PROGRAM PERCEPATAN
PEMBANGUNAN DAERAH
TERTINGGAL
Direktur Pengembangan Kelembagaan Ekonomi dan
Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
OUTLINE PAPARAN
Pendahuluan
Permasalahan
Pengalaman Empiris Intervensi untuk Daerah Tertinggal
Strategi Pengakhiran
Strategi pengakhiran pada level Daerah
Strategi pengakhiran pada level Desa
Penutup
A. PENDAHULUAN
2019-2024
62 Daerah Tertinggal
2024
Masa Akhir Program Percepatan
Pembangunan Daerah Tertinggal.
C. PENGALAMAN EMPIRIS
B. PERMASALAHAN INTERVENSI UNTUK DAERAH
TERTINGGAL
Pada level mikro/Desa, Pemerintah Pusat mengalokasikan Dana Desa untuk
“Apa yang harus dipersiapkan pada masa akhir program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa. Sejak tahun 2015 hingga tahun
percepatan daerah tertinggal?” 2023 Total dana desa sampai telah mencapai +- Rp. 543, 9 triliun. Dana Desa
dimanfaatkan untuk menunjang aktifitas ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup
masyarakat. Menunjang aktifitas ekonomi masyarakat misalnya untuk pembangunan
2024 jalan dan jembatan, pasar desa, saluran irigasi, tambatan perahu, embung dan
5.132 Desa Tertinggal dan sarana perekonomian lainnya.
4.520 Desa Sangat Tertinggal
2014-2022
• 1.7 juta Jembatan • 1,6 juta jaringan air bersih
Tentang strategi pengakhiran, Lembaga • 325 ribu KM jalan Desa • 88,4 ribu sumur
penelitian Smeru mendefinisikan sebagai • 14 ribu pasar desa • 25,7 ribu polindesa
suatu rencana sistematis mengenai • 573 ribu saluran irigasi • 50,2 juta drainase
penarikan sumber daya dari suatu program, • 8500 tambatan perahu • 68,3 ribu kegiatan Paud
termasuk bagaimana pengakhiran atau • 31,9 ribu sarana olahraga • 43,6 ribu posyandu
pengalihan program akan dilakukan.
Dampak yang paling nyata dari pembangunan desa paska UU No. 6 Tahun 2014 adalah
berkurangnya kemiskinan dan berkurangnya pengangguran. Desa-desa di Indonesia secara
berangsur-angsur mengalami perubahan wajah, aktivitas ekonomi masyarakat desa semakin
intensif, kualitas hidup masyarakat desa juga semakin membaik.
D. STRATEGI PENGAKHIRAN
Pada konteks pengakhiran program percepatan pembangunan daerah tertinggal di level desa,
langkah-langkah yang dipersiapkan antara lain:
1. Memberikan instrument arah pembangunan, yakni berupa rumusan tujuan-tujuan prioritas pembangunan yang akan dicapai, menyelesaikan
masalah-masalah ketertinggalan, misalnya tujuan mengatasi rendahnya tingkat pendapatan, rendahnya tingkat pendidikan, akses yang sulit,
serta kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana. Model penetapan prioritas penggunaan Dana Desa bisa dipergunakan sebagai instrument
arah pembangunan desa.
2. Pembangunan instrument data, yakni pembangunan data untuk pengumpulan data mikro berupa; satu nama satu alamat warga dan keluarga
miskin; kondisi lingkungan misalnya berupa ketersediaan akses ke layanan pendidikan dan kesehatan; kondisi rumah tangga berupa
ketersediaan mck, keadaan lantai dan atap rumah, ketersediaan listrik dan air bersih. Juga berbagai permasalahan sampai level wilayah terkecil,
RT/kampung. Data-data tersebut diintegrasikan sehingga mencerminkan kebutuhan riil masyarakat miskin. Data-data juga terus dimutakhirkan
sehingga bisa memberikan informasi lebih banyak.
3. Pendampingan musyawarah desa. Musyawarah desa yang diikuti oleh Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa dan unsur masyarakat
diarahkan untuk mendiskusikan permasalahan-permasalahan dan aspirasi seluruh warga masyarakat dan menyusunnya ke dalam daftar
kegiatan prioritas, menyesuaikan dengan kapasitas fiskal desa. Hasil Musdes merupakan dasar kebijakan untuk menyusun RKP Desa dan
APBD Desa.
4. Tagging atau penandaan terhadap kegiatan-kegiatan prioritas yang menyasar pada indikator ketertinggalan. Untuk sasaran mengurangi jumlah
penduduk miskin misalnya pengembangan usaha produktif pangan, nabati dan pendukung wisata desa. Untuk sasaran peningkatan indeks
pembangunan manusia misalnya; pembangunan gedung dan sarana pendidikan dasar & usia dini, layanan kesehatan/klinik. Untuk sasaran
insfrastruktur misalnya jalan akses menuju layanan pendidikan, kesehatan dan ekonomi, layanan listrik dan air bersih, pasar desa, layanan
keuangan untuk usaha mikro. Aktifitas-aktifitas tersebut perlu ditandai dan dipastikan keberadaanya mengingat masyarakat miskin jarang
memiliki akses terhadap proses pengambilan keputusan Desa.
E. STRATEGI PENGAKHIRAN
Strategi pengakhiran pada level Daerah harus diletakkan pada relasi Pemerintah Pusat dan Daerah Otonom, yang
mencakup program dan keuangan. Instrumentasinya dapat berupa program afirmasi, DAK, dana insentif, program
khusus, program bersama, dll. Relasi ini menyasar pada penyelesaian aspek-aspek ketertinggalan yang masih belum
selesai.
Pada fase pengakhiran Pemerintah Pusat mengurangi sebagian program dan melimpahkan tanggungjawab penyelesaian
ketertinggalan kepada Pemerintah Daerah secara bertahap.
Pada level Desa, Pemerintah melimpahkan program pembangunan desa tertinggal kepada masyarakat Desa.
Pelimpahan dilakukan berdasarkan kewenangan yang dimiliki Desa, yakni kewenangan berdasarkan hak asal usul dan
kewenangan skala lokal. Pemerintah perlu memberikan arah agar pembangunan desa linear dengan masalah
ketertinggalan. Proses perencanaan pembangunan desa harus berbasis data mikro yang sesuai dengan indikator
ketertinggalan, sehingga kegiatan yang disusun juga menyasar pada masalah ketertinggalan. Oleh karena itu kegiatan-
kegiatan pembangunan di Desa Tertinggal dan Sangat Tertinggal perlu di-tagging, untuk memastikan kegiatan yang
direncanakan menyasar pada masalah ketertinggalan.
TARGET & CAPAIAN RPJMN TAHUN 2023
Peraturan Presiden Nomor 96 Tahun 2015 Pada tingkat Kabupaten, Tim Koordinasi Pada tingkat desa /kelurahan, koordinasi proses
tentang Percepatan Penanggulangan Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) berperan perencanaan dan penganggaran dilaksanakan
Kemiskinan. sebagai ketua/koordinator tim yang secara kolaboratif dengan melibatkan aparatur
Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022 mengoordinasikan berbagai OPD dan pihak desa, pendamping dan tenaga kesejahteraan
tentang Percepatan Penghapusan terkait lainnya di daerah. sosial, serta BUM Desa dan BUM Desa Bersama
Kemiskinan Ekstrem. Struktur kelembagaan mengacu pada Peraturan hingga masyarakat.
Hasil Rapat Terbatas tanggal 21 Juli 2021, Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 53
Wakil Presiden Bapak Ma’ruf Amin tahun 2020 tentang Tata Kerja dan Penyelarasan
ditugaskan untuk mengkonsolidasikan Kerja serta Pembinaan Kelembagaan dan
penurunan kemiskinan ekstrem 0% pada Sumber Daya Manusia Tim Koordinasi
tahun 2024. Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Provinsi
dan Tim Koordinasi Penanggulangan
Kemiskinan (TKPK) Kabupaten /Kota.
KEBIJAKAN DANA DESA
*Sumber: Direktorat Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa, Ditjen PDP Kemendesa PDTT
PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA
untuk Penanggulangan Kemiskinan Terutama Kemiskinan Ekstrem
01
05
02
03
04 •
•
•
kemendespdtt
Sumber: www.kemendesa.go.id 11
PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA
UNTUK BANTUAN LANGSUNG TUNAI
•
•
Kelembagaan
- BUM Desa sebagai Badan Hukum dan tidak dapat dibubarkan
- BUM Desa bisa langsung menjalankan usahanya maupun menjadi induk bagi unit
usaha yang berbadan hukum
- Penguatan substansi AD & ART sebagai dasar pelaksanaan operasional
Pembinaan dan
Penguatan Organ BUM Desa
Pengembangan BUM Desa
• Penambahan organ Bumdesa menjadi 4,
- Mendapat pembinaan secara sinergis &
terdiri atas: (1) Musyawarah Desa/MAD; (2)
Penasihat; (3) Pelaksana Operasional; dan terkoordinasi dari semua K/L, BUMN &
(4) Pengawas. Pemda
- treatment sesuai dengan kebutuhan
• Wewenang dan tugas masing-masing organ
lebih terperinci. BUM Desa.
• Pengambil keputusan tertinggi oleh BUM
Desa
MODAL DAN ASET BUM Desa
- Penyertaan modal Desa dan masyarakat
- Bantuan langsung menjadi modal / aset BUM Desa. 13
PP YANG MENGAKOMODIR BUM DESA / BUM DESA BERSAMA
15
CONTOH MODEL KERJASAMA BUM DESA SEBAGAI PENGELOLA PELAKSANAAN PADAT
KARYA TUNAI DESA
BUM DESA
• Koordinasi Data BUM • Penentuan lokasi program • Menyediakan bahan material yang dibutuhkan dalam pelaksanaan PKTD
Desa berbadan hukum di • Supervisi pelaksanaan program • Mengkonsolidasi dan menyediakan jumlah pekerja yang dibutuhkan
sekitar lokasi PKTD • Seleksi BUM Desa yang • Menjamin kualitas pekerja yang disediakan sesuai persyaratan
• Fasilitasi Pendaftaran memenuhi kualifikasi sesuai • Pengawasan kerja sesuai SOP (termasuk keselamatan pekerja)
Badan Hukum BUM Desa kebutuhan dan persyaratan • Mengatur sistem pembayaran upah pekerja
• Fasilitasi tim pendampingan • Membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan
program PKTD di lokasi program • Membuat laporan keuangan
• Melaporkan hasil kegiatan di sistem aplikasi Kementerian PUPR
16
FOKUS PEMANFAATAN DANA DESA TAHUN 2023
UU No. 28/2022 tentang APBN
2023 dan Peraturan Pelaksanaannya
Pemerintah Desa menganggarkan dan melaksanakan kegiatan prioritas
yang bersumber dari Dana Desa, diutamakan penggunaannya untuk:
17
Sumber: UU 28 Tahun 2022 tentang APBN 2023
Beberapa Contoh Kegiatan
kemendespdtt
Sumber: www.kemendesa.go.id 18
Beberapa Contoh Kegiatan
Sumber: www.kemendesa.go.id 19
DESA MUARA ENGGELAM, KUTAI KARTANEGARA
BUM Desa Bersinar Desaku didirikan dan mulai mengelola usaha listrik
PENGELOLAAN LISTRIK komunal atau KLIK-ME (Kelola Listrik Komunal Muara Enggelam) sejak 2015.
BUM Desa memiliki aset 3 (tiga) kapal bagan dan 1 (satu) kapal penangkap ikan seharga Rp 150 juta
/kapal bersumber dari penyertaan modal Desa ditambah insentif yang diberikan Pemerintah Kabupaten
Lembata. Kapal-kapal ini dikreditkan pada kelompok-kelompok nelayan dengan cicilan rendah sesuai
kemampuan nelayan dari hasil tangkapan.
Berhasil dengan pengelolaan ikan teri, BUM Desa Tujuh Maret kemudian membentuk unit usaha baru
dan bekerja sama dengan Bakti Kominfo untuk penyediaan internet berkecepatan 200 mbps di 10 titik
lokasi di sekitar Desa Hadakewa, dengan tarif paket internet Rp 5000 /jam sesuai kebutuhan.
DESA TUNJUNG, BULELENG
AIR BERSIH KEADAAN DESA TUNJUNG
Desa Pandowoharjo menerapkan pengelolaan sampah mandiri berbasis masyarakat yang berarti
desa mengedukasi masyarakat untuk dapat memilah-milah sendiri jenis sampah rumah tangga ke
dalam 3 kategori (sampah basah, sampah kering, dan sampah B3) sebelum dikumpulkan oleh BUM
Desa untuk kemudian dilakukan pengolahan sesuai kategorinya.
Pengolahan Pupuk
Masyarakat Sampah Organik Konsumen
Pupuk Kompos Organik
Sampah Plastik,
Pengepul Sampah Bendahara
Logam, Kertas, Kaca
Unit Usaha
Pengelolaan Sampah TPA BLH
Residu Kabupaten
DESA GEGERBITUNG, SUKABUMI
PETERNAKAN BEBEK
BUM Desa Bersinar Desaku didirikan pada Mei 2011 dengan modal awal
Rp16 juta dan Rp84 juta (2018) sebagai penyertaan modal dari desa - 700 ekor itik petelur
dengan budidaya ternak itik petelur dan pengelolahan produk telur asin - 15.000 butir telur /minggu
sebagai unit usaha utama.
• Melibatkan 50 pekerja pengolah telur asin • Memproduksi telur itik /bebek sesuai standard dan target
POKTAN • Menjual seluruh produksi telur kepada BUM Desa Mandiri
• 4 (empat) orang pekerja difabel dalam • Mendapatkan fasilitasi bimtek manajemen budidaya itik
proses pembuatan kemasan (packaging)
• Olahan produk telur asin (telur asin asap, • Proses produksi telur asin, telur bakar dan saus telur asin
tepung telur asin, saus telur asin) sesuai standard yang telah ditentukan oleh Dapur P’Eto
BUM Desa • Mendapatkan bimtek produksi dan GMP olahan telur asin
• BUM Desa juga menampung hasil ternak • Mengorganisasi seluruh kegiatan produksi hingga packing
dari 10 kelompok tani dengan populasi
ternak 3.200 ekor itik • Menerima dan memasarkan seluruh hasil produksi dan
produk olahan telur asin
• Bekerja sama dengan UMKM Dapur P’Eto Dapur P’Eto • Melakukan kegiatan promosi offline & online
sebagai offtaker • Memfasilitasi sertifikasi produk (PIRT, Halal, Nutrition fact)
• Memfasilitasi pelatihan aspek manajemen dan bimtek