PENGABDIAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BANTEN TAHUN 2019
Disusun oleh:
KELOMPOK IX
Arti Yuniarti
NPM
Lorenson.SKU Sidik
NIP. 19510907 198003 1 002
Camat Cinangka
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan karunia
dan berkat-Nya kepada kita semua, sehingga Laporan Kegiatan Pengabdian
Masyarakat (PESAT ) ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu tanpa
hambatan apapun.
Laporan PESAT ini disusun untuk melaporkan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat yang telah dilakukan oleh mahasiswa Sekolah Tinggi Ekonomi Banten ,
khususnya Kelompok IX Tahun 2019 . Dalam pelaksanaannya dari awal observasi,
perancangan program, pelaksanaan hingga penyusunan laporan PESAT ini, banyak
pihak yang telah memberikan bantuan, kritik, saran, motivasi, dan dukungan kepada
kelompok IX. Untuk itu kami ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat karunia dan rahmatnya kegiatan PESAT
dapat berjalan dengan lancar.
2. TIM pembina dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)
beserta staff, yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan sebagai bekal
terjun ke lokasi PESAT.
3. Bapak Dr. selaku Ketua STIE B, terima kasih atas bimbingan dan dukungan
yang telah diberikan.
4. Bapak Lorenson Selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Terima kasih atas
nasihat, dukungan, dan bimbingan yang telah diberikan selama Kegiatan
PESAT.
5. Bapak Sidik selaku Kepala Desa Karang suraga beserta jajaranya.
6. Tokoh-tokoh masyarakat dan warga masyarakat Desa Karang Suraga yang telah
bersedia menerima dan membantu kami selama melaksanakan program PESAT.
Tidak lupa juga kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu
pelaksanaan PESAT yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu; Kami menyadari
bahwa dalam pelaksanaan PESAT dan penyusunan laporan ini masih terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan serta jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kelompok
IX mengharap masukan, kritik maupun saran yang membangun dari semua pihak.
Besar harapan kelompok IX, kiranya laporan ini dapat dijadikan acuan dan gambaran
kepada kelompok PESAT periode selanjutnya untuk merancang dan melaksanakan
program kerja yang tepat sasaran sesuai dengan yang dibutuhkan dimasyarakat. Akhir
kata, semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak.
Penyusun
LAPORAN KELOMPOK
PENGABDIAN MASYARAKAT ( PESAT )
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BANTEN
TAHUN 2019
Lokasi : Desa Karang Suraga
Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang
ABSTRAK
Pria : 2451
Wanita : 3697
2500
2203
2000
1500
1000
940
500 754
891
360
0
Tabel.
Balita 1-5 2.1 Peta
th Anak- AnakJumlah Penduduk
6- Remaja Desa Karang
13-18 Dewasa 19-50 Suraga.
Lansia diatas
12 th 50th
Sebagian dari mereka beralih menjadi buruh harian yang tidak menentu demi
menompang hidup. Selama 3 bulan pertama mereka hanya mengandalkan bantuan
dari pemerintah, sebagian lainya mengandalkan dari hasil alam dan berkebun .
Desa karang suraga selama ini belum memiliki kelompok usaha baik berupa
Koperasi Masyarakat atau Koperasi Desa maupun Badan Usaha Milik Desa. Amat
disayangkan dengan potensi alam yang ada pada desa karang suraga baik berupa
Pantai ataupun hasil kebun, Desa dalam hal ini masyarakat seluruhnya tidak dapat
merasakan manfaatnya.
BUMDes merupakan badan usaha milik desa yang didirikan atas dasar
kebutuhan dan potensi desa sebagai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.
BUMDes dibangun atas prakarsa dan partisipasi masyarakat. BUMDes juga
merupakan perwujudan partisipasi masyarakat desa secara keseluruhan, sehingga
tidak menciptakan model usaha yang dihegemoni oleh kelompok tertentu ditingkat
desa. Artinya, tata aturan ini terwujud dalam mekanisme kelembagaan yang solid.
Penguatan kapasitas kelembagaan akan terarah pada adanya tata aturan yang mengikat
seluruh anggota (one for all).
Koperasi merupakan sebuah sistem organisasi yang bergerak dalam bidang
ekonomi, sosial dan budaya yang juga punya kekuatan membangun kesejahteraan
sosial menuju Indonesia yang lebih makmur. Koperasi berdiri atas kumpulan individu
yang sepakat membangun lembaga yang bergerak dalam bidang ekonomi, sosial dan
budaya dengan prinsip kerjasama, kekeluargaan dan pembagian hasil yang adil.
Kemudian sekumpulan individu yang disebut sebagai anggota itu akan memilik
pengurus yang terdiri dari ketua, Sekretaris dan Bendahara untuk menjalankan kerja-
kerja organisasi kemudian menuju kesejahteraan hidup para anggota. Keanggotaan
koperasi pada prinsipnya terbuka dan sukarela dengan dasar-dasar aturan yang telah
disusun dalam AD/ART.
METODE KERJA
Kegiatan PESAT ini dilaksanakan mulai bulan Juni 2019 hingga bulan
Juli 2019 di desa Krang Suraga kecamatan Cinangka Kabupaten Serang Kota Serang.
a. Studi Pustaka
Pengumpulan data secara tidka langsung dilakukan dengan
mencari, mempelajari dan memahami pustaka-pustaka terkait
permasalahanpermasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaan
kegiatan.
BAB V
PELAKSANAAN KEGIATAN PESAT
3. Penanaman Pohon
Penanaman pohon ini dimaksudkan agar masyarakat dapat memanfaatkan
hasil dari tanaman ini. Sebanyak 50 bibit tanaman di sumbangkan kepada
masyarakat desa dengan harapan masyarakat merawat dan memanfatkanya
sehingga masyarakat desa karang suraga tidak bergantung pada wisata
pantainya saja.
Lima puluh bibit yang dibagikan ke pada masyarakat berupa bibit tanaman
mangga, durian, manggis serta bibit kayu sengon meskipun belum dapat
dirasakan langsung dampaknya, mengingat itu semua merupakan tanaman
tahunan.
7. Beauty Class
Kegiatan ini dilakukan untuk meatih ibu ibu desa karang suraga dalam
merias wajah. Beauty class ini juga memberikan sosialisasi mengenai
bagaiman menjadi seorang perias pengantin. Dimana profesi perias
pengantin saat ini tidak bisa dipandang sebelah mata.
8. Susur Pantai
Kegiatan susur pantai ini merupakan kegiatan membersihkan pantai dari
sampah anorganik yang merusak pantai. Kegiatan ini dilakukan di
sepanjang pantai di desa karang suraga.
PEMBAHASAN
Desa karang suraga memiliki jumlah penduduk sebanyak 6148 yang sebagian
besar merupakan usia produktif. jumlah penduduk usia produktif yang tinggi
berbanding terbalik dengan keadaan ekonomi masyarakat desa karang suraga.
Keadaan tersebut dikarenakan sebagian besar masyarakat memiliki tingkat
pendidikan yang kurang ditambah kurangnya pelatihan-pelatihan mengenai
keterampilan baik dari desa maupun pemerintah.