Dosen : Dr. dr. Wawan Mulyawan, Sp.BS (K), Sp.KP, AAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR
MATARAM
2021 Latar Belakang
Indonesia sebagai negara terbesar di ASEAN memiliki corak ragam
permasalahan di pelayanan terhadap masyarakat termasuk mendapatkan akses pelayanan medis yang optimal yang masih masih menjadi kendala tertentu di tanah air. Pertumbuhan ekonomi yang belummerata menyebabkan banyak daerah di Indonesia belum memiliki fasilitas maupun saranamedis yang memadai. Hal ini juga dipersulit dengan keadaan demografi Indonesia yangterdiri dari ribuan kepulauan dengan jumlah penduduk yang cukup besar serta angkakelahiran yang cukup tinggi. Rumah sakit yang belum mampu menangani pasien dengan kondisi kasus yang kompleks dan berat sering memindahkan pasien ke rumah sakit lain guna mendapat penanganan medis lebih baik. Dalam banyak kasus pemindahan pasien memerlukan moda transportasi seperti pesawat terbang, helikopter, (ambulan udara), kapal laut maupun ambulan darat. Manusia adalah makhluk darat dan sejak dahulu manusai ingin menyamai burung.Penerbangan berkembang pesat (militer, transport, pertolongan, ambulance udara, rumah sakit terbang, dan penelitian). Lahirlah ilmu kesehatan penerbangan yang dilandasi aerofisiologi, mendukung kegiatan penerbangan agar aman dan selamat karena angkutan udara adalah yang paling nyaman dan cepat.
Isi
Evakuasi Medik adalah serangkaian peristiwa pemindahan korban dari
satu tempat ke tempat lain dengan fasilitas serta sumber daya manusia kesehatan yang lebih memadai sesuai kebutuhan korban. Evakuasi medik udara meliputi kegiatan evakuasi dengan menggunakan sarana angkutan udara helikopter atau pesawat terbang dengan personel pendukung berkualifikasi dokter penerbangan, perawat udara dan pembantu perawat udara (Peraturan Menteri Pertahanan RI, 2014).
Umumnya, program evakuasi medis menyediakan berbagai bentuk
transportasi medis, antara lain Evakuasi Darat, dengan menggunakan ambulans dan Evakuasi Udara, terbagi dalam dua tipe transportasi udara, yaitu dengan menggunakan pesawat dan helikopter perusahaan jasa evakuasi atau pesawat komersial. Evakuasi medis lewat udara merupakan salah satu pertolongan medis yang paling penting bagi nyawa seseorang (Kementerian Kesehatan, 2009)
Unsur-unsur yang ada pada evakuasi medis udara diantaranya
(Kementerian Kesehatan, 2009):
1. Transportasi Evakuasi Medis Udara
1) Ambulans Udara terdiri dari : a. Pesawat udara jenis fixed wing (bersayap tetap) b. Pesawat udara jenis rotary wing (helicopter) 2) Permasalahan pada trasnportasi udara : a. Permasalahan getaran (vibrasi) dan kebisingan b. Masalah timbul yang berhubungan dengan penyediaan alat dan obat khusunya dalam penerbangan regular
2. Sumber Daya Manusia
a. Dokter Memiliki kemampuan general emergency life support ( GELS ), advanced life support ( ALS ), manajemen oksigen therapy, manajemen penanganan bencana b. Perawat Memiliki kemampuan Basic Life Support ( pelatihan penanggulangan gawat darurat untuk perawat ), asuhan keperawatan gawat darurat, teknik stabilisasi dan evakuasi c. Pengemudi ambulance udara yaitu Pilot d. Petugas Safety misalnya SAR, TNI, POLRI yang mempunyai kemampuan basic life support
3. Sarana Evakuasi Medis Udara
1. Transportasi 2. Bed / kasur 3. Outlet listrik 4. Transposrtasi inkubator 5. Ventilator (alat bantu napas) yang dapat digunakan untuk pasien dalam kondisi kritis hingga bayi premature dengan berat 500gr. 6. Alat – alat medis Basic Life Support 7. Alat komunikasi
Persiapan yang dilakukan pada korban sebelum terbang yaitu : 1)
Stabilisasi fungsi vital korban sebelum evakuasi sangat menentukan terjadi atau tidaknya penyulit selama penerbangan, 2) Persiapan yang baik dapat mencegah atau mengurangi timbulnya penyulit dan 3) Bila terdapat masalah dipernapasannya, maka sebaiknya korban diintubasi sebelum transportasi, karena melakukan intubasi pada saat penerbangan akan sangat sulit (Kementerian Kesehatan, 2009).
Adapun tahapan penyelenggaraan evakuasi medik dalam penanggulangan
bencana yaitu meliputi : perencanaan, pelaksanaan dan pengakhiran. Indikasi dilakukannnya evakuasi medis adalah pasien gawat darurat yang dengan evakuasi medis yang cepat yang dapat menyelamatkan jiwa, mencegah komplikasi yang lebih berat dan mencegah disabilitas, kemudian pasien yang membutuhkan perwatan khusus/lanjutan yang tidak tersedia di tempat asal, dan pasien yang membutuhkan penanganan di tempat tujuan yang dianggap lebih baik dan dapat menggunakan pesawat yang terjadwal (Peraturan Menteri Pertahanan RI, 2014).
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Evakuasi Medik
adalah serangkaian peristiwa pemindahan korban (korban tempur, kecelakaan, bencana alam dan penyakit lain) dari satu tempat ke tempat lain dengan fasilitas serta sumber daya manusia kesehatan yang lebih memadai sesuai kebutuhan korban.
Evakuasi medis menyediakan berbagai bentuk transportasi medis, antara
lain Evakuasi Darat, dengan menggunakan ambulans dan Evakuasi Udara, terbagi dalam dua tipe transportasi udara, yaitu dengan menggunakan pesawat dan helikopter perusahaan jasa evakuasi atau pesawat komersial. Unsur-unsur yang harus ada pada evakuasi medis udara yakni, alat transportasi, sumber daya manusia, dan sarana-sarana evakuasi medis udara.
Referensi
Menteri Kesehatan. (2009). Keputusan Menteri Kesehatan-nomor-882-tahun-