadas Village. The
analytical method uses a scoring tool measuring the level of community participation in Ngadas Village in the
road construction program consisting of 4 stages, namely decision making, program implementation, program
utilization and program evaluation. The results showed that the decision making stage was in the sufficient
category, the stage of program implementation was in the high category, the stage of program utilization was in
the high category and the program evaluation stage was included in the adequate category and overall
participation results were in the moderate category.
Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 2, April 2020 243
ANALISA PARTISIPASI MASYARAKAT PADA PEMBANGUNAN JALAN
(DESA NGADAS KECAMATAN PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG)
dilakukan sehingga menjadi desa yang tidak partisipasi masyarakat pada setiap tahapnya
tertinggal. Kondisi seperti ini memunculkan diukur menggunakan teori tahapan partisipasi
sebuah cara atau metode baru dalam hal (Cohen & Uphoff, 1980), yaitu tahap pengambilan
membangun ekonomi desa yaitu melalui keputusan, pelaksanaan, dan menikmati hasil di
pemberdayaan masyarakat (Andini dkk, 2014). Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo
Desa Ngadas merupakan salah satu desa Kabupaten Malang.
yang terdapat di Kabupaten Malang dan berada Oleh karena itulah perlu diketahui
di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger bagaimana tingkat partisipasi masyarakat pada
Semeru yang juga memiliki komoditas unggulan pembangunan jalan di Desa Ngadas.
dalam hal pertanian dan perkebunan berupa
kentang, terong Belanda dan cabe hijau/paprika. LOKASI PENELITIAN
Hal ini terbukti Desa Ngadas yang dinyatakan Lokasi dalam penelitian ini adalah Desa
bahwa topografi desa ini ada pada dataran tinggi Ngadas Kecamatan Poncokusumo Kabupaten
dengan kondisi lahan yang subur menjadikan Malang yang terdiriri dari dua dusun, yaitu Dusun
daerah ini sebagai penghasil sayur mayur yang Ngadas dan Dusun Jarak Ijo. Batas-batas wilayah
berkualitas (Data Desa Ngadas, 2018). Hasil Desa Ngadas adalah sebagai berikut.
pertanian di Desa Ngadas yang sangat terkenal Sebelah Utara : Kecamatan Tutur
adalah kentang, terong Belanda dan cabe Sebelah Timur : Kecamatan Sukopuro
hijau/paprika. Luas lahan pertanian di Desa Sebelah Selatan : Kecamatan Senduro
Ngadas mencapai 396 Ha yang keseluruhan Sebelah Barat : Desa Gubuk Klakah
merupakan lahan kering. Dari hasil berkebun,
banyak komoditi sayur dihasilkan antara lain METODE PENELITIAN
kentang, kubis, wortel, daun bawang, bawang
merah, sawi, dan lainnya. Komoditi sayuran Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan
tersebut merupakan komoditas unggulan di Desa penelitian, maka penelitian ini dapat
Ngadas. Hasil kebun ini dipasarkan ke kota-kota di dikategorikan sebagai penelitian deskriptif
Jawa Timur misalnya Malang, Surabaya, kuantitatif.
Situbondo, Jember, Banyuwangi bahkan sampai Metode Pengumpulan Data
ke Denpasar, Bali dan Mataram. Oleh sebab itu,
Pada penelitian ini menggunakan metode
warga Desa Ngadas dapat mencukupi kebutuhan
kualitatif untuk menggali informasi kegiatan
hidup mereka sehari-hari secara ekonomi.
pengembangan desa dan metode kuantitatif
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten
dengan metode survei. Berdasarkan sumbernya,
Malang Nomor 18 Tahun 2006 tentang Alokasi
pengumpulan data dapat dibedakan menjadi dua
Dana Desa, rincian penggunaan ADD adalah 30%
untuk pemerintahan desa yang yang digunakan (Sugiyono, 2014). Wawancara dalam penelitian
untuk biaya operasional, tunjangan, biaya ini dilakukan kepada masyarakat yang tinggal di
perjalanan dinas dari pemerintahan desa. Desa Ngadas yang menjadi wilayah studi.
Sedangkan 70% penggunaan ADD untuk Survei sekunder yaitu tindakan yang
dilakukan untuk mendapatkan data pelengkap
pemberdayaan masyarakat dan penguatan
seperti data dari dokumen, peraturan
kapasitas Pemerintahan Desa. Program
perundangan, pedoman, peraturan daerah, dan
pembangunan jalan di Desa Ngadas yang
undang-undang yang berlaku sesuai dengan tema
bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD) sudah
dan permasalahan yang dibahas dalam
dilaksanakan. Pembangunan jalan ini
penelitian. Data sekunder yang didapat dari
menghubungkan area permukiman warga
survei sekunder dikumpulkan dari dokumen-
dengan area area pertanian sehingga harapannya
dokumen yang dimiliki kelompok maupun aparat
adalah bisa memberikan akses yang mudah bagi
pemerintah dan pihak-pihak terkait.
petani dan berdampak pada peningkatan
perekonomin masayarakat. Namun aspek yang Metode Analisis Data
dibutuhkan dalam peningkatan perekonomian
Metode analisis data merupakan teknik
adalah partisipasi dari masyarakat itu sendiri
untuk menganalisis data sesuai dengan rumusan
dalam memberikan sumbangan ide dan
masalah dan tujuan penelitian yang ingin dicapai.
tanggapan atas setiap pembangunan yang
Dalam penelitian tentang tingkat partisipasi
sedang dilaksanakan. Untuk itu, perlu dilakukan
penelitian untuk untuk mengukur tingkat
244 Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 2, April 2020
Premy Bima Kurniawan, Gunawan Prayitno, Ar Rohman Taufiq Hidayat
Tabel 2. Indikator dan Skala Pengukuran di Analisis partisipasi tahap evaluasi program
Tahap Pelaksanaan Program Tahap Tahap evaluasi, dianggap penting
Skor
Indikator 1
sebab partisipasi masyarakat pada tahap ini
3 2
Keterlibatan Selalu Jarang Tidak pernah
merupakan umpan balik yang dapat memberi
masyarakat menyebarka menyebarka membantu masukan demi perbaikan pelaksanaan proyek
dalam n informasi n informasi dalam selanjutnya.
membantu dan mengenai menyebarkan
menyebarkan mengajak pelaksanaan informasi
informasi untuk kegiatan atau
Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 2, April 2020 245
ANALISA PARTISIPASI MASYARAKAT PADA PEMBANGUNAN JALAN
(DESA NGADAS KECAMATAN PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG)
246 Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 2, April 2020
Premy Bima Kurniawan, Gunawan Prayitno, Ar Rohman Taufiq Hidayat
Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 2, April 2020 247
ANALISA PARTISIPASI MASYARAKAT PADA PEMBANGUNAN JALAN
(DESA NGADAS KECAMATAN PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG)
248 Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 2, April 2020
Premy Bima Kurniawan, Gunawan Prayitno, Ar Rohman Taufiq Hidayat
politik daerah dan nasional terlihat masih kurang komoditas sayur mayur, misalnya kentang, kubis,
antusias. Hal ini dapat dimengerti dikarenakan cabe, tomat, wortel dan jenis sayuran lainnya.
dinamika politik nasional dalam kehidupan Hasil pertanian di Desa Ngadas bahkan dikirim ke
keseharian masyarakat Desa Ngadas kurang daerah luar Ngadas seperti Jawa Timur misalnya
mempunyai greget, terutama yang berkaitan Malang, Surabaya, Situbondo, Jember,
dengan permasalahan, kebutuhan dan Banyuwangi bahkan sampai ke luar Jawa yaitu
kepentingan masyarakat secara langsung. Denpasar, Bali dan Mataram.
Suasana budaya masyarakat Jawa sangat Potensi yang besar inilah, maka perlu
terasa di Desa Ngadas Dalam hal kegiatan agama perhatian serius dari pemerintah desa dan
Islam misalnya, suasananya sangat dipengaruhi pemerintah daerah terkait pengembangan
oleh aspek budaya dan sosial Jawa. Hal ini pertanian di Desa Ngadas. Pengembangan
tergambar dari dipakainya kalender Jawa/ Islam, pertanian di desa Ngadas, terdapat unsur penting
masih adanya budaya nyadran, slametan, yang perlu disediakan oleh pemrintah desa dan
tahlilan, mithoni, dan lainnya, yang semuanya pemerintah daerah, yaitu tersedianya akses yang
merefleksikan sisi-sisi akulturasi budaya Islam nyaman dan mampu mempermudah warga Desa
dan Jawa. Ngadas untuk menuju lahan pertanian dan
mempermudah akses kendaraan untuk
Kondisi Pemerintahan Desa
pengiriman komoditas sayur mayur dari Desa
Keberadaan Rukun Tetangga (RT) sebagai Ngadas.
bagian dari satuan wilayah pemerintahan Desa
Pembangunan Jalan di Desa Ngadas
Ngadas memiliki fungsi yang sangat berarti
terhadap pelayanan kepentingan masyarakat Jalan merupakan prasarana yang sangat
wilayah tersebut, terutama terkait hubungannya penting untuk diselesaikan pada setiap daerah
dengan pemerintahan pada level di atasnya. Dari atau wilayah. Hal ini karena akses jalan
kumpulan Rukun Tetangga inilah sebuah merupakan unsur yang sangat diperlukan oleh
Pedukuhan (Rukun Warga; RW) terbentuk. masyarakat dalam kegiatan sehari-hari. Hal ini
Wilayah Desa Ngadas terdiri dari 12 Rukun juga yang mendasari pembangunan jalan di Desa
Tetangga (RT), 2 Rukun Warga (RW) yang Ngadas yang dilaksanakan pada tahun 2018,
tergabung di dalam 2 Dusun yaitu Dusun Ngadas pembangunan jalan di Desa Ngadas tahun 2018
dan Dusun Jarak Ijo yang masing-masing merupakan pendanaan yang bersumber dari
dipimpin oleh seorang Kepala Dusun. Posisi Kasun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja
menjadi sangat strategis seiring banyaknya Desa (APBDes) tahun 2017 yang sebagian besar
limpahan tugas desa kepada aparat ini. Sebagai berasal dari Anggaran Dana Desa. Sebelum
sebuah desa, sudah tentu struktur kepemimpinan melakukan pembangunan jalan, pemerintah Desa
Desa Ngadas tidak bisa lepas dari strukur Ngadas beserta warga melakukan rapat sebanyak
administratif pemerintahan pada level di atasnya. 3 kali terkait perencanaan pembangunan jalan.
Rapat tersebut membahas mengenai lokasi jalan
Pelayanan pemerintahan desa Ngadas
yang akan dibangun serta tata pelaksanaan
kepada masyarakat sangat memuaskan.
pembangunan jalan.
Beberapa warga menyatakan bahwa pelayanan
Total panjang jalan desa yang sudah
umum seperti Pembuatan Kartu Tanda Penduduk
terbangun dari proyek tahun 2018 adalah
(KTP) dapat dikerjakan dengan cepat dalam
sepanjang 3700 meter dan akan dilakukan
waktu 24 jam. Begitu pula untuk pengurusan
penambahan sepanjang 500 meter di tahun-
surat-surat penting lainnya seperti akte kenal
tahun berikutnya. Tujuan pembangunan adalah
lahir dan akte kematian, sehingga secara umum
terhubungnya jalan dari Dusun Jarak Ijo hingga
masyarakat merasa terlayani secara baik.
Dusun Ngadas serta akses menuju ladang-ladang
Kondisi Perekonomian warga. Selain itu pembangunan jalan juga sangat
Perekonomian Desa Ngadas secara umum penting dalam peningkatan perekoniman di Desa
di dominasi pada sektor pertanian yang sistem Ngadas, hal ini karena dengan tersedianya jalan
pengelolaannya masih berupa pengelolaan yang baik di Desa Ngadas akan berdampak pada
tradisional (pengolahan lahan, pola tanam mudahnya akses pengiriman hasil pertanian
maupun pemilihan komoditas produk menuju lokasi pemasaran.
pertaniannya). Produk pertanian Desa Ngadas Pembangunan jalan di Desa Ngadas
memiliki potensi yang cukup besar terkait dengan memilliki ukuran dengan lebar 2,5 meter dengan
Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 2, April 2020 249
ANALISA PARTISIPASI MASYARAKAT PADA PEMBANGUNAN JALAN
(DESA NGADAS KECAMATAN PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG)
250 Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 2, April 2020
Premy Bima Kurniawan, Gunawan Prayitno, Ar Rohman Taufiq Hidayat
Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 2, April 2020 251
ANALISA PARTISIPASI MASYARAKAT PADA PEMBANGUNAN JALAN
(DESA NGADAS KECAMATAN PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG)
lain, dimana pola penyebaran informasi ini tidak pembangunan jalan bisa dirasakan dan
dilakukan secara resmi namun hanya dimanfaatkan oleh warga Desa Ngadas. Jika pada
membicarakan dan mengajak orang lain yang tahap pemanfaatan berada pada kategori tinggi,
dikenal untuk ikut berpartisipasi dalam maka program pembangunan jalan di Desa
pembanguan jalan yang biasanya tempat Ngadas yang dilakukan penambahan panjang
penyampaian informasi oleh warga kepada warga dengan ukuran 500 meter setiap tahun
lainnya dilakukan dalam berbagai tempat, dinyatakan berhasil dan bermanfaat bagi wrga
misalnya saat bekerja di area perkebunan, saat Desa Ngadas.
berpapasan dan saat bertamu. Selain
Tabel 11. Tingkat Partisipasi Responden dalam
penyampaian informasi yang berbasis tidak
Tahap Pemanfatan Program
formal, bentuk partisipasi lain yang dilakukan
adalah dengan melakukan kerja sama dalam Indikator Nilai Keterangan
252 Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 2, April 2020
Premy Bima Kurniawan, Gunawan Prayitno, Ar Rohman Taufiq Hidayat
Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 2, April 2020 253
ANALISA PARTISIPASI MASYARAKAT PADA PEMBANGUNAN JALAN
(DESA NGADAS KECAMATAN PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG)
254 Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 2, April 2020