136-146
ABSTRAK
Terdapat kegiatan yang mengimplementasikan strategi komunikasi pemerintah kabupaten subang untuk
mensosialisasikan Program “Gerakan Pembangunan Untuk Rakyat”, namun sejauh ini afektivitasnya, belum
dapat dirasakan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Strategi Komunikasi
Pemerintah Kabupaten Subang Untuk Menyosialisasikan Program “Gerakan Pembangunan Untuk Rakyat”,
khususnya salah satu dari program Kabupaten Subang mengenai pengembangan infrastruktur untuk masyarakat
yang disebut GAPURA INTAN (Gerakan Pembangunan Untuk Masyarakat Infrastruktur Berkelanjutan).
Penelitian difokuskan pada pemahaman aparatur Pemerintah Kabupaten, bagaimana pemahaman masyarakat,
strategi komunikasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Subang dan hambatan apa saja yang dialami
dalam menyosialisasikan program ini ke masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
paradigma konstruktivisme dan menggunakan metode studi kasus. Teknik penentuan informan menggunakan
purposive sampling dan jumlah informan pada penelitian ini sebanyak 9 orang. Hasil penelitian ini adalah,
infrastruktur merupakan permasalahan paling mendesak di Kabupaten Subang. Program GAPURA INTAN
bertujuan untuk menangani permasalahan infrastruktur seperti salah satunya perbaikan jalan Kabupaten
yang rusak sehingga tidak bisa digunakan oleh masyarakat. Upaya pemerintah dalam mengkomunikasikan
program ini kepada masyarakat dengan cara hierarki pemerintahan dan menyosialisasikan kepada masyarakat
secara langsung pada berbagai kesempatan yang ada. Namun awareness atau kesadaran masyarakat terhadap
program ini masih sangat sedikit yaitu hanya 9% masyarakat yang mengetahui program GAPURA INTAN.
Kata-kata Kunci: Strategi komunikasi, subang, pemerintah kabupaten, infrastruktur, program GAPURA
INTAN
There is an activity that implements the communication strategy by Subang district government to socialize
the “Development Movement for the People” Program, but so far its affectivity, can not be felt optimally. This
study aims to determine Government Communication Strategy Of Subang District Socialize “Development
Movement For People”, specifically one of the Subang District program related to infrastructure development
to society called GAPURA INTAN (Gerakan Pembangunan Untuk Masyarakat-Infrastruktur Berkelanjutan).
The research is focused on the understanding of district government apparatus, how the understanding of the
community, how the communication strategies undertaken by Subang district government and any obstacles
experienced in socializing this program to the community. This research used qualitative approach with
constructivism paradigm and case study methods. The technique of determining informants used purposive
sampling and the number of informants in this study was 9 people. This research found out that infrastructure
is the most urgent problem in Subang Regency, This program aims to deal with infrastructure problems such
as one of the repair of damaged district road so it can not be used by the community. Government efforts
in communicate this program to the community by government hierarchy and socialize to the community
directly on various occasions. However, people awareness of this program is still very little only 9% of people
who know the GAPURA INTAN program.
Keywords: Communications strategy, subang, local government, infrastructure development, GAPURA
INTAN program
Korespondensi: Aulia Rahman, M.I.Kom. Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Subang. Jln Dewi
Sartika No. 1, Kabupaten Subang. Email: abutgoodboy@gmail.com
konstruktivisme, seperti yang dipaparkan ini juga bersifat single case dimana tujuan dari
oleh Denzin dan Lincoln (2005), mengadopsi program ini adalah menyosialisasikan program
mengakui adanya fakta dan realitas empirik. GAPURA INTAN kepada masyarakat agar
Sedangkan konstruktivisme berpendapat bahwa masyarakat, dan pemerintah bisa berkerja sama
semesta secara epistemologi merupakan hasil untuk menjadikan Kabupaten Subang menjadi
kontruksi sosial. Pengetahuan manusia adalah Kabupaten termaju di Jawa Barat.
konstruksi yang dibangun dari proses kognitif Teknik penentuan informan yang
dengan interaksinya dengan dunia objek digunakan dalam penelitian ini adalah
material. Pengalaman manusia terdiri dari purposive sampling. Seperti yang dikemukakan
interpretasi bermakna terhadap kenyataan dan oleh Sugiyono (2010: 55), purposive sampling
bukan reproduksi kenyataan. Dengan demikian adalah teknik pengambilan sumber data dengan
dunia muncul dalam pengalaman manusia secara pertimbangan terentu. Pertimbangan tertentu
terorganisasi dan bermakna. Keberagaman ini, misalnya orang tersebut yang dianggap
pola konseptual/kognitif merupakan hasil dari paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau
lingkungan historis, cultural, dan personal yang mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan
digali secara terus-menerus. (Denzin & Lincoln, memudahkan peneliti menjelajahi objek/situasi
2005: 97) sosial yang akan diteliti.
Dalam penelitian ini, kasus yang diangkat Penelitian ini dilaksanakan di Kantor
adalah instansi pemerintah daerah dalam hal ini Pemerintahan Kabupaten Subang tepatnya di
adalah pemerintah daerah Kabupaten Subang, jalan Dewi Sartika No. 1 Subang. Informan
setiap organisasi pasti memliki interaksi dan penelitian dalam penelitian ini adalah orang-
strategi dalam berhubungan dengan para orang pilihan peneliti yang dianggap terbaik
stakeholdersnya atau publiknya. Tujuan dari dalam memberikan informasi yang dibutuhkan
penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi peneliti, peneliti menggunakan teknik
strategi komunikasi pemerintah Kabupaten purposive sampling dengan menentukan key
Subang dalam menyosialisasikan program kerja informan yang akan menjadi narasumber yaitu
GAPURA kepada masyarakat. Pendekatan yang orang-orang yang berkaitan langsung dengan
dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan Pemerintahan Kabupaten Subang dan orang-
studi kasus. orang yang merasakan dampak dari adanya
Yin (2011: 31) menyebutkan bahwa studi Program GAPURA INTAN tersebut.
kasus adalah salah satu metode penelitian Teknik pengumpulan data pada penelitian
ilmu-ilmu sosial serta kehidupan nyata, ini dilakukan dengan cara wawancara, observasi
bilamana batas-batas antara fenomena dan studi pustaka. Teknik pengumpulan data
dan konteks tak tampak dengan tegas adalah teknik yang digunakan dalam proses
dan dimana sumber bukti dimanfaatkan. pengadaan data primer untuk kepentingan
Secara umum studi kasus merupakan penelitian. Pengumpulan data adalah prosedur
pendekatan penelitian yang leih cocok jika yang sistematis dan standar untuk memperoleh
pertanyaan penelitian berkenaan dengan data yang diperlukan (Moleong, 2013: 134).
how (bagaimana) dan why (mengapa). Penelitian ini lebih menekankan pada
wawancara mendalam karena lebih relevan
Kasus yang terdapat pada penelitian ini menghasilkan data primer. Untuk penelitian
yaitu masih banyak masyarakat Kabupaten ini, wawancara dilakukan terhadap responden
Subang yang belum mengetahui program yang bisa memberikan informasi berhubungan
kerja GAPURA yang sedang dijalani dengan penelitian. Mereka adalah informan
Pemerintah Kabupaten Subang. Pertanyaan yang memberikan informasi tentang situasi
penelitian “bagaimana” (how) dan “mengapa” dan kondisi latar penelitian. Menghindari bias
(why) melingkupi bagaimana pemahaman penelitian, peneliti tetap memiliki pedoman
aparatur pemerintahan & masyarakat, strategi wawancara tersebut bersifat fleksibel,
komunikasi dan hambatan yang dialami dalam sewaktu-waktu dapat berubah sesuai dengan
menyosialisasikan program Kerja GAPURA perkembangan data yang terjadi di lapangan.
INTAN. Penelitian ini merupakan a bounded Namun, fleksibelitas tersebut tetap mengacu
system yaitu satu kesatuan yang utuh dimulai dari pada focus penelitian yaitu strategi komunikasi
tahap perencanaan hingga evaluasi. Penelitian pemerintah daerah Kabupaten Subang dalam
penting dalam perubahan sikap masyarakat, bahwa selama ini pemerintah memiliki
karena “proses perubahan sikap khalayak kewajiban untuk menyampaikan informasi
dimulai ketika informasi menyentuh kesadaran, penyelenggaraan pemerintah daerah kepada
pemahaman dan pengetahuan khalayak sebagai warga masyarakatnya, UU Keterbukaan
individu (Umniyati, Hadisiwi, & Suminar, Informasi Publik telah dibuat pemerinah dan
2017). pemerintah daerah telah membuat perangkat
Masyarakat Kabupaten Subang banyak peraturan pemerintah daerah tentang
mendengar sosialisasi program GAPURA ini keterbukaan informasi publik (Setiaman, 2013:
langsung dari Bupati di dalam berbagai macam 197).
kegiatan seperti acara-acara kemasyarakatan. Upaya sosialisasi program GAPURA
Yuli salah satu informan penelitian ini sebenarnya adalah tugas dari humas
mengatakan, memang sering pak Bupati pemerintahan di bawah dinas INFOKOM
ataupun wakilnya memperkenalkan program (Informasi dan Komunikasi) Kabupaten Subang,
GAPURA apabila sedang diadakannya suatu tetapi Bupati menghimbau kepada seluruh
acara kemasyarakatan, jadi sebelum ke inti SKPD serta aparatur pemerintah lainnya agar
acara mereka selalu memperkenalkan program ikut serta dalam menyosialisasikannya kepada
GAPURA serta sejauh mana program ini telah masyarakat.
direalisasikan di Kabupaten Subang. Pemerintah Kabupaten Subang pun
Bupati Kabupaten Subang Ojang Sohandi membangun tugu GAPURA di setiap kantor,
biasanya langsung menyosialisasikan program batas wilayah, sekolah, hingga objek wisata
GAPURA kepada masyarakat didalam berbagai guna menyosialisasikannya kepada masyarakat.
kegiatan kemasyarakatan, selanjutnya dengan Gambar 3 adalah gambar serta penjelasan
cara hierarki pemerintahan atau dengan dari tugu GAPURA yang dijadikan ikon kota
system getok tular dimana beliau memberikan Subang dan sebagai media sosialisasi kepada
pemahaman mengenai program ini kepada masyarakat.
seluruh SKPD, SEKDA, kepala dinas serta
Penyempurnaan dari bentuk
camat hingga kepala desa agar mereka dapat tugu padi yang merupakan
ikon Kabupaten Subang
menyosialisasikan kepada masyarakat di
berbagai kesempatan atau dalam berbagai acara.
Digambarkan dalam bentuk tiga
Hal seperti ini dilakukan Pemerintah Kabupaten buah yang disusun vertikal
mencerminkan topografi
untuk memenuhi kesetrdian informasi mengenai Kabupaten Subang (pesisir
pantai, daratan randah &
program GAPURA kepada publiknya. Seperti pegunungann) dalam bentuk
peduli akan hadirnya program GAPURA, mewujudkan misi Kabupaten Subang untuk
dimana masyarakat hanya ingin hidupnya menjadi daerah termaju di Jawa Barat.
sejahtera tanpa memperdulikan prosesnya.
Keseterdiaan anggaran dalam perealisasian SIMPULAN
program ini, untuk merealisasikan keseluruhan
program GAPURA tentunya memerlukan Pemerintah Kabupaten Subang kurang
anggaran yang sangat besar, maka dari itu maksimal dalam upaya menyosialisasikan
Pemerintah Kabupaten baru bisa memilah program GAPURA kepada masyarakat, terlihat
program mana yang di dahulukan untuk di hanya sosialisasi secara langsung yang menjadi
realisasikan, untuk saat ini program GAPURA andalan dari Pemerintah Kabupaten Subang.
INTAN adalah program yang menjadi prioritas Sedangkan upaya sosialisasi menggunakan alat
utama Pemerintah Kabupaten Subang untuk media masih cenderung minim. Mereka hanya
direalisasikan kepada masyarakat. Masih fokus terhadap bagaimana program ini dapat
diperlukan optimalisasi mengenai pemilihan cepat terealisasi sementara publik mempunyai
segmen yang tepat untuk menyosialisasikan hak mendapatkan informasi mengenai program
program ini ke masyarakat Kabupaten Subang. kerja atau kinerja pemerintahannya yang
Mind seluruh elemen masyarakat tercantum pada dalam UU nomor 14 tahun
Kabupaten Subang (termasuk didalamnya 2008.
aparatur Pemerintah Kabupaten Subang dan Masyarakat Kabupaten Subang belum
masyarakat) belum seluruhnya mengetahui seluruhnya mengetahui program GAPURA ini,
tentang apa yang dimaksud dengan GAPURA namun sebagian dari mereka merasakan manfaat
sebagai program kerja pemerintah daerah, dari program tersebut. Mereka menilai program
termasuk didalamnya program GAPURA GAPURA ini adalah program yang cukup
INTAN. Namun sebagian dari masyarakat bagus dari Pemerintah Kabupaten Subang,
berasumsi bahwa program ini masih belum cukup sebagian dari mereka sepakat GAPURA
dirasakan manfaatnya, mengingat program INTAN adalah salah satu dari kelima program
GAPURA INTAN masih terhitung cukup baru yang dinilai cukup dirasakan masyarakat.
kehadirannya yaitu kurang lebih 2 tahun dan Masyarakat Kabupaten Subang mendengar
ditargetkan akan rampung pada jangka waktu 5 sosialisasi program GAPURA ini langsung dari
tahun. Sehingga Pemerintah Kabupaten Subang Bupati di dalam kegiatan seperti acara-acara
masih mempunyai sisa waktu 3 tahun lagi untuk kemasyarakatan dan blusukan dari Bupati ke
merealisasikan program ini kepada masyarakat tengah masyarakat.
agar masyarakat dapat mengetahui program Bupati Kabupaten Subang Ojang Sohandi
kerjanya dan turut merasakan manfaatnya dari biasanya langsung menyosialisasikan program
program ini. GAPURA kepada masyarakat di dalam
Di dalam self Pemerintah Kabupaten berbagai kegiatan kemasyarakatan, selanjutnya
Subang bersama dengan para aparatur dengan cara hierarki pemerintahan atau dengan
pemerintahannya berusaha menyosialisasikan system getok tular dimana beliau memberikan
program GAPURA INTAN kepada masyarakat pemahaman mengenai program ini kepada
dengan tujuan memberikan pemahaman seluruh SKPD, SEKDA, kepala dinas serta
mengenai program ini. Saluran komunikasi camat hingga kepala desa agar mereka dapat
langsung atau tatap muka masih menjadi menyosialisasikan kepada masyarakat di
priyoritas utama Pemerintah Kabupaten dalam berbagai kesempatan atau dalam berbagai
mengkomunikasikan program GAPURA acara. Upaya sosialisasi program GAPURA
INTAN juga pembangunan tugu GAPURA ini sebenarnya adalah tugas dari humas
yang menyebar di seluruh Kabupaten Subang. pemerintahan di bawah dinas INFOKOM
Ketika sebagai society, penting untuk (Informasi dan Komunikasi) Kabupaten Subang,
seluruh elemen masyarakat di Kabupaten tetapi Bupati menghimbau kepada seluruh
Subang memiliki awareness serta menyamakan SKPD serta aparatur pemerintah lainnya agar
persepsi mengenai program GAPURA sehingga ikut serta dalam menyosialisasikannya kepada
dapat mengurangi hambatan-hambatan yang masyarakat.
dialami dalam proses menyosialisasikan Pemerintah Kabupaten Subang menilai
program ini, sehingga pada akhirnya dapat masih ada aparatur pemerintahan seperti
camat dan kepala desa yang dinilai masih melalui baligo atau spanduk, dan melalui
kurang menyosialisasikan program ini kepada bantuan berbagai media dan lain sebagainya.
masyarakatnya, sehingga berdasarkan hasil Instansi Humas Pemerintah Kabupaten harus
survei kurang dari 10% masyarakat Kabupaten mempunyai lebih banyak lagi kegiatan-kegiatan
Subang yang mengetahui akan program kreatif untuk menyosialisasikan program ini.
GAPURA. Keseterdiaan anggaran dalam Karena belum maksimalnya kegiatan dalam
perealisasian program ini untuk merealisasikan menyosialisasikan program ini maka hambatan-
keseluruhan program GAPURA memerlukan hambatan pun banyak bermunculan seperti
anggaran yang sangat besar, maka dari itu hambatan dari aparatur Pemerintah Kabupaten
Pemerintah Kabupaten harus memilah program itu sendiri hingga permasalahan anggaran dalam
mana yang didahulukan untuk direalisasikan. merealisasikan program GAPURA INTAN.
Untuk saat ini program GAPURA INTAN
adalah program yang menjadi prioritas DAFTAR PUSTAKA
utama Pemerintah Kabupaten Subang untuk
direalisasikan kepada masyarakat. Masih Ardianto, E. & Soemirat, S. (2002). Dasar-
diperlukan optimalisasi mengenai pemilihan dasar public relations. Cetakan. Ketiga.
segmen yang tepat untuk menyosialisasikan Bandung: Remaja Rosdakarya
program ini ke masyarakat Kabupaten Subang. Creswell, J. W. 2014. Research design
Saran dari peneliti pribadi untuk penelitian pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan.
yang telah dilakukan ini adalah sebagai berikut. mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Pemerintah Kabupaten Subang sebagai objek Denzin, N. K. and Lincoln, Y. S. (2005). The
penelitian secara umum sudah melakukan handbook of qualitative research. Thousand
kegiatan komunikasi khususnya kegiatan Oaks, California: Sage Publications
Public Relations baik secara internal maupun Effendy, O. U. (2007). Ilmu komunikasi.
eksternal. Kegiatan komunikasi secara internal Bandung: Remaja Rosdakarya
dinilai sudah cukup baik hal ini terbukti dengan Febriyansyah, A. R., Christin, M., & Imran,
sudah adanya pemahaman mengenai program A. I. (2015). Strategi media relations pt.
GAPURA INTAN pada aparatur Pemerintah pelabuhan tanjung priok dalam menanggapi
Kabupaten dengan baik, para aparatur krisis. Jurnal Kajian Komunikasi, 4/2,
Pemerintah Kabupaten dapat memberikan 229-241
banyak informasi kepada peneliti dengan sangat Hasan, E. (2010). Komunikasi pemerintahan
baik, hal ini membuktikan bahwa Bupati sebagai cetakan kedua. Bandung: Refika Aditama
pemimpin tertinggi pemerintah Kabupaten KeputusanMenteri Komunikasi Dan Informatika
Subang sudah melakukan kegiatan komunikasi Nomor: 371/KEP/M.KOMINFO/8/2007
internal Pemerintah Kabupaten dengan baik. tentang Kode Etik Humas Pemerintahan
Namun kegiatan komunikasi kepada LSI (Lembaga Survei Indonesia), Survei
eksternal Pemerintah Kabupaten yaitu kepada kepuasan masyarakat terhadap hasil
masyarakat Kabupaten Subang dirasa belum
pembangunan di kabupaten subang.
begitu terlaksana dengan baik. Hal ini dibuktikan
Temuan Survei Januari-Maret 2015
masih banyak dari masyarakat Kabupaten
Moleong. (2013). Metodologi kualitatif edisi
Subang yang masih belum mengetahui
revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya
program GAPURA INTAN, selanjutnya respon
Ritzer, G. & Goodman, D. J. (2006). Teori
masyarakat mengenai program ini juga belum
sosiologi modern. Diterjemahkan oleh Tim
terlalu dirasakan manfaatnya.
Penerjemah. Jakarta: Pustaka Kencana
Program ini belum terlalu banyak diketahui
Ruslan, R. (2006). Manajemen public relations
oleh masyarakat dan juga dirasakan manfaatnya
disebabkan karena belum maksimalnya & media komunikasi. Jakarta: Rajagrafindo
upaya Pemerintah Kabupaten terutama Persada
bidang Humas dalam menyosialisasikannya Setiaman, A., Sugiana, D. & Mahameruaji,
kepada masyarakat. Pemerintah Kabupaten J. N. (2013). Implementasi kebijakan
Subang masih menggunakan cara yang dinilai keterbukaan informasi publik. Jurnal
monoton dengan menyosialisasikan program Kajian Komunikasi, Volume 1, No. 2. http:
ini yaitu melalui pidato aparatur pemerintah, //journal.unpad.ac.id/jkk/issue/archive