Anda di halaman 1dari 11

DIKTAT PRAKTIKUM

STATISTIKA

OLEH :
TIM ASISTEN BIOMETRIKA
MATA KULIAH STATISTIKA

LABORATORIUM GENETIKA, PEMULIAAN DAN REPRODUKSI


FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2020
KATA PENGANTAR

Buku diktat praktikum Statistika ini disusun untuk menunjang kegiatan praktikum mata
kuliah Statistika pada Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro. Diktat ini
mencakup aspek praktis materi kuliah Statistika pada semester yang bersangkutan.

Secara intensif praktikum Statistika selama satu semester ada 7 latihan dengan 1 kali
posttest. Untuk itu diktat ini dibagi menjadi 7 seri laboratorium dari pembulatan data hingga
pengujian hipotesis, yang disusun sebagai upaya pelengkap dari teori yang diberikan selama
kuliah.

Semoga diktat praktikum ini merupakan salah satu cara untuk lebih memahami
lagi tentang Statistika. Semoga bermanfaat.

Semarang, September 2020

Tim Penyusun
PRAKTIKUM STATISTIKA
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO

LABORATORIUM : 1 (SATU)
MATERI : PEMBULATAN ANGKA, ANGKA BERMAKNA DAN
KOMPUTASI
TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM : SETELAH MENGIKUTI PRAKTIKUM INI,
MAHASISWA DAPAT MELAKUKAN PEMBULATAN
ANGKA, PERHITUNGAN ANGKA BERMAKNA DAN
KOMPUTASI
TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS : SETELAH MEMPELAJARI BAB INI, MAHASISWA
DAPAT MELAKUKAN :
1. PEMBULATAN ANGKA
2. PERHITUNGAN ANGKA BERMAKNA
3. KOMPUTASI

1.1 URAIAN DAN CONTOH


1.1.1. Pembulatan Angka
untuk menghindari/ memperkecil galat pembulatan kumulatif (cumulative rounding errors), perlu
diperhatikan hal-hal atau ketentuan sebagai berikut:

* Pembulatan bilangan kesatuan terdekat. Misal:


72,8 pembulatan kesatuan terdekat adalah 73
72,8143 pembulatan keperseratusan terdekat adalah 72,81
72,465 pembulatan keperseratusan terdekat adalah 72,46
183,575 pembulatan keratusan terdekat adalah 200

Ketentuan:
Kebiasaan dalam pembulatan data:
a. apabila angka genap mendahului 5, maka data dibulatkan ke angka genap
b. apabila angka ganjil yang mendahului 5, maka pembulatan dilakukan dengan menambahkan 1 pada
angka ganjil tersebut.

1.1.2. Angka Bermakna


Adalah angka cermat selain nol yang diperlukan untuk menempatkan titik desimal. Misal:
65,4 mempunyai 3 angka bermakna
4,5300 memiliki 5 angka bermakna
0,0018 = 1,8 x 10-3 memiliki 2 angka bermakna
0,001800 = 1,800 x 10-3 memiliki 4 angka bermakna

Ketentuan : 0 dihitung/ dianggap sebagai angka bermakna apabila angka sebelum 0 terdapat angka asli
(1-9) *contoh pada no 2.
1.1.3. Komputasi
Dalam melakukan perhitungan yang menyangkut perkalian, pembagian dan penarikan akar bilangan,
hasil terakhir tidak dapat memiliki angka bermakna lebih dari pada bilangan dengan angka bermakna
tersedikit.

Misal: 73,24 x 4,52 = (73,24)(4,52) = 331


(8,416) (50) = 420,8 jika 50 eksak
1,848/0,023 = 80
√38,7 = 6,22

Dalam melakukan penambahan dan pengurangan bilangan, hasil terakhir tidak dapat mempunyai angka
bermakna setelah titik desimal lebih daripada bilangan- bilangan dengan angka nyata tersedikit setelah
titik desimal.

Misal: 3,16 + 2,7 = 5,9


47,816 - 25 = 22,816 jika 25 eksak
Penjelasan : 47,816 (5 angka bermakna) ; 25 (2 angka bermakna, tetapi eksak). Sehingga yang
digunakan adalah digit 5 angka bermakna
Angka eksak : adalah angka-angka yang diperoleh dari proses penjumlahan & dapat dinyatakan
jumlahnya hingga unit terakhir.
TUGAS LABORATORIUM 1
TIKET MASUK
1. Bulatkan tiap bilangan berikut sampai kecermatan tertentu yang diinginkan :
(a). 64,76 kesatuan terdekat
(b). 208,5 kesatuan terdekat
(c). 9,485 keperseratusan terdekat
(d). 0,2256 keperseribuan terdekat
(e). 378keratusan terdekat
(f). 7,75000 keperseratusan terdekat
(g). 8,5684 keperseribuan terdekat

2. Berapa banyak angka bermakna pada masing masing bilangan berikut, dengan anggapan bilangan
bilangan ini dicatat secara cermat :
a. 98,66 mm
b. 28,2 cm
c. 0,0079 m
d. 5,00181 m
e. 4,0 x 103 cm
f. 5,43200 x 10-5 N
g. 7,750004 cm

3. Lakukan operasi bilangan-bilangan berikut, anggaplah bilangan dicatat secara cermat!


a. 0,659 x 5,087
b. 546,00 / 3,664
c. (15,4468+ 2,87 + 6,678 +0,64531)
d. √123 x 0,4521 x 1,6574 x 180 (angka 180 dan 123 adalah angka eksak)
e. 9.803.255 + 165.202 - 4.673.231 + 54.786 (bilangan-bilangan tersebut masing-
masing cermat sampai 7, 6, 7dan 5 angka bermakna)
PRAKTIKUM STATISTIKA
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO

LABORATORIUM : 2 (DUA)
MATERI : DISTRIBUSI FREKUENSI (PEMBUATAN ARRAY,
RENTANG, JUMLAH KELAS, INTERVAL KELAS,
LIMIT BAWAH DAN ATAS KELAS, BATAS
BAWAH DAN ATAS KELAS, TITIK TENGAH
KELAS), HISTOGRAM, POLIGON FREKUENSI,
DISTRIBUSI FREKUENSI RELATIVE OGIVE
TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM : SETELAH MENGIKUTI PRAKTIKUM INI
MAHASISWA DAPAT MEMBUAT DISTRIBUSI
FREKUENSI DAN GRAFIK
TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS : SETELAH MEMPELAJARI BAB INI,
MAHASISWA DAPAT MEMBUAT :
1. Distribusi frekuensi
2. Distribusi frekuensi relative
3. Histogram
4. Polygon frekuensi
5. Ogive

2.1 URAIAN DAN CONTOH


2.1.1 Distribusi frekuensi
Pada waktu menyimpulkan sejumlah besar data mentah, sering sangat berguna mendistribusikan data ke
dalam kelas atau kelompok dan menetapkan banyaknya individu yang masuk kedalam setiap kelas atau
kelompok. Definisi distribusi frekuensi adalah suatu penyusunan tabulasi data memakai kelas bersama
dengan frekuensi yang sesuai.

Aturan Umum Pembentukan Distribusi Frekuensi

a. Buat array data mentah dengan menyusunnya berdasarkan nilai terkecil–


terbesar (atau kebalikannya) dan kemudian tentukan nilai rentangnya (jarak).
b. Tentukan jumlah kelasnya (pakai kaidah sturges)
k= 1 + 3,322 log n
c. Tentukan interval kelasnya
Contoh : Data berikut adalah nilai bobot badan 80 ekor domba wonosobo
dan domba ekor pendek di Kab. Brebes (dalam kg).

68 84 75 82 68 90 62 88 76 93
73 79 88 73 60 98 71 59 85 75
61 65 75 87 74 62 95 78 63 72
66 78 82 75 94 77 69 74 68 60
96 78 89 61 75 95 60 79 83 71
79 62 67 97 78 85 76 65 71 75
65 80 73 57 88 78 62 76 53 74
86 67 73 81 73 63 76 75 85 77

Pertanyaan :

a. Buatlah array dari data mentah diatas!


b. Tentukan rentangnya
c. Berapa jumlah kelas idealnya
d. Berapa nilai interval kelasnya
e. Buatlah tabel distribusi frekuensinya
f. Berapa nilai limit bawah dan atas dari kelas ke-3 dan tentukan juga batas bawah
atas dari kelas tersebut
g. Carilah titik tengah kelasdari kelas di atas

Jawab:

a. Array dari data yaitu: 53,57, 59 ... 95, 96, 97, 98.
b. Rentang =100 –50 = 50
(dilakukan pembulatan untuk mendapatkan interval kelas ideal)
c. Jumlah kelas ideal dihitung berdasarkan kaidah Sturges yaitu :
K = 1 + 3,322 log n
= 1 + 3,322 (log 80) = 7,3221  dibulatkan 7
d. Nilai interval kelasnya
𝑅𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 50
i = 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 = 7 = 7,1428  dibulatkan 7

e. Tabel distribusi frekuensi


Kelas Frekuensi
50 – 56 1
57 – 63 13
64 – 70 9
71 – 77 24
78 – 84 14
85 – 91 10
92 – 98 9
Total 80
f. Nilai tepi bawah dan atas kelas ke-3 masing-masing adalah 63,5 dan 70,5. Nilai
Batas/limit bawah dan atas dari kelas ke-3 masing-masing adalah 64 dan 70 (ini
merupakan bilangan eksak, bila data dicatat sampai seper sepuluhan terdekat).
g. Titik tengah kelas dari kelas ke-3 adalah
Limit bawah+limit atas 64+70
= = =67
2 2

2.1.2 Histogram
Adalah himpunan siku empat yang mempunyai alas pada sumbu mendatar (sumbuX) dengan pusat pada
titik tengah kelas dan panjangnya sama dengan ukuran selang kelas serta luasnya sebanding terhadap
frekuensi kelas.

- Histogram memberitahukan jumlah yang ada dalam setiap kategori numerik


- Selang kelas dalam histogram frekuensi : tidak < 5 dan tidak > 20
- Selang kelas saling lepas satu dengan yang lain (range)
- Selang kelas mempunyai lebar yang sama
- Diantara selang kelas tidak diberi sela ruang
- Frekuensi kelas: bilangan yg masuk kedalam setiap selang kelas

Catatan: Jika semua selang kelas mempunyai ukuran sama, tinggi segi empat sebanding terhadap
frekuensi kelas.

2.1.3 Poligon Frekuensi


Adalah grafik dari frekuensi kelas yang dirajah terhadap titik tengah setiap selang kelas, dapat diperoleh
dengan menghubungkan titik tengah dari puncak siku empat dalam histogram.
Contoh: Tabel berat dari 100 mahasiswa
Berat (Kg) Mahasiswa
60 – 62 5
63 – 65 18
66 – 68 42
69 – 71 27
72 – 74 8
Total 100

2.1.4 Distribusi Frekuensi Relatif


Frekuensi relatif suatu kelas adalah frekuensi kelas dibagi total frekuensi semua kelas dan umumnya
dinyatakan sebagai persentase. Perbedaan dengan histogram pada sumbu tegak menggunakan frekuensi
relatif atau sebanding bukan frekuensi sederhana.
Contoh :
Usia Jumlah Persentase dari
Mahasiswa Mahasiswa keseluruhan
Ekstensi
20 - 24 30 20
25 - 29 43 28,67
30 - 34 41 27,33
35 - 39 24 16
40 - 44 12 8
Total 150 100

Presentase per kelas mahasiswa =


Jumlah Mahasiswa Per kelas
ˣ 100%
Total Keseluruhan Mahasiswa
2.1.5 Ogive
Adalah suatu grafik dari garis dari distribusi frekuensi kumulatif. Ogive paling baik digunakan
untuk menampilkan suatu jumlah pada waktu-waktu tertentu. Kemiringan relatif dari titik
ketitik menunjukkan peningkatan yang lebih besar atau lebih kecil. Kemiringan tajam berarti
peningkatan yg lebih besar dibandingkan kemiringan yg landai. Ogive tidak ideal untuk
menunjukkan perbandingan antar kategori karena merupakan gabungan nilai- nilai dalam setiap
kategori.

Contoh :

Upah (Rp/1000) Frekuensi kumulatif


lebih dari
50,00 atau lebih 65
60,00 atau lebih 57
70,00 atau lebih 47
80,00 atau lebih 31
90,00 atau lebih 17
100,00 atau lebih 7
110,00 atau lebih 2
120,00 atau lebih 0
TUGAS LABORATORIUM 2
TIKET MASUK

1. Tabel berikut memperhatikan distribusi frekuensi nilai statistika mahasiswa


Peternakan kelas B tahun 2018 :
Nilai Statistika Jumlah Mahasiswa
45-54 11
55-64 9
65-74 8
75-84 27
85-94 18
95-104 7
Total 80

Dengan merujuk tabel diatas tentukan :


a. Tepi bawah kelas ke-4 Jawab =.....................
b. Tepi atas kelas ke-3 Jawab =........................
c. Titik tengah kelas dari Jawab =........................
d. Batas-batas dari kelas ke-6
batas bawah Jawab =.....................
batas atas Jawab =........................
e. Interval kelas ke-2 Jawab =.....................
f. Frekuensi kelas ke-3 Jawab =.......................
g. Frekuensi relatif kelas Jawab =.......................
h. Selang kelas yang Jawab =.......................
memiliki frekuensi terendah
i. Presentase mahasiswa Jawab =.................
nilai kurang dari 75

2. Perhatikan data bobot badan Sapi PO yang telah disusun


dalam tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:

Bobot badan (kg) Frekuensi


225-232 4
233-240 12
241-248 12
249-256 21
257-264 16
265-272 15
273-280 10
Total 90

Pertanyaan:
a. Buatlah histogram dari tabel diatas
b. Buatlah poligon frekuensinya
c. Buatlah tabel distribusi frekuensi relatifnya
d. Buatlah ogive-nya

Anda mungkin juga menyukai