Anda di halaman 1dari 11

136 Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 5, No. 2, Desember 2017, hlm.

136-146

STRATEGI KOMUNIKASI PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG


MENYOSIALISASIKAN GERAKAN PEMBANGUNAN UNTUK RAKYAT
INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN

Aulia Rahman1 dan Diah Fatma Sjoraida2


1
Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Subang
2Universitas Padjadjaran

ABSTRAK

Terdapat kegiatan yang mengimplementasikan strategi komunikasi pemerintah kabupaten subang untuk
mensosialisasikan Program “Gerakan Pembangunan Untuk Rakyat”, namun sejauh ini afektivitasnya, belum
dapat dirasakan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Strategi Komunikasi
Pemerintah Kabupaten Subang Untuk Menyosialisasikan Program “Gerakan Pembangunan Untuk Rakyat”,
khususnya salah satu dari program Kabupaten Subang mengenai pengembangan infrastruktur untuk masyarakat
yang disebut GAPURA INTAN (Gerakan Pembangunan Untuk Masyarakat Infrastruktur Berkelanjutan).
Penelitian difokuskan pada pemahaman aparatur Pemerintah Kabupaten, bagaimana pemahaman masyarakat,
strategi komunikasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Subang dan hambatan apa saja yang dialami
dalam menyosialisasikan program ini ke masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
paradigma konstruktivisme dan menggunakan metode studi kasus. Teknik penentuan informan menggunakan
purposive sampling dan jumlah informan pada penelitian ini sebanyak 9 orang. Hasil penelitian ini adalah,
infrastruktur merupakan permasalahan paling mendesak di Kabupaten Subang. Program GAPURA INTAN
bertujuan untuk menangani permasalahan infrastruktur seperti salah satunya perbaikan jalan Kabupaten
yang rusak sehingga tidak bisa digunakan oleh masyarakat. Upaya pemerintah dalam mengkomunikasikan
program ini kepada masyarakat dengan cara hierarki pemerintahan dan menyosialisasikan kepada masyarakat
secara langsung pada berbagai kesempatan yang ada. Namun awareness atau kesadaran masyarakat terhadap
program ini masih sangat sedikit yaitu hanya 9% masyarakat yang mengetahui program GAPURA INTAN.

Kata-kata Kunci: Strategi komunikasi, subang, pemerintah kabupaten, infrastruktur, program GAPURA
INTAN

GOVERNMENT COMMUNICATION STRATEGY OF SUBANG DISTRICT


SOCIALIZE DEVELOPMENT MOVEMENT FOR PEOPLE-SUSTAINABLE
INFRASTRUCTURE PROGRAM
ABSTRACT

There is an activity that implements the communication strategy by Subang district government to socialize
the “Development Movement for the People” Program, but so far its affectivity, can not be felt optimally. This
study aims to determine Government Communication Strategy Of Subang District Socialize “Development
Movement For People”, specifically one of the Subang District program related to infrastructure development
to society called GAPURA INTAN (Gerakan Pembangunan Untuk Masyarakat-Infrastruktur Berkelanjutan).
The research is focused on the understanding of district government apparatus, how the understanding of the
community, how the communication strategies undertaken by Subang district government and any obstacles
experienced in socializing this program to the community. This research used qualitative approach with
constructivism paradigm and case study methods. The technique of determining informants used purposive
sampling and the number of informants in this study was 9 people. This research found out that infrastructure
is the most urgent problem in Subang Regency, This program aims to deal with infrastructure problems such
as one of the repair of damaged district road so it can not be used by the community. Government efforts
in communicate this program to the community by government hierarchy and socialize to the community
directly on various occasions. However, people awareness of this program is still very little only 9% of people
who know the GAPURA INTAN program.
Keywords: Communications strategy, subang, local government, infrastructure development, GAPURA
INTAN program

Korespondensi: Aulia Rahman, M.I.Kom. Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Subang. Jln Dewi
Sartika No. 1, Kabupaten Subang. Email: abutgoodboy@gmail.com

Submitted: April 2016, Accepted: August 2017, Published: December 2017


ISSN: 2303-2006 (print), ISSN: 2477-5606 (online). Website: http://jurnal.unpad.ac.id/jkk
Terakreditasi Kemenristekdikti RI SK No. 48a/E/KPT/2017
Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 5, No. 2, Desember 2017, hlm. 136-146 137

PENDAHULUAN Meski demikian, masih ada beberapa


permasalahan yang harus dihadapi oleh
Pelayanan publik dapat dilihat sebagai Pemerintah Kabupaten Subang, sehingga
usaha dalam pemenuhan kebutuhan dan hak- merasa perlu menciptakan program GAPURA
hak dasar masyarakat atau publik, maka ini. Permasalahan yang dikeluhkan oleh
dari itu tentu publik menginginkan adanya masyarakat Kabupaten Subang dapat dilihat
pelayanan yang maksimal dari aparat publik dalam Gambar 1.
terhadap publik itu sendiri. Dalam rangka
meningkatkan pelayanan bagi publik tersebut,
terutama di wilayah Kabupaten Subang,
Bupati Subang Ojang Sohandi meluncurkan
lima program pembangunan yang dinamakan
sebagai Gerakan Pembangunan untuk Rakyat
(GAPURA), program ini menyasar pada bidang
sumber daya manusia (SDM), insfrastruktur,
pendidikan, ekonomi, sosial, kesehatan dan tata Sumber: Lembaga Survei Indonesia, 2015
kota (Sunarya, 2014). Gambar 1 Masalah Mendesak di Kabupaten
Keunikan yang membuat peneliti tertarik Subang
mengkaji secara lebih mendalam karena
Kabupaten Subang merupakan sebuah wilayah Berdasarkan data pada Gambar 1 dapat
yang memiliki budaya sunda kuat, sehingga dilihat bahwa permasalahan paling banyak ada
nampaknya program GAPURA ini pun di Kabupaten Subang adalah permasalahan
dibuat berdasarkan nilai-nilai budaya sunda mengenai infrastruktur daerah. Infrastruktur
seperti nilai Rancingeus-Motekar-Disiplin- daerah menaungi urusan jalan yang rusak,
Pinunggul-Jembar yang merupakan cerminan pengairan/ irigrasi, saluran air/ selokan yang
dari salah satu GAPURA yaitu GAPURA tidak berfungi, keseterdiaan air bersih, listrik
PERMATA, kemudian nilai Jalan Leucir-Cai sering padam, pemukiman kumuh, taman kota
Ngalir-Lembur Caang ku Listrik-Padumukan dan lain sebagainya (LSI, 2015).
Resik-Sasak Tohaga yang mewakili GAPURA Berdasarkan hasil dari pra observasi yang
INTAN, nilai Leuga Leutak Pinuh Leuit- dilakukan, peneliti menemukan beberapa data
Gampang Cabakeun-Gampang Dahareun yang dan fakta bahwa sampai 2 tahun masa jabatan
diangkat dari GAPURA EMAS, kemudian Bupati Kabupaten Subang, masih banyak
Pinter-singer-Disiplin-Bener-Bageur-Kuat masyarakat Kabupaten Subang yang belum
Akhlak-Ngamumule Budaya sebagai prinsip mengetahui program kerja dari pemerintah
dari GAPURA PERAK, dan terakhir adalah Kabupaten Subang. Dalam sebuah hasil
nilai Walagri-Gampang Ngubaran-Berseka- survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei
Tumaninah yang merupakan cerminan dari Indonesia pada bulan Januari - Maret 2015,
program GAPURA SERASI. Dengan kata lain kepada 820 orang responden yang berasal dari
pemerintah Kabupaten Subang tidak melupakan seluruh Kecamatan yang terdistribusi secara
warisan budaya dan bahasa nenek moyang proporsional, kurang dari 10% dari keseluruhan
dengan penggunaan nilai-nilali budaya lokal responden mengetahui adanya program
sebagai kredo program kerjanya. GAPURA PERMATA, 9% warga Subang yang
Pemerintah adalah institusi yang memiliki mengetahui program GAPURA INTAN, 7%
kewajiban menyediakan layanan publik bagi warga yang mengetahui program GAPURA
kesejahtraan rakyatnya, selain itu negara EMAS, 8% warga yang mengetahui GAPURA
wajib melayani setiap warga dan penduduk PERAK, dan hanya 8% warga Subang yang
dalam memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya. mengetahui program GAPURA SERASI.
Penyelenggaraan layanan publik juga harus Gambar 2 menunjukkan hasil survei persentase
membangun kepercayaan masyarakat seiring awereness masyarakat Kabupaten Subang
dengan tuntutan dan harapan publik atas terhadap GAPURA INTAN yang dilakukan
peningkatan kualitas layanan publik (UU No oleh LSI (Lembaga Survei Indonesia) pada
25 Tahun 2009 Tentang pelayanan publik) (LSI, tahun 2015.
2015).

STRATEGI KOMUNIKASI PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG MENYOSIALISASIKAN GERAKAN PEMBANGUNAN


UNTUK RAKYAT INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN (AULIA RAHMAN DAN DIAH FATMA SJORAIDA
138 Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 5, No. 2, Desember 2017, hlm. 136-146

Kabupaten Subang Hari Kamis tanggal 8


Oktober 2015)

Government public relations merupakan


pendekatan hubungan masyarakat institusi
yang berada di dalam ranah birokrasi. Di
dalam Keputusan Menteri Komunikasi
Dan Informatika Nomor: 371/KEP/M.
KOMINFO/8/2007 tentang Kode Etik Humas
Pemerintahan Pasal 6, disebutkan bahwa:
humas pemerintah adalah segenap
Sumber: Lembaga Survei Indonesia, 2015 tindakan yang dilakukan oleh suatu
Gambar 2 Persentase Awareness GAPURA instansi/perusahaan dalam usaha membina
INTAN hubungan yang harmonis dengan khalayak
internal dan eksternal dan membina
Kedua hasil survei tersebut dapat dirangkum martabat instansi/pemerintahan dalam
hasilnya bahwa hanya 9% masyarakat Kabupaten pandangan khalayak internal dan eksternal
Subang yang mengetahui program kerja guna memperoleh pengertian, kepercayaan,
GAPURA INTAN (infrastruktur berkelanjutan) kerja sama, dan dukungan dari khalayak
namun pada pelaksanaan programnya dinilai internal dan eksternal dalam pelaksanaan
masyarakat Kabupaten Subang cukup baik tugas pokok dan fungsi.
dengan persentase 51%.
Berdasarkan program kerja GAPURA Tergambar bahwa humas pemerintah
yang telah dibuat oleh Bupati Kabupaten memiliki peran yang sangat strategis dan “berat”,
Subang Ojang Suhandi, lantas bagaimana cara bukan hanya sekadar melakukan pencitraan
Pemerintah Kabupaten menyosialisasikan lembaga, tetapi juga membawa lembaga
program kerja tersebut kepada aparatur pemerintahan ke posisi yang bermartabat
pemerintah dan masyarakat Kabupaten Subang? terhadap publik internal dan eksternal. Karena
Berdasarkan hasil pra observasi yang dilakukan itu, secara tersurat maupun tersirat, humas
oleh peneliti, peneliti berhasil mewawancarai pemerintah harus benar-benar menjadi corong
Sekretaris Daerah Kabupaten Subang Drs. H yang ideal dan profesional, yang didukung
Abdurakhman, M, Si. Beliau menjelaskan cara penuh oleh kepala daerah, publik internal dan
Bupati Subang menyosialisasikan program publik eksternalnya agar fungsinya maksimal.
kerjanya kepada aparatur pemerintahan dan Perbedaan pokok antara fungsi dan tugas
kepada masyarakat Kabupaten Subang sebagai hubungan masyarakat (humas) yang terdapat di
berikut: instansi pemerintah dengan non pemerintah
“Bupati Kabupaten Subang (lembaga komersial) adalah tidak adanya unsur
menyosialisasikan program kerjanya komersial. Walaupun humas pemerintahan
pertama melalui briefing staff yang dihadiri juga melakukan hal yang sama dalam
oleh seluruh dinas, lembaga dan SKPD di kegiatan publikasi, promosi dan periklanan.
Kabupaten Subang, selanjutnya melalui (Ruslan, 2008: 341) Humas pemerintah lebih
pertemuan-pertemuan kemasyarakatan menekankan pada public services atau demi
seperti kegiatan keorganisasian seperti meningkatkan pelayanan umum.
kegiatan olahraga, kesehatan maupun Berdasarkan paparan di atas, peneliti
kegiatan keagamaan, selain itu juga merasa tertarik untuk mengkaji kasus ini dari
Bupati juga menggunakan jalur media aspek komunikasi, melalui suatu metode
massa seperti pendekatan perss, dan kualitatif dengan pendekatan studi kasus.
tokoh pembuka masyarakat yang hingga Penelitian ini layak untuk diteliti karena peneliti
saat ini masih terus di sosialisasikan dari telah menemukan permasalahan yang ada di
tingkat Kabupaten, kecamatan hingga pemerintah Kabupaten Subang sebagai objek
desa.” (Hasil wawancara dengan Drs. H penelitian, dan juga kontribusi dari penelitan ini
Abdurakhman, M, Si, Sekretaris Daerah selanjutnya dapat digunakan oleh pemerintah
Kabupaten Subang. Di kantor Pemerintah Kabupaten Subang dalam membangun reputasi

STRATEGI KOMUNIKASI PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG MENYOSIALISASIKAN GERAKAN PEMBANGUNAN


UNTUK RAKYAT INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN (AULIA RAHMAN DAN DIAH FATMA SJORAIDA
Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 5, No. 2, Desember 2017, hlm. 136-146 139

kepada masyarakat guna menyosialisasikan simbolik adalah: a. Mind (pikiran), kemampuan


program kerja yang telah dibuat pemerintah untuk menggunakan symbol yang mempunyai
Kabupaten Subang melalui rumusan-rumusan makna sosial yang sama, dimana setiap
strategi Public Relations yang komunikatif individu harus mengembangkan pikiran mereka
dengan para stakeholdersnya baik internal melalui interkasi dengan individu lain; b. Self
maupun eksternal, sehingga dapat meningkatkan (diri pribadi), kemampuan untuk mereflesikan
kepercayaan masyarakat terhadap kinerja diri tiap individu dari penilaian sudut pandang
pemerintah Kabupaten Subang, di masa kini atau pendapat orang lain, dan teori interkasi
maupun di masa yang akan datang. simbolik adalah salah satu cabang dalam teori
Maksud penelitian ini adalah untukmengkaji sosiologi yang mengemukakan tentang diri
dan memahami strategi komunikasi pemerintah sendiri (the self) dan dunia luarnya; dan c.
Kabupaten Subang dalam menyosialisasikan Society (masyarakat), hubungan sosial yang
program GAPURA INTAN. Sedangkan tujuan diciptakan, dibangun, dan dikonstruksikan oleh
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tiap individu di tengah masyarakat, dan tiap
pemahaman aparat pemerintah dan masyarakat individu tersebut terlibat dalam perilaku yang
Kabupaten Subang; implementasi strategi mereka pilih secara aktif dan sukarela, yang pada
komunikasi oleh pemerintah Kabupaten Subang akhirnya mengantarkan mausia dalam proses
untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat, pengambilan peran di tengah masyarakatnya.
dan hambatan yang dihadapi pemerintah Istilah Public Relations di Indonesia
Kabupaten Subang dalam menyosialisasikan diterjemahkan menjadi hubungan masyarakat.
program GAPURA INTAN. Jika dilihat dari segi etimologis, Public Relations
Penulis ingin melihat proses komunikasi mengandung arti hubungan dengan publik.
dalam proses Pemerintah Kabupaten Pada dasarnya terdapat perbedaan arti antara
menyosialisasikan program GAPURA kepada publik dan masyarakat. Pengertian masyarakat
masyarakat. Maka dari itu teori yang digunakan lebih pada society sedangkan publik adalah
adalah teori interaksi simbolik. Teori ini sesuai sekelompok orang yang memiliki kepentingan
untuk mengetahui proses interaksi manusia yang yang sama. Definisi Public Relations yang sangat
menggunakan simbol-simbol dan menjelaskan umum diberikan Jhon E. Marston (dalam Kasali,
cara manusia menggunakan simbol-simbol 2005: 6) sebagai berikut: ”Public Relations is
yang dipahami oleh diri dan akan menentukan planned, persuasive communications design
tindakan mereka dalam interaksi sosial. to influence significant public.” Kata kunci
Interaksi simbolik yang dikemukakan dari definisi adalah “planned”, “persuasive
George H. Mead ada karena ide-ide dasar communications” dan “significant public”
dalam membentuk makna yang berasal dari International Public Relations Association
pikiran manusia (Mind) mengenai diri (Self), (IPRA) (dalam Ardianto dan Soemirat, 2012:
dan hubungannya di tengah interaksi sosial, 14), mendefinisikan Public Relations sebagai
dan tujuan akhir untuk memediasi, serta berikut:
menginterpretasi makna di tengah masyarakat “Public Relations adalah fungsi
(Society) dimana individu tersebut menetap. manajemen dari sikap budi yang berencana
Dalam terminology yang diutarakan Mead, dan berkesinambungan, dengan mana
setiap isyarat dan pesan verbal yang dimaknai organisasi-organisasi dan lembaga-
berdasarkan kesepakatan bersama oleh semua lembaga yang bersifat umum dan pribadi
pihak yang terlibat dalam suatu interaksi berupaya memperoleh dan membina
merupakan satu bentuk simbol yang mempunyai pengertian, simpati, dan dukungan dari
arti yang sangat penting. Simbol yang diberikan mereka yang ada kaitannya atau mungkin
oleh orang lain dapat mempengaruhi perilaku yang ada hubungannya dengan menilai
seseorang melalui pemberian isyarat, maka pendapat umum diantara mereka dengan
individu dapat mengutarakan perasaan, pikiran, tujuan sedapat mungkin menghubungkan
maksud, dan sebaliknya dengan cara membca kebijaksanaan dan ketatalaksanaan
symbol yang ditampilkan oleh orang lain. mereka, guna mencapai kerja sama yang
Sesuai dengan pemikiran-pemikiran Mead lebih produktif dan untuk melaksanakan
(dalam West & Turner, 2012: 108), definisi kepentingan bersama yang lebih efisien,
singkat dari tiga ide dasar dari interaksi dengan melancarkan informasi yang

STRATEGI KOMUNIKASI PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG MENYOSIALISASIKAN GERAKAN PEMBANGUNAN


UNTUK RAKYAT INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN (AULIA RAHMAN DAN DIAH FATMA SJORAIDA
140 Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 5, No. 2, Desember 2017, hlm. 136-146

berencana dan tersebar luas” kecenderungan-kecenderungan yang ada pada


berbagai aspek (politik, sosial dan ekonomi) di
Secara etimologis kata pemerintahan sekeliling kita, serta situasi dan kondisi saat itu;
berasal dari kata “pemerintah”, kata pemerintah dan A long, long look ahead, untuk tujuan dan
sendiri berasal dari kata “perintah” yang pelaksanaan program organisasi ditentukan.
berarti menyuruh melakukan sesuatu pekerjaan Dalam penelitian kualitatif, dibutuhkan
(Hasan, 2010: 22). Namun tinjauan asal kata sebuah landasan yang mendasari berjalannya
“pemerintahan“ sebenarnya berasal dari kata penelitian tersebut. Semua harus dipetakan
dalam bahasa Inggris ”Government” yang dengan jelas sebelum penelitian dimulai.
diterjemahkan sebagai “pemerintah” dan Maka, kerangka pemikiran merupakan
“pemerintahan” dalam banyak tulisan. Namun suatu dasar yang harus berdiri kokoh untuk
ada juga yang berpendapat bahwa Government membimbing peneliti dalam melakukan
tidak selalu memiliki makna pemerintahan, penelitiannya supaya peneliti dapat fokus
karena Samuel Edward Finer mengartikan dan tidak melenceng dari permasalahan yang
kata government sebagai Public Servant yakni sedang ditelitinya. maka diperlukan kerangka
“pelayanan”. pemikiran untuk mengembangkan konteks dan
Government Public Relations adalah konsep penelitian lebih lanjut sehingga dapat
lembaga humas atau praktisi humas memperjelas rumusan masalah, paradigma dan
pemerintah yang melakukan fungsi manajemen pendekatan yang digunakan dalam penelitian,
dalam bidang informasi dan komunikasi dan sebagainya.
yang persuasif, efektif, dan efisien untuk Penelitian ini diangkat berdasarkan adanya
menciptakan hubungan yang harmonis dengan fenomena dimana Bupati Subang, Ojang Sohandi
publiknya melalui berbagai sarana kehumasan meluncurkan lima program pembangunan yang
dalam rangka menciptakan citra dan reputasi dinamakan sebagai Gerakan Pembangunan
yang positif instansi pemerintah. Dalam untuk Rakyat (GAPURA), program ini menyasar
sebuah organisasi pemerintah (daerah), humas pada bidang pemerintahan, insfrastruktur,
sering diposisikan sebagai corong atau suara pendidikan, ekonomi, kesehatan dan tata kota.
dari pimpinan Pemerintah Daerah dalam Program ini dianggap penting bagi Kabupaten
hubungannya dengan publik, sehingga menjadi Subang dalam rangka mewujudkan Subang
posisi yang terhormat, tinggi, strategis, melekat sebagai salah satu Kabupaten termaju di Jawa
kemampuan dan tanggung jawab. (Effendy Barat.
2007: 56)
Suatu program Public Relations, baik itu METODE PENELITIAN
yang berjangka panjang maupun berjangka
pendek (untuk satu peristiwa tunggal), perlu Penelitian ini menggunakan metode
direncanakan dengan cermat dan hati-hati, kualitatif mengingat tujuan dari penelitian
sedemikian rupa sehingga akan diperoleh hasil- ini adalah untuk mengetahui secara
hasil yang nyata. Perencanaan yang matang mendalam rumusan strategi public realtions
akan menghasilkan suatu program Public Pemerintah Kabupaten Subang dalam upaya
Relations yang efektif. Perencanaan program menyosialisasikan program kerja GAPURA
Public Relations berdasarkan fakta dan INTAN kepada masyarakat dalam kondisi
landasan berpikir yang sehat, yang membuat alamiah. Hal ini merujuk kepada yang
seseorang menjadi tahu arah dan tujuan yang dikemukakan oleh (Cresswell, 2014: 61-64)
ingin dicapainya. Perencanaan program Metode kualitatif adalah proses penelitian
Public Relations menurut Ruslan (2006: 141) untuk memahami, yang didasarkan pada tradisi
membutuhkan: A searching look backward, yaitu penelitian dengan metode yang khas, yang
penelusuran masa lampau untuk menetapkan meneliti masalah manusia atau masyarakat.
faktor-faktor yang memegang peranan penting Peneliti membangun gambaran yang kompleks
dalam situasi yang sedang terjadi; A deep look dan holistik, menganalisis kata-kata, melaporkan
inside, yaitu penelaahan terhadap fakta-fakta pandangan informan secara terperinci dan
dan pendapat yang dipertimbangkan, dipandang melakukan penelitian dalam setting alamiah.
dari sudut tujuan organisasi dan keabsahan Paradigma yang digunakan oleh peneliti
bobot; A wide look around, yaitu melihat dalam penelitian ini yaitu paradigma

STRATEGI KOMUNIKASI PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG MENYOSIALISASIKAN GERAKAN PEMBANGUNAN


UNTUK RAKYAT INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN (AULIA RAHMAN DAN DIAH FATMA SJORAIDA
Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 5, No. 2, Desember 2017, hlm. 136-146 141

konstruktivisme, seperti yang dipaparkan ini juga bersifat single case dimana tujuan dari
oleh Denzin dan Lincoln (2005), mengadopsi program ini adalah menyosialisasikan program
mengakui adanya fakta dan realitas empirik. GAPURA INTAN kepada masyarakat agar
Sedangkan konstruktivisme berpendapat bahwa masyarakat, dan pemerintah bisa berkerja sama
semesta secara epistemologi merupakan hasil untuk menjadikan Kabupaten Subang menjadi
kontruksi sosial. Pengetahuan manusia adalah Kabupaten termaju di Jawa Barat.
konstruksi yang dibangun dari proses kognitif Teknik penentuan informan yang
dengan interaksinya dengan dunia objek digunakan dalam penelitian ini adalah
material. Pengalaman manusia terdiri dari purposive sampling. Seperti yang dikemukakan
interpretasi bermakna terhadap kenyataan dan oleh Sugiyono (2010: 55), purposive sampling
bukan reproduksi kenyataan. Dengan demikian adalah teknik pengambilan sumber data dengan
dunia muncul dalam pengalaman manusia secara pertimbangan terentu. Pertimbangan tertentu
terorganisasi dan bermakna. Keberagaman ini, misalnya orang tersebut yang dianggap
pola konseptual/kognitif merupakan hasil dari paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau
lingkungan historis, cultural, dan personal yang mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan
digali secara terus-menerus. (Denzin & Lincoln, memudahkan peneliti menjelajahi objek/situasi
2005: 97) sosial yang akan diteliti.
Dalam penelitian ini, kasus yang diangkat Penelitian ini dilaksanakan di Kantor
adalah instansi pemerintah daerah dalam hal ini Pemerintahan Kabupaten Subang tepatnya di
adalah pemerintah daerah Kabupaten Subang, jalan Dewi Sartika No. 1 Subang. Informan
setiap organisasi pasti memliki interaksi dan penelitian dalam penelitian ini adalah orang-
strategi dalam berhubungan dengan para orang pilihan peneliti yang dianggap terbaik
stakeholdersnya atau publiknya. Tujuan dari dalam memberikan informasi yang dibutuhkan
penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi peneliti, peneliti menggunakan teknik
strategi komunikasi pemerintah Kabupaten purposive sampling dengan menentukan key
Subang dalam menyosialisasikan program kerja informan yang akan menjadi narasumber yaitu
GAPURA kepada masyarakat. Pendekatan yang orang-orang yang berkaitan langsung dengan
dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan Pemerintahan Kabupaten Subang dan orang-
studi kasus. orang yang merasakan dampak dari adanya
Yin (2011: 31) menyebutkan bahwa studi Program GAPURA INTAN tersebut.
kasus adalah salah satu metode penelitian Teknik pengumpulan data pada penelitian
ilmu-ilmu sosial serta kehidupan nyata, ini dilakukan dengan cara wawancara, observasi
bilamana batas-batas antara fenomena dan studi pustaka. Teknik pengumpulan data
dan konteks tak tampak dengan tegas adalah teknik yang digunakan dalam proses
dan dimana sumber bukti dimanfaatkan. pengadaan data primer untuk kepentingan
Secara umum studi kasus merupakan penelitian. Pengumpulan data adalah prosedur
pendekatan penelitian yang leih cocok jika yang sistematis dan standar untuk memperoleh
pertanyaan penelitian berkenaan dengan data yang diperlukan (Moleong, 2013: 134).
how (bagaimana) dan why (mengapa). Penelitian ini lebih menekankan pada
wawancara mendalam karena lebih relevan
Kasus yang terdapat pada penelitian ini menghasilkan data primer. Untuk penelitian
yaitu masih banyak masyarakat Kabupaten ini, wawancara dilakukan terhadap responden
Subang yang belum mengetahui program yang bisa memberikan informasi berhubungan
kerja GAPURA yang sedang dijalani dengan penelitian. Mereka adalah informan
Pemerintah Kabupaten Subang. Pertanyaan yang memberikan informasi tentang situasi
penelitian “bagaimana” (how) dan “mengapa” dan kondisi latar penelitian. Menghindari bias
(why) melingkupi bagaimana pemahaman penelitian, peneliti tetap memiliki pedoman
aparatur pemerintahan & masyarakat, strategi wawancara tersebut bersifat fleksibel,
komunikasi dan hambatan yang dialami dalam sewaktu-waktu dapat berubah sesuai dengan
menyosialisasikan program Kerja GAPURA perkembangan data yang terjadi di lapangan.
INTAN. Penelitian ini merupakan a bounded Namun, fleksibelitas tersebut tetap mengacu
system yaitu satu kesatuan yang utuh dimulai dari pada focus penelitian yaitu strategi komunikasi
tahap perencanaan hingga evaluasi. Penelitian pemerintah daerah Kabupaten Subang dalam

STRATEGI KOMUNIKASI PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG MENYOSIALISASIKAN GERAKAN PEMBANGUNAN


UNTUK RAKYAT INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN (AULIA RAHMAN DAN DIAH FATMA SJORAIDA
142 Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 5, No. 2, Desember 2017, hlm. 136-146

menyosialisasikan program kerja GAPURA transparan dan akuntabel merupakan kewajiban


kepada Masyarakat. negara dalam memenuhi kebutuhan warga
Observasi penelitian ini dilakukan di negaranya” (Yani, 2017).
pemerintah Daerah Kabupaten Subang, GAPURA INTAN merupakan singkatan
yaitu dilakukan dengan cara mencatat semua dari Gerakan Pembangunan Untuk Masyarakat
informasi yang dibutuhkan peneliti terhadap Infrastruktur Berkelanjutan dimana program
informan. Observasi dilaksanakan dengan izin ini berfungsi untuk memberikan pelayanan
oleh pihak-pihak yang menyangkut penelitian. infrastruktur yang baik kepada masyarakatnya
Teknik observasi berguna untuk seperti keseterdiaan jalan yang baik,
menjelaskan, memberikan dan merinci gejala pembangunan infrastruktur seperti jembatan,
yang terjadi. Observasi adalah pemilihan, pengairan, listrik dan lain sebagainya. GAPURA
pengubahan, pencatatan, dan pengkodean INTAN merupakan satu dari lima program
serangkaian perilaku dan suasana yang GAPURA yang menjadi prioritas utama
berkenaan dengan organisme insitusi, sesuai Pemerintah Kabupaten, dikarenakan banyaknya
dengan tujuan-tujuan empiris. Observasi keluhan dari masyarakat tentang infrastruktur
adalah proses pengumpulan data primer dengan daerah seperti jalan yang rusak.
menggunakan pengamatan langsung atau Jalan merupakan salah satu bagian dari
meneliti sendiri gejala-gejala dan fenomena infrastruktur wilayah yang sangat vital di
yang terjadi di lapangan yang berkaitan dengan Kabupaten Subang, seperti pendapat dari
masalah yang diteliti melalui pencatatan. Nanang salah satu informan penelitian dia
(Moleong, 2013: 137) berkata. Kabupaten Subang ini terkenal dengan
hasil pertaniannya seperti padi dan palawija,
HASIL DAN PEMBAHASAN jika jalanan rusak otomatis hasil pertanian jadi
sulit untuk di angkut dan susah untuk dijual jadi
Dalam kesempatan wawancara dengan harga gabah bisa anjlok dan tidak bisa dinikmati
Abdurahkman yang saat ini menjabat sebagai oleh para petani yang notabene merupakan
SEKDA Kabupaten Subang, dia mengatakan masyarakat Kabupaten Subang itu Sendiri. Oleh
bahwasanya bekerja tanpa suatu program karena itu Pemerintah Kabupaten harus segera
itu sama halnya dengan berjalan tanpa untuk menangani permasalahan infrastruktur
tujuan. Artinya, penyampaian pesan dalam jalan yang rusak.
kegiatan, harus disesuaikan dengan sasaran Anggaran APBD untuk merealisasikan
(Febriyansyah, Christin, & Imran, 2015). Jadi GAPURA INTAN untuk tahun 2015 sebesar
program GAPURA ini adalah acuan dari para kurang lebih 300 M, hal ini mengalami lompatan
aparatur Pemerintah Kabupaten Subang dalam dari tahun-tahun biasanya. Dengan anggaran
menjalani tugas serta kewajibannya dalam yang cukup besar untuk program GAPURA
melayani masyarakat. Program GAPURA INTAN diharapkan aparatur Pemerintah
merupakan strategi Pemerintah Kabupaten Kabupaten lebih serius dalam menangani
Subang dalam mengemas suatu program, degan masalah infrastruktur yang sedang dialami
tujuan semua elemen masyarakat di Kabupaten Kabupaten Subang Program GAPURA INTAN
Subang dapat mengetahui akan program kerja di targetkan akan selesai pada tahun 2018, jadi
yang sedang di canangkan oleh Pemerintah diharapkan pada tahun 2018 mendatang sudah
Kabupaten. Isi dari program GAPURA tidak adalagi keluhan masyarakat di ranah
tersebut merupakan urusan-urusan Wajib dan infrastruktur daerah.
urusan pilihan yang harus di realisasikan oleh Masyarakat Kabupaten Subang yang
pemerintah. menjadi informan penelitian sudah mengetahui
Dengan adanya program ini diharapkan program GAPURA ini, namun mereka belum
aparatur Pemerintah Kabupaten dapat begitu merasakan manfaat dari program ini.
memberikan kualitas pelayanan terbaik bagi Mereka menilai program GAPURA ini adalah
masyarakat Kabupaten Subang, dimana program yang cukup bagus dari Pemerintah
sejatinya aparatur pemerintahan sebagai abdi Kabupaten Subang, sebagian dari mereka
negara dan juga abdi masyarakat bertugas untuk sepakat GAPURA INTAN adalah salah satu
melayani masyarakatnya. Hal ini sesuai dengan dari kelima program yang cukup diketahui
pernyataan bahwa: “pelayanan publik yang oleh masyarakat. Pengetahuan menjadi faktor

STRATEGI KOMUNIKASI PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG MENYOSIALISASIKAN GERAKAN PEMBANGUNAN


UNTUK RAKYAT INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN (AULIA RAHMAN DAN DIAH FATMA SJORAIDA
Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 5, No. 2, Desember 2017, hlm. 136-146 143

penting dalam perubahan sikap masyarakat, bahwa selama ini pemerintah memiliki
karena “proses perubahan sikap khalayak kewajiban untuk menyampaikan informasi
dimulai ketika informasi menyentuh kesadaran, penyelenggaraan pemerintah daerah kepada
pemahaman dan pengetahuan khalayak sebagai warga masyarakatnya, UU Keterbukaan
individu (Umniyati, Hadisiwi, & Suminar, Informasi Publik telah dibuat pemerinah dan
2017). pemerintah daerah telah membuat perangkat
Masyarakat Kabupaten Subang banyak peraturan pemerintah daerah tentang
mendengar sosialisasi program GAPURA ini keterbukaan informasi publik (Setiaman, 2013:
langsung dari Bupati di dalam berbagai macam 197).
kegiatan seperti acara-acara kemasyarakatan. Upaya sosialisasi program GAPURA
Yuli salah satu informan penelitian ini sebenarnya adalah tugas dari humas
mengatakan, memang sering pak Bupati pemerintahan di bawah dinas INFOKOM
ataupun wakilnya memperkenalkan program (Informasi dan Komunikasi) Kabupaten Subang,
GAPURA apabila sedang diadakannya suatu tetapi Bupati menghimbau kepada seluruh
acara kemasyarakatan, jadi sebelum ke inti SKPD serta aparatur pemerintah lainnya agar
acara mereka selalu memperkenalkan program ikut serta dalam menyosialisasikannya kepada
GAPURA serta sejauh mana program ini telah masyarakat.
direalisasikan di Kabupaten Subang. Pemerintah Kabupaten Subang pun
Bupati Kabupaten Subang Ojang Sohandi membangun tugu GAPURA di setiap kantor,
biasanya langsung menyosialisasikan program batas wilayah, sekolah, hingga objek wisata
GAPURA kepada masyarakat didalam berbagai guna menyosialisasikannya kepada masyarakat.
kegiatan kemasyarakatan, selanjutnya dengan Gambar 3 adalah gambar serta penjelasan
cara hierarki pemerintahan atau dengan dari tugu GAPURA yang dijadikan ikon kota
system getok tular dimana beliau memberikan Subang dan sebagai media sosialisasi kepada
pemahaman mengenai program ini kepada masyarakat.
seluruh SKPD, SEKDA, kepala dinas serta
Penyempurnaan dari bentuk
camat hingga kepala desa agar mereka dapat tugu padi yang merupakan
ikon Kabupaten Subang
menyosialisasikan kepada masyarakat di
berbagai kesempatan atau dalam berbagai acara.
Digambarkan dalam bentuk tiga
Hal seperti ini dilakukan Pemerintah Kabupaten buah yang disusun vertikal
mencerminkan topografi
untuk memenuhi kesetrdian informasi mengenai Kabupaten Subang (pesisir
pantai, daratan randah &
program GAPURA kepada publiknya. Seperti pegunungann) dalam bentuk

yang tercantum dalam dalam UU nomor 14 tahun Empat kolom yang


menggambarkan empat pilar
2008 mengenai hak dari publik, di antaranya: yaitu ulama, umaro, agnia &
fukoro serta harus memiliki 4
Hak untuk memperoleh informasi publik; Hak pilar kerja yaitu cerdas, keras,
tuntas & iklas
untuk melihat dan mengetahui informasi publik;
Hak untuk menghadiri pertemuan publik yang Sumber: Penelitian, 2016
terbuka untuk umum; Hak untuk mendapatkan Gambar 3 Penjelasan Arti Tugu GAPURA
salinan informasi publik melalui permohonan;
Hak untuk menyebarluaskan informasi publik Dalam menjalankan sebuah program tentu
sesuai dengan peraturan undang-undang; Hak saja akan mengalami hambatan, begitupun yang
untuk mengajukan permintaan informasi; Hak dialami oleh Pemerintah Kabupaten Subang
untuk mengajukan gugatan pengadilan apabila dalam meyosialisasikan program GAPURA,
mendapatkan hambatan atau kegagalan dalam berikut ini adalah beberapa hambatan yang
memperoleh informasi publik. dialami. Pemerintah Kabupaten Subang
Memberikan informasi kepada publik menilai masih ada aparatur pemerintahan
atau masyarakat Bupati dalam upayanya seperti camat dan kepala desa yang dinilai
dalam menyosialisasikan program GAPURA masih kurang menyosialisasikan program ini
INTAN memberikan informasi kepada kepada masyarakatnya, sehingga berdasarkan
publiknya seperti sudah sejauh mana program hasil survei hanya kurang dari 10% masyarakat
ini telah terealisasikan. Prinsip-prinsip good Kabupaten Subang yang mengetahui akan
governance tidaklah akan terwujud tanpa program GAPURA.
kepedulian pemerintah daerah untuk menyadari Sumber daya manusia yang masih kurang

STRATEGI KOMUNIKASI PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG MENYOSIALISASIKAN GERAKAN PEMBANGUNAN


UNTUK RAKYAT INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN (AULIA RAHMAN DAN DIAH FATMA SJORAIDA
144 Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 5, No. 2, Desember 2017, hlm. 136-146

peduli akan hadirnya program GAPURA, mewujudkan misi Kabupaten Subang untuk
dimana masyarakat hanya ingin hidupnya menjadi daerah termaju di Jawa Barat.
sejahtera tanpa memperdulikan prosesnya.
Keseterdiaan anggaran dalam perealisasian SIMPULAN
program ini, untuk merealisasikan keseluruhan
program GAPURA tentunya memerlukan Pemerintah Kabupaten Subang kurang
anggaran yang sangat besar, maka dari itu maksimal dalam upaya menyosialisasikan
Pemerintah Kabupaten baru bisa memilah program GAPURA kepada masyarakat, terlihat
program mana yang di dahulukan untuk di hanya sosialisasi secara langsung yang menjadi
realisasikan, untuk saat ini program GAPURA andalan dari Pemerintah Kabupaten Subang.
INTAN adalah program yang menjadi prioritas Sedangkan upaya sosialisasi menggunakan alat
utama Pemerintah Kabupaten Subang untuk media masih cenderung minim. Mereka hanya
direalisasikan kepada masyarakat. Masih fokus terhadap bagaimana program ini dapat
diperlukan optimalisasi mengenai pemilihan cepat terealisasi sementara publik mempunyai
segmen yang tepat untuk menyosialisasikan hak mendapatkan informasi mengenai program
program ini ke masyarakat Kabupaten Subang. kerja atau kinerja pemerintahannya yang
Mind seluruh elemen masyarakat tercantum pada dalam UU nomor 14 tahun
Kabupaten Subang (termasuk didalamnya 2008.
aparatur Pemerintah Kabupaten Subang dan Masyarakat Kabupaten Subang belum
masyarakat) belum seluruhnya mengetahui seluruhnya mengetahui program GAPURA ini,
tentang apa yang dimaksud dengan GAPURA namun sebagian dari mereka merasakan manfaat
sebagai program kerja pemerintah daerah, dari program tersebut. Mereka menilai program
termasuk didalamnya program GAPURA GAPURA ini adalah program yang cukup
INTAN. Namun sebagian dari masyarakat bagus dari Pemerintah Kabupaten Subang,
berasumsi bahwa program ini masih belum cukup sebagian dari mereka sepakat GAPURA
dirasakan manfaatnya, mengingat program INTAN adalah salah satu dari kelima program
GAPURA INTAN masih terhitung cukup baru yang dinilai cukup dirasakan masyarakat.
kehadirannya yaitu kurang lebih 2 tahun dan Masyarakat Kabupaten Subang mendengar
ditargetkan akan rampung pada jangka waktu 5 sosialisasi program GAPURA ini langsung dari
tahun. Sehingga Pemerintah Kabupaten Subang Bupati di dalam kegiatan seperti acara-acara
masih mempunyai sisa waktu 3 tahun lagi untuk kemasyarakatan dan blusukan dari Bupati ke
merealisasikan program ini kepada masyarakat tengah masyarakat.
agar masyarakat dapat mengetahui program Bupati Kabupaten Subang Ojang Sohandi
kerjanya dan turut merasakan manfaatnya dari biasanya langsung menyosialisasikan program
program ini. GAPURA kepada masyarakat di dalam
Di dalam self Pemerintah Kabupaten berbagai kegiatan kemasyarakatan, selanjutnya
Subang bersama dengan para aparatur dengan cara hierarki pemerintahan atau dengan
pemerintahannya berusaha menyosialisasikan system getok tular dimana beliau memberikan
program GAPURA INTAN kepada masyarakat pemahaman mengenai program ini kepada
dengan tujuan memberikan pemahaman seluruh SKPD, SEKDA, kepala dinas serta
mengenai program ini. Saluran komunikasi camat hingga kepala desa agar mereka dapat
langsung atau tatap muka masih menjadi menyosialisasikan kepada masyarakat di
priyoritas utama Pemerintah Kabupaten dalam berbagai kesempatan atau dalam berbagai
mengkomunikasikan program GAPURA acara. Upaya sosialisasi program GAPURA
INTAN juga pembangunan tugu GAPURA ini sebenarnya adalah tugas dari humas
yang menyebar di seluruh Kabupaten Subang. pemerintahan di bawah dinas INFOKOM
Ketika sebagai society, penting untuk (Informasi dan Komunikasi) Kabupaten Subang,
seluruh elemen masyarakat di Kabupaten tetapi Bupati menghimbau kepada seluruh
Subang memiliki awareness serta menyamakan SKPD serta aparatur pemerintah lainnya agar
persepsi mengenai program GAPURA sehingga ikut serta dalam menyosialisasikannya kepada
dapat mengurangi hambatan-hambatan yang masyarakat.
dialami dalam proses menyosialisasikan Pemerintah Kabupaten Subang menilai
program ini, sehingga pada akhirnya dapat masih ada aparatur pemerintahan seperti

STRATEGI KOMUNIKASI PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG MENYOSIALISASIKAN GERAKAN PEMBANGUNAN


UNTUK RAKYAT INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN (AULIA RAHMAN DAN DIAH FATMA SJORAIDA
Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 5, No. 2, Desember 2017, hlm. 136-146 145

camat dan kepala desa yang dinilai masih melalui baligo atau spanduk, dan melalui
kurang menyosialisasikan program ini kepada bantuan berbagai media dan lain sebagainya.
masyarakatnya, sehingga berdasarkan hasil Instansi Humas Pemerintah Kabupaten harus
survei kurang dari 10% masyarakat Kabupaten mempunyai lebih banyak lagi kegiatan-kegiatan
Subang yang mengetahui akan program kreatif untuk menyosialisasikan program ini.
GAPURA. Keseterdiaan anggaran dalam Karena belum maksimalnya kegiatan dalam
perealisasian program ini untuk merealisasikan menyosialisasikan program ini maka hambatan-
keseluruhan program GAPURA memerlukan hambatan pun banyak bermunculan seperti
anggaran yang sangat besar, maka dari itu hambatan dari aparatur Pemerintah Kabupaten
Pemerintah Kabupaten harus memilah program itu sendiri hingga permasalahan anggaran dalam
mana yang didahulukan untuk direalisasikan. merealisasikan program GAPURA INTAN.
Untuk saat ini program GAPURA INTAN
adalah program yang menjadi prioritas DAFTAR PUSTAKA
utama Pemerintah Kabupaten Subang untuk
direalisasikan kepada masyarakat. Masih Ardianto, E. & Soemirat, S. (2002). Dasar-
diperlukan optimalisasi mengenai pemilihan dasar public relations. Cetakan. Ketiga.
segmen yang tepat untuk menyosialisasikan Bandung: Remaja Rosdakarya
program ini ke masyarakat Kabupaten Subang. Creswell, J. W. 2014. Research design
Saran dari peneliti pribadi untuk penelitian pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan.
yang telah dilakukan ini adalah sebagai berikut. mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Pemerintah Kabupaten Subang sebagai objek Denzin, N. K. and Lincoln, Y. S. (2005). The
penelitian secara umum sudah melakukan handbook of qualitative research. Thousand
kegiatan komunikasi khususnya kegiatan Oaks, California: Sage Publications
Public Relations baik secara internal maupun Effendy, O. U. (2007). Ilmu komunikasi.
eksternal. Kegiatan komunikasi secara internal Bandung: Remaja Rosdakarya
dinilai sudah cukup baik hal ini terbukti dengan Febriyansyah, A. R., Christin, M., & Imran,
sudah adanya pemahaman mengenai program A. I. (2015). Strategi media relations pt.
GAPURA INTAN pada aparatur Pemerintah pelabuhan tanjung priok dalam menanggapi
Kabupaten dengan baik, para aparatur krisis. Jurnal Kajian Komunikasi, 4/2,
Pemerintah Kabupaten dapat memberikan 229-241
banyak informasi kepada peneliti dengan sangat Hasan, E. (2010). Komunikasi pemerintahan
baik, hal ini membuktikan bahwa Bupati sebagai cetakan kedua. Bandung: Refika Aditama
pemimpin tertinggi pemerintah Kabupaten KeputusanMenteri Komunikasi Dan Informatika
Subang sudah melakukan kegiatan komunikasi Nomor: 371/KEP/M.KOMINFO/8/2007
internal Pemerintah Kabupaten dengan baik. tentang Kode Etik Humas Pemerintahan
Namun kegiatan komunikasi kepada LSI (Lembaga Survei Indonesia), Survei
eksternal Pemerintah Kabupaten yaitu kepada kepuasan masyarakat terhadap hasil
masyarakat Kabupaten Subang dirasa belum
pembangunan di kabupaten subang.
begitu terlaksana dengan baik. Hal ini dibuktikan
Temuan Survei Januari-Maret 2015
masih banyak dari masyarakat Kabupaten
Moleong. (2013). Metodologi kualitatif edisi
Subang yang masih belum mengetahui
revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya
program GAPURA INTAN, selanjutnya respon
Ritzer, G. & Goodman, D. J. (2006). Teori
masyarakat mengenai program ini juga belum
sosiologi modern. Diterjemahkan oleh Tim
terlalu dirasakan manfaatnya.
Penerjemah. Jakarta: Pustaka Kencana
Program ini belum terlalu banyak diketahui
Ruslan, R. (2006). Manajemen public relations
oleh masyarakat dan juga dirasakan manfaatnya
disebabkan karena belum maksimalnya & media komunikasi. Jakarta: Rajagrafindo
upaya Pemerintah Kabupaten terutama Persada
bidang Humas dalam menyosialisasikannya Setiaman, A., Sugiana, D. & Mahameruaji,
kepada masyarakat. Pemerintah Kabupaten J. N. (2013). Implementasi kebijakan
Subang masih menggunakan cara yang dinilai keterbukaan informasi publik. Jurnal
monoton dengan menyosialisasikan program Kajian Komunikasi, Volume 1, No. 2. http:
ini yaitu melalui pidato aparatur pemerintah, //journal.unpad.ac.id/jkk/issue/archive

STRATEGI KOMUNIKASI PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG MENYOSIALISASIKAN GERAKAN PEMBANGUNAN


UNTUK RAKYAT INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN (AULIA RAHMAN DAN DIAH FATMA SJORAIDA
146 Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 5, No. 2, Desember 2017, hlm. 136-146

diakses tanggal 11 oktober 2015 111-120


Sugiyono. (2010). Metode penelitian kuantitatif West, R. & Turner, L. H. (2012). Pengantar
kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta teori komunikasi. Terjemahan: Maria
Sunarya, R. (2014). Lima program andalan Natalia. Jakarta. Salemba Humanika Yani,
pemerintah kabupaten subang. Diakses E. (2017). Analisis relasi teknologi,
dari http://www.rakyatsubang.com institusi dan agensi dalam transformasi
Umniyati, N., Hadisiwi, P., & Suminar, J. pelayanan publik di jakarta. Jurnal
R. (2017). Pengaruh terpaan informasi Informasi, 47/1
riset melalui website www.ppet.lipi.go.id Yin, R. K. (2011). Studi kasus: disain dan
terhadap sikap mahasiswa mengenai metode. Jakarta: Gramedia Pustaka
penelitian. Jurnal Kajian Komunikasi, 5/1,

STRATEGI KOMUNIKASI PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG MENYOSIALISASIKAN GERAKAN PEMBANGUNAN


UNTUK RAKYAT INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN (AULIA RAHMAN DAN DIAH FATMA SJORAIDA

Anda mungkin juga menyukai