Disusun Oleh :
Kelompok 1
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sholawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad
SAW. Yang kita nantikan syafaat-Nya di akhirat nanti. Penyusun mengucapkan
syukur kepada Allah SWT. Atas limpahan nikmat sehatnya, baik itu berupa sehat
fisik maupun akal pikiran, sehingga penyusun mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah tentang “ Home Pharmacy Care ”.
Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ini masih jauh dari
kata sempurna dan kesalahan yang penyusun yakini diluar batas kemampuan
penyusun, maka dari itu penyusun dengan senang hati menerima kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca, penyusun berharap karya tulis ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
A. Simpulan ............................................................................................ 11
B. Saran .................................................................................................. 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Home pharmacy care adalah sebuah pelayanan yang dilakukan oleh
apoteker yang kompeten, dengan memberikan pelayanan untuk meningkatkan
kesembuhan dan kesehatan serta pencegahan komplikasi, bersifat rahasia
dengan persetujuan pasien, melakukan telaah atas penatalaksanaan terapi, serta
memelihara hubungan dengan tim kesehatan. Melalui home pharmacy care,
seorang apoteker dapat melakukan kunjungan pasien dan atau pendampingan
pasien untuk pelayanan kefarmasian di rumah dengan persetujuan pasien atau
keluarga terutama bagi pasien khusus yg membutuhkan perhatian lebih. Faktor
yang perlu dipertimbangkan dalam melaksanakan home pharmacy care di
antaranya kemampuan profesional apoteker, otonomi, kemampuan untuk
mengidentifikasi pasien yang membutuhkan layanan mereka, keamanan
kunjungan rumah, penggunaan teknik farmasi tertentu, hubungan kerjasama
dengan penyedia layanan kesehatan lainnya, dan kompetensi dalam memberikan
pendidikan kesehatan yang relevan (Chen, 2021).
1
B. Tujuan Makalah
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini dibedakan menjadi 2 tujuan yaitu,
tujuan umum dan tujuan khusus:
1. Tujuan Umum
Menggali pemahaman yang mendalam tentang penggolongan obat,
indikasi dan kontra indikasi.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus makalah penggolongan obat,indikasi dan kontra
indikasi, dan home pharmacy care adalah:
a. Mengetahui apa macam macam penggolongan obat
b. Mengetahui indikasi dan kontra indikasi pemberian obat
c. Mengetahui tentang penggolongan obat secara khusus
C. Manfaat Makalah
Adapun manfaat dari penyusunan makalah ini yaitu:
1. Makalah ini dapat memberikam pemahaman tentang macam macam
penggolongan obat
2. Makalah ini dapat memberikan pemahaman tentang indikasi dan kontra
indikasi dalam pemberian obat
3. Pembaca dapat mengetahui apa saja pengglongan obat secara khusus
2
BAB II
PEMBAHASAN
Manfaat nyata dari layanan home pharmacy care ini juga didapatkan pada.
hasil penelitian jurnal internasional antara lain; efektifnya pemecahan masalah
terkait obat yang digunakan oleh pasien, adanya informasi tambahan. yang bisa
didapatkan seperti gambaran keseluruhan tentang bagaimana pasien menyimpan
obat-obatan dirumah, terbinanya interaksi sosial antara apoteker dan pasien,
meningkatnya pengetahuan pasien tentang obat, pentingnya managemen dari
pengurus (organisasi) hingga keterampilan yang diterapkan dalam kunjungan
rumah (Ensing dkk, 2016) dan jurnal nasional yang menyebutkan layanan homecare
dianggap efektif, dilihat dari lima faktor yaitu kehandalan, ketanggapan, jaminan,
empati dan bukti langsung yang diberikan petugas (Suprapto, 2018).
3
B. Prinsip-prinsip Pelayanan Home Pharmacy Care
Adapaun Prinsip- prinsip yang terkait sebagai berikut:
1. Pengelolaan pelayanan kefarmasian di rumah dilaksanakan oleh apoteker
yang kompeten.
2. Mengaplikasikan peran sebagai pengambil keputusan profesional dalam
pelayanan kefarmasian sesuai kewenangan.
3. Memberikan pelayanan kefarmasian di rumah dalam rangka meningkatkan
kesembuhan dan kesehatan serta pencegahan komplikasi.
4. Menjunjung tinggi kerahasiaan dan persetujuan pasien (confidential and
inform consent).
5. Memberikan rekomendasi dalam rangka keberhasilan pengobatan.
6. Melakukan telaah (review) atas penatalaksanaan pengobatan.
7. Menyusun rencana pelayanan kefarmasian berdasarkan pada diagnosa dan
informasi yang diperoleh dari tenaga kesehatan dan pasien/keluarga.
8. Membuat catatan penggunaan obat pasien (Patient Medication Record) secara
sistematis dan kontiniu, akurat dan komprehensif.
9. Melakukan monitoring penggunaan obat pasien secara terus menerus
Bertanggung jawab kepada pasien dan keluarganya terhadap pelayanan yang
bermutu melalui pendidikan, konseling dan koordinasi dengan tenaga
kesehatan lain.
10. Memelihara hubungan diantara anggota tim kesehatan untuk menjamin agar
kegiatan yang dilakukan anggota tim saling mendukung dan tidak tumpang
tindih.
11. Berpartisipasi dalam aktivitas penelitian untuk mengembangkan pengetahuan
pelayanan kefarmasian di rumah.
4
a. Terlaksananya pendampingan pasien oleh apoteker untuk mendukung
efektifitas, keamanan dan kesinambungan pengobatan
b. Terwujudnya komitmen, keterlibatan dan kemandirian pasien dan keluarga
dalam penggunaan obat dan atau alat kesehatan yang tepat
c. Terwujudnya kerjasama profesi kesehatan, pasien dan keluarga.
5
e. Evaluasi penggunaan alat bantu pengobatan dan penyelesaian masalah
sehingga obat dapat dimasukkan ke dalam tubuh. secara optimal.
f. Pendampingan pasien dalam penggunaan obat melalui infus/obat khusus.
g. Konsultasi masalah obat.
h. Konsultasi kesehatan secara umum.
i. Dispensing khusus (misal: obat khusus, unit dose).
j. Monitoring pelaksanaan, efektifitas dan keamanan penggunaan obat
termasuk alat kesehatan pendukung pengobatan.
k. Pelayanan farmasi klinik lain yang diperlukan pasien.
l. Dokumentasi pelaksanaan pelayanan kefarmasian di rumah.
6
D. Sasaran Pelayanan Home Pharmacy Care
Kegiatan pelayanan kefarmasian di rumah tidak dapat di berikan pada semua
pasien mengingat waktu pelayanan yang cukup lama dan berkesinambungan. Oleh
karena itu diperlukan seleksi pasien dengan menentukan perioritas pasien yang
dianggap perlu mendapatkan pelayanan kefarmasian dirumah. Pasien yang perlu
mendapat pelayanan kefarmasian dirumah antara lain (Depkes RI,2008) :
1. Pasien yang menderita penyakit kronis dan memerlukan perhatian khusus
tentang penggunaan obat, interaksi obat dan efek samping obat
2. Pasien dengan terapi jangka panjang misal masien TB, HIV/AIDS,DM, dll
3. Pasien dengan resiko adalah pasien dengan usia 65 tahun atau lebih dengan
salah satu kriteria atau lebih regimen obat. Pasien minum obat 6 macam atau
lebih setiap hari.
4. Pasien minum obat 12 dosis atau lebih setisp hari.
5. Pasien minum salah satu 20 macam obat dalam tabel 1 yang telah di
identifikasi tidak sesuai untuk pasien geriatri .
6. Pasien dengan 6 macam diagnoasa atau lebih.
7
e. Mengkomunikasikan layanan tersebut pada tenaga kesehatan lain yang
terkait, apabila diperlukan. Pelayanan kefarmasian di rumah juga dapat berasal
dari rujukan dokter kepada apoteker apotek yang dipilih oleh pasien.
f. Membuat rencana pelayanan kefarmasian di rumah dan menyampaikan
kepada pasien dengan mendiskusikan waktu dan jadwal yang cocok dengan
pasien dan keluarganya. Rencana ini diberikan dan didiskusikan dengan dokter
yang mengobati (bila rujukan)
g. Melakukan pelayanan sesuai dengan jadwal dan rencana yang telah
disepakati. Mengkoordinasikan pelayanan kefarmasian kepada dokter (bila
rujukan)
h. Mendokumentasikan semua tindakan profesi tersebut pada Catatan
Penggunaan Obat Pasien.
a. Nama Pasien.
b. Alamat Pasien.
c. Umur Pasien.
8
f. Hak dan kewajiban apoteker.
4. Kartu Kunjungan
Kartu Kunjungan merupakan bukti kehadiran apoteker dalam melakukan
pelayanan kefarmasian di rumah dan membuat catatan sederhana dan mudah
dimengerti oleh pasien, khususnya tentang perkembangan kondisi pasien yang
ditulis oleh apoteker.
Kartu Kunjungan sekurang-kurangnya berisi:
a. Nama Pasien,
b. Nama Apoteker,
c. Tanggal dan jam kunjungan,
d. Catatan apoteker.
e. Kartu Kunjungan disimpan oleh pasien dan apoteker.
9
j. Bagaimana cara mengatasi batuk karena efek samping dari kaptopril?
Mengapa obat flu tidak dapat menyebabkan hipertensi?
k. Mengapa obat flu bukan merupakan kontraindikasi untuk pasien
hipertensi?
l. Seperti apa efek samping dari obat Amlodipine?
m. Seperti apa efek samping dari obat Valsartan?
n. Mengapa aerobik dapat meningkatkan tekanan darah pasien hipertensi?
o. Mengapa olahraga tidak dapat memperbaiki tekanan darah pasien
hipertensi? Makanan apa saja yang perlu dihindari untuk pasien
hipertensi?
p. Apakah makanan yang mengandung daging kambing dapat menyebabkan
hipertensi?
10
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dalam kesimpulan makalah ini, dapat ditegaskan bahwa pemahaman yang
mendalam tentang Home Pharmacy Care dengan poin-poin subtopik seperti
Pengertian Home Pharmacy Care, prinsip- prinsip pelayanan home Pharmacy care,
tujuan dan manfaat pasien yang dilayani, sasaran pelayanan home Pharmacy care,
dan dokumentasi home Pharmacy care. Makalah ini telah menguraikan tentang
mengedukasi kepada pasien dengan memastikan pasien mengenai pengobatan yang
di Terima obat yang di konsumsi sudah benar.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan dan sasarannya.
Kami selalu membuka diri untuk menerima saran dan kritik dari sema pihak yang
sama-sama bertujuan membangun makalah ini demi perbaikan dan penyempurnaan
dalam pembuatan makalah kami ke depannya.
11
DAFTAR PUSTAKA
12