Anda di halaman 1dari 15

Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 1, Februari 2019, hlm 1-15 ISSN: 2442-3777 (cetak)

Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM


PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI DESA TIMORENG PANUA
KECAMATAN PANCA RIJANG KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

Adam Latif1), Irwan2), Muhammad Rusdi3),


Ahmad Mustanir 4), Muh Sutrisno 5)
1) 2) 4)
Dosen Ilmu Pemerintahan STISIP Muhammadiyah Rappang
3)
Dosen Ilmu Administrasi Negara STISIP Muhammadiyah Rappang
5)
Mahasiswa Ilmu Pemerintahan STISIP Muhammadiyah Rappang
e-mail: adamlatifsaja2017@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mengetahui partisipasi masyarakat dan pembangunan


infrastruktur. Serta untuk mengetahui partisipasi masyarakat terhadap
pembangunan infrastruktur di Desa Timoreng Panua Kecamatan Panca Rijang
Kabupaten Sidenreng Rappang. Populasi penelitian adalah pegawai di Kantor
Desa Timoreng Panua Kecamatan Panca Rijang Kabupaten Sidenreng Rappang
yang berjumlah 8 orang dan seluruh Kepala Keluarga 765 orang. Jadi total
populasi 773 Orang. Pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel acak
dengan jumlah responden 77 Orang. Tekhnik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan kuisioner. Data yang
terkumpul kemudian digunakan cara teknik analisis kuantitatif dengan tabel
frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Partisipasi masyarakat di Desa
Timoreng Panua Kecamatan Panca Rijang Kabupaten Sidenreng Rappang
dikategorikan baik dengan persentase 78,65%. Indikator yang mempunyai nilai
tertinggi adalah partisipasi masyarakat dalam mengikuti rapat Musrenbang
(Partisipasi dalam Proses Pembuatan Keputusan). Pembangunan infrastruktur di
Desa Timoreng Panua Kecamatan Panca Rijang Kabupaten Sidenreng Rappang
dikategorikan baik dengan persentase 82,42%. Indikator yang mempunyai nilai
tertinggi adalah Pembangunan jalan tani (Infrastruktur Aksebilitas). Partisipasi
masyarakat terhadap pembangunan infrastruktur di Desa Timoreng Panua
Kecamatan Panca Rijang Kabupaten Sidenreng Rappang dikategorikan sangat
baik dengan nilai persentase 80,25%

Kata Kunci: Partisipasi, Partisipasi Masyarakat, Pembangunan Infrastruktur

A. PENDAHULUAN sehingga pihaknya dapat menikmati


Partisipasi memiliki maksud mamfaat dari kebijakan, yang dibuat
dasar menjadi instrumen yang pihak pemerintah. Namun jika kita
memberikan peluang yang besar bagi melihat ke belakang, bahwa mulai dari
masyarakat untuk dapat berkembang tahap perencanaan pembangunan yang
sesuai dengan potensinya, terlibat aktif menggunakan pola berjenjang dari
dalam penyelenggaraan pemerintahan, bawah ke atas (Bottom-Up) ternyata

Halaman|1
Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 1, Februari 2019, hlm 1-15 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

tidak banyak menjanjikan aspirasi pada tahun 2017 adalah dari program
murni warga desa untuk didengar. pembangunan infrastruktur yang ada,
Dalam kaitannya dengan yakni:
partisipasi masyarakat desa sebagai 1. Pembuatan jalan tani dan Drainase
salah satu faktor pendukung sebelah timur rumah Hj. Rahima.
keberhasilan program-program 2. Sambungan jalan tani sebelah Utara
pembangunan desa, maka dapat rumah H. Semmag.
dipastikan bahwa partipasi masyarakat Kedua hal tersebut belum
akan dapat diperoleh jika program- terealisasi dikarenakan analisa keadaan
program dalam pembangunan memang darurat dilakukan untuk
benar-benar sesuai dengan kebutuhan mengantasipasi berbagai permasalahan
masyarakat. Selanjutnya dapat yang muncul secara tiba-tiba, baik
dipastikan pula, bahwa tujuan disebabkan oleh bencana alam dan
pembangunan akan tercapai pula. ataupun sebab lain yang apabila tidak
Bertolak pada gambaran di atas maka segera diatasi akan semakin
yang menjadi pusat perhatian dalam menimbulkan masalah bagi
penelitian ini adalah sejauh mana masyarakat.
partisipasi masyarakat dalam Pelaksanaan program
pembangunan infrastruktur yang ada di pembangunan infrastruktur tentunya
pedesaan. Secara khusus tahap menjadi harapan yang sangat besar
perencanaan dan implementasi bagi masyarakat terutama dalam hal
pembangunan yang berlangsung di drainase dan jalan tani. Akibat dari
Desa Timoreng Panua Kecamatan drainase tidak dibangun maka terjadi
Panca Rijang Kabupaten Sidenreng genangan air dirumah warga dan
Rappang. tentunya juga akan mempengaruhi
Ketimpangan pembangunan saluran pembangunan. Selain itu, jalan
infrastruktur, khususnya di Desa tani yang belum dibangun masih
Timoreng Panua Kecamatan Panca berupa tanah sehingga ketika musim
Rijang, termasuk di dalamnya hujan akan menyulitkan petani dalam
pembangunan prasarana dan sarana di berkegiatan dan tentunya akan berefek
perdesaan pada saat observasi awal pada perekonomian masyarakat itu
ditemukan, bahwa pembangunan sendiri, padahal masyarakat Desa
tersebut belum semua dapat Timoreng Panua sebagian besar
dilaksanakan sesuai dengan yang pekerjaaannya adalah petani.
direncanakan berdasarkan Peraturan Dalam pencapaian sasaran
Desa Timoreng Panua Nomor 1 Tahun memerlukan tingkat partisipasi
2016 tentang Rencana Pembangunan masyarakat dalam penentuan jenis
Jangka Menengah Desa (RPJMDes) infrastruktur yang akan dibangun.
Desa Timoreng Panua pada tahun Untuk mencapai sasaran yang kedua
2016-2021, bahwa salah satu prioritas dimana kegiatan tersebut dilakukan

Halaman|2
Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 1, Februari 2019, hlm 1-15 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

demi meningkatnya kemampuan aset terpenting untuk memberdayakan


masyarakat pedesaan dalam masyarakat.
penyelenggaraan infrastruktur, maka Beberapa alasan mengapa
diperlukan partisipasi masyarakat masyarakat perlu diajak untuk berperan
dalam hal perencanaan pembangunan serta dan didorong untuk berpartisipasi,
untuk dapat mewujudkannya kondisi sebagaimana yang ditulis Adisasmita
kemampuan masyarakat yang (2006), yaitu:
diharapkan. Sasaran terlaksananya a. Masyarakat memahami
penyelenggaraan pembangunan sesungguhnya tentang keadaan
infrastruktur perdesaan yang lingkungan sosial dan ekonomi
partisipatif, transparan, akuntabel, dan masyarakatnya;
berkelanjutan sangat jelas b. Masyarakat mampu menganalisis
mencantumkan bahwa partisipasi sebab dan akibat dari berbagai
merupakan point utama. kejadian yang terjadi dalam
masyarakat;
B. KAJIAN PUSTAKA c. Masyarakat mampu merumuskan
1. Partisipasi Masyarakat solusi untuk mengatasi
Menurut Adisasmita (2006) permasalahan dan kendala yang
menyatakan, “Partisipasi masyarakat dihadapi masyarakat;
adalah pemberdayaan masyarakat, d. Masyarakat mampu memanfaatkan
peran sertanya dalam kegiatan sumber daya pembangunan (SDA,
penyusunan perencanaan dan SDM, dana, teknologi) yang
implementasi program/proyek dimiliki untuk meningkatkan
pembangunan, dan merupakan produksi dan produktivitas dalam
aktualisasi dan kesediaan dan kemauan rangka mencapai sasaran
masyarakat untuk berkorban dan pembangunan masyarakatnya; dan
berkontribusi terhadap implementasi e. Masyarakat dengan upaya
program pembangunan”. meningkatkan kemampuan SDM-
Masyarakat dipandang sebagai nya dan kemauan, sehingga dengan
elemen yang terpenting dalam proses berlandaskan pada kepercayaan
pembangunan, apalagi perlu disadari diri dan keswadayan yang kuat
percepatan pembangunan harus dimulai mampu menghilangkan sebagian
dari bottom-up, yaitu mengerakkan besar ketergantungan terhadap
masyarakat agar berperan aktif dalam pihak luar.
memajukan pembangunan. Titik sentral Menurut Simatupang (dalam
pembangunan memang terlihat dari Yuwono, 2001:124) memberikan
partisipasi aktif masyarakatnya. beberapa rincian tentang partisipasi,
Berkeinginan merubah dan memiliki sebagai berikut:
keinginan untuk dirubah, merupakan a. Partisipasi berarti apa yang kita
jalankan adalah bagian dari usaha

Halaman|3
Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 1, Februari 2019, hlm 1-15 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

bersama yang dijalankan bahu- a. Tahap Assesment Dilakukan


membahu dengan saudara kita dengan mengidentifikasi masalah
sebangsa dan setanah air untuk dan sumberdaya yang dimiliki.
membangun masa depan bersama. Untuk ini, masyarakat dilibatkan
b. Partisipasi berarti pula sebagai secara aktif melihat permasalahan
kerja untuk mencapai tujuan yang sedang terjadi, sehingga hal
bersama diantara semua warga tersebut merupakan pandangan
negara yang mempunyai latar mereka sendiri.
belakang kepercayaan yang b. Tahap Alternatif Program atau
beraneka ragam dalam negara Kegiatan Dilakukan dengan
pancasila kita, atau dasar hak dan melibatkan warga untuk berpikir
kewajiban yang sama untuk tentang masalah yang mereka
memberikan sumbangan demi hadapi dan cara mengatasinya
terbinanya masa depan yang baru dengan memikirkan beberapa
dari bangsa kita. alternatif program.
c. Partisipasi tidak hanya berarti c. Tahap Pelaksanaan (Implementasi)
mengambil bagian dalam Program atau Kegiatan Dilakukan
pelaksanaan-pelaksanaan, dengan melaksanakan program
perencanaan pembangunan. yang sudah direncanakan dengan
Partisipasi berarti memberikan baik agar tidak melenceng dalam
sumbangan agar dalam pengertian pelaksanaannya di lapangan.
kita mengenai pembangunan kita d. Tahap Evaluasi (termasuk evaluasi
nilai-nilai kemanusiaan dan cita- input, proses, dan hasil) dilakukan
cita mengenai keadilan sosial tetap dengan adanya pengawasan dari
dijunjung tinggi. masyarakat dan petugas terhadap
d. Partisipasi dalam pembangunan program yang sedang berjalan.
berarti mendorong ke arah Dari beberapa definisi yang telah
pembangunan yang serasi dengan disebutkan di atas, maka dalam
martabat manusia. Keadilan sosial penelitian ini definisi partisipasi
dan keadilan Nasional dan yang masyarakat yang dimaksudkan
memelihara alam sebagai oleh peneliti, yakni keikutsertaan
lingkungan hidup manusia juga atau keterlibatan dari masyarakat
untuk generasi yang akan datang. dalam perencanaan dengan
Menurut (Mustanir, Yasin, Irwan, memberikan sumbangan ide
& Rusdi, 2018); Fachrudin Adi terhadap proyek pembangunan
(2001:208), partisipasi masyarakat atau yang akan dilaksanakan, di mana
keterlibatan warga dalam dalam hal ini masyarakat berfungsi
pembangunan dapat dilihat dalam 4 sebagai subjek sekaligus sebagai
(empat) tahap, yaitu: objek pembangunan yang
mengetahui betul kondisi di

Halaman|4
Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 1, Februari 2019, hlm 1-15 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

daerahnya sendiri, sehingga terlepas dari kualitas maupun


pembangunan yang nantinya kuantitas dari hasil pelaksanaan
dilaksanakan di daerah mereka program yang bisa dicapai. Dari
betul-betul seperti yang mereka segi kualitas, keberhasilan suatu
butuhkan. program akan ditandai dengan
Partisipasi masyarakat dapat adanya peningkatan output,
terjadi pada 4 (empat) jenjang, yaitu: sedangkan dari segi kuantitas dapat
a. Partisipasi dalam proses pembuatan dilihat seberapa besar persentase
keputusan. Setiap proses keberhasilan program yang
penyelenggaraan, terutama dalam dilaksananakan, apakah sesuai
kehidupan bersama masyarakat, dengan target yang telah
pasti melewati tahap penentuan ditetapkan. Partisipasi dalam
kebijaksanaan. Partisipasi menikmati hasil dapat dilihat dari
masyarakat pada tahap ini sangat tiga segi, yaitu dari aspek manfaat
mendasar sekali, terutama karena materialnya, manfaat sosialnya dan
yang di ambil menyangkut nasib manfaat pribadi (Mustanir & Lubis,
mereka secara keseluruhan yang 2017).
menyangkut kepentingan bersama. Partisipasi dalam evaluasi.
Partisipasi dalam hal pengambilan Partisipasi dalam evaluasi ini berkaitan
keputusan ini bermacam-macam, dengan masalah pelaksanaan program
seperti kehadiran rapat, diskusi, secara menyeluruh. Partisipasi ini
sumbangan pemikiran, tanggapan bertujuan untuk mengetahui apakah
atau penolakan terhadap program pelaksanaan program telah sesuai
yang ditawarkan (Mustanir & dengan yang ditetapkan atau ada
Yasin, 2018). penyimpangan (Josef Riwu, 2007:127).
b. Partisipasi dalam pelaksanaan. 2. Konsep Pembangunan
Partisipasi masyarakat dalam Pengertian pembangunan
pelaksanaan program merupakan diartikan sebagai suatu “proses”
lanjutan dari rencana yang telah pembangunan sebagai proses
disepakati sebelumnya. Dalam hal menggambarkan adanya
ini ditegaskan bahwa partisipasi pengembangan baik meliputi proses
dalam pembangunan ini dapat pertumbuhan ataupun perubahan dalam
dilakukan melalui keikutsertaan kehidupan bersama (organisasi) sosial
masyarakat dalam memberikan dan budaya (Mustanir & Darmiah,
konstribusi guna menunjang 2016). Hal ini merupakan gambaran
pelaksanaan pembangunan umum masyarakat luas (society).
(Mustanir, Ahmad; Abadi, 2016) Menurut Bachtiar Effendi (dalam
(Mustanir, Abadi, & Nasri, 2016). Akbar Effendi, 2014) pembangunan
c. Partisipasi dalam pengambilan adalah suatu upaya untuk
manfaat. Partisipasi ini tidak meningkatkan segenap sumber daya

Halaman|5
Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 1, Februari 2019, hlm 1-15 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

yang dilakukan secara berencana dan yang bertujuan untuk memenuhi tujuan
berkelanjutan dengan prinsip daya sosial dan ekonomi serta fungsi-fungsi
guna dan hasil guna yang merata dan pemerintahan dalam hal pembuangan
berkeadilan. Korten dalam Patton limbah listrik, penyediaan air,
(2005:62), pendekatan dalam kegiatan pembangunan limbah, dan pelayanan-
pembangunan yang berorientasi pada pelayanan lainnya yang serupa.
masyarakat, harus diubah dengan Pembangunan itu baik dari segi
pendekatan pembangunan yang perencanaan maupun dalam
berpusat pada masyarakat, artinya peleksanaanya, harus membuahkan
perubahan yang berlangsung dalam hasil dari masyarakat luas. Artinya,
masyarakat dengan pendekatan bahwa bentuk serta cara hidup yang
pembangunan berorientasi pada lebih baik dan lebih sejahtera dari
masyarakat perlu diubah sebagai figur keadaan sebelumnya, termasuk propek
sentral pembangunan dengan dimensi pengembangan potensi dan sumber
3. Pembangunan Infrastruktur kehidupan dimasa yang akan datang,
Dalam hal pembangunan fisik bahwa sifat dan watak pembangunan
atau infrastruktur, Bachtiar Effendi yang akan dicapai itu harus sedemikian
(dalam Akbar Effendi, 2014) rupa bercirikan multidimensional,
menyebutkan, bahwa pentingnya artinya bahwa pembangunan itu tidak
Infrastruktur sebagai penunjang harus saja mencakup suatu aspek saja
pelaksanaan pembangunan yang melainkan harus mencakup seluruh
memadai yang berupa ketersediaan aspek kehidupan (Mustanir & Jusman,
fasilitas pelayanan publik baik 2016).
prasarana jalan, air bersih, listrik, 4. Partisipasi Masyarakat terhadap
jembatan, sarana pendidikan, sarana Pembangunan Infrastruktur
kesehatan, rumah ibadah, transportasi, Pembangunan infrastruktur
irigasi, teknologi dan komunikasi adalah suatu rangkaian yang terdiri atas
bertujuan agar masyarakat dapat beberapa bangunan fisik yang masing-
bergerak lebih dinamis dan masing saling mengkait dan saling
mempermudah kegiatan ekonomi. ketergantungan satu sama lainnya.
Infrastruktur merujuk pada sistem fisik Menurut Grigg (dalam Kodoatie,
yang menyediakan transportasi, 2005) infrastruktur merujuk pada
pengairan, drainase, bangunan- sistem fisik yang menyedikan
bangunan gedung dan fasilitas publik transportasi, pengairan, drainase,
yang lain yang dibutuhkan untuk bangunan-bangunan gedung, dan
memenuhi kebutuhan dasar manusia fasilitas publik yang lain yang
dalam lingkup sosial dan ekonomi. dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan
Infrastruktur adalah berbagai dasar manusia dalam lingkup sosial dan
fasilitas fisik yang dibutuhkan dan ekonomi. Misalnya dalam
dikembagkan oleh agen-agen publik pembangunan jalan, dimana jalan

Halaman|6
Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 1, Februari 2019, hlm 1-15 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

adalah merupakan sarana yang salah kuantitatif menurut Sugiyono (2014:8)


satu fungsinya dapat dipengaruhi dan adalah Metode penelitian kuantitatif
mempengaruhi beberapa sektor lainnya dapat diartikan sebagai metode
seperti, pemukiman, perdagangan, penelitian yang berlandaskan pada
kawasan industri, wilayah pusat sample filsafat positivisme, digunakan
pemerintahan dan lain sebagainya, untuk meneliti pada populasi atau
sehingga setiap kali terjadi sample tertentu, pengumpulan data
pembangunan infrastruktur seyogyanya menggunakan instrument penelitian,
diperlukan koordinasi secara mendalam analisis data kuantitatif atau statistik,
dan antisipatif antar institusi terkait dengan tujuan untuk menguji hipotesis
agar pemanfaatannya dapat berfungsi yang telah ditetapkan.
secara maksimal dan berdayaguna Ahmad (2015:175) deskriptif
tinggi serta nyaman bagi masyarakat kuantitatif adalah statistik yang
pengguna. digunakan untuk menganalisis data
Serangkaian konsep yang dengan cara mendeskripsikan atau
disebutkan dengan berbagai teori, menggambarkan data yang telah
Partisipasi Masyarakat Dalam terkumpul sebagaimana adanya, tanpa
Pembangunan Infrastruktur Desa bermaksud membuat kesimpulan yang
adalah suatu proses keikutsertaan berlaku untuk umum atau generalisasi.
sekelompok orang secara aktif dalam 2. Teknik Pengumpulan Data
setiap usaha/kegiatan untuk melakukan Pengumpulan data adalah proses,
perubahan secara terus menerus dan cara, perbuatan mengumpulkan, atau
terencana guna untuk membawa menghimpun data. Dalam penelitian
perubahan yang lebih baik yang ini pengumpulan data dilakukan secara
ditunjang dengan sarana fisik demi kuantitatif. Sugiyono (2014:7), metode
tercapainya tujuan yang sudah kuantitatif dinamakan metode
ditetapkan (Mustanir, Barisan, & tradisional, karena metode ini sudah
Hamid, 2017). cukup lama digunakan sehingga sudah
mentradisi sebagai metode untuk
C. METODE PENELITIAN penelitian. Metode ini disebut sebagai
1. Tipe dan Jenis Penelitian metode positivistik karena
Penelitian memiliki dua variabel, berlandaskan pada filsafat positivisme.
yakni variabel pertama disebut variabel Menurut Sugiyono (2014:137)
bebas yakni pasrtisipasi masyarakat berdasarkan teknik pengumpulan data
dan variabel kedua disebut variabel penelitian kuantitatif dapat dilakukan
terikat, yakni pembangunan dengan cara: Interview (Wawancara),
infrstruktur. Metode penelitian yang Kuesioner (Angket) dan Observasi.
digunakan dalam penelitian ini adalah 3. Teknik Analilis Data
metode penelitian deskriptif Suharsimi Arikunto (2012:209-
kuantitatif. Metode penelitian 213) menjelaskan, bahwa analisis data

Halaman|7
Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 1, Februari 2019, hlm 1-15 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

meliputi 3 (tiga) langkah, yaitu: lembaga publik yaitu pemerintah desa,


persiapan, tabulasi, dan penerapan data bekerja sama dengan warga dan para
sesuai dengan pendekatan penelitian. pemangku kepentingan lainnya.
Adapun tahapan-tahapan yang Musrenbang yang bermakna akan
dilakukan penulis dalam analisis data mampu membangun kesepahaman
adalah reduksi data dan tabulasi data. tentang kepentingan dan kemajuan
Berdasarkan keterangan di atas maka desa, dengan cara memotret potensi
peneliti menggunakan gradasi, yaitu: dan sumber-sumber pembangunan
sangat baik, baik, cukup baik, tidak yang tidak tersedia baik dari dalam
baik, sangat tidak baik, untuk maupun luar desa.
memudahkan menganalisa variabel- Musrenbang merupakan agenda
variabel. tahunan di mana warga saling bertemu
mendiskusikan masalah yang mereka
D. HASIL DAN PEMBAHASAN hadapi dan memutuskan prioritas
1. Partisipasi Masyarakat di Desa pembangunan jangka pendek. Ketika
Timoreng Panua Kecamatan prioritas telah tersusun, kemudian di
Panca Rijang Kabupaten usulkan kepada pemerintah di level
Sidenreng Rappang yang lebih tinggi, dan melalui badan
a. Partisipasi Masyarakat Dalam perencanaan (BAPPEDA) usulan
Mengikuti Rapat Musrenbang Di masyarakat dikategorisasikan berdasar
Desa Timoreng Panua. urusan dan alokasi anggaran.
Partisipasi masyarakat dalam Musrenbang di Di Desa Timoreng
mengikuti rapat Musrenbang di Desa Panua dilaksanakan selama bulan
Timoreng Panua dikategorikan sangat Januari.
baik dengan nilai rata-rata persentase Proses penganggaran partisipatif
83,6%. Musyawarah Perencanaan ini menyediakan ruang bagi masyarakat
Pembangunan (Musrenbang) menjadi untuk menyuarakan kebutuhan mereka
media pemerintah untuk melibatkan pada pihak pemerintah. Proses
partisipasi masyarakat. Pelibatan Musrenbang juga terjadi di leval
masyarakat dalam pembangunan sudah kecamatan dan kota demikian pula di
tentu mutlak adanya, disamping provinsi dan nasional. Musrenbang
merangkul keikutsertaan masyarakat merupakan pendekatan bottom-up di
itu sendiri, partisipasi yang diberikan mana suara warga bisa secara aktif
secara tidak langsung memberi mempengaruhi rencana anggaran kota
peningkatan kapasitas program yang dan bagaimana proyek-proyek
dijalankan, maupun bagi masyarakat pembangunan disusun. Masyarakat di
itu sendiri. Desa Timoreng Panua seharusnya
Fokus utama dari Musrenbang berpartisipasi karena ini merupakan
adalah adalah forum perencanaan kesempatan untuk secara bersama
(program) yang dilaksanakan oleh menentukan masa depan wilayah.

Halaman|8
Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 1, Februari 2019, hlm 1-15 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

Masyarakat juga harus memastikan dibiayai APBD pemerintah daerah


pembangunan yang dilakukan kabupaten/kota maupun provinsi.
pemerintah sesuai dengan kebutuhan. Contoh pembangunan jalan desa yang
1.1 Pelaksanaan Hasil Keputusan berstatus jalan kabupaten atau provinsi,
Rapat Pembangunan di Desa pembangunan saluran irigasi tersier
Timoreng Panua maupun sekunder yang menjadi
Pelaksanaan hasil keputusan kewenangan pemerintah daerah.
rapat pembangunan di Desa Timoreng 1.2 Partisipasi Masyarakat Dalam
Panua dikategorikan baik dengan nilai Menjaga Fasilitas Yang Ada di
rata-rata persentase 78,4%. Dalam Desa Timoreng Panua
menentukan kesepakatan prioritas Partisipasi masyarakat dalam
kebutuhan sebagaimana di atas menjaga fasilitas yang ada di Desa
dihasilkan tiga kesepakatan yang akan Timoreng Panua dikategorikan baik
menjadi prioritas yaitu : Menyepakati dengan nilai rata-rata persentase
prioritas kegiatan yang akan 77,6%. Membangun sesuatu adalah
dilaksanakan oleh desa yang akan keberhasilan, dan merawat yang
dibiayai dari dana swadaya masyarakat dibangun dengan penuh disiplin dari
dan atau dari pendapatan asli desa integritas pribadi adalah tanggung
(PAD). Kegiatan yang mendesak untuk jawab Dari kutipan ungkapan di atas
dilaksanakan dan sangat dibutuhkan kita tahu kalau pemeliharaan fasilitas
oleh masyarakat banyak, namun umum adalah tanggungjawab bersama.
kegiatan ini tidak dapat dibiayai dari Bukan hanya pemerintah yang
dana ADD maupun Dana Desa, harus membangun atau menyediakan tapi
dimasukan sebagai prioritas kegiatan juga masyarakat yang mempergunakan.
desa yang akan dilaksanakan sendiri Tanpa adanya rasa tanggungjawab
oleh desa melalui swadaya masyarakat. penggunaan, manfaat fasilitas umum
Contoh kegiatan pembangunan mesjid ini tidak akan optimal. Masyarakat
atau mushalla, penataan tempat yang hanya tahu memakai dan tidak
pemakaman, pembangunan gapura desa mau ikut serta dalam pemeliharaan
dan lain-lain. akan semaunya sendiri menggunakan
Menyepakati prioritas kegiatan fasilitas umum. Hal ini bukan hal yang
yang akan dilaksanakan oleh desa yang baik. Sebagai masyarakat yang baik,
akan dibiayai dari Alokasi Dana Desa sudah seharusnya kita juga turut
(ADD), Dana Desa (DD). Serta bertanggungjawab terhadap semua
menyepakati prioritas masalah daerah fasilitas umum yang telah pemerintah
yang ada di desa yang menjadi sediakan untuk memenuhi kebutuhan
kewenangan pemerintah daerah sehari-hari masyarakat. Tidak hanya
maupun pusat dan akan pada diri kita yang mempergunakan fasilitas
Musrenbang kecamatan untuk ini, tapi juga kebanyakan masyarakat
diusulkan menjadi kegiatan yang atau bahkan semua anggota masyarakat

Halaman|9
Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 1, Februari 2019, hlm 1-15 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

membutuhkan dan mempergunakan terhadap sebuah intervensi yang


fasilitas tersebut. Jadi kita harus direncanakan, sedang berlangsung atau
bekerja sama dengan pemerintah untuk pun yang telah diselesaikan.
memelihara fasilitas umum yang ada. Berdasarkan rekapitulasi maka
Mempergunakannya sesuai dengan diketahui bahwa partisipasi masyarakat
kegunaannya. di Desa Timoreng Panua Kecamatan
1.3 Partisipasi Masyarakat Dalam Panca Rijang Kabupaten Sidenreng
Mengavaluasi Hasil Rappang dikategorikan baik dengan
Pembangunan Yang Telah Di persentase 78,65%. Indikator yang
Lakukan Di Desa Timoreng mempunyai nilai tertinggi adalah
Panua partisipasi masyarakat dalam mengikuti
Partisipasi masyarakat dalam rapat musrenbang di Desa Timoreng
masyarakat dalam mengavaluasi hasil Panua (Partisipasi dalam Proses
pembangunan yang telah di lakukan di Pembuatan Keputusan).
Desa Timoreng Panua dikategorikan 2. Pembangunan Infrastruktur Di
baik dengan nilai rata-rata persentase Desa Timoreng Panua
75%. Pada dasarnya, evaluasi ialah Kecamatan Panca Rijang
suatu cara untuk menilai apakah suatu Kabupaten Sidenreng Rappang
kebijakan atau suatu program berjalan 2.1 Pembangunan Jalam Tani Yang
dengan baik atau tidak. Suatu evaluasi Ada Di Desa Timoreng Panua
sangat diperlukan ketika ingin Pembangunan jalan tani yang ada
mengatasi sebuah permasalahan. di Desa Timoreng Panua dikategorikan
Evaluasi juga menjadi salah satu sangat baik dengan nilai rata-rata
tingkatan dalam proses pengambilan persentase 85,8%. Jalan usaha tani atau
kebijakan publik. Evaluasi itu sendiri jalan pertanian merupakan prasarana
menjadi langkah akhir dalam proses transportasi pada kawasan pertanian
pengambilan suatu kebijakan yang (tanaman pangan, hortikultura,
tentunya kebijakan tersebut berdasar perkebunan rakyat, dan peternakan),
pada aktivitas sebelumnya. Oleh serta untuk memperlancar mobilitas
karenanya, evaluasi terhadap kebijakan alat dan mesin pertanian, pengangkutan
publik dipandang sebagai kegiatan sarana produksi menuju lahan
fungsional karena semua elemen pertanian, mengangkut hasil produk
kebijakan tersebut dari awal sampai pertanian dari lahan menuju tempat
terbentuknya kebijakan terus penyimpanan, tempat pengolahan, atau
dievaluasi. pasar.
Evaluasi merupakan proses 2.2 Saluran Irigasi Yang Ada Di
menentukan nilai atau pentingnya suatu Desa Timoreng Panua
kegiatan, kebijakan, atau program. Saluran irigasi yang ada di Desa
Evaluasi adalah sebuah penilaian yang Timoreng Panua dikategorikan sangat
seobyektif dan sesistematik mungkin baik dengan nilai rata-rata persentase

H a l a m a n | 10
Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 1, Februari 2019, hlm 1-15 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

83,8%. Mengingat Desa Timoreng treatment air minum dan untuk


Panua adalah penghasil tanaman dan treatmen air sanitasi.
makanan utama penduduknya adalah Berdasarkan akumulasi maka
beras, maka peran irigasi sebagai diketahui bahwa pembangunan
penghasil utama beras menduduki infrastruktur di Desa Timoreng Panua
posisi penting. Irigasi memerlukan Kecamatan Panca Rijang Kabupaten
investasi yang besar untuk Sidenreng Rappang dikatgorikan baik
pembangunan sarana dan prasarana, dengan persentase 82,42%. Indikator
pengoperasian dan pemeliharaan. Oleh yang mempunyai nilai tertinggi adalah
karena itu perlu dilakukan pengelolaan Pembangunan jalam tani yang ada di
yang baik, benar, dan tepat sehingga Desa Timoreng Panua (Infrastruktur
pemakaian air untuk irigasi dapat Aksebilitas).
seoptimal mungkin. 3. Peranan Partisipasi Masyarakat
2.3 Persediaan Air Bersih Yang Ada (X) Dalam Pembangunan
Di Desa Timoreng Panua Infrastruktur (Y) Di Desa
Persediaan air yang ada di Desa Timoreng Panua Kecamatan
Timoreng Panua dikategorikan baik Panca Rijang Kabupaten
dengan nilai rata-rata persentase Sidenreng Rappang
77,66%. Air bersih adalah salah satu Mengenai peranan partisipasi
jenis sumberdaya berbasis air yang masyarakat (X) dalam pembangunan
bermutu baik dan biasa dimanfaatkan infrastruktur (Y) di Desa Timoreng
oleh manusia untuk dikonsumsi atau Panua Kecamatan Panca Rijang
dalam melakukan aktivitas mereka Kabupaten Sidenreng Rappang dapat
sehari-hari dan memenuhi persyaratan dilihat pada tabel akumulasi, berikut
untuk pengairan sawah, untuk ini:
Tabel 1. Akumulasi Variabel Partisipasi Masyarakat dan
Pembangunan Infrastruktur
No Daftar Pernyataan (%) Kategori
1 Partisipasi masyarakat dalam 83,6% Sangat Baik
mengikuti rapat musrenbang
(Partisipasi dalam Proses
Pembuatan Keputusan)
2 Pelaksanaan hasil keputusan 78,4% Baik
rapat pembangunan
(Partisipasi dalam
Pelaksanaan)
3 partisipasi masyarakat dalam 77,6% Baik
menjaga fasilitas yang ada
(Partisipasi dalam
pengambilan manfaat)

H a l a m a n | 11
Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 1, Februari 2019, hlm 1-15 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

No Daftar Pernyataan (%) Kategori


4 Partisipasi masyarakat dalam 75% Baik
mengavaluasi hasil
pembangunan yang telah di
lakukan (Partisipasi dalam
evaluasi)
5 Pembangunan jalam tani yang 85,8 Sangat Baik
ada (Infrastruktur
Aksebilitas)
6 Saluran irigasi yang adad 83,8 Sangat Baik
(Infrastruktur Produksi
Pangan)
7 Persediaan air bersih yang 77,66 Baik
ada (infrastruktur Kebutuhan
Dasar Masyarakat)
561,8/7=
Jumlah Sangat Baik
80,25%

Berdasarkan dengan data tabel di jalan usaha tani merupakan alternatif


atas maka diketahui bahwa peranan untuk mempermudah para petani
partisipasi masyarakat (X) dalam membawa pulang hasil panennya.
pembangunan infrastruktur (Y) di Desa Adapun wawancara yang kami
Timoreng Panua Kecamatan Panca lakukan kepada kepala desa Timoreng
Rijang Kabupaten Sidenreng Rappang Panua pertanggal 03 Desember 2018
dikategorikan sangat baik dengan nilai Pukul 11:00 Wita mengatakan bahwa :
persentase 80,25%. Indikoator yang “Pertanian tetap menjadi salah
mempunyai nilai tertinggi adalah satu prioritas kami. Kita ingin
Pembangunan jalam tani yang ada di dengan pertanian, masyarakat
Desa Timoreng Panua (Infrastruktur lebih sejahtera. Untuk itu, sebagai
Aksebilitas). Pembangunan Jalan pemerintah kampung, kita selalu
Usaha Tani di Desa Timoreng Panua mendukung penuh petani di sini,
merupakan bentuk kepedulian kepada terutama menyediakan fasilitas
masyarakat guna memperlancar akses dasar yakni jalan tani”
jalur pendistribusian hasil penen yang
sebelumnya menggunakan tenaga E. SIMPULAN
manusia, selain lambat dalam Berdasarkan dengan hasil
pendistribusian juga membutuhkan penelitian maka adapun Simpulan yang
biaya dan tenaga yang besar. Guna dapat kami kemukakan, sebagai
memenuhi kebutuhan distribusi yang berikut:
cepat dan efesien, maka pembangunan

H a l a m a n | 12
Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 1, Februari 2019, hlm 1-15 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

1. Partisipasi masyarakat di Desa Dengan Pelibatan Masyarakat


Timoreng Panua Kecamatan Panca Setempat. Jurnal SMARTek,
Rijang Kabupaten Sidenreng Vol. 7, No. 4, Nopember 2009:
Rappang dikategorikan baik dengan Hal 292-300.
persentase 78,65%. Indikator yang
mempunyai nilai tertinggi adalah Ariani, Dorothea Wahyu. 2005.
partisipasi masyarakat dalam Manajemen Kualitas
mengikuti rapat musrenbang (Pendekatan Sisi Kualitatif).
(Partisipasi dalam Proses Jakarta: Ghalia Indonesia.
Pembuatan Keputusan).
2. Pembangunan infrastruktur di Desa Arikunto, Suharsimi. 2012. Prosedur
Timoreng Panua Kecamatan Panca Penelitian Suatu Pendekatan
Rijang Kabupaten Sidenreng Praktek. Edisi Revisi. Jakarta :
Rappang dikatgorikan baik dengan Rineka Cipta.
persentase 82,42%. Indikator yang
mempunyai nilai tertinggi adalah Effendi, Akbar .2014. Peran Kepala
Pembangunan jalam tani yang ada Desa dalam Meningkatkan
(Infrastruktur Aksebilitas). Pembangunan Fisik di Desa
3. Peranan partisipasi masyarakat Salingkau Kecamatan
terhadap pembangunan Kaliorang Kabupaten Kutai
infrastruktur di Desa Timoreng Timur. eJournal Ilmu
Panua Kecamatan Panca Rijang Pemerintahan, 2014, 2 (2) :
Kabupaten Sidenreng Rappang 2580-2593 ISSN 2338-3651.
dikategorikan sangat baik dengan ejournal.ip.fisip.unmul.ac .id
nilai persentase 80,25%.
Fahrudin, Adi. 2001. Pemberdayaan
F. DAFTAR PUSTAKA Partisipasi & Penguatan
Kapasitas Masyarakat.
Ahmad, Jamaluddin. 2015. Metode Humaniora. Jakarta : Hann Tan.
Penelitian Administrasi Publik
Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Kaho, Josef Riwu. 2007. Prospek
Gava Media. Otonomi Daerah Di Negara
Republik. Indonesia. Jakarta :
Adisasmita, Rahardjo. 2006. Raja Grafindo
Pembangunan Pedesaan dan
Perkotaan. Yogyakarta: Mustanir, Ahmad; Abadi, P. (2016).
GrahaIlmu. PARTISIPASI MASYARAKAT
DALAM MUSYAWARAH
Asnudin, Andi. 2009. Pembangunan RENCANA PEMBANGUNAN
Infrastruktur Perdesaan DI KELURAHAN KANYUARA

H a l a m a n | 13
Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 1, Februari 2019, hlm 1-15 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

KECAMATAN WATANG Politik Profetik, 4(2), 225–238.


SIDENRENG KABUPATEN
SIDENRENG RAPPANG. Jurnal Mustanir, A., & Jusman. (2016).
Politik Profetik, 5(2), 247–261. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN
Retrieved from http://journal.uin- DAN EFEKTIVITAS
alauddin.ac.id/index.php/jpp/articl PENGELOLAAN TERHADAP
e/viewFile/4347/3986 PENERIMAAN RETRIBUSI DI
PASAR LANCIRANG
Mustanir, A., Abadi, P., & Nasri, A. KECAMATAN PITU RIAWA
(2016). Participation of Ethnic KABUPATEN SIDENRENG
Community Towani Tolotang in RAPPANG. Jurnal Ilmiah Akmen,
Deliberation of Development 13(3), 542–558.
Plan. In International Conference
on Ethics in Governance Mustanir, A., & Lubis, S. (2017).
(ICONEG 2016) (Vol. 84, pp. 356 Participatory Rural Appraisal in
– 359). Makassar: Atlantis Press. Deliberations of Development
https://doi.org/10.2991/iconeg- Planning. In International
16.2017.79 Conference On Democracy,
Accountability, and Governance
Mustanir, A., Barisan, B., & Hamid, H. (ICODAG 2017) (Vol. 163, pp.
(2017). Participatory Rural 316–319). Pekanbaru: Atlantis
Appraisal As The Participatory Press.
Planning Method Of Development https://doi.org/10.2991/icodag-
Planning. Proceedings Indonesian 17.2017.60.
Association for Public
Administration (IAPA) Mustanir, A., & Yasin, A. (2018).
International Conference Towards Community Participation in
Open Government: Finding the Transect on Development
Whole Government Approach. Planning. Jurnal Ilmiah Ilmu
Retrieved from Administrasi Publik: Jurnal
http://www.fisip.unair.ac.id Pemikiran Dan Penelitian
Administrasi Publik (JIAP), 8(2),
Mustanir, A., & Darmiah, D. (2016). 137–146.
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN https://doi.org/https://doi.org/10.2
DANA DESA DAN 6858/jiap.v8i2.7994
PARTISIPASI MASYARAKAT
DALAM PEMBANGUNAN DI Mustanir, A., Yasin, A., Irwan, I., &
DESA TETEAJI KECAMATAN Rusdi, M. (2018). Potret Irisan
TELLU LIMPOE KABUPATEN Bumi Desa Tonrong Rijang
SIDENRENG RAPPANG. Jurnal Dalam Transect Pada Perencanaan

H a l a m a n | 14
Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 1, Februari 2019, hlm 1-15 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

Pembangunan Partisipatif.
MODERAT: Jurnal Ilmiah Ilmu Undang- Undang:
Pemerintahan, 4(4), 1–14.
Retrieved from Pasal 78 ayat 1 dan 2 UU No. 6 Tahun
https://jurnal.unigal.ac.id/index.ph 2014 Tentang Tujuan
p/moderat/article/view/1775 Pembangunan Desa.

Patton, Michael Quinn. 2005. Peraturan Desa Timoreng Panua


Qualitative Research and Nomor 1 Tahun 2016 tentang
Evaluation Methodes. USA. Rencana Pembangunan Jangka
Sage Publication Inc Menengah Desa (RPJM Des)
(Terjemahan) Desa Timoreng Panua pada
tahun 2016-2021.
Kodoatie. 2005. Pengantar Manajemen
Infrastruktur. Edisi. Revisi,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian


Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Penerbit
Alfabeta.

Sunarti. 2003. Partisipasi Masyarakat


dalam Pembangunan
Perumahan secara Kelompok.
Jurnal Tata Loka. Semarang:
Planologi UNDIP.

Yuwono, Teguh. 2001. Manajemen


Otonomi Daerah, Pusat Kajian
Otonomi Daerah dan Kebijakan
Publik (Puskodak). Semarang:
UNDIP Semarang.

Yulianti, Yoni. 2012. Analisis


Partisipasi Masyarakat dalam
Pelaksanaan Program Nasional
Pemberdayaan Masyaarakat
(PNPM) Mandiri Perkotaan.
Padang: Universitas Andalas.

H a l a m a n | 15

Anda mungkin juga menyukai