PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat
diambil sebuah kesimpulan bahwa hasil partisipasi masyarakat dalam
musyawarah perencanaan pembangunan Desa Tembalae Kecamatan Pajo
Kabupaten Dompu tahun 2020 serta hambatan yang dialami dalam
pelaksanaannya. Maka dapat di ambil beberapa kesiimpulan sebagai berikut:
1. Partisipasi masyarakat Desa Tembalae Kecamatan Pajo dalam pelaksanaan
musyawarah perencanaan pembangunan Desa Tembalae sudah ada tetapi
masih belum maksimal dan sangat perlu ditingkatkan lagi karena masih
banyaknya elemen masyarakat yang belum berpartisipasi dan terlibat langsung
dalam perencanaan dan penetepan program kerja untuk dikerjakan satu tahun
kedepannya. Hal yang menjadi kendala sehingga masih kurangnya partisipasi
masyarakat dalam pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan desa
Tembalae karena masih kurang dilibatkannya masyarakat dalam setiap
perencanaan program kerja maupun saat pelaksanaannya sehingga belum ada
kerjasama yang begitu baik diantara pemerintah desa Tembalae dan penduduk
setempat.
2. Ada beberapa faktor penghambat yang membuat kurangnya partisipasi
masyarakat dalam proses pelaksanaan perencanaan pembangunan Desa
Tembalae antara lain sebagai berikut:
a. Masih kurangnya komunikasi yang dilakukan pihak Pemerintah Desa
Tembalae kepada masyarakat dilihat dari masih kurang banyaknya
masyarakat yang tidak mengetahui adanya Musrembangdes, hal ini
terjadi karena masyarakat tidak mendapatkan undangan ataupun
panggilan dari pemerintah Desa Tembalae untuk mengikuti
musrembangdes.
b. Kurangnya tingkat pendidikan dan kesadaran masyarakat, hal ini
menjadi kendala disebabkan karena pendidikan yang masih rendah
ditengah masyarakat sehingga membuat pemahaman masyarakat akan
60
pentingnya musyawarah perencanaan pembangunan Desa Tembalae
masih kurang dan juga kurangnya tingkat kesadaran masyarakat akan
pentingnya musyawarah perencanaan pembangunan hal ini ditandai
dengan sifat acuh tak acuhnya masyarakat dalam pelaksanaan
musrembangdes.
c. Dampak dari pandemic covid 19, hal ini sangat mempengaruhi tingkat
partisipasi masyarakat dalam musyawarah perencanaan pembangunan,
dimana penyakit yang mematikan ini mengharuskan seluruh masyarakat
untuk berdiam diri dirumah agar penyebarannya tidak semakin meluas
sehingga ini akan berpengaruh pada tingkat kehadiran masyarakat
dalam musrembangdes.
d. Kesibukan masyarakat dengan pekerjaannya dimana pelaksanaan
musyawarah perencanaan pembangunan Desa Tembalae Kecamatan
Pajo Kabupaten Dompu bertepatan dengan musim panen petani.
5.2 Saran
Untuk lebih meningkatkan partisipasi masyarakat dalam musyawarah
perencanaan pembangunan Desa Tembalae Kecamatan Pajo Kabupaten Dompu
Tahun 2020, dapat diberikan saran:
1. Pemerintah Desa Tembalae Kecamatan Pajo Kabupaten Dompu harus
mensosialisasikan dan berkomunikasi terlebih dahulu dengan
masyarakat, agar masyarakat mengetahui adanya kegiatan musyawarah
perencanaan pembangunan.
2. Pemerintah Desa Tembalae Kecamatan Pajo Kabupaten Dompu
seharusnya mengundang semua lapisan masyarakat di mulai dari pada
tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda tanpa ada tebang pilih
untuk menghadiri rapat musrembandes, hal ini sangat penting karena
memang kolaborasi antara pemerintah, kaum tua dan kaum muda sangat
perlu dengan ide masing-masing untuk mensejahterakan masyarakat
dan memajukan desa.
3. Pemerintah Desa Tembalae Kecamatan Pajo Kabupaten Dompu
dihaparkan agar dalam penetapan hari pelaksanaan musrembangdes
61
tidak bertepatan dengan kesibukan masyarakat saat panen raya supaya
tingkat kehadiran masyarakat meningkat.
4. Masyarakat Desa Tembalae juga harus menyadari akan pentingnya
menjalin komunikasi, berpartisipasi serta berkerja sama dengan
pemerintah Desa Tembalae dalam perencanaan, penetapan serta dalam
menjalankan program-program kerja untuk kesejahteraan bersama dan
memajukan desa.
62
DAFTAR PUSTAKA
63
Lugiarti Eppy, Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Proses Perencanaan
Program Pengembangan Masyarakat di Komunitas Desa Cijayanti,
(Bandung: Tesis. Pascasarjana, IPB, 2004) h. 37. h. 40
Merry Agustin, Partisipasi Masyarakat dalam Perencananaan Pembangunan
Desa Melalui MUSREMBANG (Studi Kasus pada Pembangunan
Japordes Desa Tunggunjagir Kecamatan Mantup Kabupaten
Lawongan, Publika 4 (1), 2016: h 2,3,6,7,8
Peraturan Perundang-undangan:
Sugiyono, metode penelitian kombinasi (mix methods), (Bandung :Alfabeta,
2015) h. 137.
Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2018),
h.3,9,96,104, 114, 124
64
Peraturan Perundang-undangan:
Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4421.
Undang-undang Nomor 32 Pasal 206 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 125.
Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5495.
Penelitian Terdahulu:
Zoebir Isvandiar Zuryawan, Partisipasi Masyarakat dalam Penyusunan
Peraturan Daerah (Identifikasi Indikator-indikator Partisipasi
Masyarakat dalam Penyusunan Peraturan Daerah di Kabupaten
Bogor, Propinsi Jawa Barat), 2012, sebuah skripsi, h.49.
Fadil Fathurrahman, Partisipasi Masyrakat dalam Musyawarah Perencanaan
Pembangunan di Kelurahan Kota Baru Tengah, Jurnal Ilmu Politik
dan Pemerintahan Lokal,2 (2), 2020: h. 254.
Partisan Abadi dan Mustanir Ahmad, “partisipasi masyarakat dalam
musyawarah rencana pembangunan di kelurahan kayuaran
kecamatan watang sidenreng kabupaten sindenreng rappang”,
Jurnal Politik Profetik, 5 (2), 2017 : h. 249-250.
65
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Dokumentasi Penelitian
66
Gambar: 3 Wawancara dengan Bapak Abdul Rifaid, S.Pd selaku Kasi Kesra
67
Gambar: 6 Wawancara dengan Bapak H.Yasin M.Said, M.Pd Selaku Tokoh
Agama
68
Gambar: 9 Wawancara dengan Bapak Agusalim, S.Sos selaku Tokoh
Masyarakat
69
Sumber: Dokumentasi Peneliti, 2021
70
2. Lembar Konsultasi
71
72
3. Berita Acara
73
74
75
76