Anda di halaman 1dari 39

Sesi 2.

IKM

Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Nunung Priyatni W
Poltekkes TNI AU Adisutjipto 2023
Materi
1. Fasilitas Pelayanan Kesehatan
2. Rumah sakit
3. Puskesmas
4. Posyandu
Fasilitas Pelayanan Kesehatan (fasyankes)

• suatu alat dan / atau tempat yang digunakan


untuk menyelenggarakan upaya pelayanan
kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif
maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh
pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan /
atau masyarakat (Permenkes No 47 Tahun
2016 tentang Fasyankes)
Pelayanan kesehatan paripurna

rehabilitati
promotif preventif kuratif
f
Syarat Fasilitas Pelayanan Kesehatan
1. Tersedia (available) dan berkesinambungan
(continous)
2. Dapat diterima (acceptable)
3. Mudah dicapai (accessible)
4. Mudah dijangkau (affordable)
5. Bermutu (quality)
Jenis Fasilitas Pelayanan Kesehatan

a. tempat praktik mandiri Tenaga Kesehatan;


b. pusat kesehatan masyarakat;
c. klinik;
d. rumah sakit;
e. apotek;
f. unit transfusi darah;
g. Iaboratorium kesehatan;
h. optikal;
i. fasilitas pelayanan kedokteran untuk kepentingan hukum;
j. fasilitas Pelayanan Kesehatan tradisional.
Tingkatan fasyankes di Indonesia
1. Pelayanan kesehatan dasar : puskesmas, pustu,
pusling, klinik, dokter praktik mandiri, RS tipe D
2. Pelayanan kesehatan rujukan : rumah sakit tipe A,
B, C
Pengelompokan :
3. Faskes tingkat 1
4. Faskes tingkat 2
5. Faskes tingkat 3
Pelayanan Kesehatan
• Faskes/yankes tingkat pertama-non spesialistik,
pelayanan kesehatan dasar : PKM, klinik, praktik
dokter mandiri
• Faskes/yankes tingkat kedua - spesialis : RS tipe C,
D, non kependidikan
• Faskes/yankes tingkat ketiga - subspesialis : RS
khusus (paru, jantung, TB, kanker), RS A,B,
pendidikan

• Faskes dasar : pertama


• Faskes rujukan : kedua dan ketiga
Tingkatan Fasilitas Pelayanan kesehatan

Ketiga : RS tipe A, B ,
Pendidikan

Kedua : RS tipe C, D dan


Non Pendidikan

Pertama : puskesmas,
praktik dokter umum/gigi,
klinik
Rumah sakit
Rumah Sakit
• institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna, yang
menyediakan pelayanan rawat inap,
rawat jalan, dan gawat darurat.
(UU No 44 Tahun 2009 tentang RS)
Fungsi RS ( UU No 44 / 2009
Jenis RS
• Rumah sakit umum : pelayanan semua bidang
• Rumah sakit khusus : pelayanan bidang
khusus, misal mata, kanker, THT, bedah, infeksi
• Rumah sakit publik : dikelola pemerintah
(daerah), badan hukum nirlaba
• Rumah sakit privat : milik perorangan
Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Rumah Sakit
khusus paling sedikit terdiri atas:
a. pelayanan medik dan penunjang medik;
b. pelayanan keperawatan dan/atau kebidanan;
c. pelayanan nonmedik.

Pelayanan nonmedik meliputi pelayanan farmasi,


pelayanan laundry/binatu, pengolahan makanan/gizi,
pemeliharaan sarana prasarana dan alat kesehatan,
informasi dan komunikasi, pemulasaran jenazah, dan
pelayanan nonmedik lainnya.
Klasifikasi rumah sakit umum

• RSU kelas A : min 250 bed


• RSU kelas B : min 200 bed
• RSU kelas C : min 100 bed
• RSU kelas D : min 50 bed
(Permenkes No 3 Tahun 2020 ttg Klasifikasi dan perizinan RS)

Perlu akreditasi secara berkala minimal 3 th sekali :


(Permenkes No 34 Tahun 2017 tentang Akreditasi rumah
sakit)
Rumah sakit khusus
• RS kelas A : min 100 bed
• RS kelas B : min 75 bed
• RS kelas C : min 25 bed
(Permenkes No 3 Tahun 2020 ttg Klasifikasi dan
perizinan RS)
Rumah Sakit khusus
a. ibu dan anak;
b. mata;
c. gigi dan mulut;
d. ginjal;
e. jiwa;
f. infeksi;
g. telinga-hidung-tenggorok kepala leher;
h. paru;
i. ketergantungan obat;
j. bedah;
k. otak;
l. orthopedi;
m. kanker; dan
n. jantung dan pembuluh darah
SDM rumah sakit umum

a. tenaga medis;
b. tenaga psikologi klinis;
c. tenaga keperawatan;
d. tenaga kebidanan;
e. tenaga kefarmasian;
f. tenaga kesehatan masyarakat;
g. tenaga kesehatan lingkungan;
h. tenaga gizi;
i. tenaga keterapian fisik;
j. tenaga keteknisian medis;
k. tenaga teknik biomedika;
l. tenaga kesehatan lain;
m. tenaga nonkesehatan.
Tenaga Kesehatan : UU No 36/2014
tentang Tenaga Kesehatan pasal 11
 Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam
kelompok tenaga medis : dokter, dokter gigi,
dokter spesialis, dan dokter gigi spesialis.
 Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam
kelompok tenaga psikologi klinis : psikologi
klinis.
 Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam
kelompok tenaga keperawatan terdiri atas
berbagai jenis perawat.
 Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga
kebidanan bidan.
 Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga
kefarmasian : apoteker dan tenaga teknis kefarmasian.
 Jenis Tenaga Kesehatan kelompok tenaga kesehatan masyarakat :
epidemiolog kesehatan, tenaga promosi kesehatan dan ilmu
perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga administrasi dan
kebijakan kesehatan, tenaga biostatistik dan kependudukan, serta
tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga.
Puskesmas (PKM)
• PKM adalah fasyankes yang
menyelenggarakan upaya kesmasy dan
upaya kes perorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif.
• PKM non rawat inap
• PKM rawat inap
(Permenkes No 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas)
UKM dan UKP
• Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) : setiap kegiatan
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah
kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan
masyarakat

• Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP): kegiatan


dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan
yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan,
penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat
penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan.
Pelayanan di PKM
a. administrasi pelayanan;
b. pelayanan promotif dan preventif;
c. pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis;
d. tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif;
e. pelayanan obat dan bahan medis habis pakai;
f. pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pratama;
g. Rawat Inap Tingkat Pertama sesuai dengan indikasi medis.
a). Rawat inap pada pengobatan/perawatan kasus yang dapat
diselesaikan secara tuntas di Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama;
b). pertolongan persalinan pervaginam bukan risiko tinggi;
c). pertolongan persalinan dengan komplikasi dan/atau penyulit
pervaginam bagi Puskesmas PONED
d). pertolongan neonatal dengan komplikasi.
Katagori PKM
Berdasarkan wilayah :
1. Puskesmas kawasan perkotaan
2. Puskesmas kawasan perdesaan
3. Puskesmas kawasan terpencil
4. Puskesmas kawasan sangat terpencil

Berdasarkan pelayanan :
5. PKM rawat inap
6. PKM rawat jalan

• Baca Permenkes 43/2019 ttg PKM


Penyakit yang ditangani di PKM (144)
sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
dan Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 11 Tahun 2012 tentang
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
• 1. Kejang Demam 2. Tetanus 3. HIV AIDS tanpa komplikasi 4. Tension headache 5. Migren 6.
Bell’s Palsy 7. Vertigo (Benign paroxysmal positional Vertigo) 8. Gangguan somatoform 9.
Insomnia 10. Benda asing di konjungtiva 11. Konjungtivitis 12. Perdarahan subkonjungtiva
13. Mata kering 14. Blefaritis 15. Hordeolum 16. Trikiasis 17. Episkleritis 18. Hipermetropia
ringan 19. Miopia ringan 20. Astigmatism ringan 21. Presbiopia 22. Buta senja 23. Otitis
eksterna 24. Otitis Media Akut 25. Serumen prop 26. Mabuk perjalanan 27. Furunkel pada
hidung 28. Rhinitis akut 29. Rhinitis vasomotor 30. Rhinitis vasomotor 31. Benda asing 32.
Epistaksis 33. Influenza 34. Pertusis 35. Faringitis 36. Tonsilitis 37. Laringitis 38. Asma
bronchiale 39. Bronchitis akut 40. Pneumonia, bronkopneumonia 41. Tuberkulosis paru
tanpa komplikasi 42. Hipertensi esensial 43. Kandidiasis mulut 44. Ulcus mulut (aptosa,
herpes) 45. Parotitis 46. Infeksi pada umbilikus 47. Gastritis 48. Gastroenteritis (termasuk
kolera, giardiasis) 49. Refluks gastroesofagus 50. Demam tifoid 51. Intoleransi makanan 52.
Alergi makanan 53. Keracunan makanan 54. Penyakit cacing tambang 55. Strongiloidiasis
56. Askariasis 57. Skistosomiasis 58. Taeniasis 59. Hepatitis A 60. Disentri basiler, disentri
amuba 61. Hemoroid grade ½ 62. Infeksi saluran kemih 63. Gonore 64. Pielonefritis tanpa
komplikasi 65. Fimosis 66. Parafimosis 67. Sindroma duh (discharge) genital (Gonore dan
non gonore) 68. Infeksi saluran kemih bagian bawah 69. Vulvitis 70. Vaginitis 71. Vaginosis
bakterialis 72. Salphingitis
Penyakit yang ditangani di PKM
• 73. Kehamilan normal 74. Aborsi spontan komplit 75. Anemia defisiensi besi pada kehamilan
76. Ruptur perineum tingkat ½ 77. Abses folikel rambut/kelj sebasea 78. Mastitis 79. Cracked
nipple 80. Inverted nipple 81. DM tipe 1 82. DM tipe 2 83. Hipoglikemi ringan 84. Malnutrisi
energi protein 85. Defisiensi vitamin 86. Defisiensi mineral 87. Dislipidemia 88. Hiperurisemia
89. Obesitas 90. Anemia defiensi besi 91. Limphadenitis 92. Demam dengue, DHF 93. Malaria
94. Leptospirosis (tanpa komplikasi) 95. Reaksi anafilaktik 96. Ulkus pada tungkai 97. Lipoma
98. Veruka vulgaris 99. Moluskum kontangiosum 100. Herpes zoster tanpa komplikasi 101.
Morbili tanpa komplikasi 102. Varicella tanpa komplikasi 103. Herpes simpleks tanpa
komplikasi 104. Impetigo 105. Impetigo ulceratif ( ektima) 106. Folikulitis superfisialis 107.
Furunkel, karbunkel 108. Eritrasma 109. Erisipelas 110.Skrofuloderma 111. Lepra 112. Sifilis
stadium 1 dan 2 113. Tinea kapitis 114. Tinea barbe 115. Tinea facialis 116. Tinea corporis
117. Tinea manus 118. Tinea unguium 119. Tinea cruris 120. Tinea pedis 121. Pitiriasis
versicolor 122. Candidiasis mucocutan ringan 123. Cutaneus larvamigran 124. Filariasis 125.
Pedikulosis kapitis 126. Pediculosis pubis 127. Scabies 128. Reaksi gigitan serangga 129.
Dermatitis kontak iritan 130. Dermatitis atopik (kecuali recalcitrant) 131. Dermatitis numularis
132. Napkin ekzema 133. Dermatitis seboroik 134. Pitiriasis rosea 135. Acne vulgaris ringan
136. Hidradenitis supuratif 137. Dermatitis perioral 138. Miliaria 139. Urtikaria akut 140.
Eksantemapous drug eruption, fixed drug eruption 141. Vulnus laseraum, puctum 142. Luka
bakar derajat 1 dan 2 143. Kekerasan tumpul 144. Kekerasan tajam
Bagaimana item obat di puskesmas?

• Lihat Formularium Nasional di posisi faskes


primer
Posyandu

• Upaya kesehatan bersumber daya masy yang


dilaksanakan oleh, dari dan bersama masy
untuk memberdayakan dan memudahkan
masy memperoleh yankes bagi ibu, bayi dan
balita
Kegiatan posyandu
• Bina keluarga balita
• Tanaman obat keluarga
• Bina keluarga lansia
• Pendidikan anak usia dini
• Program pembangunan masy lain
Sasaran posyandu
• Bayi, balita
• Ibu hamil, nifas, menyusui
• Pasangan usia subur
• Pengasuh anak
Pengelola dan lokasi posyandu
Pengelola Lokasi
• Kader kesehatan • Desa/kelurahan
• Ketua • RW/dusun
• Sekretaris • Kios di pasar
• Bendahara • Ruang perkantoran
• Tempat lain yang
dibangun masy
Posyandu khusus lansia
• Pos pembinaan terpadu (Posbindu)
• Pemeriksaan kesehatan fisik dan mental lansia
• Status gizi lansia
• Pengukuran tensi lansia
• Pemeriksaan HB, kadar gula
• Pemeriksaan protein dalam urin (deteksi ginjal)
• Penyuluhan kesehatan
• Pemberian makanan tambahan
Usia menurut WHO
1. 0-17 tahun : anak dibawah umur
2. 18-65 tahun : pemuda
3. 66-79 tahun : setengah baya
4. 80-99 tahun : orang tua
5. >100 tahun : orang tua berusia panjang

Jadi saya masih pemuda sama dengan


mahasiswa …???
Pelajari
• Permenkes No 47 Tahun 2016 tentang
fasyankes
• Permenkes No 3 Tahun 2020 tentang
Klasifikasi dan perizinan RS
• UU No 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit
Salam sehat
Quote of the day
“Lakukan yang terbaik apa yang kamu lakukan,
karena kebaikan itu akan kembali ke dirimu
sendiri”.

Anda mungkin juga menyukai