Pembangunan Desa
Direktorat Pembangunan Daerah
Kementerian PPN/Bappenas
Disampaikan pada:
RO
Prio
RO
Prio
RO
Prio
RO
Prio
RO
Prio
RO
Prio 4
Keterkaitan P3PD dengan RPJMN
Latar Belakang
Potensi
Transfer Dana Desa
terus meningkat
Masalah
• Desa tidak mampu merencanakan
investasi kompleks Gambaran Singkat Proyek
• Kurang akses penyedia layanan teknis
implementasi Tujuan: Memperkuat kapasitas kelembagaan atau institusi desa untuk
• Variasi tinggi kondisi desa (kepemimpinan, memperbaiki kualitas belanja desa.
partisipasi, dll) Sumber Dana: Pinjaman dari Bank Dunia (IBRD. 8491)
• Kualitas Infrastruktur Rendah
Sumber: Kajian VIPER Bank Dunia, 2016 Sasaran:
• Terbangunnya kepemimpinan dan koordinasi yang
Kebutuhan berorientasi pada hasil Nasional.
Kapasitas Pemerintah Desa, Akuntabilitas • Tersedianya sistem pemberian layanan berbasis teknologi.
dan Insentif • Tersedianya layanan dukungan baru di lokasi-lokasi prioritas.
• Terbangunnya sistem Penghargaan kinerja.
1. Perlu ditingkatkannya
1. Pelatihan dasar dan
kapasitas Pemda dan Kualitas belanja di Desa menjadi
tematik bagi aparatur Desa
Pemdes; lebih optimal dengan
dan Masyarakat Desa;
2. Perlu ditingkatkannya keikutsertaan masyarakat dalam
2. Peningkatan Akuntabilitas
transparansi dalam perencanaan dan pengawasan
Sosial di Desa;
pemerintahan Desa Desa
3. Pengembangan Learning
3. Perlu ditingkatkannya
Managemen System
keterlibatan masyarakat
(LMS) untuk transfer
dalam perencanaan &
knowledge;
pengawasan desa;
4. Dan lainnya.
4. Proses transfer knowledge
yang harus
berkesinambungan; 4
5. Keterbatasan akses desa 3 Intermediate Outcome
terhadap media Output RPJMN
pembelajaran;
Kemampuan Dasar Aparatur Desa
dan Masyarakat meningkat Penguatan Kelembagaan
mengakibatkan
sehingga partisipasi terhadap Pemerintah Desa
Kualitas belanja di desa yang perencanaan dan pengawasan &
belum optimal, utamanya desa meningkat Desa Digital
terkait Dana Desa
P3PD dalam Arah Kebijakan Pembangunan Desa Terpadu dalam
RPJMN 2020-2024
Arah Percepatan pembangunan desa secara terpadu untuk mendorong transformasi sosial,
Kebijakan budaya dan ekonomi desa.
1 Penetapan Batas Desa 33 Provinsi Kemendagri
2 Pelatihan Aparat Pemerintah Desa dan Pengurus Lembaga Kemasyarakatan Desa Lingkup 10.936 Orang Kemendagri
Regional
4 Daerah yang Desanya Tertib Administratif Pengelolaan Aset Desa 558 Kab/ Kota Kemendagri
Output 7 Pengembangan Sumber Daya Air Minum Berkelanjutan Berbasis Masyarakat 33 Provinsi Kemendesa
K/L
8 BUMDes yang Dikembangkan untuk Mendukung Produk Unggulan Desa 2.083 Desa Kemendesa
11 Usaha Ekonomi Desa yang Dikembangkan yang Terintegrasi dengan BUMDes 125 Desa Kemendesa
8
Isu Pembangunan Perdesaan
• Berdasarkan data Podes dan Susenas terdapat ketimpangan dalam penyediaan sarana prasarana dasar di daerah
perkotaan dan perdesaan.
• Terdapat urgensi penataan Desa untuk meningkatkan efektivitas pelayanan di desa dengan keragaman luas wilayah, jumlah 10
penduduk, dan persebaran pemukiman penduduk.
Potret Kapasitas Pemerintah Desa
Teknik Sampling Survey Kapasitas Desa
• Kualitas belanja desa perlu dioptimalkan;
• Proses perencanaan dan administrasi di desa perlu
mencerminkan kebutuhan desa;
• Perlu ditingkatkannya ruang partisipasi dalam Kab. Tanah Bumbu,
Kalimantan Selatan
perencanaan desa bagi masyarakat; Kab. Musi
Banyuasin,
• Perlu ditingkatkannya kapasitas, kinerja dan Sumatera Selatan
Kab. Lombok Barat
akuntabilitas tata kelola perangkat desa; Kab. Sukoharjo, & Lombok Utara,
Jawa Tengah Nusa Tenggara
• Perlu ditingkatkannya kemandirian pemerintah Barat
desa; Pada masing-masing provinsi dipilih
delapan (8) desa
• Efektivitas digitalisasi desa dalam menyelesaikan
persoalan kelembagaan dan pelayanan perlu
ditingkatkan.
224
desa
(LPMD, RW, RT, Karang
Gambar. Diagram Akar Masalah Tata Kelola Desa Taruna, PKK, KPMD, Tokoh
Sumber: Hasil Analisis, 2021 Masyarakat)
Sumber: Survey Baseline Peningkatan Kapasitas Pemerintahan dan Pembangunan Desa, Direktorat Pembangunan Daerah 2021 11
Analisis Keuangan Desa (Belanja)
Perkembangan Proporsi APBDesa Belanja 2019-2023
Pemerintah
Pusat
Akuntabilitas
Vertikal
Lembaga Lembaga
Eksekutif Desa Legislatif Desa
(BPD) Akuntabilitas
Sosial
Pembangunan hanya melibatkan dan bermanfaat bagi sebagian kecil masyarakat
utamanya elit desa yang memiliki akses dan informasi lebih kepada pihak yang Masyarakat
berkuasa, sehingga kebijakan yang dihasilkan tidak merepresentasikan kebutuhan Pemerintah Desa
seluruh kelompok masyarakat. Desa
• Desa sebagai miniatur negara, bisa menjadi salah satu arena politik paling dekat Akuntabilitas dalam tata kelola Perdesaan hanya dilakukan ke atas sebagai
bagi relasi antara masyarakat dengan pemegang kekuasaan (perangkat desa dan bagian dari tanggung jawab administratif (Penelitian Smeru, 2018).
elit desa).
14
3. Kelompok Rentan Pedesaan
4. Disabilitas
1. Kaum Miskin - Angka penyandang disabilitas tinggi, 4.87%
total penduduk hidup (Kemensos); 15% dari
- Angka kemiskinan pedesaan yang masih tinggi,
penduduk dunia (WHO dan Bank Dunia)
yaitu pada 2022 sebesar 12,22 %.
- Stigma negatif terhadap penyandang
- Kaum miskin belum banyak tersentuh program
disabilitas, dianggap tidak berkemampuan dan
pembangunan dan minim keterlibatan
menjadi beban bagi masyarakat.
pengambilan keputusan desa
- Kebijakan dan undang-undang masih
didominasi dan dipengaruhi oleh pendekatan
karitatif daripada pendekatan berbasis hak asasi
manusia.
2. Perempuan (Gender)
Ketimpangan gender akibat konstruksi budaya
perbedaan peran kedudukan laki-laki dan perempuan. 5. Masyarakat Adat
Indonesia tercatat di angka 0,453 yang berada di atas rata-
- Keterpencilan geografis, diskriminasi, kurangnya
rata negara ASEAN yaitu di angka 0,356 (Indeks
informasi, kurangnya pemahaman terhadap hak-
Ketimpangan Gender, BPS).
hak mereka.
- Ketergantungan hidup dengan sumber daya
alam karena ekonomi subsisten.
3. Anak dan Remaja
- Angka putus sekolah masih tinggi, mencapai 6. Budaya Lokal
4.586.332 jiwa (TNP2K, 2019)
- Angka pernikahan anak masih tinggi, terutama di
wilayah perdesaan (16,87%), lebih tinggi dibanding
Kekayaan budaya lokal yang terpinggirkan,
tingkat perkotaan (11,21%) (BPS, 2018). perlu dilestarikan, diperhatikan, serta
dipertimbangkan dalam pembangunan 15 desa.
15
Bagaimana P3PD Dapat Menjawab
Isu Pembangunan Desa Inklusif?
16
Capaian RO P3PD Akuntabilitas Sosial
6474.UBB.001 Desa Digital yang dikembangkan melalui Peningkatan Akuntabilitas Sosial dan
Kompetensi Masyarakat (P3PD)
Catatan:
Capaian Pelaksanaan Data capaian per 24 Oktober
88
2023 dari Sistem E-Monev
➢ Target : 320 org Bappenas.
%
➢ Capaian : 264 org
Realisasi Anggaran
92,2 %
➢ Pagu: Rp.40.000.000.000
➢ Serapan: Rp.36.879.618.961
17
Arah Kebijakan 1.Ekonomi
RPJPN 2025-2045
peningkatan daya saing,
produktivitas, dan ketahanan
ekonomi perdesaan
Sumber: Narasi RPJPN Tahun 2025-2045 Bidang Perdesaan, 21 Juni 2023
Kebijakan Desa Inklusif akan IE7 Integrasi Ekonomi Domestik dan Global
diusulkan sebagai bagian dari IE ini
dalam RPJMN 2025-2029. IE8 Perkotaan sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi
LANDASAN TRANSFORMASI
Stabilitas dan Ketangguhan Diplomasi Ketahanan Sosial Budaya dan Ekologi
Hukum Berkeadilan, Ketahanan Berdaya Gentar IE13 Beragama Maslahat dan Berkebudayaan Maju
IE10 Kawasan, Keamanan Nasional Tangguh dan
IE14 Keluarga Berkualitas dan Kesetaraan Gender
Demokrasi Substansial
IE15 Lingkungan Hidup Berkualitas
IE11 Stabilitas Ekonomi Makro
IE12 Ketangguhan Diplomasi IE16 Berketahanan Energi, Air, dan Kemandirian Pangan
Misi 7. Mewujudkan Sarana dan Prasarana yang Berkualitas dan Ramah Lingkungan
19
Misi 8. Mewujudkan Kesinambungan Pembangunan 19
Catatan Umum
1. Perlu replikasi dari Desa Inklusif dalam penyusunan program/kegiatan
di RPJMN 2025-2029. Berbagai praktik baik pelaksanaan model
perencanaan pembangunan inklusif dan responsif gender harus dapat
diinternalisasi dalam sistem perencanaan – penganggaran desa.
www.bappenas.go.id
Menara Bappenas
Jalan HR Rasuna Said Kav
B-2 Kuningan, Kota Jakarta
Selatan, DKI Jakarta 12920 21