Anda di halaman 1dari 14

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MELALUI

MUSRENBANG

(Studi Kasus Pada Pembangunan Japordes Desa Tunggunjagir Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan)

Merry Agustin

(S1 Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Surabaya)

Tjitjik Rahaju,S.Sos, M.Si.

Abstrak
Partisipasi masyarakat adalah sebagai bentuk keterlibatan anggota masyarakat dalam seluruh pembangunan
yang meliputi kegiatan dalam perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan. Keikutsertaan masyarakat dalam
bentuk partisipasi merupakan penunjang keberhasilan program yang di berikan oleh pemerintah. Program Pembangunan
Jalan Poros Desa (Japordes) di Desa Tunggunjagir Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan bertujuan untuk
kesejahteraan masyarakat yaitu dengan membuat akses masyarakat menjadi lebih mudah dalam melakukan aktifitasnya
yang awalnya kondisi jalan tidak layak untuk dilewati saat musim hujan oleh karena itu di harapkan partisipasi
masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di desanya.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan Desa
melalui Musrenbang di Desa Tunggunjagir Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan. Metode penelitian yang
digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Adapun narasumber penelitian ini diantaranya adalah aparat
Desa serta warga Desa Tunggunjagir Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan. Teknik pengumpulan data yang
digunakan berupa wawancara, observasi serta dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa warga Desa Tunggunjagir Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan telah
memberikan partisipasi dan dukungannya dalam pembangunan Jalan Poros Desa ( Japordes).Warga Desa Tunggunjagir
bersedia memberikan partisipasinya dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan yaitu partisipasi dalam perencanaan yang
diwujudkan dengan kehadiran masyarakat dalam menghadiri musyawarah yang diselenggarakan oleh aparat Pemerintah
Desa Tunggunjagir, partisipasi dalam pelaksanaan diwujudkan dalam bentuk tenaga, uang, bahan(marerial), partisipasi
dalam kemanfaatan diwujudkan dalam bentuk kegiatan pemeliharaan lingkungan, dan partisipasi dalam evaluasi
diwujudkan dalam bentuk musyawarah perencanaan pembangunan untuk perbaikan Japordes. Dalam penelitian ini
menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dapat dinilai baik yang ditunjukkan dengan peran serta masyarakat yang
aktif dalam pembangunan Japordes meskipun perlu adanya evaluasi dalam pembangunan Jalan Poros Desa (Japordes)
agar dapat terselesaikan dengan baik.

Saran yang diberikan dalam penelitian ini adalah Agar program dapat terlaksana dengan baik yaitu dengan
mengrkoordinir dengan masyarakat agar nantinya masyarakat mendukung sepenuhnya dalam kelancaran pembangunan
Jalan Poros Desa (Japordes).

Kata Kunci : Partisipasi Masyarakat dan Perencanaan Pembangunan

Abstract
Public participation is as a form of the involvement of members of the community in all development which
includes activities in the planning and implementation of development programs. Community participation in the form
of participation is supporting success program given by the government. Program Development programs village axis
road ( japordes ) in the village tunggunjagir in mantup district lamongan aims to public welfare is to make access easier
in doing their activity originally road conditions unfit for impassable winter hence in expect participation of the
community to resolve existing problems in the village

This study attempts to describe participation in rural development planning through musrenbang in
tunggunjagir village in mantup district lamongan. Research method used is descriptive with a qualitative approach. But
speakers this study of them are village officials and villagers tunggunjagir in mantup district lamongan. Data collection
techniques used in the form of interview , observation and documentation. Analysis of data done with data collection ,
reduction data , presentation of data , and the withdrawal of conclusion.
The result showed that villagers tunggunjagir in mantup district lamongan gave participation and support in
development village axis road ( japordes ). Villagers tunggunjagir willing to give their participation in any activity
conducted the participation in planning , participation in the , participation in benefit , participation in evaluation. In this
research shows that public participation can be assessed good demonstrated by the role of the active in the development
although it needs evaluation in development village axis road ( japordes ) in order to resolve well

Advice given in this research is that the program can be accomplished with coordination namely with the
community to the people support fully in the smooth development of village axis road ( japordes ) .

Keywords: public participation and development

diwujudkan dalam aspek perencanaan dan


PENDAHULUAN pelaksanaan program pembangunan desa (Adisasmita
A. Latar Belakang (2006:42).
Keberhasilan suatu program pembangunan Demikian halnya dengan pembangunan
bukan hanya berdasar pada kemampuan pemerintah, Japordes (Jalan Poros Desa) di Desa Tunggunjagir
tetapi juga berkaitan dengan partisipasi masyarakat Kecamatan Mantub Kabupaten Lamongan, yang telah
dalam menjalankan program pembangunan. Menurut berjalan sejak 2014. Program tersebut merupakan
Ndraha (dalam Huraerah, 2011:110) pelaksanaan program perbaikan jalan antar dusun yang diharapkan
partisipasi masyarakat dalam pembangunan sangat dapat menjadi penghubung antar dusun. Jalan
diperlukan dalam setiap tahap pembangunan yang merupakan urat nadi bagi kehidupan masyarakat
dimulai dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, karena tanpa adanya jalan maka proses mobilitas
tahap pemanfaatan, serta tahap evaluasi. Uraian dalam pendistristribusian barang dan jasa akan sulit
mengenai pentingnya partisipasi masyarakat dalam dilakukan, kondisi jalan yang baik membuat jalur
perencanaan tersebut sejalan dengan pendapat distribusi menjadi lancar. Berbagai pembangunan
Conyers (1981:154-155) yang mengemukakan 3 yang dilakukan pada akhirnya menempatkan
alasan utana mengapa partisipasi masyarakat dalam keberadaan jalan sebagai sesuatu yang penting karena
perencanaan mempunyai sifat sangat penting : dapat menghidupkan berbagai aktivitas ekonomi di
daerah yang menjadi jalur perlintasan tersebut.
1. Partisipasi masyarakat merupakan Dengan adanya jalan, maka dapat menjadi pembuka
suatu alat guna memperoleh peluang bagi kemajuan dan tumbuhnya berbagai
informasi mengenai kondisi, kegiatan.
kebutuhan dan sikap masyarakat Japordes di Desa Tunggunjagir diharapkan
setempat. terwujud dengan alasan untuk mengejar ketertinggalan
2. Masyarakat akan lebih ekonomi. Dimana masyarakat Desa TunggunJagir
mempercayai program kegiatan yang berprofesi sebagai petani, seringkali mengalami
pembangunan apabila mereka hambatan mengambil hasil panennya, dikarenakan
dilibatkan dalam persiapan dan jalan yang rusak dan banyak lubang. Selain itu,
perencanaannya, karena mereka masyarakat desa umumnya juga tidak bisa beraktifitas
akan lebih mengetahui seluk beluk dengan normal karena kondisi rusak tersebut terutama
program kegiatan tersebut dan akan jika musim hujan.
mempunyai rasa memiliki terhadap
Pembangunan Japordes sangat bermanfaat bagi
program kegiatan tersebut.
masyarakat Desa Tunggunjagir karena proses
3. Mendorong partisipasi umum
perencanaan sampai dengan pelaksanaannya
karena akan timbul anggapan
dilaksanakan oleh masyarakat Desa Tunggunjagir itu
bahwa merupakan suatu hak
sendiri. Pada tahap perencanaan, masyarakat terlibat
demokrasi bila masyarakat
aktif memberikan usulan serta gagasan dalam
dilibatkan dalam pembangunan.
Musrenbang desa. Partisipasi masyarakat dalam
Pembangunan desa sebagai bagaian dari
bentuk ide perencanaan tersebut dalam pelaksanaan
pembangunan daerah mempunyai makna membangun
Musrenbang desa.
masyarakat pedesaan dengan mengutamakan aspek
kebutuhan masyarakat (Adisasmita, 2006:4). Musrenbang merupakan forum perencanaan
Berkaitan dengan proses pembangunan desa tersebut, yang dilaksanakan oleh lembaga publik yaitu
maka partisipasi menjadi hal yang penting dilakukan pemerintah desa, bekerja sama dengan warga dan para
karena partisipasi masyarakat adalah sebagai bentuk pemangku kepentingan lainnya. Musrenbang yang
keterlibatan anggota masyarakat dalam seluruh bermakna akan mampu membangun kesepahaman
pembangunan yang meliputi kegiatan dalam kepentingan dan kemajuan desa, dengan cara
perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan. memotret potensi dan sumber-sumber pembangunan
Partisipasi masyarakat dalam pembangunan
merupakan keterlibatan anggota masyarakat
yang tidak tersedian baik dari dalam maupun luar desa “Bagaimana partisipasi masyarakat dalam Program
(kawasan.bappenas.go.id/index). Pembangunan Japordes Desa Tunggun Jagir Kecamatan
Mantup Kabupaten Lamongan?
Dalam perencanaannya program Japordes ini
juga melibatkan masyarakat. Seperti yang dituturkan C. Tujuan
oleh sekertaris Desa : Sesuai dengan rumusan masalah dalam
penelitian ini, maka tujuan penelitian ini untuk
“Dalam perencanaannya program Japordes ini mendiskripsikan partisipasi masyarakat dalam
juga melibatkan masyarakat, terutama ketika Program Pembangunan Japordes Desa Tunggun Jagir
pengusulan program yang sebelumnya dibahas Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan.
dalam musrenbang desa. Dimana dalam Kajian Pustaka
musrenbang tersebut dilibatkan RT, RW, Tim A. Kajian Partisipasi Masyarakat
Penggerak PKK, BPD, LPM, serta Tokoh
masyarakat”. ( Wawancara awal tanggal 9 1. Pengertian Partisipasi Masyarakat
Maret 2015 )
Dalam membahas partisipasi masyarakat dalam
Sedang tujuan dari dilaksanakannya pembangunan daerah, pemerintah perlu untuk
musrenbang tersebut adalah : mengetahui perkembangan di daerah terlebih dahulu.
1. Menetapkan prioritas kegiatan Peran pemerintah dalam pembangunan tidak terlepas
yang dilaksanakan melalui Alokasi dari peran masyarakat, maka keberadaan masyarakat
Dana Desa (ADD), Swadaya murni juga tidak dapat dipandang sebelah mata dalam
masyarakat dna atau sumbangan kehidupan bernegara dan dalam kegiatan
lain yang sah; pembangunan.
2. Menetapkan Prioritas kegiatan
yang akan diusulkan ke Kecamatan Secara etimologi, partisipsi berasal dari bahasa
untuk dibiayai melalui PNPM-MP, inggris “participation” yang artinya mengambil bagian
APBD Kabupaten dan APBD / keikutsertaan. Sedangkan dalam kamus lengkap
Propinsi atau APBN; Bahasa Indonesia “partisipasi” berarti; hal turut
3. Mengirim daftar nama anggota berperan serta dalam suatu kegiatan keikutsertaan.
Delegasi yang akan membahas Menurut Canter (Arimbi, 1993:1) mendefinisikan
hasil Musrenbang Desa dapat partisipasi sebagai feed-forward information and
Forum Musrenbang Kecamatan feedback information. Dengan definisi tersebut,
(Musrenbang Desa TunggunJagir partisipasi masyarakat sebagai proses komunikasi dua
Tahun 2015). arah yang terus menerus dan dapat diartikan bahwa
partisipasi masyarakat merupakan komunikasi antara
Evaluasi setelah program japordes tersebut pihak pemerintah sebagai pemegang kebijakan dan
selesai dibangun adalah diadakannya musyawarah masyarakat di pihak lain sebagai pihak yang
desa atau rapat oleh aparatur desa yang bertujuan merasakan langsung dampak dari kebijakan tersebut.
untuk memelihara hasil pembangunan jalan yang telah Dari pendapat Canter juga tersirat bahwa masyarakat
dilakukan. (Wawancara dengan bapak Sekertaris Desa dapat memberikan respon positif dalam artian
Tunggunjagir, 30 Mei 2015). mendukung atau memberikan masukan terhadap
program atau kebijakan yang diambil oleh pemerintah,
Pembangunan infrastruktur jalan diharapkan namun dapat juga menolak kebijakan.
mampu membantu masyarakat untuk meningkatkan
pendapatan, selain itu juga diharapkan dapat Pusic (dalam Adi, 2001:206-207) menyatakan
memperlancar aktifitas petani sehingga mampu bahwa perencanaan pembangunan tanpa
mengoptimalkan kemampuan bekerja serta diharapkan memperhatikan partisipasi masyarakat akan menjadi
pula mampu mengentaskan kemiskinan di Desa perencanaan diatas kertas, berdasarkan pandangannya,
Tunggunjagir. partisipasi atau keterlibatan warga masyarakat dalam
pembangunan desa dilihat dari 2 hal, yaitu :
Berdasarkan fenomena diatas maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul a. Partisipasi dalam perencanaan
“Partisipasi Masyarakat Dalam Program
Pembangunan Japordes Desa Tunggun Jagir Segi positif dari partisipasi dalam perencanaan
Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan”. adalah program/program pembangunan desa yang
telah direncanakan bersama sedangkan sisi negatifnya
adalah kemungkinan tidak dapat dihindari
pertentangan antara kelompok dalam masyarakat yang
B. Rumusan Masalah dapat menunda atau bahkan menghambat tercapainya
Dari uraian latar belakang masalah, maka keputusan bersama. Disini dapat ditambahkan bahwa
rumusan masalah yang dimunculkan disini adalah partisipasi secara langsung dalam perencanaan hanya
dapat dilaksanakan dalam masyarakat kecil, pengambilan keputusan tentang apa yang akan
sedangkan untuk masyarakat yang besar sulit dilakukan dan bagaimana cara kerjanya, keterlibatan
dilakukan. Namun dapat dilakukan dengan system masyarakat dalam pelaksanaan program dan
perwakilan. Masalah yang perlu dikaji adalah apakah pengambilan keputusan yang telah ditetapkan melalui
yang duduk dalam perwakilan benar-benar mewakili sumbangan sumber daya atau bekerja sama dalam
warga masyarakat. suatu organisasi, keterlibatan masyarakat menikmati
hasil dari pembangunan serta dalam evaluasi
b. Partisipasi dalam pelaksanaan pelaksanaan program.
Segi positif dari partisipasi dalam pelaksanaan 2. Jenis - Jenis Partisipasi Masyarakat
adalah bahwa bagian terbesar dari program ( penilaian Menurut Keith Davis dalam Sastropoetro
kebutuhan dan perencanaan program) telah selesai (1988:16), jenis-jenis partisipasi meliputi:
dikerjakan. Tetapi segi negatifnya adalah a. Pikiran
kecenderungan menjadikan warga negara sebagai b. Tenaga
obyek pembangunan, dimana warga hanya dijadikan c. Pikiran dan tenaga
pelaksanaan pembangunan tanpa didorong untuk d. Keahlian
mengerti dan menyadari permasalahan yang mereka e. Barang dan
hadapi dan tanpa ditimbulkan keinginan untuk f. Uang
mengatasi masalah. Sehingga warga masyarakat tidak Huraerah (2008:117) membagi partisipasi ke
secara emosional terlibat dalam program, yang dalam lima macam, yaitu sebagai berikut:
berakibat kegagalan seringkali tidak dapat dihindari.
1. Patisipasi langsung dalam kegiatan
Sedangkan,,menurut pendapat Tjokroamidjojo bersama secara fisik dan tatap muka.
(dalam syafi’I 2007;104) partisipasi masyarakat dalam 2. Patisipasi dalam bentuk iuran uang atau
pembangunan dibagi atas tiga tahapan, yaitu: barang dalam kegiatan partisipatori, dana
dan sarana sebaiknya datang dari dalam
a. Partisipasi atau keterlibatan dalam proses masyarakat sendiri. Kalaupun terpaksa
penentuan arah, strategi dan kebijakan dari luar hanya bersifat sementara dan
pembangunan yang dilakukan pemerintah. sebagai umpan.
3. Patisipasi dalam bentuk dukungan.
b. Keterlibatan dalam memikul beban dan 4. Patisipasi dalam proses pengambilan
tanggungjawab dalam pelaksanaan kegiatan keputusan.
pembangunan. 5. Patisipasi representative dengan
memberikan kepercayaan dan mandat
c. Keterlibatan dalam memetik dan memanfaatkan
kepada wakil-wakil yang duduk dalam
pembangunan secara berkeadilan.
organisasi atau panitia.
Nelson, Bryant dan White (1982:206)
menyebutkan bahwa keterlibatan kelompok atau Ndraha (1987:103) membagi partisipasi
masyarakat sebagai suatu kesatuan, dapat disebut menjadi 6 bentuk atau tahapan yaitu:
partisipasi kolektif, sedangkan keterlibatan individual
a. Partisipasi dalam/melalui kontak
dalam kegiatan kelompok dapat disebut partisipasi
dengan pihak lain (contact change)
individual. Partisipasi yang dimaksud adalah
sebagai salah satu titik awal
partisipasi vertikal dan partisipasi horizontal
perubahan social.
masyarakat. Disebut partisipasi vertical karena bisa
terjadi dalam kondisi tertentu masyarakat yang terlibat b. Partisipasi dalam
atau mengambil bagian dalam suatu program pihak memperhatikan/menyerap dan
lain, dalam hubungannya dimana masyarakat berada member tanggapan terhadap
pada posisi sebagai bawahan, pengikut atau klien. informasi, baik dalam arti
sedangkan partisipasi horizontal, karena pada suatu menerima, menerima dengan
saat tidak mustahil masyarakat mempunyai syarat, maupun dalam arti
kemampuan untuk berprakarsa, dimana setiap anggota menolaknya.
/ kelompok masyarakat berpartisipasi horizontal satu
dengan yang lain, baik dalam melakukan usaha c. Partisipasi dalam perencanaan
bersama, maupun dalam rangka melakukan kegiatan pembangunan termasuk
dengan pihak lain. Tentu saja partisipasi seperti itu pengambilan keputusan.
merupakan suatu tanda permulaan tumbuhnya
masyarakat yang mampu berkembang secara mandiri. d. Partisipasi dalam pelaksanaan
operasional pembangunan.
Selain itu, menurut Cohen dan Uphoff (1977)
dalam Lokita (2011;5) yang mendefinisikan partisipasi
adalah keterlibatan aktif masyarakat dalam proses
e. Partisipasi dalam menerima, teknologi, keterampilan dan sumber
memelihara dan mengembangan daya. Dengan demikian partisipasi
hasil pembangunan. tersebut memberikan komunikasi saru
arah, dari atas ke bawah dasn hubungan
f. Partisipasi dalam memulai pihak eksternal dan masyarakat bersifat
pembangunan yaitu keterlibatan vertical.
masyarakat dalam menilai sejauh
mana pelaksanaan pembangunan 2. Pendekatan partisipasi aktif yaitu
sesuai dengan rencana dan sejauh memberikan kesempatan kepada
mana hasilnya dapat memenuhi masyarakat untuk berinteraksi secara
kebutuhan masyarakat. lebih intensif dengan para petugas
eksternal, contohnya pelatihan dan
Ndraha (1987:104-105) juga menjelaskan kunjungan.
bahwa partisipasi masyarakat dapat digerakkan
melalui: 3. Pendekatan partisipasi dengan
keterikatan masyarakat atau individu
a. Program pembangunan yang diberikan kesempatan untuk melakukan
dirancang secara sederhana dan pembangunan dan diberikan pilihan
mudah dikelola oleh masyarakat. terikat pada sesuatu kegiatan dan
bertanggung jawab atas kegiatan
b. Organisasi dan lembaga tersebut.
kemasyarakatan yang mampu
menggerakkan dan menyalurkan 4. Pendekatan dengan pertisipasi setempat
aspirasi masyarakat. yaitu pendekatan dengan
mencerminkan kegiatan pembangunan
c. Peningkatan peranan masyarakat atas dasar keputusan yang diambil oleh
dalam pembangunan. masyarakat setempat.
Berdasarkan hasil penelitian Goldmith dan
Blustain berkesimpulan bahwa masyarakat tergelak
untuk berpartisipasi jika: Agar memperbaiki kondisi dan peningkatan
taraf hidup masyarakat, maka usaha untuk dapat
a. Partisipasi itu dilakukan melalui menggerakkan partisipasi masyarakat:
organisasi yang sudah dikenal atau
yang sudah ada di tengah-tengah 1. Disesuaikan dengan kebutuhan
masyarakat yang bersangkutan. masyarakat yang nyata.
b. Partisipasi itu memberikan manfaat 2. Dijadikan stimulasi terhadap
langsung kepada masyarakat yang masyarakat, yang berfungsi mendorong
bersangkutan. timbulnya jawaban (respon) yang
dikehendaki.
c. Manfaat yang diperoleh melalui
partisipasi itu dapat memenuhi 3. Dijadikan motivasi terhadap
kepentingan masyarakat setempat. masyarakat, yang berfungsi
membangkitkan tingkah laku
d. Dalam proses partisipasiitu terjamin (behavior) yang dikehendaki secara
adanya control yang dilakukan oleh berlanjut (Ndraha,1990).
masyarakat. Partisipasi masyarakat
ternyata berkurang jika mereka tidak Berdasarkan hasil penelitian Goldsmith
atau kurang berperan dalam dan Blustain tahun 1980 di Jamaica dalam Ndraha
pengambilan keputusan. (1990), berkesimpulan bahwa masyarakat tergerak
untuk berpartisipasi jika:
3. Pendekatan Partisipasi Masyarakat
1. Partisipasi itu dilakukan melalui organisasi
Menurut Club du Sahel dalam Mikkelsen yang sudah dikenal atau yang sudah ada di
(2003), beberapa pendekatan untuk memajukan tengah-tengah masyarakat.
partisipasi masyarakat yaitu:
2. Partisipasi itu memberikan manfaat
1. Pendekatan pasif, pelatihan dan langsung kepada masyarakat yang
informasi yakni pendekatan yang bersangkutan.
beranggapan bahwa pihak eksterna
lebih menguasai pengetahuan,
3. Manfaat yang diperoleh proses pemabngunan (Iskandar,
melalui partisipasi itu dapat 2002:319).
memenuhi kepentingan
masyarakat setempat. 2. Mengemukakan pendapat atau saran
dalam setiap pertemuan rapat.
4. Dalam proses partisipasi itu Dengan memahami kebutuhan dan
terjamin adanya control yang permasalahn yang dihadapi oleh
dilakukan oleh masyarakat. masyarakat serta kemudian
Partisipasi masyarakat ternyata diungkapkan pada sebuah rapat
berkurang jika mereka tidak pertemuan, maka akan
atau kurang berperanan dalam menghasilkan sebuah ide yang dapat
pengambilan keputusan. menjadi pertimbangan pada proses
perencanaan pembangunan.
4. Bentuk Partisipasi Masyarakat Pendapat masyarakat diharapkan
dapat memberikan manfaat yang
Cohen dan Uphoff (1977) dalam besar bagi pemenuhan kebutuhan
Mulyadi (2011:25) memberikan rumusan partisipasi masyarakat.
masyarakat yang lebih aplikatif dalam bentuk sebagai
participation of decision making, participation in 3. Memberikan data atau informasi
implementation, participation in benefit dan dalam setiap pertemuan dan rapat
participation in evaluation. Bentuk partisipasi yang pembanguan. hal ini, pemerintah
dikemukakan tersebut merupakan bentuk partisipasi merasa tidak berkewajiban untuk
yang lebih nyata terjadi di masyarakat. menyampaikan informasi
penyelenggaraan pemerintahan
a. Participation in decision making kepada masyarakat karena belum
ada peraturan yang mewajibkan hal
Participation in decision making atau tersebut. Usaha pemerintah untuk
partisipasi dalam pengambilang keputusan adalah mewujudkan kemitraan antara
keikutsertaan masyarakat dalam pembuatan keputusan masyarakat dalam pemberian dan
melalui perencanaan pembangunan. Masyarakat penerimaan informasi, dalam hal ini
dilibatkan dalam perumusan atau proses pembuatan tingkat partisipasi masyarakat dalam
keputusan dengan mengemukakan pendapat atau saran memberikan data maupun informasi
dalam menilai suatu program atau kebijakan yang pada setiap pertemuan atau rapat
akan ditetapkan. Adanya reformasi menyebabkan yang diselenggarakan oleh
partisipasi dilaksanakan melalui konsultasi publik dan pemerintah.
dialog publik pada proses penyusunan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). 4. Keikutsertaan masyarakat dalam
proses perumusan atau perumusan
Dalam konteks peran serta masyarakat yang pembuatan keputusan. Dalam proses
bersifat kemitraan, pejabat pembuat keputusan dan tersebut merupakan proses
anggota-anggota masyarakat yang merupakan mitra keikutsertaan masyarakat secara
yang relatif sejajar kedudukannya. Mereka bersama- langsung pada proses pembangunan.
sama membahas masalah, mencari alternatif pemecah
masalah dan pembuat keputusan. b. Participation in
implementation
Keikutsertaan masyarakat dalam
pengambilan keputusan di desa tercermin dari hal- hal Participation in implementation atau
berikut : partisipasi dalam pelaksanaan merupakan
keikutsertaan masyarakat dalam partisipasi
1. Keikutsertaan masyarakat dalam pembangunan yang berwujud kontribusi. Cohen dan
menghadiri rapat perencanaan Uphoff (1977) dalam Mulyadi (2011:34)
pembangunan desa. Salah satu bentuk mengemukakan bahwa partisipasi pembangunan dapat
kontribusi masyarakat desa dalam dilakukan melalui keikutsertaan masyarakat dalam
pembangunan adalah ikut serta dalam memberikan kontribusi guna menunjang pelaksanaan
pembanguan desa ( Musrenbang ). pembangunan yang dapat berwujud sebagai berikut:
Perencanaan pembangunan di desa
dirumuskan melalui Musrenbang. a. Kontribusi dengan tenaga
Keikutsertaan masyarakat dalam hal ini
sesuai dengan kenyataan bahwa Partisipasi dengan tenaga yaitu
kemauan, kemampuan dan luangnya keikutsertaan seseorang atau
waktu berpengaruh terhadap luasnya kelompok masyarakat dengan
partisipasi warga masyarakat dalam terjun langsung dalam pelaksanaan
kegiatan pembangunan. Dalam keikutsertaan tersebut dapat memberikan manfaat
kehidupan sosial keikutsertaan lebih positif bagi pemerintah dan masyarakat.
masyarakat dengan tenaga atau
fisik terlihat pada pekerjaan a. Mengikuti kegiatan pemeliharaan
gotong-royong dalam perbaikan kebershan rumah dan lingkungan
jalan, jembatan, sarana ibadah dan
pendidikan. Partisipasi masyarakat b. Mengikuti kegiatan keagamaan
dengan memberikan kontribusi
berupa tenaga merupakan suatu c. Mengikuti kegiatan pemeliharaan
kegiatan pembangunan yang keamanan lingkungan
dilakukan oleh pemerintah dalam
d. Mengikuti kegiatan kelompok
rangka melibatkan masyarakat
usaha ekonomi pertahanan daerah
secara langsung pada program-
dan untuk meningkatkan
program pembangunan. Kerjasama
perekonomian.
yang terjalin antara masyarakat
dengan pemerintah adalah upaya 4. Partisipasion in evaluation
untuk menggerakkan peran serta
masyarakat lebih perperan aktif Partisipasion in evaluation atau keikutsertaan
dalam kegiatan pembangunan. dalam evaluasi merupakan keikutsertaan masyarakat
dalam mengawasi dan menilai pelaksanaan hasil-
b. Kontribusi dengan uang hasil perencanaan. Masyarakat dapat memberikan
saran dan kritik terhadap pelaksanaan pemerintahan
Kontribusi dengan uang adalah
agar sesuai dengan apa yang telah direncanakan dan
keikutsertaan masyarakat dalam bentuk sumbangan
mencapai hasil yang telah ditetapkan. Sebagaimana
berupa uang. Hal ini biasanya diberikan masyarakat
Cohen dan Uphoff (1977:56-57) yang mengatakan
karena masyarakat tidak dapat berpartsispasi langsung
bahwa masyarakat harus terlibat terhadap
terhadap pembangunan. Peranserta masyarakat yang
penyelenggaraan pembangunan desa, baik yang
besar akan membawa pengaruh yang besar pula
ditentukan oleh lembaga formal maupun informal,
terhadap pembangunan.
secara langsung maupun tidak langsung dari segenap
Kesadaran masyarakat turut terlibat aktivitas politik maupun publik opinion. Suwignjo
dalam memberikan kontribusi berupa uang (1985:110) partisipasi dalam evaluasi bertujuan
menghadapi berbagai kendala antara lain factor untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang
ekonomi, seperti kemiskinan dan minimnya dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah
pendapatan masyarakat. Sehingga masyarakat ditentukan sebelumnya.
beranggapan jangankan untuk memberikan
B. Musyawarah Rencana Pembangunan Desa
sumbangan pembangunan, untuk memenuhi
(Musrenbang Desa)
kebutuhan mereka saja masih sulit untuk dipenuhi.
1. Pengertian Musrenbang Desa
c. Kontribusi dengan bahan (material) Musyawarah Rencana Pembangunan
(Musrenbang) Desa adalah forum musyawarah tahunan
Kontribusi dengan bahan (material) para pemangku kepentingan (stakeholders) desa untuk
merupakan keikutsertaan menyepakati Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP
masyarakat dengan memberikan Desa) tahun anggaran yang direncanakan. Musrenbang
sumbangan berupa bahan-bahan Desa dilakukan setiap bulan januari dengan mengacu
untuk kegiatan pembangunan fisik. pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Peran serta masyarakat pada Desa (RPJM Desa). Setiap desa diamanatkan untuk
dasarnya merupakan kesediaan menyusun dokumen rencana 5 tahunan yaitu RPJM Desa
secara sukarela dari seseorang dan dokumen rencana tahunan yaitu RKP Desa.
untuk membantu kegiatan
pembangunan yang berlangsung Musrenbang adalah forum perencanaan (program)
didaerahnya sesuai dengan yang diselenggarakan oleh lembaga publik, yaitu
kemampuan masing-masing pemerintah desa, bekerjasama dengan warga dan para
dengan demikian wujud dari pemangku kepentingan lainnya. Musrenbang yang
partisipasi masyarakat sangat bermakna akan mampu membangun kesepahaman
banyak bentuknya. tentang kepentingan dan kemajuan desa, dengan cara
memotret potendi dan sumber-dumber pembangunan
c. Partisipasion in benefit yang tersedia baik dari dalam maupun luar desa.

Partisipasion in benefit atau partisipasi dalam Pembangunan tidak dapat berjalan maju apabila
kemanfaatan merupakan wujud peran dimana dalam salah satu dari tiga komponen tata pemerintahan
(pemerintah, masyarakat dan swasta) tidak berperan atau
berfungsi, karena itu Musrenbang juga merupakan forum kecamatan untuk menjadi kegiatan
pendidikan warga agar menjadi bagian aktif dari tata pemerintah daerah dan dibiayai melalui
pemerintahan dan pembangunan (Buku Panduan APBD kabupaten/kota atau APBD
Penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan provinsi;
Pembangunan Desa ) .
2. Menyepakati Tim Delegasi desa yang akan
B.Dasar Hukum Musrenbang memaparkan persoalan daerah yang ada di desanya
pada forum Musrenbang kecamatan untuk
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 penyusunan program pemerintah daerah/SKPD
tentang Pemerintah Daerah merupakan kerangka dasar tahun berikutnya.
otonomi daerah yang salah satunya mengamanatkan
pelaksanaan perencanaan pembangunan dari bawah D.Partisipasi Masyarakat Dalam Musrenbang Desa
secara partisipatif. Paying hukum untuk pelaksanaan
Musrenbang diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Konsep Musyawarah menunjukkan
Tahun 2004 tentang system perencanaan pembangunan bahwa forum musrenbang bersifat partisipatif dan
nasional, yang secara teknis pelaksanaannya diatur dialogis. Musyawarah adalah istilah sebenarnya
dengan Surat Edaran Bersama (SEB) Menteri Negara mempunyai arti yang jelas merupakan forum untuk
Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas merembugkan sesuatu dan berakhir pada pengambilan
dan Menteri Dalam Negeri Tentang Petunjuk Teknis kesepakatan atau pengambilan keputusan bersama,
Penyelenggaraan Musrenbang yang terbit setiap tahun. bukan seminar atau sosialisasi informasi.
Untuk Musrenbang desa, kemudian diterbitkan Proses Musrenbang jangan sampai
Permendagri Nomor 66 Tahun 2007 tenteng perenanaan disusun sebagai suatu acara seremonial yang separuh
desa yang memuat petunjuk teknis penyelenggaraan atau sebagian besar dadri waktunya di isi dengan
Musrenbang untuk menyusun Rencana Pembangunan sambutan-sambutan atau pidato-pidato. Inti
Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) 5 tahunan dan Musrenbang adalah partisipasi aktif warga.
Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP Desa) tahunan. Musrenbang desa adalah forum dialogis antara
pemerintah desa dengan pemangku kepentingan
Rencana dan penganggaran merupakan lainnya untuk mendiskusikan atau menyepakati
suatu kesatuan konsep dan proses yang tidak program pembangunan yang dapat memajukan
terpisahkan. Rencana pembangunan tidak dapat dilankan keadaan desa. Dalam Musrenbang desa, pemerintah
tanpa anggaran dan sumber pembiayaannya. Di tingkat desa dan berbagai komponen warga bekerjasama
desa disusun dokumen anggaran yang disebut Anggaran memikirkan cara memajukan desanya melalui
Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa). Paying program pembangunan desa.
hokum yang digunakan adalah UU Nomor 33 Tahun
2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah METODE PENELITIAN
Pusat dan Pemerintah Daerah, PP Nomor 58 Tahun 2005 A. Jenis Penelitian
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, serta
Permendagri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Keuangan Penelitian ini termasuk dalam penelitian
Desa. deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif.
Menurut usman, Husairi dan akbar (2009:4) penelitian
C. Tujuan Musrenbang Desa deskriptif adalah mendeskripsikan secara sistematis,
factual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat
Tujuan Musrenbang Desa adalah : populasi tertentu sehingga penelitian deskriptif ini
dapat memberikan gambaran secara nyata tentang
1. Menyepakati prioritas kebutuhan/masalah dan fakta-fakta pada lokasi penelitian yang menghasilkan
kegiatan desa yang akan menjadi bagan penyusunan data deskrptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
Rencana Kerja Pembangunan Desa dengan orang-orang dan perilaku yang diamati
pemilahan sebagai berikut: (mardalis,2009:4).
a. Prioritas kegiatan desa yang akan Pendekatan deskriptif kualitatif ini dipilih
dilaksanakan oleh dessa sendiri dan
diharapkan mampu memberikan gambaran yang jelas
dibiayai melalui dana swadaya
tentang fenomena yang terjadi di lapangan
desa/masyarakat.
berdasarkan focus penelitian yang dilakukan yaitu
b. Prioritas kegiatan desa yang akan tentang partisipasi masyarakat dalam pembangunan
desa pada program Japordes.
dilaksanakan oleh dessa sendiri dan
dibiayai melalui Alokasi Dana Desa
B. Fokus Penelitian
(ADD) yang berasal dari APBD Moleong (2000:62) penetapan focus penelitian
kabupaten/kota atau sumber dana lain; berfungsi untuk memenuhi kriteria inklusi-inklusi
c. Prioritas masalah daerah yang ada di desa dalam menyaring informasi yang masuk dan keluar.
Dalam sebuah penelitian diperlukan adanya focus
yang akan diusulkan melalui Musrenbang
penelitian supaya tedaspat batasan-batasan informasi adalah dengan bercakap-cakap secara tatap muka
yang diperoleh di lapangan sehingga tidak terjadi (Afifudin dan Saebani, 2009:131). Dalam penelitian
kesalahan dalam mencari data. Focus penelitian dalam ini, peneliti menggunakan wawancara terstruktur,
penelitian ini adalah pada pembangunan jalan poros yaitu wawancara yang pertanyaan-pertanyaannya telah
desa pada program Japordes dengan sub focus disiapkan, seperti menggunakan pedoman wawancara
penelitian sebagai berikut: pengambilan keputusan, (Afifudin dan Saebani, 2009:133). Penggunaan
pelaksanaan kegiatan, kemanfaatan, dan focus pada wawancara terstruktur didasari oleh keinginan peneliti
evalusi program. untuk fokus pada pertanyaan yang relevan dengan
penelitian, sehingga pertanyaan yang diajukan kepada
C. Lokasi Penelitian informan akan lebih sistematis.
Lokasi atau tempat penelitian merupakan 2. Dokumentasi
tempat yang menjadi obyek penelitian yang bertujuan Metode dokumentasi yaitu teknik pengumpulan
untuk memperoleh data sebagai bahan kelengkapan data dan informasi melalui pencarian dan penemuan
dalam penyusunan laporan penelitian. Penelitian ini bukti-bukti yang berasal dari sumber non-manusia
dilakukan di Desa Tunggungjagir Kecamatan Mantup (Afifudin dan Saebani, 2009:141). Bentuk dari
Kabupaten Lamongan. Alasan pemilihan tempat dokumentasi yaitu, catatan-catatan, transkrip arsip,
penelitian adalah desa ini adalah desa yang potensial dokumen pemerintah. Teknik ini digunakan untuk
terutama karena alasan banyak ditemukan sector melengkapi data yang diperoleh dari teknik
ekonomi produktif berupa sarang walet. Namun sektor pengumpulan data yang lain.
tersebut tidak akan berkembang dengan baik jika tidak 3. Observasi
didukung dengan fasilitas yang memadai. Merupakan teknik pengumpulan data untuk
mengadakan pengamatan secara langsung terhadap
D. Sumber Data subyek penelitian. Jenis observasi yang digunakan
Dalam suatu penelitian diperlukan data-data oleh peneliti yaitu observasi partisipasi pasif. Yang
yang digunakan untuk menjawab pertanyaan- dimaksud dengan observasi partisipasi pasif menurut
pertanyaan yang ada dalam penelitian. Sugiyono (2008:64) yaitu peneliti datang di tempat
kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat
Data-data dalam penelitian ini diperoleh dalam kegiatan tersebut. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan dua sumber data yaitu: melakukan observasi Di Desa Tunggunjagir
Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan tentang
1. Sumber data primer
perencanaan pembangunan Jalan Poros Desa
Sumber data primer adalah data yang
(Japordes).
diperoleh langsung dari subjek penelitian
4. Studi kepustakaan
yang dilakukan melalui hasil angket dan
Teknik ini termasuk teknik pengumpulan data
wawancara selama penelitian berlangsung.
sekunder yang dilakukan dengan cara studi
Data primer dalam penelitian ini diperoleh
kepustakaan, yang dilakukan dengan cara meneliti
dari Kepala Desa Tunggunjagir, sekertaris
laporan-laporan, dokumen-dokumen, catatan-catatan,
desa, PKK, dan masyarakat Desa
yang dapat menunjang perolehan data secara
Tunggungjagir.
komprehensif sesuai dengan fokus penelitian, serta
2. Sumber data sekunder literature-literatur terkait dengan Partisipasi
Sumber data sekunder adalah data masyarakat dan perencanaan pembangunan Jalan
pelengkap atau penunjang dari data primer Poros Desa (Japordes).
yang dikumpulkan dari data yang sesuai dan F. Teknik Analisis Data
mendukung dalam penelitian ini. Data Menurut Bogdan, analisis data adalah proses
sekunder diperoleh dari teknik wawancara, menyusun data yang telah dikumpulkan secara
dokumentasi, arsip-arsip, literature dan buku sistematis, sehingga lebih mudah dipahami (dalam
yang telah tersusun dalam arsip. Sugiono, 2012b:244).

E. Teknik Pengumpulan Data HASIL DAN PEMBAHASAN


Untuk mengumpulkan dan memperoleh data A. Hasil Penelitian
yang valid, diperlukan data yang lengkap, akurat, 1. Deskripsi Lokasi
sesuai dengan keadaan di lapangan, sehingga Desa Tunggunjagir terletak di wilayah
diperlukan teknik yang tepat untuk mendapatkan Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan yang
informasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan sebagaian besar penggunaan lahan di Desa
untuk memperoleh data-data dalam penelitian ini Tunggunjagir adalah untuk pertanian sawah dan masih
adalah: terdapat kawasan hutan. Terdapat waduk sebagai
1. Wawancara tadah hujan di Desa ini, tinggi desa ini sekitar 75 m
Wawancara adalah metode pengambilan data dari permukaan laut. Desa Tunggunjagir mempunyai
dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang luas wilayah 15.486 Ha.
yang menjadi informan atau responden. Caranya Batas – batas wilayah Desa Tunggunjagir
adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Desa Maor anggota kepolisian yang bertugas di
Sebelah Timur : Desa Sumberdono Polsek Tikung, tanggal 20 Juni 2015).
Sebelah Selatan : Hutan Hal tersebut juga didukung dengan pernyataan
Sebelah Barat : Desa Sukobendu Bapak Karmaun yang berprofesi sebagai petani adalah
Desa Tunggunjagir terletak 3km dari Desa atau sebagai berikut :
Kelurahan terjauh, 11km dari Ibu Kota Kecamatan, “Japordes perlu dibangun terutama kulo
22km dari Ibukota Kabupaten, dan 80km dari Ibukota sing dados petani ewet nek pun jalane
Propinsi Jawa Timur. Luas wilayah Desa rusak. Soale nek wes udan dalan e akeh
Tunggunjagir terdiri dari permukiman 204,135 Ha, linet dadi nek liwat kudu ngati-ati.
sawah pasang surut 3.605 Ha, serta sawah tadah hujan Selain iku, jalan sing apik
2.435Ha. nggampangne petani ngusungi panen
Berdasarkan data administrasi pemerintahan dadi isok minimno biaya gawe usung-
Desa Tunggunjagir tahun 2014 jumlah penduduk Desa usung. (Wawancara dengan Bapak
Tunggunjagir adalah sebagai berikut: Karmaun selaku warga Desa
Jumlah penduduk : 5.151 jiwa Tunggunjagir yang berprofesi sebagai
Jumlah Kepala Keluarga (KK) : 1.181 KK petani, tanggal 20 Juni 2015).
Jumlah penduduk laki – laki : 2.378 jiwa Berikut adalah terjemahan penulis
Jumlah penduduk perempuan : 2.773 jiwa dari pernyataan diatas:
Berdasarkan observasi peneliti, kondisi jalan di “Japordes sangat penting bagi saya
Desa Tunggunjagir memang perlu dilakukan terutama saya sebagai petani. Apabila
perbaikan mengingat kondisi jalan yang sudah tidak jalan poros desa baik maka petani akan
layak untuk dilewati. Apabila kondisi jalan bagus mudah dalam mengambil dan menjual
maka dapat memudahkan masyarakat dalam hasil panen serta meminimalisir biaya
melakukan kegiatan sehari-hari. angkut (Wawancara dengan Bapak
Selain itu pernyataan tersebut juga didukung Karmaun selaku warga Desa
oleh beberapa pendapat masyarakat yang mempunyai Tunggunjagir yang berprofesi sebagai
profesi pekerjaan berbeda-beda dari hasil wawancara petani, tanggal 20 Juni 2015).
peneliti di Desa Tunggun jagir sebagai berikut: Berdasarkan fakta dari beberapa pernyataan
“ Pembangunan di Desa Tunggunjagir masyarakat diatas menegaskan bahwa jalan menjadi
memang seharusnya dilakukan dari prioritas utama untuk kemajuan Desa Tunggunjagir
dulu karena jalan rusak dapat terlebih masyarakat di Desa Tunggunjagir
menghambat aktifitas. Saya sebagai membutuhkan akses jalan tersebut. Oleh karena itu,
masyarakat Desa Tunggunjagir jalan poros desa perlu untuk dilakukan perbaikan
berprofesi sebagai guru dan tuntutan untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan
saya yaitu datang ke sekolah tepat aktifitasnya. Kegiatan pembangunan Japordes tersebut
waktu. Dengan kondisi jalan yang rusak merupakan program yang dicanangkan oleh aparatur
tersebut menjadi masalah karena saya pemerintah desa berdasarkan aspirasi masyarakat.
harus berhati-hati ketika melewati jalan
yang rusak dan berlubang agar tidak 2. Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan
terjadi kecelakaan.”(Wawancara dengan Pembangunan Desa Melalui Musrenbang
Ibu Ulfa selaku guru TK Tunas Desa Tunggunjagir Kecamatan Mantup
Harapan di Desa Tunggunjagir, tanggal Kabupaten Lamongan adalah desa yang pada saat ini
20 Juni 2015)” kondisi ekonomi sosial masyarakatnya masih kurang
Hal serupa juga diungkapkan oleh Bapak bagus. Kondisi infrastruktur yang ada di Desa
Sukirno selaku warga Desa Tunggunjagir yang Tunggunjagir juga masih buruk terutama kondisi jalan
berprofesi sebagai polisi adalah sebagai berikut: desa. Belum memadai dan layaknya jalan Desa
“Keputusan pemerintah sangat tepat Tunggunjagir yang menjadi jalan penghubung antar
apabila mengambil kebijakan untuk dusun menjadi masalah yang sangat penting.
membangun Japordes karena Japordes Dalam kaitannya, berikut ini akan
memang penting untuk dilakukan dirumuskan tentang partisipasi masyarakt
pembangunan melihat kondisi jalan dalam perencanaan pembangunan desa
yang sudah sangat rusak. Apalagi menurut pendapat Cohen dan Uphoff (1977)
profesi saya sebagai polisi jadi dituntut dalam Mulyadi (2011:25) memberikan
untuk siap siaga sedangkan jarak dari rumusan partisipasi masyarakat yang lebih
kantor ke rumah cukup jauh apalagi aplikatif dalam bentuk – bentuk partisipasi
akses jalan satu-satunya harus melewati sebagai berikut:
jalan poros desa, sehingga banyak a). Partisipasi Masyarakat Desa Tunggunjagir
waktu terbuang sia-sia untuk melewati dalam Perencanaan Pembangunan Japordes
jalan tersebut.”(Wawancara dengan (Participatoin in Decision Making)
Bapak Sukirno selaku warga Desa Tahapan program pembangunan Japordes Desa
Tunggunjagir yang berprofesi sebagai Tunggunjagir yaitu melalui Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Desa (Musrenbang) dan Program Pembangunan Japordes Desa Tunggunjagir
Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri melibatkan aparatur pemerintahan desa dan seluruh
dapat berjalan dengan lancar dengan melibatkan masyarakat Desa Tunggunjagir. Selain itu,
partisipasi masyarakat Desa Tunggunjagir. pembangunan Japordes juga membawa manfaat secara
Masyarakat terlibat secara langsung mulai dari tahap langsung bagi anggota masyarakat. Kelompok yang
perencanaan hingga tahap evaluasi. mendapatkan manfaat secara langsung adalah
Perencanaan yang matang sangat diperlukan masyarakat yang sebagaian besar berprofesi sebagai
agar pembangunan dapat berjalan dengan lancar, petani.
efektif dan efisien oleh karena itu peranan masyarakat Untuk menjaga Japordes agar tetap baik maka
dalam perencanaan pembangunan Japordes sangat perlu adanya pemeliharaan. Pemeliharaan tersebut
diperlukan. Perencanann pembangunan Japordes antara lain :
disusun berdasarkan hasil rembug desa yang diikuti a. Menampung informasi dari masyarakat untuk
oleh semua perangkat desa dan seluruh masyarakat mengetahui kerusakan jalan.
Desa Tunggunjagir. Setelah melakukan sosialisasi b. Membuat anggaran dana operasional.
tahap selanjutnya adalah pelaksanaan Musrenbang c. Mengadakan perbaikan apabila ada kerusakan
desa. Musyawarah pembangunan Japordes Desa jalan.
Tunggunjagir dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu Mekanisme pendanaan dalam operasi
Musyawarah Desa 1, Musyawarah Desa II, dan pemeliharaan dapat diperoleh cara sebagai berikut :
Musyawarah Desa III. a. Bantuan dari anggaran Pendapatan dan Belanja
b). Partisipasi Masyarakat Desa Tunggunjagir dalam Desa (APBDes).
Pelaksanaan Pembangunan Japordes (Participation in b. Mencari sumber dana atau bantuan dari pihak lain
Implementation) seperti perusahaan – perusahaan.
Pelaksanaan pembangunan Desa Tunggunjagir c.Dana sukarela dari masyarakat dalam pemanfaatan.
dapat berjalan dengan lancar karena adanya partisipasi Japordes dinilai banyak membawa manfaat bagi
yang melibatkan masyarakat dalam pelaksanaanya. masyarakat Desa Tunggunjagir oleh sebab itu perlu
Karena partisipasi masyarakat sangat berpengaruh adanya pemeliharaan agar jalan tidak rusak lagi.
dalam proses pembangunan Japordes. Upaya pemeliharaan jalan dapat dilakukan dengan
Partisipasi masyarakat sangat diperlukan agar cara pemeliharaan lingkungan serta sedini mungkin
proses pembangunan dapat berjalan dengan lancar memperbaiki jalan yang rusak agar kerusakan tidak
karena tanpa adanya partisipasi masyarakat maka bertambah parah.
proses pembangunan akan mengalami hambatan. d). Partisipasi Masyarakat dalam Evaluasi
Peneliti melaporkan hasil wawancara dengan Pembangunan (Participation in Evaluation)
masyarakat Desa Tunggunjagir. Evalusi dilakukan untuk mengetahui
Bentuk partisipasi masyarakat dalam kekurangan dari pelaksanaan pembangunan Japordes
pembangunan Japordes adalah sebagai berikut : yang perlu diperbaiki. Tahap evaluasi dilakukan di
1). Partisipasi masyarakat Desa Tunggunjagir dalam dalam musyawarah desa, hingga kini baru sekali
Bentuk Tenaga dilakukan evaluasi terhadap pembangunan Japordes di
Bentuk sumbangan yang diberikan masyarakat Desa Tunggunjagir. Selain itu, evaluasi juga dilakukan
Desa Tunggunjagir dalam pelaksanaan pembangunan melalui kerja bakti untuk menjaga lingkungan.
Japordes Desa Tunggunjagir yaitu dalam bentuk
tenaga. Masyarakat Desa Tunggunjagir bergotong– B. Pembahasan
royong dalam membangun Japordes dengan sukarela. Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan
2). Partisipasi Masyarakat Desa Tunggunjagir dalam Pembangunan Desa Melalui Musrenbang
Bentuk uang. Berdasarkan hasil penelitian yang dijelaskan diatas
Pembangunan Japordes tidak terlepas dengan diketahui bahwa partisipasi masyarakat Desa
adanya uang, meskipun tidak semua masyarakat Tunggunjagir dalam pembangunan Japordes telah
memberikan bantuan berupa uang. melalui beberapa tahap yaitu Tahap Perencanaan
3). Partisipasi Masyarakat dalam Bentuk Bahan (Participation in Decision Making), Tahap
(Material) Pelaksanaan (Participation in Implementation),
Partisipasi masyarakat Desa Tunggunjagir Tahap Pemanfaatan ( Participation in Benefit), dan
dalam pembangunan Japordes juga diwujudkan dalam Tahap Evaluasi (Participation in Evaluation).
bentuk material atau bahan. Masyarakat memberikan Suatu keberhasilan pembangunan membutuhkan
bantuan material berupa pasir atau batu bahkan kerjasama antara pihak yang terkait dengan
banyak masyarakat yang memberikan bantuan berupa seluruh anggota masyarakat. Berdasarkan hal
makanan ketika proses pembangunan Japordes tersebut, pihak pemerintah Desa Tunggunjagir
berlangsung. Masyarakat melakukan hal ini tanpa ada serta seluruh anggota masyarakat merupakan
paksaan dari pihak manapun tetapi masyarakat sadar tolak ukur keberhasilan pembangunan Japordes.
dengan asas gotong-royong untuk mewujudkan Pemerintah Desa Tunggunjagir dalam
pembangunan. menyelenggarakan pembangunan Japordes selalu
c). Partisipasi Masyarakat dalam Bentuk Kemanfaatan melibatkan partisipasi aktif seluruh anggota
Desa Tunggunjagir (Participation in Benefit) masyarakat Desa Tunggunjagir dengan mengadakan
musyawarah untuk mendengarkan aspirasi 2. Partisipasi masyarakat Desa
masyarakat. Keikutsertaan masyarakat dalam Tunggunjagir pada tahap pelaksanaan
mengikuti Musrenbang merupakan bukti bahwa (Participation in Implementation) dalam tahap
masyarakat mendukung program pembanguann pelaksanaan pembangunan Japordes di Desa
Japordes di Desa Tunggunjagir. Dengan adanya Tunggunjagir dapat dikatakan sangat baik. Pada
keterlibatan masyarakat maka masyarakat akan Tahap Pelaksanaan pembangunan jalan Desa
memahami pentingnya partisipasi dalam Tunggunjagir terdapat tiga bentuk partisipasi
pembangunan Japordes. Oleh karena itu, dapat dilihat masyarakat Desa Tunggunjagir sebagai berikut:
data partisipasi masyarakat Desa Tunggunjagir dari a. Partisipasi masyarakat Desa Tunggunjagir dalam
berbagai bentuk partisipasi adalah sebagai berikut : bentuk tenaga
Masyarakat Desa Tunggunjagir berpartisipasi
Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan menyumbangkan tenaga sesuai dengan
Pembangunan Desa Melalui Musrenbang kemampuan masing-masing dalam
Berdasarkan hasil penelitian yang dijelaskan pembangunan Japordes di Desa Tunggunjagir.
diatas diketahui bahwa partisipasi masyarakat Desa Masyarakat Desa Tunggunjagir sangat aktif
Tunggunjagir dalam pembangunan Japordes telah dalam memberikan berupa tenaga. Keaktifan
melalui beberapa tahap yaitu Tahap Perencanaan masyarakat tersebut dinilai dengan memberikan
(Participation in Decision Making), Tahap ongkos kerja.
Pelaksanaan (Participation in Implementation), Tahap b. Partisipasi masyarakat Desa Tunggunjagir dalam
Pemanfaatan ( Participation in Benefit), dan Tahap bentuk uang
Evaluasi (Participation in Evaluation). Masyarakat Desa Tunggunjagir berpartisipasi
Suatu keberhasilan pembangunan menyumbangkan uang karena keterbatasan
membutuhkan kerjasama antara pihak yang terkait waktu tidak bisa menyumbangkan partisipasi
dengan seluruh anggota masyarakat. Berdasarkan hal dalam bentuk tenaga. Partisipasi ini dilakukan
tersebut, pihak pemerintah Desa Tunggunjagir serta masyarakat Desa Tunggunjagir dengan sukarela.
seluruh anggota masyarakat merupakan tolak ukur Dana tersebut digunakan uuntuk operasional dan
keberhasilan pembangunan Japordes. pemeliharaan jalan secara rutin dan berkala di
Pemerintah Desa Tunggunjagir dalam Desa Tunggunjagir
menyelenggarakan pembangunan Japordes selalu c. Partisipasi masyarakat Desa Tunggunjagir dalam
melibatkan partisipasi aktif seluruh anggota bentuk bahan (material)
masyarakat Desa Tunggunjagir dengan mengadakan Masyarakat Desa Tunggunjagir berpartisipasi
musyawarah untuk mendengarkan aspirasi menyumbangkan bahan ini dalam bentuk
masyarakat. Keikutsertaan masyarakat dalam sumbangan berupa pasir dan batu serta makanan
mengikuti Musrenbang merupakan bukti bahwa yang dibeikan kepada para pekerja secara
masyarakat mendukung program pembanguann sukarela berdasarkan kemampuan.
Japordes di Desa Tunggunjagir. Dengan adanya Sumbangan tersebut diberikan oleh masyarakat
keterlibatan masyarakat maka masyarakat akan atas dasar rasa kekeluargaan dan gotong-royong
memahami pentingnya partisipasi dalam dalam pembangunan Japordes.
pembangunan Japordes. 3. Partisipasi masyarakat Desa Tunggunjagir pada
tahap pemanfaatan (Partisipation in Benefit)
PENUTUP dalam tahap ini pada pembangunan Japordes
A. Kesimpulan adalah baik. Masyarakat Desa Tunggunjagir
Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan berupaya menjaga agar manfaat dari adanya
berkaitan dengan partisipasi masyarakat Desa jalan Desa Tunggunjagir ini dapat dirasakan
Tunggunjagir dalam pembangunan Japordes Desa untuk bersama. Dalam mewujudkan hal itu
Tunggunjagir, maka dapat disimpulkan beberapa hal masyarakat Desa Tunggunjagir berpartisipasi
antara lain sebagai berikut: dalam kegiatan pemeliharaan lingkungan untuk
1. Partisipasi masyarakat Desa Tunggunjagir pada menjaga dari kerusakan dan kerja bakti
tahap perencanaan (Participation in Decision memelihara jalan Desa Tunggunjagir.
Making) dalam pembangunan jalan Desa 4. Partisipasi masyarakat Desa Tunggunjagir pada
Tunggunjagir di dalam Musyawarah Desa tahap evaluasi ( Partisipation in Evaluation)
untuk merumuskan perencanaan pembangunan dalam tahap ini pembangunan Japordes di Desa
jalan Desa Tunggunjagir. Tingkat kehadiran Tunggunjagir adalah baik. Masyarakat Desa
masyarakat dalam mengikuti kegiatan Tunggunjagir berpartisipasi dalam “ Rapat
musyawarah yang diselenggarakan oleh Evaluasi Pembangunan Japordes di Desa
Pemerintah Desa sangat tinggi. Serta Tunggunjagir secara aktif. Melalui perwakilan
antusiasme masyarakat dalam menyampaikan yang telah ditunjuk masyarakat Desa
pendapat untuk pembangunan Japordes juga Tunggunjagir berupaya untuk memberikan kritik
sangat tinggi dan saran mereka dalam Pembangunan Japordes.
B. Saran Subur Jaya, Desa Cihereng, Kecamatan Dramaga,
Berdasarkan hasil penelitian yang Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Skripsi. Bogor.
telah dilaksanakan berkaitan dengan partisipasi
masyarakat Desa Tunggunjagir dalam pembangunan Arimbi. (1993). Peran Serta Masyarakat dalam
Japordes di Desa Tunggunjagir, maka terdapat Pengelolaan Lingkungan, WALHI, Jakarta.
beberapa saran sebagai berikut:
1. Partisipasi masyarakat Desa Tunggunjagir dalam Bryan, Caroline. & Louise G White. 1982. Managing
tahap perencanaan pembangunan jalan Desa Development inThirtd Word. Colorado: Westview Press,
Tunggunjagir supaya lebih ditingkatkan agar Boulder.
mampu menyerap lebih banyak aspirasi
masyarakat sehingga perencanaan pembangunan Buku Panduan Penyelenggaraan Musyawarah
jalan Desa Tunggunjagir yang akan datang Perencanaan Pembangunan Desa tahun 2014
menjadi lebih matang.
Cohen, Uphoof dalam Soepomo. 1992. Pembangunan
2. Pada fenomena pemberian uang saku yang
Masyarakat. Jakarta: CV. Karyako.
diberikan oleh aparat pemerintah desa
diharapkan mampu untuk memberikan Febriana YD.2008. Partisipasi Masyarakat dalam
kontribusi bukan hanya sekedar memaksa Program Cprporate Socila Responsibiliti “Kampung
masyarakat untuk menghadiri sebuah rapat, Siaga Indosat” (SStudi Kasus: RW 04, Kelurahan
tujuan dari pemberian uang hanya untuk Manggarai, Kecamatan Tebet, Jakarta selatan.
memotivasi masyarakat dan sebagai uang
pengganti waktu yang telah dluangkan untuk Huraerah, Abu. (2008). Pengorganisasian, Pengembangan
mengikuti rapat ”uang lelah”. Masyarakat Model dan Strategi Pembangunan Berbasis
3. Partisipasi masyarakat Desa Tunggunjagir dalam Masyarakat. Bandung: Humaniora.
tahap evaluasi pembangunan jalan Desa
Tunggunjagir harus diupayakan lebih,yaitu Mardikanto, Totok dan Poerwoko Soebianto.2012.
dengan menentukan jadwal pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat dalam Perspektif Kebijakan
musyawarah perbaikan sesering mungkin. Publik, Bandung: Alfabeta.
Evaluasi ini yang lebih sering ini diharapkan
dapat memberikan penilaian tentang apa saja Mikkelsen, Britha. (2001). Metode Penelitian
yang masih kurang dalam evaluasi tersebut Partispatoris dan Upaya-Upaya Pemberdayaan, Jakarta :
sehingga dapat ditinjau ulang agar tidak terjadi Yayasan Obor Indonesia.
kerusakan yang parah.
4. Meningkatkan koordinasi antara pemerintah Moleong, Lexy, J. 2000. Metode Penelitian. Jakarta:
Desa Tunggunjagir dengan seluruh masyarakat Ghalia Indonesia.
Desa Tunggunjagir agar mampu menumbuhkan
pemahaman dan kesamaan tujuan di antara Ndraha, Taliziduhu. 1987. Pembangunan Masyarakat:
kedua belah pihak tersebut. Aparat Desa Mempersiapkan Masyarakat Tinggal Landas. Jakarta:
Tunggunjagir dan pihak terkait lainnya harus Bina Aksara
lebih aktif dalam melakukan sosialisasi dengan
cara turun ke lapangan langsung agar Pusic, Adi, Isbandi Rukminto.2001. Pemberdayaan,
mengetahui apa yang dibutuhkan untuk Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas.
kepentingan masyarakat Desa Tunggunjagir dan Jakarta: Lembaga Penelitian FE-UI.
dapat lebih meningkatkan partisipasi masyarakat Sastropoetro, RA. Santoso,1988, Partisipasi, komunikasi,
Desa Tunggunjagir dalam pembangunan- Persuasi, dan Disiplin dalam Pembangunan, Penerbit
pembangunan yang akan dilaksnakan tanpa Alumni, Bandung
menunggu adanya pengaduan yang disampaikan
oleh masyarakat. Slamet, Y.1994. Pembangunan Masyarakat Berwawasan
Partisipasi. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

DAFTAR PUSTAKA Sugiono.2012b. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif


A. Buku dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.
Adisasmita, Raharjdo.(2006). Membangun Desa Sunarti, 2003, Partisipasi Masyarakat dalam
Partisipatif. Makasar : Graha Ilmu Arikunto. Pembangunan Perumahan secara Kelompok JurnalTata
Loka, Semarang: Planoligi UNDIP.
Afifudin & Saebani, B.A. 2009. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung: CV Pustaka Setia. Suwignjo, 1985. Administrasi Pembangunan Desa dan
Sumber-sumber Pendapatan Desa. Yogyakarta; Penerbit
Ajiswarman. 1996. Partisipasi Perantau Minang dalam Ghalia Indonesia.
Pembangunan Pedesaan (Studi Kasus: Kelompok Tani
Tamarli.1994. Partisipasi Petani dalam Penyuluhan dan
Penerapan Program Supra Insus. Tesis. Bogor.

Tjokroamidjojo, Bintoro. 1995. Manajemen


Pembangunan. Jakarta: Gunung Agung.

Usman, Husain & Akbar, Purnomo


Setiadi,2006.Metodologi Penelitan Sosial. Jakarta: Bumi
Aksara.

Wicaksono MA. 2010. Analis Tingkat Partisipasi Warga


Dalam Tanggungjawab Sosial Perusahaan (Studi Kasus:
PT Isuzu Astra Motor Indonesia Assy Plant Pondok
Ungu). Skripsi. Bogor.

B. Arsip
Daftar Isian Profil Desa/Kelurahan Kabupaten Lamongan
Tahun 2014
Peraturan Desa Tunggunjagir Kecamatan Mantup
Kabupaten Lamongan Nomor 1 Tahun 2014 Tentang
APBDes Tahun Anggaran 2014
Daftar Hasil Musrenbang Desa Tahun 2013 Usulan
Rencana Kegiatan Pembangunan Desa Tahun 2014 Desa
Tunggunjagir Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan
Daftar Hadir Rapat Musrenbangdes Desa Tunggunjagir
Tahun 2013-2014

Anda mungkin juga menyukai