Anda di halaman 1dari 36

ENZIM DALAM PENGOBATAN

Pendahuluan

Enzim adalah molekul protein yang


mengkatalisis reaksi kimia tanpa
mengalami perubahan secara kimiawi.
Penggunaan enzim sebagai obat :
Untuk mengatasi defisiensi enzim
yang terdapat didalam tubuh.
Enzim sebagai sasaran pengobatan
Fungsi Enzim

Enzim mempunyai dua fungsi pokok


sebagai berikut:
1. Mempercepat atau
memperlambat reaksi kimia.
2. Mengatur sejumlah reaksi yang
berbeda-beda dalam waktu yang
sama.
Macam Enzim
Enzim tersusun atas dua bagian.
Apabila enzim dipisahkan satu sama
lainnya menyebabkan enzim tidak aktif.
Namun keduanya dapat digabungkan
menjadi satu, yang disebut holoenzim.
Kedua bagian enzim tersebut yaitu
apoenzim dan koenzim.
Apoenzim adalah bagian protein dari enzim,
bersifat tidak tahan panas, dan berfungsi
menentukan kekhususan dari enzim.
Koenzim disebut gugus prostetik apabila
terikat sangat erat pada apoenzim.
Penggolongan

ENZIM UNTUK PENGOBATAN :


Streptokinase
Urokinase
Papain
Meicelase
Sanaktase
Protease
Lipase
Serratiopeptidase
Bromelain
Lybrozym
Streptokinase
Adalah suatu protein (tetapi bukan enzim itu sendiri) yang disintesis oleh
streptococus yang bergabung dengan plasminogen proaktivator.
Kompleks enzim ini mengkatalisis konversi dari plasminogen inaktif
menjadi plasmin aktif.
a. Farmakokinetik :
Absorbsi, diberikan secara iv atau langsung ke dalam arteri koroner atau
kanula, menghasilkan ketersediaan hayati yang cepat dan sempurna.
Distribusi, tidak menembus plasenta. Metabolisme dan eksresi,
dibersihkan dengan cepat dari sirkulasi oleh antibodi dan sistem
retikuloendotelial dan sirkulasi setelah pemberian iv.
Waktu paruh, 23 menit ( kompleks streptokinase atau plasmin ).
b. Indikasi :
Infark miokard akut, trombosis vena dalam (DVT), emboli paru,
trombosis arteri perifer akut/subakut, penyakit sumbatan arteri
kronis, sumbatan arteri/vena retina sentral.
c. Efek samping
Seperti obat lain yang mempengaruhi hemostasis, efek yang tidak
diharapkan pada streptokinase adalah perdarahan.
Urokinase
Adalah suatu enzim manusia yang disintesis oleh ginjal yang mengubah
plasminogen menjadi plasmin aktif secara langsung. Plasmin
yang dibentuk didalam trombus oleh aktivator ini dilindungi dari
antiplasmin plasma yang memungkinkan plasmin untuk menghancurkan
trombus itu dari dalam. Merupakan enzim yang dihasilkan dari biakan
jaringan sel ginjal manusia
Farmakokinetik :
Bila diberikan infus intravena urokinase mengalami klirens yang cepat oleh
hati. Waktu paruh sekitar 20 menit. Sejumlah kecil obat diekskresi dalam
empedu dan urin.
Indikasi:
Untuk mengobati gumpalan darah dalam paru-paru.
Efek Samping:
Efek hematologis (pendarahan khususnya dari luka tusukan, perdarahan
internal yang parah, pendarahan intrakranial); Reaksi alergi (ruam, kulit
kemerah-merahan, urticaria , dan anaphylatic yang agak jarang dan serum
penyakit seperti gejala-gejala); Efek lainnya (demam, kedinginan dengan
sakit di bagian punggung dan perut. Reaksi alergi yang serius lebih
mungkin terjadi dengan penggunaan Urokinase daripada Streptokinase.
Dosis :
IV (infus) permula 250.000 IU dalam
larutan NaCl/glukosa selama 15 menit, lalu 100-
250.000 IU selama 8-12 jam.
Dosis yang dianjurkan adalah loading dose 1000-
4.500 IU/kg BB s c r IV dilanjutkan dengan infus
IV 4.400 IU/kgBB.
Asam aminokaproat merupakan penawar spesifik
untuk keracunan urokinase. Dosis biasa dimulai dengan
5 g(oral/IV) diikuti dengan 1,25 g tiap jam sampai
pendarahan teratasi.
Dosis tidak boleh melebihi 30 g dalam 24 jam.
Penyuntikan IV cepat dapat menyebabkan
hipotensi, bradikardia dan aritmia.
Meiselase
Definisi :
Excelase-E Kapsul 10, mrpk jenis obat enzim pankreas

Komposisi :
Amylase, sanactase 50 mg, protease 60 mg, lipase 20 mg, meicelase
50 mg, pancreatin 167.74mg.

Indikasi :
Terapi pengganti pada defisiensi enzim pankreas.

Dosis Dewasa :
1 kapsul 3 kali/hari

Pemberian Obat : d iberikan segera sesudah makan.


Protease
Protease (pelarut protein) yang penting dalam daya tangkis tubuh
terhadap kanker, diantaranya enzim-enzim yang terdapat pada getah
pankreas.
Protease mempunyai mx mengurangi selubung fibrin (efek fibrinolitis)
sehingga sel-sel sistem imun diberi kesempatan untuk memusnahkan sel-
sel ganas yang diselubunginya.
Protease juga mampu memasuki langsung sel-sel (pre-tumor) dan
melarutkannya dari dalam (efek sitolitis) disamping itu zat ini berdaya
merombak imun kompleks yang dapat memblokir efek sitotoksis dari
limfosit
Efek samping:
Dapat mempengaruhi kepatuhan terhadap terapi atau penghentian
terapi secara dini. Pemahaman dari keparahan dan pengelolaan
efek samping adalah penting untuk mengelola efek samping secara
optimal pada pasien yang menggunakan terapi utk hepatitis C di
perawatan klinis rutin.
Xepazym : Pankreatin 170 mg, A milase 5500 IU, Lipase 6500 IU, Protease
400 IU, D imetilpolisiloksan 80mg
Indikasi :
Gangguan hati, insufisiensi pankreas , kelenjar empedu
Dosis : 1-2 kaplet pada waktu makan
Lipase
Definisi :
Lipase adalah enzim yang dapat larut dalam air dan bekerja dengan
mengkatalisis.
Hidrolisis ikatan ester dalam substrat lipid yang tidak larut air seperti
trigliserida berantai panjang ➔ tergolong dalam enzim esterase.
Enzim ini juga mampu mengkatalisasi pembentukan ikatan ester
(esterifikasi) dan pertukaran ikatan ester (transesterifikasi) pada media
bukan air. Lipase diproduksi pada karbon berlipid, seperti minyak, asam
lemak, dan gliserol. Lipase dari bakteri kebanyakan diproduksi secara
ekstraselular. Kebanyakan lipase dapat bekerja pada kisaran pH dan
temperatur yang bervariasi, walaupun lipase dari bakteri yang bersifat
basa lebih umum. Lipase adalah serin hidrolase dan mempunyai
stabilitas yang tinggi dalam larutan organik.
Contoh sediaan :
Cotazym forte : Enzim pankreas (lipase, amilase) 170 mg, Ekstrak empedu
sapi (ox bile) 65mg, Selulosa 10mg
Indikasi :
Defisiensi enzim pankreas ralatif / mutlak.
Dosis :
Tablet saat atau sesudah makan
Serratiopeptidase
o Definisi :
Serratiopeptidase adalah enzim yang diisolasi dari enterobacterium
non-patogenik disebut Serratia E15 yang umum ditemukan pada
ulat sutera. Meskipun ulat sutera menggunakan enzim untuk
membubarkan kepompong mereka, serratiopeptidase telah
digunakan di Asia dan Eropa selama hampir 40 tahun dalam kasus-
kasus arthritis, trauma, operasi, sinusitis, bronkitis, pembekuan
darah, sindrom carpal tunnel dll.
o Contoh sediaan :
Nutriflam : serratiopeptidase 5mg, pancreatin 25 mg, lesitin 100
mg
Indikasi :
Inflamasi pada semua kondisi pembedahan dan infeksi
Dosis :
Dewasa 3x sehari 1-2 kapsul
Papain
Definisi :
Papain adalah enzim jenis protease yang terdapat pada getah pepaya. Cairan putih
kental layaknya susu ini banyak dijumpai pada bagian batang, buah maupun
daunnya. Volume getah pepaya ini jauh lebih banyak pada bagian yang muda
ketimbang yang tua. Sebagai enzim, papain sangat ampuh memecah molekul
protein.
Contoh sediaan :
Papaven : ekstrak daun graphtophyllum pictum 200mg, ekstrak trokserutin
200mg, papain 100mg
Indikasi :
pengobatan ambeien, varises membantu meredakan nyeri.
Dosis :
sehari 3x1 kaplet

Vitazym : pancreatin 50mg, papain 10mg, empedu sapi 50mg, kunyit 35mg,
ekstrak hati 50mg
Indikasi :
gangguan pencernaan yang disertai perut mual,perih dan susah BAB.
Dosis :
anak-anak : 3x1 tab; dewasa : 3x1-2 tab sesudah makan
Bromelain
Definisi :
Bromelin adalah enzim proteolitik yang ditemukan pada bagian batang dan buah
nanas ( Ananas comosus). Enzim ini diproduksi sebagai hasil sampingan dari pabrik
jus nanas.Dalam memproduksi bromelin, beberapa senyawa yang dapat digunakan
untuk presipitasi (pengendapan) enzim ini adalah amonium sulfat dan alcohol
Contoh sediaan
Bernozym (bernofarm) : pankreatin 150mg, Bromelain 50mg, Ox bile 30mg
Indikasi :
gangguan pencernaan lemak, karbohidrat dan protein, pengobatan pengganti
pada defisiensi enzim pencernaan dan pancreas
Dosis :
1 dragee saat makan atau sesudah makan

Elsazym : Pankreatin 400 mg, Bromelain 50 mg, Dimetilpolisiloksan 40mg


Indikasi :
dispepsia, rasa penuh dilambung dan perut, pengobatan tambahan setelah operasi
saluran cerna.
Dosis :
1 dragee saat /sesudah makan
Lybrozym
Per tablet : Diastase 200 mg, Pankreatin 100 mg, Pepsin 50 mg,
serbuk akar rimpang Curcumae xanthorrhizae.
Indikasi
Pengobatan & pencegahan gangguan pencernaan.
Kemasan
Tablet salut gula 100 biji.
Dosis
1-2 tablet pada saat makan atau setelah makan.
Penyajian
Dikonsumsi bersamaan dengan makanan
Farmakologi
Setiap enzim bekerja mencerna terhadap masing-masing makanan
di saluran pencernaan : Diastase mencernakan karbohidrat di dalam
usus halus. Pancreatin mencernakan karbohidrat, lemak dan protein
pada pH 7,0 – 9,0.
Enzim Sebagai Sasaran Pengobatan

Senyawa tertentu digunakan untuk


memodifikasi kerja enzim → efek yang
merugikan dapat dihambat dan efek yang
menguntungkan dapat dibuat.

Berdasarkan sasaran terapi dibedakan mrnjadi:


• Terhadap enzim sel individu menjadi
sasaran
• Terhadap enzim bakteri patogen yang
menjadi sasaran.
Sel Individu Sebagai Sasaran
Kinerja Terapi

Digunakan senyawa-senyawa untuk


mempengaruhi kerja suatu enzim
sebagai penghambat kompetitif.
• Contoh penyakit adalah Diabetes Melitus.
Pada penyakit Diabetes Melitus type 2 (non
insulin), senyawa yang diinduksikan adalah
akarbosa (acarbose).
• Akarbosa akan bersaing dengan amilum
makanan untuk mendapatkan situs katalitik
enzim amilase (pankreatik α - amilase) yang
seyogyanya akan mengubah amilum menjadi
glukosa sederhana.
• Akibatnya reaksi tersebut akan terganggu,
sehingga kenaikan gula darah setelah makan
dapat dikendalikan.
Enzim Anhidrase Karbonat

❖ Merupakan enzim yang mengatur


pertukaran H dan Na di tubulus ginjal, di
mana H akan terbuang keluar bersama
urine, sedangkan Na akan diserap
kembali ke dalam darah, terjadilah
penumpukan cairan.
❖ Turunan sulfonamida, yaitu
azetolamida yang berfungsi menghambat
kerja enzim tersebut secara kompetitif
sehingga pertukaran kation di tubulus
ginjal tidak akan terjadi.
Enzim Anhidrase Karbonat

❑ Ion Na akan dibuang keluar bersama


dengan urine. Sifat ion Na yang
higroskopis menyebabkan air akan ikut
keluar bersamaan dengan ion Na.
❑ Hal ini membawa keuntungan apabila
terjadi penumpukan cairan bebas di ruang
antar sel (udem). Dengan kata lain
senyawa azetolamida turut berperan dalam
menjaga kesetimbangan cairan tubuh.
Enzim Renin-ACE dan Angiosintase.

• Pengendalian tekanan darah diatur oleh


enzim renin-ACE dan angiosintase.
• Enzim renin-ACE berperan dalam
menaikkan tekanan darah dengan
menghasilkan produk angiotensin II.
• Sedangkan angiosintase bekerja terbalik
dengan mengurangi aktivitas angiotensin II.
• Untuk menghambat kenaikan tekanan
darah, maka manipulasi terhadap kerja
enzim khususnya ACE dapat dilakukan
dengan pemberian obat penghambat ACE
(ACE Inhibitor).
Perubahan angiotensinogen
H2N-Asp-Arg-Val-Tyr-Ile-His-Pro-Phe-His-Leu- Val-Lle-Tyr-Ser-Protein

•Angiotensi I

•(enaikkan tekanan darah


M Sarsarkosin - N-Metilglisin)
Angiotensi II
2HN-Asp-Arg-Val-Tyr-Ile-His-Pro-Phe-OH
1 2 3 4 5 6 7 8
• Angiotensinogen merupakan 2-globulin suatu
glikoprotein yang diproduksi dalam liver, dan merupakan
substrat renin (Angiotensin –converting enzyme (ACE),
yang dipecah pada asam amino 10-11, menjadi
angiotensin I, dengan ujung baru isoleusin (10).

24
. Siklooksigenase
➢ Mediator radang prostaglandin yang dibentuk dari
asam arakidonat melibatkan dua enzim, yaitu
siklooksigenase I dan II (COX 1 dan COX II).
➢ Ada obat atau senyawa tertentu yang
mempengaruhi kinerja COX 1 dan COX II
sehingga dapat digunakan untuk mengurangi
peradangan dan rasa sakit →obat anti inflamasi
➢ Dengan menggunakan prinsip pengaruh senyawa
terhadap enzim, maka enzim yang berfungsi untuk
memecah AMP siklik (cAMP) yaitu fosfodiesterase
(PD) dapat dihambat oleh berbagai senyawa,
antara lain kafein (trimetilxantin), teofilin,
pentoksifilin, dan sildenafil.
. Obat Penghambat Fosfodiesterase
• PD Adalah pemecah cAMP
• Teofilin digunakan untuk mengobati
sesak nafas karena asma
• Pentoksifilin digunakan untuk
menambah kelenturan membran sel
darah merah sehingga dapat memasuki
relung kapiler.
• Sildenafil menyebabkan relaksasi
kapiler di daerah penis sehingga aliran
darah yang masuk akan bertambah dan
tertahan untuk beberapa saat.
. Penyakit Kanker
• Kanker adalah penyakit sel ganas
yang harus dicegah penyebarannya.
Salah satu cara untuk mencegah
penyebarannya adalah dengan
menghambat mitosis sel ganas.
• Seperti yang diketahui, proses mitosis
memerlukan pembentukan DNA baru
(purin dan pirimidin).
• Pada pembentukan basa purin,
terdapat dua langkah reaksi yang
melibatkan formilasi (penambahan
gugus formil) dari asam folat yang
telah direduksi.
. Kanker

• Reduksi asam folat ini dapat


dihambat oleh senyawa ametopterin
sehingga sintesis DNA menjadi tidak
berlangsung.
• Selain itu penggunaan azaserin dapat
menghambat biosintesis purin yang
membutuhkan asam glutamat.
• 6- aminomerkaptopurin juga dapat
menghambat adenilosuksinase
sehingga menghambat pembentukan
AMP (salah satu bahan DNA).
. • Mitosis sel tumor membutuhkan DNA
baru (purin dan pirimidin baru).
• Proses ini membutuhkan asam folat
sebagai donor metil yang dapat
dibuat oleh mikroorganisme sendiri
dengan memanfaatkan bahan baku
asam p-aminobenzoat (PABA),
pteridin, dan asam glutamat.
• Suatu analog dari PABA, yaitu
sulfonamida dan turunannya dapat
dimanfaatkan untuk menghambat
pemakaian PABA untuk membentuk
asam folat.
. Enzim Mikroorganisme
a) Pada terapi terhadap enzim
mikroorganisme yang menjadi
sasaran kerja, digunakan prinsip
bahwa enzim yang dibidik tidak boleh
mengkatalisis reaksi yang sama atau
menjadi bagian dari proses yang sama
dengan yang terdapat pada sel
pejamu.
• Hal ini bertujuan untuk melindungi sel
pejamu, sekaligus meningkatkan
spesifitas terapi ini.
• Karena yang dibidik adalah enzim
mikroorganisme, maka penyakit yang
dihadapi kebanyakan adalah penyakit-
penyakit infeksi.
.
b) Penggunaan antibiotika, juga berperan
dalam terapi. Contohnya adalah
penisilin, suatu antibiotik yang
menghambat enzim transpeptidase
yang mengkatalisis dipeptida D-alanil D-
alanin sehingga peptidoglikan di dinding
sel bakteri tidak terbentuk dengan
sempurna.
• Bakteri akan rentan terhadap perbedaan
tekanan osmotik sehingga gampang pecah.
• Perbedaan mekanisme sintesis protein
antara mikroorganisme dan sel pejamu juga
dapat dimanfaatkan sebagai salah satu
prinsip terapi. Penggunaan antibiotika
tertentu dapat menghambat sintesis protein
pada mikroorganisme.
.Contohnya antara lain
• Tetrasiklin yang menghambat
pengikatan asam amino-tRNA pada situs
inisiator subunit 30S dari ribosom
sehingga asam amino tidak dibawa oleh
tRNA.
• Streptomisin yang berikatan langsung
dengan subunit 50S dari ribosom
sehingga laju sintesis protein berkurang
dan terbentuk protein yang tidak
semestinya akibat kesalahan baca kodon
mRNA.
• Kloramfenikol yang menyaingi mRNA
untuk duduk di ribosom
• Neomisin B yang mengubah pengikatan
asam amino-tRNA ke kompleks mRNA
ribosom.
.Penyakit Kejiwaan
• Pada penderita penyakit kejiwaan,
pemberian obat anti-depresi (senyawa)
inhibitor monoamina oksidase (MAO
inhibitor) dapat menghambat enzim
monoamina oksidase.
• Kerjanya yang mengkatalisis oksidasi
senyawa amina primer yang berasal dari
hasil dekarboksilasi asam amino.
• Enzim monoamina oksidase sendiri
merupakan enzim yang mengalami
peningkatan jumlah ada sel susunan
saraf penderita penyakit kejiwaan.
.Interaksi Protein-ligan I
c) Interaksi protein-ligan sebagai sasaran
pengobatan. Pengobatan dengan
sasaran interaksi protein-ligan
mengacu kepada prinsip interaksi
sistem mediator-reseptor.
• Bila mediator disaingi oleh molekul
analognya sehingga tidak dapat
berikatan dengan reseptor, sehingga
efek dari mediator tersebut tidak terjadi.
• Contoh pengobatan dengan menjadikan
interaksi protein-ligan sebagai
sasarannya antara lain:
.Interaksi Protein-ligan II
❑ Pengendalian tekanan darah yang
diatur oleh hormon adrenalin.
Reseptor yang terdapat pada hormon
adrenalin, yaitu α-reseptor dan β-
reseptor dapat dihambat oleh
senyawa-senyawa yang berbeda.

Penghambatan pada β- reseptor dapat


menimbulkan efek pelemasan otot polos
dan penurunan detak jantung.
Obat- obatan yang bekerja dengan cara
tersebut dikenal sebagai β- blocker.
THANK
YOU… ☺

Anda mungkin juga menyukai