Anda di halaman 1dari 24

PERAN UNIVERSITAS DALAM

PEMBANGUNAN DESA
Rencana Pembinaan Penyusunan Perencanaan Desa Tahun 2019
Kabupaten Majalengka

Oleh : Dony Susandi, ST., MT.Universitas Majalengka


Majalengka

Administrasi Kondisi Geografis


Kabupaten

Ibukota
26,7 – 28,8 O

Celcius
Majalengka Luas
1.204,24 KM2
26
Kecamatan
Kependudukan

13 1.193.725 991 jiwa/KM 2


Kelurahan
Jiwa Kepadatan

330
Desa 596.630 597.075
Jiwa Jiwa
Majalengka

Majalengka Dataran
Majalengka Dataran Tinggi Rendah
Ekonomi
Majalengka Saat Ini

Durian Sinapeul Bambu

Sosial Budaya

Kesenian
Sampyong Kesenian
Gaok
ISU-ISU PEMBANGUNAN DESA

• Melimpahnya kekayaan dan potensi desa belum dimanfaatkan


secara maksimal untuk meningkatkan produktivitas ekonomi desa;
• Produktivitas ekonomi desa sudah memasuki fase penanganan pasca
panen dan integrasi vertikal.
Salah satu faktor utama lemahnya ekonomi desa adalah belum optimalnya
peran kelembagaan ekonomi produktif desa yang dapat menjadi wadah
1,8 Juta bagi para pelaku usaha di desa
Komoditas UKM ada di Desa

Percepatan Pembangunan ‘dari Pinggiran’ Desa sebagai fokus dan lokus utama pembangunan
strategi

Peningkatan Kualitas Perencanaan dan Konsolidasi Pendanaan dan Kegiatan Koordinasi dan Dukungan
Pelaksanaan Pembangunan Desa dalam Pembangunan Desa 19 Kementerian/Lembaga
(K/L, Pemerintah
Refocusing Pembangunan Desa Provinsi/Kabupaten/Kota, BUMN,
(4 Program Prioritas Pembangunan Desa: BUMD, Swasta)
Prudes/Prukades, BUM Desa, Embung, dan Sarana Olahraga Desa)

Produktivitas Masyarakat Desa


ISU-ISU PEMBANGUNAN DESA

16
TOTAL DANA DESA
KABUPATEN
MAJALENGKA 254
TAHUN 2015-2019
Rp.1.258.621.925.000,- 58

2
6
PERAN UNIVERSITAS MAJALENGKA DAN PEMBANGUNAN
DESA

FORUM PERGURUAN TINGGI UNTUK DESA


(FORUM PERTIDES)
PERAN UNIVERSITAS MAJALENGKA DAN PEMBANGUNAN
DESA
Tujuan Forum PERTIDES : Koordinasi sumber daya kepakaran
Tujuan dibentuknya Forum Pertides adalah
untuk menyelesaikan permasalahan masyarakat Perguruan Tinggi dalam
desa melalui kerjasama Perguruan Tinggi menyelesaikan permasalahan
dengan Kemendesa DPDTT dalam pelaksanaan masyarakat Desa dalam program:
program di bidang:
• Pendidikan, Riset dan Pengabdian kepada a. Penerapan teknologi tepat guna;
Masyarakat secara partisipatoris; b. Pemberdayaan sumber daya
• Pendampingan program-program manusia Desa;
pemberdayaan masyarakat desa dari
Kemendesa DPDTT;
c. Peningkatan keberdayaan
• Antisipasi isu-isu sentral pemberdayaan manusia Desa;
pedesaan; d. Pemberdayaan Pemerintah Desa
• Peningkatan mutu jasa pemerintahan desa, dan BUMD;
baik di bidang regulasi, penganggaran
maupun implementasi dan aksesibilitas nya. e. Pembangunan infrastruktur Desa.
PERAN UNIVERSITAS MAJALENGKA DAN PEMBANGUNAN
DESA
Bidang Kerjasama & Integrasi Program
PUSAKA DESA :
• Pemerintah
• Universitas
• Masyarakat
• Swasta
Permendagri dan Permendes : Pembangunan Desa &
Pemberdayaan Masyarakat
PEMBANGUNAN DESA

PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


Perencanaan Pembangunan Desa
RKP Desa
(Permendagri 114/2014, pasal 29 – pasal 48)

Musdes oleh Tim Penyusun Pencermatan


BPD (bulan Juni) RKP Desa pagu
indikatif
• Penceramatan • Pagu infikatif: DD,
RPJMDesa ADD, BHPRD, BKKDes
• Kesepatan hasil • Penyelarasan RKPD,
pencermatan jaring asmara
RPJMDes •
• Pembentukan tim Pencermatan Hasil musdes
• Pagu indikatif
verifikasi RAB ulang RPJMDesa • Program masuk
desa

Rancangan RKP Perdes RKP Desa


Musrenbangdes
Desa (Juli) (September)

Penjaringa Penentuan Implementasi yang


Penyepakata
n Usulan Prioritas terjadi di lapangan
n
Penjaringan Usulan

Musdes-Penentuan Usulan
POLA PENENTUAN PRIORITAS
USULAN
• Pola 1 dilakukan di dalam forum oleh peserta musdes. Mufakat dan
Voting (jika tidak tercapai) untuk menentukan prioritas kegiatan
 Pola ini memberi kesan lebih partisipatif

• Pola 2 dilakukan secara internal oleh tim penyusun RKPDes bersama


pemdes atau dikonsultasikan dengan BPD
 pola ini lebih bersifat teknokratis (terutama jika ada program
strategis berskala desa, bahkan antar desa)

• Pola 3 dilakukan oleh pemdes (utamanya kades) secara tertutup


dengan sistem bagi-bagi proyek diantara perangkat desa dan BPD

Pola yang baik adalah perkawinan antara pola 1 dan pola 2


POLA PENYEPAKATAN
USULAN
Pola penyepakatan Keterangan
Pola 1: penyepakatan usulan dalam Penyepakatan usulan menjadi hal yang formalitas
forum musren. melibatkan unsur masyarakat dan dihadiri supradesa
Partisipasi dan akuntabilitas kuat karena ada pembacaan
berita acara kesepakatan  Pola yang baik

Pola 2: penyepakatan usulan dalam Penyepakatan usulan secara formal merupakan inisiatif
pertemuan di tingkat desa di mana desa mengundang BPD dan TOMAS (biasanya
ada pemaparan prioritas namun masih dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan lain)
dibuka penjaringan usulan tambahan Partisipasi dan akuntabilitas juga kuat  pola yang baik
Penjaringan usulan tambahan selalu dibutuhkan untuk
mengantisipasi tambahan dana

Pola 3: tidak ada proses penyepakatan Tidak ada penyepakatan usulan secara formal dan
usulan akuntabilitas lemah
ANGGARAN
POLA PERINCIAN ANGGARAN KETERANGAN
Pola 1: RAB disusun bersamaan dengan Mengikuti Permendagri 114/2014 (pasal 49): rencana
penyusunan RKPDes sebelum musren kegiatan disusun bersama RAB
penyepakatan dan penetapan usulan Memastikan RKPDes, APBDes, RAB, dan SPJ selaras
(dikerjakan dalam aplikasi Siskeudes)  Pola yang
baik
Pola 2: RAB disusun bersamaan dengan RAB sebagai lampiran APBDes menjadi syarat pencairan
penyusunan APBDes. DD

Pola 3: RAB disusun sesudah APBDes Mengikuti Permendagri 114/2014 (pasal 37) yaitu
ditetapkan APBDes ditetapkan sebelum 31 Desember.

Masa di antara penetapan dan pencairan DD dipakai


untuk menyusun APBDes

Pola 4: RAB dibuat oleh konsultan setelah RAB bukan bagian dari perencanaan anggaran,
pencairan DD melainkan kebutuhan belanja dalam pelaksanaan
RPJM Desa
Permendagri 114/2014 (pasal 6 pasal 28)

Tim Penyusun RPJM Desa

Pengkajian Penyelarasan
kondisi desa arah kebijakan
• Sumberdaya
desa • RPJMD
• Penggalian • Renstra
gagasan 4 • RUTR/ RTRW
bidang (dusun) Menyusun
laporan
Dikonsultasikan
dengan BPD

Perdes RPJMDesa
Musdes oleh Rancangan RPJM
Musrenbangdes (paling lambat3 bulan
BPD Desa
setelah pelantikan
kades)
Musdus RPJMDes di Desa Kalikromo
(2017)
Konsolidasi Perencanaan di Kec. GS,
Ngada
Dilema RPJMDes
RPJMDes adalah kewajiban desa sebagai amanat
UUDesa.
Idealnya Faktanya

Penyusunan RPJMDes membutuhkan proses panjang Penyusunan RPJMDes tidak optimal. Pemdes setiap tahun harus
dan memakan waktu dan tenaga mengejar target penyusunan RKPDes.

PD/PLD harus intensif memfasilitasi keseluruhan PD/PLD belum punya kemampuan mengawal proses
proses penyusunan
Kades berkomitmen dalam penyusunan dan Sebagian besar kades memandang RPJMDes sebagai dokumen
penetapan RPJMDes formalitas

RPJMDes dibuat secara partisipatif (usulan warga) Ada “keharusan” mengakomodasi prioritas penggunaan DD dari
dan harus selaras dengan program kabupaten pusat, desa tidak memahami program kabupaten dalam RPJMD

RPJMDes hanya diubah jika ada kejadian luar biasa RPJMDes selalu berubah mengikuti perubahan aturan
(bencana), perubahan aturan di tingkat supradesa supradesa, mis. perubahan prioritas penggunaan DD

RPJMDes merupakan acuan RKPDes RPJMDes diubah untuk menyesuaikan dengan RKPDes
KESIMPUL
AN
• Ada kecenderungan pemdes bersikap “populis” (akomodatif,
menyenangkan banyak orang)
• Ada penjaringan usulan setiap tahun untuk RKPDes  tidak diatur dalam
Permendagri 114/2014
• Bentuk dan jenjang penjaringan usulan bertambah banyak

• Desa-desa lebih mengutamakan RKPDes dibanding RPJMDes


• Desa umumnya menyelesaikan dulu RKPDes baru membuat RPJMDes
• Berapa Desa di Disini yang sudah memiliki RPJMDes
• Desa-desa lebih mengutamakan penjaringan usulan untuk
RKPDes. Namun apa pentingnya penggalian gagasan (dalam
RPJMDes) jika sudah ada penjaringan usulan (RKPDes)?
Tim Coaching Clinic Pencapaian Kemandirian Desa Kabupaten
Majalengka
Kepbup Majalengka : No. 410/Kep.742-DPMD/2019

Tugas :
• Melaksanakan Pendamingan dan Penjaminan Draft RPJMDes
• Melakukan Evaluasi terhadap Draft RPJMDes
• Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan kepada Bupati melalui Kepala Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Majalengka

Strategi Pencapaian Kemandirian Desa (DPMD Majalengka) :


• Indeks Desa Membangun
• Status Kemajuan dan Kemandirian Desa
• Penggunaan dan Pengelolaan Data Indeks Desa Membangun
• Coaching Clinic dan Panduan Pencapaian Kemandirian Desa
• Penghargaan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Award

Anda mungkin juga menyukai